M4482 – Wahyu 2:10, 2 Timotius 2:13 Setia Sampai Mati

I. DEFINISI SETIA (Tabiat Baru, seperti Kristus)

Setia pada Tuhan Allah, dgn cinta dan taat melakukan kehendakNya, sehing-ga terus berkenan sampai mati. Juga setia kepada Gereja sebagai tubuh Kristus, dgn saudara2 seiman dalam Kristus, dan dalam hidup se-hari2. Semua oleh, dari, dan untuk Tuhan Rom 11:36. Harus dibedakan setia ta-biat baru dan setia tabiat lama. Dalam keduanya dikenal setia dan itu indah di dalam lingkungannya masing2.

Setia manusiawi (hidup lama) itu terbatas dan banyak kekurangannya, bisa habis (karena kecewa, tidak men-capai maksudnya, tidak untung), bisa tercampur dgn dosa, bahkan bisa berbalik jadi benci dan bermusuhan.

Setia tabiat baru itu sekalipun dikhianati, tetap dalam jalan sempit, tidak bereaksi dosa, sebab dasarnya kasih Allah, tetap ada dalam  kesucian seperti Allah, tidak bisa berubah jadi dosa, benci dan pengkhianatan 2Tim 2:13. Jadi setia tabiat baru itu selalu setia kepada Allah dan manusia, se-perti orang yg punya cinta ilahi itu selalu kepada Allah dan manusia Luk 10:27.

II. KEINDAHAN ORANG YG SETIA SEPERTI KRISTUS

Dalam hal2 jasmani, tidak akan menu-suk dari belakang, sebab tidak mem-balas yg jahat; tidak bercampur dgn dosa, atau memulai berbuat perkara2 dosa dan kejahatan. Biasanya orang yg kepadanya ia setia (misalnya orang-tua, pemimpin, majikan dll) mereka akan senang, puas, merasa untung dan memberi balasannya. Misalnya Yusuf setia kepada Potifar, kepala penjara, Firaun, Yusak setia kepada Musa, dll.

Heran, hanya setia bisa dapat mahkota Hayat. Mengapa? Sebab setia tabiat baru itu indah seperti Kristus. Keindahan setia tabiat baru adalah:

1. Menjadi berkat bagi orang yg ia setia kepadanya. Seperti Yusuf, Rut, Daniel dsb. Ia tidak akan merugikan, bahkan sekalipun korban, ia tetap setia.

2. Selamat. Sebab orang setia itu berarti juga terus setia di jalan sempit, dalam kesucian, sampai mati, sebab itu akan selamat dan akan bertemu Tuhan dan menerima pahalanya dan terus ber-sama2 Tuhan untuk kekal Wah 2:10.

3. Tidak akan merugikan kepada yg ia setia yaitu Tuhan Yesus, keka-sihnya, juga pada orang lain, tidak ada (reaksi) dosa kepada siapapun. Orang yg sungguh2 setia seperti Kristus, itu karena cinta dan mengerti Firman Tu-han, mau korban dan berusaha untuk sungguh2 memperkenankan Tuhan. Sebab itu dalam hidupnya muncul banyak hal2 indah dari Tuhan sebab mengalami rencana Tuhan yg indah seperti Abraham, Musa, Yusuf, Daud dll 1Kor 2:9. Orang yg sungguh2 setia itu hidupnya indah sekalipun talenta-nya hanya satu, tetapi yg setia, tidak akan jadi hamba yg jahat dan malas Mat 25:26 (kalau terbukti setia dalam perkara2 dunia saja, dapat ekstra yg indah2, apalagi di hadapan Allah yg tahu sampai dalam hatinya).

4. Setia tabiat baru bukan orang yg setia ikut Tuhan seadanya saja, ber-ibadah, tetapi santai, itu seringkali karena hatinya bercabang; Ia juga setia pada Tuhan supaya untung, tidak sampai celaka, tetapi bodoh, tidak mengerti, tidak mengenal Tuhan, ti-dak sepenuh hati ikut Tuhan, sehingga hanya setia seadanya saja.

Orang yg tidak bergairah, biasanya ada kecenderungan pada dunia, se-hingga se-waktu2 bisa meninggalkan Tuhan. Ini adalah pekerjaan setan Wah 2:10a. Apalagi kalau dicobai sam-pai 10 hari (10 = hukum Taurat. Orang beriman tidak dicobai sembarangan, selalu dalam pantauan Tuhan, sesuai dgn Firman Tuhan, tidak lebih dari kekuatannya 1Kor 10:13). Mereka yg tidak setia, kalau rasa rugi, tidak enak, susah, menderita, merosot kesetiaan-nya, kalau tidak tahan bisa mening-galkan kesetiaannya. Ia tidak sadar, itu dikendalikan setan, ini bisa jadi pengkhianat seperti Yudas. Sebab itu orang2 yg tidak setia pada Tuhan, Ge-reja, nikah, keluarga, bisa2 jadi peng-khianat seperti Yudas. Hati2 orang yg setia seadanya saja, atau sambil lalu, itu kwalitas setia manusiawi, sebab harap lebih untung dan lebih enak kalau setia pada orang atau badan2 tertentu. Tetapi setia kepada Tuhan, sekalipun menderita, bahkan sampai mati seperti Yohanes Pembaptis, ra-sul2, tetap setia dan tidak berubah setia. Orang yg setia itu ada kasih, ada pengorbanan dan terus berjalan se-suai dgn Kristus yaitu FirmanNya, dan Roh Kudus akan menolongnya sehing-ga bisa ber-api2, bergairah dalam ke-setiaannya. Setia tabiat baru itu ka-rena kasih ilahi. Seperti Allah yg kasih adanya itu juga setia sekalipun ma-nusia tidak setia 2Tim 2:13, dan masih ada kemurahan pada orang2 yg mela-wannya.

5. Sampai mati. Allah tidak pernah berubah Ibr 13:8, tetapi pemimpin2 dalam dunia bisa berubah, seperti Yerobeam, Achab yg kemudian me-nyembah berhala dan tidak mau ber-tobat, terpaksa orang2 yg setia kepa-da Tuhan, meninggalkannya 2Taw 11:13-16. Tetapi suami/ istri yg tidak setia, tidak boleh cerai, sebab kalau sudah jadi satu sebagai suami-istri tidak boleh cerai Mat 19:5-6. Terus bergumul, kalau sungguh2 benar di hadapan Tuhan, Dia sanggup meno-long. Setia (tabiat baru) itu sangat indah, sebab berkenan pada Tuhan dan disertai Tuhan. Bisa bertepuk tangan sebelah seperti Tuhan, kita tetap setia, sekalipun yg lain tidak setia 2Tim 2:13. Dgn Kristus kita bisa tetap bertahan di jalan sempit dgn Tuhan.

Grafik kesukaan orang setia tidak akan turun, terus meningkat, sebab ini setia tabiat baru seperti Kristus, dalam ke-sucian, sesuai Firman Tuhan dan dipimpin Roh. Justru makin lama ma-kin indah, meskipun ada pencobaan dan ujian bahkan sampai 10 hari (da-lam pantauan Tuhan, sesuai hukum2 Tuhan)tetapi tetap dalam pimpinan dan tangan Allah yg setia dan kasih.

6. Dapat mahkota Hayat Wah 2:10. Ini luar biasa, kemuliaan ilahi itu lebih daripada segala kemuliaan dan mahkota dalam dunia, sangat indah, sukacita, bahagia, tidak mengecewa-kan tetapi puas, senang sampai kekal. Sebab itu milikilah kesetiaan tabiat baru yg tidak bercabang seperti Tuhan sendiri yg setia kekal.

III. SASARAN, TARGET DARI SETIA

Dalam dunia orang setia itu karena ada sebabnya, misalnya untuk nafkah dsb. Tetapi setia tabiat baru itu punya sasaran atau target, yaitu:

1. Karena mengasihi Tuhan sam-pai akhir, sampai mati, dalam sikon apapun tetap setia. Mungkin nafkah-nya sangat minimal seperti Lazarus, tetapi ia tetap setia sampai mati dan duduk dgn Abraham dalam Surga Luk 16:22. Kalau sungguh2 setia seperti Kristus, itu bersangkut paut dgn se-mua tabiat baru, istimewa kasih ilahi dan akan bisa setia dalam segala si-kon, juga dalam sukacita dan kelim-pahan tetap setia seperti Daud, Daniel dll.

Yg penting tetap cinta Tuhan Yesus bahkan makin meningkat (dan juga kepada semua anggota tubuh Kristus lainnya). Yohanes  Pembaptis, Stefa-nus, Yohanes dll yg mati syahid itu nasibnya se-olah2 buruk, ngeri, tetapi mereka tetap setia sebab targetnya bukan perkara2 dalam dunia tetapi mencintai Tuhan Yesus sampai ke dalam Surga kekal. Sebab itu orang yg setia seperti Kristus, bisa tahan sam-pai akhir, masuk Surga, sebab ini sa-saran setianya. 

2. Setia termasuk bertanggung-jawab. Orang yg cinta Tuhan dan se-tia, ia ingin menyelesaikan tugas atau beban yg sudah Tuhan tanggungkan atasnya. Setia yg betul itu tidak setia sambil menganggur, tetapi juga penuh dgn gairah, berusaha mati2an untuk menyelesaikan segala beban pekerja-annya untuk Tuhan Yesus Kis 20:24.

Kita kerjakan apa yg dibebankan Tuhan bagi kita dgnsungguh2, sebab cinta akan Dia, sehingga kalau waktu kita habis, kita bukan hanya didapati setia, tetapi juga kita sudah menyele-saikan tugas beban pelayanan kita dgn baik, bagi Dia, oleh Dia, dan untuk Dia Rom 11:36. Inilah setia tabiat baru seperti Kristus, Ia setia sampai akhir di kayu salib dan berkata: “sudah sele-sai”, atau “sudah genap” Yoh 19:30.

3. Tekun sampai akhir. Ini target setia tabiat baru. Tetap tekun sampai akhir dalam pimpinan dan kuasa Roh Kudus. Kemampuan kita terbatas, tetapi dgn Roh Kudus kita bisa tekun dan tahan sampai semua pekerjaan kita selesai. Sebab itu orang yg setia, selalu berusaha hidup dipimpin Roh, menebus waktu, tidak membuang waktu dgn sia2 untuk hal2 yg tidak berguna, tetapi untuk menyelesaikan tugas dari Tuhan sampai semua beres 2Tim 4:7-8. Tidak heran, kalau Tuhan menyediakan mahkota untuk orang yg setia sampai mati, sebab setia tabiat baru itu bukan hanya setia duduk di tempat, tetapi ganggur, tetapi juga dgn gairah, kerja keras, semua tu-gasnya diselesaikan.

Tuhan membuat rencana bagi Ge-rejaNya, bukan hanya suatu rencana penuh tersendiri, tetapi masing2 kita punya andil, bagian di dalamnya. Se-tiap orang itu punya jatah umur dari Tuhan, untuk apa? Bukan saja untuk diri kita sendiri, misalnya sudah se-lesai menikahkan anak2nya, sudah selesai mendidik sampai dapat gelar dan punya pekerjaan yg baik dll, tetapi selain itu juga tugas, bagian atau andil kita dalam tubuh Kristus, Gereja Tuhan sudah kita selesaikan dgn baik2. Orang yg setia itu bukan hanya jadi anggota Gereja yg setia datang beribadah setiap minggu, te-tapi tidak ikut melayani apa2, tetapi juga ikut ambil andil untuk ikut serta melakukan pekerjaan Tuhan dgn pe-nuh, semangat dan usaha habis2an seberapa banyak andil atau bagian yg Tuhan karuniakan baginya. Sebab itu andil kita juga menentukan pahala dan kemuliaanNya, yg disediakan Tu-han untuk kita, mahkota untuk Paulus dan semua orang yg juga bergairah, habis2an menyelesaikan tugas dan bebannya 2Tim 4:8. Ada yg mendapat 1 atau 2, atau 5 talenta dan masing2 harus mengerjakan baik2 sampai ber-buah dan berbunga dalam ukuran yg cukup dalam rencana Allah. Mungkin orang lain bisa berbuat lebih banyak, itu baik2 saja, tetapi kita juga dgn segala talenta dan kemampuan yg ada, kita juga bergumul habis2an sam-pai ke akhir dgn setia. Jangan hanya setia datang Gereja, tetapi hidup se-bagai pengangguran, apalagi hidup foya2 dalam hal2 duniawi dan dosa, keadaan seperti ini tidak termasuk setia pada Allah, sebab kalau mati dalam dosa, sekalipun tidak kelihatan, ia terhilang, tidak masuk Surga, apa-lagi minta mahkota, tidak ada mah-kota di Neraka. Sebab itu kita harus mengerti betul apa yg dimaksudkan setia dalam tabiat baru. Supaya ja-ngan kita berakhir dalam dosa, seka-lipun setia datang di Gereja, tetapi nganggur bagi Tuhan, sebab tertarik dan terikat dalam dunia, dan do-sa2nya. Jangan sampai setia duduk nganggur ditempat, tidak melakukan apa2 bagi Tuhan, tidak ambil andil utnuk mati2an mengerjakan peker-jaan Tuhan. Pengangguran ini adalah hamba yg jahat dan malas, sebab tugasnya tidak dilakukan, karena per-hatian dan cintanya ditarik oleh per-kara2 duniawi dan dosa2, untuk men-dapatkan kesukaan dosa yg sesaat.

IV. SETIA KEPADA SIAPA?

1. Setia kepada Tuhan. Ini yg utama, lalu kepada Gereja, dalam kelompok2 sel Gereja, dan dalam keluarga, isti-mewa diantara suami-istri.

Dari keterangan di atas sudah dije-laskan tentang setia kepada Tuhan dalam hidup kita, jangan undur, kese-lamatannya akan hilang.

2. Setia dalam Gereja masing2.

Setiap Gereja ada kelebihan dan ke-kurangannya, kadang2 dgn tidak se-ngaja ada yg salah dalam Gereja. Tentu yg salah tidak boleh dibiarkan, harus dibuang dari Gereja Tuhan, apa-lagi kalau disengaja, Tuhan akan ma-rah. Jangan seperti kerajaan Israel, lalu muncul penyembahan baal, Tu-han marah. Juga banyak rakyatnya, ber-sama2 dgn Imam dan orang Lewi yg ditugaskan di sana, keluar, kembali ke Yerusalem dan rakyat yg sadar, juga ikut pindah ke Yehuda 2Taw 11:13-16, sebab Yerobeam, Achab, Izebel dll, tidak mau membuangnya. Juga kalau pengajaran Firman Tuhan jadi keliru melawan kebenaran, harus ditanyakan dan yg salah dibuang! Kadang2 ada pengajaran yg aneh dan menyesatkan seperti Putra manusia Yesus itu bukan Juru selamat, padahal jelas dikatakan dalam Mat 1:21, bahwa Yesus itu Pelepas dosa, Juru selamat manusia. Kalau tetap pemim-pinnya tidak mau bertobat dari kesa-lahan yg pokok, maka biasanya perlu dilaporkan pada Sinode pimpinannya. Kalau Sinode tidak mau berubah, maka perlu didoakan, dinasehati dan diberi batas waktu tertentu dan harus mengambil keputusan dan tindakan yg sesuai dgn Firman Tuhan.

Di Luar negeri ada beberapa Ge-reja keluar dari Sinodenya, sebab si-nodenya meresmikan, melegaliser LGBT, sehingga terpaksa mereka ke-luar dari Sinode tsb, bukan karena tidak setia, tetapi justru karena setia pada kebenaran Firman Tuhan. Sesu-dah keluar sebaiknya terus didoakan dan mungkin pada satu saat kalau mau bertobat, hubungannya dipulih-kan kembali tetapi harus tetap dalam kebenaran Firman Tuhan.

Para anggota juga harus setia di Gerejanya masing2, sebab Gereja itu bukan seperti mall atau toko, bisa ke sana-sini, atau seperti restoran dan tempat hiburan.

Setiap anggota Gereja dalam Ge-rejanya punya ikatan tertentu menu-rut Firman Tuhan supaya jadi anggota yg setia pada Tuhan dan pada Gere-janya masing2. Anggota2 Gereja itu bukan seperti kentang ulek (mass potato) tetapi seperti buah delima, masing2 anggotanya seperti biji2 de-lima dalam tempat2 yg tertentu yaitu Gerejanya masing2. Kalau Gerejanya normal, tidak sesat, benar di hadapan Tuhan, kita harus menjadi anggota yg setia, juga gembala2 (Gereja) harus setia pada domba2nya.

Dalam keluarga, istimewa antara suami-istri harus setia sampai mati, tidak boleh bercerai, banyak orang beriman sudah mengerti. Juga anak2 dan orangtua dalam keluarga, baik ke-luarga yg mewah,  berkedudukan ting-gi, maupun keluarga yg miskin, se-derhana, biasa, tidak punya kedu-dukan yg tinggi dalam masyarakat, semua anak2 dan anggota keluarga harus setia dalamkeluarganya ma-sing2, meskipun sederhana, biasa atau yg berkedudukan tinggi, jangan pin-dah jadi anaknya bapak lain! Biasanya masyarakat umum dapat mengerti, dan semua tetap setia dalam keluar-ganya masing2, meskipun miskin dan sederhana, sebab kelahiran dalam keluarga tidak bisa pilih2. Dalam ma-syarakat umum biasanya semua tetap setia dalam keluarganya masing2.

Tetapi dalam Gereja, lebih2 karena Pandemi, covid, (Gereja2 mengadakan kebaktian secara online, orang2 men-coba2 dan kemudian pindah Gereja yg cocok bagi dirinya sendiri, padahal kita, umat Tuhan juga harus setia da-lam Gereja (keluarga rohani)kita ma-sing2, kecuali Gerejanya jadi sesat atau rusak dalam dosa seperti Gereja Sardis yg mati di hadapan Tuhan. Ka-lau Gerejanya normal (ini juga ka-dang2 relatif) cocok dgn Firman Tu-han, kita harus setia. Mengapa? Sebab anggota2 Gereja (domba2 Tuhan) ter-ikat pada Gerejanya dan Gereja (pe-mimpin2nya) terikat pada domba2-nya, dan semua terikat pada Tuhan, harus dicocokkan dgn Firman Tuhan, bukan pada keinginan orangnya sen-diri2. Wai domba yg lepas2an, keli-ling2, tidak punya gembala tertentu yg menggembalakannya Mrk 6:34.

Jadi jelas anggota bukan seperti kentang ulek, tidak punya identitas, bisa bergabung ke Gereja mana saja dgn siapa saja, tetapi setiap orang Kristen harus punya identitas, punya kandang tertentu, punya gembala tertentu yg mempertanggung jawabkan jiwanya Ibr 13:17, punya perse-kutuan tubuh Kristus yg tertentu, punya bapak rohani tertentu. Juga Gereja dan gembala2 sidang punya tanggungjawab penggembalaan untuk domba2 tertentu, tidak bertanggung-jawab atau terikat pada semua orang Kristen (lain untuk penginjilan untuk semua orang dosa, belum percaya; Kalau ada yg bertobat, baru dimasuk-kan dalam kandang2 tertentu yg su-dah diatur sesuai Firman Tuhan). Gembala2 tidak boleh mengambil domba dari kandang lain (supaya tampak sukses dan besar), tetapi juga tidak bisa menolak orang yg datang dari Tuhan, asalkan dgn tulus tidak mengharapkan atau menginginkan domba orang lain Ul 5:21. Kalau dgn sengaja mengatur cara atau siasat untuk mengambil domba2 dari Gereja lain yg normal (bukan Gereja sesat), supaya sukses dan besar dgn alasan cari jiwa, itu salah, melawan Ul 5:21, dan tentu ada akibatnya dari Tuhan.

KESIMPULAN

Kita harus setia sampai mati dgn hi-dup yg berkenan pada Tuhan, seka-lipun itu sakit bagi daging, sebab menyangkal diri dan taat melakukan kehendakNya, terus kerjakan peker-jaan Tuhan dgn penuh gairah dan sukacita. Jangan setia karena suka dihiburkan dgn segala acara2 yg nyaman, cocok dgn selera kita. Atau setia, tetapi nganggur, tidak ada gai-rah untuk pelayanan, itu digarap setan! Setialah dan ber-api2, penuh pengorbanan melakukan pekerjaan Tuhan. Tetapi tumbuh dan berbuah, jadi berkat dan menangkan jiwa2 bagi Tuhan, sehingga rohani kita ber-tumbuh makin kuat di dalam Tuhan dan tumbuh ber-sama2 dalam Kristus.

Scroll to Top