M3584 – Filipi4:2-3 Ganjalan Euodia dan Sintikhe (13Jan’13)

Download MP3 Khotbah: M3584

FILIPI 4:2 SUPAYA MENJADI SEPIKIR

Adalah kehendak Tuhan supaya kita umat Tuhan bersatu, jangan ada perpecahan, apalagi dalam satu rumah dan satu gereja, seharusnya semua anggota-anggotanya menjadi sehati sepikir, sejiwa dan setujuan 1Kor 1:10; Flp 2:2 ;2Kor 13:11 ; Rom 15:5,6 12:16.
Paulus terbeban, meskipun ia sudah tidak ada di Filipi, ia minta supaya Euodia dan Sintikhe menjadi sepikir didalam Tuhan. Mengapa? Sebab keduanya belum bisa sepikir didalam Tuhan, masih saling bertentangan, tidak sama pikiran atau pendiriannya.
Banyak hal yang bisa membuat perbedaan pikiran atau pendapat. Beberapa orang tidak bisa sepikir karena: sudut pandangnya lain. Yang satu berpikir dari sudut pandang rohani, yang lain dari sudut pandang jasmani. Kita harus sama-sama bisa mengerti dari sudut pandang jasmani dan rohani dan sama-sama memegang Firman Tuhan sehingga bisa sepikir. Juga karena perbedaan tradisi, golongan, pendidikan, kepentingan dll.
Dalam dunia ini perbedaan pendapat adalah hal yang biasa, kalau ada 10 kepala, akan ada 10 pikiran. Biasanya kalau ada perbedaan, makadalam dunia diambil suara dan suara terbanyak dianggap benar dan menang. yang kalah harus mengalah, paling tidak menahan diri dan lain kali kalau ada kesempatan bisa muncul kembali. Cara lain dalam dunia inilah, yang berkuasa yang menang. Di dalam dunia kebenaran itu bisa relatif, tergantung dari waktu, tempat, zaman, sikon, dll.
Perbedaan pikiran ini sering terjadi, juga diantara orang Kristen, bahkan di antara suami istri, orang serumah dan sahabat pun bisa tidak sama pikirannya. Bagaimana dengan orang-orang beriman?

  1. Pemimpin yang harus ditaati Ibr 13:17 baik itu suami sebagai kepala, atau orang tua dalam rumah tangga, pemimpin-pemimpin dalam gereja. Biasanya yang diangkat menjadi pemimpin dalam Gereja itu orang yang lebih rohani, lebih mengerti, sebab itu diharapkan bahwa mereka lebih benar, lebih cocok dengan Firman Tuhan. Tetapi sebab manusia itu belum sempurna, kadang-kadang pemimpin juga bisa bersalah, dalam hal ini ia juga harus dinasehati dan didoakan dan diharapkan pemimpin-pemimpin ini mengubah yang salah. Tetapi dalam hal ini jangan sampai timbul dosa, jangan ada perasaan hati yang tidak baik (jengkel, benci, sakit hati, dendam dsb). Kalau pemimpin tidak sadar, bicarakan terus dan doakan, supayaTuhan sendiri yang bicara kepadanya.Seharusnya pemimpin itu mau dikoreksi.
  2. Pokok-pokok yang boleh berbeda. Dalam hal-hal pribadi kita boleh berbeda, tidak perlu disamakan Rom 14:5. Misal tentang hari (makanan, warna seragam, mode, dll hal-hal jasmani), tetapi kalau hal-hal jasmani ini sudah disetujui bersama, misalnya seragam,semua harus taat. Dalam hal-hal seperti ini boleh diambil suara, tetapi dalam hal-hal yang sudah ditentukan oleh Firman Tuhan dengan jelas, mana yang betul mana yang salah, tidak boleh ambil suara tetapi harus taat akan Firman Tuhan.
  3. Patokan Firman Tuhan itu mutlak. Kadang-kadang masih ada hal-hal yang berbeda karena ada tafsiran yang berbeda antara Gereja yang satu dengan yang lain, tetapi dalam satu Gereja dan satu Sinode ditentukan tafsiran yang sama oleh pimpinan. Di antara Gereja-gereja, Sinode dan denominasi, masih ada perbedaan karena perbedaan tafsiran (tetapi satu kali kelak waktu Firman Tuhan terbuka semua Mat 10:27 dan pekerjaan Roh Kudus limpah dalam Hujan Akhir, maka akan ada persatuan iman dan marifat yang membawa kepada kesempurnaan rencana Allah Ef 4:13.

Kalau ada perbedaan pendapat perlu diperhatikan hal-hal ini:

  1. Jangan timbul dosa, perlu saling mengampuni, jangan sampai ada sakit hati, tidak senang, jengkel, benci dll. Kita harus mahir mengampuni Mat 6:14-15, sebab kalau ada sakit hati dan sebagainya itu memperbesar perbedaan pendapat.
  2. Rendah hati. Kalau ada unsur sombong, maka persatuan pikiran dalam Kristus menjadi sulit, sebab orang sombong itu tidak mau mengakui kekurangannya, tidak mau kalah, tidak mau mengakui kesalahannya atau kebenaran orang lain. Banyak kali persatuan terganjal oleh kesombongan dan Tuhan tidak suka dan melawan orang sombong 1Pet 5:5.
  3. Mau hidup benar di hadapan Tuhan, sehingga siapapun yang benar menurut Firman Tuhan itu yang ditaati, sebab bukan orangnya yang ditaati, tetapi Firman Tuhan yaitu Kristus yang menjadi kepala kita semua. Sekalipun suami kepala, tetapi kalau nasehat istri betul, suami wajib taat sebab itu berarti taat pada Firman yaitu Kristus yang adalah kepala suami dan istri. Juga pemimpin atau senior (yang lebih tua) kalau diyakinkan oleh Roh Kudus bahwa pendapat orang-orang yang dipimpinnya itu benar, sesuai dengan Firman Tuhan, itu yang kita taati, sebab semua harus tunduk dan taat pada Firman Tuhan.
  4. Banyak berdoa dalam Roh dan kebenaran, maka Roh akan membawa kita kepada segala kebenaran Yoh 16:13 dan akan menolong mencelikkan mata orang-orang yang mau berkenan pada Tuhan. Juga dengan pertolongan Roh Kudus, kita bisa lebih kuat menyangkal diri, rendah hati, maka taat akan Firman Tuhan akan lebih mudah! Sekalipun penguasa atau pemimpin tidak mau, kita tetap berdoa supaya Roh Kudus dan bekerja dan bereaksi sesuai dengan pimpinan-Nya bukan dengan cara-cara daging, hawa nafsu berkelahi, benci, ribut atau cara-cara dosa lainnya, tetapi dengan sejahtera, kasih, lemah lembut dalam kesucian.
  5. Perbedaan-perbedaan karena perasaan hati perlu ditinggalkan (tradisi, kebiasaan dll seringkali membentuk perasaan hati yang sulit berubah). Misalnya: Abraham yakin Sarah tidak betul waktu ia menyuruh Abraham mengusir Hagar, tetapi waktu Tuhan menyakinkan bahwa dalam keadaan itu Sarah benar, Abraham yakin itu suara Tuhan dan Abraham meninggalkan pendapatnya sendiri dan mengubah perasaan hatinya Kej 21:12.

Begitu juga waktu Paulus mendamaikan Filemon dan Onesimus (Onesimus adalah hamba Filemon yang lari karena berbuat salah, tetapi sekarang waktu Paulus dalam penjara, Onesimus dipertobatkan sungguh-sungguh), dan Paulus mendamaikannya dengan Filemon. Meskipun ada perbedaan kedudukan, tetapi sekarang keduanya sudah sama-sama menjadi orang percaya, perlu ada hubungan damai yaitu kesatuan Roh dalam ikatan sejahtera Ef 4:3. Membangun persekutuan dalam Roh dengan ikatan sejahtera antara Filemon dengan bekas budaknya yang melarikan diri itu tidak mudah. Kita harus tetap cerdik dan dipimpin Roh Mat 10:16 sebab kadang-kadang ada sikap yang palsu atau pura-pura, namun jangan ada benci, dendam dll.
Sesudah perbedaan-perbedaan pikiran dan pendapat-pendapat dibuang, perasaan hati juga harus disucikan (lebih-lebih karena perbedaan tingkatan rohani, kebesaran-kebesaran duniawi), supaya tidak mengganggu persekutuan Tubuh Kristus dalam kasih Kristus, sebab satu kali kelak di hadapan Tuhan, perbedaan duniawi atau manusiawi itu kelak hilang, tidak ada lagi dalam Surga. Sebagai perbandingan antara Filemon dan Onesimus, kita bisa membandingkannya dengan perbedaan kedudukan atau tingkatan antara Lazarus dan orang kaya; hanya saja di sini Lazarus tidak berbuat jahat seperti Onesimus dan Filemon itu selamat, tidak seperti orang kaya yang penuh dengan dosa dan masuk Neraka. Kalau perasaan hati dibiarkan, itu akan menghalang-halangi dan menjadi ganjalan untuk persekutuan tubuh Kristus, tetapi perasaan hati harus dicocokkan dengan Firman Tuhan, seperti yang ada dalam Surga, sebab ini tujuan kita.
Dalam pergaulan duniawi, semua hanya dilihat oleh mata manusia. Tetapi di dalam Gereja, dalam tubuh Kristus, selain dipandang oleh mata manusia, Tuhan juga melihat setiap orang sampai dalam hatinya. Kalau ada hal-hal yang salah Tuhan tahu, sebab itu dalam persekutuan tubuh Kristus, kita harus bersih dan benar di hadapan Allah, baru Tuhan berkenan, bukan hanya benar diantara sesama manusia.

FILIPI 4:3 MENOLONG UNTUK DIDAMAIKAN KEMBALI

Yang perlu diperhatikan adalah hubungan antara Euodia dan Sintikhe ini, tampaknya dari luar tidak apa-apa, masih bisa”bersekutu” dengan cara-cara manusiwi biasa, tetapi sebetulnya ada ganjalan yang merupakan suatu kesempatan bagi iblis untuk menghancurkan faedah persekutuan dalam tubuh Kristus dan ini menjadi pintu masuk setan dalam keduanya. Setan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, ia akan memakai kesempatan ini, kalau ganjalan ini dibiarkan terus.
Bisa timbul dosa yang besar akibat ganjalan ini sehingga merugikan pekerjaan Tuhan, bahkan bisa membuat kekacauan dan kerusakan dalam gereja Tuhan. Seperti dosa Akhan bisa membuat orang Israel kalah perang sehingga mati 36 orang, sebab itu dosa Akhan dan dosa-dosa yang tersembunyi ini harus dibersihkan dan dibuang keluar, supaya jangan pekerjaan Tuhan jadi rusak oleh tipu daya iblis ini Yos 7:5. Semua ganjalan-ganjalan ini harus dibuang sama sekali dan Paulus minta supaya kedua perempuan ini betul-betul didamaikan.
Perkara ini tampaknya kecil tetapi bisa membuat celaka bagi tubuh Kristus.
Kita harus berdiri benar dihadapan Tuhan, bukan saja kalau ada pukulan celaka seperti yang dialami Israel di Ai atau waktu ada Perjamuan Suci tetapi setiap kali, setiap hari kita harus selalu benar di hadapan Allah. Jangan beri tempat atau kesempatan pada iblis Ef 4:27. Lebih-lebih antara pelayan Tuhan dan anggota-anggota Sidang, sekalipun masih bisa duduk atau pelayanan bersama, jangan sampai ada ganjalan, sebab ini seringkali sudah menjadi dosa.
Masih mungkin untuk permulaan atau untuk sementara ada perbedaan pendapat, tetapi jangan sampai timbul dosa kecil (jengkel, tidak suka dll) atau dosa yang lebih besar (benci, sakit hati, iri, dendam dll). Kalau ada dosa atau ganjalan-ganjalan, harus dibereskan supaya setan tidak dapat tempat, kesempatan atau pintu masuk dalam Gereja atau tubuh Kristus.
Paulus mengingatkan, bahwa perempuan-perempuan ini bersama-sama Clement dan orang-orang lain itu sudah bekerja sama dalam pelayanan, ini orang-orang percaya yang namanya ada dalam buku hayat, jangan sampai terhapus karena adanya ganjalan-ganjalan dosa yang tidak dibereskan ini. Lebih baik saling memaafkan sehingga keduanya bisa bebas dan bersekutu kembali dihadapan Tuhan dan Roh Kudus bisa bebas bekerja dalam tubuh Kristus, tidak terhalang oleh dosa tersebut.
Kita harus selalu berdiri benar di hadapan Allah 2Tim 2:15 seperti hamba yang tidak perlu malu, betul-betul mencocokkan dirinya dengan kebenaran Allah yang kekal (yang menjadi ukuran untuk kekal Yoh 12:48). Jangan malu pada orang lain, sebab kita harus berdiri benar di hadapan Allah (memang orang sombong itu susah untuk hidup benar, sebab sulit mengakui dosa dan membereskannya sebab itu merendahkan dia, tetapi kalau ia tidak mau mematikan kesombongannya, maka ia akan dimatikan oleh kesombongannya). Bereskan, lebih-lebih pelayan Tuhan yang namanya sudah tertulis dalam buku Hayat jangan sampai terhapus karena malu, sombong, keras hati dalam dosa, tetapi bertobat sungguh-sungguh sehingga selalu berdiri benar di hadapan Tuhan.
Pemimpin-pemimpin yang mengetahuinya (seperti Paulus) bahkan juga seluruh tubuh Kristus, tidak boleh membiarkan hal-hal ini Yak 4:17 tetapi ikut terbeban untuk membersihkannya. Kalau ada dosa, Roh Kudus tidak bisa bekerja.
Masing-masing akan menghadap Tuhan dan bertanggung jawab kepada Tuhan Rom 14:12.
Kalau tidak dibereskan sekarang, maka dosa itu akan membesar dan merambat dan kalau sampai mati tidak dibereskan itu menghalanginya masuk dalam surga, berarti binasa untuk kekal Mat 7:23. Sebab itu masing-masing kita harus berdiri benar di hadapan Tuhan dalam segala segi hidup. Baik di antara suami istri, keluarga, jangan ada ganjalan sekalipun kelihatannya masih bersama-sama, masih bisa bicara. Jangan pengampunan orang tua dijadikan alasan untuk anak-anak tidak mau bertobat, sebab akibatnya dahsyat. Sebab itu orang tua harus mengejar dosa anak-anaknya supaya jangan sampai satu kali ditolak dari Surga, sebab itu berarti terhilang untuk kekal.
Kalau tidak dibereskan, seluruh ibadah dan pelayanannya Euodia dan Sintikhe bisa gagal, dahsyat! Sebab itu Paulus berpesan sungguh-sungguh supaya “ganjalan kecil” yang tampaknya tidak apa-apa ini segera dibereskan supaya seluruh Gereja, tubuh Kristus jangan kena dampaknya dan jangan sampai keselamatan dari kedua perempuan ini bisa hilang!
Akibat dosa yang dibiarkan:

  1. Dosa akan makin bertambah besar dan menjalar terus Ams 6:27,28. Dosa tidak pernah statis, tetapi seperti kanker yang cepat bertambah besar dan menjalar dan menjadi dosa-dosa yang lain.
  2. Iblis dapat tempat masuk dan tempat tinggal untuk melaksanakan rencananya yang jahat untuk merusak dan membinasakan orang yang memberi tempat kepadanya. Dia pencuri dan pembunuh Yoh 10:10.
  3. Gereja dan persekutuan tubuh Kristus jadi rusak, Roh Kudus terhalang bekerja, pekerjaan Tuhan jadi mundur atau rusak oleh orang-orang yang memberi tempat bagi iblis. Allah terhalang bekerja dalam orang itu (dan seringkali juga dalam sekitarnya yang sudah kena efeknya) tetapi setan dapat kesempatan untuk bekerja.
  4. Orang-orang seperti ini akan pahit, gelisah dan waktu Tuhan datang akan tertinggal atau waktu mati terhilang, dahsyat dan keselamatannya hilang.

Sebab itu jangan membiarkan ganjalan-ganjalan dan dosa tinggal dalam hati, rasa tidak senang, tidak suka, jengkel, apalagi benci. Meskipun permulaannya kecil, tetapi ini berbahaya dan akibatnya besar untuk kekal.

FILIPI 4:4 BERSUKACITA DENGAN BEBAS DI HADAPAN TUHAN

Paulus menyuruh bersukacita disini dalam kaitannya (konteksnya) dengan ganjalan-ganjalan (dosa) dalam kedua perempuan ini. Kalau semua sudah beres, maka:

  1. Hubungan antara mereka menjadi baik dan tidak ada ganjalan lagi.
  2. Keduanya bisa bebas bersukacita tanpa ada ganjalan. Bisa bersukacita di dalam Tuhan dengan bebas, ini sangat indah dan menyegarkan.
  3. Tuhan bisa bekerja kembali dengan leluasa dan mereka bisa mendengar suara Roh dengan jelas dan lancar, tidak lagi terganggu atau hilang-hilang. Seringkali suara Roh itu hilang-hilang kalau dalam hati ada dosa atau ganjalan-ganjalan dosa sehingga tidak bisa berjalan dalam Roh dengan betul dan gagal menangani problem-problemnya. Sebab itu hiduplah selalu benar di hadapan Allah.
  4. Rencana Allah bisa dipulihkan kembali sesuai dengan pertobatan dan parahnya kasusnya. Ingat rencana Allah terganggu, macet karena “dosa-dosa kecil ini” sehingga hidup ini tidak bisa mencapai rencana Allah yang indah sebab tidak ada suara Tuhan, tidak ada kuasa dan pertolongan Tuhan dan manusia tanpa Tuhan tidak ada yang baik, hanya daging dan hawa nafsu saja Maz 78:39. Kita hanya bisa tetap suci dan tumbuh dalam rencana Allah kalau tetap tinggal lekat pada pokok yang benar Yoh 15:5, sebab semua hal-hal rohani hanya bisa berjalan dengan Tuhan. Tanpa Tuhan, iblis akan menghalangi bahkan menguasai dan manusia tidak berdaya menahan pekerjaan setan, sebab dia lebih besar dari manusia tanpa Tuhan. Tetapi dengan Tuhan kita lebih besar dari setan yang manapun.

Sebab itu semua salah faham, perbedaan pendapat, salah mengerti apalagi rasa tidak senang dll semua harus dibereskan dan yang nyata-nyata ada pertentangan harus diakui dan dibereskan, supaya Roh Kudus bisa bekerja dan tidak sampai macet dalam rencana Allah yang besar dan kekal.
Kita harus bersama-sama membangun tubuh Kristus dalam kesucian dan kasih Kristus. Semua orang beriman belum sempurna, tingkatannya berbeda, tetapi kita saling memerlukan dan belajar tolong menolong sehingga tumbuh bersama dan bersama-sama bisa menghadapi tantangan-tantangan akhir zaman yang dahsyat dan tumbuh dalam rencana Allah yang mulia di akhir zaman ini.
Kalau tidak mau tumbuh bersama, akan ditampi dalam kesukaran-kesukaran akhir zaman sehingga akan terjadi pemisahan antara gandum dan sekam Mat 3:12. Kadang-kadang satu pihak tidak mau memaafkan dan tetap keras hati dalam dosa, sehingga keadaannya menjadi sulit dan kacau, tetapi orang yang sudah mengakui salah dan sudah membereskannya, jangan tergantung dari orang yang tidak mau memaafkan, tetap rendah hati, tetap hidup dalam pertobatan, dalam kesucian dan belajar hidup benar di hadapan Tuhan terus menerus, jangan bereaksi dosa meskipun pihak yang lain tidak mau didamaikan, supaya jangan kedua pihak jatuh dalam tangan iblis.
Orang-orang yang keras hati dalam dosa, tidak mau disucikan, akan masuk dalam pembersihan dari Allah seperti Yeh 9:6. Di sini hukuman berlaku dalam rumah Allah terhadap orang-orang yang rusak (begitu banyak orang rusak dalam rumah-rumah Allah seperti Gereja-gereja jalan lebar dalam masa akhir zaman, sehingga mati rohaninya kemudian jasmani. Ini orang-orang yang melawan Allah, yang rusak, menolak cap Roh Kudus, melawan yang baik sehingga justru orang-orang ini binasa dalam Gereja, seperti dalam Gereja Pergamus, Tiatira, Sardis dll diuji dalam masa hukuman rumah Allah 1Pet 4:17 dan orang-orang yang tidak mau dibersihkan, tidak akan tahan dan terpisah, seperti gandum dengan sekam 1Kor 11:19 bahkan sekam akan keluar menjadi golongan yang melawan Allah 1Yoh 2:19. Orang yang mau dibersihkan, mau disucikan, mau mengakui dan membereskan segala ganjalan dan dosa-dosanya, akan bisa tahan dalam kesukaran-kesukaran yang memurnikan Gereja pada akhir zaman ini, akan makin disucikan dan tumbuh dalam rencana Allah yang mulia.

KESIMPULAN

Jangan sampai ada ganjalan-ganjalan dalam hati kita, apalagi keras hati, sehingga dibiarkan, tidak mau dibersihkan, bisa celaka untuk kekal.
Mulai dari suami-isteri, orang tua-anak, anggota, pelayan Tuhan, pemimpin dan semua anggota-anggota tubuh Kristus, semua harus disucikan. Yang tidak mau pemberesan, satu kali akan tercerai dari tubuh Kristus dalam masa hukuman rumah Allah, seperti sekam lepas dari gandum, sebab itu jangan keras hati tetapi hidup benar dan tumbuh dalam rencana Allah.
Nyanyian (Tabernakel Glori no. 561)
Jadikan kami satu oleh Roh-Mu Tuhan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top