M4497 – Filipi 4:4 Bersukacita Selalu di Dalam Tuhan

I. KEHENDAK ALLAH UNTUK ORANG BERIMAN

Allah menghendaki umatNya terus hi-dup dalam sejahtera dan sukacita Allah Rom 14:17, Fil 4:4,7. Tetapi ter-nyata tidak semua hidup dgn sukacita Surgawi. Mengapa? Sebab tidak hidup dalam kesucian, tidak lekat dgn Tuhan Yoh 15:2. Kita harus selalu taat di-pimpin Roh hidup sesuai dgn Firman Tuhan Fil 1:18,25; 2:17,18,28; 3:1; 4:10 dll. Maka akan ada sukacita ilahi (Surga) memancar dari dalam hati kita Yoh 14:14 sampai ke dalam hidup kekal. Ini dapat diringkas dgn 7 KPR, maka kita akan punya sumber su-kacita dalam Tuhan. Ini hidup di-pimpin Roh Rom 8:14, tidak menurut daging Gal 5:16-17. Kalau toh jatuh dalam dosa (sejak dari pikiran) harus mau segera bertobat Ibr 3:15. Tanda orang yg dipimpin Roh (punya su-kacita ilahi), hidupnya selalu  ada sejahtera dari Roh Kudus Fil 4:7.

II. SALDO SUKACITA, Yoh 16:22

Misalnya kita mengalami sesuatu yg merugikan, yg celaka, rasanya susah, tetapi sukacita Tuhan dalam kita tidak bisa diambil, tetap ada, atau paling sedikit ada sisa saldo sukacita yg cukup banyak.

Ini yg membuat orang2 yg tinggal dalam Tuhan tetap stabil dalam sukacita Tuhan. Sebab:

1. Ikut Tuhan tidak berarti bebas atau lepas dari perkara2 yg jahat dan merugikan, tetapi kalau kita dipimpin Roh, kita bisa menghadapi problem2 ini dgn tepat sesuai Firman Tuhan dalam pimpinan Roh Kudus, sehingga kita lepas, lulus dan naik kelas (tetapi jangan karena dosa, ada dosa, harus bertobat sungguh2). Memang daging bisa sakit dalam pergumulan ini, sebab seringkali ini membuat sakit hati dan penderitaan secara manu-siawi, tetapi kalau kita tidak mau bereaksi dosa, kita menang, maka kita bisa menghadapi problem ini dgn sukacita, sebab peristiwa pahit dan jelek ini tidak bisa mengambil sukacita kita sampai habis, tetap ada sisanya, tetap ada saldo sukacita. Misalnya Paulus, Silas dalam penjara, mereka tidak berbuat dosa, tetapi harus men-derita, mereka dipukul, ditangkap dan dipenjara, tetapi mereka tetap bisa bersukacita sekalipun menderita, sebab tetap ada saldo sukacita bagi mereka Kis 16:25.

Mereka menyanyi dgn segenap hatinya, sehingga hadirat Tuhan turun atas pujiannya Maz 22:4 dan kuasa Allah bekerja sehingga malam itu juga mereka terlepas, luar biasa! Perca-yalah akan janji Allah ini, ada perto-longan Tuhan atau belum, teruslah bersyukur pada Tuhan. Tentu juga perlu periksa diri, jangan sampai penderitaan itu datang sebab dosa dan kesalahannya (kita harus bisa terus hidup dalam kesucian dan tidak bereaksi dosa). Kalau ada dosa dalam hati, tidak lagi ada saldo sukacita, tetapi susah dan penderitaan penuh. Sukacita Surgawi,  yg indah, yg bisa tetap ada sekalipun masuk penjara kesukaran/ penderitaan; Kalau kita ada hubungan baik dgn Tuhan, tidak bereaksi dosa, maka kita bisa bebas bersukacita sekalipun masih dalam penjara kesukaran, bahkan bersu-kacita dalam segala sikon, enak atau tidak.

III. DUA MACAM KESUKAAN

Orang yg tidak mengerti, membagi tiga, yaitu:

1. Benar.

2. Dosa.

3. Netral.

Tetapi di hadapan Tuhan, tidak ada yg netral, hanya ada yg betul dan salah. Kalau hatinya bercintakan sukacita itu, terikat atau memberhalakannya, itu jadi kesukaan yg salah. Yg penting bagaimana isi hatinya dan sikapnya pada kesukaan yg netral itu, apalagi kalau jelas2 ada dosa itu menjadi kesukaan dosa. Misalnya hanya jalan2 bersama, tetapi ada perzinaan dalam hati itu sukacita dosa.

Kita juga harus bisa membedakan. Setiap kali kita check supaya tetap ada sejahtera dari Allah; Kalau kesukaan itu membuat dosa dalam hati dan perbuatan kita, maka itu sukacita yg salah. Kita harus tetap memelihara kesucian hati kita terus menerus da-lam pimpinan Roh.

Sukacita dari Tuhan itu mengalir keluar dari hati yg sudah jadi baru dan penuh Roh Kudus, tidak tergantung dari ada tidaknya kesukaan dari luar. Juga demikian dalam Gereja, kalau hidup dalam kesucian, penuh dgn Firman Tuhan dan pekerjaan Roh Ku-dus, akan ada kepuasan dan sukacita dari Tuhan, meskipun peralatan dan keadaan sederhana, yg pentingGereja ber-api2 dipimpin Roh Kudus.

IV. TINGKAT2 KESUKAAN DI DALAM TUHAN

Bisa diukur dgn skema Kemah Suci.

1. Halaman. Ini orang yg jatuh ba-ngun dalam dosa, Kristen tomat (Minggu Tobat, Senin Kumat) 2Pet 2:22. Sukacita dari Allah tidak ada, yg ada seperti orang dunia, ikut2an, tidak tentu. Orang ini berusaha cari Gereja yg bisa menghibur, membuat senang! Mungkin yg punya daya tarik besar, banyak dekorasi, musik dan nyanyian yg indah dan variasi2 lain-nya, biasa-nya orang2 seperti ini tidak suka akan Firman Tuhan, apalagi yg panjang, sebab hatinya tidak bertobat.

2. Ruangan Suci. Selalu ada (saldo) sukacita dari Tuhan.Kalau hidup dalam kesucian, ia punya sumber air hidup dalam hatinya Yoh 4:14; 7:38. Kalau krannya dibuka langsung keluar air hidup, sukacita ilahi, tidak harus di-buat2, tetapi dgn iman, langsung ada sukacita dalam ibadah, doa atau per-sekutuannya, sekalipun masih ada an-caman dan bahaya yg belum selesai.

Dalam Perjamuan Suci Putra manusia Yesus memecahkan roti dan anggur, Ia tahu ini tentang tubuh dan darahNya sendiri, ini ngeri dan berat, tetapi justru dalam “tingkat Ruangan Suci” ini Ia dan murid2 bisa menyanyi dgn heran, sampai ditulis dalam Mat 26:26,28,30.

Ia sadar akan sengsaraNya, tetapi ia masih bisa menyanyi, masih ada sukacita, dan itu jadi kekuatan bagi-nya Neh 8:11c. Kalau hati suci, bisa menyanyi dgn bebas, spontan. Tetapi kalau ada ganjelan dosa yg belum beres, apalagi orangnya ada di antara mereka, nyanyinya terbatas atau di-buat2, hanya supaya tampak bisa nyanyi, tidak spontan. Kalau nyanyi dalam kesucian dgn bebas, bisa nyanyi dalam pengurapan Roh atau pakai bahasa lidah dan ada kesukaan yg besar dalam hati dan biasanya orang2 sekitar ikut merasakan hadirat Tuhan dan ikut bersukacita. Orang ini dalam segala sikon, juga dalam kesukaran masih ada sukacita dan ini yg ajaib seperti Paulus dalam penjara dan ha-dirat Tuhan terasa, kuasa Allah be-kerja dan rencana Allah berlangsung dgn indah.

3. Ruangan Maha Suci.  Sukacita orang2 yg sempurna (mereka lang-sung naik ke tahta Allah), sama sekali tidak ada susah lagi.

4. Luar Halaman. Kalau orang itu undur, murtad, mereka tidak lagi suka anggur baru (kesukaan Tuhan), tetapi suka kesukaan dalam dunia Luk 5:39 (Anggur lama, ada banyak), tetapi ini sukacita sesaat, akhirnya hatinya kembali tawar, susah dan pahit Ibr 11:25, Ams 14:13-14. Orang seperti ini terus haus Yoh 4:13, terus mengejar kesukaan duniawi dalam dosa, dosa-nya makin banyak dan akan berakhir dalam Neraka di mana asap siksanya naik ke atas se-lama2nya Wah 14:11, tempatnya tangisan dan kerta gigi yg tidak pernah berhenti Mat 8:12; 13:42,50; 22:13; 24:51; 25:30, Luk 13:28, ngeri, untuk kekal. Kalau kita tetap dalam Tuhan dalam kesucian, selalu taat dipimpin Roh, maka kita bi-sa bersukacita dalam segala keadaan, luar biasa. Sebab dalam keadaan susah, untuk orang yg cinta Tuhan itu tidak kebetulan, tetapi semua itu akan berubah menjadi kebaikan Rom 8:28, bahkan jadi kejutan2 baru yg heran dan indah 1Kor 2:9!

V. APA GUNANYA BERSUKACITA TERUS?

Ini banyak faedahnya yaitu:

1. Ini jadi kekuatan lahir dan batin. Neh 8:11. Orang yg terus susah, kese-hatan akan makin rusak, jadi putus asa,tidak bisa tidur enak, beban jantung, metabolisme tubuh tergang-gu, keluar hormon2 yg tidak wajar dan banyak degradasi dari organ dan fungsi tubuh, cepat tua, tidak bisa apa2 lagi dan hidupnya jadi sia2.

2. Kalau ada sukacita dari Tuhan, tubuh jadi makin sehat dan tumbuh dgn baik. Juga secara rohani, jadi kuat dan tumbuh dalam segala segi hidup, tabiat baru makin berkembang, kalau menghadapi ujian, lebih mudah lulus, bisa tetap kuat melakukan kehendak Allah dan mengalami rencana2 Allah yg indah.

3. Tahan dgn proses pengolahan hidup rohani (meskipun banyak sakit untuk daging), sehingga bisa lulus dan naik kelas, ini indah untuk kekal.

4. Rencana Allah bisa jadi makin banyak, sampai penuh, sehingga bisa mengalami rencana2 Allah yg indah. Sebab tidak ada yg kebetulan, mes-kipun perkara yg sial dan celaka, tetapi bagi orang yg cinta Tuhan, itu tidak kebetulan, bahkan jadi bahan mentah bagi kita, kalau lulus, itu membuat rencana Allah jadi matang dan indah terjadi dalam hidup kita. Sebab itu orang yg mengerti dan percaya sekalipun “sial” tetap bisa bersyukur, sebab tidak ada celaka bagi orang yg cinta Tuhan, semua akhirnya jadi kebaikan dan kejutan yg indah2 Rom 8:28, 1Kor 2:9. Lihat kehidupan Yusuf, Daud, Daniel dll. Yacob lain, ia menuruti perasaan hatinya dan per-kara celaka itu menindas dia, sehingga sangat menderita ber-tahun2. Coba ia bisa bersukacita, maka ia bisa men-capai tingkat2 yg tinggi dalam 22 tahun dan jauh lebih indah dan lebih mulia daripada apa yg dialaminya (yg hanya sisa2, juga semua itu karena Abraham dan Yusuf).

VI. CARANYA BISA BERSUKACITA TERUS

1. Dalam segala perkara bisa ber-syukur, enak atau tidak enak Ef 5:20,

1Tes 5:18. Sebab percaya, tidak ada yg kebetulan. Orang percaya tidak ragu2, sekalipun hidupnya tidak enak cukup lama seperti Yusuf menderita selama 13 tahun, tetapi ada dua kali kejutan indah, sebab tetap hidup benar.

2. Hidup benar di hadapan Allah. Ini mutlak perlu, sebab kalau ada dosa, maka sukacitanya bocor atau habis, dan setan bisa masuk menuduh dan menipu dia. Sebab itu kalau ada hal2 yg jelek, celaka, jahat, sekalipun diperlakukan tidak baik, jangan pernah bereaksi dosa. Kalau timbul sedikit dosa atau JMPE (Jengkel, Mangkel, pegel, Emosi), sudah tidak bisa bersukacita, ada ganjalan dalam hati. Periksa diri dan tanya Tuhan 1Taw 16:11, minta pimpinanNya, dgn Tuhan pasti bisa tetap hidup benar. Kalau sudah selesai, bebas, tetap dipimpin Roh maka kita bisa selalu ada sejahtera Fil 4:7, dan bisa tetap bersukacita, tidak mengganjal! Kalau ada dosa, orang bisa pura2 bersu-kacita, tetapi tiba2 bisa berubah jadi putus asa atau marah dll sebab do-sanya bertambah besar. Tetapi me-reka yg bersukacita dalam Roh, tidak akan mudah hilang kesukaannya, ke-sabarannya dan pimpiann Roh Kudus selalu memimpinnya lengkap dgn kuasa, hikmat dari Allah, sehingga tidak mudah bereaksi dosa, tetap dalam kesucian Tuhan.

3. Terus dipimpin Roh. Roh akan memimpin kita tetap bertekun dan lapar haus akan 7 Kebutuhan Pokok Rohani (Suci, Salib, berSekutu, Doa, Iman, Alkitab, dan Melayani). Ini kunci yg luar biasa, sebab bukan saja bisa bersukacita, tetapi juga tumbuh semaksimal mungkin dalam rencana Allah, tidak nganggur atau buang waktu, sekalipun ada pencobaan, tetap taat dipimpin Roh, baik dalam pertumbuhan tabiat baru dan kasih Kristus dan makin indah bersekutu dgn Tuhan.

VII. EKSPRESI KESUKAAN

Ini tidak terlalu penting dalam Tuhan, tetapi dalam dunia ini penting, bahkan di-besar2kan. Orang2 yg dipimpin Roh sekalipun tampaknya biasa2, tenang, tetapi penuh kepuasan dan sukacita dalam hati dan hidupnya. Se-waktu2 bisa menyanyi, melayani, menjadi berkat bagi orang lain, dan melakukan kehendak Tuhan dgn sukacita. Me-mang kalau bertemu keluarga atau saudara seiman biasanya ada ekspresi yg tampak, istimewa dalam nyanyian. Nyanyi memuji Tuhan punya harga dan faedah yg indah. Nyanyi yg betul itu keluar dari dalam hati dan naik pada Tuhan seperti pujian dan pe-nyembahan, bukan hanya keindahan untuk telinga, bahkan tanpa kein-dahan musik, lagu, tetapi kalau Tuhan berkenan, hadirat dan kuasaNya akan nyata sekali seperti waktu Daud main kecapi untuk mengusir setan2 dalam Saul 1Sam 16:18,23.

Ekspresi sukacita dari Tuhan bisa dgn apa saja, itu indah, sebab ada Tuhan dan suasana Surga dalam ha-tinya, itu penuh sukacita. Orang2 yg penuh dan dipimpin Roh, penuh su-kacita Surgawi itu penuh variasi, sebab dgn apa saja jadi indah. Tetapi jangan dibalik, segala perkara yg tampaknya indah, sukacita dan meng-hibur, tetapi kalau ada dosa itu sia2 dan masuk jerat iblis. Bersukacitalah dalam Tuhan dan tetap dalam ke-sucian. Peralatan sekarang sangat canggih, tetapi tidak bisa meniru kesu-kaanhadirat Tuhan, sebab Tuhan tidak bisa dipalsu. Kalau ada dosa itu sua-sana Neraka, bisa dimulai dgn kesu-kaan sesaat, tetapi akan cepat kem-bali pada yg asli, yaitu kepahitan Neraka.Dia hanya ada dalam umatNya yg hidup dalam kesucian.

Tentang nyanyian, ingat cara2 menyanyi, memuji Tuhan dgn betul, yaitu dgn:

1. Hidup benar, bukan dgn dosa (kalau ada dosa harus segera dibereskan).

Salib dan sukacita ilahi itu berhu-bungan erat, sehingga orang dunia dan orang beriman yg tidak mengerti, tidak suka sukacita dari Tuhan sebab salibnya banyak, penuh penygkalan diri. Justru dgn salib ini ada sukacita yg murnidan perhentian dari Tuhan Mat 11:29.

Mengapa? Sebab salib mematikan daging sehingga roh kita makin tum-buh subur di dalam Tuhan dan limpah sukacita Surgawi yg indah.

2. Dgn pengertian Maz 47:8, bukan tape recorder. Kita nyanyi dgn pe-ngertian, kalau arti lagu2 dalam nyanyian itu aneh atau tidak sesuai dgn Firman Tuhan, jangan dinyanyi-kan. Juga dalam bahasa asing, kalau tidak mengerti jangan dinyanyikan.

3. Dgn iman Rom 10:8. Ada kuasa dalam nyanyian iman. Misalnya sam-bil nyanyi lagu”bilurNya”, atau lagu “Dalam nama Yesus”, itu sama seperti doa orang benar.

4. Dalam Roh 1Kor 14:15, 2Kor 3:17.

5. Dgn musik hati Ef 5:19.

Orang yg menyanyi me-muji2 Tuhan dgn betul, itu juga seperti doa pe-nyembahan yg keluar dari hati. Sebab itu nyanyilah dgn betul itu berkenan pada Tuhan. Dia hadir dalam pujian umatNya Maz 22:4.

6. Keluar dari hati yg setuju dan cocok dgn hatinya Maz 19:2. Korban puji2an yg indah bagi Tuhan itu yg indah dari hati (sebab Tuhan melihat hatinya) bukan hanya merdunya mulut, itu untuk telinga manusia, sebagian bisa pura2.

7. Dgn mulut yg cocok dgn hati,  jangan bisu, buka mulut, ini korban yg indah bagi Tuhan, lebih dari korban lembu muda Maz 69:31-32 (Hos 14:3, Ibr 13:15).

Tuhan senang kalau kita memakai mulut  baik2 untuk memuji Tuhan selagi kita hidup sampai nafas terakhir atau Tuhan datang, jangan sakit2an atau cacat, tidak bisa buka mulut memuji Tuhan, Tuhan ingin selagi kita masih bernafas, tetap sehat 3Yoh 2, untuk bisa terus memuji Tuhan dgn mulut kita Maz 150:6. Itu menambah limpah kesukaan Tuhan dalam hati kita.

Ada orang yg mengekspresikan sukacitanya sambil nyanyi dan tarian seperti Maz 150:4 TB, KJI. Ini Wasiat Lama, harus dibuka selubungnya. Kalau kita menyanyi dgn kesukaan ilahi, seringkali ada kebebasan dalam Roh 2Kor 3:17 dan timbul macam2 ekspresi yg baik dan sopan, se-olah2 seperti menari, tetapi inikebebasan dalam Roh, ini spontan, bukan dgn latihan2 menari, lebih2 seperti cara2 orang dunia, dgn daya tarik manu-siawi yg mudah tercampur dgn per-kara2 dosa, sebab itu lebih baik kita nyanyi dgn kebebasan Roh, spontan dan dgn kesukaan dan kepuasan dari hadirat Tuhan itu jauh lebih indah dan menjadi berkat dan tidak masuk dalam jerat2 dosa. 

Jangan tertipu oleh sukacita daging dan dunia ini dgn macam2 ta-waran, rayuan dan iming2 dari dunia ini, lebih2 dalam keadaan susah atau kesulitan. Seperti Elimelech tertarik pergi ke Moab, lebih2 waktu di Israel ada kelaparan. Sesudah di timbang2 maka Elimelech pindah ke Moab dan membawa seluruh keluarganya. Ia tidak peduli meskipun itu melawan Firman Tuhan dan menuruti tabiat tidak setia. Memang mula2 ia sukses, senang, apalagi dapat perkara2 baru, itu sangat menarik, tetapi tidak be-rapa lama ia mati. Juga putra2nya yg sudah menikah dan bersukacita, tidak lama mereka juga mati sebelum ada anak yg dihasilkan. Semua mati, ke-cuali Naomi yg terpaksa ikut pindah. Jangan kena tipu daya iblis dan daya tarik yg manis, tetapi melawan Firman Tuhan. Sukacitanya sebentar, lalu mati. Masing2 harus tetap setia di tempatnya masing2, jangan pindah2. Sukacita yg betul itu bukan hanya di dunia, tetapi sesudah mati tidak hilang, tetapi bersambung dalam Surga kekal bahkan lebih manis dan heran, sebab itu jangan tertipu oleh sukacita dunia atau daging.

Nyanyian seperti ini sangat indah, hadirat Tuhan makin nyata dan tam-pak hasilnya, lebih2 dalam kesukaran dan penderitaan. Seperti Yosafat pe-rang dgn me-muji2 Tuhan, hasilnya luar biasa, timbul kemenangan Bera-chah yg sangat besar dan heran 2Taw 20:26.

Scroll to Top