M4481 – Ibrani 3:15 Jangan Menunda Taat pada Tuhan

I. TAAT, MENUNDA ATAU MENUNGGU

Dalam menghadapi problem atau si-kon yg mendesak atau mengancam, apa yg harus kita lakukan?

Manusia biasa akan memakai semua kemampuannya, akal, pera-saan hati, pengalaman, backing dan semua kemampuannya. Itu tetap ter-batas, bahkan bisa gagal total, sebab di balik semua yg tampak juga ada setan!

Umat Tuhan ada yg bereaksi se-perti manusia biasa, tetapi yg sadar, lebih2 yg berjalan dgn Tuhan akan minta pimpinan Roh Kudus (perlu pe-nuh dgn Roh Kudus versi/ model Wa-siat Baru Yoh 7:39, yaitu dgn baptisan Roh Kudus Kis 2:2,33. Jangan lupa, bukan hanya penuh, tetapi juga di-pimpin Roh Rom 8:14, Gal 5:16-17 adalah dasar dari orang yg mau berjalan dgn Allah. Kuncinya adalah selalu berdoa dalam Roh, dgn bahasa lidah 1Kor 14:14, dan hidup benar 2Tim 2:15. Maka kita akan selalu di-pimpin Roh dgn suaraNya Mrk 4:23, sesuai dgn FirmanNya Maz 119:11, 105, 1Kor 4:5, Mrk 12:24), sehingga akan ada kemenangan dari Tuhan dalam kita Rom 8:31, termasuk pe-kerjaan setan dihancurkan Luk 10:19, dan ini disertai sejahtera Roh Kudus memimpin kita Fil 4:7. Ini harus jadi cara hidup kita!

Sesudah mengerti, yakin, kita harus taat, jangan ditunda. Kalau be-lum yakin, belum mengerti, kita harus menunggu Tuhan dgn terus berjalan dgn Roh, dipimpin Roh dgn selalu ber-doa dalam Roh dan kebenaran, maka pada waktunya kita akan menghada-pinya dgn kemenangan.

II. MENUNDA

1. Allah tidak pernah menunda (baik berkat atau hukumanNya), Ia melakukan semua tindakanNya sesuai dgn janji2Nya tepat pada waktunya atau dipercepat 2Pet 3:12, tidak per-nah ditunda atau dibatalkan, kecuali ma-nusia yg mencegah dan menghen-tikan, membatalkan janji2Nya. Allah tidak pernah salah, lalu menunda atau membatalkan janjiNya dalam segala sikon Ibr 13:8, sebab Ia menguasai semuanya dgn sempurna.

2. Manusia Ada tiga macam, yaitu:

a. Yg mengerti dan taat.

b. Keras hati, tidak mau taat.

c. Bodoh, tidak mengerti bisa melawan, bisa menunda Mrk 12:24.

Janji Allah kepada manusia bisa batal atau jadi, tergantung dari ma-sing2(sebab manusia adalah mahkluk bebas, bukan mesin) harus mengambil keputusan Luk 12:57 untuk taat, menunda, menunggu, atau melawan kehendak Allah. Sebab itu manusia menuai dari apa yg diperbuatnya atau ditaburnya.

Kalau taat dgn betul, umat Tuhan akan masuk dalam rencana Allah yg gilang gemilang, paling baik; bahkan rencana Allah pada permulaannya selalu sempurna untuk semua orang Rom 2:11, tetapi hasilnya tergantung masing2 yg menuai sesuai penaburan-nya Gal 6:7-8. Kalau sudah yakin itu adalah kehendak Allah, sekalipun be-rat dan banyak resiko, taatlah seperti Abraham taat waktu disuruh keluar dari Urkasdim Kej 12:1, atau waktu disuruh mengorbankan putranya Kej 22:2. Juga Tuhan Yesus selalu taat sampai ke akhir Mat 26:41. Sekalipun harus menderita sampai mati Fil 2:8.

3. Iblis dkk, sekalipun tidak tam-pak dan tidak terasa (bagi yg tidak mengerti) ia selalu ikut campur, sebab melawan Allah dan menipu manusia bahkan merebutnya supaya binasa Yoh 10:10. Kalau belum bisa memba-talkan ketaatan anak2 Allah, ia ber-usaha supaya mereka menunda dan menunggu lebih lanjut dgn segala alasan tipu daya dan siasatnya.

Sebab itu, lebih2 kalau sudah yakin itu dosa, langsung buang, jangan ditunda. Upah dosa itu maut. Dosa itu celaka, tidak ada baiknya. Sama se-perti orang buang air kecil atau besar, kalau sudah terasa, lebih baik lang-sung buang. Secara jasmani penting, semua orang mengerti, bahkan di pe-sawat pun disediakan tempat pem-buangannya. Lebih2 secara rohani, ja-ngan simpan dosa, itu celaka, itu pintu masuk iblis, yg kejam dan pembunuh, jangan diberi kesempatan.

III. MENGHADAPI PROBLEM

Tidak ada orang yg hidup tanpa pro-blem, sekalipun pembesar. Bagaimana cara kita menghadapinya dgn efektif sebagai anak2 Allah. Hal2 yg perlu kita perhatikan adalah:

1. Tidak ada yg kebetulan bagi Allah dan umatNya, Tuhan mengikuti, men-jaga setiap umatNya sampai jumlah rambut dari setiap anak Allah dihitung oleh Tuhan, begitu teliti Mat 10:30. Kalau ada problem atau sikon yg jelek atau baik, periksa diri apakah kita masih dan tetap di pihak Tuhan. Kalau kita sungguh2 memeriksa diri, untuk tetap taat, maka Roh Kudus akan langsung ikut menolong kita dan bicara, memimpin kita.

2. Bertanya pada Tuhan 1Taw 16:11. Kalau hanya ingin tahu me-ngapa semua ini terjadi, tetapi tidak mau taat, Tuhan tahu dan membisu seperti kepada Saul yg keras hati dalam dosa 1Sam 28:6. Kalau betul2 mau taat dan ber-tanya2 Tuhan, pasti Dia akan menjawab.

3. Apa kehendak Tuhan. Ini yg pa-ling baik, yaitu tanya kehendak Tuhan dalam menghadapi apa saja dan taat. Ini cara hidup orang yg dipimpin Roh Rom 8:14, sehingga kita tahu me-ngapa hal2 itu terjadi dan apa ke-hendak Tuhan yg harus kita lakukan, sebab melakukan kehendak Tuhan itu yg terbaik.

4. Ambil keputusan untuk taat sesuai dgn pimpinan Roh Kudus, yaitu bila kita bereaksi, caranya bagaimana (tentu selalu dgn tulus, suci, lebih2 dgn kasih Kristus) yg memperkenan-kan Tuhan. Kalau sudah yakin, jangan tunda, lakukan sesuai pimpinan Roh Kudus, hasilnya pasti akan baik, se-rahkan Tuhan (percayalah, orang yg taat akan Firman Tuhan, melakukan kehendak Allah itu pasti untung, baik langsung baik untuk kemudian hari Maz 1:2-3). Jangan lupa terus berdoa dalam Roh dan kebenaran. Dalam pimpinan Roh, seringkali juga ada karunia2 Roh dan buah Roh.

5. Check suara dan kehendak Roh. Kalau itu betul dari Roh, maka itu akan sesuai dgn Firman Tuhan dan ada sejahtera dari Roh Kudus, tidak gelisah, tidak ragu2, takut atau kuatir. Kita harus segera taat sesuai pimpinan Roh Kudus. Jangan ada dosa, atau menuruti rencana2 dosa lainnya, te-tapi sungguh2 disucikan dari semua dosa, sehingga bisa taat akan Firman Tuhan lebih dari semua yg lain! Da-hulukan kehendak Allah dari kehen-dak kita sendiri! Semua ini ada dalam 7 KPR. Kalau kita setiap hari limpah 7 KPR, maka semua ini sudah termasuk di dalamnya.

6. Tekun berdoa dalam Roh dan kebenaran, ini kuncinya untuk bisa berjalan dalam Roh, sehingga kita terus punya kekuatan untuk taat. Se-perti Putra manusia Yesus waktu minta keringanan untuk melalukan cawan sengsara itu, tidak boleh, maka Ia tetap taat melakukan kehendak Bapa sekalipun amat sangat berat, Ia kuat sebab terus berdoa 3 kali 1 jam dalam saat2 itu, (lain daripada mu-rid2Nya yg tidur, sehingga tidak kuat taat, tetapi menygkal Tuhan) Mat 26:39-41.

Dalam menghadapi apa saja, apa-lagi yg kritis dan genting, berdoa terus dalam Roh dan kebenaran sehingga kita tidak keluar dari rencana Allah yg terbaik itu.

V. CONTOH-CONTOH

Taat itu penting dan rutin harus kita lakukan se-hari2, sebab setiap hari ada problem, setiap hari harus ambil keputusan besar atau kecil, sebab itu mutlak perlu selalu berjalan dalam Roh, berjalan dgn Tuhan. Misalnya beribadah setiap kali, bahkan perlu limpah dgn tekun Ibr 10:25. Juga on site bukan on line, sebab setiap ibadah ada berkat2 dan hal2 istimewa yg disediakan Tuhan bagi masing2, jangan sampai kelewatan satu bagian, sebab ini penting untuk melengkapi rencana Tuhan bagi kita, keluarga dan Gereja kita. Memang kadang2 tidak langsung tampak akibat atau buah-nya, lebih2 yg tidak bergairah, tetapi sesungguhnya pasti ada. Ambil kepu-tusan dan taat dgn betul. Juga pela-yanan, jangan ditinggalkan diganti dgn yg lain atau dikerjakan dgn setengah hati sebab ada yg lain yg ingin dila-kukan! Taatlah sesuai Firman Tuhan.

Contoh lain Naaman. Perintahnya sudah jelas, tetapi Naaman merasa terhina untuk taat, sebab harus mandi di sungai yg jelek dan kotor, padahal maksud Tuhan bukan begitu, tetapi untuk kesembuhan yg dicarinya. Un-tung kemudian Naaman taat dan jadi bahagia! Coba tidak taat, hidupnya akan sia2. Sangat berbeda hasilnya antara taat dan tidak! Kalau sudah ya-kin, jangan melawan, taat akan ke-hendak Tuhan itu sangat untung, se-kalipun ada resiko sedikit (seperti Naaman merasa dihinakan).

Ada banyak sekali contoh2 dalam Alkitab dan dalam hidup se-hari2. Justru rencana Allah dibangun indah dalam hidup kita, kalau kita taat rutin pada pimpinan Roh Kudus.

Kita bisa melihat dalam hidup pri-badi kita, atau saudara2 seiman kita, bedanya waktu kita taat dan tidak taat akan Firman Tuhan, hasilnya sangat berbeda. Kadang2 keputusan kecil dan sepele, tetapi tidak ditaati, akibatnya sangat besar, misalnya Daud tidak mau ikut perang, akhirnya ia jatuh kepada Betsyeba begitu cela-ka. Sebaliknya kalau ia pergi perang seperti biasanya, ia akan mengalami lagi pengalaman baru dgn Allah yg indah untuk kekal dan tidak celaka dalam tangan Betsyeba.

Sebaliknya Yusuf yg punya begitu banyak keinginan waktu dijual jadi bu-dak di Mesir, ia menygkali semua ke-rinduan hatinya sampai 22 tahun, hasilnya ia mengalami rencana Allah yg penuh waktu mimpinya digenapi dan bahkan sampai akhir hidupnya ia meningkat terus sampai puncak ren-cana Allah (misalnya tulang2nya, 400 tahun kemudian masih mengalami rencana Allah ke Kanaan dan mungkin sekali ikut dalam kebangkitan sulung, luar biasa).

Semua penuaian itu sesuai dgn penaburan kita masing2,dan biasanya penuaian itu jauh lebih besar daripada penaburannya. Sebab itu perlu peka mendengar suara Tuhan dan taat dipimpin Roh.

Sebaliknya waktu Daud taat akan pimpinan Roh (kasusnya jauh lebih banyak dari kejatuhannya), hasilnya gilang gemilang, seperti yg dikatakan dalam 1Kor 2:9. Waktu Daud kecil, ia suka berdoa dan meditasi akan Fir-man Tuhan Maz 1:2. Sebab itu ia dapat mentaati Firman Tuhan dalam pimpinan Roh Kudus, baik waktu me-lawan singa, beruang, melawan Goliat (banyak keputusan yg harus diambil waktu ini), waktu menghadapi Saul yg jahat dan kejam, ia tidak membalas membunuhnya, di Ziklag, menghadapi Absalom, Amasia, Yoab, Simei dll, ia taat akan kehendak Tuhan dan ha-silnya luar biasa. Akibatnya ia terus naik, dari kandang domba, naik sam-pai tahta Israel, bahkan sampai Surga kekal. Anak kecil yg mau mengor-bankan seluruh bekalnya yaitu 5 roti dan 2 ikan itu tidak akan lupa seumur hidupnya, bagaimana kira2 20.000 orang bisa dikenygkan dgn pengor-banannya itu bahkan masih lebih.

Daud setia sampai akhir, bahkan bertobat sungguh2 dari dosa2nya. Tetapi Salomo dan Simson terus da-lam dosa2, sehingga akhirnya karier yg cemerlang jadi padam dan menge-naskan.

Abraham yg taat dari permulaan (disuruh keluar dari Urkasdim, ia taat sepenuhnya sehingga pindah besar2-an tanpa tahu ke mana Kej 12:1, dan waktu tua, ia taat mengorbankan pu-tra tunggalnya, hasilnya begitu indah untuk se-lama2nya. Padahal untuk taat, ia harus berkorban begitu besar, lebih tepat: “maksimal”, sebab itu sungguh2 pengorbanan total, tetapi hasilnya luar biasa.

Contoh2 yg tidak taat. Kalau lihat akibatnya, sayg sekali, sebab ruginya jauh lebih besar, bahkan beberapa sampai terjerumus dalam Neraka kekal, bukan hanya rugi biasa! Prin-sipnya Mat 16:26. Menuruti daging, untung sebentar, akibatnya kekal.

Kain, pembunuh pertama sebab menuruti iri hati seperti Saul. Hanya karena dosa iri Saul masuk Neraka kekal (bunuh diri itu berarti masuk Neraka sekalipun yg dibunuh adalah dirinya sendiri). Banyak orang mere-mehkan iri, sebab semua punya peng-alaman iri, dianggap biasa, tetapi akibatnya luar biasa.

Juga Yudas, Gehazi, Achan yg hanya melihat gemerlapan uang yg fana, tetapi akibatnya fatal dan kekal. Seringkali tidak taat dianggap dosa sepele seperti iri.

Lima gadis bodoh, tidak bersedia, dan akibatnya ditolak dari kerajaan Surga oleh Tuhan Yesus sendiri, sayg sekali. Amasa yg hanya menunda mentaati perintah Daud, matinya mengerikan 2Sam 20:5, lebih2 Absa-lom pemimpinnya, matinya ajaib, te-tapi ajaib yg jelek, digantung langsung oleh Allah dgn ajaib, tetapi binasa! Absalom itu pelayanannya sangat ma-nis, tetapi tidak tulus, hanya meng-ambil hati, ada maksud yg jahat di belakangnya. Itu dosa, ia tahu, tetapi tidak mau bertobat, dosanya dite-ruskan, akhirnya binasa.

Ambil keputusan untuk terus  taat akan Firman Tuhan, supaya penuaian-nya itu jangan ajaib dan mengerikan sampai dalam Neraka seperti Absalom dll, tetapi taat yg betul, penuaiannya indah.

VI. KERUGIAN MENUNDA UNTUK MENTAATI KEHENDAK ALLAH

1. Timbul dosa, sebab menunda. Sekalipun tidak setuju dan melawan dalam hati, itu sudah dosa, sebab tahu itu salah, tetap tidak mau taat dan menunda. Hati2 akibatnya besar. Mengapa? Sebab kalau sudah ada dosa, iblis masuk Ef 4:27.

Kalau belum yakin itu kehendak Allah, tanya Tuhan atau pada gembala kecil, padasaudara2 seiman, sebab kita perlu saling menasehati (dgn tulus, suci, kasih dan rahasia, jangan diberitakan). Kalau iblis masuk, pasti dosa makin meningkat dan parah, jangan beri kesempatan pada iblis dgn menunda atau melawan kehendak Allah yg sudah kita ketahui.

2. Tabur tuai Gal 6:7-8. Menabur itu tampaknya kecil, tetapi akibatnya besar. Satu biji jeruk, jadi pohon besar dan buah jeruknya sangat banyak. Menunda kehendak Tuhan yg sudah kita ketahui itu mengakibatkan pe-nuaian yg besar. Sebab itu pikir baik2, kalau sudah yakin itu kehendak Allah, taatlah.

3. Keluar dari rencana Allah, se-bab tidak mau taat. Akibatnya, semua rentetan rencana Allah berikutnya juga batal, sayg sekali. Coba Simson mau bertobat, tidak menuruti nafsu mudanya, masih ada cerita lain yg indah2, juga Daud. Kalau Daud tidak merampas istri Uria dan membunuh-nya, mungkin ia ikut kebangkitan sulung, kuburnya akan kosong Kis 2:29; 13:36, padahal ia sangat indah Kis 13:22. Juga orang2 lain, sayg sebab menunda atau melawan kehendak Allah. Gehazi mungkin sekali jadi gan-tinya Elisa, tetapi sekarang jadi orang buangan sebab ingin uang/ hadiah Naaman.

Tidak taat kehendak Tuhan itu celaka, selain itu kalau toh bertobat kembali, rencana Allah merosot da-lam hidupnya seperti Daud, bahkan  malah bisa hilang keselamatannya seperti Yudas, Saul dll.

VII. FAKTOR2 MANUSIAWI LAINNYA

1. Manusia adalah mahkluk be-bas. Allah yg membuat peraturan dan Ia adalah Hakim segala hakim yg adil dan Allah itu kasih adanya, tetapi manusia harus mengambil keputusan bagi dirinya sendiri Luk 12:57, dan itu menentukan berkat atau kutuk Ul 27-28. Tuhan sudah tahu lebih dahulu, tetapi tidak menentukan lebih dahulu (tidak predestinasi), tetapi kita yg me-nentukan Luk 12:57, Rom 8:29. Sebab itu ambil keputusan untuk menabur yg baik, jangan yg jahat, sebab semua akan ada penuaian yg sesuai.

2. Umur dan kesempatan ter-batas. Allah sudah tahu lebih dahulu seorang mau taat/ tidak, tetapi Ia memberi kesempatan supaya orang itu sendiri bisa membuktikannya seka-ligus menerima penuaian yg sesuai.

Hidup ini satu2nya kesempatan, sebab itu taburlah dgn limpah untuk taat kepada Allah, bahkan rutin, tabur yg benar, jangan tunda atau melawan kehendak Allah.

3. Rencana Allah. Sekalipun manu-sia punya kehendak bebas, tetapi ka-lau mau menyerah, mempercayakan hidup ini dalam kehendak Allah sepe-nuhnya, dgn taat akan kehendakNya, maka ia masuk dalam rencana Allah, akan menghasilkan rencana Allah yg sempurna, menjadi seperti Kristus. Sebab menyerah dan taat terus sam-pai mati, baik dalam senang juga da-lam penderitaan sampai mati seperti murid2 yg mati syahid hasilnya luar biasa, sampai di puncak rencana Allah. Menyerah seperti tanah liat dalam tangan penjunan Yes 64:8.

Kalau kita hidup benar, dan taat dalam jalan Tuhan, kita tidak akan takut kalau pertolongan Tuhan belum (tidak) datang,  ini suatu iman untuk bisa diolah seberapa jauh sesuai dgn iman dan penyerahannya Ul 8:2. Yusuf menderita 13 tahun dan pertolongan Tuhan tidak datang, tetapi ia tetap taat, berarti ia bisa diolah lebih tinggi. Kalau seorang hanya tahan “diting-galkan Tuhan 1 tahun”, maka tingkat pengolahannya belum tinggi. Yusuf tahan 13 tahun, ditambah lagi 9 tahun tetap lulus dan ia bisa diolah lebih tinggi, bahkan sampai 110 tahun (tambah 80 tahun lagi) Yusuf tetap taat, sebab itu Yusuf bisa diolah sa-ngat tinggi bahkan sampai tingkat kesempurnaan orang Wasiat Lama). Dalam Luk 12:45, Mat 24:48 kita lihat bahwa hamba yg ditinggal tuannya untuk 1 bulan dan tetap bisa hidup, dan bekerja dgn baik, tetapi kalau lebih lama, ia menjadi jahat, itu berarti tingkatnya lebih rendah dari hamba yg tetap taat sekalipun di-tinggal 12 bulan. Sebab itu Yusuf bisa diolah lebih tinggi bahkan sampai puncak rencana Allah.

Scroll to Top