I. PENDAHULUAN
Beberapa banyak orang belum mengerti tentang perintah “trio selalu” ini, yaitu orang beriman itu disuruh untuk terus menerus berdoa, bersukacita, dan bersyukur di dalam segala hal. Sebagian hanya mengerti tentang doa, sebagian karena tidak mengerti atau merasa tidak mungkin, bagaimana bisa bersukacita selalu, lebih cocok sebentar tertawa lalu sebentar menangis, ini lebih realitstis. Tetapi bersukacita terus, mungkinkah ini? Ya, sebab doa dan bersyukur ini kuncinya!
II. CARA MANUSIAWI
Kalau bisa bersukacita terus pasti semua orang mau, dan banyak yang sudah berusaha. Ada seorang raja memerintahkan penjaga anaknya supaya jangan sampai menangis, tetapi tertawa terus. Ternyata bolak balik gagal. Waktu mainannya jatuh dan pecah ia menangis. Waktu ibunya pergi ia menangis, waktu anjing kesayangannya mati dan dibuang ( dikubur ) ia menangis. Waktu ia minta pisau tidak diberi ia menangis. Apalagi kalau HPnya diambil, ia menangis dan meronta-ronta. Banyak kegagalan.
Ternyata dari kecil manusia menangis dan tertawa silih berganti. Bisakah kita bersukacita terus? Apakah ada cara yang bisa membuat sukacita terus, atau menangis seminim mungkin? Ada ahli ilmu jiwa menyuruh ke Gereja yang biasa menangis, untuk menangis sampai tuntas habis, atau bertepuk tangan nyanyi bersukacita atau pergi ke tempat penghiburan pelawak supaya bisa tertawa bebas lepas. Ada yang mencoba bersukacita kalau menang lotre, tetapi ternyata uangnya habis untuk membelinya, dan ia bingung dan susah. Juga untuk beli karcis hiburan, tetapi waktunya habis, sehingga pekerjaan dan beban makin menumpuk. Ada yang berkata kumpulkan sedikit-sedikit sampai jadi bukit, tetapi gagal dan makin stres. Bagaimana kalau makan minum enak? Sudah ada banyak ide, dan manusia terus mencoba sampai kiamat, tetapi air mata selalu saja muncul seenaknya.
III. CARA ILAHI
Heran Tuhan memerintahkan hal ini, sukacita, doa dan bersyukur senantiasa. Allah memberi perintah bukan ngawur, tetapi pasti jadi asal orangnya percaya dan mau taat, ia akan dapat mengalami sukacita, doa, dan bersyukur senantiasa, trio ilahi ini. Ini sudah terbukti dan dialami manusia yang diciptakan Allah dan ditaruh dalam taman Eden ( Surga tingkat I ), sangat indah. Tetapi ketika manusia jatuh dalam dosa dan diusir keluar dari Eden, maka ini menjadi problem yang tidak terpecahkan. Ini kuncinya, kalau manusia bisa balik ke Eden, maka ia akan dapat mengalami sukacita senantiasa tanpa kegagalan, yaitu duduk dengan Kristus di Surga Ef 2:6 sesudah lahir baru. Memang semua orang sudah berusaha untuk hal ini, sampai ada tempat hiburan bernama: Eden, Nirwana, Surga, tetapi sayang, hanya namanya sama, tetapi isinya hanya sedikit, dan sementara lalu lenyap, bahkan diganti kepahitan yang lebih besar dan akhirnya binasa karena dosa-dosanya.
Mengapa di dunia lain daripada di Eden? Sebab:
1. Ada iblis yang adalah algojo yang hendak membunuh tubuh dan rohnya Yoh 8:44 ( jadi budak dosa dan masuk Neraka ).
2. Keinginan dosa dalam tubuh manusia menarik manusia dalam dosa.
3. Bumi terkutuk, sehingga banyak di bumi menjadi musuh dan celaka bagi manusia. Sebab itu di dunia tidak bisa terus bersukacita, sebab hidup ini menjadi pergumulan, peperangan jiwa, sehingga makin lama makin terjerumus dalam dosa dan hukumannya, kecuali yang percaya dan dimerdekakan Yesus Kristus dari dosa-dosanya.
III. SEBAB-SEBAB PENDERITAAN
DAN KESUSAHAN
1. Dosa. Ini menyebabkan manusia gelisah, tidak ada sejahtera Rom 3:17. Hiburan-hiburan itu hanya sementara, makanan enak hanya sampai di tenggorokan, tidak masuk hati, tetapi keluar ke jamban. Apalagi kalau mengambil kesukaan yang berdosa seperti berzina, judi, balas dendam dll. Kesukaan dosa itu hanya sesaat Ibr 11:25 lalu pengaruh dosa membuat kegaduhan dan kepahitan untuk seterusnya sampai mati, dahsyat.
Kesukaan-kesukaan yang netral itupun terbatas; seringkali justru mengikat dan menindas, sehingga bagi manusia untuk kesusahan dan problemnya tidak ada solusi yang tetap, hanya sementara, simptomatis saja.
2. Problem, kesukaran-kesukaran. Kemampuan manusia untuk mengatasinya terbatas, sehingga sebentar tertawa, sebentar menangis, malah banyak sedihnya. Belum lagi kesukaran masa depan yang penuh tanda tanya yang menakutkan, sebab tidak tahu dan sebab itu juga tidak bisa bersedia dengan tepat. Bersedia untuk covid-19 saja sudah sulit, sekalipun sudah tahu sebagian, melawan virus yang begitu sederhana, belum bisa diatasi, dan ada masa depan yang menakutkan, mungkin juga mati sesak mendadak.
IV. CARA MENGATASI
Cara manusia hanya mengatasi gejala-gejalanya saja ( simptomatis ), tetapi cara ilahi adalah membuang penyebabnya dengan tuntas ( causal ). Dalam dunia kedokteran therapi simptomatik dan causal itu sangat jelas bedanya dan banyak penyakit tidak punya terapi causal, misalnya kanker, cacat dan macam-macam penyakit. Tetapi bagi Allah tidak ada yang mustahil, Allah tidak terbatas, asal kita percaya dan kita mau taat akan cara-caraNya, yang menjadi terapi causal sampai tuntas. Misalnya:
1. Dosa. Manusia hanya bisa mengurangi sementara dan sangat terbatas, bahkan bisa berbalik makin dahsyat. Tetapi orang yang percaya pada Tuhan Yesus, Pelepas dosa Mat 1:21, bisa merdeka untuk selamanya Rom 6:2, Yoh 8:36, seterusnya sehingga hasilnya juga untuk kekal. Zakheus, perempuan Samaria, Saulus dll berubah untuk seterusnya sampai ke dalam Surga kekal. Kebencian, perzinaan, kesombongan, cinta uang, tabiat lama dll lenyap diganti hidup baru yang terus bertumbuh sampai seperti Kristus dalam pimpinan Roh Kudus.
2. Problem. Juga untuk ini Allah sanggup menolong kita Rom 8:31-32. Contoh-contoh dalam Alkitab dan hidup kita sekarang begitu banyak.
Perhatikan:
a. Jangan keras hati dalam dosa dan undur seperti Saul, Yudas, Gehazi dll. Yang mau bertobat akan diampuni dan bisa mengalami pertolongan Tuhan. Tetapi yang keras hati akan terus susah dan kacau dalam problemnya. Jadi kita pasti bisa selalu menang kalau percaya dan taat pada Allah, juga waktu pengolahan.
b. Orang beriman yang benar bisa mengalami kegagalan seolah-olah Tuhan tidak berhasil menolongnya, tetapi sebenarnya karena ia sedang diolah, seolah-olah gagal seperti Yusuf, Ayub, Paulus dll. Tetapi sesudah lulus diolah, sesudah selesai waktu untuk ujian, ia akan mengalami kemenangan yang indah-indah.
Kita bisa selalu menang. Kita bisa memilih Luk 12:57. Serahkan problem dan kuatir pada Tuhan Mat 6:25-34, 1 Pet 5:7, Ibr 13:5-6.
3. Terus berjalan dengan Tuhan, ini mencakup semuanya, problem dan hidup kita. Allah sanggup menolong sampai akar-akar penyebabnya. Jadi pertolongan dari Allah itu causal, penyebabnya dibuang, tidak seperti sebagian besar cara manusia hanya sementara dan simptomatis, membuang gejala-gejalanya saja tanpa membuang penyebabnya. Kalau kita berjalan dengan Tuhan pasti bisa selalu senang.
Berjalan dengan Tuhan itu harus:
1. Tetap suci ( MAK DSY = di Mana saja, dalam hal Apa saja, Kapan saja, Dahulu, Sekarang, dan Yang akan datang ). Jangan bereaksi dosa dalam segala macam problem dan kesulitan itu.
2. Terus taat dipimpin Roh, maka dengan Tuhan pasti menang. Sekalipun Firaun dan tentaranya lengkap hendak menangkap Israel kembali, semuanya kalah 100% sebab Allah beserta dengan Musa dan Israel.
V. PENGOLAHAN
Mengapa orang Kristen harus mau menyangkal diri dan pikul salib Luk 9:23. Bukankah ini sakit dan menyedihkan? Tidak! Sebab:
1. Salib itu justru:
a. Ringan dan senang Mat 11:28-30.
b. Untuk orang yang tidak percaya dan orang percaya yang tidak mau atau bodoh ( tidak mengerti ) itu memang sakit dan susah, tetapi yang mengerti itu justru kesukaan dan kebanggaan Gal 6:14.
c. Sebab tidak mengerti orang takut pakai salib, tetapi dalam berperang melawan dosa, sebetulnya ini “operasi” mengangkat dosa dan segala akibatnya.
d. Menyalibkan daging supaya bisa taat akan Firman Tuhan itu bahagia yang sesungguhnya, pengobatan causal Luk 11:28.
e. Waktu daging disakiti dan kita mau, Roh kemuliaan akan turun dengan kemenangan dan kemuliaan yang indah 1 Pet 4:14. Sebab kita hidup dalam daging itu memang sakit bagi daging, tetapi sebentar atau langsung lenyap ( tergantung kemauan dan kemahiran pikul salib Yes 53:3 ), dan semua penderitaan karena Kristus ( salib ) akan diganti kemuliaan yang kekal 2 Kor 4:17, Rom 8:17-18.
2. Hidup di dunia ini memang untuk pengolahan supaya kita tumbuh makin mulia sampai seperti Kristus.
Di Surga tidak lagi ada pengolahan yang berarti. Belajarpun langsung masuk dalam pikiran seperti malaikat-malaikat yang tidak pernah sekolah di Surga.
Di dunia kita diolah. Ini sudah direncanakan dari semula untuk seumur hidup, dan hasilnya untuk kekal. Rencana Allah bagi semua orang percaya adalah umur panjang dan sehat ( supaya bisa efisien dan tebus waktu ) sebab pengolahan itu perlu waktu yang cukup. Kalau hanya punya waktu sedikit seperti penjahat yang di salib, hanya cukup untuk bertobat, selamat sampai di Firdaus atau Halaman Surga saja. Henokh dalam Wasiat Lama butuh waktu 300 tahun. Elia? Kecepatan ideal adalah seperti Putra manusia Yesus selama 33,5 tahun, tetapi rata-rata 70-80 tahun. Kalau rohaninya merosot, tidak bisa sempurna, kalau terus merosot, misalnya sampai hanya 10% dari rencana Allah, bahkan bisa terhilang dan efisiensi waktunya juga jelek.
Jangan kuatir, tetapi kesukaran yang kita alami tidak lebih dari kekuatan kita 1 Kor 10:13, kita bisa tetap sukacita sekalipun dalam pengolahan seperti Petrus, Paulus dalam penjara, Ayub, Yusuf, dan Daud dll, dan kita! Orang yang mengerti maksud dari sekolah tidak akan masuk sekolah dengan susah, tetapi sukacita. Lebih-lebih dalam sekolah ilahi yang ajaib dan mulia ini. Sampai di mana kita tekun diolah dalam dunia ini, ini menjadi ukuran kemuliaan kita untuk kekal Mat 25:20-21 (-30), Luk 19:17.
Sebab itu dalam penjara kesukaran kita bisa tetap bersukacita dan menyanyi seperti Paulus Kis 16:25, sebab sukacita dari Tuhan itu tidak bisa diambil atau dirampas siapapun Yoh 16:22, selalu ada saldo yang cukup, tidak akan habis, bahkan kesukaan kita di dunia bisa penuh Yoh 16:24. Dengan demikian kita diolah sepanjang umur hidup kita supaya tumbuh setinggi mungkin. Jangan susah, tetapi bersukacitalah di dalam Tuhan senantiasa Fil 4:4; 3:1.
Dalam pelajaran yang lalu kita belajar bersukacita di dalam Tuhan Fil 3:1; 4:4 ( M4310 ). Sekarang kita belajar lebih lanjut untuk bersukacita senantiasa dalam trio perintah Tuhan ini.
VI. PERINTAH TUHAN
“TRIO SENANTIASA” 1 Tes 5:16-18.
Ini merupakan kunci dari hidup yang berkemenangan di dalam Tuhan, sehingga bisa terus berjalan dengan Tuhan, dan hidup yang paling indah seperti Henokh 300 tahun, Nuh sehingga bisa menghasilkan bahtera penyelamat yang ajaib itu, seperti Elia, Abraham, Yusuf, Daniel, Paulus, Timotius dsb.
A. Berdoa senantiasa
Jangan lupa berdoa dalam Roh dan kebenaran sebab doa dengan dosa itu sia-sia, Tuhan tidak dengar Yes 1:15-16, 1 Pet 3:12. Berdoa senantiasa ini jadi mudah dan dimungkinkan dengan berdoa dalam Roh 1 Kor 14:14 memakai bahasa lidah yang ajaib itu. ( Tanda orang yang dibaptis oleh Roh Kudus Mat 3:11). Dengan demikian kita bisa berdoa sambil berbuat yang lain terus menerus, seperti orang bernafas ( ini ilustrasi doa non stop ). Sebab kalau kita berdoa dengan bahasa lidah, akal kita tidak jalan, Roh Kudus yang mengangkat doa kita dengan sempurna pada Bapa. Rom 8:26-27.
Mengapa kita harus terus menerus berdoa tanpa stop? Sebab:
1. Ini adalah tanda bahwa hubungan kita dengan Tuhan itu baik, betul dan terpelihara. Orang yang putus hubungan tidak bisa berdoa dengan betul, hanya di mulut, tetapi kalau ada hubungan baik, doanya keluar dari hati.
2. Berdoa senantiasa dalam Roh dan kebenaran itu senang, enak, nyaman, air hidup itu terus mengalir dari dalam hati kita, sehingga bisa terus senang dan bersukacita dengan kesukaan dari Surga.
3. Ini kunci untuk bisa berjalan dalam Roh, dipimpin Roh yang jadi mudah kalau kita terus menerus berdoa dalam Roh dan kebenaran. Mengapa? Sebab kita harus terus mendengar suara Roh dan perlu kekuatan, kuasa dan hikmat dari Roh Kudus untuk mentaati pimpinan-Nya, dan selalu sejahtera, sukacita Fil 4:4,7. Dengan doa, semua itu akan berjalan dengan tepat dan lancar.
4. Ini justru jadi kebutuhan kita, sebab bisa hidup terus menerus dengan Allah, maka segala yang kita perlukan ada jawabannya dalam Allah. Nafas itu kebutuhan kita, sebab itu kita terus bernafas seperti doa, tetapi doa dan hubungan dengan Allah itu lebih dari bernafas, untuk segala kebutuhan kita rohani dan jasmani, supaya bisa tumbuh terus sampai seperti Kristus.
B. BERSYUKUR SENANTIASA
Ini berarti hidup dengan iman, sebab tanpa iman manusia hanya bisa bersyukur kalau tertolong, keberkatan dan yang enak-enak. Tetapi dalam susah dan celaka kita bisa bersyukur sebab punya iman akan Tuhan, karena tidak ada yang kebetulan terjadi pada kita Rom 8:31-32, dan dengan Tuhan kita percaya, kita sanggup mengatasi semuanya. Memang hidup di dunia dalam pengolahan harus dengan iman 2 Kor 5:7, Rom 1:17. Kita juga hidup memakai akal, asal tidak bertentangan dengan Firman Tuhan. Kalau ada yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan dan kehendak Roh, Roh Kudus akan menyatakannya pada kita, sejahtera akan hilang. Dengan iman kita mengambil segala janji-janji Allah yang kita perlukan dan yang sudah kita mengerti dengan mempercayainya Mat 8:14.
C. BERSUKACITA SENANTIASA
Mengapa?
1. Ini pasti enak, nyaman, semua orang mau, tetapi tidak semua orang bisa. Juga orang beriman yang tidak tahu syarat-syaratnya, tidak bisa mengalaminya, sebab itu kita harus tahu syarat-syaratnya dan melakukannya, yaitu dengan iman ( limpah belajar dan taat akan Firman Tuhan ) dan terus berdoa dalam Roh dan kebenaran.
2. Sukacita adalah tanda kita ada di jalan yang betul dan tanda ada iman. Orang yang dipimpin Roh dalam jalan sempit, yaitu sesuai dengan rencana Allah akan selalu dikawal oleh sejahtera Allah dan selalu ada sukacita Fil 4:4,7. Sejahtera Allah itu seperti pengawal pribadi, kalau sejahtera hilang, orangnya gelisah, itu tanda jelek, harus segera ditanyakan pada Tuhan apa sebabnya lalu diperbaiki! Hidup dipimpin Roh itu harus jadi cara hidup kita sehari-hari, sehingga selalu ada sejahtera dan sukacita Roh Rom 14:17.
3. Kesukaan Tuhan itulah kekuatan kita untuk hidup dalam pengolahan di dunia ini Neh 8:11 (TL), 10 (KJ, TB). Misalnya dalam peristiwa dukacita, kerugian, difitnah 1 Tes 4:14 dll kalau kita menuruti perasaan hati yang sedih, kita akan jadi lemah dan masuk dalam jerat iblis. Misalnya menghadapi kematian, hati jadi sedih, berdukacita, tetapi jangan terus menuruti perasaan hati yang sedih 1Tes 4:13, sebab tidak ada yang kebetulan dan Tuhan mengizinkan semua yang terjadi itu dengan adil dan ada faedahnya untuk orang yang cinta Tuhan, menjadi kebaikan Rom 8:28 dan bagi yang berdosa supaya bertobat sehingga pulih hubungannya kembali dengan Tuhan Ibr 12:6, segera Ibr 3:15! Paulus tidak menuruti perasaan hatinya yang susah waktu masuk penjara, sebab itu ia bersukacita senantiasa dan itu indah, malam itu juga Tuhan melawatnya dan ia keluar dengan kemenangan, seisi rumah kepala penjara bertobat dan Gereja di Filipi berdiri.
VII. BAGI-BAGIKAN
Ini adalah kabar baik, bagi-bagikan pada semua yang mau. Orang dalam zaman rasul-rasul, yang lari dari ancaman dahsyat, masih bisa bersukacita sambil lari dan membagi-bagikan kabar sukacita ini Kis 8:(1-)4. Ini aneh, dalam masa ancaman dan bahaya, penuh dukacita, tetapi mereka bisa membagi-bagikan kabar kesukaan ini. Inilah kesukaan dari Tuhan yang tidak habis oleh sikon yang jahat. Siapa yang mau percaya pada Tuhan Yesus akan dapat sukacita ini. Juga orang-orang beriman yang belum mengerti, berikan pengertian Firman Tuhan supaya timbul iman dan bisa memakai “Trio perintah” yang indah ini. Hari-hari ini kesempatan jadi garam dan terang, sebab banyak orang yang membutuhkan pertolongan Tuhan, karena ada banyak kesukaran dalam pandemi ini. Rencana Allah akan tetap berjalan, tidak berantakan oleh rencana dan pekerjaan setan ini. Dosa dan kejahatan akan makin meningkat makin dahsyat karena digerakkan setan (kegerakan setan) menjelang kedatangan Tuhan. Kegerakan Roh akan lebih kuat dan menang atas setan dan rencana Allah tetap akan jalan, Tuhan Yesus akan datang. Ikutlah dalam kegerakan Roh Kudus, dipakai dan dipimpin Roh supaya tidak kena perkara-perkara jahat dari kegerakan setan, bahkan bisa menolong banyak orang, menyelamatkan mereka. Selain bersedia baik-baik seperti lima gadis bijak, juga beritakan kabar baik ini dalam pimpinan Roh, untuk keselamatan kekal. Dengan pelayanan pribadi ini kita sendiri juga akan tumbuh dan selalu bersukacita di dalam Tuhan. Lebih-lebih di dalam rumah, Gereja dan “panci” kita masing-masing jadilah garam dunia. Pakai setiap kesempatan yang ada, itu sekaligus menumbuhkan kita dalam menunggu kedatangan Tuhan.
KESIMPULAN
Seperti bernafas senantiasa, tanpa berhenti, hendaklah kita juga terus melakukan “Trio senantiasa” ini 1Tes 5:16-18, yaitu berdoa dalam Roh dan kebenaran, berjalan dengan iman dengan penuh syukur senantiasa, dan bersukacita senantiasa di dalam Tuhan. Ketiga-tiganya harus diperhatikan ( selain 7 Kebutuhan Pokok Rohani ) dan dilakukan terus menerus, suatu kunci yang indah untuk bertumbuh terus dalam rencana Allah yang heran.