M3466 – Filipi 3:17-19 Pikul Salib atau Seteru Salib (18 Sept 2011)

FILIPI 3:17 IKUTLAH TELADAN SAYA

Meskipun kita belum sempurna, kita bisa jadi teladan dan wajib bisa berkata: “Ikutlah teladan saya” (istimewa terhadap anak-anak sendiri, isi rumah dan orang-orang yang kita pimpin) 1Kor 11:1, Yoh 13:15. Misalnya kita pergi dari Taman Simpang, kita pergi ke jalan ikan-ikan, di Perak kita bisa pergi ke sana dan berkata pada orang lain (pada permulaan perjalanan kita): ikutlah saya, engkau akan sampai di sana. Tentu jangan berputar lewat Sidoarjo, tetapi harus melalui jalan yang betul.

Jalan yang betul ke Surga adalah jalan salib, jalan sempit yaitu hidup sesuai dengan Firman Tuhan dalam pimpinan Roh Kudus, maka kita akan sampai ke sana dalam kemuliaan. Asal kita tidak berjalan keliru kita bisa berkata seperti Paulus, ikutlah teladan saya.

Sebaliknya kita harus bisa memberi tanda pada orang lain, mana yang cocok dengan Firman Tuhan, mana yang tidak, supaya kita tahu mana yang sama dengan kita mana yang tidak sama. Banyak orang-orang, termasuk pemimpin-pemimpin, yang jalannya (hidupnya) tidak betul atau munafik; Tuhan sering mengingatkan hal-hal seperti ini Mat 23:1-33; 7:15. Juga Paulus berkali-kali mengingatkannya di mana-mana Gal 1:7; 3:1; 4:17, 2Kor 11:4, Rom 16:17, Tit 3:10, 2Tes 3:6 dll, apalagi dalam Minggu ke- 70 Daniel, akan ada banyak orang dan pengajaran yang salah; orang yang belum bisa berjalan dalam Roh dan tidak tumbuh dalam pengertian Firman Tuhan yang betul akan bingung dan mudah tersesat Ef 4:14 dan mereka binasa dalam dosa atau tertinggal waktu pengangkatan.

Pemimpin-pemimpin itu mempunyai peranan yang sangat penting, seperti pilot.bus yang membawa orang-orang yang percaya kepadanya ke tempat-tempat yang betul. Sebab itu pengaruh pemimpin-pemimpin itu sangat besar dan kita harus memperhatikan hidupnya sampai “hari ini” terus menerus Ibr 13:7,17.

Ada juga pemimpin-pemimpin yang mula-mula baik tetapi kemudian jatuh dalam dosa, menjadi pemimpin yang jahat dan menyesatkan seperti Saul yang sampai matinya tidak mau bertobat lagi. Daud juga pernah jatuh tetapi segera bertobat. Pemimpin-pemimpin juga perlu didoakan sebab mereka juga manusia 1Tes 5:25.

Kita juga harus memperhatikan hidup kita sendiri, jangan sampai kita termasuk teladan yang jelek atau menyesatkan.


Ikut arus dunia. Jumlah terbanyak (mayoritas) itu menjadi ukuran dan mode yang dianggap baik dan betul di dalam dunia (contoh pemungutan suara, jumlah terbanyak dianggap yang benar/ baik). Biasanya orang mudah ikut arus orang banyak sebab itu yang dianggap menguntungkan dalam dunia, misalnya restoran yang ramai rata-rata masakannya enak. Toko yang laris sekali, biasanya murah, apalagi kalau sudah ber-tahun-tahun, waktu ikut membuktikan. Mode lebih lunak, misalnya mode rambut, pakaian, sepatu dll, sebab rata-rata semua orang sudah memakai mode rambut dan sepatu yang tertentu, maka belum tentu semua orang mau ikut mode orang banyak.

Tetapi di dalam kekristenan belum tentu yang banyak yang betul, kadang-kadang justru yang sedikit yang betul. Tetapi ukuran kita bukan yang banyak atau sedikit dukungannya yang betul, tetapi yang sesuai dengan Firman Tuhan itu yang betul sebab Firman Tuhan itulah kebenaran Yoh 17:17. Misalnya Musa dan Harun melawan seluruh orang Israel; Hanya 2 pengintai melawan 10 pengintai, tetapi mereka betul sebab memegang Firman Tuhan. Kalau dosa sekalipun yang melakukan kecil jumlahnya, itu tetap dosa dan jahat dan Tuhan tidak berkenan misalnya narkoba, mabuk, di negara kita adalah minoritas kecil tetapi itu tetap dosa.

Patokan yang betul adalah Firman Tuhan Yoh 17:17 dalam pengurapan Roh Kudus. Kalau umat Tuhan tidak tumbuh dalam pengertian Firman Tuhan dan hidup suci (dipimpin Roh Kudus, limpah berdoa dalam Roh dan kebenaran) maka ia tidak mengerti kebenaran Firman Tuhan dan tidak mempunyai patokan, sehingga mudah terombang ambing dan disesatkan Ef 4:14. Lebih-lebih kalau orang itu sendiri jalannya tidak betul, di jalan lebar, hidup dalam dosa, ia tidak akan mengerti kebenaran dan tidak mempunyai patokan kebenaran dari Tuhan, dan seringkali matanya dibutakan oleh iblis 2Kor 4:4 sehingga pengertian dan pendiriannya keliru, bahkan juga nasehat-nasehat dan dorongannya tidak betul.

Tetapi kalau seorang dengan tulus berdoa kepada Tuhan Yesus, untuk bisa mengerti Firman Tuhan, ingin memperkenankan Allah, maka Allah yang maha kuasa sanggup mengarahkannya kepada jalan yang benar, dan kebenaran Yoh 16:13 dan Roh Kudus sanggup memimpinnya, sehingga bisa bergabung dalam Gereja yang benar. Hal ini akan lebih mudah kalau ia limpah berdoa dalam Roh dan kebenaran (dengan bahasa lidah, baptisan Roh Kudus).

FILIPI 3:18 SETERU SALIB

Jalan Kristen yang betul adalah jalan sempit dan pikul salib Mat 7:13-14, Luk 9:23 yaitu menyangkal diri, mematikan daging dengan segenap hati dan tulus supaya bisa mentaati Firman Tuhan sehingga bisa hidup benar dan berkenan di hadapan Allah, sesuai de-ngan Firman Tuhan (juga benar di hadapan manusia yang mempunyai patokan Firman Tuhan yang sama, bukan menjadi batu sontohan). Meskipun sudah lahir baru, kita masih hidup dalam tubuh daging yang terus menerus hendak menyeret kita untuk menuruti keinginan-keinginan daging.

Kalau daging tidak dimatikan (tidak mau pikul salib), daging menjadi kuat (apalagi kalau dilezatkan dengan tontonan-tontonan daging, pergaulan jahat, dll, itu akan menguatkan hawa nafsunya Rom 14:13) dan semua ini menghasilkan dosa demi dosa sehingga makin terikat. Sebab itu meskipun sudah percaya Tuhan Yesus kita tetap harus mau pikul salib.

Orang yang sudah percaya pada Tuhan Yesus dan mau pikul salib akan sanggup melakukannya, ia akan bisa mematikan daging sehingga bisa taat akan Firman Tuhan sehingga tetap hidup benar dan suci di hadapan Tuhan.


Mengapa bisa? Sebab:

1. Kita sudah berubah menjadi baru, tabiat baru sudah ada di dalam kita 2Kor 5:17.

2. Roh Kudus selalu stand by akan menolong anak-anak Allah yang dengan tulus dan sungguh-sungguh mau taat. Kalau mau taat, pasti bisa.


Tetapi orang yang tidak percaya Tuhan Yesus tidak akan senang dan tidak kuat pikul salib, pikiran dan falsafah hidupnya lain dan mereka diperhambakan dosa. Mereka berpikir, kalau bisa menuruti kehendak hatinya, mereka akan puas, senang, bahagia. Sebab itu kalau harus menyangkal diri, sekalipun itu dosa, mereka tidak mau, itu membuang kepuasan dan bahagianya seperti perempuan sundal itu Yoh 4:13.

Tetapi orang beriman yang mau menyangkal diri, maka kesukaan Roh akan mengalir dalam hatinya Yoh 4:14.

Orang-orang dunia menolak salib, tidak mau pikul salib, bahkan beberapa sudah menjadi seteru salib.
Mengapa ada orang beriman bisa menjadi seteru salib?

Orang yang jatuh dalam dosa apa saja, itu membuka pintu bagi iblis Ef 4:27. Ia harus segera bertobat dan membuang dosa itu, kalau tidak ia akan berdosa lagi dan dosanya akan meningkat terus tingkatannya.

Orang yang mau ikut Tuhan Yesus sesudah percaya, mutlak harus pikul salib, kalau tidak mau, berarti ia menuruti daging (biasanya karena dibujuk atau tertipu oleh iblis.

Kalau tidak mematikan daging, tetapi menurutinya, orang itu akan jatuh lagi dalam dosa. Seringkaliia mau hidup suci tetapi karena lemah, ia terseret keinginan daging dan jatuh lagi dalam dosa. Apalagi kalau daging terus dirangsang dan dikuatkan, daging makin kuat dan rohnya makin lemah, sehingga sekaliupn rohnya berkehendak, tetapi sebab kelemahannya, ia jatuh lagi beberapa kali Mat 26:41. Ini kelemahan. Seringkali hanya dalam segi-segi tertentu ia lemah, tetapi masih menang dalam segi-segi lain.

Tetapi kalau terus menerus jatuh dalam dosa, (ia sudah tahu bahwa itu dosa tetapi tetap dituruti, tidak mau menyangkal diri), maka ia menjadi keras hati, sudah tahu tetapi tetap melanggar Ibr 3:15 dan dosa-dosanya menjadi makin besar dan makin banyak.

Orang yang yang keras hati, lama-lama akan menjadi seteru salib. Ia tahu itu dosa, tetapi terus menerus keras hati dalam dosa, dan dengan sengaja dan dengan gairah menuruti daging, bahkan dengan sukacita menolak menyalibkan daging, maka orang ini kemudian menjadi seteru salib. Misalnya: Orang yang cinta uang, berzina terus, dendam, sombong, iri, bertuhankan perut, itu semua termasuk seteru salib.

Akhirnya dosa itu terus meningkat sampai sempurna, menjadi seperti Antikris dan iblis ini dosa yang sempurna, sekalipun dihukum Allah dengan dahsyat tetap tidak mau bertobat Wah 9:20/ 16:9/ 11:21.

Secara ringkas pertumbuhan dosa itu sbb:

1. Dosa – timbulnya insidentil.

2. Kelemahan Mat 26:41 mau tetapi kalah, tidak kuat sehingga berulang-ulang jatuh bangun dalam dosa.

3. Keras hati – sudah tahu tetapi tetap berdosa Ibr 3:15.

4. Seteru salib – tahu, tetap berdosa dengan gairah dan sukacita dan menolak salib Flp 3:19 (dosa dalam roh setan).

5. Dosa sempurna, seperti iblis (dan Antikris) Wah 9:20.

FILIPI 3:19 SETERU SALIB AKAN BINASA

Kelemahan adalah orang yang mau taat tetapi ternyata jatuh lagi seperti Petrus, apalagi dalam keadaan terjepit. Tetapi Yudas sudah lama berkeras hati dan merencanakan segala kejahatannya, sebab sudah lama cinta uang dan tidak mau menyangkali dirinya, kemudian ia menjadi seteru salib

Seteru salib itu jauh lebih dahsyat dari berdosa biasa, sebab ia dengan sengaja melawan salib, melazatkan daging dengan penuh gairah dan percintaan, meskipun sudah tahu itu jahat.

Kemudian iblis masuk ke dalamnya Luk 22:3. Jatuhnya di tempat yang makin terjal, sulit kembali, akhirnya ia tertuduh dan bunuh diri, seperti Saul, masuk Neraka! Seteru salib akan binasa!

Setiap dosa, kalau tidak bertobat, akan tumbuh sehingga lambat atau cepat akhirnya tanpa pertobatan akan masuk Neraka.

Dalam pertumbuhan dosa, selain tingkatan dosa itu makin tinggi, biasanya dosa itu juga menjalar menjadi dosa yang lain apalagi tidak lagi mau pikul salib, dalam segala segi hidup akan bermunculan dosa. Sebab itu kita harus menyangkal diri setiap hari dalam setiap segi supaya jangan timbul dosa dalam semua segi hidup, atau kalau toh ada dosa yang timbul, segera dibuang dan dibereskan dengan pertobatan yang sungguh-sungguh. Orang yang jatuh dalam dosa kecil (atau kebiasaan yang salah) tidak tampak, seringkali dengan tidak terasa, tahu-tahu jadi dosa besar dan mengikat. Hobi yang salah (apalagi tontonan-tontonan yang tidak patut) makan minum, pelesir (boleh jalan-jalan asal tidak terikat, mabuk, bisa berpada) tabiat dan kebiasaan yang salah dll jangan diremehkan, sekalipun sudah umum diperbuat semua orang. Semua dosa akan tumbuh terus Ams 6:27-28.

Pikul salib adalah hal prinsip dan mutlak supaya daging (ini melawan untuk taat Firman Tuhan) dimatikan sehingga kita bisa taat seberapa banyak yang kita sudah mengerti Flp 3:16, kalau tidak ini akan menjadi kelemahan dan kalau dibiarkan terus namanya keras hati, lama-lama menjadi seteru salib!

Contoh perkara kecil yang diberikan dalam ayat ini adalah bertuhankan perut, bisa berakibat binasa. Bertuhankan perut itu bukan berarti tidak boleh makan enak dan banyak. Contoh: Putra Manusia Yesus yang disebut pelahap (tukang makan) dan peminum anggur Mat 11:19 sebab Ia tidak berpura-pura dan sebab suka makan itu normal, sehat, tetapi

-tetap ada batas dari Firman Tuhan, dan dari segi kesehatan, sopan santun dll.

-harus berpada 1Tim 6:8

-jangan selalu mencari kesempatan untuk makan Pkh 10:17.

Berhala perut itu berarti terus diikat dan diperbudak oleh makanan, tidak bisa lepas dan dituruti terus, akibatnya akan dahsyat!

BERTUHANKAN PERUT ITU:

1. Dosa akhir zaman Luk 17:27,28. Ini sama dengan dosa sex, mammon, dll dosa yang dahsyat, padahal tampaknya ini dosa jinak.

2. Seteru salib. Ini dikatakan Firman Tuhan dalam ayat ini.

Tidak mau pikul salib, itu melawan prinsip hidup orang beriman, ini kesalahan prinsip yang besar. Semua orang yang memberhalakan perut itu tidak mau pikul salib dalam hal makan dan seringkali juga dalam banyak segi hidup lainnya. Tampaknya tidak apa-apa, tetapi ini melawan bahkan berseteru dengan salib, tidak mau menyangkali keinginan makan, tetapi dengan sengaja mau diperbudak oleh keinginan atau nafsu makan. Ini membina kebiasaan dan tabiat yang salah yaitu menolak dan melawan salib, tidak mau menyangkal diri, terus menuruti nafsu makan dan kemudian akan juga menjalar ke keinginan daging yang lain, menuruti nafsu-nafsu lainnya. Orang seperti ini seringkali menjadi tidak tahu malu, kalau tidak dapat makanan yang disenanginya, ia menjadi pegel atau benci, bahkan porsi orang lain bisa dicuri juga dll.

Ini termasuk dosa, melanggar 1Tim 6:8. Kadang-kadang meja makannya lengkap, tetapi sebab memberhalakan sesuatu makanan, ia tidak mau makan yang ada, tetapi pergi mencari makanan yang disukainya itu.

Orang yang tidak bisa berpada itu tersiksa setiap kali ia tidak menemukan makanan kesukaannya, ia tersiksa, tetapi yang bisa berpada itu bisa bersukacita dan berpesta waktu makan apa saja, apalagi kalau makanan itu di sekitarnya, tetapi bedanya tidak terlalu banyak.

4. Perlu duit banyak sehingga menjadi cinta uang dan ini adalah akar segala dosa yang besar-besar dan keji 1Tim 6:9-10. Ini dosa kecil, jinak, diseret sampai menjadi dosa besar dan menghancurkan.

5. Buang waktu. Kalau sudah diperbudak oleh perut biarpun boros uang dan waktu, tetap dilakukan. Untuk mengejar makanan-makanan tertentu habis waktu banyak (juga memboroskan waktu dalam berpikir, mengganggu pikiran, sebab terganggu ingin makan) padahal orang yang rohani itu punya kebutuhan menebus waktu. Bertuhankan perut itu banyak memboroskan waktu Ef 5:16. Kita membutuhkan waktu yang cukup bahkan limpah untuk mencari hal-hal dari atas dan itu mutlak perlu untuk pertumbuhan rohani Kol 3:1-2. Kerinduan dari Roh Kudus bisa dipadamkan 1Tes 5:19 sebab terus berpikir dan berusaha (dan belanja) untuk mencari makan.

Ada orang waktu Firman Tuhan, makan di depot sebelahnya, ia menggenapi Mat 13:19.

6. Urapan habis sebab timbul banyak macam dosa dan sebab waktu untuk doa dan Firman berkurang, dan juga merembet ke macam-macam dosa lainnya. Kadang-kadang dalam konferensi Internasional, pemimpin-pemimpin meninggalkan pelajaran Alkitab sebab rindu masakan kampung halaman. Meskipun SimsonĀ  berzina urapannya tidak langsung hilang, tetapi lama-lama habis sama sekali, juga karena berhala perut.

7. Merusakkan bait Allah, yaitu tubuh kita 1Kor 3:16-17. Jangan makan berlebih-lebih, apalagi kalau punya banyak uang atau bekerja didapur, itu bisa merusakkan tubuh kita. Kita harus menjaga tubuh kita tetap sehat, itu bagian kita Mrk 6:31 Jangan merusakkan tubuh atau Bait Allah ini dengan bertuhankan perut. Misalnya: Sudah tahu batuk, makan sambal, sudah tahu diabet belum sembuh (Tuhan sanggup) tidak membatasi makan. Juga penyakit lain yang belum sembuh, seringkali ada pantangannya dan semua ini bukan kebetulan, seringkali Tuhan mengizinkan penyakit-penyakit ini datang untuk mendidik orang itu untuk pikul salib. Jangan lupa, orang yang berlazat-lazat dalam nafsu makan itu bisa menarik orang berlazat-lazat dalam nafsu-nafsu yang lain!

8. Mencobai Allah Mat 4:7. Kalau belum sembuh dan ada pantangan, atau sudah tahu makanan-makanan yang jahat baginya (menjadi pantangannya), jangan sengaja terus dimakan. Kadang-kadang “dengan iman” dipakai untuk alasan untuk tetap makan, padahal larangan itu pen-ting dan mutlak baginya. Sudah tahu salah, tidak boleh, tetap dilanggar. Ini seperti menyeberang jalan, sembarangan bisa celaka, lalu “dengan iman” sembarangan menyeberang itu mencobai Allah. Alasan “dengan iman” itu serngkali untuk membenarkan kei-nginannya untuk menolak menyangkal diri, menolak salib, sehingga bisa makan terus!

9. Sikap dan kelakuan salah. Kadang-kadang karena sepotong roti, orang menjadi sakit hati, marah bahkan berkelahi, padahal orang kaya. Apalagi kalau itu makanan kesukaannya, Doa, Firman Tuhan, puasa, masa teduh bisa kacau atau batal.

10. Ini dosa jalan lebar, keluar ril. Hampir semua orang suka makan, juga putra manusia Yesus dan kita, itu sehat, tidak salah, bukan dosa, tetapi harus berpada dan punya batas, tidak boleh sampai menimbulkan bahaya bagi tubuh, kerugian rohani dan dosa lain.

Tampaknya bertuhankan perut itu tidak apa-apa atau dosa yang jinak tetapi ini bisa menjadi golongan seteru salib.

Kalau sudah bisa berpada itu baik dan harus dipelihara terus; Yang belum bisa, asal mau, dengan Tuhan pasti bisa berpada.

Biarlah salib Kristus menjadi kesukaan dan kemuliaan kita. Mengapa? Sebab salib itu menjadi kuasa Allah dalam hidup kita 1Kor 1:18 sehingga kita bisa hidup suci dan de-ngan kuasa Allah melakukan kehendak Allah, maka hasil dan buah-buahnya akan limpah.

PERKARA-PERKARA YANG MEMALUKAN ADALAH KEMULIAANNYA

Orang yang cinta salib, salib menjadi kuasa Allah sehingga menang atas dosa dan penuh kemuliaanNya. Tetapi orang yang menjadi seteru salib akan limpah dengan perkara-perkara yang memalukan.

Mengapa? Sebab orang yang tidak mau pikul salib itu melazatkan dagingnya diam-diam sebab ia senang dan kagum akan kedagingannya, suka bahkan cinta daging, sebab itu ia berusaha melazatkan daging, terus menuruti keinginan daging. Orang yang menolak mematikan daging itu bukan hanya suatu penolakan biasa, tetapi ada sebab yang berbahaya yaitu cinta daging, bahkan terikat perkara-perkara kedagingan. Sebab itu kalau ia tidak mau mematikannya, maka kedagingannya akan dilazatkan terus, tumbuh terus dan menimbulkan banyak perkara-perkara yang memalukan seperti berzina, tipu, korupsi, gila hormat, dusta dll. Mula-mula ia menyembunyikan atau pura-pura, tetapi kalau orang itu sudah mabuk dalam perkara-perkara kedagingan, rasa malunya akan luntur sehingga tidak lagi malu, tetapi justru bangga bahkan jadi kemuliaannya. Mereka bisa menemukan macam-macam alasan yang logis untuk menuruti dan melazatkan kedagingannya, misalnya: semua orang begini, kalau masuk neraka ya sama-sama, tidak apa-apa. Ini semua tipu daya iblis yang lihai, pembohong, penyesat dan pembunuh, yang mendorong orang masuk neraka dengan impian manis dan mulia seperti Hawa yang kena tipu iblis.

Misalnya homo lesbian, mula-mula orang malu (sebab ini dosa-dosa yang keji Rom 1:24-27. Dosa Sodom Im 18:22; 20:13; 1Kor 6:9 dll), tetapi sekarang dibanyak tempat di luar negeri, mereka tidak lagi sembunyi atau pura-pura tetapi terang-terangan. Bahkan mereka memperjuangkan supaya dunia menjadi homo atau supaya semua orang mengakui bahwa homo bukan dosa, dengan kata-kata lain Neraka sama indahnya dengan Surga! Suatu kekejian yang dahsyat.

Banyak pikiran-pikiran duniawi diberi alasan yang logis dan bagus sehingga bisa diterima di Gereja atau oleh orang-orang beriman yang tidak punya pendirian. Ada orang yang mendoakan petinju supaya menang itu melawan Firman Tuhan Ams 10:23 TL, itu termasuk perbuatan jahat yang menjadi kemuliaan.

Di beberapa tempat di Eropa jadi sundal itu diperhitungkan sebagai pekerjaan resmi dan halal dan ditarik pajak.

Akan lebih banyak hal-hal dosa akan masuk dalam Gereja jalan lebar. Juga cara kerja, sikap, rekreasi, tabiat, kebiasaan dll yang keji akan makin banyak masuk diantara orang beriman, bahkan dosa-dosa yang keji akan menjadi kemuliaan.

Paulus mengingatkan orang-orang Filipi sampai menangis, supaya janganĀ  menolak salib, sebab itu akan membuat mereka menjadi seteru salib dan binasa.

Kalau kita penuh dengan Firman Tuhan dan terus berjalan dalam Roh, maka kita akan tumbuh dalam pengertian Firman Tuhan dan Roh Kudus akan membuka setiap rahasia Firman Tuhan tentang perkara-perkara yang kita hadapi.

Dalam pengurapan Roh Kudus Firman Tuhan akan menjadi pedang bermata dua yang sangat tajam, sehingga bisa mengiris dengan tepat antara daging dan roh (nyawa itu tanda khas dari binatang yang hidup oleh nyawa; nyawa cerita tentang kebinatangan, atau kedagingan) sehingga kita dapat membedakan dengan tepat mana yang boleh (perbuatan Roh) dan mana yang tidak. Misalnya keluarga berencana, kapan boleh dipakai dan apa saja yang bisa dipakai (aborsi dalam segala bentuknya = pembunuhan)*.

Firman Tuhan itu hidup dan berkuasa sehingga selain memberi kita pengertian yang tepat, juga memberi kita kuasa, kekuatan untuk mematikan keinginan daging dan menghadapi semua problem yang terkait di dalamnya sehingga menang oleh kuasa Firman Tuhan dan Roh Kudus.

*) lihat buku Aborsi karangan Pdt Jusuf BS

KESIMPULAN


Tujuan hidup kita bukan bersukacita di dunia tanpa batas, tetapi bersukacita di dalam Tuhan Flp 4:4 sehingga tidak terganggu perjalanan kita ke Surga supaya kita bisa tumbuh makin mulia dalam jalan yang betul.

Jangan ikut teladan orang-orang yang salah sekalipun ia pemimpin yang populer, kalau bertentangan dengan Firman Tuhan (seringkali hanya sebagian yang salah, baru terakhir jadi rusak semua kalau tidak bertobat), tetapi dengan pimpinan Roh Kudus kita harus bisa membedakan dan ikut Kristus sebagai teladan utama. Teladan orang-orang yang sama dengan Kristus itu bisa menguatkan, tetapi jangan menolak salib, tetap hidup dalam kesucian dan taat dipimpin Roh melakukan kehendak Allah dalam setiap segi hidup.

Pikul salib dalam perkara kecil dan besar, jangan sampai dosa apapun tumbuh dalam hati kita. Di dalam persekutuan tubuh Kristus (yang suci berdasar Firman Tuhan dan ada kasih Kristus) kita perlu saling menasehati, supaya semua dosa dibuang dan sama-sama bersukacita pikul salib sehingga tumbuh bersama-sama menjadi seperti Kristus.

Yang menolak menyangkal diri, pikul salib itu sebab tertarik, ingin atau kagum akan kesukaan daging. Kalau diteruskan bisa terikat dalam kelazatan daging sampai mabuk, baik dalam hal-hal kecil seperti bertuhankan perut dan hal-hal besar lainnya; dan kalau sudah mabuk, lupa daratan, maka perkara-perkara yang memalukan di-sukai bahkan menjadi kebanggaan dan kemuliaannya dan akhirnya binasa.

Periksa diri, buang semua yang jahat, saling menasehati dan meng-ingatkan, baik dalam rumah dan persekutuan sel, Gereja dll supaya kita maju terus dalam jalan sempit kepada kemuliaan Allah yang kekal.

Nyanyian

Aku pilih jalan yang s’lamat, pilih jalan pada Allah

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top