M4515 – Matius 23:12 Ingin Ditinggikan, Ternyata Direndahkan

I. PENDAHULUAN

1. Sombong adalah dosa yang umum dan jahat di hadapan Tuhan, hampir seperti dosa zina yang lain daripada dosa yang lain 1 Kor 6:18. Hampir semua orang kalau berhasil atau sukses langsung jadi sombong, ingin diketahui orang banyak, ingin dipuji dan dihargai, tidak mau direndahkan sebab sukses bahkan ada yang menuntut untuk dipuji dan dihargai berlebih-lebih, padahal ini dosa besar di hadapan Allah! Juga dalam orang beriman ada dorongan daging ini, harus dimatikan, supaya tetap rendah hati. Jangan sampai ada sedikit ( apalagi kalau banyak ) dosa sombong dalam hati kita, dahsyat akibatnya!

2. Makin kita mengerti lebih banyak dari Firman, tentang dosa sombong, makin sulit iblis mau menjatuhkan kita dalam dosa sombong. Pengertian harus tumbuh seperti orang sekolah dari SD, SMP, SMA, S1, dst, supaya kita terus menang atas dorongan dosa sombong, bebas, bisa sepenuh-penuhnya rendah hati di hadapan Tuhan, itu indah, akan ditinggikan Tuhan.

3. Tidak bisa naik lebih tinggi sebab sombong. Hati-hati, sebab akan direndahkan dan jatuh Mat 23:12. Orang seperti ini tidak akan tahan untuk meningkat terus, akan direndahkan Tuhan sebab sombong.

Orang yang bisa tetap berhasil dengan Allah dan terus naik, harus tetap rendah hati sampai dalam hati, harus menang atas kesombongan / jemawa. Kita bisa terus awet dan meningkat! Meningkatlah terus, lebih-lebih menuju puncak sempurna yang direncanakan, diharapkan dan dirindukan Allah dalam umat-Nya ( Ibr 6:1, 19 ). Sebab itu kita perlu sungguh-sungguh mengerti dan bisa terus rendah hati sekalipun sudah sukses dan berhasil, sebab juga terus menang atas dosa sombong yang tidak pernah berhenti menyerang orang beriman yang terus menang!

Seringkali sesudah sukses jasmani ( lebih sering ) atau sukses rohani, itu bisa menjadi hari jahat, sebab jadi sombong lalu jatuh, hancur sebab sombong, melawan Allah Ef 6:13. Setiap kali sombong, akan direndahkan dan mulai kembali mengulang dari bawah.

4. Dosa sombong itu ( ini dosa iblis = Lucifer ) sangat kuat mendorong dosa-dosa lainnya muncul semua, sebab sombong ini bisa jadi sumbernya dari banyak dosa lainnya. Misalnya minta dihargai, tidak bisa ditegur atau disalahkan, mudah tersinggung, iri, bohong, menutup-nutupi kesalahan, tidak mau kalah, tidak mau tunduk, ambisi, suka menyalahkan orang, mudah marah dan kasar, tidak mau taat, pura-pura atau munafik, ingin menonjol, benci, menghina, mengecilkan orang lain, zina, dendam dsb, bisa berbuat segala macam dosa lainnya. Jadi kalau mau terus tumbuh, makin indah di hadapan Tuhan baik jasmani dan rohani, di dunia dan di Surga, mutlak perlu bisa rendah hati seperti Kristus Mat 11:29. Ini salah satu kunci pertumbuhan dan terus menang sampai masuk Surga ( pawai kemenangan 2 Kor 2:14 ). Sebab itu pelihara baik-baik kerendahan hati, supaya makin sempurna seperti Kristus.

II. DEFINISI SOMBONG DAN RENDAH HATI

Orang yang rendah hati itu:

1. Sadar, yakin dan mengakui bahwa semua yang ada padanya ( apalagi yang indah dan sukses ). itu semua dari Tuhan  1 Kor 4:7, Yak 1:17, 2 Kor 4:7. Orang yang tidak sadar atau tidak mau mengakui hal ini akan membesarkan dirinya sendiri, jadi sombong dan melawan Allah yang memberinya. Zak 4:6, Yer 9:23.

Kita semua hanyalah seperti bejana tanah liat. Perbedaan yang sekalipun besar dalam dunia ini hanya beda harga bejana tanah liat, tetapi kemenangan dan sukses itu karena ada Tuhan dalam bejana tanah liat ( permata yang mahal dalam bejana itu ) Rom 8:31,37, 2 Kor 2:14; 4:17. Kita harus mengerti, sadar dan memegang ini baik-baik, supaya tetap rendah hati, tidak sombong, sehingga bisa terus bertumbuh makin lama makin besar sampai seperti Kristus! 

2. Kepujian kita dari Tuhan, bukan dari manusia Rom 2:29. 1 Kor 1:31.

Cari kepujian dari Allah tidak salah sebab itu tidak dosa, yakin itu dari Allah dan itu benar-benar jadi tingkatan kemuliaannya di hadapan Tuhan untuk seterusnya. Kita boleh bahkan perlu tahu sampai seberapa kita sudah meningkat di hadapan Allah oleh anugerah Tuhan ( dari Tuhan ) Rom 12:3.

Manusia memuji dan memberi penghargaan biasanya hanya dari penilaian luar dan hari itu, tidak tahu yang sesungguhnya seperti Haman. Tetapi kalau kita indah di hadapan Tuhan, itu yang betul dan berlaku sampai kekal di Surga asal kitatetap rendah hati sampai ke akhir! Sebab itu sekalipun dipakai Tuhan heran, kita tahu itu semua dari Tuhan, kita hanya hamba-hambanya yang harus terus taat, tidak semaunya sendiri bahkan makin tinggi diangkat Tuhan, makin lebih taat seperti Musa ( Luk 12:48 ). Bahkan Putra manusia Yesus mengajarkan, sekalipun Ia dipanggil guru, meskipun Ia sebagai manusia biasa, tetapi di-angkat tinggi oleh Bapa-Nya, Ia mau mencuci kaki murid-muridNya, juga yang rendah seperti Yudas ( waktu itu belum berkhianat ), padahal ini pekerjaan yang paling rendah Yoh 13:13-15. Sebab itu kita harus selalu taat, sekalipun diperintah untuk pekerjaan yang paling rendah, tetapi suci dan taat di hadapan Allah Yes 6:8.

3. Makin banyak kemuliaan bagi Tuhan Yoh 3:30.

Biasanya orang yang dipakai Tuhan dengan heran, itu juga dipuji dan diangkat-angkat. Kadang-kadang Tuhan dipermuliakan 50%. Orang ini juga dipermuliakan 50%. Sebab kepujian manusia ( yang hanya melihat dari luar sepintas, itu biasanya banyak salahnya ), tetapi penilaian Tuhan itu betul-betul benar. Hati-hati, ini kesempatan yang jahat, sebab kesempatan besar bagi iblis untuk membuat sombong. Tetapi justru kalau kita dipakai Tuhan dengan heran, indah, tetapi kita dihinakan, tidak diakui, bahkan difitnah, direndahkan, ini jadi pengolahan yang indah dan orang yang rendah hati justri bersyukur, sebab lebih banyak prosentasi kemuliaan diberikan pada Allah.

Mungkin Allah dipermuliakan 70% dan kita yang dipakai Allah di puji-puji oleh orang banyak hanya 10%. Tetapi orang yang rendah hati mengerti, tidak sakit hati dan justru berusaha memuliakan Allah lebih lagi sampai 90% bahkan 99%, ia tetap hanya 1% dan bersukacita. Ini orang yang rendah hati di hadapan Allah, tidak sakit hati meskipun berhasil, tetapi tidak dipuji-puji, bahkan diolok-olok dan dihina! Sebab kita sadar, memang tidak mungkin kita yang bisa sukses, sekalipun kita berusaha, tetapi itu semua oleh Tuhan. Kita hanya pipa yang menyalurkan karya Allah pada orang-orang itu. Tetapi daging selalu berusaha untuk menuntut puji dan sakit hati kalau tidak dihargai Yoh 3:19. Apalagi setan akan terus menerus melawan kalau orang yang dipakai Tuhan dikecilkan, ia justru mendorong orang yang dipakai Tuhan itu untuk jadi puas, sukacita karena dipuji-puji, apalagi dengan luar biasa, jadi sombong, tidak mau dikecilkan!

Kita harus hati-hati, sebab orang beriman yang dipakai Tuhan heran, jangan terbuai karena dipuji-puji amat banyak, bahkan ambisi usaha untuk makin hebat dan berani membuat proyek-proyek yang makin hebat dan makin banyak mempermuliakan dirinya sendiri dan makin banyak mendukakan hati Tuhan; karena tidak lagi dipimpin Roh, tetapi roh jemawa untuk mencapai lebih banyak kepujian dan kehormatan bagi dirinya sendiri.

III. 7 TINGKAT DOSA SOMBONG

Mengapa perlu dibagi dalam tingkatan-tingkatan ini? Sebab iblis itu licin, ia selalu mulai dengan banyak alasan yang “wajar”, mulai dengan dosa kecil, tahu-tahu jadi dosa besar bahkan sempurna. Dosa sombong ini mula-mula tidak tampak, bahkan dari luar sangat rendah hati. Orang yang masuk dalam jerat iblis akhirnya jadi sombong seperti iblis, bahkan sampai sempurna dosanya seperti iblis juga. Tujuh tingkatan ini bisa dibagi dalam 3 golongan, yaitu:

1. Dalam hati.

2. Dalam perbuatan, makin ambisi mengejar kepujian manusia dengan segala siasat yang disediakan dan dipimpin iblis lalu

3. Menuntut disembah seperti iblis dan sampai mati tidak mau dan tidak bisa bertobat lagi seperti Haman, Herodes dan Absalom, dll sehingga hukuman Allah yang dahsyat turun ke atasnya. Orang-orang yang sombong ini mudah dihasut dan diambil hatinya dengan memberi pujian dan penghargaan seperti Herodes yang setuju dirinya dianggap sebagai Allah, itu melawan Allah dan langsung mati dihukum Kis 12:22-23. Kita perlu mengerti 7 tingkat ini baik-baik, supaya bebas sombong, betul-betul rendah hati sehingga bisa terus bertumbuh dalam rencana dan kemuliaan Allah sampai akhir tanpa tertipu atau jatuh dalam dosa sombong dll ( lihat buku Rendah hati, bukan sombong nomer 4e4 ), yaitu:

A

1. Ingin puji dalam hati,

B. Harap puji:

2. Pasif,

3. Aktif,

4. Terang-terangan.

C. Harap disembah ( dikultuskan ).

5. Pasif, 6. Aktif, 7. Tuntut terang-terangan, seperti iblis.

Hati-hati, jalan ambisi kesombongan ini makin lama makin terjal, sehingga tahu-tahu sudah terjerumus sampai puncak dosa seperti iblis. Ini salah satu cara iblis yang praktis, efisien dan untuk membuat orang dengan cepat jadi sempurna dalam dosa, sebab sombong ini juga jadi sumbernya hampir semua dosa.

IV. CARA UNTUK RENDAH HATI SEPERTI KRISTUS

1. Lahir baru, sebab ini sifat ilahi yang timbul sesudah lahir baru.

2. Sadar dan mau memakai tabiat baru dalam Kristus, yaitu rendah hati, seperti definisi di atas.

3. Mau menyangkal diri Luk 9:23, Yoh 3:30.

Ini mutlak perlu untuk terus menerus mematikan tabiat daging yang suka puji. Begitu banyak macam dosa yang timbul karena sombong. Sebab itu perlu banyak menyangkal diri untuk mematikan setiap macam dosa yang timbul dari dosa sombong ini seperti iri, tidak mau kalah, benci, sakit hati sebab dikecilkan, dihina, tidak dihargai dsb. Asal kita tetap ingat, bahwa semua sukses dan kemenangan itu dari Tuhan, dan kita hanya bejana tanah liat yang tidak berharga, maka kita mau terus menerus menyangkal diri supaya tidak ada keinginan puji dari manusia. Seringkali banyak kepujian yang datang, apalagi sesudah berhasil, jangan merasa senang, puas dan bergembira karena segala pujian yang kita terima, tetapi bersyukur sudah bisa jadi berkat dari Tuhan dan kita arahkan semua puji bagi Tuhan yang berlayak dan bagian kita hanya satu dan 99% bagi kemuliaan Nama Tuhan. Tetapi ini sakit bagi daging, sebab justru sesudah berhasil malah difitnah, dimaki-maki dan direndahkan dengan segala macam cara dan kita tetap tidak bereaksi dosa, bahkan mengampuni, sebab belas kasihan, karena orang-orang itu akan menuai dari kata-kata dan sikap perbuatannya yang salah!

Untuk semua tabiat lama kita harus mau menyangkal diri sekalipun ada akibat atau resikonya.

4. Terus perang melawan iblis yang merayu dengan segala umpan, siasat dan muslihatnya Ef 6:12. Pakai selengkap senjata Allah Ef 6:13-18, 7 KPR. Istimewa bertumbuh dalam Firman Tuhan dan makin penuh, dan makin mahir dipimpin Roh.

Kita harus selalu memakai Firman Tuhan sebagai senjata dan kehidupan kita. Sebab iblis itu tidak kelihatan, tetapi kalau kita mengerti Firman Tuhan dan dipimpin Roh kita tahu segala tipu daya dan muslihatnya 2 Kor 2:11. Kita bisa melihat dengan jelas segala tipu dayanya dan dapat mengalahkannya dengan pedang Roh yaitu Firman Tuhan dalam pengurapan Roh Kudus Ef 6:17-18.

Kita mulai peperangan kita dari:

1. Dalam hati. Dengan anak panah berapinya iblis menyerang pusat hidup manusia, yaitu hati. Ini tidak tampak, tetapi sangat menentukan. Jangan biarkan keinginan atau pikiran dosa muncul dalam hati kita. Kalau ada, segera buang. Hati harus dijaga dan dipelihara Ams 4:23. Iblis akan berulang-ulang memanah dalam hati kita suatu pikiran yang indah tetapi dosa, bertentangan dengan Firman Tuhan, jangan diterima; itu dari iblis. Juga sombong itu mulai dari hati, semua yang sombong sekalipun dalam hati harus dibuang dengan iman, maka kita bebas dari dosa sombong dan bisa bertumbuh dalam kemenangan-kemenangan dan rencana Allah yang indah. Misalnya Rom 11:36, 1 Kor 4:7, 2 Kor 4:7. Jangan iri, jangan marah atau tidak mau kalah, tetapi bersukacita dengan orang yang berhasil dan menangis dengan orang yang menangis Rom 12:15. Jangan tersinggung dan iri seperti Saul. Pertama kali sombong itu timbul dalam hatinya 1 Sam 18:7-8.

Coba Saul membuang pikiran jahat yang baru mulai masuk dalam hatinya, maka riwayat hidup Saul berubah, tidak hancur ( tentu juga dosa lainnya yang timbul dalam hatinya harus dibuang, dosa apapun, sebab dalam hati itu permulaannya ).

2. Sikap dan kata-kata harus dijaga. Kata-kata itu paling mudah dilakukan, seolah-olah tidak ada akibatnya, hanya dibuang di udara dan habis. Tetapi itu tidak demikian Ams 13:2-3.

Lebih-lebih orang yang sudah merasa berhasil, besar, seringkali bicara seenaknya dan hidupnya jadi celaka. Banyak orang meremehkan kesalahan dalam berkata-kata padahal itu menentukan nasib hidupnya, sekalipun sudah sukses dan besar seperti Saul Maz 34:13-14.

Juga anak-anak orang besar, karena orangtuanya dihargai, mereka juga mulai berani bicara tanpa batas dan jadi celaka. Ini salah satu dosa penting anak-anak Ayub sehingga dosa-dosanya itu melebihi batas, “tidak mempan” dengan doa syafaat Ayub dan diserahkan sampai mati dalam tangan iblis. Apalagi kata sombong itu tanda ada dosa sombong dalam hati, sebab dari hati keluar melalui mulut Mat 12:34,37. Allah tahu dengan jelas, sebab kata-kata mulut kita itu berdiri di hadapan Allah Yer 17:16.

3. Perbuatan-perbuatan yang jemawa dan sombong, tinggi hati, ingin puji dan hormat, dan segala dosa-dosa lain akibatnya, semua harus dibuang, jangan disimpan apalagi dilakukan. Absalom ingin kedudukan, tidak puas hanya sebagai anak raja Daud. Karena ingin puji, hidupnya direndahkan dan binasa.

Orang sombong itu celaka bukan saja di dunia ia dibanting oleh hukuman Allah, tetapi kalau toh tidak bertobat seperti Absalom, ia binasa sampai dalam Neraka. ( Sebetulnya waktu tergantung di pohon ), Absalom masih bisa bertobat pada Tuhan, juga minta ampun pada Yoab.

Pasti Yoab tidak berani membunuh kalau Absalom bertobat minta ampun. Tetapi sebab sudah terlalu sombong, Absalom tidak mau minta ampun, lebih baik mati daripada direndahkan, sebab hatinya sudah terlalu sombong dan binasa.

V. PENGOLAHAN TUHAN AKAN ORANG SOMBONG

Tuhan tidak ingin seorangpun binasa 2 Pet 3:9, sebab itu ia berusaha sungguh-sungguh untuk menyelamatkan orang berdosa dan sombong yang mau bertobat. Memang anak yang salah itu dihajar orang tuanya supaya bertobat Ibr 12:6. Berat atau ringan hajaran Allah tergantung dari banyak hal dari masing-masing. Misalnya bayi rohani tentu tidak terlalu keras, tetapi orangnya sudah mengerti dihajar lebih keras ( Luk 12:48 ) apalagi kalau sudah tidak mau bertobat, tinggal tunggu saatnya.

1. Diolah di jalan sempit jadi indah dalam rencana Allah. Orang sombong itu dosa, berarti keluar dari jalan sempit. Tetapi orang rendah hati akan terus tumbuh makin indah dalam rencana Allah, bisa tetap awet dalam pelayanannya dan terus tumbuh selama mau terus rendah hati. Ujian-ujian pasti datang, kalau tetap rendah hati, taat dalam kesucian dan rendah hati seperti Ayub, maka sesudah lulus setiap kali, ia akan meningkat makin tinggi, begitu setiap kali, kalau mau terus rendah hati dan hidup suci, ia bisa tahan dalam semua pengolahan sampai puncak rencana Allah tercapai seperti Ayub, yang jadi sangat indah; mungkin juga ikut bangkit dalam kebangkitan sulung waktu Putra manusia Yesus mati.

2. Mendapat pengertian Firman Tuhan yang terus bertumbuh sehingga disucikan terus oleh Firman Tuhan, tetap hidup suci. Juga dalam hal sombong ada definisi dan kunci-kunci dari Firman Tuhan, sehingga bisa bebas sombong. Orang yang mengerti Firman Tuhan dan taat akan berbuah-buah dengan manis, 30, 60, 100 kali ganda sampai sempurna Mat 13:23. Sebab itu bertekunlah belajar dan taat akan Firman Tuhan setiap hari, seumur hidup Maz 119:63 dalam pimpinan Roh Kudus.

3. Dikuatkan oleh Roh Kudus ( bertekun berdoa dalam Roh dan kebenaran ). Kalau Tuhan ingatkan ada dosa, segera minta ampun, sehingga kita disucikan dan bisa tumbuh makin kuat, bisa menyangkal diri, taat akan Firman Tuhan dan tetap rendah hati, sebab semua dari Tuhan. Tetapi kita harus terus mau dipimpin dalam Roh tetap dalam kesucian, baik dalam pikiran, dalam berkata-kata, baik bersikap dan berbuat apa saja MAK DSY ( di Mana saja, dalam hal Apa saja, Kapan saja, Dahulu, Sekarang, dan Yang akan datang ). Kita sanggup dalam Dia Fil 4:13, Zak 4:6.

4. Kita diolah juga dengan macam-macam hinaan, direndahkan, dilupakan oleh orang-orang, di fitnah, di sindir, dll, tetap jangan bereaksi dosa, maka setiap kali kita lulus, kita naik kelas, tumbuh te-rus dengan sejahtera dan sukacita dalam rencana Allah. Jangan lupa Yoh 3:30, asal kita benar dan rendah hati, jangan takut dalam pengolahan yang pahit bagi daging, asal Tuhan dipermuliakan, terus memuliakan Tuhan, maka kita jadi indah, terpuji di hadapan Tuhan.

5. Kalau toh tetap sombong, Allah akan menghajar sesuai dengan dosa-dosanya, kalau masih hidup, asal mau bertobat, bahkan orang yang belum percayapun Tuhan tahu dan kalau mau bertobat, ia akan diselamatkan seperti Nebukadnezar.

Scroll to Top