M4407 – Matius 12:36-37 Lidah, Jadi Berkat atau Laknat?

I. PENDAHULUAN

1. Menu lidah.

Hari ini menu kita adalah lidah, bukan lidah sapi goreng atau rebus, tetapi apakah lidah kita itu sudah menjadi berkat atau laknat? Sebab kita harus mempertanggungjawabkan kata2 kita di hadapan Tuhan pada hari Pengha-kiman KJI, TB (TL: Kiamat; KJV: Judgement day). Banyak orang tidak sadar, sehingga bicara banyak dgn seenaknya, semaunya sendiri, padahal tiap2 kata2 yg keluar dari mulut kita harus dipertanggungjawabkan di ha-dapan Tuhan dan akibatnya harus di-tanggung sampai kekal Maz 34:13-14.

Semua yg kita katakan itu berdiri di hadapan Tuhan (se-olah2 seperti huruf2 balok) dan tidak hilang, semua disimpan dalam gudang kita masing2 sampai hari Penghakiman Yer 17:16. Semua berdiri dgn jelas di hadapan Tuhan, juga semua dosa2 lain yg ter-sembunyi Maz 90:8; 51:5. Kadang2 karena banyak kata2 yg sia2 yg keluar dari mulutnya, sampai orang itu sen-diri lupa. Tetapi  pada waktu datang penuaian dari kata2nya (Gal 6:7-8) ia ingat dan ber-sungut2 dan marah. Padahal kalau kita ingat, lalu mau memperbaiki di hadapan Allah, dan dgn orang yg “kena” kata2nya, maka Tuhan akan mengampuni dan mulai menolong sesuai dgn pertobatannya. Tentu yg paling baik jangan menabur kesalahan, dalam ber-kata2. Kalau kita hidup dgn Tuhan, dgn pimpinan Roh Kudus pasti bisa hidup benar, juga dgn lidah kita.

II. KEHENDAK DAN RENCANA TUHAN BAGI LIDAH KITA

Tuhan sudah menebus dan melepas-kan kita dari segala dosa dgn lahir ba-ru, sehingga hidup lama lenyap diganti hidup baru, termasuk lidah kita. Tu-han menghendaki supaya kita tetap rutin hidup dalam kesucian, bahkan terus tumbuh sampai akhirnya men-jadi seperti Kristus. Putra manusia Ye-sus sudah memberi contoh hidup yg bebas dari dosa, juga dalam ber-kata2 dan ini jadi contoh yg harus kita tiru, seperti Kristus. Kesempatan yg ada pada kita adalah selama hidup di dunia, kalau bisa, dalam waktu ini kita sudah menjadi seperti Kristus Ef 4:13, juga dalam ber-kata2 (dan semua segi hidup lainnya). Kita harus bisa me-ngerti bagaimana hidup yg seperti Kristus yg ditulis dalam Firman Tuhan dan selama ini, sejak lahir baru sampai sekarang, sampai dimanakah kita su-dah berubah seperti Kristus. Ingat kita harus berubah total dari hidup lama harus lenyap ganti hidup baru 2Kor 5:7, keluar dari kerajaan gelap si iblis (dimana ada hukum dosa dan maut) dan masuk dalam kerajaan Putra Allah (dalam hukum Roh yg menghidupkan Rom 8:1-2) Kol 1:13. Dan kita ditum-buhkan dalam tabiat yg baru seperti Kristus Kol 3:10. Ini yg menjadi proyek atau rencana Allah bagi setiap orang yg lahir baru Yoh 3:3,5, sehingga bisa menjadi seperti Kristus, begitu juga lidah kita (dan lain2nya, semuanya).

III. PERUBAHAN MENJADI BARU

Hidup yg lama dibuang, diganti hidup yg baru yang tumbuh bertahap Kol 3:9-10. Perubahan dari hidup lama menjadi hidup baru itu bukan dgn memperbaiki hidup yg lama yaitu dgn menambal sulam baju lama (sedikit demi sedikit robeknya ditambal), teta-pi cara yg betul adalah baju lama di-buang diganti baju baru Yes 64:6,8.

1. Membuang hidup lama.

Caranya bukan mengurangi tabiat yg lama sedikit demi sedikit sampai ha-bis, misalnya cara orang dunia ber-henti merokok, yaitu mengurangi dari 20 batang rokok, setiap hari berku-rang 1 sampai habis dan berhenti. Bukan begitu! Akan gagal, sebab kalau tinggal sedikit, makin terikat dan makin kuat terasa ikatannya, sehingga misalnya sudah sampai 7 batang per hari, sebab tidak kuat, kembali jadi 20 batang, bahkan bisa 40.

Cara yg betul, hari itu juga langsung ikatannyadibuang semua sekaligus, bukan sedikit demi sedikit 2Kor 5:17.

2. Hidup yg baru langsung ditumbuh-kan sedikit demi sedikit sesuai dgn kebutuhan dan keadaan. Untuk men-jadi matang dan sempurna perlu wak-tu, tidak bisa sekaligus. Sementara itu daging terus menerus dimatikan (Rom 6:6) lalu tabiat baru terus tumbuh sesuai kebutuhan (biasanya juga di-tambah buah2 Roh), seperti telur yg tumbuh sampai menetas lalu anak burung yg menetas terus diberi ma-kan dan terus tumbuh sampai menjadi dewasa seperti induknya, sehingga bisa bebas terbang ke atas. Ini me-mang butuh waktu, tetapi membuang yg lama itu sekaligus dalam Nama Tu-han Yesus. (Ini tentang manusia batiniah, rohnya, pribadinya sudah meng-alami penebusan roh. Tetapi manusia lahiriah, tubuh daging, belum ditebus Rom 8:23, sebab itu tabiat lama masih ada dalam tubuh daging, dan ini harus terus dimatikan dgn iman dan kuasa Allah. Jadi orang dalam = rohnya lang-sung lahir baru ganti roh yg baru jadi anak2 Allah (Yoh 1:12), tetapi tubuh daging, manusia lahiriah, orang luar tetap ada tabiat yg lama, tetapi itu terus dimatikan, disalibkan, sehingga tidak melakukan hidup lama, tetapi hidup cara baru, sebab diperintahkan dan diatur oleh roh kita (= pribadi kita) yg sudah jadi baru).

Begitu juga memperbarui lidah kita, itu bukan dgn mengurangi salah bicara, misalnya dari 100 salah, setiap hari kurang 1 atau 2 kesalahan, maka dalam waktu 50 hari sudah selesai jadi sempurna. Bukan begitu! Ini salah. Ini cara manusiawi dgn kekuatan sendiri. Cara yg betul dari Tuhan adalah hidup yg lama diganti yg baru, tabiat daging dibuang sama sekali, ganti tabiat baru yg terus bertumbuh bertahap (perlu waktu), tetapi tabiat yg lama sudah dibuang semua.

Bagaimana Putra manusia Yesus bisa berhasil ber-kata2 (dan berbuat yg lain) langsung ganti baru semua?  Yoh 8:26b. Ia terus dipimpin Roh Mat 4:4, Luk 4:1,18, mendengar apa yg Bapa katakan, dan itu juga yg dikatakanNya. Ia taat, sebab itu Ia tidak ber-kata2 dari diriNya sendiri, tetapi dari Bapa, sehingga ia ber-kata2 tanpa salah. Yoh 7:16.

Begitu pula kita belajar mende-ngar suara Roh dan taat melakukan-nya yaitu mengatakan apa yg dika-takan dan dikehendaki Roh. Mungkin kita salah dengar atau salah mengata-kannya, bukan suara Roh, tetapi dari diri sendiri, apalagi dari dorongan daging, tetapi segera sadar, segera bertobat dan minta ampun, supaya lain kali tidak berbuat salah lagi. Dgn demikian kita kembali disucikan, dan belajar taat, sehingga tidak lagi ber-dosa. Ini cara ber-kata2 dalam pim-pinan Roh sesuai Firman Tuhan, se-hingga kita ber-kata2 dgn betul. Kalau toh salah, langsung bertobat dan kem-bali dgn cara yg betul, hanya menga-takan kata2 dari Roh sesuai Firman seperti contoh Putra manusia Yesus yg tidak bersalah dalam ber-kata2.

IV. BAGAIMANA CARANYA UNTUK BISA BER-KATA2 BENAR

1. Terus hidup dalam kesucian di ha-dapan Allah, yaitu dgn memakai 7 KPR dgn sukacita sebagai kebutuhan, bu-kan karena terpaksa, (yaitu terus me-nyangkal diri Luk 9:23, mematikan daging Rom 6:6, 8:14; Gal 5:16-17, terus dipimpin Roh, hidup dalam kesucian, bersekutu ber-sama2 dalam Roh dan Firman, tekun berdoa dalam Roh dan kebenaran, ibadah, makan Firman Tuhan setiap hari dan mela-yani (SSS DIAM).

Kita disucikan sampai dalam hati (MAK DSY) sebab apa yg keluar dari mulut kita itu berasal dari dalam hati Mat 12:34, Mrk 7:21-23. 

Kalau kita terus menerus hidup dipimpin Roh seperti Putra manusia Yesus dan terus mendengar suara Roh dan taat, maka hati kita bisa terus bersih dan mulut lidah kita dapat ber-kata2 yg benar dari Roh atau diizinkan Roh, sehingga menjadi berkat.

2. Tumbuh sampai kepada tujuan yg betul, yaitu seperti Kristus yg tiada salah dalam mulutNya 1Kor 11:1, Mat 5:48. Kalau toh ada yg salah bicara sebab bodoh atau sebab menuruti da-ging, segera sadar (Roh Kudus selalu mengingatkan) langsung dibereskan Ibr 3:15 dan tidak lagi salah bicara se-hingga menjadi dosa Yoh 8:11, ini kehendak Tuhan dan kalau mau taat, maka Roh Kudus akan sanggup meno-long orang yg mau taat dipimpinNya, sehingga bisa terus ber-kata2 benar di jalan sempit dalam kesucian Allah. Maka kita akan terus meningkat sam-pai satu kali pada akhirnya bisa ber-kata2 tanpa salah seperti Dia.

3. Selalu dicocokkan dgn Firman Tu-han Maz 119:11. Ada banyak pedo-man dan nasehat dari Firman Tuhan, sebab itu kita perlu selalu penuh dan dipimpin Roh, dan tumbuh dalam pengertian Firman Tuhan, maka Roh Kudus akan selalu mengingatkan kita akan Firman Tuhan supaya kita selalu taat Yoh 14:26, ber-kata2 sesuai Fir-man Tuhan 1Pet 4:11.

Firman Tuhan menunjukkan jalan yg harus kita lalui Maz 119:105, Roh Kudus menunjukkan apa yg harus kita katakan, sehingga sesuai dgn Firman Tuhan dan kehendak Tuhan, maka kata2 kita bisa selalu benar dan men-jadi berkat, bukan laknat, sebab se-suai dgn pimpinan Roh Kudus dan cocok dgn Firman Tuhan.

Yak 1:19. Kita harus memakai cara hidup baru yaitu cepat mendengar, lambat bicara dan lambat marah. Se-belum bicara berpikir dahulu dgn bertanya pada Roh Kudus apa yg harus kita katakan dgn betul. Sering-kali kitabelum tahu harus berbuat apa, jangan cepat bicara nanti ngawur dan banyak salah, tetapi tanya pada Roh Kudus. Kalau belum dapat ja-waban, berdoa dalam Roh dan kebe-naran, Roh Kudus selalu siap untuk menolong kita asal kita mau menyang-kal diri supaya bisa taat pada Roh dan sesuai Firman Tuhan.

Hati2, jangan bereaksi dosa, mes-kipun dalam hati, sebab kalau ada dosa, maka kata2 yg keluar dari mulut kita akan salah Mat 12:34. Kalau hati kita benar, tidak bereaksi dosa, tetap harus tanya Tuhan. Kalau sudah yakin sesuai dgn kehendak Roh dan cocok dgn Firman Tuhan, baru kita katakan. Memang perlu waktu, sebab itu lam-bat bicara atau menjawab, tetapi aman dan benar di hadapan Tuhan, sehingga boleh jadi berkat bagi yg mendengar. Termasuk juga sikap dan ekspresi kita, bukan pura2, tetapi se-suai dgn hati kita yg mau taat akan Firman Tuhan. Kalau kita sudah yakin, maka akan ada sejahtera dalam hati. Kalau gelisah, periksa lagi, sekalipun lambat, jangan malu, jangan ingin lekas menjawab, tetapi ingin ber-kata2 sesuai kehendak Tuhan, maka itu akan menjadi berkat, bukan laknat, sebab berkenan pada Tuhan.

Yak 1:20. Jangan marah, tetapi lemah lembut, sebab marah manusia itu tidak mengerjakan kebenaran Allah, tetapi dosa. Bukan berarti tidak boleh marah sama sekali, kalau perlu, karena menghadapi orang yg berdosa, lebih2 yg keras kepala dan menjadi tanggungjawab kita (anak, anggota, bawahan dll); perlu ditegur seperti yg dilakukan Putra manusia Yesus Mat 21:12, Yoh 2:15 dll, Ia marah tetapi tidak berdosa. Hati2 sebab orang marah mudah berdosa. Sebaliknya jangan seperti imam Eli yg tidak mau marah pada putra2nya (sebagai imam2) yg berbuat dosa sangat jahat, Eli tidak marah, justru Eli jadi dosa 1Sam 3:13. Jangan setuju dgn yg sa-lah, tetapi menyalahkannya Ef 5:11, namun jangan bereaksi dosa dgn naf-su marah, tetapi berusaha untuk men-didik, menasehati mereka sampai sa-dar dan bertobat, sehingga tidak binasa Ef 6:4.

Kadang2 mereka tidak mau ber-tobat, bahkan marah. Berdoalah min-ta hikmat, kuasa dan kasih Allah sam-pai mereka mau taat. Apalagi anak2, dari kecil harus dinasehati dan dididik terus, Ams 22:6, sehingga tidak sampai jadi anak yg jahat seperti Hofni dan Pinehas, seperti 10 anak Ayub. Jangan dimanja (cinta yg salah) dari kecil, itu membentuk tabiat yg salah sehingga menarik hukuman Allah ke atasnya, juga untuk orangtua yg tidak mengajar anaknya dgn betul seperti Eli akan mengalami akibatnya 1Sam 3:11-14. Jangan marah menu-ruti nafsu marah, tetapi sungguh2 berusaha untuk mengubah anak2nya supaya dosanya tidak meningkat. Bia-sanya orang2 seisi rumah itu tahu lebih dahulu, permulaan dari dosa2 yg akan dibuat, (benci, berkelahi, menipu dll) sehingga kalau kita memberi na-sehat pada permulaan dosanya, itu biasanya lebih mudah, jangan tunggu kasep (terlambat) seperti pada orang jauh. Kalau dibiarkan, sampai dosanya meningkat, sampai tidak ada ampun lagi seperti anak2 imam Eli, mereka diserahkan pada iblis (Imam Eli tidak berusaha bertobat, hanya menyerah, apa katanya, toh Tuhan baik). Ini salah, orang berdosa harus habis2an berusaha untuk membereskan dosa-nya seperti orang Niniwe, baru ada pengampunan dosa dan lepas dari celaka Yun 3:7-9.

Mat 5:37. Jangan bohong atau dusta, meskipun jujurini jauh lebih sulit. Untuk menghindari akibat2 yg jahat dan merugikan, orang lalu ber-dusta. Orang yg rutin hidup dalam ke-sucian dipimpin Roh, hatinya akan sa-ngat gelisah kalau berdusta, tertuduh. Tetapi orang yg keras hati dalam dosa dusta, seringkali sudah mahir, sehing-ga perasaan hatinya jadi tumpul atau rusak Ams 14:16. Orang seperti ini bisa bernafas bohong (rutin) Ams 6:2 seperti bapaknya Yoh 8:44. Orang2 seperti ini, penipu, tidak benar di ha-dapan Allah, pasti pada saatnya akan menuai dari kata2 mulutnya yg ber-dusta. Kalau sudah kena akibatnya yg dahsyat, kadang2 baru menyesal te-tapi sudah terlambat Ams 26:28a, te-tap harus menanggungnya dan harus dibereskan sungguh2 kalau tidak jiwa-nya terhilang, masuk dalam rumah bapak pendusta.

Orang yg hanya mengandalkan kekuatannya sendiri akan mudah dan sering berbohong/ dusta, tetapi yg mengandalkan Tuhan akan ber-kata2 dgn hikmat dan kuasa Allah, sehingga bisa lepas dari pencobaan yg datang dan tentunya orang yg hidup benar tidak mau berbuat dosa sekalipun me-nguntungkan; tetap hidup benar, sekalipun rugi atau sakit bagi daging, mau salib. Jadi bukan saja ber-kata2 benar, tetapi juga hidup benar, ber-kenan kepada Allah dan manusia (pada manusia sebisanya, asal benar di hadapan Allah) Luk 2:52. Jangan cari jalan dgn dusta, tetapi minta hikmat dan kuasa Allah (berdoa terus dalam Roh dan kebenaran) dan ten-tunya perbuatan2 kita harus benar.

Ams 10:19, Ams 13:5. Sebab itu ja-ngan langsung menyahut dan banyak bicara, apalagi bicara dgn kecepatan tinggi tanpa dipikir. Lebih baik mena-han lidah untuk dipikir baik2 dan sam-pai ada sejahtera dari Roh Kudus, dan cocok dgn Firman Tuhan, sehingga ka-ta2 kita benar, jadi terang, berfaedah dan jadi berkat. Selama diam, orang bodohpun dianggap berakal Ams 17:28.

Bil 20:11. Musa emosi dan marah pada orang Israel yg ber-bantah2 dgn Musa dgn banyak kata2 yg jahat Bil 20:2-5,13 (air Meriba di Kades). Jangan emosi menurut daging sehing-ga bereaksi dosa, salah, tidak sesuai kehendak Tuhan dalam perbantahan yg jahat itu. Tetapi sebab emosi, Musa rugi, tidak boleh masuk Kanaan.

Bagaimana kita menahan emosi? Caranya:

1. Tetap hidup benar dgn Tuhan di-pimpin Roh.

2. Jangan pikir dgn kekuatan sendiri, sebab kita menghadapi iblis yg tidak tampak Ef 6:12, dan kalau bereaksi dosa itu sudah jatuh, iblis menang, Tuhan berdukacita. Minta suara Roh dan taat.

3. Jangan membalas sendiri menuruti perasaan hati. Tuhan akan membalas orang2 yg melawan Allah.

4. Lakukan apa yg diperintahkan Roh Kudus. Kalau seorang marah, jengkel karena menuruti daging, maka ia akan bertindak salah menurut daging, bia-sanya jadi emosi, marah dan jatuh dalam dosa. Sebab itu tetap matikan daging, tinggal dalam sejahtera Allah seperti Kis 16:25, biar Tuhan sendiri yg bertindak, tetap sabar dan lemah lembut. Boleh marah kalau disuruh Tuhan, tetapi dgn cinta untuk mem-perbaiki bukan dgn marah dan ber-dosa. Orang yg emosi, biasanya lidah-nya bicara ngawur dan banyak perka-ra2 yg salah, dosa. Jangan sampai kita tertipu oleh iblis yg memakai banyak orang melawan dan ber-bantah2 (ingat 1Kor 11:16) sebagai kaki ta-ngannya, sehingga jadi emosi seperti Musa lalu marah sehingga ia kehi-langan salah satu rencana Allah, yaitu masuk Kanaan dan Musa sedih.

Ams 30:20. Habis makan cuci mulut, lalu berkata ia tidak makan -> hanya cuci mulut, hatinya kotor.

Ams 18:13, jawab sebelum men-dengar itu bodoh (TL: kurang ajar, dan TB: kecelaannya, L.K: memalukan).

Ams 20:19. suka bawa mulut ke mana2, bukakan rahasia. Jangan ber-jinak2 dgn dia, rahasiamu dibuka dan mudah salah tangkap, jadi fitnah.

Ams 11:13; 25:9; 13:3; 17:9; 18:8; 26:20,22.

1Pet 4:11 bicara sesuai dgn Firman Tuhan, jangan bertentangan.

Yak 3:9-12. Mulut jadi dua sumber, yg baik dan jahat.

Pkh 5:1 (B 4:17). Jangan ter-buru2 mengatakan yg ada dalam hati. Allah di Surga, kamu di dunia. Sebab itu biarlah kata2mu sedikit saja.

Masih banyak lagi nasehat2 tentang lidah yg harus kita perhatikan, sebab itu pegang baik2 kebenaran Firman Tuhan dgn hikmat dan kuasa Roh Kudus.

V. PERBEDAAN CARA DUNIAWI DAN ILAHI

Wasiat Lama itu kebenaran secara la-hiriah, sebab itu harus dibuka selu-bungnya dahulu, supaya sesuai dgn kehendak Tuhan untuk kita dalam Wasiat Baru 2Kor 3:14. Misalnya da-lam Wasiat Lama boleh membunuh Bil 33:55 dll, membalas, ibadah cara lahiriah, ada makanan yg haram, Sa-bat secara lahiriah, boleh berdusta dgn maksud baik, kecuali kalau sum-pah, ibadah dgn darah binatang dll banyak sekali kebenaran2dalam selu-ruh Wasiat Lama, harus dibuka selu-bungnya.

Dalam kitab Amsal ini ada banyak kebenaran tentang tabiat yg bisa dipa-kai, bahkan banyak orang mengang-gap ini nasehat2 seperti ilmu jiwa, lalu dipakai ber-sama2. Tetapi kita ha-rus membedakan, sebab orang yg mau hidup dgn nasehat2 ilmu jiwa itu seringkali bertentangan dgn kehendak Tuhan. Sebab ilmu jiwa itu ilmu ma-nusiawi dan hanya mengenal orang lama, tidak tahu orang baru. Kebe-naran Firman Tuhan untuk orang ba-ru, itu menjadi kebodohan bagi mere-ka 1Kor 2:13-15. Akibatnya dgn ilmu duniawi, falsafah dan filsafat manusia-wi ada banyak penafsiran yg salah dantidak cocok dgn penafsiran Firman Tuhan yg benar yg diberi oleh Roh Kudus Yoh 16:13, 1Kor 2:10-12. Aki-batnya, dgn akal dan pikiran mereka memutar balikkan artinya, menurut logikanya sehingga timbul tafsiran yg salah yg mendatangkan kebinasaan atas dirinya sendiri, berbahaya! 2Pet 3:16 (ilmu jiwa untuk orang lama, masih berguna). Sebab itu jangan mengandalkan ilmu2 manusia untuk hidup baru; pakai tafsiran yg betul yaitu dgn tetap hidup dalam kesucian, penuh dan dipimpin Roh Kudus se-hingga kita sampai pada pengertian yg benar oleh Roh Kudus, untuk tabiat, untuk mengatur lidah dll, sehingga hidup ini dapat ber-buah2 Mat 13:23.

Cara manusia termasuk ilmu jiwa, bu-di pekerti, falsafah2 manusia lainnya itu semua adalah memperbaiki orang lama, tetapi itu sia2. Cara ilahi adalah lahir baru, seluruh pribadi orang yg percaya itu dibuang, diganti pribadi dari jenis yg baru, yaitu turunan Adam terakhir, bukan lagi turunan Adam I 1Kor 15:47. Jadi cara ilahi itu lain dgn cara dunia yg menambal su-lam orang lama Kol 3:9-10; 10:13, Yes 64:6,8. Dgn iman langsung berubah seperti Zakheus, Saul, perempuan Sa-maria dll, lalu mulai tumbuh bertahap dgn iman dan dgn kuasa Roh Kudus, bukan dgn kekuatan sendiri, tetapi dgn kuasa Allah. Juga ber-kata2, harus dgn pimpinan Roh Kudus.

Ingat perlu 7 KPR, selalu memati-kan tabiat daging. Sebab itu cara kita dgn lahir baru dan tumbuh dalam Kris-tus, bukan se-mata2 dgn kekuatan sendiri. Seringkali hasil manusia, mungkin tampak baik dari luar (se-ringkali dalamnya penuh dgn dosa), dan hanya beberapa segi hidup yg bi-sa diperbaiki, tetapi segi2 hidup lain-nya penuh dgn perkara2 dosa yg keji. Sebab juru selamat dan pelepas dosa hanyalah Tuhan Yesus Mat 1:21, Yoh 8:34. Sebab itu manusia hanya mem-perbaiki orang lama dalam beberapa segi saja, tetapi tetap hamba dosa, tetap anak iblis. 1Yoh 3:10.

KESIMPULAN

Untuk bicara dgn baik perlu hidup benar (MAK DSY) dan limpah 7 KPR, sebab dgn pertolongan Roh Kudus dgn hikmat dan kuasa Allah kita harus menghadapi orang2 dan problem2 ini dgn betul sehingga lolos, lulus dan tumbuh makin seperti Kristus, baik dalam ber-kata2 dan dalam segala segi hidup kita. Ini hidup yg indah, penuh sukacita dan sejahtera sebab disertai, ditolong dan diberkati Tuhan.

Scroll to Top