M3475 – Yohanes 21:15-17 Ciri-ciri Orang yang Cinta Tuhan (30 Okt 2011)

I. ARTI KASIH KEPADA TUHAN

Tuhan cinta kita, lebih-lebih kepada orang-orang yang sudah diangkat menjadi anak Allah. Ada orang kurang bisa mencintai anak angkat, lebih-lebih kalau sesudah adopsi lalu ia mempunyai anak sendiri. Tetapi Allah bisa mencintai penuh, bahkan Ia juga mencintai semua orang dosa seisi dunia yang jahat Yoh 3:16, tetapi mereka tidak mendapat faedah dari kasih Allah kalau tidak percaya (dan dalam percaya termasuk bertobat). Kalau mereka tidak percaya, sekalipun Allah mengasihi orang berdosa, tetap binasa masuk Neraka.
Apakah kita mengasihi Tuhan? Apa tandanya? Lukas 10:27 berkata bahwa kalau kita mengasihi Tuhan kita juga mengasihi orang-orang di dekat kita (isi rumah, isi “panci” di mana kita berada – sebagai garam – dll). Dan kasih Kristus, berarti memberi makan dengan makanan rohani dan menggembalakannya.
Kalau kita sungguh cinta Tuhan kita juga akan menggembalakan domba-domba Tuhan paling sedikit dalam rumah dan panci kita.
Mengapa hal ini begitu penting sampai Tuhan Yesus bertanya 3x pada Petrus sehingga Petrus tidak bisa menjawab? Sebab Tuhan Yesus cinta semua orang, termasuk yang jahat kepada Gereja Tuhan seperti Saul, Dia tidak ingin seoranpun binasa 2Pet 3:9. Tetapi manusia dan malaikat (binatang tidak termasuk) adalah makhluk yang punya kemauan bebas, dan manusia tidak dipaksa untuk percaya kepada Tuhan Yesus (kalau dibuat sebagai robot, pasti semua dibuat untuk percaya sehingga semua masuk Surga, tetapi Allah tidak membuat manusia sebagai robot-robot). Tuhan tidak ingin seorangpun binasa. Sebab itu kalau ada satu orang berdosa mau bertobat, Allah dan seluruh isi Surga bersukacita amat besar Luk 15:7,10. Tentu sesudah diselamatkan (dilahirbarukan menjadi bayi dalam Kristus) bayi rohani ini harus dipelihara sampai menjadi dewasa rohani, oleh orang-orang yang mau menjadi gembalanya. Sebab itu orang yang mau memenangkan jiwa dan menggembalakan domba-domba Tuhan (karena cinta Tuhan) itu berkenan pada Tuhan dan itu tanda bahwa ia cinta Tuhan (tanda cinta yang lain adalah cinta Firman Tuhan Yoh 14:15,21,23, cinta semua orang Luk 10:27 dan suka menyembah Dia; semua ini dipakai bersama-sama untuk menggembalakan domba-domba Tuhan) Sebab itu setiap orang yang percaya dan kasih kepada Tuhan, ia harus mempunyai domba-domba tertentu untuk digembalakan, sedikit atau banyak, mulai dari isi rumah dan pancinya.
Kalau ia tidak mempunyai domba-domba yang menjadi beban dan tanggung jawab karena Tuhan, ia belum (tidak) mencintai Tuhan. Punya domba berarti haruspunya kandang domba (dikumpulkan untuk maksud penggembalaan), sebab gembala itu mempunyai domba-domba yang tertentu dan domba itu punya gembala tertentu. Ini bukan hanya untuk hamba-hamba Tuhan full time, tetapi berlaku untuk setiap anggota Gereja, sebab itu ada gembala – full time, ada yang part time, yaitu semua orang yang cinta Allah.
Ini prinsip dasar kekristenan. Ada hubungan tertentu dan tetap antara gembala dan domba, bukannya seperti domba-domba yang tidak bergembala Mrk 6:34. Misalnya kalau dombanya sesat, terhilang, gembala mencarinya dengan cinta, jangan sampai binasa Luk 15:4.
Kalau ada seorang dari keluarga yang bertobat, maka ia wajib mulai memikirkan keluarganya supaya semua juga percaya Tuhan Yesus dan diselamatkan. Prosesnya bisa cepat bisa lama, tergantung dari banyak faktor, terutama dari kesadaran dan kemauan orang ini sendiri untuk menyelamatkan seisi rumahnya dengan pertolongan kuasa Allah.
Selain itu ia juga mulai memikirkan dan terbeban untuk seluruh isi pancinya. Lebih ia mencintai Tuhan, lebih ia menjadi dewasa rohani, ia akan lebih banyak bisa terbeban untuk menyelamatkan jiwa-jiwa. Ini masih bisa ditambahi dengan domba-domba yang secara formil (resmi) diserahkan kepadanya untuk digembalakan dalam gereja, Sekolah Minggu dll. Ini suatu pekerjaan dan pelayanan yang mulia dari setiap orang beriman yang cinta Tuhan.
Kerjakan penggembalaan itu baik-baik, sedikit/ banyak domba formil (resmi) (guru Sekolah Minggu, kaum muda, paduan suara, persekutuan sel dsb) dan informil (isi rumah, isi panci, di kantor, dalam sekolah dll) full time atau part time, kerjakan semua dengan kasih. Sekalipun informil harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh (dengan cinta ilahi dan kuasa Allah). Sebab itu kewajiban atau pelayanan ini meskipun informil juga ditanyakan, diperhatikan oleh pemimpin-pemimpin (gembala-gembala) resmi dalam Gereja yang ada di atasnya (sebab penggembalaan dalam Gereja itu bertingkat-tingkat seperti dalam Keluaran 18:21, sehingga setiap orang beriman yang menggembalakan, juga dimonitor, dibimbing dan ditolong oleh gembala di atasnya). Kalau seorang beriman mau cinta Tuhan dan belum punya domba-domba dan kandangnya, ia harus menentukan dengan pasti, nama-nama orang yang menjadi bagian tanggung jawabnya,sebab kalau tidak maka tidak ada nama-nama yang tertentu yang menjadi beban dan tanggungannya, itu berarti tidak ada domba-domba yang digembalakan dan itu juga berarti bahwa ia tidak mengasihi Kristus. Kita harus bisa menyebutkan jumlah dan nama-nama dari domba-domba yang menjadi beban dan tanggungan kita, juga (untuk tahap berikutnya) domba-domba harus tahu gembalanya Yoh 10:4-5. Mula-mula gembala yang harus tahu lebih dahulu nama domba-dombanya Yoh 10:3.
Pastikan namanya sehingga beban dan tanggung jawab itu pasti.
Ini langkah pertama yang harus pasti untuk orang yang cinta Tuhan, baik kelompok informil (semua punya isi rumah, termasuk yang belum percaya, itu menjadi bebannya yang pasti, ingat Kisah Rasul 16:31) dan beban yang sudah ditentukan dalam Gereja yaitu badan resmi ilahi di dunia (bukan persekutuan-persekutuan atau yayasan-yayasan, itu semua, harus ada dalam Gereja, sebab semua orang harus punya gembala dan kandang tertentu).

II. PAHALA ORANG CINTA TUHAN

Kalau ini sudah pasti, itu berarti orang itu cinta Tuhan. Pasti sebab ada tanggung jawab yang pasti untuk kekal. Seperti guru TK atau SD, masing-masing mempunyai tanggung jawab yang pasti dan tertentu atas murid-murid yang menjadi tanggungan dan bebannya. Begitu harus ada kelompok yang pasti dari domba-domba dan kandang dari setiap orang dan itu menjadi tanggung jawabnya Ibr 13:7,17.
Kandang. Kalau kita mempunyai seekor anjing, kita membuatkan sebuah tempat kecil sebagai tempat tidur dan beristirahat. Kalau punya domba, biarpun 1, juga perlu ada kandang. Kandang itu adalah tempat bertemu setiap kali (sering) antara gembala dan domba. Itu bisa di Gereja tempat kita berbakti. atau di rumah si gembala atau di mana saja yang dirasa strategis dan baik. Untuk penggembalaan informil, terutama waktu ia belum lahir baru, tetap perlu kandang, yaitu tempat bertemu yang teratur setiap waktu-waktu tertentu. Mungkin di rumah atau tempat pekerjaan atau di mana saja, sebab harus ada pertemuan, supaya kita terus bisa membimbingnya sampai bertobat dan tumbuh seterusnya. Biasanya tempatnya tidak tentu tetapi fungsionil seperti ada kandangnya).
Semua orang beriman biasanya mau mencintai Tuhan sungguh-sungguh (kecuali terikat oleh dosa, dunia, tertipu iblis, mereka lebih cinta dunia daripada Tuhan), tetapi seringkali orang yang mau cinta Tuhan ini tidak mengerti tentang kewajiban ini. Orang yang cinta Tuhan wajib menggembalakan dengan sungguh-sungguh domba-domba seisi rumah atau pancinya (yang belum percaya diinjili sampai percaya, ingat Kisah Rasul 16:31), maka karena itu, juga pasti ada pahala dan kemuliaannya. Pahala seorang gembala itu besar yaitu mahkota kemuliaan yang tidak akan layu.


1Pet 5:2-4
Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada di antara kamu, lakukanlah pengawasan, bukan dengan paksa, melainkan dengan rela, bukan karena laba yang keji, tetapi menyediakan diri untuk itu. Bukan sebagai tuan-tuan atas warisan Allah, tetapi sebagai teladan bagi kawanan domba itu. Dan apabila Penghulu Gembala itu kelihatan, kamu akan menerima sebuah mahkota kemuliaan yang tidak akan layu. (KJI)


Jadi setiap orang Kristen yang sungguh-sungguh cinta Tuhan akan mempunyai mahkota kemuliaan, dan cinta Allah itu berarti menggembalakan domba-domba dalam rumah dan “pancinya”.
Ada beberapa orang tidak mau mengakui gembalanya, tidak mau digembalakan, liar, tetapi dengan kasih ilahi iatetap dicari supaya selamat jiwanya. Ia terus didoakan supaya Roh Kudus menjamah hatinya; jangan mengandalkan kekuatan atau wibawa sendiri (sebagai bapak, kepala, pemimpin) tetapi berdoalah terus sampai Roh Kudus dengan kasihnya menjamahnya, sehingga kembali kepada Tuhan dan terus digembalakan. Kalau ia sudah sadar, ia akan mengakui dan “membutuhkan” gembalanya juga. Mengapa pahalanya begitu besar? Sebab itu kesukaan dan kecintaan Tuhan, bahkan sampai seluruh Surga juga bersukacita kalau ada seorang bertobat Luk 15:10.
Secara lahiriah ini seperti orang mempunyai toko (kecil atau besar) dan ini berarti orang itu mempunyai pekerjaan dan kalau ia berusaha baik-baik, ia akan mempunyai penghasilan; Begitulah orang yang cinta Tuhan itu kelak mempunyai pahala karena punya domba dalam kandang yang tetap yang terus digembalakannya. Upah itu juga diberikan di dunia sekarang (oleh Tuhan, bukan kita minta dari domba-domba itu) dan di Surga (meskipun yang di Surga baru tampak kalau tiba di Sana) Yoh 4:36.
Upah di dunia ini termasuk semua fasilitas yang kita perlukan untuk pelayanan ini. Tuhan pasti akan memberikannya. Jangan hidup sia-sia sebagai pengangguran Mat 20:3,6. Cintai Tuhan! Dan itu berarti menggembalakan domba-domba yang tertentu bukan pengangguran.

III. FAEDAH PENGGEMBALAAN BAGI DOMBA-DOMBA TUHAN

Prinsipnya: Domba-domba itu percaya dan akhirnya betul-betul selamat dalam Surga kekal.
1. Lahir baru. Anak-anak yang lahir dalam keluarga orang beriman, otomatis disucikan dalam orang tuanya 1Kor 7:14. Tetapi dengan perkembangan umur dan pergaulan dalam dunia yang jahat ini, iman bisa luntur. Sebab itu haruslah diperhatikan apa ada tanda-tanda iman yang hidup, serta terus dididik dan didoakan, sehingga tetap hidup suci, dijalan sempit tumbuh dan berbuah-buah dan akhirnya masuk Surga.
2. Tumbuh. Perhatikan supaya ada tanda-tanda pertumbuhan rohani, baik dalam tabiat sehari-hari yaitu ia bisa hidup suci dan sifat-sifat baru seperti Kristus nyata dan tumbuh dan berbuah jiwa-jiwa. Perhatikan supaya kebutuhan minimum rohani dari domba-domba itu dipenuhi dan kalau bisa lebih dari itu. Kebutuhan minimum adalah bisa hidup suci dan dipimpin Roh (masuk Ruang Suci) lalu terus tumbuh dalam pengertian Firman Tuhan, persekutuan, doa, pelayanan sehingga berbuah-buah dan pada gilirannya ia sendiri juga menjadi gembala karena cinta Tuhan. Kalau kena pencobaan jangan samapai jatuh, kalah, tolonglah, minta pimpinan Roh; apalagi kalau jatuh, cari dan pulihkan kembali.
3. Siklus penggembalaan karena cinta Tuhan.
Setiap domba yang sudah mulai dewasa, mereka juga dalam gilirannya juga harus  menggembalakan domba-dombanya sendiri. (Bahkan orang yang baru bertobatpun sudah bisa memulai. Siklus ini berjalan terus sampai Tuhan Yesus datang (tidak lama lagi) atau sampai ia pulang ke rumah Bapa sebab tugasnya selesai.
4. Setia sampai ke akhir. Jangan lupa, yang menentukan keselamatan dan pahala seseorang adalah saat terakhir. Jangan mulai dalam Roh dan berakhir dalam daging Gal 3:3-4, orang itu bisa terhilang seperti Yudas dan Saul atau Yerobeam dan Ahab. Sebab itu domba-domba Tuhan itu harus terus dipantau, dinasehati, ajaklah bersekutu dan didoakan.
Kalau pada saat terakhir domba Tuhan itu hilang, itu sungguh menyedihkan sampai kekal.
Kalau satu domba seperti Akhan (jatuh dalam dosa dan tidak bertobat), apalagi kalau tidak ketahuan, ini bisa mempengaruhi seluruh “kandang” dombanya. Karena dosa Akhan maka 36 orang Israel ikut terseret sampai mati Yos 7:5. Bahkan seluruh bangsa Israel kalah, dikejar-kejar musuh, menderita dan celaka.
Sebab itu domba-domba Tuhan perlu digembalakan terus menerus, perlu diikuti terus, nasehati kalau perlu dan doakan terus menerus, supaya jangan kita kehilangan jiwa Ibr 13:17 dan jangan domba yang lain kena pengaruh dosa Akhan atau dosa domba-domba yang lain. Jangan sampai dosa satu domba menjalar pada domba-domba lainnya supaya jangan celaka itu meluas.
Sekalipun orang yang kita bimbing sudah dewasa dan sudah menjadi gembala juga (bahkan ada yang dipakai Tuhan dengan heran) tetap diikuti, diawasi dan didoakan supaya makin lebat berbuah-buah dan makin berkenan pada Tuhan; terus diikuti sampai dia atau kita pulang kembali ke Surga atau Tuhan datang.

IV. ORANG KRISTEN YANG TIDAK CINTA TUHAN

Ada suatu kasus. Anak-anak masih kecil sekali, membutuhkan bapak dan biaya untuk makan supaya hidup, sekolah dll. Juga isterinya mengharap kasih dan pertolongan suaminya untuk seumur hidup. Tetapi bapak yang mabuk dosa zina, meninggalkan isteri dan semua anak-anaknya. Penghasilannya cukup banyak, semua dihabiskan untuk berfoya-foya dengan perempuan-perempuan lain, ia tidak ingat isteri dan anak-anaknya sama sekali. Ia bisa hidup sendiri tetapi isteri dan anak-anak yang masih kecil……? Dengan kerja keras dan penuh air mata dan hati yang menderita ibu ini berjuang untuk menghidupi anak-anak.
40 tahun sesudah meninggalkan keluarganya, bapak itu yang hidup menuruti hawa nafsunya ini, akhirnya menjadi tua dan habis semua, menjadi miskin, tidak lagi laku untuk bekerja sebab sudah tua. Perempuan-perempuan yang dahulu manis dengan dia sudah hilang semua. Ia baru ingat akan isteri dan anak-anaknya dan ia mencoba untuk kembali kepada mereka. Tetapi semua anak-anaknya tidak sanggup menerimanya kembali (rupa-rupanya mereka belum punya cukup kasih untuk mengampuni bapaknya yang terhilang ini).
Apakah ini bapak yang penuh cinta? Tentu tidak! Secara jasmani bapak semacam ini dahsyat dan parah. Lebih-lebih lagi secara rohani. Orang yang tidak menyelamatkan isi rumahnya itu seperti bapak ini, bahkan lebih jahat. Seisi rumah dibiarkannya masuk dalam Neraka kekal. Inikah orang yang cinta Tuhan dan mencintai isi rumahnya? Sama sekali tidak! Apakah ada di antara kita secara rohani menjadi seperti bapak ini? Kalau ada bertobatlah sebelum…..
Kalau jalan kita sudah betul, teruskan, sebab ada mahkota kemuliaan yang menunggu untuk abadi.

V. KEUNTUNGAN MENJADI GEMBALA.

Kalau kita melakukannya karena cinta, maka cinta Allah pada kita akan makin nyata (cinta Allah itu seperti hujan lebat, tetapi yang nyata dan berlaku pada kita itu adalahsebanyak cinta kita yang seperti wadah untuk menampung hujan lebat itu. Makin besar cinta kita makin besar wadah kita, makin nyata cinta Allah bekerja dalam hidup kita).


1. Mahkota kemuliaan.
Kalau kita sungguh-sungguh menggembalakan domba-domba Tuhan, sekalipun talenta kita kecil (hanya beberapa domba), tetapi cara kerja kita memperkenankan Tuhan, maka kita akan mendapat mahkota kemuliaan dari Tuhan. Mahkota diberikan atas mutu penggembalaan kita.
Selain mendapat mahkota kemuliaan, masih ada keuntungan-keuntungan lainnya. Kita ini bekerja sama dengan orang yang paling kaya, paling mulia, paling besar paling berkuasa, maha adil, yang maha tinggi di atas siapa saja di mana saja, yaitu Allah yang maha besar. Kalau kita mengerjakan kewajiban kita dengan baik dan sungguh-sungguh, pasti untung besar, sebab kerajaan dan pemerintahan Allah tidak mungkin bangkrut, rugi atau berkesudahan, tidak mungkin dan Ia menguasai dan memilikiseluruh dunia dan seluruh Surga bahkan lebih besar dari itu, Ia bisa membuat lebih banyak tanpa batas.
2. Pelayanan itu membuat kita sendiri tumbuh, sebab dengan menjadi gembala, kita sendiri harus bisa memberi contoh, jalan keluar dan berdoa baginya. Lebih-lebih dengan pelayanan dalam Roh itu sangat indah dan akan berhasil sebab bukan kita tetapi Allah yang di dalam kita yang mengerjakannya. Roh Kudus bisa mencarikan jalan untuk menolong jiwa-jiwa dengan memberi pada kita 9 buah Roh, 9 karunia Roh dan kuasa-Nya. Dia Allah yang maha kuasa, maha tahu dan tidak terbatas.
Biasanya dalam pelayanan jiwa-jiwa, ada banyak problem dan kesulitan, tetapi justru ini menjadi latihan dan pengolahan untuk kita sendiri. Jangan takut akan kesukaran-kesukaran, macam-macam problem yang sulit, jangan berkecil hati (ingat 1Korintus 10:13) ini justru menumbuhkan kita makin indah dan menambah kemampuan rohani kita Ibr 2:10. Sifat-sifat gembala dan pemimpin juga diuji, lebih-lebih dalam menghadapi orang-orang yang tidak menyenangkan dan tidak bertobat, kita harus minta hikmat dan kuasa Allah supaya kita makin sabar, mengampuni, tidak emosi, penuh kasih dan pengorbanan, penyerahan dst, sehingga tabiat Kristus makin nyata dan kita bisa makin mahir berjalan dalam Roh sebab kita harus mengusahakan lebih banyak kuasa dan pertolongan Tuhan jadi. Jangan pelayanan dengan tabiat lama: marah, benci, dendam dll; jangan memakai kekuatan atau kemampuan duniawi atau manusiawi, tetapi pakailah kuasa Allah dalam pimpinan Roh Kudus. Itu hasilnya jauh lebih besar.
Waktu Paulus ditangkap di Filipi, ia mempunyai hak istimewa dalam kewarganegaraan Roma, pasti kalau ia menunjukkannya, itu menjadi suatu gebrakan yang berarti dan orang-orang akan mundur, tetapi Paulus yang sudah mahir dipimpin Roh, tahu kehendak Roh dan terus taat meskipun itu berarti dipukuli dan dihina, direndahkan, bahkan dipasung dalam penjara di bawah tanah yang begitu menyeramkan dan begitu busuk keadaannya. Tetapi ia merasa sejahtera Allah memimpinnya dan tetap taat. Luar biasa! Baru sesudah itu kuasa Allah bekerja dengan sangat ajaib sehingga ia dan Silas  dilepaskan, sekaligus kepala penjara sekeluarga bertobat dan menjadi benih mula-mula dari Gereja Filipi. Coba Paulus terburu-buru memakai kewarganegaraannya, ia tidak akan berhasil mendirikan Gereja Filipi.
Sebab itu berdoalah dan minta pimpinan Roh, maka Roh Kudus akan menyakinkan dan memimpin kita, sehingga rencana Allah jadi dan itu indah sekali, tidak bisa dihalang-halangi oleh kuasa yang manapun. Berdoa, jangan pakai kekerasan atau kuasa manusiawi, minta pimpinan-Nya, berdoa terus dalam Roh dan kebenaran.  Pakai kuasa Allah, belajar mahir dipimpin Roh, sekalipun dengan sedikit domba, yang penting kita bekerja dengan tepat sesuai rencana dan kehendak Allah, sehingga domba-domba Tuhan terpelihara dan rohani bisa tumbuh dengan baik.
3. Ia sebagai gembala (itu berarti cinta Tuhan) maka hidup kita akan makin indah dan berarti. Supaya kita bisa terus memperkenankan Tuhan,terus bertumbuh, bahkan sampai sempurna, maka kita harus setia dari yang kecil dengan jumlah domba berapa saja Luk 16:10.
Bertekunlah sampai ke akhir, jangan sampai jatuh (supaya jangan rencana Tuhan yang indah-indah hilang), lebih-lebih waktu sudah semakin besar dan makin diberkati, tetap tulus, rendah hati dan makin memperkenankan Tuhan.
Banyak orang lebih memberatkan nasib dan kedudukan jasmani daripada tingkat rohani dan hidup memperkenankan Tuhan. Kalau kita berkorban buat Tuhan, siapa yang memperhatikan kita? Siapa yang peduli, siapa yang memperhatikan keuangan, nafkah dan nasib kita? Jangan kuatir, Tuhan sangat mempedulikan kita 1Pet 5:7. Dia tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita Yos 1:5. Justru dengan Tuhan kita akan menang dalam peperangan, lulus dalam pencobaan dan itu semua akan membuat hidup kita menjadi berarti.
Jangan lupa melihat tujuan hidup yang kekal, supaya jangan kita ditipu oleh segala kemuliaan dan kebesaran dunia dan dijajah oleh pekerjaan seperti Israel di Mesir. Tuhan sanggup mencukupi segala keperluan jasmani dan rohani, jangan kuatir atau takut. Kemuliaan yang kekal itu yang utama, maka yang lain akan ditambahkan!
Persekutuan tubuh Kristus tetap harus memperhatikan hal-hal jasmani dan rohani, tetapi taruh harap kita pada Tuhan dengan tulus, jangan pada manusia atau pemimpin, maka Tuhan tidak akan mengecewakan kita. Pemimpin-pemimpin perlu saling menguatkan, menolong, menasehati dan mendoakan, sehingga persekutuan dalam tubuh Kristus makin kuat Yoh 17:23. Sebab kita baru bisa mencapai lebih banyak, kalau ada persekutan yang kompak dan baik di dalam pimpinan Roh Kudus Im 26:8.

KESIMPULAN

1. Apakah kita cinta Tuhan. Hampir semua orang Kristen mencintai Tuhan, tetapi jumlahnya tidak sama. Lebih banyak kita mencintai Tuhan, lebih nyata kasih Kristus bekerja dalam kita dan kita lebih beruntung. Kalau secara jasmani, banyak gadis mau dilamar anak raja dan mau mencintainya apalagi kalau dia adalah putra mahkota yang baik, berbudi pekerti luhur, sebab semua orang merasa pasti untung. Apalagi kalau yang kita cintai ini Allah yang maha kuasa, pasti 100% tidak rugi mencintai Dia, bahkan Dia sudah mencintai kita terlebih dahulu dengan pengorbanan yang sangat besar, kita pasti untung. Bahkan keuntungan itu sudah nyata sejak di dunia, tetapi tujuan kita bukan mengharapkan atau bercintakan perkara-perkara dunia yang fana. Kita harus berani menjual semua yang ada pada kita dan ikut Dia, maka kita akan menjadi kekasih Allah. Tetapi sayang, tidak semua orang mau mencintai Tuhan lebih dari yang fana.
Orang kaya yang melakukan hukum Taurat sejak kecil, itu baik, tetapi ia tidak cinta Tuhan, ia tidak mau taat akan permintaan Tuhan Yesus, ia lebih cinta kekayaannya yang fana Luk 18:22 dan orang kaya ini hanya muncul sebentar lalu terhilang di Neraka seperti Luk 16:25.
Kemuliaannya fana dan sebentar. Tetapi Matius, Zakheus, Paulus mau meninggalkan semua dan ternyata tidak miskin, tidak sampai mati kelaparan, dan semuanya tidak sia-sia, mereka justru menjadi indah dan besar sebab cinta Tuhan, Raja segala raja yang kekal Wah 19:16.
2. Apakah yang diperbuat orang yang cinta Tuhan Yesus. Menggembalakan domba-domba Tuhan, isi rumah dan panci kita, bahkan siapapun yang dibebankan Tuhan,tidak peduli siapa dia. Dalam dunia, penggembalaan domba-domba Tuhan dianggap rendah Kej 46:34, sebab tujuannya bukan hal-hal yang kelihatan (nama besar, uang, kepujian, ditinggikan dll), tidak seperti pilot, direktur, pemilik perusahaan, mentri, presiden, profesor dll. Tetapi ini mulia di hadapan Tuhan, mahkota kemuliaan Surgawi (bukan dari Afrika, atau Amerika atau Jepang, Swiss dll, tetapi dari Surga yang kekal).
3. Setiap orang beriman yang cinta Tuhan, kalau belum punya kandang domba,harus mulai memperhatikan dan menggembalakan isi rumah dan pancinya, berapapun jumlah jiwa-jiwa yang ada, sedikit atau banyak.
Setiap orang yang cinta Tuhan harus tahu nama dari setiap domba yang menjadi beban dan tanggungan secara rohani dalam kandangnya. Mula-mula kita harus mengenal domba-domba kita tetapi kemudian domba-domba itu akan mengenali dan mengakui kita sehingga ada hubungan akrab dalam kesucian dan kebenaran antara domba dan gembala, sehingga mereka bisa dilahirbarukan, ditumbuhkan dan tumbuh makin mulia dan makin berbuah-buah sampai ke akhir.
Masing-masing kita juga ada dalam penggembalaan dalam Gereja sehingga semua terpelihara karena ada penggembalaan bertingkat dan persekutuan yang erat antara semua anggota tubuh Kristus dan Kristus menjadi Kepalanya.
4. Hidup cara ilahi.
Belajar dipimpin Roh (tekun berdoa dalam Roh dan kebenaran) dan pakai karunia-karunia, buah dan kuasa Allah, maka kita akan melihat Tuhan akan bekerja, kehidupan dan kemenangan seperti dalam Kisah Rasul akan terulang dalam hidup kita.
Sekaligus kita akan tumbuh dalam tabiat dan tingkatan rohani yang makin tinggi seperti Kristus dengan kemuliaan yang abadi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top