I. ANAK-ANAK ALLAH DAN BURUNG
Harga burung pipit itu 2 ekor = 1 duit.
5 ekor = 2 duit ( 1 duit = 2 keping Mrk 12:42 ).
Kita jauh lebih indah dari burung. Sebab itu jangan kuatir akan segala perkara yang kita hadapi baik senang atau susah.
II. TUHAN PELIHARA DALAM HAL APA?
Dalam semua perkara. Sampai rambut pun dipelihara, yaitu:
1. Nafkah. Meskipun burung tidak menabur, Tuhan tetap pelihara dengan adil. Sebab setiap jenis mahkluk itu berbeda-beda 1 Kor 15:34. Semut, ikan, itu semua caranya lain, tetapi mereka tidak punya dompet / simpanan. Manusia untuk nafkah harus bekerja 2 Tes 3:10, tetapi Tuhan juga tetap memelihara. Tuhan berkata: “Jangan kuatir!”
2. Kesehatan, Tuhan pelihara sesuai jatah umur masing-masing Mat 10:30. Rambutpun dihitung, apalagi seluruh tubuh dan hidup ini. Burung-burung tidak ada yang jatuh sebelum waktunya, tanpa kehendak Tuhan Mat 10:29. Apalagi anak-anak Allah.
3. Dari segala pencobaan dan bahaya. Ada banyak janji-janji Tuhan, asal kita memenuhi syarat-syaratnya, dengan Tuhan kita pasti menang, bahkan dengan indah Rom 8:29, 1 Kor 2:9.
4. Tidak dilupakan. Kalau burung yang tiada harganya ( waktu mati, hilang, tidak ada kelanjutannya ) dan Tuhan bisa menciptakan kembali berjuta burung dalam sekejab, tetapi Tuhan tahu semua, luar biasa, sebab Tuhan maha tahu. Apalagi anak-anak Allah dan manusia yang sangat berharga di hadapan Allah Mat 10:30, Luk 12:6-7. Sebab itu tidak heran kalau Tuhan berkata pada anak-anakNya, putra-putraNya, jangan kuatir akan hidup ini, Tuhan pelihara dengan cukup baik sehingga kita bisa bersyukur dan bersukacita selalu Fil 4:4,7.
Untuk pemeliharaan Allah selalu ada dua bagian, bagian kita dan bagian Allah. Bagian Allah itu sudah tetap, tidak berubah sesuai janjiNya, sebab sekalipun manusia tidak setia, Allah tetap setia 2 Tim 2:13, bahkan mengampuni dan memberi masa kemurahan, tetapi Allah tidak berubah. Yang selalu ada masalah, adalah bagian manusia sebab seringkali tidak dipenuhi, sehingga janji Allah untuk memelihara umat-Nya, dirusak sendiri. Seperti Israel keluar dari Mesir.
III. BAGIAN MANUSIA
A. Prinsipnya.
Nomer satu, yang utama adalah mencari kerajaan Surga dan kebenarannya Mat 6:33; Mat 16:26. Sebab apa gunanya dapat seisi dunia, tetapi jiwanya binasa. Sebab itu untuk segala yang dijanjikan Tuhan dengan begitu lengkap dan sempurna, harus didasarkan dengan prinsip ini, yaitu yang rohani yang utama, sebab itu yang kekal Kol 3:1-4 baru nomer 2 yang fana hanya sebagai fasilitas untuk hidup di dunia yang sementara ini. Ini prinsip yang penting, sebab kalau dibalik jadi kacau dan Tuhan tidak berkenan, janji-janjiNya tidak akan jadi kenyataan! Sebab itu untuk perkara rohani usahakan, cari, kejar semaksimal mungkin Fil 3:13-14.
Untuk perkara-perkara jasmani untuk hidup sementara di dunia, itu juga penting, tetapi itu nomer dua dan harus bisa berpada 1 Tim 6:8, 1 Kor 7:31. Kalau ini diperhatikan, Tuhan akan memberikan segala hal-hal yang fana sesuai kemampuan masing-masing, bahkan tanpa batas, Dia sanggup memberikan, seperti Israel di padang gurun, pemeliharaan Allah lengkap dalam segala segi, bahkan limpah.
B. Syaratnya:
1. Harus tetap hidup suci, berkenan pada Tuhan, jangan hidup dalam dosa, itu akan memutuskan hubungan dengan Tuhan Yes 59:2.
2. Berpada.
3. Tingkatkan kemampuan kita untuk bisa memakai dengan betul segala berkat yang kita minta atau Tuhan berikan Ams 30:8.
Kita harus punya “daya tampung uang” yang cukup M4504. Sebab ini menentukan berapa besar Tuhan bisa mempercayakan hal-hal yang fana pada kita, baik uang, kedudukan, kuasa, pendidikan dll. Ini seperti keranjang kemampuan kita, menentukan, membatasi hal-hal fana yang akan Tuhan percayakan pada kita.
4. Semua disesuaikan Firman Tuhan, hidup di jalan sempit. Dalam semua usaha kita untuk mendapatkan hal-hal yang fana, tidak boleh menghalalkan segala cara harus selalu sesuai dengan Firman Tuhan dan rencana Allah. Ini tidak mudah, sebab dalam dunia, lebih-lebih untuk cari uang, biasanya segala jalan dihalalkan, asal tidak ditangkap polisi, bahkan hasilnya bisa sangat besar, tetapi di hadapan Tuhan juga dosanya sangat besar. Seharusnya kita bisa berpada dan menunggu Tuhan. Lebih-lebih kalau keadaan ekonomi sulit, tetapi Tuhan akan tetap memelihara kita lebih dari burung-burung, juga sesuai Firman Tuhan!
C. Apa yang harus kita lakukan secara praktis:
1. Harus bekerja, baik untuk nafkah dll, harus ada usaha 2 Tes 3:10.
Tidak boleh malas Ams 6:6. Bekerjalah baik-baik. Kadang-kadang kita hanya mulai dengan cara sederhana dan kecil, sebab kita tidak boleh nganggur, kerjakan sebisa-bisanya, sambil terus berharap dan bertanya-tanya kepada Tuhan.
2. Kerja dengan baik, dengan jujur, bermutu baik, tertib, bertanggung jawab dengan sungguh-sungguh seperti kepada Tuhan Kol 3:23.
3. Kerjakan dengan iman. Pegang janji-janji Firman Tuhan yang begitu banyak, yang sudah dijanjikan dan pasti semuanya akan digenapi. Baik tentang nafkah, juga tentang semua kebutuhan yang lain, minta dengan betul, Tuhan pasti beri, sekalipun hanya fasilitas yang fana, kita tetap membutuhkannya. Berdoa dalam Roh dan kebenaran, kalau perlu puasa, tetapi jangan lupa hal-hal rohani itu harus diutamakan! Ambil semua janji Tuhan dengan iman, sebab kita menerima sesuai dengan iman kita Mat 9:29 ( Mat 8:13 ). Bahkan sekalipun belum kita lihat atau terima, percayalah seperti sudah kita terima Mrk 11:24. Minta dengan betul 1 Yoh 5:14. Jangan lupa minta pimpinan Roh, tanya dan tunggu Tuhan ( Yoh 14:26 ), 1 Taw 16:11. Meskipun hanya prioritas II. Jangan ragu-ragu, Allah kita pasti menggenapi janji-janjiNya. Kalau ada banyak kesukaran dan pencobaan, bersukacitalah Yak 1:2, sebab semua tidak kebetulan, tetapi jadi pengolahan bagi kita ( kecuali kalau ada dosa, termasuk percintaan mammon, buang semua ) supaya kita bisa makin tumbuh makin berkenan pada Tuhan, sehingga akhirnya boleh menjadi seperti Dia. Sebab itu perhatikan 7 KPR ( SSS DIAM = Suci, Salib, berSekutu, Doa, Ibadah, Alkitab, Melayani ) istimewa Firman Tuhan dan selalu penuh dan dipimpin Roh. Memang hal-hal rohani harus diutamakan sekalipun dalam kenyataannya, waktu orang beriman lebih banyak dipakai untuk hal-hal jasmani ( sekolah, kerja dll ), tetapi jangan lupa untuk hal-hal rohani harus jadi prioritas, hatinya penuh dengan perkara-perkara rohani. Sebab itu harus ada cukup waktu dan pengorbanan, kalau bisa untuk part time 10% waktu = 2,4 jam. Apalagi kalau libur, jangan hanya menambah hal-hal jasmani, tetapi tambahkan hal-hal rohani. Lebih banyak kita mengerti dan taat akan Firman Tuhan, kemampuan kita ( daya tampung uang, Ams 30:8 ) akan makin besar, yaitu bisa berfaedah untuk mendukung hidup rohani dan pekerjaan Tuhan. Abraham, Daud, Daniel, Paulus dll punya keranjang kemampuan atau daya tampung uang yang besar untuk hal yang kekal Ams 30:8.
4. Jadi kesaksian yang baik, jangan jadi batu sontohan dalam segala perkara, baik jasmani dan rohani, ini jadi terang dan garam bagi dunia.
Kalau kita mengerti kebenaran Firman Tuhan tentang pemeliharaan Tuhan, dan mau taat maka itu tidaklah sulit, tidak sampai kekurangan sampai hutang-hutang ( seringkali karena tidak mau berpada ). Putra manusia Yesus dalam hidup dan pelayanan-Nya, tidak mengalami krisis keuangan sampai minta-minta atau hutang, atau mencari, dan mengumpulkan donatur dari sana sini, tidak! Tetapi Ia selalu harap pada Allah Bapa-Nya. Pernah beberapa kali Ia lapar dan tidak bisa sarapan.
Juga dalam kesehatan dll, jangan kuatir, pakai iman dan berusaha sepantasnya ( jangan berlebih-lebih atau mencobai Tuhan seperti Mat 4:3, 7 ). Pakailah hidup yang sehat ini untuk bersaksi dan menyelamatkan jiwa-jiwa, itu yang jadi tujuan utama dari proyek Tuhan di dunia ini. Jangan sampai kesukaran-kesukaran hidup membuat kita lupa akan tugas utama kita yaitu bersaksi Kis 8:4, Mat 28:19-20 mengasihi orang-orang di sekitar kita Luk 10:27. Bantuan-bantuan sosial, perbuatan kasih jasmani itu baik, tetapi jangan lupa mengasihi dengan kasih ilahi. Ini inti dari taat akan Firman Tuhan, yaitu kasih Kristus Mat 22:36-40. Miliki kasih akan sesama, istimewa akan orang di dekat kita, apalagi yang kita kenal yang belum percaya, sebab mereka akan masuk dalam penghukuman kekal di Neraka. Ini proyek utama dari Allah dan kita harus ikut mengasihi, belas kasihan pada mereka yang akan masuk Neraka. Tolong menyelamatkan mereka Yoh 3;16, 2 Pet 3:16. Juga orang yang sudah selamat, tetapi undur kembali, sehingga menjadi anak terhilang. Tolong untuk menyelamatkannya kembali.
Domba yang terhilang harus dicari, kalau bertemu, Tuhan Yesus dan Surga seluruhnya bersukacita karena satu domba didapatkan kembali. Apalagi orang seisi rumah. Anak-anak yang sudah percaya, didik baik-baik, supaya jangan tersesat dan binasa dalam neraka.
Kalau kita memperhatikan dan mengerjakan hal-hal rohani dengan sungguh-sungguh, dengan tulus, dengan kasih, kita akan melihat keajaiban kasih dan kuasa Allah be-kerja dan menyelamatkan jiwa-jiwa, juga kebutuhan untuk hidup sekarang ini, Tuhan akan tambahkan dengan limpah, sebab daya tampung atau kemam-puan kita meningkat ( mau memakainya untuk hal-hal rohani yang berkenan pada Allah ). Kerja keras untuk hal-hal jasmani yang fana itu baik, bukan malas, tetapi utamakan untuk hidup rohani dan menyelamatkan jiwa-jiwa yang didekat kita dan yang Tuhan bebankan atas kita.
IV. BAGIAN ALLAH
Jangan meragukan bagian Allah, apalagi menyalahkan Allah mengapa tidak peduli, tidak ingat atau memperhatikan kita. Allah sama sekali tidak pernah salah. Burung-burung yang harganya hanya sekeping dan kalau mati habis perkara, itu Tuhan ingat dan pelihara, sehingga tidak ada yang jatuh tanpa kehendak Allah, dan Dia sanggup memelihara burung-burung ini, apalagi kita, anak-anakNya. Jangan salahkan Allah, tetapi cari salahnya pada diri kita sendiri, maka kita akan jadi bijak dan berkelimpahan.
Allah rindu memberi dengan limpah, tanpa batas, tetapi itu semua dibatasi sesuai dengan kemampuan vvvvvvvvkita untuk menerimanya. Kalau tidak mampu, banyak uang (akan dipakai untuk ber-buat) banyak dosa! Jadi, supaya jangan salah pakai, jangan untuk perkara-perkara dosa tetapi utamakan untuk perkara-perkara rohani, itu yang berkenan kepada Tuhan. Misalnya dapat uang senang dipakai untuk jalan-jalan, tetapi untuk ongkos ibadah tidak mau apalagi untuk pelayanan, itu “keranjang KECIL”. Kalau Tuhan berkati kita dengan uang, kedudukan, kepintaran dll, lalu kita jadi makin rohani, jadi kesaksian yang baik, banyak memenangkan jiwa dan menggembalakannya, itu “keranjang BESAR” Tuhan akan sangat senang, bahkan akan memberi lebih banyak lagi, sesuai dengan seberapa banyak kemajuan hidup rohani yang kita lakukan dan untuk menghasilkan buah-buah jiwa, untuk masuk Surga dan tumbuh ( ingat 3 Angka kedatangan Tuhan, itu bagian kita, bukannya tanpa upah atau pahala ). Perbesarlah “keranjang kemampuan kita” dengan memakainya untuk menyelamatkan jiwa-jiwa dengan kasih ilahi.
Kita sehat untuk Tuhan Fil 1:21, sehingga kita bisa berbakti dan melayani Tuhan lebih banyak, maka Tuhan akan memberi kesehatan dan kekuatan sampai kita bisa memakai seluruh jatah umur hidup kita 3 Yoh 2.
Tetapi jangan kecil hati kalau dapat penyakit sebagai ujian ( ada penyakit sebagai hukuman ) seperti Ayub yang sakit berat, parah, sudah tidak ada harapan, hampir mati karena ujian. Tetapi Ayub tidak menyalahkan Tuhan, tetap bersyukur dan taat, sehingga lulus dan ia jadi sangat sehat sampai umurnya bertambah sampai 140 tahun ( dan segala fasilitas lain yang diperlukan, juga ditambahkan Tuhan ), luar biasa Ay 42:16-17. Penyakit Ayub adalah ujian, bukan hajaran dan sebab lulus ia sehat sampai matinya dengan umur panjang untuk terus hidup berkenan pada Tuhan ( jangan sampai lupa daratan seperti Nuh yang mabuk dengan berkat-berkatnya, sehingga tidak ada cerita kasih, bahkan mengutuki anak-nya sendiri. Rencana Allah jadi cacat, ia kehilangan puncak rencana Allah yang indah; tidak seperti Ayub. Mungkin sekali Ayub ikut kebangkitan sulung waktu Putra manusia Yesus mati di Gologota.
Tuhan sanggup memberi fasilitas jasmani dan rohani tanpa batas, asal tujuan hidup kita untuk jadi seperti Kristus, penuh kasih untuk menyelamatkan jiwa-jiwa dari Neraka.
Mata rohani harus celik mengutamakan Surga yang kekal dalam Kristus lebih daripada kekayaan yang fana dalam dunia yang sementara ini Mat 16:26.
Tuhan ingatkan kita Luk 12:6-7, bahwa:
1. Kita tidak akan dilupakan, bahkan Tuhan punya rencana besar dan mulia untuk kita ( burung tidak punya rencana Allah, mati habis!). Dia ingat lengkap akan semua fasilitas yang kita perlukan. Dan pencobaan kita, tidak akan lebih dari kekuatan kita, jangan berkecil hati atau putus asa, berusaha terus, tetapi tetap berpada. Jangan putus asa seperti Elia, dan ternyata sesudah ia mau dikuatkan dengan roti dan air dari Surga, ternyata ada rencana top baginya, yaitu menjadi sempurna 1 Raj 19:4! Jangan tidak percaya seperti hamba Elisa ( Gehazi? ) yang sampai ketakutan setengah mati 2Raj 6:15-17.
Orang kuatir itu buang waktu dan kesempatan, sebab melakukan tindakan-tindakan yang bodoh, sehingga masuk dalam jerat setan, bisa sampai mati seperti Saul, ( sejak menghadapi Goliat sampai masa matinya ). Jangan bodoh seperti ini. Dalam pencobaan minta pimpinan Tuhan, itu lengkap dengan segala jalan keluar dan pertolongan-Nya 1 Kor 10:13, dan segala kelebihan dan kejutan-kejutan yang indah, semua sudah disiapkan, untuk menyertai kita dalam segala pencobaan yang diizinkan menimpa kita Rom 8:28, 1 Kor 2:9. Jangan kuatir, hadapi dalam pimpinan Tuhan, itu indah!
2. Tidak akan jatuh tanpa kehendak Tuhan Mat 10:29. Baik jatuh dalam penyakit, problem, kerugian dll, tidak akan terjadi tanpa kehendak Tuhan. Tidak ada kebetulan, apalagi mati, akhir dari jatah hidup kita dari Tuhan ( bukan mati sebab dihukum Tuhan seperti banyak orang Israel, 10 pengintai dsb ). Sebab itu tetap bergairah, jangan putus asa atau susah, tetapi tetap bersyukur seperti Ayub, Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego dll. Yang penting harus periksa diri ( dalam belajar Firman Tuhan, ibadah, dipimpin Roh, kalau ada yang salah Roh Kudus akan mengingatkan kita langsung, itumuncul dalam hati kita, lebih dari komputer: error! ) Sebab hati akan gelisah dan Roh Kudus akan bicara Fil 4:7. Sebab itu orang yang dipimpin Roh bisa hidup dalam kesucian terus menerus, sangat senang dan indah 2 Pet 1:10.
3. Cara pertolongan Tuhan berbeda-beda bagi setiap orang. Kalau burung dan binatang-binatang memang tidak diciptakan untuk menabur, tetapi semut jalan terus ke sana sini cari nafkahnya, juga hampir semua binatang begitu. Untuk kita lain, bahkan Putra manusia Yesus menyembuhkan seringkali caranya berbeda. Sebab itu dalam menunggu Tuhan, kita harus peka mendengar suara Roh untuk berbuat apa. Daud menghadapi Goliat, caranya tidak sama waktu menghadapi musuh lain; ia terus tanya Tuhan 2 Sam 5:19,23. Pakai telinga rohani baik-baik, baik dalam kasus kecil atau besar, supayakita makin mahir dipimpin Roh, lebih-lebih kalau kita terus belajar Firman Tuhan dan terus dipimpin Roh. Kadang-kadang kita salah jalan, Tuhan mau pimpin jualan makanan, kita jualan pakaian, hasilnya kecil, padahal kalau tepat, maka hasilnya itu bisa sangat besar, sebab Tuhan lebih senang kalau kita mudah dapat berkat / fasilitas yang fana ini, maka kita bisa menghemat ( tebus ) waktu, supaya punya waktu lebih limpah untuk hal-hal rohani yang kekal. Lebih-lebih kalau suami istri sama-sama di dalam pimpinan Roh, bisa saling meneguhkan, sehingga bisa jalan dengan tepat dalam pimpinan Roh dan menang besar.
Cara Tuhan menolong Daud, Daniel, Sadrakh, Mesakh, Abednego, Gideon dll, semua tidak sama. Jangan hanya pakai akal kita, tetapi belajar terus dipimpin Roh Kudus. Ada orang gagal menjual tanah, ia tidak kecewa, ternyata sesudah lebih kurang 1 tahun, harga yang dipatok jadi dua kali lipat dan laku. Allah tahu lebih dahulu yang akan datang, sebab itu berjalan dalam Roh itu sangat indah dan itu semua untuk mengolah kita untuk sabar menunggu waktu Tuhan dengan tetap percaya, maka kita akan mendapat kelebihan waktu dan kesempatan untuk perkara-perkara yang kekal. Ada orang tidak berhasil mendapat pekerjaan sesudah pensiun, ia terus belajar Firman Tuhan, sesudah 1 tahun ia mendapatkan pekerjaan yang baik, hasil besar dan ia untung dapat belajar Firman Tuhan lebih banyak, melayani lebih banyak dan bisa mengatur waktu lebih efektif dalam pimpinan Roh, sekalipun ia bekerja lagi. Tuhan itu baik, cinta dan maha tahu, bisa memimpin kita dengan tepat. Belajar berjalan dengan Tuhan senantiasa, hasilnya akan besar istimewa untuk hidup kekal.