I. PENDAHULUAN
Dalam dunia, orang menganalisa hasil tahun yang lalu dengan stock opname, apakah ia untung atau rugi, baik dalam keuangan, politik, rencana hidupnya dsb. Tetapi bagi kita orang beriman, kita baru bisa menghitung semua untung rugi kita pada waktu mati karena saat terakhir yang menentukan, dan kita juga harus tahu permulaan Allah, sebab itu yang berlaku dalam alam baka untuk kekal, misalnya jangan sampai karena kebodohan atau karena tertipu iblis, penilaian kita tidak sama dengan Tuhan, sehingga jadi kecewa dan gagal total seperti Mat 7:21-23; 25:13.
II. ANALISA TAHUN LALU
1. Beres dari semua dosa? Sebab dosa tidak boleh masuk Surga Wah 21:27. Dan kita tidak tahu bila kita harus menghadap Tuhan Yak 4:14, Amos 4:12. Buang semua dosa sekalipun hanya dalam pikiran. Kalau kita sungguh-sungguh mau taat, Roh Kudus dan Firman Tuhan bisa menolong kita dengan tepat.
Dosa adalah masalah pokok untuk keselamatan, sebab dosa menceraikan kita dengan Allah Yes 59:2, bahkan dosa tidak boleh masuk Surga Wah 21:27. Dosa-dosa harus beres sebelum menghadap Hakim Mat 5:25 (Luk 12:58-59).
Sebelum kita menghadap Hakim di atas segala hakim yaitu Tuhan Yesus Kristus, yaitu selagi di jalan, dalam dunia ini kita harus beres dari musuh kita, si penuduh Wah 12:10.
Selama ada dosa, iblis mempunyai bahan resmi untuk menuduh kita di muka Hakim. Tetapi kalau semua dosa sudah dibereskan, dia tidak mempunyai bahan untuk menuduh. Di hadapan Allah, iblis tidak bisa mengada-ada, tetapi kalau ada dosa yang belum beres, dia berani menuduh, sebab itu fakta dan bahan resmi untuk dibawa di muka Pengadilan Allah. Penjahat yang di salib bersama-sama Tuhan Yesus, ia baru percaya dan diampuni, langsung mati, tidak terlambat tetapi pas Luk 23:43. Kalau terlambat 1 detikpun sesudah mati ( sudah menghadap Hakim ), belum dibereskan, tidak bisa dibersihkan untuk kekal. Sebab itu jangan simpan dosa, harus selalu benar di hadapan Allah 2 Tim 2:15. MAK DSY ( di Mana saja, dalam hal Apa saja, Kapan saja, Dahulu, Sekarang, dan Yang akan datang ). Jangan sampai matahari terbenam Ef 4:26.
Pemberesan dosa itu seringkali butuh waktu, sebab biasanya ada pergumulan melawan daging, tetapi jangan mengeraskan hati Ibr 3:13,15. Juga setiap dosa ada akibatnya, bisa sedikit bisa dahsyat tergantung dari semua faktor yang bersangkutan dalam dirinya. Juga rencana Allah akan merosot kalau seorang berbuat dosa dan ada akibatnya Kol 3:25, Maz 99:8 berapa besarnya itu juga tergantung dari banyak faktor. Misalnya Musa berdosa di air Meriba, tidak boleh masuk Kanaan. Juga Harun menyembah lembu emas ( cinta uang ) ia harus mati dahulu dan tidak boleh masuk Kanaan. Daud berdosa dengan Betsyeba dan menghitung rakyatnyadengan tidak memakai cara-cara Firman Tuhan, ia dihukum dahsyat bahkan sampai bertahun-tahun kemudian.
Setiap perbuatan dosa itu menyebabkan seteru menghojat Allah Ibr 12:1, Rom 2:24, 2 Sam 12:14, ini menjadi suatu bau yang busuk. Sebab itu kita harus mencegah jangan sampai berdosa ( misalnya dengan ingat Firman Tuhan Maz 119:11, berdoa Roh Kudus mengingatkan dan menyucikan 1 Pet 1:2, Yoh 14:26 ). Bahkan Roh Kudus terus menerus mengikuti keadaan kita, kalau ada dosa Ia langsung akan bicara, mula-mula dengan sejahtera yang terganggu, lalu dengan kata-kata supaya mengerti dan bertobat. Jangan gampang-gampang berbuat dosa, perangi sejak dari dalam pikiran supaya dibersihkan dan tidak sampai lahir dalam perbuatan Yak 1:15. Tentu yang paling baik adalah tidak sampai timbul dosa dalam pikiran, sebab ini sumbernya dosa, apalagi kalau ada ikatan dosa, itu membuatnya berlangganan ber-buat dosa terus menerus!
Orang yang tidak mau bertobat, tidak dibersihkan, akan tertinggal waktu pengangkatan atau kalau mati ( sebelum pengangkatan ), tidak masuk Surga.
2. Sampai di mana kemajuan (atau kemunduran) rohani kita, supaya kalau ada dosa, bisa dibereskan, dipulihkan dan diperbaiki untuk bisa kembali Terus meningkat maksimal, kalau bisa sampai puncak dengan efektif.
Kita harus bisa menilai hidup kita yang lalu, dan belajar dari pengalaman yang lalu seperti kitab Ulangan bagi orang Israel Ul 4:5; 9-10,23 / 5:12 / 8:18 / 9:7,27 / 15:15 / 16:12 / 24:9, 18, 22 / 25:17 / 30:15 / 32:7 dll. Puluhan kali tertulis: “Ingatlah” akan hidup kita yang lalu, supaya yang salah tidak diulangi lagi dan yang betul menurut Firman Tuhan, terus ditingkatkan, baik rohani dan jasmani Maz 119:105, Yoh 14:26. Makin mahir kita dipimpin Roh dan makin banyak kita mengerti Firman Tuhan, kita bisa melihat hidup kita yang lalu ( dan rencana-rencana yang akan datang ) dan dapat membedakan di sekitar kita ( jasmani dan rohani ) dengan tepat dan dengan pertolongan Tuhan kita bisa terus bertumbuh dalam hal-hal yang betul. Mat 13:23. Lebih kita mengerti Firman Tuhan, kita bisa bertumbuh lebih tinggi sesuai dengan pengertian Firman Tuhan yang sudah kita terima dari Tuhan. Gembala selalu menyediakan makan minum rohani bagi semua tingkat domba-domba yang digembalakan Maz 23:2.
Menilai pertumbuhan secara kasar, yaitu:
a. Halaman: Hidup sungguh-sungguh bertobat dan tidak kembali dalam dosa, untuk tetap dalam keselamatan. Jangan seperti kristen babi dan anjing. Ingat harus ada kebenaran MAK DSY ( di Mana saja, dalam hal Apa saja, Kapan saja, Dahulu, Sekarang, dan Yang akan datang ).
b. Ruangan Suci: Hidup dengan iman, dalam kesucian dipimpin Roh, limpah dengan 7 KPR ( Suci, Salib, bersekutu, Doa, Iman, Alkitab, Melayani ).
c. Ruangan Maha Suci: Seberapa jauh dari kesempurnaan, tumbuh terus, meningkat sampai sempurna.
3. Berapa buah-buah ( jiwa ) yang kita hasilkan dalam 3 macam golongan yang harus kita lakukan 3 angka kedatangan Tuhan:
1. Seluruh dunia sudah mendengar Injil Mat 24:14;
2. Jumlah orang yang selamat genap Rom 11:25;
3. Jumlah orang yang bertumbuh sampai maksimal dalam setiap tingkat Wah 14:1. Minimum masuk Surga. Tetapi kalau ia tidak sadar akan dosanya ( sebab mata gelap, buta rohani, bodoh, ditipu setan ) dikira masuk Surga, ternyata tidak, itu kekecewaan dan kepahitan kekal baginya dan kerugian bagi kita, sebab kita tidak berhasil menyelamatkannya, apa boleh buat, sebab keputusan tergantung orangnya sendiri Luk 12:57.
Bagaimana cara kita memeriksa? Pahala kita diukur dari pertumbuhan dan tingkat rohani kita dan berapa buah-buah jiwa yang kita hasilkan.
Bisakah kita mengukur tingkat rohani. Tidak mudah. Suci = ukuran minimal, yaitu hidup dalam tingkatan Ruangan Suci ( Halaman = 2 Pet 2:22 ). Semua hidup orang beriman harus di dalam kesucian, sebab suci = minimum. Senang dan limpah dengan 7 KPR berarti di tingkat Ruangan Suci. Ukuran yang paling penting sesudah hidup suci adalah kasih ilahi 1 Kor 13:( 1- )13. Ukurannya adalah berapa banyak kita bisa mencintai musuh dan menyapa ( akrab ) Mat 5:46-47.
Kalau musuh harus dicintai, diberkati, apalagi suami istri, keluarga, kelompok Sel, Gereja, orang-orang lain, Gereja-gereja lain dst. Orang yang bisa cinta musuh dan akrab dengan mereka, itu akan cepat tumbuh rohaninya seperti Musa. Waktu Tuhan hendak membunuh, membuang musuh-musuh Musa ( sehingga Musa bisa bebas dari banyak penderitaan dan problem ), tetapi Musa tidak mau, ia mintakan ampun bagi musuh-musuhnya, dan Tuhan menunda hukuman-Nya Kel 32:32 ( 31-35 ).
Justru dengan mencintai dan memelihara banyak musuhnya, Musa tumbuh dengan cepat! Sebab ini jadi pengolahan yang berat bagi Musa. Orang yang bisa memelihara hubungan baik dengan musuhnya, lebih cepat tumbuh roha-ninya seperti Musa, karena pengolahan yang kuat. Punya musuh lebih banyak di sekitarnya dengan sukacita ( ampuni, kasihi ) itu suatu pengolahan yang kuat, sehingga rohaninya, kasihnya tumbuh. ( Ada orang berharap orang yang menjahatinya itu dibuang dari lingkungannya sehingga bisa lega, bahkan berusaha sendiri sekuat-kuatnya untuk menyingkirkan musuhnya dari kelompoknya, sekitarnya, ini sebaliknya dari sikap Musa. Kalau Tuhan menyingkirkannya, apa boleh buat ( bahkan Musa minta itu tidak dilakukan ). Ilustrasi: Ini seperti membuang sikat, hidup makin kotor! Lebih banyak bisa “memelihara musuh dengan kasih Kristus, ini adalah pengolahan yang efektif dan kasihnya akan tumbuh, rohani meningkat. Jangan “membuang” musuh.
Catatan: Kita harus cerdik seperti ular, tulus seperti merpati Mat 10:16, sebab musuh itu biasanya tidak bertobat, jahat, punya rencana jahat. Minta hikmat, kuasa, pimpinan Roh Kudus terus menerus, supaya bisa menghadapinya dengan pertolongan Tuhan. Kalau bodoh, tidak ada kuasa, bisa dirugikan, dicelakakan, bahkan bisa binasa ( seperti rencana orang Israel kepada Musa, berulang-ulang mau dibunuh ). Sebab itu banyak orang tidak mau “memelihara” musuh, memang bahaya, tetapi dengan Tuhan kita bisa melakukannya sesuai kemam-puan kita dan mengatasinya, bahkan sebagian mau bertobat Ams 16:7.
Contoh yang sempurna, lebih dari Musa adalah Kristus, sampai saat terakhir masih mintakan ampun di atas salib ( meskipun Ia sangat menderita ) untuk musuh-musuhNya Luk 23:34.
III. HARI INI
Memeriksa diri dengan teliti dan betul, seperti orang-orang dunia buat stock opname, itu baik dalam dunia. Tetapi kita harus periksa diri seperti ini setiap hari Maz 139:23-24 ( apalagi waktu Perjamuan Suci ), dengan pertolongan Roh Kudus dan Firman Tuhan, bisa dilakukan dengan cepat, praktis dan jadi sangat berguna.
Pemeriksaan terhadap Belsyazar, ia sangat terkejut waktu mendapat vonis
1. Mene ( masa kerajaanmu sudah dihitung dan ditamatkan ).
2. Tekel ( engkau sudah ditimbang, ternyata terlalu ringan ).
3. Peres ( kerajaanmu sudah dibagi dan diberikan kepada orang lain ) Dan 5:24-28.
Mengapa Mene dahulu, tidak Tekel? Sebab untuk setiap orang ada waktunya sendiri-sendiri. Wai kalau waktu atau masa kita habis dan masih kedapatan terlalu ringan! Ingat setiap hari waktu setiap orang makin habis, makin berkurang!
Belsyazar tidak pernah memikirkan akhir hidupnya ia hidup menuruti hawa nafsunya saja. Sebab itu Belsyazar tiba-tiba waktunya habis,menjadi perhitungan yang amat mengerikan. Vonisnya datang sebelum mati. Daniel sudah memberitahu, tetapi ia tidak mau bertobat. Ia juga sudah tahu pertobatan bapaknya, tetapi tidak mau percaya. Biasanya vonis seseorang itu datang sesudah mati, waktu masuk Neraka atau Surga. Kalau datang di dunia itu justru lebih untung kalau mau bertobat seperti Niniwe, malah hukumannya batal! Tetapi sebab sombong, Belsyazar ( yang sudah tahu cerita pertobatan bapaknya Nebukadnezar ) tetap menyombongkan diri dan binasa! Orang sombong memang susah mengakui dosa-dosanya dan akan direndahkan, bahkan binasa!
Perlu setiap hari hidup benar di hadapan Tuhan, sebab:
1. Sewaktu-waktu bisa menghadap Tuhan ( secara pribadi atau bersama ) Yak 4:14, sebab itu harus selalu siap.
Semua orang adalah camat ( calon mati ), tetapi kita tidak perlu takut, sebab Tuhan yang menentukan dengan tepat. Kita tidak tahu kapan; manusia itu seperti uap Yak 4:14. Setiap orang, setiap “camat” harus bersedia untuk menghadapi Pengadilan terakhir Amos 4:12. Sebab itu kita harus selalu siap untuk hari itu.
2. Adalah kehendak Tuhan kita selalu hidup, lekat dengan Tuhan seperti carang dalam pokok, jangan rengat, retak, apalagi putus. Kalau ada rengat, ada dosa, setan akan masuk dan rohani akan dirusakkannya.
3. Kalau hidup benar dan selau taat dipimpin Roh, dalam semua problem dan kesukaran akan selalu menang Rom 8:31,37, bahkan juga dalam akhir zaman yang dahsyat, dosa dan orang dosa sempurna sudah bermunculan, sebab itu kita semua juga harus lekat dalam Kristus ( seperti carang dalam pokok ) dan tumbuh terus. Dalam masa penamatan rencana Allah dengan fasilitas ilahi yang lengkap, timbul banyak orang sempurna dalam kesucian, bahkan sudah mulai bermunculan sebelum Minggu ke-70 Daniel Wah 22:11. Setiap hari harus ada saldo positif yaitu hal-hal yang berkenan pada Tuhan, jangan ada saldo negatif yang penuh dosa dan melawan Allah, sebab itu merusakkan rohani kita dan rencana Allah dalam kita bisa rusak / batal. Jangan menunda memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada 2 Tim 3:16, lebih-lebih yang menimbulkan dosa, sejak dari pikiran sampai dalam perbuatan. Lebih-lebih kalau ada dosa harus langsung dibereskan Ibr 3:15. Jangan ditunda, dosa akan segera tumbuh disini ditekankan dosa zina, dosa akhir zaman Kej 6:2-3, Ams 6:27-29.
IV. MENGHADAPI UJIAN AKHIR GLOBAL
Akan ada banyak gangguan, keru-gian jasmani, malapetaka, penyakit dll yang terjadi, kita harus tanya Tuhan mengapa semua ini terjadi, pasti ada sebabnya, sebab bagi orang beriman tidak ada yang kebetulan Mat 10:30. Kalau ada yang salah, dosa, harus dibereskan.
Coba lihat dalam sikap, reaksi, perbuatan, kata-kata kita dll, apa ada tabiat atau hal-hal yang salah, cacat, pincang atau kelemahan-kelemahan. Kalau ada bereskan dan sesudah itu tumbuhkan bagian-bagian yang lemah atau pincang ini. Kita harus selalu hidup suci di hadapan Tuhan. Kalau kita tidak salah, tetapi datang macam-macam pencobaan, jangan takut. Juga dalam menghadapi orang-orang sempurna dalam dosa Wah 22:11.
a. Berdoa terus dalam Roh dan kebenaran Yoh 4:23-24, 1 Tes 5;17. Dalam pimpinan Roh kita akan dapat mengalahkan semua pencobaan itu.
b. Tidak ada yang kebetulan bagi umat Tuhan. Bagi orang yang hidup benar, cinta Tuhan, dengan Tuhan, dipimpin Roh, kita bisa menghadapinya dengan berkemenangan, sehingga semuanya akan jadi kebaikan Rom 8:28, bahkan menjadi kejutan-kejutan yang indah 1 Kor 2:9. Berulang-ulang Daud menghadapi bahaya, celaka dan problem yang besar seperti tiba-tiba bertemu Goliat, tahu-tahu negarinya Zikhlag dibakar habis oleh orang Amalek. Tetapi sebab tetap hidup benar dan terus minta pimpinan Roh Kudus, semua itu jadi kebaikan dan keajaiban, kejutan-kejutan yang indah-indah. Jangan takut, hadapi semua kesukaran-kesukaran yang akan datang, tetapi pelihara hidup ini baik-baik dalam kesucian dan terus taat dipimpin Roh.
c. Bersekutu dalam Roh dan Firman Tuhan. Ini perlu, lebih-lebih kalau bisa saling tolong menolong antara suami istri, keluarga, anggota Gereja dan dengan pemimpin-pemimpin, gembala kecil dst. Sebab orang lain seringkali bisa melihat kesalahan kita lebih jelas Mat 7:3-4. Ini adalah kehendak Allah bagi kita, jangan jadi anjing kelu Yes 56:10, itu jadi dosa Yak 4:17, Yer 33:4-5. Harus tiup nafiri, kalau tidak jadi dosa. Nasehati dan tolong melepaskannya dari dosa-dosanya Jd 23.
d. Tekun melakukan kehendak Allah Mat 7:21. Ini tetap berlaku dan masing-masing kita harus hati-hati. Yang terpenting ialah mengasihi orang di dekat kita Luk 10:27. Ini berarti menyelamatkan jiwa-jiwa yang menjadi tanggungan kita yaitu orang serumah dan orang dekat kita lainnya. Miliki belas kasihan untuk mereka Mat 9:13. Kalau kita sudah mengingatkan mereka, kita bebas dari darahnya Yeh 33:4-5. Ini kewajiban kita, harus, ini hukum Allah, sebab itu kita wajib mengingatkan saudara-saudara atau orang dekat kita.
Begitu juga kita harus melakukan kehendak Tuhan yang lain dalam hidup kita. Kekristenan ini, bukan hanya menerima keselamatan dengan cuma-cuma, tetapi juga harus mau menderita sengsara karena melakukan kehendak Allah Fil 1:29. Jangan takut, ingatkan mereka tetapi jangan ngawur, minta hikmat dan kuasa Allah, sehingga kita dipimpin-Nya, berdoalah, lebih-lebih dalam Roh, sehingga kita selalu dipimpin-Nya.
V. KESIMPULAN
– Ingat saat terpenting adalah akhir hidup, sebab itu harus terus berjaga-jaga, terus siap, sebab kita bisa jadi “camat” ( calon mati ) sewaktu-waktu Yak 4:14.
– Hidup yang selalu siap itu sangat indah, sebab terus berkemenangan, tumbuh dengan betul dan cepat, dan mengalami rencana Allah yang indah. Inilah cara hidup lima gadis bijak.
– Jangan merosot dan binasa seperti Yudas, Saul, dll. Sekalipun merosot dan jatuh, tetapi kemudian bisa bertobat kembali, masih selamat seperti Salomo, Simson, Nuh dll, tetapi tingkatan rohaninya rusak, kemuliaannya lenyap, itu rugi untuk kekal.
– Jangan hidup kita hanya berdaun, tetapi harus berbuah Mat 21:19. Sekarang baru analisa tahun yang lalu, tetapi kalau sudah mati, terlambat, rugi kekal. Harus dicheck setiap hari oleh Roh Kudus, kalau betul, selalu ada sejahtera Allah dalam hati kita Fil 4:7.
– Perhatikan baik-baik apa yang salah, lemah, kurang betul tahun-tahun yang lalu, apalagi menimbulkan banyak kerugian dan kerusakan rohani, buang semua habis-habisan dan betul-betul bertobat dan disucikan, jangan kembali lagi, sebab akibatnya lebih besar kalau diulang dosa-dosa itu.
Kalau oleh anugerah-Nya tetap dalam kesucian, teruskan, tumbuh terus, meningkat terus sampai puncak.
– Jangan lupa berapa banyak kita menabur, baik jasmani dan rohani, kerjakan karena Tuhan, berkorban untuk Tuhan, jadi berkat karena Tuhan, maka tahun yang akan datang kita bisa menuai lebih banyak, bahkan sampai kekal.