NAFKAH DAN KEUANGAN.
Pasal I. MENUNGGU BERKAT TUHAN.
Mengapa berkat Tuhan belum turun, mengapa Tuhan belum (tidak) tolong? Pasti ada sebabnya. Tuhan tidak pernah salah. Banyak orang tidak mengerti, sebab pandangan tentang uang dari orang dunia dan dari orang beriman itu prinsipnya tidak sama.
Dalam dunia yang penting adalah bagaimana caranya mendapat uang, apa syaratnya, rumusnya, taktiknya, pengorbanannya, harus seberapa cerdiknya dll.
Ada hal2 yang netral yang juga harus kita perhatikan dan lakukan dalam mencari uang supaya sukses, misalnya rajin, tekun, cerdik, belajar dalam hal2 yang dikerjakan dsb. Tetapi bagi orang dunia, yang penting adalah bagaimana caranya mendapat uang sebanyak mungkin.
Dunia:
Nomer 1: Cara mendapat uang, tidak tergantung dari orangnya.
Berkat Tuhan:
Nomer 1: Tergantung dari orangnya.
Untuk mendapat berkat dari Tuhan, yang penting bukan nomer satucaranya, tetapi tergantung dari bagaimana orangnya, sebab bagi Tuhan, Ia sangat mudah memberi berkat, bahkan sampai tidak terbatas.
Kalau Tuhan memberkati, Ia sanggup melakukan tanpa tergantung dari modal, kepintaran, pengalaman, juga dari sikon (seperti sikon pandemi ini). Murid2 yang ahli dan pengalaman menangkap ikan gagal total, tetapi hanya dengan satu kalimat dari Roh Kudus lewat Putra manusia Yesus, mereka sukses amat besar Yoh 21:5-6, Luk 5:4-6. Orang yang berkenan pada Tuhan itu akan mengalami hidup yang beruntung, mujur dalam segala yang diperbuatnya Maz 1:3.
Meskipun Tuhan bisa memberi tanpa batas, tetapi Ia tidak memberi uang sembarangan, jangan sampai orangnya menjadi dosa, jangan sampai gara2 uang masuk Neraka. Tetapi kalau uang itu membuat rohaninya tumbuh dan ber-buah2 dan masuk Surga dalam tingkatan yang makin tinggi, tentu Tuhan yang sanggup memberi dengan limpah itusenang sekali memberi berkatNya. Jadi Tuhan memberi berkat bagi umatNya itu bukan nomer satutergantung dari caranya berusaha, tetapi dari macam orangnya! Manusia selalu berpikir bagaimana caranya dapat uang, tetapi Tuhan melihat siapa, apa macamnya orang itu?
Misalnya Ishak menabur dan menanam dengan cara2 yang lebih kurang sama dengan orang Filistin di daerah yang sama, tetapi ia menuai 100 kali ganda, tetapi orang Filistin tidak berhasil, sehingga iri dan benci.
Kej 26:12
Hata, maka Ishakpun menabur biji dalam tanah itu, maka pada setahun itu juga diperolehnya seratus kali ganda; demikianlah diberkati Tuhan akan dia. (13-16)
(Juga dalam hal2 lain, misalnya menghadapi Goliat 1Sam 17:45-49. Kepada siapa Tuhan akanmemberi kemenanganNya? Saul dan tentaranya meskipun pengalaman, kuat, hebat, tetapi orang2nya tidak berkenan pada Tuhan. Tetapi Daud yang muda dan tidak punya pengalaman perang sama sekali, namun orangnya diperkenan Tuhan.
Kis 13:22
Setelah Ia menyingkirkan Saul, Ia mengangkat Daud menjadi raja bagi mereka; dan tentang Daud Ia memberi kesaksian dan berkata: Aku telah menemukan Daud putra Isai, seorang yang sesuai dengan hati-Ku, yang akan melakukan semua kehendak-Ku. (KJI)
Sebab itu kemenangan itu diberikan pada Daud dan ia menang telak, luar biasa.
Iblis bisa memberi banyak uang Mat 4:8-9 sebagai umpan manis untuk merebut jiwanya ke Neraka, lebih2 orang2 beriman!
BERKAT TUHAN TURUN, TERGANTUNG DARI APA SAJA?
- Anak Allah atau anak iblis.
1Yoh 3:10
Di dalam hal ini nyatalah anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: Setiap orang yang tidak berbuat kebenaran itu bukan dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya. (KJI)
Apakah orangnya itu anak Allah yang hidup dalam kesucian, cocok dengan Firman Tuhan? Atau apakah orang ituanak iblis yang sudah biasa hidup dalam dosa, apalagi kalau diperlukan cara2 tertentu, sekalipun dosa, anak2 iblis tetap mau melakukannya, asal dapat uang. Tetapi anak2 Allah tidak mau menghalalkan segala cara sekalipun se-olah2 “rugi” karena tidak mendapat keuntungan, tetapi itu haram. Mereka berbeda! Tuhan tidak bisa memberkati anak2 iblis, mereka akan makin lekat pada iblis dan makin terikat kepada kebinasaan. Tetapi Tuhan memberi berkatnya bagi orang2 yang sudah lahir baru, ada tanda salib, artinya mati lepas dari dosa, merdeka dan hidup baru yang mau pikul salib, makin menjadi seperti Kristus.
- Apa tujuan hidupnya?
Apakah uang dan segala perkara2 yang fana?
Tujuan hidup orang beriman adalah hidupKristus, berkenan padaNya.
Fil 1:21
Karena bagi saya hidup itu Kristus dan mati itu untung. (KJI)
Dan itu berarti Surga Mat 16:26 dan uang nomer dua. Uang tetap dibutuhkan untuk hidup dalam dunia, tetapi bukan menjadi tujuan, sehingga kita mau danbisa berpada dengan uang yang ada.
1Tim 6:8
Sedang ada pada kita makanan dan pakaian, biarlah kita berpada dengan itu. (1Kor 7:31) (KJI)
Apa tandanya kalau tujuan hidup kita adalah Tuhan nomer satu? Bisa membuat semua yang lain menjadi nomer 2 atau 3, bahkan yang lain2 itu hilangpun, tetap mau setia pada Tuhan Yesus. Biasanya orang2 seperti ini juga diuji pada waktunya, sekaligus untuk pengolahan; diuji dengan kesukaran keuangan.
Pkh 7:14
Pada hari untung yang baik terimalah olehmu akan yang baik, tetapi ingatlah juga akan hari yang jahat, karena keduanya sudah dijodohkan Allah begitu teguh, sehingga satupun tiada dapat diketahui orang dari pada barang yang berlaku atasnya kemudian kelak. (Ay 2:10)
Kalau Tuhan nomer satu, ia pasti lulus, tetap bisa bersyukur, tidak ber-sungut2, sekalipun ia mendapat hanya sedikit atau kurang daripada yang diharapkan, ia tetap berkenan pada Tuhan. Ia yakin Tuhan akan memeliharanya dan ia tetap berpada (puas dengan apa yang ada). Kalau ia lulus, Tuhan berkenan dan naik kelas, dan pasti dicukupi oleh Tuhan.
- Cara kerjanya untuk mencari nafkah?
Apakah cocok dengan Firman Tuhan (halal, tidak berdosa) atau tidak peduli dengan Firman Tuhan? Orang yang cinta Tuhan, itu menjauhkan diri dari yang jahat dan menolak melakukan cara2 yang berdosa, sekalipun dapat banyak untung, baik dalam pekerjaan sekuler, apalagi dalam pelayanan.
Maz 119:14
Maka lebih suka aku akan jalan segala hukum-Mu dari pada sukaku akan segala harta benda.
Lebih baik sedikit harta, tetapi jujur, suci daripada limpah harta juga limpah dosa.
Ams 15:16
Lebih baik sedikit (harta TL, TB) dengan takut akan Tuhan daripada harta yang besar disertai onar (KJI).
Orang benar hidupnya tidak tergantung dari kelebihan hartanya, tetapi tergantung dari berkat Tuhan, dan itu selalu didapat dengan benar, tanpa dosa dan percintaan uang (mammon). Sebab meskipun dapat untung, kalau kotor, keselamatannya hilang, itu sia2.
Mat 16:26
Karena apakah gunanya bagi seseorang, jika ia memperoleh seluruh dunia ini tetapi kehilangan jiwanya atau apakah yang dapat diberikan seseorang sebagai ganti jiwanya? (KJI)
Yang tidak peduli keselamatan kekal, kalau yang ada orang, baginya yang penting, nomer satu adalah uang, tidak peduli keselamatannya, tidak pada cara mendapatkannya,campur dengan dosa atau tidak, maka muncul segala dosa sebab cinta uang dan akhirnya keselamatannya hilang! “Berkat2” dari iblis bisa didapat dengan segala cara, siasat dan jalan; juga dengan dosa (dusta, occultisme, tipu, pura2 dll), asal dapat uang. Bagi iblis itu justru kemenangannya, sebab uang adalah umpan yangmanis. Banyak dosa akan timbul dan mengikatnya seperti Yudas, Balhum, Achan dll, sebab dengan menghalalkan segala cara, asal dapat banyak uang; banyak timbul dosa dan iblis sangat senang dan memberkatinya. Ini melawan Allah, ini dosa dan kalau tidak bertobat akan binasa.
III. HAL2 DASAR YANG PENTING DALAM HAL UANG.
- Hidup benar di hadapan Tuhan (MAK DSY = di Mana saja, dalam hal Apa saja, Kapan saja, Dahulu, Sekarang, dan Yang akan datang). Kalau ada dosa, apa saja, maka dosa itu akan merusakkan se-gala2nya.
Pkh 9:18
Baiklah hikmat dari pada segala alat peperangan, tetapi seorang orang berdosa itu dapat membinasakan banyak perkara yang baik.
Dosa sombong, zina, tidak setia, iri, benci, tidak taat, pemberontak dan lain2,semua dosa, itu besar pengaruhnya, merusak rohani dan keselamatannya.
Sebab itu kalau datang problem2 keuangan, untuk menghadapinya, mulailah dengan periksa diri, jangan sampai semua celaka ini datang karena dosa (kalau betul sebab dosa, harus bertobat! Tanpa pertobatan yang sungguh, problem itu tidak bisa hilang, makin dahsyat). Orang dunia tidak peduli dosa, yang penting cara yang tepat dan manjur untuk dapat uang. Ini berkat dari iblis, tidak peduli dosa, sebab mereka tidak tahu atau tidak ??? dalam berkat dari mana saja, asal dapat banyak uang. Tetapi berkat dari Tuhan itu sangat tergantung pada kesucian, tidak boleh ada dosa atau kemudian hari timbul dosa.
- Iman.
Mat 8:13
Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: Pergilah, sama seperti yang kamu percaya, jadilah bagimu. Maka hamba itu disembuhkan pada jam yang sama. (KJI)
Tanpa iman kita tidak dapat apa2, tidak ada bedanya dengan orang dunia pada umumnya. Sekalipun uang yang fana, kita dapatkan dengan iman. Kita dapat cukup, bahkan limpah sesuai dengan iman kita. Perlu terus menerus punya iman Rom 1:17, sebab kita hidup ini dengan iman.
2Kor 5:7
Sebab kami berjalan dengan iman, bukan dengan penglihatan. (KJI)
Jangan lupa tanda2 dari orang yang punya iman itu ada perbuatan iman, tetap bekerja dengan yakin menurut pimpinan Roh Kudus (banyak berdoa dan berjalan dalam Roh!). Juga tidak ber-sungut2 dalam kesukaran, tetap sejahtera dan yakin, se-olah2 tidak ada pengaruhnya, sekalipun belum dapat berkatnya tetap yakin dan ada kata2 iman Rom 10:8.
Mrk 11:24
Sebab itu Aku berkata kepadamu, apapun yang kamu minta, ketika kamu berdoa, percayalah bahwa kamu sudah menerimanya, maka kamu akan memperolehnya. (KJI)
Juga bisa berpada, sebab tetap percaya akan Tuhan (juga dalam menghadapi problem2 dalam kesehatan, keamanan dll). (Juga dalam kesehatan, keamanan dll).
- Selalu dipimpin Roh. Roh Kudus tahu jalan dan cara yang paling tepat. Seringkali caranya biasa saja atau sederhana, tidak terpikir sama sekali oleh logika, sebab Allah kita Maha kuasa Luk 1:37, seringkali Tuhan dapat memakai dari barang apa yang ada pada kita, seperti dalam contoh: janda murid nabi yang tidak bisa bayar hutang. Janda ini tidak tahu berbuat apa.
Tetapi mereka datang kepada Elisa yang dipimpin Roh, ia menunjukkan jalan yang sederhana, yaitu memakai barang sisa yang ada padanya, yaitu buli2 kecil dengan sisa minyak di dalamnya (2Raj 4:1-4).
Sebab itu perlu terus hidup taat dipimpin Roh dalam kesucian sesuai Firman Tuhan, maka Roh Kudus akan menunjukkan cara2nya dan dilepaskan dari celaka2 keuangan.
- Tabur tuai.
2Kor 9:6-7
- Tetapi demikianlah: Ia yang menabur sedikit akan menuai sedikit juga; dan ia yang menabur dengan limpah akan menuai dengan limpah juga.
- Biarlah masing-masing orang memberi menurut kerelaan hatinya, jangan dengan duka atau terpaksa; sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. (KJI)
Kita perlu menabur sesuai Firman Tuhan dalam kesucian dipimpin Roh. Orang yang tidak menabur juga tidak menuai. Dan yang menabur sedikit juga dapat sedikit. Tetapi juga jangan hanya menabur tanpa peduli keadaan dan macam orangnya. Tabur karena cinta Tuhan, sebagai korban. Kita tidak minta atau menuntut penuaian, tetapi kita lakukan sebab taat dan cinta Tuhan. Gereja bukan seperti tempat judi untuk dapat untung 100 kali ganda.Sekalipun menabur banyak untuk mendapat penuaian, tetapi orangnya tidak berkenan pada Tuhan, bisa kecewa dan menyesal. Beberapa orang menabur sebab cinta uang, ingin dapat penuaian yang limpah. Jangan karena cinta uang, tetapi karena cinta Tuhan! Tuhan tidak bisa memberkati orang yang menyembah mammon, justru menghukumnya! Karena tidak dapat untung, ber-sungut2, marah, undur, bahkan menghojat dan binasa sebab cinta mammon. Apalagi kalau orang itu keras hati dalam dosa dan melawan Allah! Taburlah dalam kesuciankarena Tuhan, bukan karena cintauang, tetapi karena cinta Tuhan dan saudara2 dalam tubuh Kristus (kita perlu saling tolong menolong dengan kasih yang suci, itu menjadi penaburan di hadapan Tuhan dan Tuhan akan memberi penuaian).
SIKAP TERHADAP UANG
- Uang, hamba atau tuan?
Dapat memperlakukan uang sebagai hamba, bukan sebagai tuan.
Luk 16:13
Tidak ada seorang hamba yang dapat melayani dua tuan, karena tak dapat tiada ia akan membenci yang satu dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang satu dan menghinakan yang lain. Engkau tidak dapat melayani Allah dan mammon (Mat 6:24) (KJI)
Jangan menjadi hamba mammon. Hamba uang itu berpikir, berbuat dan merencanakan segala perkara karena uang, gara2 uang. Kadang terang2an, kadang2 tersembunyi (tidak tulus, karena uang) sehingga timbul banyak problem yang sebetulnya timbul gara2 cinta uang. Saudara bisa berkelahi dan ber-bunuh2an gara2 uang. Pelayanan jadi bantut (mungkin mula2 sukses sebab sangat rajin, penuh pengorbanan, sebab uang). Mammon jadi tuan dan majikannya. Kita harus bisa memerintahkan uang. Sebab kita cinta Tuhan dan taat akan Firman Tuhan, maka kita memakai uang yang ada untuk melakukan kehendak Tuhan. Kita beribadah, pelayanan, usaha2 untuk tumbuh dalam rohani, belajar Firman Tuhan, pelayanan, perbuatan kasih dll. Jangan tegang, batal sebab tidak mau korban uang, sebab jadi hamba uang, cari uang, cinta uang, tidak mau korban uang. Kita harus memperhambakan uang untuk taat dan melakukan kehendak Tuhan, maka Tuhan akan memberi penuaian yang limpah.
Bagaimana kita? Tanya pada Roh Kudus dengan tulus, nanti Dia jawab, sehingga kita tahu apakah kita hamba uang atau uang jadi hamba kita.
- Uang sebagai pelengkap, bukan tujuan.
Luk 12:21
Demikianlah orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, dan tidak kaya di hadapan Allah. (KJI)
Kita semua membutuhkan uang, tetapi jangan jadi tujuan. Kalau tidak ada atau kurang uang, belajar berpada, dicukupkan dan puas dengan apa yang ada. Sebab itu orang yang bisa berpada, tidak cinta uang, bisa jadi miskin atau kaya, atau sebentar limpah, sebentar kekurangan tidak menjadi soal, sebab semua ini hanya perlengkapan untuk hidup di dunia saja. Jangan rohani kita naik turun, itu celaka, tetapi harus terus naik! Juga kita tidak membedakan orang miskin dan orang kaya, tetapi berhubungan karena Tuhan dengan tulus, baik menolong atau ditolong, karena Kristus. Orang dunia biasanya kagum akan orang kaya, sebab semua mau menjadi kaya, tetapi banyak yang gagal. Tetapi bagi kita itu hanya fasilitas sementara. Hidup rohani itu yang harus meningkat, jadi kaya di Surga Luk 12:21! Untuk pekerjaan Tuhan, Dia bisa memperlengkapinya langsung atau lewat siapa saja, Tuhan bisa menyuruhkan bendahara2Nya. Jadi bendahara Tuhan itu bukan hanya orang kaya, juga orang miskin, semua orang beriman sebab kita menerima semua dari Dia. Elia dalam masa kelaparan dipelihara Tuhan langsung lewat burung gagak dan kemudian lewat janda yang kelaparan yang punya sisa harta hanya 2 roti kecil, tetapi Elia bisa hidup 1 tahun penuh oleh sponsor janda miskin, tetapi sebetulnya sponsornya adalah Tuhan 1Raj 17:6,12). Jangan takut, baik makanan, baik pakaian Mat 11:8; 3:4, Ada kain halus boleh, ada kain kasar (bulu unta) kita bisa berpada, sebab semua ini hanya pelengkap.
Ini semua terutama disebabkan, karena cinta uang itu akarnya dari segala jenis kejahatan 1Tim 6:9-10. Sebab itu perlu dijaga supaya kita tidak cinta uang dan tandanya orang itu bisa berpada, puas dengan apa yang ada 1Tim 6:8, tidak ber-sungut2, tidak kecewa, tidak bereaksi dosa apapun kalau uang kita naik turun.
- Nomer satu Tuhan, bukan uang.
Mat 6:33
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Sorga dan kebenaran-Nya, maka semua hal ini akan ditambahkan kepadamu. (KJI)
Kita mutlak membutuhkan Tuhan yang harus selalu menyertai kita, uang nomer dua, ada atau tidak ada, untuk orang yang bisa berpada (tidak cinta uang) itu mempengaruhi hidup dan rohani kita. Tepat pada waktunya dan tepat jumlahnya Tuhan akan memberikan bagi kita yang kita butuhkan. Kita tidak perlu kuatir, bersyukurlah. Kalau ada baik, kalau tidak ada, ada yang lain atau akan datang fasilitas dari Tuhan, atau Tuhan punya jalan dan cara yang lain. Yang penting hidup kita selalu berkenan dan cocok dengan kehendak Allah dalam FirmanNya, selalu taat melakukan kehendakNya dengan tulus dan suci.
- Tidak cinta uang.
Ibr 13:5
Hendaklah cara hidupmu bebas dari cinta akan uang, berpadalah dengan apa yang ada padamu, sebab Ia telah berfirman: Aku tidak akan pernah meninggalkan engkau, ataupun melupakan engkau. (KJI)
Ini inti atau sumber utama dari segala dosa dan kesalahan dalam hal uang. Sebab cinta uang adalahakarnya segala dosa.
1Tim 6:9-10
- Tetapi mereka yang ingin menjadi kaya jatuh ke dalam pencobaan dan jerat dan ke dalam banyak nafsu-nafsu yang bodoh dan mence-lakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam kehancuran dan kebinasaan.
- Karena cinta uang adalah akar segala jenis kejahatan; sebab beberapa orang yang menginginkannya sudah tersesat dari iman sehingga menikamkan banyak dukacita ke dalam dirinya sendiri. (KJI)
Tandanya kalau seseorang tidak cinta uang adalah bisa berpada. Orang seperti ini akan bisa menghadapi problem2 uang tanpa bereaksi dosa, sehingga bisa tetap tenang, sejahtera dipimpin Roh dengan hikmat dan kuasa Allah, sehingga ia bisa tahan dan lulus dalam hal perlakuan yang tidak adil dalam hal uang, dirugikan, dikacaukan dll problem uang, tidak akan iri melihat orang lain beruntung, meskipun dia sendiri tidak atau belum dapat apa2, Tidak sakit hati, tidak emosi atau terpancing dalam hal uang dan bisa menghadapinya dengan bijak dan tanpa bereaksi dosa dan lulus, naik tingkat, sebab terus taat dalam pimpinan Roh saja.
Cinta uang ini akarnya segala jenis dosa, sebab itu macam dan variasinya problem2 yang timbul karena uang itu sangat banyak, sehingga kita harus awas, siuman terus dalam segala segi. Gara2 cinta uang, manusia bisa menghalalkan segala cara, bahkan sekalipun berbahaya bagi jiwanya sendiri, tetap diteruskan saja.
Ingat ini sumber utama segala macam dosa karena cinta uang.
Sebab itu iblis memilih roh mammon sebagai meterai Antikris, karena ini dapat melahirkan segala macam dosa yang sangat hebat. (666 = angka mammon 1Raj 10:14, sehingga ia berbuat segala macam dosa yang keji2, tetapi untung akhirnya ia menyesal, sebab karena banyak mengumpulkan kekayaan, dosanya sangat banyak Pkh 2:10-11, lebih baik pas2an saja Ams 30:8).
Meterai Antikris ini adalah lawannya meterai Allah dalam manusia yaitu Roh Kudus Ef 4:30 (lihat dalam buku: Antikris).
- Berpada.
1Tim 6:8
Sedang ada pada kita makanan dan pakaian, biarlah kita berpada dengan itu. (KJI)
Ini tanda khas orang yang lepas dari cinta uang, yaitu ia bisa berpadas untuk segala kebutuhannya, baik makanan, pakaian, perumahan, kendaraan dan segala hal2 jasmani kebutuhan sementara di dunia ini. Bahkan dari semua perkara2 di dunia yang kita butuhkan, kita harus bisa berpada.
1Kor 7:31
Dan orang-orang yang memakai dunia ini pakailah seperti orang yang tidak memakai. Karena keadaan dunia ini akan berlalu. (KJI)
Dalam hal2 jasmani kita harus bisa berpada, tetapi dalam hal2 rohani jangan!
Dalam hal2 jasmani, naik turun kalau bukan karena dosa, tidak apa2. (Jangan turun karena dosa2nya, itu salah, harus bertobat, sehingga tidak sampai berdosa lagi, juga akibatnya, akan dapat dipulihkan. Jadi dalam hal2 jasmani boleh naik turun, tetapi dalam hal2 rohani, jangan sampai turun dan merosot, tetapi harus dipelihara supaya rohani kita terus tumbuh, tingkatan rohaninya terus naik, jangan sampai turun sebab dosa, percintaan dunia dll, tetapi harus meningkat! Tetap, constantpun jangan, sebab mengapa kita hidup dan hidup di dunia ini? Yaitu supaya kita terus tumbuh dalam rohani, jangan tetap saja, itu hidup sia2 .
Mencari kesugihan (kekayaan).
Dalam dunia sudah terkenal cara2 orang yang ingin lekas menjadi kaya-raya, ialah pergi dukun “minta kesugihan” (kekayaan). Tetapi jangan ke Gereja minta kesugihan cara rohani. Gereja bukan tempat cari kekayaan seperti ini. Betul Tuhan menjanjikan nafkah yang cukup, tetapi bukan untuk orang yang cinta uang, yang tujuan hidupnya mencari uang yaitu kekayaan, atau mammon. Tuhan tidak akan memberkati penyembah mammon, sebab tujuannya percaya Tuhan Yesus untuk keselamatan jiwa sampai kekal bukan untuk cari kekayaan di dunia ini.
Siasat dukun.
Kalau yang datang adalah Saul, yang sudah dikuasai roh2 setan (sesudah Roh Kudus meninggalkannya), maka iblis (di dalam dukun itu) berusaha menekan, memojokkannya sampai bunuh diri dan jadi milik iblis untuk kekal. Kalau yang datang orang dosa biasa, dukun biasanya memberi umpan manis, misalnya uang dsb. Kalau yang datang orang beriman, dia berlaku seperti malaikat terang dengan mulut manis, tipu daya dan umpan manis. Iblis tahu mangsanya, bagaimana bisa menangkapnya untuk selamanya.
Menabur dan menuai.
Gereja bukan tempat cari kesugihan dengan cara menabur. Sebab Tuhan tidak setuju dengan orang yang cinta uang, menyembah uang, itu tidak boleh diberkati, ia akan makin taat menyembah mammon. Dalam Tuhan, untuk anak2 Allah yang cinta Tuhan, bisa berpada, tidak cinta uang, menabur itu adalah ketaatan akan Firman Tuhan dengan pengorbanan. Orang yang cinta Tuhan tidak minta atau menuntut penuaian, meskipun itu dijanjikan. Seperti orangtua karena cinta korban untuk anak, tidak menuntut penuaian dari anaknya, juga tidak membuat jadwal atau “surat hutang atau tagihan” sebab semua yang diberi karena cinta itu korban tanpa mengharapkan apa2. Yang penting cinta Tuhan, taat, lakukan FirmanNya. Tidak dapat apa2, tidak menuntut sebab cinta. Tetapi Tuhan yang tahu akan meberi penuaian pada waktunya.
Orang yang cinta uang mau menabur dengan mengharapkan penuaian sebab cinta uang (sebab mammon) Tuhan tidak beri penuaian dan orangnya jadi kecewa, menyesal, marah, ber-sungut2. Seringkali undur bahkan menghojat Tuhan. Menabur itu bukan seperti mancing, beri ikan teri harap dapat ikan kakap. Apalagi kalau pasti menuai sebab Allah akan menggenapkan janjiNya, mereka yakin dan pergi mancing dengan penaburannya, tetapi ternyata Tuhan tidak memberi berkat bagi penyembah2 mammon ini.
Ajaran kemakmuran.
Ini salah, sebab ini pengertian orang yang cinta uang, memakai janji2 Allah yang ada dalam Alkitab itu jadi, bahkan ajaran kemakmuran, sebab tidak mengerti kebenaran Firman Tuhan yang betul (Teori kemakmuran menjanjikan bahwa semua orang Kristen yang sungguh2 akan jadi kaya, tidak betul. Lazarus tidak jadi kaya, tetapi selamat, masuk Surga dan jadi setingkat dengan Abraham sekalipun di dunia miskin.
Jusuf-Maria dari keluarga miskin. Waktu perlu Tuhan sediakan biayanya, misalnya waktu lari dari Betlehem ke Mesir, dari jauh2 sebelumnya Tuhan sudah tahu dan menyediakannya). Kaya-miskin tergantung dari kemampuan orang itu sendiri seperti yang diterangkan dalam Ams 30:8.
Perangkap tikus.
Iblis itu penipu, penuh dengan siasat yang licin, seperti perangkap tikus dengan umpan yang lezat. Banyak orang tidak sadar mengambilnya dan tertangkap, mati rohaninya, kecuali mau bertobat. Jangan sampai tertipu. Orang yang mengerti, dipimpin Roh bisa melihat dengan jelas bahwa hal2 yang enak ini hanya umpan manis, termasuk uang bagi orang yang cinta uang (atau muncul, tumbuh, cinta akan uang) itu umpan maut yang manis dan tidak terasa pahitnya.
Orang yang kaya di dunia, apalagi sebab cinta uang, itu penuh dosa dan waktu mati hina dan miskin di hadapan Allah, tempatnya di neraka. Uang tidak dibawa, sebab memang ini hanya barang fana, fasilitas yang dibutuhkan di dunia, jangan ter-gila2 dan cinta kepadanya, ini menyesatkan dan akar segala macam dosa.
- Bukan pemilik, hanya bendahara Allah.
1Pet 4:10
Sebab setiap orang telah menerima karunia, layanilah satu sama lain, sebagai pengurus (= bendahara, TL)yang baik dari berbagai anugerah Allah. (KJI)
1Kor 4:2,7
- Lebih dari itu dalam pemeliharaan (= sebagai bendahara) ini, orang itu dituntut agar kedapatan setiawan. 7. Karena siapa yang membuat kamu berbeda dari yang lain, dan apakah yang kamu miliki yang bukan kamu terima? Dan jika kamu memang menerimanya, mengapa kamu memegahkan diri seolah-olah kamu tidak menerimanya? (KJI)
Sebab kita yakin dan mengakui bahwa semua yang ada pada kita itu berasal dari Allah 1Kor 4:7. Kita harus mempertanggungjawabkan setiap uang (atau anak Allah lainnya) yang ada pada kita kepada Tuhan, baik uang sedikit atau banyak Mat 25:19. Kalau kita punya sedikit harta kita tidak miskin di hadapan Tuhan dan kalau kita punya uang banyak, kita tidak kaya di hadapan Tuhan, kita hanyalah bendahara yang memegang uang Tuhan, kadang2 banyak, kadang2 sedikit, tetapi dalam semuanya, sebagai bendahara Tuhan, kita harus terus taat akan perintah Tuhan dalam hal uang, tanpa melawan. Baik menerima atau disuruh mengeluarkan atau membelanjakan uang Tuhan, tetap taat. Kita bertanggungjawab penuh termasuk juga perpuluhan yang kita kembalikan dalam perbendaharaan rumah Tuhan dimana kita terpelihara dan juga bertanggungjawab akan semua uang yang lain yang kita miliki sendiri, kita tetap bertanggungjawab sebagai bendahara Tuhan.
- Cara pakai uang, tidak 1 sen pun boleh kita pakai untuk hal2 dosa atau memenuhi dorongan daging atau iblis. Patokan atau penilaiannya, mana yang dosa atau tidak, itu berdasar hukum2 Firman Tuhan dalam pimpinan Roh Kudus. Sebab itu kita harus memakai uang Tuhan dengan benar,kalau kita yakin bahwa itu menyenangkan Tuhan, bukan melawan Tuhan. Sebab itu baik kita atau orang dekat kita (misalnya anak, suami, istri, keluarga, golongan kita sendiri dll) dalam pemakaian uang, patokannya bukan mereka yang menentukan, tetapi harus cocok dengan Firman Tuhan, sehingga penggunaan uang itu berkenan kepada Tuhan, tidak sampai timbul dosa atau untuk hal yang sia2, sehingga Tuhan bisamenaruh uangNya pada bendahara yang taat dan setia ini!
- Kemampuan menanggung uang, Ams 30:8. Bisa menanggung uang berarti ia tidak berdosa dengan jumlah uang tertentu yang dipercayakan kepadanya, bahkan justru oleh fasilitas uang ini,rohaninya maju dan ber-buah2.
Kemampuan setiap orang berbeda. Pada umumnya bagi manusia, banyak uang banyak dosa, baik sombong, zina, duniawi, semaunya sendiri dll bisa segala dosa. Berapa tingkat kemampuan kita menanggung uang?
Kalau berkatnya meningkat, timbul dosa dalam hati ada peruatannya, berarti sudah melampaui kemampuannya. Ini jadi ukuran Tuhan memberkati anak2 Allah supaya jangan berkat membinasakannya sebab tidak mampu menanggungnya. Harus meningkat sampai diberi lebih banyak, tetapi menjadi bendahara yang baik dan tidak berdosa. Kemampuan orang2 beriman itu seperti keranjang kemampuan, sampai dimana besarnya keranjang kemampuannya, sampai disitu Tuhan memenuhinya.
Batas ini biasanya dipakai Tuhan sebagai batasukuran berkat Tuhan untuk kita, supaya tetap suci, tumbuh dan ber-buah2. Banyak orang tidak tahu hal ini dan meskipun tahu, tidak mau berkat Tuhan baginya dibatasi dengan cara ini. Tetapi orang yang cinta Tuhan, tidak cinta uang, bisataat kepadaNya, tidak protes atau melawan, sebab yakin bahwa apa yang diperbuat Tuhan itu yang terbaik, sekalipun seperti contoh yang ekstrim miskin seperti Lazarus. Terbukti dengan batas uang yang diberikan Tuhan pada Lazarus (sebetulnya Than bisa memberi banyak tanpa batas), Lazarus jadi rohani dan meningkat tinggi seperti Abraham di Surga Luk 16:23.
- Bisa menunggu waktu Tuhan.
Pkh 3:1,11
- Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk setiap maksud di bawah langit ada waktunya.
- Ia sudah menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya (allah), ia juga meletakkan kekekalan dalam hatinya, sehingga tidak ada seorangpun dapat menyelidiki pekerjaan yang dibuat allah, dari awal sampai akhir. (KJI)
Sesudah menunggu cukup lama dalam kemiskinan dan kemelaratan (+ 17 tahun) lalu sesudah lulus Yusuf menjadi paling kaya bersama Firaun. Mengapa Yusuf bisa menunggu? Sebab ia bisa berpada, tidak cinta uang.Yang tidak bisa menunggu akan berkeluh kesah dan ber-sungut2 bahkan berbuat banyak dosa lain. Demikian pada waktu kesukaran pandemi ini. Ini menjadi ujian dan menentukan ukuran tingkat rohani kita dalam hal uang, sekaligus menjadi pengolahan. Mereka yang jatuh dalam dosa selama kesukaran ini, itu terutama sebab cinta uang, juga karena bodoh, tidak mau diolah, tidak mau salib, tidak mau taat, tetapi menurut kehendaknya sendiri.
- Lidah.
Maz 34:13-14
- Siapakah orang yang suka hidup dan mendapati hari yang baik?
- Hendaklah ditahannya lidahnya dari pada kejahatan dan bibirnyapun dari pada perkataan penipu.
Banyak orang lupa, bahwa nasib kita ditentukan oleh lidah, bahkan mati dan hidup ada dalam lidah.
Ams 18:20-21
- Bahwa buah-buah mulut tiap-tiap orang akan mengenyangkan perutnya, dan hasil lidahnyapun akan memadamkan dia.
- Mati dan hidup adalah dalam kuasa lidah, dan barangsiapa yang suka akan dia itu kelak akan makan buah-buahnya.
Tidak heran orang yang lidahnya “tidak beribadah” Yak 1:26, berkat dari Tuhan juga tertahan, kecuali berkat dari iblis bisa lancar, tetapi akibatnya maut!
Banyak kaum muda nasibnya dijadikan buruk, sebab sejak muda dan remaja berani bicara seenaknya, tanpa dikendalikan Yak 3. Orang yang sudah tua, sudah masanya untuk menuai; tetapi waktu kanak2 dan remaja, itu waktu untuk menabur, sebab itu jangan ngawur dengan lidah supaya jangan nasibnya jelek dan celaka, lebih2 kalau masuk Neraka! Orangtua dan gembala2 kecil dst perlu menolong dan menyelamatkan “lidah” dari anak2 yang masih muda dan bodoh rohani.
- Selalu ada masa ujian, harus lulus.
Ay 2:10
Tetapi ia berkata kepadanya, engkau berbicara seperti seorang perempuan dungu berbicara, apakah kita hanya mau menerima yang baik dari tangan Allah dan kita tidak mau menerima yang jahat? Dalam semua hal ini, Ayub tidak berdosa dengan bibirnya. (KJI)
Dunia ini tempat pengolahan dan ujian!Pasti ada ujian. Pada waktu datang masa sulit kalau kita lulus, akan naik kelas, indah! Pkh 7:14. Ayub waktu mengalami kepahitan ber-kali2 dan waktu celaka maksimal, bangkrut total, ia tetap lulus. Yang lulus, naik kelas, mendapat yang lebih besar dan tingggi. Kalau ujiannya lebih besar, lebih lama, kalau lulus ijazahnya juga lebih tinggi, seperti Ayub, Abraham, Yusuf, Daniel dll. Jangan sampai jatuh, gagal, justru celaka dan pahit, rohaninya merosot, apalagi kalau ber-sungut2 dan keras hati, makin celaka.
KESIMPULAN.
- Mendapat uang dengan cara yang wajar dan baik harus dikerjakan, sekalipun ini nomer dua, misalnya bertanggungjawab, rajin, tidak malas, harus mau tekun, yaitu bekerja dengan sungguh2 sampai lelah, jujur, setia, cakap, bukan bodoh, sebab itu perlu terus belajar, kreatif dsb. Dalam dunia nomer satu adalah cara mendapat uang yang tepat dan sukses besar, orangnya nomer dua, pokoknya dapat uang. Tetapi bagi orang yang cinta Tuhan tujuan nomer satu adalah hidup untuk Kristus, berkenan pada Tuhan, dan itu didahulukan lebih dari semua yang lain.
- Manusia memikirkan bagaimana caranya mendapat lebih banyak uang, tetapi Tuhan yang sanggup memberi tanpa batas menilai nomer satu siapa orangnya! Sebab itu jangan berani memakai segala cara, tidak peduli cocok atau tidak dengan Firman, tetapi hiduplah berkenan pada Tuhan.
- Sikap terhadap uang, istimewa bisa berpada dll itu sangat menentukan. Tuhan adil, Dia memberkati tergantung sikap orangnya terhadap uang.
Banyak orang yang jadi bendahara yang berkenan pada Tuhan, diberkati begitu limpah meskipun diboikot banyak musuhnya sehingga orang heran, tetapi ini biasa bagi Tuhan dan orang yang bisa mengerti Firman Tuhan.
- Mengerti, percaya dan taat akan Firman Tuhan adalah cara yang sederhana untuk mendapatkan segala kebutuhan yang fana, bahkan kadang2 datang dengan mujizat besar, sebab cara Tuhan itu bisa biasa, bisa luar biasa. Sebab itu orang yang cinta Tuhan, yang selalu taat dipimpin Roh dan tumbuh dalam pengertian Firman Tuhan itu akan diperlengkapi oleh Tuhan dengan kebutuhan uang dll sesuai dengan kemampuan masing2 menanggung uang.
- Jangan lupa, tanpa Tuhan, dari diri sendiri (menghalalkan segala cara) dan dari iblis, juga bisa mendapat banyak uang seperti banyak orang dunia yang kaya2. Orang yang bisa berpada tidak silau, apalagi kalau uang yang limpah itu bercampur dosa, justru jadi jijik!
Cara2 iblis itu tidak terbatas, tidak tergantung dari caranya, orangnya, ia bebas memakai segala cara yang cocok untuk mangsanya supaya masuk jeratnya. Jangan terbuai dan tergoda oleh si pendusta dan penipu itu, tetapi tetap dalam pimpinan Roh Kudus dalam hal uang, bukan hanya dalam hal2 rohani, tetapi juga dipimpin Roh itu dalam sgala perkara dan besar-kecil!
Memang prinsip dan cara hidup di jalan sempit (harus mau pikul salib baru bisa melakukan hal2 yang berkenan pada Tuhan) sangat berbeda dengan orang di jalan lebar, tetapi jelas ujung2nya memang sangat besar bedanya untuk kekal!
Nyanyian:
Di dalam dunia ada dua jalan.