M4336 – Mazmur 16:1, Matius 6:25-34 Pemeliharaan Allah

I. PENDAHULUAN

Jadi orang Kristen tidak otomatis terus menerus dipelihara Tuhan, bisa berhenti, karena sebab-sebab tertentu. Yang tidak tahu atau mengabaikannya, bisa kehilangan pemeliharaan Allah. Serangan-serangan bagi umat Tuhan bisa dari dalam dan luar. Keadaan setiap hari bisa berubah, tetapi Allah tidak berubah, yang berubah hanya manusia, kecuali dalam pengolahan dan ujian seolah-olah ada perubahan misalnya Ayub. Orang beriman itu tidak jalan di atas kaca ( tidak ada gangguan ), tidak ada yang kebetulan, tetapi ada maksud Tuhan, misalnya karena dihajar supaya bertobat, atau diolah supaya tumbuh sampai tingkat-tingkat yang setinggi mungkin, kalau bisa sempurna.

II. DEFINISI

Anak-anak Allah ( sudah lahir baru ) yang tetap lekat pada Tuhan akan dipelihara Allah Bapa lebih dari burung di udara dan bunga bakung di lembah sehingga tetap selamat jiwanya, bertumbuh dan berbuah-buah dan hasilnya sampai kekal. ( Maz 16:1, Mat 6:25-34 ).

III. PRINSIP PEMELIHARAAN ALLAH

Ada 2 hal yang dipelihara Allah, yaitu segi-segi hidup yang fana dan yang kekal, tetapi yang utama adalah yang kekal, yang fana hanya sebagai fasilitas atau pelengkap Mat 16:26. Yang kekal itu tidak tampak, sebab itu banyak orang mengabaikan ( katanya: Apa katanya besok di sana ), tetapi itu justru membuat pemeliharaan Allah kacau baginya. Sebab kalau yang fana yang utama itu sia-sia,  Allah tidak melakukan janji pemeliharaan-Nya, atau sangat terbatas. Ingat Mat 6:33, dan utamakan mendapat Kerajaan Surga dan kebenaran, maka semua yang lain akan ditambahkan kepada orang seperti ini Rom 8:32. Tuhan pasti memelihara, Dia sanggup dan Dia tidak ingkar janji. Kalau ada yang tidak beres itu salah kita, cari, periksa dan perbaiki, sebab Allah tidak pernah salah atau terlambat. Orang yang menyalahkan Allah; akan masuk dalam keruwetan yang tidak berakhir.

IV. KEADAAN ORANG YANG TERPELIHARA OLEH ALLAH

Orang beriman ( sudah lahir baru ) yang terpelihara oleh Allah itu:

1. Tetap selamat.

2. Tumbuh.

3. Berbuah.

Untuk semua ini fasilitas yang fana diberikan cukup, kecuali pada waktu pengolahan dan ujian, bisa kekurangan untuk sementara. Contoh yang jelas dan ekstrem supaya betul-betul jelas adalah hidup dan nasib dari orang kaya dan Lazarus dalam Luk 16:25 (19-31). Ini keduanya dalam keadaan ekstrem, semua yang lain ada diantaranya, tidak terlalu kaya atau tidak terlalu miskin. Orang yang hanya dapat melihat yang di dunia akan memilih perkara-perkara dunia, misalnya kaya, tetapi orang yang bisa melihat yang kekal hampir semua berusaha untuk tahan kalau jadi Lazarus, sebab perbandingan waktunya adalah 70 tahun dan selama-lamanya, sementara dan kekal. Sebab itu orang yang sudah lahir baru, mati lepas dari dosa Rom 6:2, Yoh 8:36 akan mau dan berusaha mendapat yang kekal semaksimal mungkin dan berpada untuk hal-hal yang fana.

IV. A. HAL-HAL YANG KEKAL

1. Selamat dan tetap selamat sampai akhir Mat 24:14, Wah 21:27. Kalau mengutamakan mengejar perkara-perkara duniawi, Mat 16:26, seluruh hidup ini sia-sia, sebab itu kita harus betul-betul memperhatikan keselamatan kita untuk kekal.

Tetap selamat berarti bisa hidup suci rutin ( terus menerus ), juga dalam godaan atau pencobaan apa saja. Jangan jadi Kristen babi dan anjing, jatuh bangun dalam dosa 2 Pet 2:22. Orang seperti ini rawan binasa sebab sewaktu-waktu ia bisa mati dalam dosa dan binasa. Harus betul-betul lahir baru dan tetap jadi baru dalam kesucian, penuh dan dipimpin Roh dan limpah 7 Kebutuhan Pokok Rohani menjadi kebutuhan dan kesukaannya. Lebih-lebih di akhir zaman, yang suam dan kanak-kanak akan terseret dalam arus dosa yang menghebat. Orang seperti ini, sekalipun dari luar tampak heran dan dipakai Tuhan, tetap binasa, bukan hanya orang kaya ini Mat 7:23. Apalagi orang-orang yang hanya mengakui dan berseru-seru Tuhan tetapi tidak melakukan kehendak Allah, tidak hidup dalam kesucian dan taat akan binasa juga Mat 7:21. Untuk tahu apa kita masih tetap selamat, dapat kita ketahui apakah kita masih tetap hidup suci, sebab ini mutlak perlu Wah 21:27. Dalam pencobaan tidak bereaksi dosa, tetapi lulus, tidak jatuh dalam dosa. Kita harus terus bersedia Amos 4:12 dengan tetap lekat pada Tuhan dalam kesucian. Juga dalam Perjamuan Suci selalu diingatkan.

Orang yang tidak peduli akan kesuciannya, biasanya sudah terikat dalam dosa sekalipun sedikit ( atau banyak ). Seringkali ikatan itu sudah sangat kuat, sehingga tidak bisa lepas dari dosa, bahkan bertahun-tahun. ( Misalnya tabiat lama, dusta, iri, benci, tersinggung dll sehingga tidak ada sejahtera dalam hidupnya Rom 3:17, atau sebab bodoh, tidak merasa apa-apa dan tidak mengerti ). Ini berarti celaka, kalau sewaktu-waktu mati, masuk Neraka.

2. Tumbuh. Ini terjadi kalau kita taat akan kehendak Tuhan dan Firman-Nya. Ini yang menjadi kehendak Roh yang memimpin kita supaya mentaati pimpinan Roh, yaitu cocok dengan Firman Tuhan. Sebab itu, ini akan jauh lebih mudah kalau seorang penuh Roh Kudus. Nyata benar bedanya waktu murid-murid yang sudah dididik Tuhan Yesus, tetapi tetap gagal, seolah-olah sia-sia waktu ditinggalkan Tuhan Yesus naik ke Surga. Baru sesudah penuh Roh Kudus mereka bisa sungguh-sungguh hidup taat akan Firman Tuhan.

Rohani kita harus tumbuh. Tanda-tandanya adalah:

1. Ada sukacita dan sejahtera, tidak bosan sebab macet, rohaninya tidak tumbuh.

2. Tampak dari kesaksian hidupnya, ada perubahan, sebab bisa hidup suci dan ada: 

a. Tabiat lama dalam dosa hilang, diganti tabiat baru yang suci, baik, jadi berkat seperti Kristus. Apalagi kalau ada tambahan buah Roh dari Roh Kudus, akan tampak makin jelas hidupnya makin seperti Kristus.

b. Kemampuan rohani juga tumbuh dalam semua segi. Semua ini ( tabiat baru, kemampuan ilahi ) sudah ada lengkap dalam setiap orang lahir baru, tetapi masih dalam tingkat benih, harus ditumbuhkan. Sebab itu kalau ada tambahan ekstra ( berulang-ulang ) dari Roh Kudus dengan buah dan karunia Roh, hidupnya akan tumbuh dan berbuah-buah makin lebat. Kemampuan rohani itu didorong dan ditumbuhkan dengan bantuan dan dorongan karunia-karunia Roh yang diberi oleh Roh Kudus.

Kemampuan ilahi waktu bayi rohani hanya bisa minum susu, hanya bisa menerima dan menghadapi hal-hal yang enak dan menyenangkan, kalau ada makanan keras = hal-hal yang tidak enak, menyiksa, menyakiti hati, merugikan dll, timbul reaksi dosa, tidak bisa meng-hadapi atau menanganinya, sebab masih kanak-kanak, belum punya gigi dan kemampuan untuk mengunyah makanan keras itu. Padahal makanan keras itu bisa menumbuhkan seluruh segi-segi hidupnya, sehingga bisa berbuah-buah.

3. Berbuah-buah. Mula-mula buah pertobatan lalu ( tabiat baru, kemampuan ilahi ) dan buah jiwa-jiwa. Menangkan jiwa itu bisa sejak permulaan. Orang yang bertobat, langsung bisa menarik orang lain untuk bertobat seperti perempuan Samaria yang sesudah bertobat, langsung bisa membawa seluruh isi kota Samaria datang pada Tuhan. Kita harus berbuah-buah. Mula-mula diantara orang sekitar ( keluarga, isi rumah, sekolah, pekerjaan dll ) sebab mereka langsung melihat bedanya dari pertobatannya dan ini kesempatan baik untuk menyelamatkan orang lain, menjadi berkat rohani bagi mereka, maka mereka akan keberkatan,  dan kita sendiri akan keberkatan lebih dari mereka yang menerima kesaksian kita Kis 20:35. Juga dengan pelayanan apalagi sampai berbuah-buah, rohani kita sendiri akan tumbuh lebih efektif, sehingga mutunya terus meningkat 2 Tim 2:20-21.

Berbuah-buahlah. Jangan bantut, nanti dipotong kalau tidak berbuah Mat 7:19, Luk 13:9, Yoh 15:2. Kita sebagai anggota tubuh Kristus, harus ikut melayani jiwa-jiwa, karena cinta Tuhan Yoh 21:15-17. Setiap anggota punya tugas umum sebagai garam dan terang dunia Mat 5:14-16; atau sesudah rohaninya dewasa, Tuhan mempercayakan jabatan-jabatan untuk spesialisasi sehingga bisa berbuah-buah lebih banyak, misalnya 1 Kor 12:29-30 dan jabatan-jabatan pemimpin Ef 4:11.

Secara ringkas inilah hasil pemeli-haraan Tuhan dalam hal-hal rohani, yaitu tetap suci, tumbuh dan berbuah-buah. Sebab itu mutlak perlu penuh dan dipimpin Roh, inilah tanda-tanda orang yang sudah jadi anak-anak Allah Rom 8:4,14, Ef 5:18.

Apakah ini kebutuhan manusia? Apakah ini pemeliharaan Allah? Beberapa orang tidak peduli, tidak membutuhkannya, sebab tidak bisa melihat yang kekal Ibr 11:27. Yang bisa melihat ini, yang utama, akan menjadi kebutuhannya. Dan ini orang yang dipelihara Tuhan bisa tetap suci, tumbuh sebab taat dan berbuah-buah, maka juga dalam hal-hal jasmani Tuhan akan memeliharanya.

IV. B. PEMELIHARAAN ALLAH

DALAM HAL JASMANI

Ini yang sangat diharapkan banyak orang, bahkan lebih diutamakan. Justru sikap ini membuat pemeliharaan Allah secara jasmani tidak nyata, sebab yang rohani diabaikan, padahal itu yang utama dan itulah kuncinya untuk mendapat hal-hal jasmani, yang pasti bisa diberikan Tuhan dengan limpah, kalau sudah dapat yang rohani.

Tuhan sanggup memberi berkat-berkat jasmani ( Rom 8:32 ), tetapi itu dibatasi oleh kemampuan rohani kita. Justru tingkat pertumbuhan rohani itu menjadi ukurannya sampai beberapa besar kita bisa menerima berkat-berkat jasmani. Ilustrasi: Berkat Tuhan diberikan sesuai dengan ukuran keranjang rohani kita.

Kalau rohaninya meningkat ( keranjang rohaninya makin besar ), maka Tuhan bisa memberi kebutuhan jasmani lebih banyak dan tetapaman, tidak jadi dosa baginya Ams 30:8. Tuhan sanggup memberi tanpa batas, tetapi dibatasi oleh kemampuan rohani kita sendiri, supaya jangan jatuh dalam dosa dan binasa, sebab memaksa minta berkat jasmani lebih dari kemampuannya Luk 16:25. Sebab itu supaya tetap selamat dan tumbuh, rohani harus tumbuh dan itu jadi batas ukuran untuk berkat-berkat jasmani. ( Sebab itu anak-anak orang kaya seringkali lebih sulit tumbuh, apalagi kalau dibiarkan, tidak di didik orang tuanya seperti anak-anak Ayub. Sebab tidak rohani, maka kelimpahan dari orang tuanya justru menjerumuskan mereka dalam macam-macam tabiat yang jelek, seperti malas, semaunya sendiri, tidak taat, sombong, berbuat semena-mena, dll dan juga mabuk anggur kesukaan dunia yang tersedia dengan limpah di rumah orang kaya, lebih-lebih kalau orangtuanya bodoh, tidak mendidik dan menertibkan anak-anaknya. Jadi ukuran rohani itu jadi keranjang batas ukuran dari berkat Tuhan. 

Ada 2 prinsip memakai segala perkara duniawi atau yang fana 1 Kor 7:31, yaitu:

1. Berpada 1 Tim 6:8. Baik waktu mendapat berkat atau memiliki sedikit atau banyak tidak bersungut-sungut, tetapi tetap bisa bersyukur tanpa menyalahkan Allah, tetapi lulus dalam pencobaan-pencobaan seperti ini. Seperti Paulus Fil 1:11-12, Ay 1:21 Yusuf, Daud dll. Kita sudah lulus berpada?

2. Bisa memakai dengan baik semua perkara-perkara yang fana ( waktu mati ditinggal semua ), yaitu sebagai bendahara bukan sebagai pemilik ( tanpa bertanggung jawab, bisa semaunya sendiri, tidak seperti bendahara ). Baik untuk kepentingan sendiri, untuk rumah Tuhan dan untuk sesama. Mengapa orang Lewi dan imam-imam tidak mau menolong orang yang jatuh ke tangan perampok? Sebab tidak mau korban waktu, uang, tenaga, perasaan hati dll. Kalau sikap kita sebagai bendahara, maka keluar uang berapa saja kalau disuruh Tuhan, tidak sakit, hanya “tugas bendahara”, juga kalau dilarang keluar uang untuk yang Tuhan tidak setuju, bendahara juga bisa taat. Jangan jadi pemilik, semaunya sendiri. Kita ini hanya bendahara, sebab semua dari Tuhan 1 Kor 4:7 juga hal-hal jasmani lainnya. Juga bendahara harus selalu bertanggung jawab kepada Tuannya, yaitu = hidup benar sesuai Firman Tuhan. Ingat 2 ayat pembatas ini. Yang membatasi berkat Tuhan belum datang atau sedikit saja itu bukan Tuhan, tetapi kita sendiri, sebab tidak sanggup memakainya ( sebab keranjang takaran rohaninya kecil ) dan tidak punya cukup iman dan bodoh.

Kita melihat beberapa segi jasmani satu per satu, yaitu:

1. Sehat, sembuh, umur. Ini di tangan Tuhan, Tuhan adalah Yehova Rapha, Penyembuh Kel 15:26, dan oleh bilur-Nya kita disembuhkan 1 Pet 2:24, bahkan mati hidup juga di tangan Tuhan 1 Sam 2:6. Jangan takut. Adalah kehendak Tuhan kita hidup sehat seperti jiwa kita sehat ( pelihara rohani kita, jangan sampai ada dosa dan tidak sampai cacat. Semua dosa Tuhan bisa ampuni, tetapi seringkali keras hati dalam dosa, lama, besar itu membuat cacat dalam hidup rohani seperti cerai, berzina 1 Kor 6:18, dendam dll. Jangan sampai rohani cacat ). Jasmani kita akan sehat seperti rohani kita. 3 Yoh 1. Adalah kehendak Tuhan untuk tetap sehat, bukan untuk sakit-sakitan atau cacat. Terus bertekun berdoa dalam Roh dan kebenaran ( dan 7 KPR, lebih-lebih belajar Firman Tuhan ) supaya tahu kalau ada dosa dan dibuang dan bisa taat dengan betul terus menerus dipimpin Roh. Jangan ragu-ragu. Jangan bimbang Yak 1:6. Sungguh-sungguh percaya, sebab kita menerima sesuai dengan iman kita Mat 8:14; 9:29. Kita bisa mencabut kuasa Allah, termasuk kesembuhan dengan iman Mat 9:21.

Untuk hidup sehat, juga jangan lupa, jangan mencobai Allah Mat 4:7. Kalau tahu ada bahaya penularan, atau cara hidup yang tidak sehat dll, tinggalkan semua. Tuhan sanggup memelihara dengan teliti Mat 10:30, Luk 21:18. Kalau iman untuk sembuh kurang, masih ragu-ragu, baca kembali ayat-ayat ini dan terus berdoa dalam Roh dan kebenaran sampai iman menjadi kuat 1 Kor 14:4, dan kita bisa mengambil kesembuhan yang sudah disediakan Tuhan sejak 2000 tahun yang lalu di Golgota!

2. Nafkah dan uang. Jangan cinta uang, jangan jadi berhala Ibr 13:5-6, Mat 6:24. Jangan ibadah, pelayanan, menolong dll sebab uang, meskipun halal. Kalau kerja sekuler untuk mendapat uang yang halal itu tidak dosa, sebab semua harus bekerja dengan rajin dan cerdik 2 Tes 3:10, Mat 10:16. Tetap berpada dan jadi bendahara, jangan jadi pemilik. Tuhan pasti pelihara kita lebih dari burung dan bunga bakung di lembah Mat 6.

Jangan terikat dengan uang atau kemewahan dan cara-cara hidup duniawi. Ingat, hidup berpada itu yang berkenan pada Tuhan. Ada yang tidak bisa menahan diri dalam zaman pandemi untuk rekreasi apalagi ke luar kota atau makan-makan bersama di restoran atau pesta. Jangan menurut cara hidup yang berbahaya atau duniawi dan dosa.

Bersyukur dan bersukacita 1 Tes 3:17-18. Jangan bersungut-sungut 1 Kor 10:11.

3. Keamanan. Jangan takut, pemeliharaan Allah itu cukup Maz 91:7, Kel 15:26. Meskipun betul-betul ada bahaya seperti covid-19, tetapi dengan Tuhan kita aman. Juga serangan-serangan iblis memakai orang jahat dalam ancaman, keuangan, intimidasi dll, jangan bereaksi dosa dan serahkan pada Tuhan, terus jalan dengan Tuhan, jangan berperang sendiri Kel 14:14, Dia sanggup memelihara kita dengan teliti Mat 10:30. Juga serangan-serangan dari dalam keluarga dan Gereja sendiri, jangan bermusuhan dan benci, jangan bereaksi dosa dan jadilah berkat. Beri makan pada seteru Rom 12:20-21. Beri makan, doakan dan berkati orang-orang yang menjahati kita. Perangi iblis dan setan-setan di belakang mereka dengan sekeras-kerasnya, tetapi selamatkan mereka, apalagi serangan-serangan dari dalam, orang-orang kita sendiri; sebab setan bisa memakai orang di sebelah kita dengan hebat, seperti Putra manusia Yesus diserang iblis memakai Petrus Mat 16:23, Yohanes Yakobus Luk 9:55, Yudas Luk 22:3, dll. Jangan benci, kita harus bersikap seperti Kristus, yaitu sebagai Tabib yang menyembuhkan Mat 9:12-13, bukan sebagai iblis, algojo yang membenci dan membunuh Yoh 8:44, maka kuasa dan hikmat Roh Kudus yang heran akan muncul pada kita, sehingga kita bisa berkemenangan, iblis dikalahkan, saudara-saudara yang jahat bisa bertobat dan kembali jadi kawan Ams 16:7, apalagi suami atau istri yang berkelahi, bisa kembali jadi kekasih. Jangan takut, Allah menguasai semuanya.

Kadang-kadang musuh dari dalam juga dahsyat, misalnya Ada “peperangan” dalam keluarga ( suami istri, anak orang tua, menantu mertua, saudara dengan saudara, dll) atau dalam Gereja. Hadapi dalam pimpinan Roh dan kuasa Allah. Jangan takut. Hadapi sampai menang. Musuh dari luar akan makin banyak pada akhir zaman, juga dari dalam sebab Polarisasi dosa Wah 22:11.

4. Serangan kuasa gelap, occultisme, jangan ragu-ragu, kita punya kuasa atas iblis Mrk 16:17, Mat 10:8 dll, sebab itu selalu bertekun doa dalam Roh dan kebenaran.

V. ALLAH TIDAK BERUBAH

Allah tidak terbatas, Dia Maha kuasa juga tidak berubah Ibr 13:8, tetapi keadaan kita di dunia bisa berubah-rubah, bukan sebab Allah terbatas sehingga pemeliharaan-Nya berubah-rubah. Jangan ditipu oleh setan. Hidup cara jasmani bisa naik turun, Allah tidak pernah salah, keliru atau tidak mampu.

Grafik keadaan keuangan atau hal-hal jasmani, kalau terpaksa naik turun, jangan takut, asal rohani naik terus seperti Yusuf, Ayub, Paulus, rasul-rasul, Daud, dll, maka pemeliharaan Allah akan selalu menyertai kita.

Jangan bersungut-sungut, itu menarik celaka dan kematian 1 Kor 10:10. Banyak berdoa terus menerus, dalam Roh dan kebenaran serta limpah 7 KPR, sebab penyebab-penyebab yang tidak tampak ( setan-setan ) itu juga banyak mengganggu dan menyerang orang beriman, itu harus kita perangi Ef 6:12, Ay 7:1, yaitu perang melawan iblis dan setan-setan. Kita tidak bisa melihat mereka, sehingga tidak bisa menyerang mereka dengan cara manusiawi, tetapi dengan doa dalam Roh dan kebenaran ( jangan ada dosa! ), itu pukulan dahsyat bagi setan-setan.

Jadi kalau keadaan jasmani kita berubah itu sebab kita sendiri ( mungkin karena salah atau sedang diolah, dapat pencobaan, bersukacitalah sebab kalau menang, naik kelas, lebih indah Yak 1:2 ) atau karena serangan-serangan iblis dan kaki tangannya, tetapi jangan takut. Jangan salah, jangan tuduh orang-orangnya dan benci, berkelahi, melainkan berkati dan sembuhkan, tetapi perang dan lawan iblis! Tuhan tidak berubah, pasti Ia di pihak orang benar 2 Pet 3:12.

KESIMPULAN

Pemeliharaan Allah itu sempurna. Jangan bodoh atau tidak mengerti sehingga sesat dan celaka Mrk 12:24, Hos 4:6. Jangan bereaksi dosa. Terus berjalan dalam kesucian dengan Tuhan, dipimpin roh, sebab tetap akan ada pencobaan dan ujian, tetapi semua akan jadi baik bagi orang suci dan cinta Tuhan kita akan menang, lulus dan naik kelas ( tumbuh ) Rom 8:28.

Scroll to Top