Kalau hanya untuk mendapat nafkah, orang kaya tidak pusing pelajaran ini. Tetapi kalau dapat nafkah limpah, tidak masuk Surga itu celaka.
Kalau dapat Surga yang akan datang, tetapi nafkah tidak dapat, itu berarti kita yang salah. Sebab Rom 8:32, Tuhan pasti mau dan bisa memberi limpah perkara-perkara yang fana asal tidak membuat kita berdosa. Tuhan sanggup mencukupi dan tidak pernah keliru, kecuali Tuhan mengizinkan saat kesukaran untuk pengolahan dan ujian. Abraham pun juga pernah diuji dengan masa kelaparan Kej 12:10.
RUT 1:1-6. JANGAN MENINGGALKAN BETLEHEM
Tampaknya tidak apa-apa, semua jalan baik, bahkan berhasil dapat nafkah dan anak-anaknya mulai dapat jodoh. Tidak lama satu per satu mati sampai habis tinggal Naomi yang akhirnya kembali. Untung, ia selamat dan jadi indah, mulia. Andaikata Elimelech tidak ke Moab….??
Dalam zaman hakim-hakim, Tuhan sudah menolong orang Israel berkali-kali lewat banyak hakim, tetapi mereka seringkali tidak taat Hak 2:16-17. Seringkali mereka hidup semaunya sendiri seperti Hak 21:25. Mereka tidak belajar dan tidak peduli pada Firman Tuhan dan Allahnya dan melakukan semuanya menurut pikiran dan ke-hendaknya sendiri. Dalam masa kelaparan di Israel ( Rut 1:1 ) Elimelech memutuskan untuk mencari nafkah di Moab yang tampaknya lebih makmur, padahal ini terlarang ( hukum Wasiat Lama ). Umat Tuhan harus diasingkan dari orang-orang berdosa lainnya, tidak boleh bercampur, itu menjadi dosa Kel 33:16 ( Kel 8:22-23, Im 20:24, 26 dll ). Tetapi waktu itu sudah biasa menurut kehendak sendiri sekalipun itu melanggar hukum Tuhan (dalam Wasiat Baru ini bukan berarti menyendiri, tetapi peringatan untuk tidak ikut dalam dosa-dosanya dan semua perkara-perkara atau cara-cara duniawi. Kita harus tetap suci di tengah-tengah dosa yang makin meningkat 1 Kor 15:33, 2 Kor 6:17, seperti bunga bakung yang putih bersih di tengah-tengah lumpur dan duri-duri Kid 2:1-2. Elimelech melanggar dan seluruh keluarga diajak bersama-sama.
Betlehen – Efrata
Ini tempat Daud 1 Sam 17:12 dan tempat kelahiran Putra manusia Yesus Mik 5:6, juga tempat Elimelech. Ini tempat yang terlalu indah, Juru selamat lahir di Betlehem . Betul ada kelaparan, tetapi pasti Tuhan tidak ngawur dan pasti ditolongnya, Dia tidak pernah terlambat. Akhirnya Naomi mendengar bahwa Tuhan sudah melawat Betlehem dan Israel, mungkin ia mendengar terlambat, sebab sulit komunikasi antara Israel dengan negeri-negeri berhala. Moab adalah negeri kafir ( Wasiat Lama ). Sayang, seharusnya Elimelech tetap dalam Tuhan dan tidak pergi di tengah-tengah penyembahan berhala. Akibatnya ia dan dua putranya mati, yang sudah menikah tetapi belum sempat beranak lalu mati ( berarti tidak lama ). Coba mereka tetap di Betlehem, tidak sampai mati dalam dosa ( di Moab )! Bagi Elimelech, Betlehem dianggap tempat maut dan Moab tempat berkat, ternyata sebaliknya dan semua mati kecuali Naomi. Dalam pengalaman yang lalu mereka ke Moab mencari nafkah utnuk hidup, ternyata mati semua. Naomi ( manis ) sekarang menjadi Mara ( Pahit ) Rut 1:20.
Naomi kembali ke Betlehem, masa depannya masih gelap, tidak ada terang yang dilihat, tetapi ia berharap kembali pada Tuhan dapat hidup. Bagi Naomi jelas tampak Betlehem = hidup dan Moab = kematian, terbukti selu-ruh keluarganya mati. Meskipun demikian Mara tetap kembali ke Betlehem Efrata dan ternyata lewat beberapa waktu, ia menjadi hidup, bahkan terang yang gilang gemilang dalam rencana Allah Rut 4:14-15,17.
Betlehem tetap hidup dalam tangan Allah. Tetapi gara-gara karena nafkah, Elimelech keluar dari Betlehem ke Moab, dikiranya dari mati, ia akan menjadi hidup, ternyata sebaliknya, dari hidup, ia menjadi mati, tetapi bagi Naomi, Betlehem yang dianggap mati oleh Elimelech jadi hidup bagi Mara yang berharap Tuhan, bahkan gilang gemilang sebab disini juga lahir Juru Selamat dunia, luar biasa. Sebab itu jangan karena nafkah sulit, kelaparan, jangan meninggalkan Betlehem ( rumah roti Firman Tuhan ), sebab Firman Tuhan kalau dimakan jadi daging, ditaati jadi sumber kehidupan. Jangan mencari hidup di tempat kematian, yaitu Moab, tetapi di rumah Roti ( Betlehem ). Dahulukan mencari kerajaan Surga. Kalau dapat Surga, pada waktunya semua kesulitan itu akan berakhir dan menjadi kehidupan, bahkan limpah untuk orang yang setia di Betlehem, setia dalam rumah Roti dan kesucian dan terus mendahulukan mencari kerajaan Surga lebih dahulu Mat 6:33.
Ini contoh tentang nafkah yang jadi pedoman dan pelajaran bagi kita, supaya jangan seperti Elimelech, mula-mula berhasil sebentar, tetapi kemudian mati. Jangan utamakan nafkah dan hal-hal yang fana, sehingga meninggalkan Tuhan, lepas dari Pokok yang benar dan masuk dalam dunia yang mungkin ada berkatnya untuk sesaat, tetapi rohaninya mati sebab menurut cara-cara dunia dan menghalalkan semuanya. Cari dahulu kerajaan Surga dengan sungguh-sungguh, baik beribadah, pelayanan dan terus penuh Roh dan selalu taat dipimpin Roh sesuai Firman-Nya. Jangan kuatir, Tuhan sanggup memberi nafkah bahkan limpah pada waktunya dan sesuai dengan ukuran dari Tuhan. Ini dasar utama untuk nafkah. Kita tetap harus bekerja 2 Tes 3:10, rajin, bertanggung jawab dengan bekerja baik-baik, tetapi nomer satu cari kerajaan Surga dan kebenaran-Nya, jangan itu diabaikan, jangan ibadah pelayanan dengan malas, lesu, tidak ada semangat, padahal itu sumbernya! Mungkin ada kesukaran atau pencobaan untuk sesaat, tetapi tetaplah bersyukur, percaya bahwa Tuhan memelihara kita dengan tepat, tidak terlambat. Berdoa terus dengan tekun, lebih-lebih dalam Roh dan kebenaran Yoh 4:23, 1 Tes 5:18, dan limpah dengan Firman Tuhan ( 7 KPR ), maka Roh Kudus akan memimpin kita dan mengatur sikon kita, sehingga pada waktunya kita akan mendapatkan pertolongan dan berkat Tuhan dengan cukup bahkan limpah sesuai kemampuan dan keadaan kita ( kalau berkat belum datang, Allah tahu kita tidak akan mati kelaparan, Allah tidak pernah keliru atau terlambat ). Allah tidak pernah salah, terlambat atau gagal, tetapi Ia Maha tahu, Maha kuasa dan tetap cinta dan setia pada anak-anakNya.
10 TAHUN DI MOAB, Rut 1:4.
Tidak disebutkan bala kelaparan di Israel berapa tahun. Mungkin hanya 1 atau 2 tahun, sebab tidak tampak akibat yang besar, bahkan waktu Naomi pulang, sudah ada banyak orang yang makmur di Betlehem dll. Karena Elimelech mati, mereka mungkin bingung, lagi pula tidak mudah mendapat berita dari Israel dalam zaman itu. Mungkin peristiwa-peristiwa yang dahsyat itu membuat mereka bingung dan lupa. Kedatangan pertama menyesuaikan diri sebagai orang asing dan cari pekerjaan sampai mulai berhasil lalu tiba-tiba Elimelech mati. Kemudian cari jodoh, lalu menikah 2 putranya, kemudian kematian 2 putranya, ini menghabiskan waktu 10 tahun itu.
Naomi pulang sebagai Mara, tidak tahu bagaimana hari-harinya yang akan datang; Tetapi sebab kembali pada Tuhan, akhirnya semua berubah menjadi baik bahkan indah. Sebab itu cari dahulu kerajaan Surga, ini cara hidup yang baik, bukan saja dapat makan ( hal-hal jasmani ), tetapi terutama ia mendapat kembali Tuhan dan Betlehemnya ( yang dahulu hilang ) semua tidak terduga, sampai lahir Obed dari Rut dengan Boaz, lalu Isai, lalu Daud dan akhirnya keluar Putra manusia Yesus! Satu jalur anugerah yang heran dari Naomi yang hampir mati di Moab. Kalau tidak kembali ke Betlehem; Misalnya kalau ia bersandar pada dua anak mantu orang Moab yang cinta dia, lalu tetap di Moab, nasibnya bisa seperti Elimelech dan putra-putranya. Jangan tinggalkan Betlehem ( rumah roti ) sekalipun ada kesukaran atau problem apapun juga, sebab sumber hidup kita jasmani dan rohani adalah Tuhan Yesus.
MEMANG ADA PENCOBAAN
untuk melatih, menguji dan kalau lulus naik tingkat rohaninya, itu perlu. Sebab itu belajar menghadapi sampai pencobaan dengan tetap tinggal pada Tuhan dan rumah Roti.Pencobaan yang datang itu sudah diukur Tuhan tidak lebih dari kekuatan kita 1 Kor 10:13. Orang yang tingkat rohaninya tinggi, pencobaannya juga tingkat tinggi. Dari pencobaannya kita juga bisa tahu tingkat rohani seseorang. Juga Ayub, Yusuf itu ujiannya tingkat tinggi, tetapi lulus. Ia jadi luar biasa, sampai tulang-tulangnya 400 tahun kemudian ikut ke Kanaan, mungkin juga ikut dalam kebangkitan sulung waktu Tuhan Yesus mati di Golgota Mat 27:52-53. Sebab itu jangan takut, asal tetap hidup suci dan terus di ril Tuhan. Kalau anak TK biasanya ujiannya juga ringan. Tuhan tidak pernah salah, tentang beratnya ujian, lamanya dan macamnya. Bersyukurlah dan hadapi dengan pimpinan Roh Kudus segala kesulitan. Jangan lari dari Betlehem ke Moab, cara hidup orang kafir. Ingat Mat 6:33. Jangan semaunya sendiri menurut pikiran dan kehendak sendiri Hak 21:25, tetapi belajar Firman Tuhan supaya bisa mengerti makin limpah, dan taat, sehingga lulus sebab Firman Tuhan menjadi terang ( Maz 119:105 ) bagi jalan kita dalam pimpinan Roh Kudus banyak bertekun berdoa dalam Roh dan kebenaran, berdoa terus sampai ada jawaban dan sesudah itu terus berdoa untuk ujian berikutnya; lebih sering, lebih banyak ujiannya, kalau terus lulus, maka rohani kita akan terus bertumbuh dan meningkat! Ini untung untuk kekal. Sebab itu hidup orang beriman pasti ada pengolahan dan ujian, supaya terus lulus dan tumbuh. Untuk apa dapat isi dunia, tetapi jiwanya binasa dalam Neraka Mat 16:26. Kalau dapat Tuhan, apalagi kalau terus meningkat, pasti jasmani akan dicukupi oleh Tuhan, jangan kuatir Mat 6:25,33; Rom 8:32. Tuhan tidak pernah keliru, terlambat, gagal, pasti bisa, jangan ragu-ragu, percaya dan bertindaklah menurut pimpinan Roh Kudus sesuai Firman Tuhan, pasti cukup! Lihat contoh-contoh dalam Alkitab dan contoh-contoh diantara kita, pasti banyak yang tertolong kalau rohani terpelihara dan tumbuh. Terus tekun 7 KPR.
CARA MENDAPAT NAFKAH DAN SURGA
1. Hidup benar di hadapan Allah, jangan menghalalkan segala cara meskipun ada kesempatan. Harus benar, MAK DSY di hadapan Allah, sehingga jadi berkat, menguntungkan pimpinannya, atau menyenangkan pembeli atau rekan kerjanya sebab bisa dipercaya dan jujur. Juga dalam pekerjaan harus memperhatikan jangan kena jerat dosa perzinaan, kebencian, iri, fitnah dll. Kita harus tetap hidup benar.
2. Mau bekerja dengan baik dan sungguh-sungguh 2 Tes 3:10. Orang beriman harus rajin bekerja, tidak boleh malas, tetapi bekerja dengan baik, taat, tertib, sungguh-sungguh bertanggung jawab, jujur, berkenan pada Tuhan, baik bekerja pada orang atau kerja sendiri, sebab orang tidak mau memperkerjakan orang malas apalagi tidak jujur. Kalau cara kerja kita baik, pasti Tuhan berkati.
3. Mengutamakan hidup dan rohaninya Mat 6:33. Harus mengerti dan yakin, semua dari Tuhan 1 Kor 4:7. Sekalipun orang dosa, Tuhan yang beri matahari dan hujan, nafkah atau kehidupannya.
Memang orang dunia juga masih diberkati Tuhan sesuai dengan cara kerjanya Mat 5:45. Tetapi semua yang jahat pasti ada hukumannya, tetapi biasanya tidak terlalu nyata dan tidak terlalu cepat hukuman bagi orang dunia Maz 73:3-13 dll. Sebab mereka mengerti sedikit dari kebenaran Allah, dituntut sedikit Luk 12:48, apalagi kalau sampai mati tidak mau percaya dan bertobat, hukumannya di Neraka kekal. Tetapi anak-anak Allah yang bersalah bukan dihukum tetapi dihajar Ibr 12:6, lebih sering, sedikit-sedikit sudah dihajar supaya tertib, tumbuh dan menjadi indah, dan tidak binasa karena kebodohannya.
4. Dengan iman Mat 8:13; 9:29. Janji-janji Allah hanya didapat dengan iman untuk anak-anak Allah yang benar. Baik kesembuhan, kesucian, rezeki rohani dll juga nafkah. Jangan bersungut-sungut dan kecewa, itu orang yang tidak percaya, tetapi dalam segala perkara bisa bersyukur Ef 5:20. Tentu juga harus tetap benar. Jangan iri dengan berkat orang lain, sebab Allah adil, tidak membedakan Rom 2:11. Tetap bersyukur dan berusaha, jangan lupa berdoa terus dalam Roh dan kebenaran. Dalam kesukaran, boleh minta nasehat dan bantuan doa saudara-saudara yang lain, lebih-lebih dalam keluarga, atau pada pimpinan / gembala-gembala kecil dan di atasnya. Pelajari dan pegang terus janji-janji Tuhan dalam Alkitab, bukan self sugesti yang banyak diajarkan di dunia. Percaya akan janji-janji Tuhan saja.
5. Minta pimpinan dan hikmat kuasa Allah. Allah itu ahli dalam setiap bidang. Tentu paling baik kita bekerja sesuai keahlian dan kemampuan kita, tetapi tetap masih mungkin ada problem, Roh Kudus sanggup memberi pimpinan dan menguasai sikon. Kadang-kadang masuk akal, kadang-kadang agak aneh, tetapi ternyata berhasil. Allah itu mahir atau tahu lebih dahulu, sebab itu kalau kita suka berdoa, sehingga bisa hidup dipimpin Roh, indah, Tuhan bisa beri jalan-jalan yang ajaib. Berdoalah sebelum mengambil keputusan, kalau kita hidup benar, ada sejahtera Allah terus mengawali hati kita Fil 4:7. Kalau ada sejahtera berarti ada Roh Kudus dan Dia sangat banyak membantu dengan bermacam-macam hikmat, marifat, karunia-karunia dan buah Roh dan kuasa-Nya, sehingga kita bisa berjalan dengan tepat, dengan Tuhan dalam jaminan Tuhan itu yang terbaik.
Karunia dan buah Roh itu bukan hanya untuk di dalam Gereja atau dalam bidang rohani saja, tetapi dalam segala segi hidup kita, sebab kita harus hidup suci bukan hanya dalam hal-hal rohani tetapi juga dalam hal jasmani, sebab setan menyerang dalam segala segi hidup, bahkan ia menghalalkan segala cara. Banyak tindakan-tindakannya yang munafik, pura-pura rohani tetapi akhirnya menjerumuskan dalam dosa dan kejahatan, sebab itu kita harus bisa membedakannya dan tetap dipimpin Roh, baik dalam sekolah, pekerjaan dll kita tetap bersandar Tuhan dan Roh Kudus bisa memberi karunia-karunia dan buah Roh, dan kita menang memakai hikmat, kuasa, kasih Allah dan segala perlengkapan rohani lainnya. Sekaligus ini membuat pekerjaan kita berhasil dalam segala perkara Maz 1:3. Segala jenis perbuatannya untung atau berhasil! Sebab itu teruslah berjalan dalam Roh ( kuncinya adalah terus berdoa dalam Roh dan kebenaran ).
6. Menabur dengan benar, karena Tuhan Ams 11:24-25. Jangan menabur dengan salah.
a. Tidak mau kalah.
b. Ingin dipuji dan dihargai.
c. Ada maksud tersembunyi yang tidak tulus atau tidak benar.
d. Mancing penuaian yang limpah, sebab Tuhan janjikan dapat banyak lalu memberi lebih banyak supaya dapat lebih banyak, seperti orang mancing dengan umpan kecil dapat yang besar-besar.
Orang yang memberi karena Tuhan tidak mengharapkan balasan atau penghargaan dll, sebab itu lebih baik tangan kanan memberi tangan kiri tidak tahu, tetapi Tuhan tetap tahu dan memberi penuaian yang tepat Mat 6:3-4.
Kita harus ingat bahwa semua yang ada pada kita itu dari Tuhan 1 Kor 4:7. Sebab itu kita ini bukan pemilik, tetapi bendahara dari Tuhan dan kita harus menjadi bendahara yang baik dan taat bagi Tuhan dan bertanggung jawab, sebab satu kali kita harus memberi jawab pada-Nya. 1 Pet 4:10.
Harus jadi bendahara yang jujur, setia, taat dan cerdik. Kalau tidak setia dan tidak jujur akan dipecat seperti dalam Luk 16:1. Harta jasmani dan rohani ( 1 Kor 4:1-2 ) itu milik Tuhan, kita hanya bendahara, harus taat, setia dan bertanggung jawab, apa yang dikehendaki dan disuruh Tuhan harus ditaati, baik mempersembahkan dan mengembalikan uang Tuhan ( di Gereja yang jadi kandang dimana kita dipelihara rohaninya Mal 3:10 ). Perpuluhan itu milik Tuhan, harus kembali kepada Tuhan, jangan pada alamat yang salah. Juga menabur kepada keluarga, saudara-saudara kita dan kepada siapa saja yang disuruh Tuhan, sesuai dengan Firman Tuhan. Mengapa? Sebab kita hanya bendahara-bendahara Tuhan yang dipercayai Tuhan untuk membiayai pekerjaan Tuhan, sekaligus dengan ketaatan dalam memberi dan menolong, kita sendiri diberkati Tuhan dengan limpah. Kita bertanggung jawab setiap saat dan pada akhirnya dalam Kursi Pengadilan Kristus bertemu Tuhan di Surga, tetapi disini sudah tidak bisa berubah lagi!
7. Keranjang kemampuan masing-masing Ams 30:8. Allah itu tidak terbatas dan bisa memberi kita tanpa batas. Tetapi masing-masing punya kemampuan tertentu dan terbatas yang bisa berubah setiap waktu tergantung dari pengertian dan kemauan masing-masing. Tuhan memberi yang pasti cocok dengan kebutuhan dan kemampuan kita, tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. Apa artinya batas kemampuan-kemampuan kita? Kalau lebih dari kemampuannya ( terlalu kaya atau terlalu miskin ), lalu berdosa dalam segala bentuknya. Misalnya kalau pendapatannya berkurang, lalu menyesal, kecewa, bersungut-sungut, timbul pikiran jahat dll ) atau kalau dapat lebih ( orang berlebih-lebih sangat mudah berdosa, sebab uang bisa mendapat semuanya misalnya Salomo dosanya begitu banyak karena kaya Pkh 2:10, sehingga Allah murka padanya 1 Raj 11:9. Juga anak-anak Ayub dosanya melebihi batas sampai Allah sebagai Hakim yang adil terpaksa menyerahkan mereka dalam tangan iblis sehingga dibunuh semua, sekalipun sudah direm oleh doa syafaat Ayub bapaknya.
Jangan paksakan dapat lebihdengan menghalalkan segala jalan, dengan macam-macam dosa, puaslah, berpadalah dengan apa yang ada 1 Tim 6:18. Kalau kemampuan kita meningkat, maka berkat Tuhan pasti limpah seperti Abraham, Daud, Salomo ( pada permulaannya ). Allah tahu tepat batas kemampuan kita masing-masing, jangan berdosa sebagai bendahara-bendahara Allah.