MAZMUR 31:16; 126:5-6. NASIB MANUSIA.
I. DEFINISI DARI NASIB.
A. Umum: takdir. Sesuatu yang sudah ditentukan oleh Tuhan atas diri seseorang. (KBBI). Jadi menurut pikiran manusiawi, nasib manusiasudah tidak bisa diubah oleh manusia, sebab sudah ditentukan oleh Tuhan, yang berkuasa atas manusia. Jadi menurut orang dunia. Manusia tidak bisa lari dari nasib yang sudah digariskan Allah (bahkan beberapa mengatakan itu sudah ditulis dalam garis2 dalam telapak tangan kita, tetapi ini tidak dikatakan oleh Firman Tuhan, tidak betul).
B. Menurut Firman Tuhan:
1. Terjemahan lama: di dalam tanganMu ada segala nasibku (KJ: waktu, masa).Peliharakanlah kiranya aku dari pada tangan segala seteruku dan daripada segala orang yang menghambat daku. Maz 31:16.
2. Terjemahan baru: Masa hidupku ada dalam tanganMu lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku? Maz 31:16.
3. Definisi dari Luk 13:2 : nasib dalam TB = menderita (KJI), merasai (TL)
Menurut Luk 13:1-5 nasib adalah penderitaan yang celaka dari orang-orang Galilea dan orang-orang yang kena musibah
celaka, itu semua karena hidup yang tidak benar dan penaburan yang jahat.
Jadi di dalam Alkitab KJ kita tidak mendapatkan kata nasib tetapi dalam TL dan TB ada; Dalam KJV 2000 Bil 16:29, Maz 81:15, Pkh 2:14. Dalam MKJV 1962, Yes 65:11.
4. King James: Kata nasib (fate, destiny), dalam KJ tidak ada.
Menurut definisi orang dunia, manusia tidak bisa lari dari nasib yang sudah digariskan oleh Tuhan yang maha kuasa.
Menurut Firman Tuhan,
1. Tuhan (dari pihak Tuhan sendiri) membuatkan rencana (bukan nasib) yang terbaik untuk setiap orang Yer 29:11, Ef 2:10, 1Kor 12:6. Allah itu adil. Untuk setiap orang yang mau percaya, mereka menjadi anak-anak Allah Yoh 1:12. Jadi secara pasif Bapa membuatkan rencana yang ajaib bagi setiap anak-anakNya (inilah perbuatan2 ajaib dari Allah dalam setiap orang). KJ: diversity of operation (working. KJ 2000. Web) = ber-bagai2 perbuatan dari Allah Bapa. Allah sanggup membuat rencana top bagi setiap anakNya seperti cap jari dari milyaran manusia.
Allah adil dan tidak membuat manusia sebagai mesin/ robot tetapi sebagai mahluk bebas yang harus menentukan “nasibnya” sendiri atau bentuk hidupnya sendiri.
Jadi Bapa tidak menentukan nasib tetapi merencanakan saja, belum tentu jadi, itu tergantung dari masing-masing sendiri.
2. Setiap anak Allah harus berjuang secara aktif untuk bisa mencapai rencana Alah yang terindah itu. Caranya adalah hidup dalam ril atau jalan Tuhan (dipimpin Roh sesuai Firman Tuhan) dan menabur yang betul, sebaik mungkin, sebanyak mungkin supaya timbulpenuaian dari penaburan kita. Jadi kita menuai apa yang kita taburkan, Gal 6:7-8, Maz 126:5-6.
Tuhan memang membuat rencana bagi kita dan kita harus mau taat dengan menabur, itu saat-saat yang sulit tetapi itu akan menghasilkan waktu-waktu penuaian atau nasib yang indah. Seperti Yusuf yang terus berjalan, hidup menurut Firman Tuhan (hidup di ril Tuhan) dan terus menabur baik2, itu waktu-waktu yang sulit bahkan sampai lama (kurang lebih dari umur 17 sampai 30 tahun = 13 tahun)
tetapi kemudian timbul waktu penuaian yang indah. Jadi nasib yang baik tergantung dari perjalanan hidup kita berkenan atau tidak pada Tuhan dan dari penaburan kita.
Orang yang tidak mau menentukan nasibnya sendiri, hanya ikut mengalir dengan sikon atausemaunya atau menurut lingkungannya adalah orang yang hidup menurut daging sebab manusia itu lebih condong pada kedagingan atau kegelapan Yoh 3:19.
Jadi untuk orang-orang yang menjadi anak-anak Allah (karena percaya) maka mereka sendiri yang menentukan nasibnya, tergantung dari segala perbuatan ketaatan, pemberontakannya atau kebodohannya (Ams 10:21b).
Dengan kata lain nasib seseorang anak Allah:
a. Secara pasif direncanakan oleh Allah, dan
b. Secara aktif harus menabur dalam Roh sehingga penuaian yang menjadi nasibnya seperti yang tersebut dalam Gal 6:8.
II. NASIB YANG KEKAL.
Beberapa orang mengajarkan bahwa Allah yang menentukan nasib manusia ke Surga atau Neraka. (Teori Predestinasi Calvin). Ini tidak benar, sebab kalau demikian maka:
2.1. Allah tidak adil. Sebab Allah tidak membedakan orang Rom 2:4. Ada yang dapat nasib baik (masuk Surga) dan nasib jelek (masuk neraka).
2.2. Ini bertentangan dengan Firman Tuhan, sebab Allah itu kasih 1Yoh 4:8 dan cinta semua orang Yoh 3:16 tidak ingin seorangpun binasa 1Pet 3:9. Teori ini mendiskreditkan Allah, membuat Allah jadi pembohong akan janji-janjiNya dan membuat Allah jadi diktator yang sangat kejam yang menentukan 100% menurut kehendaknya sendiri. Teori predestinasi tidak betul.
Kalau Allah kasih dan menentukan, maka ia akan membuat manusia yang tidak boleh menentukan sendiri (menurut teori yang salah ini) maka kalau Allah kasih dan adil maka pasti kasih akan membuat semua manusia masuk Surga tetapi ternyata tidak demikian.
2.3. Manusia diciptakan Allah sebagai mahkluk yang mempunyai keinginan bebas, dan harus mengambil keputusan dari dirinya sendiri untuk menentukan nasibnya Luk 12:57, bukan ditentukan, yaitu menuai sesuai dengan penaburannya.
2.4. Teori ini makin ruwet sebab Firman Tuhan mau dicocokkan dengan kenyataan bahwa manusia ada yang masuk Surga, ada yang masuk neraka, padahal Allah itu kasih; sebab itu mereka menyimpulkan bahwa Allah yang menentukan Rom 8:29 TB (Dalam TL dan KJ, Allah tidak menentukan, tetapiAllah tahu lebih dahulu). Sebetulnya Allah itu tidak menentukan lebih dahulu, tetapi tahu lebih dahulu dan karena itu Ia membuatkan suatu rencana yang indah, yang tepat, cocok dengan kita (rencana Allah itu yang terbaik, manusia tidak bisa merencanakan seperti ini, Allah bisa sebab Dia tahu yang lalu, yang sekarang dan yang akan datang dengan tepat). Tetapi itupun tergantung dari kita sendiri, apakah kita mau taat pada Allah atau tidak. Orang yang selalu taat menurut kehendak Allah seperti Yusuf, akan mengalami rencana Allah yang terindah, luar biasa. Orang yang mengalaminya akan senang dan bersyukur sebab rencana Allah itu jauh lebih indah dari semua yang bisa direncanakan orang itu sendiri.
2.5. Bagaimana nasib orang yang mati tanpa mendengar Injil”. (Misalnya di hutan2 Afrika atau ditempat2 terpencil lainnya). Tentu mereka tidak percaya sehingga binasa! Lalu dimana keadilan Allah, sehingga timbul teori dahsyat tentang Allah sebagai diktator yang jahat ini! Sebetulnya Allah bisa menjawab pertanyaan ini, sebab Allah tahu lebih dahulu. Kalau di suatu tempat terpencil ada orang yang akan percaya kalau mendengar Injil (Allah sudah tahu lebih dahulu tentang orang-orang ini), maka Dia akan mengirim orang (dengan sadar atau tidak) untuk memberitakan Injil pada mereka,sehingga orang itu bisa mendengar Injil dan percaya sehingga selamat. Seperti Rut di Moab, keluarga Rahab di Yerikho dll, Tuhan tahu lebih dahulu bahwa mereka akan percaya kalau mendengar Injil, maka Tuhan mengirim orang ke sana, seperti Elimelech dan keluarganya untuk Rut dan dua pengintai untuk Rahab. Kalau orang-orang itu memang tidak mau percaya sekalipun sudah mendengar Injil, maka ada orang datang untuk memberitakan Injil atau tidak, itu tidak mempengaruhi keadilan Allah. Sebab Allah tahu lebih dahulu bahwa mereka tidak akan percaya, maka mengirim orang atau tidak, tidaklah mutlak perlu.
Allah juga bisa menurunkan orang ke dunia pada tempat dan waktu yang tepat yaitu orang-orang yang akan percaya dan yang tidak mau percaya. Misalnya bayi lahir mati dari si orang percaya, akan selamat 1Kor 7:14, sebab itu yang dikirimkan dalam rahimnya adalah roh yang percaya. Allah juga bisa mengadili orang-orang yang lahir mati atau gugur, meskipun masih belum berbuat apa-apa, Allah sudah tahu lebih dahulu apakah ia mau percaya atau tidak, dan apa yang akan diperbuat kalau ia hidup. Tentang perbuatan2 dosa yang belum diperbuat, tentu tahu lebih dahulu siapa yang mau percaya atau tidak.
Jadi Allah tahu lebih dahulu:
a. Orang itu akan mau percaya atau tidak, mau menerima anugerah untuk percaya atau tidak Pil 1:29a.
b. Sesudah percaya, apa yang akan dibuatnya, apakah ia mau menderita sengsara karena Kristus atau tidak Pil 1:29b.
Allah tahu lebih dahulu tetapi tidak menentukan lebih dahulu.
Sebab itu sebagai Hakim bumi Kej18:25, Dia sungguh2 adil dan memberi tuaian yang sesuai dengan penaburannya, dan sebab Allah tahu lebih dahulu dan tahu semua yang akandiperbuat manusia baik yang tampak dan yang tidak tampak.
III. ORANG BERIMAN BISA DAN HARUS MENENTUKAN NASIBNYA SENDIRI.
Mengerti atau tidak, sadar atau tidak untuk setiap orang yang lahir baru yang menjadi anak-anak Allah, Allah sudah membuat rencana yang paling indah, top, kelas I.
Yer 29:11
Karena Aku ini amat mengetahui akan segala maksud yang Kutaruh akan kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu maksud akan hal selamat dan bukan akan barang sesuatu yang jahat, supaya pada akhirnya Aku mengaruniakan kepadamu barang yang kamu harap itu. (TL)
Ef 2:10
Sebab kita ini buatan Allah, diciptakan di dalam Kristus Yesus untuk melaku-kan perbuatan-perbuatan baik, yang sudah disiapkan Allah sebelumnya, supaya kita menjalaninya. (KJI)
1Kor 12:6
Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaibc, tetapi Allah yang sama yang membuat semuanya di dalam semua orang. (KJI)
Tidak ditentukan, tetapi direncanakan dan kalau mengerti dan taat, kita akan mengalaminya, sangat indah seperti Abraham, Yusuf, Daniel, Daud dll).
Orang dunia ketakutan akan nasib jelek, mereka yakin bahwa mereka dikuasai nasib. Seringkali mereka berkata, wah…nasih saya jelek, celaka, apa boleh buat!
Orang beriman lain, kita bisa membuat nasib yang baik, juga kalau sudah terlanjur jelek, asal masih hidup, masihbisa diubah jadi lebih baik, pasti bisa, asal ber-sama2 Tuhan. Jangan terjerat dalam pikiran manusiawi yang dibutakan iblis.
Mengapa kita bisa membuat nasib yang baik? Apakah karena kita hebat? Sekalipun ada beberapa orang yang tampaknya hebat, kemampuan mereka tetap terbatas. Bahkan ada orang yang sukses tingkat dunia tapi bunuh diri, sebab gagal dan tidak bisa menerimanya, merekaputus asa dan tertipu oleh iblis.
Kita bisa membuat nasib yang baik sebab:
1. Kita anak-anak dari Bapa, Allah yang maha besar Yoh 1:12.
2. Ia kasih, Ia memberi yang terbaik. Allah sebagai Bapa kita, menghendaki kita punya nasib yang terbaik dan sudah merencanakan asal kita mau jalan di rilnya Tuhan dan terus taat melakukan kehendak Bapa.
3. Allah punya rencana yang baik untuk setiap kita dan Ia adil. Banyak orang belum tahu atau belum yakin. Anak raja dunia saja tidak mungkin tidak punya masa depan.
4. Allah maha kuasa, Ia sanggup membuat apa saja Ay 42:2; Allah bisa mengangkat anak-anakNya sekalipun menggenapkan rencana yang dibuatNya untuk anak-anakNya dari bawah, bisa diangkat jadi paling atas. Seperti Yusuf, Daniel, Daud dll.
5. Kita harus memberi reaksi yang positif, mau aktif berusaha menurut pimpinan Tuhan, sebab punya nasib yang baik adalah kehendak Tuhan, bukan karena kita. Sebab itu seharusnya orang Kristen punya harapan yang besar sebab kita adalah anak-anak Allah, jangan putus asa. Tuhan ingin kita mengerti tentang hal ini dan mengambil putusan untuk mempercayai Allah dan bertindak untuk memperbaiki atau meningkatkan nasib kita dengan pertolonganTuhan. Jangan menyerah pada “nasib” yang jelek dan kalau kita sudah mengalami berkat Tuhan 1Kor 15:10tetap rendah hati dan bersyukur pada Tuhan, sebab semua dari Tuhan. 1Kor 4:7. Percayalah kepada Tuhan.
Perjuangkan mula2 nasib rohani, lalu jasmani juga. Jangan dibalik. Jangan karena yakin rencana Tuhan untuk nasib yang baik, lalu ingin jadi orang kaya, orang besar dan populer, itu sudah jatuh, sebab cinta uang dan mengejar kepujian manusiawi, sehingga keluar dari ril Allah dan gagal, bahkan dapat nasib jelek.
Nasib rohani kita harus baik dan terus meningkat. Jangan jadi orang yang kalah dan jatuh bangun dalam dosa, tetapi bisa hidup suci dan berkemenangan atas iblis, daging dan dunia. Bisa mahir pikul salib, bisa hidup berkenan pada Tuhan, bisa dipakai Tuhan dengan heran dan tetap rendah hati, cinta Tuhan dan rohnya me-nyala2 terus. Jangan jadi orang miskin rohani dan hamba dosa serta segala macam perkara yang sia-sia. Kalau rohani kita sukses dan ber-buah2, maka fasilitas jasmani pasti ditambahkan oleh Tuhan juga Mat 6:33. Jangan terjerat oleh tipu daya iblis sampai putus asa dan hilang semangat. Misalnya karena ramalan2 nasib dan orang yang suka mencari atau membaca ramalan nasib (Pices, Scorpio dll) yang mengatakan begini begitu, itu menjerat orang yang percaya pada apa yang dibaca. Mereka harap nasibnya baik, tetapi kalau diramalkan jelek, mereka merasa tidak berdaya. Begitu orang Kristen yang percaya dan suka membaca dan mencari ramalan nasib dengan ber-bagai2 cara, ia masuk dalam jerat iblis.
IV. BAGAIMANA KITA BISA MEMPERBAIKI DAN MENINGKATKAN NASIB KITA?
A. Kalau hidup seorang beriman celaka karena dosa dan kejahatannya. Itu bisa jadi baik asal mau sungguh2 bertobat, sebab Allah menghendaki semua anak-anakNya bertobat sungguh2 dan kembali pada Tuhan seperti anak terhilang, Luk 15:17-20. Asal sungguh2 bertobat, nasib pasti jadi lebih baik, apalagi untuk kekal, anak terhilang itu mau sungguh2 bertobat, minta ampun bahkan merasa tidak patut lagi menjadi anak dan mohon kalau boleh jadi hamba bapa. Bapa menyambutnya lebih daripada yang diperkirakannya dan nasibnya menjadi jauh lebih baik.
B. Kalau mengalami nasib jelek karena ujian seperti Ayub, Daniel dll. Asal lulus, nasib akan menjadi baik, baik dalam hal jasmani dan rohani; Harus lulus, yaitu :
1. Tidak sampai bereaksi dosa/ terpancing untuk berdosa, dan
2. Menunggu pimpinan Tuhan dan taat, sampai semua ujian itu dikalahkan. Lulus ujian itu indah akan naik dan menjadi amat indah.
Jadi kalau berdosa harus bertobat, kalau ujian harus lulus; ber-sama2 dengan Tuhan pasti bisa, dengan Tuhan semua akan berubah dan hidupnya tertolong dan diberkati Tuhan jasmani dan rohani. Jangan lupa mendahulukan kerajaan Surga dan hidup benar baru kita bisa hidup dengan janji-janji Tuhan yang indah rohani dan jasmani. Asal kita hidup dengan Allah, kita akan melakukan hal-hal yang besar dengan Dia Maz 60:14. Tingkat rohani yang meningkat, nasib yang makin indah, itu akan berlaku sampai kekal, bukan hanya di dunia. Berjalanlah terus dengan Tuhan, dan itu selalu dalam kesucian. Orang yang selalu berjalan dengan Tuhan itu tandanya:
1. Akan terus tumbuh dalam pengenalan Firman Allah. 2Pet 3:18. Ia akan mencintai Firman Tuhan dan terus belajar dari Firman Tuhan, semua kebenaran Allah Kis 20:20. Misalnya dengan pelajaran Kemah Suci (dari Pintu Gerbang sampai Tabut), semua segi kehidupan dibahas di dalamnya sehingga kita mempunyai jawaban yang indah2 dari Firman Tuhan untuk setiap segi hidup kita, sehingga, hidup jadi berkenan pada Tuhan.
2. Terus tekun berjalan dalam Roh dan makin mahir. Kalau kita suka bertahan berdoa dalam Roh dan hidup benar, maka Roh Kudus akan selalu memimpin kita, juga memberitahu hal-hal praktis, misalnya kalau ada hal-hal yang salah, (harus diperbaiki) dan apa yang baik diteguhkan. Roh Kudus akan memberi pimpinan dan kekuatan terutama kalau kita mau terus tekun berdoa dalam Roh dan kebenaran. Orang yang lebih tekun akan lebih jelas dan lebihlengkap dipimpin Roh daripada orang yang jarang2 atau tidak bertekun berdoa dalam Roh. Kalau semua yang jelek dibuang dan terus taat akan pimpinan Roh Kudus, maka kita akan mudah mengalami perubahan hidup yang makin baik. 3. Juga dalam tubuh Kristus kita harus bisa saling menasehati, mendoakan dan melayani dalam Roh.
Tuhan ingin kita mengambil putusan untuk setiap kalibertindak sesuai dengan Firman Tuhan sehingga hidup berkenan dan disertai Tuhan. Biar api Roh Kudus dalam hati kita terus menyala dan terus bersaksi dan memenangkan jiwa. Karena di….????Jangan menyerah pada nasib yang celaka dan jelek. Bapa menghendaki nasib kita baik dengan cara harus aktif merebut apa yang sdah disediakan Tuhan. Bertindaklah sesuai dengan Firman Tuhan dengan tulus dan sungguh2 nasib ini akan lebih baik di dunia sampai kekal di Surga.
V. NASIB YANG TERBAIK DI DUNIA DAN SAMPAI KEKAL.
Nasib orang beriman itu ber-macam2 tingkatnya, ada yang sedikit baik, lebih baik sampai yang terbaik, itu tergantung dari penaburan atau ketaatan kita dalam jalan Tuhan.
Memang kalau sudah menabur jahat, lalu pada akhir hidup baru bertobat seperti penjahat yang di salib, maka rencana Tuhan yang baik tinggal sedikit. Kalau masih hidup masih ada kesempatan, tetapi penjahat ini tidak punya kesempatanlagi, namun paling sedikit dalam sisa 3 sampai 5 jam terakhir itu, ia sudah menjadi anak Allah,berubah mulai mengalami hidup baru dalam Kristus, lalu mati masuk Firdaus, sukacita untuk kekal Luk 23:43.
Kalau kita mau mendapat nasib yang paling baik, itulah rencana dan kehendak Allah. Allah setuju 100%, mendukung dan merindukannya, percayalah! Apalagi kalau dari kecil sudah mengerti dan terus taat, menabur dengan betul, terus di ril Tuhan, hidup dipimpin Roh (seperti Yusuf, Daud, Daniel, Yohanes pembaptis, dll yang dari kecil sudah pikul salib (Nud 3:27) dan taat di jalan Tuhan, ada harapan menjadi sangat indah bahkan sempurna yaitu rencana Allah yang top (seperti Henokh, Elia, (Musa) dll). Bagaimana caranya?
Musuh utama orang beriman adalah egois, yaitu kalau ia menurut kehendak daging sendiri. Bukan iblis musuh no 1. Sebab itu yang terpenting bagi kita adalah mengalahkan daging, mematikan tubuh daging, diri kita sendiri Rom 6:6 lalu menyerah pada Tuhan dan taat akan Tuhan. Kalau kita bisa dan mau taat pada Tuhan (dengan pertolongan Tuhan Pil 4:13, Zak 4:6), maka iblis jadi musuh yang tidak berarti sebab dengan Tuhan, kita pasti menang melawan iblis dan semua yang lain.
Rom 8:31
Lalu apakah yang hendak kita katakan tentang hal-hal ini? Jika Allah di pihak kita, siapakah lawan kita? (KJI)
Tuhan itu Allah yang maha kuasa, maha tahu, mengasihi kita, menghendaki kita menang dengan sempurna, asal kita mau taat, pasti Dia sanggup menolong kita sampai sempurna. Dia Allah yang maha kuasa, tidak ada yang mustahil bagiNya, juga menolong kita sampai top, asal kita mau ditolong, mau taat dengan sungguh2.
Kalau kita tidak mau menyangkali daging atau diri sendiri Luk 9:23, tetapi menuruti daging, Tuhan tidak bisa menyertai kita dengan penuh (atau tidak bisa menyertai sama sekali) sebab menuruti daging itu dosa, itu melawan Allah Gal 5:16,17. Maka untuk orang seperti ini iblis menjadi musuh no 1, sebab ia tidak bisa mengalahkan iblis, terus jatuh bangun atau terus dikalahkan oleh iblis.
Tuhan tidak minta kita bisa taat pada Tuhan, bisa mengalahkan daging, iblis dan dunia, tetapi apa kita mau taat pada Tuhan, mau sungguh2 mengalahkan daging, iblis dan dunia. Kalau kita sungguh2 mau (tandanya mau taat, mau dipimpin Roh), maka Tuhan yang selalu standby akan menolong kita dan dengan Tuhan kita bisa mengalahkan semuanya Pil 4:13. Jadi musuh utama kita adalah daging, diri kita sendiri. Kalau kita mau menyalibkan diri kita sendiri 2Kor 1:9, 1Kor 9:27, Yoh 12:24, maka Kristus bebas bekerja dalam kita dan kita pasti jadi pemenang dengan Tuhan. Orang yang sungguh mau dan menyerah penuh pada Tuhan, maka hidup kita ini bukannya kita lagi tetapi Kristus yang hidup di dalam kita Gal 2:20, maka kita akan mengalami kemampuan yang tidak terbatas, sebab Allah yang berperang dalam kita dan Allah tidak pernah kalah. Sebab itu sangat penting untuk mematikan daging dan taat akan kehendak Tuhan, taat akanpimpinan Roh, dalam jalan Tuhan, maka kita akan mengalami rencana Allah yang top, maka “nasib” kita akan meningkat dengan cepat, hidup kita akan jadi sangat indah, sebab ada dalam tangan Tuhan. Hidup seperti ini akan jadi indah. Orang yang dipimpin Roh akan tekun belajar Firman Tuhan, terus berdoa dalam Roh dan kebenaran, tanpa stop 1Tes 5:17, terus berjalan dengan Tuhan Kej 6:9 dan dengan Tuhan kita akan melakukan perkara2 yang besar Maz 60:14. Hidup (atau orang dunia bilang nasib) kita akan jadi sangat indah, top, luar biasa, sebab memang Tuhan sudah merencanakan nasib terbaik untuk setiap anak-anaknya. (Tetapi jangan lebih dahulu dirusakkan oleh dosa2 dan kedagingan kita, sebab dosa itu merusakkan banyak perkara yang baik Pkh 9:18,rencana Allah jadi cacat, terus merosot karena dosa2 yang diperbuat, bisa rusak semua dan binasa atau tinggal hanya harta terakhir yaitu selamat menerusi api 1Kor 3:15. Orang yang taat penuh seperti Gal 2:20 sejak mulai bertobat, akan mengalami rencana top. Mulai sekarang (kalau dahulu belum taat penuh) hiduplah sepenuhnya dalam ketaatan seperti Gal 2:20, maka pasti hidup (“nasib”) kita akan berubah menjadi jauh lebih baik, tergantung dari kesungguhan kita dan sisa2 rencana Tuhan yang masih utuh.
Dari pihak Tuhan, Ia tidak terbatas, semua itu dibatasi oleh kesungguhan dan perbuatan kita sendiri. Jangan terlambat, mulai sekarang taat penuh. Kalau dari dahulu sudah taat, teruskan, pasti Tuhan yang adil dan cinta akan memberikan yang terbaik pada masing-masing; Sebab Dia adil dan mencintai kita.
Nyanyian: Maz 60:14
tabur menuai.