I. PENDAHULUAN
Tuhan Yesus menceritakan tentang orang yg miskin, kaya dan bagaimana akhirnya nasib mereka dalam keke-kalan, dan ini adil, benar, sekalipun tidak diceritakan dosa2nya.
Mengapa demikian? Sebab orang kaya itu susah masuk Surga Mat 19:23-25.
Memang ini mustahil bagi ma-nusia, tetapi kalau orang itu mau percaya dan bertobat, tidak cinta dan tidak terikat dgn uangnya, mau berpada, pasti bisa menjadi baru dan bisa masuk Surga Mat 19:26.
Bagaimana dgn orang miskin? Belum tentu orang miskin lebih mu-dah masuk Surga, sama saja, tetapi biasanya lebih banyak orang beriman yg miskin mencari Tuhan, kalau sung-guh2 pasti Tuhan tolong. Sebab itu ada orang mengarang lagu: “Biar saya miskin di sini, tapi kaya di Surga”. Allah adil, baik yg miskin dan yg kaya,kalau mau percaya dan taat pada Tuhan, masuk Surga.
II. ADA ALLAH
Dalam dunia ada hukum2 tertentu yg berlaku, tetapi Allah menguasai semuanya. Kalau mau dapat nafkah harus mau bekerja 2Tes 3:10.
Yg malas harus jadi muridnya semut, sangat direndahkan dan men-derita sebab malas Ams 6:6. Ini yg umum, harus mau dan rajin bekerja. Tetapi masih ada banyak fak-tor2 lain yg ikut menentukan, misal-nya jujur, tekun, pakai akal, jangan ngawur, saling menasehati dan tolong menolong dll, tetapi di atas semuanya tetap berlaku kehendak dan hukum2 Allah yg Maha kuasa, yg akan meng-izinkannya jatah tertentu bagi ma-sing2 dgn adil pada waktunya. Kita tidak bisa berharap Tuhan, tetapi me-lawan hukum2 Allah, misalnya malas, tidak jujur dll, sebab berkat Tuhan da-tang dgn adil pada waktunya. Rencana manusia baik atau jahat bisa berhasil untuk permulaan, untuk sementara, tetapi pasti akan dapat penuaian pada waktunya, dan Firman Allah akan tetap berlaku.
III. KAYA MISKIN ITU HANYA UNTUK SEMENTARA, HANYA FASILITAS DI DUNIA UNTUK TUJUAN YG KEKAL
Waktu mati semua kekayaan dan kemiskinannya ditinggal, habis semua Luk 12:20-21. Misalnya orang kaya itu jadi miskin dan tersiksa di Neraka dan Lazarus yg miskin itu, tidak lagi miskin, tetapi setingkat dgn Abraham Luk 16:19-31. Sebab itu jangan memperla-kukan kaya miskin sebagai tujuan (meskipun tetap harus bekerja/ seko-lah dll untuk nafkah). Pakai semua harta yg ada sebagai fasilitas (= per-lengkapan) kita selagi di dunia supaya sesudah mati (semua akan mati, jangan lupa, kita tidak tahu bila mati, bisa mendadak). Sebab itu anak2 Allah, harus selalu ber-tanya2 pada Tuhan dan minta pimpinanNya, bagaimana cara memakai semua fa-silitas fana ini (kaya atau miskin) se-lama di dunia, sesuai dgn Firman Tuhan.
Apa artinya fasilitas?
1. Semua manusia satu kali akan mati, lalu hidup se-lama2nya untuk kekal di Surga atau Neraka.
2. Pakai semua fasilitas yg kita miliki untuk dapat masuk dalam Surga dan jadi mulia, dalam tingkat yg se-tinggi2nya di Surga.
Jangan bodoh, hanya dapat se-adanya, sebab orang yg tidak menger-ti, plin-plan, akan ditipu dan diseret iblis dan tentaranya untuk meram-pas,semua keselamatan dan semua kemuliaan yg kekal yg sedang dan su-dah dikumpulkan, supaya masuk Ne-raka! Ingat segala perkara2 yg fana, termasuk harta dan fasilitas duniawi lainnya itu harus dipakai dgn cerdik dan tulus sesuai dgn Firman Tuhan untuk memelihara posisi kita di Surga, dan untuk meningkat setinggi mung-kin. Ini harus didahulukan, terlebih dari semua perkara yg fana. Ingat, kita tidak tahu sisa umur kita ini. Manusia berusaha, tetapi Tuhan yg menentu-kan umur manusia 1Sam 2:6.
Lebih2 untuk anak2 Allah yg sudah dapat keselamatan, usahalah mati2an dgn segera, untuk meningkat se-ting-gi2nya di Surga (jangan berhenti atau merosot), tetapi naik terus, sampai seperti Kristus. Pakailah fasilitas ini, berarti berani memakai dan mengorbankan uang atau harta untuk ibadah dan pelayanan; Kalau fasilitas dipakai dgn betul untuk pertumbuhan rohani, pasti disuplay terus oleh Tuhan. Orang yg ke Gereja tidak punya waktu dan ongkos, tetapi kalau jalan2 ke mall, apalagi untuk ke sana-sini tanpa arah, ia mau memakai waktu dan uangnya, orang itu akan dibatasi Tuhan ber-kat2nya. Kalau untuk perkara2 dunia-wi dan dosa ada banyak waktu, biaya, dan hati, maka ia juga akan menuai kebinasaan, bisa habis semuanya, dan akhirnya menderita di rumah sakit atau dalam penjara.
Biasanya orang yg kaya uang juga kaya dosa, sebab manusia lebih condong kepada dosa Yoh 3:19. Ke-cuali kalau orang2 beriman mau me-nyangkali daging, hidup suci dan tetap dipimpin Roh, maka kaya atau harta bisa dipakai untuk pertumbuhan ro-hani dan pelayanan, termasuk per-buatan kasih. Juga orang miskin akan menuai sesuai penaburannya. Tergan-tung masing2. Belum tentu orang miskin juga miskin dosa, bisa2 sebab miskin, siasat dan bohongnya banyak, juga kaya dosa, sayg! Seharusnya orang beriman yg dalam kekurangan tanya dan harap Tuhan, akan terto-long. Kalau menuruti setan bisa ba-nyak dosanya dan makin celaka! Orang kaya yg bisa memakai hartanya sehingga makin rohani, berarti bisa taat pada Tuhan,dipercayai dalam hal uang, Tuhan bisa tambahkan fasilitas uangnya, supaya makin cepat menjadi makin indah di hadapan Tuhan!
Jangan salah pakai fasilitas yg di-beri dan disediakan Tuhan! Kaya dan miskin itu hanya fasilitas di dunia! Tu-han tahu semua dgn lengkap dan me-nilai pemakaiannya dgn betul, juga mengizinkan penuaian yg cocok da-tang kepadanya, yaitu menabur dalam daging atau dalam Roh! Gal 6:7-8.
IV. KAYA MISKIN DITENTUKAN
KITA DAN TUHAN
Bukan hanya Tuhan yg menentukan, sebab Tuhan adil, Ia mempertim-bangkan perbuatan kita dan memberi penuaian yg sesuai! Allah adil! Tidak bisa disuap, ditipu atau dikelabui.
Faktor manusia tergantung dari :
1. Kemampuan kita memegang uang Ams 30:8b.
Kalau kemampuan seseorang kurang kuat mengangkat 30 kg, Tuhan tidak memberi “beban” (atau uang) se-banyak 60 kg, sekalipun orang itu “ngiler” berharap 60 kg, gagal! Kalau Tuhan beri lebih dari 30 Kg, ia akan jatuh dalam dosa. Kalau kemampuan orang itu besar, diberi 500 kg tidak berdosa, justru rohaninya makin me-ningkat dalam ibadah dan pelayanan-nya, Allah sanggup dgn mudah mem-beri 500 kg kepadanya. Allah selalu sanggup dan punya cara yg pasti ber-hasil!
2. Cara kita memakai uang/ harta kita. Juga cara kita memakai uang dalam hal rohani dan jasmani, itu menentukan. Bagaimana ia memakai uangnya untuk perkara2 dosa atau hidup dalam kesucian. Misalnya dipa-kai untuk menutup dosanya tetapi tidak bertobat, atau dipakai untuk dosa2 perzinaan, untuk dusta atau un-tuk biaya2 yg limpah karena sombong, ti-dak mau kalah, untuk ber-mewah2 se-bab cinta kemewahan, tidak mau berpada 1Kor 7:31 dll. Semua cara hi-dup dalam dosa yg kelihatan atau sembunyi2pun Tuhan tahu semua dan itu ikut menentukan “nasib” kita da-lam hal uang dan nafkah!
Jadi kaya miskin ditentukan ber-sama2 oleh Tuhan dan kita. Kalau orang beriman punya kemampuan yg besar untuk memakai fasilitas ini un-tuk tumbuh dalam rencana Tuhan dan bisa memakainya tanpa dosa, maka Tuhan pasti melimpahkan berkatnya sekalipun dalam masa2 yg sulit. Jangan takut, Tuhan Maha tahu dan Maha kuasa dan adil! Tuhan sanggup!
Juga dalam kemiskinan. Kalau seperti Lazarus, waktu miskin rohaninya pa-ling top, tetapi waktu kaya rohaninya paling rendah dan banyak dosanya, maka Tuhan akan membiarkan Laza-rus jadi miskin sampai matinya. Dalam kemiskinannya Lazarus tetap hidup benar, tetap berpada, tidak mengeluh, maka waktu matinya, ia menjadi setingkat dgn Abraham.
Ada orang yg mengerti dan terus ber-syukur dan bersukacita dalam kese-derhaannya seperti Lazarus yg bisa menyanyi “biar saya miskin di sini”. Tetapi ukuran kita bukan Lazarus, jarang yg seperti Lazarus, Dia meme-lihara kita dgn cukup bahkan limpah, asalkan kita taat Yoh 10:10.
Juga seperti Ayub, bisa tumbuh indah waktu miskin dan waktu kaya, waktu menderita dan waktu keber-katan seperti Paulus Fil 4:12.
Ini hidup yg sangat indah, sebab rencana, jalan atau ril Tuhan itu bisa lewat kemiskinan, bisa lewat keka-yaan. Kalau hanya bisa taat waktu miskin atau hanya waktu kaya, orang itu dalam ujian akan gugur, sebab ujian kita itu untuk problem miskin dan problem kaya dan kita ditentukan oleh kemampuan kita dalam hal menanggung uang dan cara memakai uang yg ada pada kita! Jadi sebetulnya kita sendiri yg menentukan kaya-miskin, tetapi ingat semua itu hanya untuk sementara dan pakailah hanya sebagai fasilitas, bukan sebagai tu-juan hidup! Tujuan kita untuk me-ningkat tinggi dalam hidup kekal yg akan datang di Surga!
Kalau kita mengerti kebenaran Fir-man Tuhan ini, mau taat, maka tidak sulit untuk menjadi kaya atau miskin dan kita memakai semua fasilitas yg ada dgn efektif, maksimal.
V. SEGI2 KEUANGAN
1. BERPADA.1Tim 6:8.
Berpada berarti puas dan bisa bersyu-kur dgn apa yg ada, yg sudah Tuhan beri. Tidak ber-sungut2 dan menya-lahkan Tuhan Ay 1:21.
Kita tetap setia dalam keadaan miskin ataupun kaya. Tidak iri akan yg kaya dan bisa belas kasih menolong yg menderita. Ada nyanyiannya: Apa padaku, kudapat dari Bapa dst.
Orang berpada, waktu limpah (atau waktu miskin) tidak ter-gila2 dgn segala kemewahan. Kalau beli barang lebih mahal sebab lebih efektif, boleh saja, tetapi bukan untuk menaikkan harga diri, bukan karena berhala ke-mewahan, sebab berpada itu berarti bisa tetap puas dan sejahtera dalam kemiskinan 1Kor 7:31.
Yusuf-Maria dalam kekurangan dan kemiskinannya tetap indah. Ma-suk hotel tingkat 5 atau tingkat -5 bagi mereka sama saja, sebab yakin tidak ada yg kebetulan, semua dgn izin Tuhan sekalipun tidak mengerti, sampai2 melahirkan dalam palungan di kandang binatang, tetap bersyukur sekalipun belum mengerti. Tetapi waktu perlu, waktu mereka harus lari ke luar negeri (Mesir), Tuhan sediakan emas (Kemenyan dan mur juga mahal sekali) Mat 2:11. Waktu di Mesir mereka tidak sampai kekurangan, te-tap bisa hidup. Waktu pulang masih hidup! Waktu hidup di Nazaret me-reka tidak cari sokongan atau jalan lain dari orang2 Nazaret, tetapi Yusuf tetap bekerja (tukang kayu), dan hidup berpada, seadanya.
2. BENDAHARA ALLAH YG BERKE-NAN. Jujur dan berbuat cocok dgn kehendak Tuhan 1Pet 4:10, Luk 16:1.
Jujur jangan pakai 1 sen pun untuk perkara2 dosa, daging dan perintah setan. Kita harus mempertanggung-jawabkan semua milik Tuhan yg ada dalam tangan kita, kepada Tuhan Mat 25:19. Selama masih hidup, masih bisa minta ampun, tetapi kalau sudah mati, tindakannya tegas, yg bersalah dihukum,dipotong jadi dua artinya masuk Neraka Mat 24:51.
Jangan main2 dgn Hakim di atas segala hakim, hukumanNya adil dan dahsyat seperti yg sudah dinyatakan. Bendahara dalam Luk 16:1 itu tidak jujur, mengapa diampuni? Ia tidak se-tia, tidak jujur, tetapi cerdik. Ini punya arti rohani, bukan jasmani. Secara jasmani perbuatannya itu tambah ce-laka, sebab tuannya makin dirugikan. Tetapi secara rohani ia dinilai mau berubah, bertobat dgn cerdik. Ini secara rohani, jangan lakukan secara jasmani, bukan itu maksudnya (misal-nya potong tangan dan cungkil mata, jangan secara jasmani, tetapi secara rohani! Berhenti melihat dan berbuat dosa itu Mat 18:9). Ini orang yg mau menjadi berkat. Bendahara ini sudah salah, tidak setia, tetapi sekarang ia mau bertobat dan menjadi berkat bagi orang lain. Misalnya perempuan Samaria sudah bersundal dgn enam laki2 lain, lalu bertobat dan sekarang mau jadi berkat dgn cara mence-ritakan tentang apa yg terjadi pada-nya pada orang2 Samaria yg lain, sehingga mereka diselamatkan.
Juga bendahara yang sudah salah, te-tapi mau bertobat, ia memberkati orang lain, sehingga orang2 lain ter-tolong dgn harta yg di tangan kita, ini diperkenan oleh Tuannya. Ini pe-makaian harta sebagai berkat, meno-long orang lain. Kita jadi berkat bagi orang lain dgn pengorbanan kita. Misalnya melepaskan dari dosa2nya dgn Injil Kristus, meskipun ini membu-tuhkan pengorbanan ongkos2 dari harta kita.
Cara lain:
Bendahara yg cerdik simpan uang di Surga di muka mata Allah Mat 6:19-21. Pengorbanan kita dalam uang ka-rena Tuhan, sekalipun sakit, kalau taat melakukannya dgn tulus dan betul, itu berarti simpan uang di Surga di muka mata Allah. Allah tahu dan berkenan, keuangannya itu menjadi simpanan di Surga. Jadi memakai uang yg berke-nan pada Tuhan sekalipun itu korban bagi kita, atau atas perintah Allah, menjadi simpanan kita di Surga. Juga korban perbuatan kasih, perpuluhan dan korban2 lainnya untuk Tuhan. Se-bab itu pakai harta kita dgn penger-tian yg betul, yaitu kita bukan pemilik, tetapi bendahara Allah. Harus taat melakukan kehendak Pemilik. Jangan pakai uang untuk dosa, daging, dunia-wi dan iblis. Tetapi korban untuk pe-makaian yg betul, maka Tuhan akan makin percaya pada bendahara ini.
Banyak orang menyelidiki dan mencari jalan untuk jadi kaya dari Tuhan. Dgn banyak berdoa puasa, dgn menabur, memberi uang untuk pe-kerjaan Tuhan, untuk menolong dll. Ini semua betul, tetapi jangan sebab ingin jadi kaya. Ini tidak betul! Hati2 ini cara yg salah, sebab ingin kaya, ingin akan uang, bahaya Ams 28:20,22, 1Tim 6:9-10.
Orang seperti ini akan banyak tipu dayanya, lebih2 kalau pintar, makin lihai dan makin cepat masuk neraka kekal.
Orang beriman boleh jadi kaya, boleh minta uang atau berkat yg di-butuhkan, tetapi jangan ini jadi tu-juan hidupnya, jangan ingin kaya, harus kaya.
3. DIPIMPIN ROH. Ini bukan hanya da-lam hal2 rohani, tetapi juga dalam hal2 jasmani, sebab kita bisa berdosa atau berkenan pada Tuhan dalam hal jasmani atau sekuler juga. Sebab itu kita perlu pimpinan Tuhan, juga dalam hal2 jasmani, termasuk dalam hal uang, supaya cocok dgn kehendak Tuhan. Lebih2 dalam pekerjaan, per-dagangan dan macam2 usaha dalam dunia (yg penuh tipu daya dan siasat, dusta dan kejahatan). Semua yg kita buat harus dicocokkan dgn Firman Tuhan. Hal2 yg sudah menjadi biasa dalam dunia, bukan lagi dosa, sudah umum, tetapi tidak sesuai dgn Firman Tuhan, jangan kita ikuti, harus kita cocokkan dgn Firman Tuhan, yaitu dgn mengubah atau tidak melakukannya.
Yg terkenal di dunia adalah suap, supaya izin didapat dan dapat untung besar atau mengubah yg salah jadi benar, atau dalam problem hukum lainnya Ul 16:19; 27:25, 1Sam 8:3; 12:3, Ay 15:34, Maz 15:5, Yes 1:23; 5:23; 33:15, Yez 22:12, Amos 5:12, Mik 3:11 dll.
Mengapa orang tidak bisa ber-henti menyuap? Sebab cinta uang! Kalau percaya semua berkat, juga yg besar2 dari Tuhan, tidak perlu jalan suap. Jangan memutarbalikkan kebe-naran dan berdusta. Periksa diri dan terus berdoa
Selain dgn mencocokkan dgn Fir-man Tuhan, juga perlu memakai kuasa Allah, sebab setan ikut melawan umat Tuhan dan pekerjaan Tuhan. Sebab itu terus berdoa dalam Roh dan kebenaran, maka kuasa Allah akan membuka pintu yg tertutup dan nama Tuhan dipermuliakan, tetapi bukan memutarbalikkan yg salah jadi benar.
Juga dalam hal warisan. Seringkali orang suka mengumpulkan harta ka-rena mau memberi warisan. Ini tidak salah, kalau dgn benar dan sesuai Firman Kej 15:3-4; 21:10, Ams 13:22; 19:14; 20:21. Warisan yg betul adalah kerajaan Surga yg sudah disediakan Allah yg indah dan ajaib Mat 25:34.
KESIMPULAN
1. Ingat baik2, kaya-miskin itu untuk sementara.
2. Tujuan kita bukan kaya di dunia, te-tapi tetap masuk dan kaya di Surga. Kaya-miskin hanya merupakan fasili-tas untuk mencapai tujuan yg sebe-narnya, yaitu masuk Surga dan meningkat se-tinggi2nya.
3. Jadi bendahara Allah yg betul dan cerdik.
a. Mampu menerima berkat Tuhan tanpa berbuat dosa.
b. Bisa memakainya tidak untuk per-kara2 dosa, tetapi sebagai fasilitas untuk tumbuh se-tinggi2nya, makin seperti Kristus.
Tebus waktu supaya bisa bebas me-ngorbankan waktu untuk ibadah, pelayanan, dan apapun yg dikehen-daki Tuhan.