M4504 – Amsal 30:8 Daya Tampung Uang

I. PENDAHULUAN:

SIKAP ORANG BERIMAN TENTANG UANG. Ibr 13:5

Uang itu sangat manis di dunia untuk hampir semua orang ( di Surga tidak ada uang, uang miliknya yang ada di dunia tidak berlanjut di Surga, berhenti di kubur ). Prinsip-prinsip tentang uang manusia seringkali sangat banyak bertentangan dengan pikiran Kristus, yaitu pikiran yang suci, sesuai dengan Firman Tuhan 1 Kor 2:16, 2 Kor 11:3. Sebab itu kita perlu mencocokkan pikiran kita dengan Firman Tuhan dan kehendak Allah, sehingga pikiran kita jadi pikiran Kristus, maka uang bisa dipakai sebagai fasilitas atau alat yang berguna untuk bersahabat dengan Tuhan dan alat dalam bekerja sama dengan Tuhan Luk 16:9.  

Dalam ayat pertama ini diingatkan supaya:

1. Kita bebas dari cinta uang sehingga uang jadi hamba, bukan tuan, jadi fasilitas bukan tujuan.

2. Belajar berpada, baik dalam jumlah yang lebih atau kurang, sebab dalam segala sikon Tuhan akan memelihara kita dan keluarga kita, pelayanan kita dengan cukup dalam ukuran Tuhan, tidak akan kaya sampai ber-dosa, tetap suci dan selalu taat dipimpin Roh dengan bergairah dan tetap berjalan dengan Tuhan.

3. Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita, ini janji yang lebih dari cukup untuk kita bisa tetap sejahtera dan sukacita dalam Tuhan, dalam segala sikon.

4. Heran, memang Dia Allah, Dia sanggup untuk terus mengingat kita dan juga sanggup dan mau terus memelihara kita dalam segala segi hidup kita dengan fasilitas uang yang sesuai dengan daya tampung uang kita masing-masing.

A. DEFINISI DAYA TAMPUNG UANG

Uang itu bukan hanya suatu hasil prestasi, sukses dan kesukaan, tetapi uang itu juga suatu beban artinya ada bobotnya. Tidak semua orang bisa tahan kalau diberi uang. Apalagi kalau jumlahnya makin besar Ams 30:8.

Definisi ini diambil dari Ams 30:8, yaitu kemampuan atau daya tampung uang atau harta dengan batas bawah ( kemiskinan ) dan batas atas ( kebanyakan ) yang tidak sama pada setiap orang. Dalam batas-batas ini ia tidak bereaksi dosa, tetapi tetap hidup benar di hadapan Allah.

Daya tampung uang ini adalah suatu rentang ( range ) kemampuan seseorang dalam memiliki ( daya tampung uang ) sejumlah uang dengan aman, artinya tidak sampai berdosa untuk kesehatan dan pertumbuhan rohaninya.

Rentang ( atau batas-batas ) kemampuan ini adalah jarak antara batas atas ( kekayaan ) dan batas bawah ( kemiskinan ) dimana kita bisa tetap hidup benar. Batas-batas ini masih bisa berubah dengan waktu.

Batas atas adalah jumlah uang maksimal yang masih bisa dimilikinya tanpa merugikan rohaninya, tanpa timbul reaksi dosa atau reaksi-reaksi lain yang bertentangan dengan Firman Tuhan.

Batas bawah adalah jumlah uang minimum yang masih dimilikinya tanpa timbul reaksi dosa atau reaksi-reaksi lain yang bertentangan dengan Firman Tuhan.

* BATAS ATAS

Kalau seorang memiliki harta di atas batas ini, itu berarti terlalu kaya atau terlalu berat baginya untuk menanggungnya ( lebih dari daya tampung uangnya ), sehingga tidak tahan, maka ia akan mudah berdosa, sebab dengan uang orang bisa mendapat semua kehendak hatinya, juga perkara-perkara dosa dengan mudah, misalnya Salomo dosanya menjadi begitu banyak karena kaya, sehingga Allah murka padanya Pkh 2:10, 1Raj 11:9.

Juga anak-anak Ayub dosanya melebihi batas, sebab semua akibatnya bisa ditutup dengan uang, baik dosa orang muda dan semua dosa-dosa lainnya, sampai akhirnya ( sesudah melewati batas waktu kemurahan Allah ) Allah sebagai Hakim yang adil terpaksa menyerahkan mereka dalam tangan iblis yang menuntut minta hukumannya, sehingga semua anak-anaknya ini dibunuh oleh iblis sekalipun sudah direm oleh doa syafaat Ayub bapaknya. Doa syafaat tidak bisa menghapus dosa, hanya menunda hukumannya, untuk memberi kesempatan untuk bertobat. Tetapi kesempatan ini, yaitu masa kemurahan Allah kalau sudah habis, maka iblis lagi menuntut hukuman dosanya dan akhirnya diizinkan Allah, dan iblis langsung membunuh semuanya Ay 1:9-12.

Pada akhirnya orang-orang ini terus tumbuh dalam dosa-dosanya dan MENYANGKAL TUHAN.

Jadi kalau uang yang dikumpulkan sudah melebihi batas atas, maka orang itu akan jatuh, ada yang perlahan-lahan ada yang dengan cepat Ams 23:4. Sebab itu orang yang ingin dan berusaha menjadi kaya, tidak langsung diberi Tuhan, tergantung dari daya tampung uangnya ( batas atas ), sebab kalau Tuhan memberi melebihi batas atasnya, rohaninya rusak, ia menyangkal Tuhan dan binasa. Sebab itu orang-orang beriman harus melebarkan atau meningkatkan daya tampung uangnya.

Jangan paksakan dapat lebih dengan menghalalkan segala jalan, dengan macam-macam dosa, puaslah, berpadalah dengan apa yang ada 1 Tim 6:8. Kalau kemampuan kita meningkat, maka berkat Tuhan pasti juga meningkat seperti Abraham, Daud, Salomo ( pada permulaannya ), supaya kita bisa melakukan kehendak Tuhan dengan jumlah uang yang cukup sebagai fasilitas kita dari Allah. Allah tahu tepat batas kemampuan kita masing-masing, jangan berdosa sebagai bendahara-bendahara Allah.

* BATAS BAWAH

Ini berarti kalau penghasilan atau harta kita habis sampai batas bawah ini, jadi miskin, bangkrut, rugi atau oleh sebab apapun, tetapi orang ini tidak berdosa.

Kalau toh menjadi miskin, jangan kuatir ( tetapi tetap perlu periksa diri, kalau ada dosa, harus segera dibetulkan ) dan belajar berpada dalam kemiskinan yang lebih rendah lagi, sehingga daya tampung uang batas bawah jadi lebih lebar! Ternyata Ayub yang mula-mula paling kaya di Uz, jatuh miskin habis-habisan sampai batas paling bawah dari daya tampung uangnya; Tetapi Ayub dalam keadaan yang sangat miskin seperti pengemispun, Ayub tidak berdosa, ia bisa tetap memuji Tuhan dan bersyukur, sehingga ia lulus dalam pencobaannya dan tingkat rohaninya meningkat, sangat indah!

Di bawah batas ini, artinya kalau ia mendapat penghasilan yang berkurang, apalagi kalau ia memiliki uang kurang dari jumlah minimum dari kemampuannya, yaitu lebih miskin, daripada yang bisa ditanggungnya, maka orang ini mulai menyesal, kecewa, bersungut-sungut dan mudah atau segera timbul pikiran jahat. Ia mulai berani menghalalkan segala cara untuk mendapat uang, misalnya mencuri, tidak jujur, berdusta, menipu dll dan akhirnya MENGHUJAT TUHAN.

Biasanya rentang daya tampung uang ini  melebar ( batas atas naik dan batas bahwa turun, tetapi tidak mungkin jauh dari batas kebutuhan minimum ), sejalan dengan pertumbuhan rohaninya.

B. ARTI: TIDAK TAHAN

a. Mendapat berkat atau memiliki uang lebih dari batas atas daya tampung uangnya, akan menyebabkan ia jatuh dalam dosa, sebab:

1. Karena cinta uang tumbuh dalam hatinya, membuatnya menjadi penyembah mammon dan terikat akan cinta uang, sehingga tidak pernah puas dengan uang dan dosanya akan terus bertambah Pkh 5:9, 1 Tim 6:9-10.

2. Karena cinta uang, ia diperbudak oleh uang, sehingga orang tersebut menyangkal Tuhan: seperti Yudas, Akhan, Gehasi Mat 16:26.

3. Karena ada uang lebih, ia mulai menjadi sombong atau berani berbuat macam-macam perbuatan dosa, misalnya: Perzinahan, judi, malas berbakti sebab suka darmawisata, suka perkara-perkara duniawi yang berdosa dll.

Dengan kata lain kalau orang ini menjadi kaya lebih daripada kemampuannya, ia akan termasuk orang kaya yang sangat sulit masuk Surga Mat 19:22-23, sebab di atas batas atas ini ia tidak tahan untuk tetap hidup dalam kesucian. Lebih banyak uangnya, lebih banyak dosa yang dibuatnya.

b. Kehilangan uang atau kekayaannya di bawah batas bawah, di bawah kemampuannya akan menyebabkan ia tidak tahan dan menghojat Tuhan seperti Ny. Ayub (Ayb 2:9).

Batas terendah dari batas bawah ini adalah kematian. Ayub sekalipun kelaparan sampai mati, tetap tidak bereaksi dosa Ay 13:15 KJV, tetapi Ny. Ayub tidak tahan dan menghujat Tuhan.

Mengapa sampai jatuh ke batas bawah?

1. Karena dosa, berkatnya berkurang, sehingga kekurangan.

2. Karena malas, bodoh, penghasilannya turun terus.

3. Karena melawan Allah atau hamba-hambaNya, misalnya waktu raja Achab, mereka mengalami kekeringan dan bala kelaparan.

4. Diserahkan pada musuh. Misalnya orang-orang Israel yang berdosa melawan Allah, dibiarkan kalah oleh Tuhan sampai sangat kelaparan istimewa Yerusalem yang dikepung oleh musuh.

5. Karena ujian seperti yang dialami Ayub.

6. Karena menjadi pencuri dari uang Tuhan Mal 3:8-9.

7. Dll dosa.

Diharapkan batas-batas (rentang) daya tampung uang kita makin lama makin lebar sehingga tidak mudah terpengaruh kalau kena guncangan uang, Misalnya Ayub yang bisa tahan:

a. Pada waktu ia dibuat Allah menjadi paling kaya di Uz (Ay 1:1,8) ia tidak jatuh, tetapi tetap indah bahkan makin indah di hadapan Allah.

b. Pada waktu ia diuji, ia direndahkan amat sangat sampai habis semua uangnya, tetapi ia tidak berdosa pada Tuhan sebab batas-batas daya tampung uangnya besar sekali. Bahkan sekalipun sampai mati, ia akan tetap baik Ay 13:15 .

Kalau batas-batas ( rentang ) daya tampungnya kecil, orang itu akan mudah jatuh dalam dosa waktu menjadi lebih miskin atau lebih kaya dari kemampuannya. Orang-orang seperti ini biasanya tidak sadar akan kemampuannya dan tetap ingin menjadi kaya, bahkan sekaya mungkin.

Pada umumnya semua orang dosa dan orang-orang beriman yang tertipu mammon, ingin kaya, bahkan sekaya-kayanya, dan meskipun sudah melebihi batas atasnya, ia tidak peduli dan merasa masih kuat, padahal sudah tidak tahan dan sudah jatuh dalam banyak dosa. Beberapa orang yang dipakai Tuhan juga demikian, seperti Saul, Yerobeam, Uza ( 2 Taw 26:16 ) dll.

Dalam grafik ini tampak, kalau diberi uang lebih banyak dari daya tampung uang, langsung timbul dosa dalam perbuatannya. Tetapi yang tahan sekalipun berkatnya tambah, tetap tidak bereaksi dosa.

C. ALLAH MEMBERI DALAM BATAS-BATAS DAYA TAMPUNG UANG MASING-MASING

Allah itu tidak terbatas dan bisa memberi kita tanpa batas. Tetapi manusia punya kemampuan tertentu dan terbatas yang bisa berubah setiap waktu tergantung dari pengertian dan kemauan masing-masing. Tuhan akan memberi yang pasti cocok dengan kebutuhan dan kemampuan kita, tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit, sesuai dengan batas-batas kemampuan masing-masing.

Ams 30:8-9 adalah doa SALOMO, sebab menurut pengalamannya ( bukan pada permulaan hidupnya ) ia hanya tahan dalam suatu range / batas-batas yang kecil.

Jadi Allah memberi berkat- Nya tidak sama pada semua orang, hanya dalam batas-batas kemampuannya, yaitu dalam batas daya tampung uang masing-masing. Tetapi iblis bisa memberi banyak bahkan seisi dunia ( Mat 4:8-9 ) tentu dengan menghalalkan segala cara. Dan kalau sudah tepat waktunya, dosanya tidak bisa ditambah lagi, ia diserahkan dalam tangan polisi atau KPK ( Komisi Pemberantasan Korupsi ) sampai dihukum, kalau bisa sampai mati, masuk dalam Neraka kekal Rom 6:23.

D. BAGAIMANA MENINGKATKAN DAYA TAMPUNG UANG?

1. Rohani meningkat: Pengertian FT meningkat, pengurapan meningkat sehingga makin kuat terhadap uang dan tidak ingin kaya.

2. Jangan cinta uang dan makin mahir berpada, baik waktu uangnya sedikit atau banyak tetap bisa berpada. Bisa bersyukur dengan berkat berapapun, sehingga batas-batas daya tampung uangnya makin lebar Fil 4:11-13.

3. Tahu tujuan hidup yang betul, seperti Musa Ibr 11:27. Sebab itu ia tidak mudah tertipu oleh semua yang fana termasuk uang, dan bisa makin mahir berpada, maka daya tampung uang kita akan makin besar.

4. Mahir menggunakan uang. Kalau kita makin dipercaya untuk jumlah yang makin besar, kita akan  makin lebat berbuah, bisa memakai uang makin banyak dengan betul. Ini membuat daya tampung uangnya makin lebar.

5. Menjadi bendahara Allah yang makin besar. Harta kita bukan milik kita, tetapi kita hanya bendahara Allah yang harus bertanggungjawab kepadanya 1 Pet 4:10.

Kita adalah bendahara untuk pekerjaan Tuhan di dunia dalam waktu kita. Kita harus mengerti dan peka akan pimpinan Roh untuk terus taat membiayai pekerjaan Tuhan sesuai dengan jumlah uang yang dipercayakan kepada kita, sesuai dengan daya tampung uang kita.

E. KESIMPULAN

1. Orang suci yang batas-batas daya tampung uangnya besar, makin kaya makin tumbuh rohaninya dan makin lebat berbuah.

2. Tuhan sama sekali tidak keberatan semua umat-Nya menjadi kaya, tetapi belum tentu itu yang terbaik, tergantung dari kemampuan daya tampung uang masing-masing.

3. Orang yang mempunyai daya tampung uang yang lebar ( besar ), bisa menjadi kaya dari Tuhan ( bukan dari iblis ) dan itu akan membuat rohaninya makin tumbuh dan makin lebat berbuah.

4. Orang yang kaya bukan dari Tuhan, susah masuk Surga, makin banyak uangnya makin banyak dosanya, sebab daya tampung uangnya kecil.

5. Belajar meningkatkan daya tampung uang masing-masing dan itu biasanya akan mudah terjadi bersamaan dengan pertumbuhan rohani, kalau kita mempunyai pengertian rohani yang betul tentang uang dan daya tampung uang dan taat sesuai dengan pengertian kita.

6. Meskipun ada perbedaan daya tampung uang yang sangat besar antara Lazarus dan Abraham, tetapi sesudah mati, di Surga mereka duduk bersama-sama dalam tingkat yang sama Luk 16:22.

Sekalipun Lazarus sangat miskin, tetapi ia mau menerimanya dengan tidak bersungut-sungut ( berpada ) dan tidak bereaksi dosa, sehingga rohaninya tumbuh terus dengan baik. Akhirnya tingkat rohaninya menjadi sama dengan Abraham. Allah adil dan benar, tingkat Lazarus bukan tidak ada dasarnya, tetapi ini karena rohaninya indah di hadapan Allah. Ini contoh yang ideal, meskipun di dunia keadaannya sangat bertentangan. Sebab itu Tuhan membiarkan Lazarus miskin untuk seumur hidupnya dan Lazarus bisa menerima dengan syukur, tidak kecewa atau bersungut-sungut. Sebab itu rohaninya indah dan mulia untuk kekal di Surga  Tampaknya Lazarus tidak bisa jadi lebih kaya, batas atasnya terlalu rendah dan Tuhan tahu sebelumnya. Sebaliknya Abraham daya tampung uangnya makin melebar, batas atasnya makin meningkat dan Tuhan memberkatinya makin limpah, ia tidak berdosa, tetapi justru makin rohani, sebab itu berkat Tuhan terus memperkaya Abraham.

Juga Yusuf Maria yang sekalipun sangat miskin dan sederhana, tetapi mereka dipilih Allah, sebab mereka adalah orang yang sangat diperkenan Allah Luk 1:28. Ini batas-batas yang harus kita capai!

II. KAYA DAN MISKIN

Kaya itu bukan dosa, asal dari Tuhan. Dia memberi kita dengan limpah di dalam batas-batas daya tampung uang kita. Justru dengan kekayaannya Abraham, Daud dll punya fasilitas yang cukup untuk mela-kukan kehendak Tuhan, sebagai bendahara-Nya. Tuhan mengizinkan umat-Nya menjadi kaya yang betul, dalam batas-batas daya tampung uang, yaitu:

1. Tanpa dosa.  Tidak cinta uang dan tetap bebas dari dosa, dalam batas-batas daya tampung uang kita masing-masing, tetapi kita boleh terus melebarkan daya tampung uang kita! asal terus tidak cinta uang, Sebab cinta uang itu sumber segala dosa 1 Tim 6:9-10.

2. Memperbesar daya tampung uang yang melebar itu menjadi fasilitas yang indah dan luar biasa, istimewa dalam masa penamatan rencana Allah ( dalam 3,5 tahun I, akan ada milik bersama seperti dalam hujan Awal Kis 4:44-45 ).

Kalau kita punya lebih banyak fasilitas uang ( dalam batas-batas daya tampung uang ), maka kita bisa mendukung dan membiayai pekerjaan Tuhan dan mengerjakan rencana-rencana Allah yang lebih besar sesuai dengan rencana dan kehendak Allah.

Kalau toh miskin, jangan ingin kaya, tetapi memperbesar daya tampung uang dan belajar berpada dalam kemiskinan yang lebih rendah lagi, sehingga batas-batas daya tampung uang kita menjadi lebih lebar! Ternyata Ayub yang paling kaya di Urkasdim, punya batas bawah daya tampung uang yang sangat rendah, sehingga dalam keadaan miskin seperti pengemispun ia tidak berdosa, bisa tetap memuji Tuhan dan bersyukur, sehingga tingkat rohaninya meningkat, sangat indah! Untuk jadi kaya dengan baik, kita perlu mengerti tentang daya tampung uang ini, juga tentang bendahara Allah dll.

KESIMPULAN

Jatah umur kita ditentukan oleh Tuhan, tidak sama untuk setiap orang, sebab ada maksud dan tujuan tertentu untuk masing-masing kita supaya percaya, selamat dan tumbuh setinggi-tingginya di hadapan Allah, sebab itu jadi ukuran kemuliaan bagi masing-masing kita untuk kekal di Surga.

Scroll to Top