SEMUA ORANG BERIMAN HARUS MENYANYI MEMUJI TUHAN.
Seringkali disebutkan bahwa agama Kristen adalah agama yang menyanyi. Itu betul, sesuai dengan Firman Tuhan, tetapi belum semua orang Kristen mau atau suka menyanyi.
Semua kita yang masih hidup me-mang seharusnya patut me-muji2 Tu-han yang memang patut, layak, harus dipuji dan disembah!
Mengapa ada orang Kristen yang tidak suka menyanyi? Ada beberapa sebab:
- Tidak mengerti kebenaran Firman Tuhan bahwa ini wajib bagi setiap orang beriman. Sesudah kita ditebus, disucikan, kita harus me-muji2 Tuhan dalam kesucian.
- Tidak mengerti bahwa meskipun ia tidak bisa menyanyi, tetapi wajib me-muji2 Tuhan seperti yang disebut da-lam ayat2 di atas. Juga dalam Wasiat Baru ada banyak ayat yang mewajibkan kita menyanyi, misalnya Kis 16:25, Rom 15:9, 1Kor 14:15, Kol 3:16, Ibr 2:12, Yak 5:13, Wah 5:9 dst. Bahkan Paulus dalam penjarapun menyanyi dengan bebas dan sukacita Kis 16:25.
- Tidak mengerti, bahwa kita harus menyanyi dengan hati lebih daripada mulut Ef 4:19. Artinya sekalipun kurang merdu, tetapi hatinya sungguh2, itu yang indah bagi Tuhan.
- Karena tidak mau merendahkan diri dan memberi hormat pada Allah yang maha besar.
Ada orang yang merasa dirinya besar, terhormat, anggun,kaya, tua, berpengalaman, berkedudukan dll se-hingga kalau mereka menyanyi ber-sa-ma2 orang kecil dan hina, ramai2 me-muji Tuhan, merasa sama rendahnya atau direndahkan, hina dan jadi kecil. Ini pikiran yang salah dan jahat. Ini orang yang tidak mengerti betapa besar perbedaan manusia dengan Allah penciptanya. Sebab tidak sadar dan ti-dak merasa kemuliaan Allah yang amat besar, ia tidak mau memberi hormat pada Allah menurut cara Allah, yaitu dengan kesucian dan me-muji2 Tuhan. (Ini sama seperti anak yang tidak mau menghormati orangtuanya Ef 6:2, se-bab merasa sekarang lebih mulia dan lebih terhormat dan lebih tinggi dari orangtuanya).
Begitu orang yang merasa malu, menjadi kecil atau hina, kalau ramai2 menyanyi memuji Tuhan dengan be-bas, itu tidak anggun. Ini pikiran dan sikap yang salah, jelek dan jahat, sebab Allah maha besar dan cinta kita lebih dari orangtua, Dia patut dipuji, disem-bah; bahkan kalau kita duduk ber-sama2 orang yang paling rendah lalu menyembah Allah, lebih ngotot dari orang rendah itu,itu masih patut sebab Allah (tidak membedakan orang Rom 2:11) terlalu besar dibandingkan siapa-pun dan terlalu baik dan cinta kita. Dia menjadi korban tebusan untuk menye-lamatkan kita, selagi kita berdosa, me-lawan dan bermusuhan kepadaNya Rom 5:8. Misalnya Daud dan Michal (istrinya, putri raja Saul). Michal mera-sa dirinya orang besar, putri raja (pa-dahal bapaknya sangat hina dan keji di hadapan Allah. Michal tidak mengerti ukuran kebenaran Firman Tuhan, tetap merasa Saul raja dan ia anak raja). Dalam 2Sam 6:20,23. Daud ikut ber-sama2 dengan hamba2nya yang paling rendah, me-muji2 Tuhan dengan s’ge-nap hati dan merasakan sukacita, apa-lagi Tuhan itu memang besar yang su-dah menyelamatkannya, menyertai-nya dan mengangkatnya jadi raja, ia pa-tut dengan sukacita dan habis2an me-muji2 & membesarkan Tuhan Allahnya.
Sekalipun ia berada diantara ham-ba2nya yang paling kecil, ia tidak peduli sebab Tuhan itu terlalu besar dan patut ia bersyukur dan me-muji2Nya. 2Sam 6:12-16 (19). Ia tidak peduli akan ting-katannya sebagai raja, tetapi ia melihat tingkatan Tuhan Allahnya itu terlalu besar, sekalipun ia menyembah dan me-muji2 Tuhan ber-sama2 dengan orang yang paling kecil dan hina, itu masih patut dan tidak salah, sebab Daud memuliakan Allah yang ting-katnya sangat tinggi di atas semuanya.
Waktu Michal marah dan menegur Daud mengapa Daud begitu meng-hinakan dirinya di hadapan hamba2nya dan rakyat jelata; Mengapa Daud tidak menjaga kehormatan dirinya sebagai raja, karena bercampur dengan ham-ba2nya dan rakyat jelata. Tetapi Daud tidak melihat dari sisi yang salah, sebab di hadapan Allah ia bukan apa2 dan patut dia me-muji2 Tuhan dengan segenap keadaannya. Sebab itu Daud diberkati, tetapi Michal hilang berkat-nya yaitu jadi mandul, sehingga dengan raja Daud ia tidak mempunyai anak sebab ia mengecilkan Tuhan dan mem-besarkan dirinya sendiri dan ia merasa bahwa Daud juga harus mengangkat dirinya pada tingkat yang patut.
Ini juga sama seperti 24 tua2 di hadapan tahta Allah di Surga, mereka semua sujud dan membuka (KJI: me-lemparkan) mahkotanya (se-olah2 ti-dak ada harganya di hadapan Tuhan), dan menyembah Allah habis2an Wah 4:10-11.
Begitulah Daud dan 24 tua2 di Surga dan patut kita semuajuga me-nyembah Allah habis2an dengan sege-nap hati dan merendahkan diri kita sekalipun kita orang2 yangsukses dan besar, sebab semua itu sudah kita per-oleh dari Tuhan. Jangan menyom-bongkan diri, tetapi patutlah kita setiap kali, kapan saja, dimana saja dalam hal apa saja, kita me-muji2 dan memu-liakan Tuhan di atas se-gala2nya, juga di atas segala sukses, kebesaran dan kehormatan yang sudah kita peroleh dari Tuhan. Patut semua yang orang besar kecil me-muji2 dan menyanyi, memuliakan Tuhan habis2an, tanpa merasa malu atau dikecilkan dalam me-muji2 Tuhan habis2an.
Nyanyian: Maz 98:2-3
Besarlah Tuhan dan patut Dia dipuji,
di dalam negeri Allah ada bukit kesu-cianNya. Bukit Zion itu elok, kesukaan segenap bumi. Di Utara adalah negeri Raja yang maha mulia.
MEMUJI TUHAN DENGAN BETUL BERARTI:
- Dalam kesucian Yes 1:15-16, 1Taw 16:10, Maz 97:12; 105:3 dll. Doa, nya-nyi (korban pujian Ibr 13:15), korban persembahan, dalam dosa ditolak Tuhan, bahkan jadi kebencian bagi Allah.
- Dengan yakin mengaminkan kata2 yang kita ucapkan dalam nyanyian, dengan segenap hati, bukan pura2 Maz 9:2. Untuk bisa yakin, kita harus me-ngerti apa arti kata2 yang kita nya-nyikan dan betul2 mempercayainya. Sebab itu perlu pengertian Firman Tu-han yang limpah waktu menyanyi dan pengurapan Roh Kudus (dalam kesu-cian), bahkan kadang2 kita nyanyi dengan bahasa lidah, nyanyi dalam Roh 1Kor 14:15. Misalnya kalau kita nyanyi nyanyilah dan menarilah (B201). Ini Alkitabiah (tetapi Wasiat Lama, harus dibuka selubungnya 2Kor 3:14), kita harus mengerti artinya. Ini bukan me-nari2 lahiriah seperti dalam Wasiat Lama 2Sam 6:5, 1Taw 13:8. Bagi kita sekarang dalam Wasiat Baru, menari itu berarti nyanyi dengan kebebasan Roh 2Kor 3:18 bergerak bebas dengan ekspresi yang pantas tetapi sopan, bukan seni tari, ini Wasiat Lama. Ini sama seperti menyanyikan “pancung kepala Goliat” ini bukan arti Wasiat Baru, bagi kita berarti menang dalam pencobaan.
Angkat tangan itu berarti 1Tim 2:8 dengan hati yang suci, tidak marah dan tidak berbantah atau berkelahi 1Kor 11:16; kalau angkat tangan masih bo-leh dilakukan sebagai kebebasan Roh.
- Suatu korban puji2an 2Taw 33:16, buka mulut itu suatu korban persem-bahan Ibr 13:15, bahkan ini nilainya lebih dari korban lembu Maz 69:31-32. Tuhan tidak makan daging korban atau minum darah Maz 50:13,14. Tetapi Tu-han bersukacita kalau kita menyem-bah Allah dan me-muji2Nya, bukan berhala atau nyanyi, bicara perkara2 dosa.
Kita datang ke Gereja bukan me-nonton nyanyian yang merdu, tetapi ikut serta mempersembahkan korban buah mulut ini kepada Tuhan; Kalau kita menyanyi dengan betul, itu sung-guh2 berharga di hadapan Allah, seka-lipun kurang merdu. Manusia ingin mendengar nyanyian yang merdu, tetapi Tuhan mencari nyanyian dari ha-ti yang merdu. Tuhan adil, Ia yang men-ciptakan suara ada yang merdua, ada yang serak, jelek, sebab itu Ia menilai nyanyian bukan dari merdunya, tetapi dari hatinya! Di Surga semua suaranya merdu, tidak ada yang cacat.
III. FAEDAH ME-MUJI2 TUHAN.
- Hadirat Tuhan turun Maz 22:4, ma-ka segala perkara bisa dihasilkan oleh hadirat Tuhan, yaitusukacita, kepuasan, pertolongan kemenangan, segala ja-waban doa, pertolongan, pimpinan Roh Kudus, berkat nafkah, kesembuhan, jalan yang terbuka dan apa saja, sebab Allah maha kuasa, bagiNya tidak ada perkara yang mustahil. Allah sangat perhatian untuk segala kebutuhan kita Mat 6:32. Sebab itu nyanyilah dengan pengertian, dengan kesucian, dengan segenap hati, di dalam Roh 1Kor 14:15 sampai hadirat Tuhan turun! Hasilnya akan luar biasa. Sebab itu dalam setiap nyanyian, baik sendirian, di rumah, dalam perjalanan, dalam kelompok kecil, lebih2 dalam Gereja, nyanyilah dengan sungguh2, dengan betul sam-pai hadirat Tuhan turun, sehingga hati kita mengalami kesukaan sebab Tuhan nyata ada dalam kita. Kita dipuaskan bukan hanya dengan Firman Tuhan yang kita mengerti dan kita percayai, dengan pembukaan2 yang baru dan janji2 yang indah, tetapi kita juga bersukacita dan sangat bergembira dengan memberi korban mulut, per-sembahan puji2an bagi Allah, sehingga hadiratNya turun dan kita bersukacita, tentu juga lengkap dengan segala kebutuhan kita.Bahkan juga seringkali ada karunia2 Roh sebab dalam hadirat Tuhan ada se-gala2nya, Tuhan itu se-gala2nya bagi kita.
Kalau ada dosa atau ikatan, lepas-kan dengan iman baik dengan nyanyian (seperti: Sekarang saya sudah bebas atau Dalam nama Yesus, atau bersama dengan menyanyi kita berseru pada Tuhan untuk bertobat dan melepaskan diri dengan iman akan darah Yesus dari segala ikatan2 dosa lalu kita menyanyi terus ber-sama2).
Tentu kalau nyanyian itu artinya meragukan apalagi kalau melawan Fir-man Tuhan, Song Leader tidak boleh memakai lagu seperti itu, sebab sia2 atau meracuni pikiran.
- Hasil iman, dengan yakin, maka itu akan jadi dalam hidup kita seperti yang dilakukan Yosafat, mereka menyanyi dengan yakin dan mereka menang 2Taw 20:22,25-26.
Nyanyian iman itu bisa iman umum, bisa iman dalam hal2 khusus. Nyanyian iman umum, ini bisa dinyanyikan se-luruh sidang untuk problem dan kea-daannya masing2, misalnya: Percaya saja 2x, percaya yang bri kita menang, percaya saja di dalam darahNya (bisa FirmanNya, atau Nama-Nya) dan ma-sing2 nyanyi dengan iman sambil dalam pikirannya menghadapi problemnya dengan iman, sehingga imannya makin tumbuh dan ia beroleh kemenangan.
Ada nyanyian iman yang lebih khusus, misalnya tentang kesembuhan: BilurNya 3x sungguh heran 1Pet 2:24. Meskipun ada banyak obat dan dokter, tetapi kita tetap berharap pada Tuhan di atas segalanya, sebab Tuhan yang menentukan mati hidup, sehat dan sembuh. Kita tetap bisa menyanyikan lagu ini dengan harap, percaya, syukur sekalipun minum obat, seperti makan, Tuhan nomer 1. Orang percaya pada kesembuhan ilahi, tetap makan nasi, atau makanan bergizi atau khasiat tertentu atau obat,tetapi tetap harap Tuhan. Mulai banyak kesembuhan ilahi tanpa obat, apalagi penyakit2 yang tidak ada obatnya, lebih2 dalam Minggu ke-70 Daniel.
Ada nyanyian: Bri kuasaMu padaku 2x. Kita menyanyi dengan imandan ha-rus punya pengertian tentang bagai-mana syaratnya menerima kuasa, yaitu hidup dalam kesucian dan taat di-pimpin Roh. Untuk apa kuasa yang kita minta. Nomer 1 untuk menang mela-wan daging dan dosa supaya kita bisa hidup berkenan pada Tuhan dan melakukan kehendak Tuhan; lalu untuk problem kita. Tetapi jangan salah pakai seperti Yohanes dan Yakobus mau min-ta kuasa api untuk membalas dendam bahkan membunuh orang Samaria Luk 9:54-55. Ini salah bahkan dosa besar mau membunuh orang yang tidak bersalah. Kuasa Tuhan diberikanuntuk hal2 yang sesuai Firman Tuhan, untuk keperluan kita yang betul, kita boleh minta kuasa Tuhan, istimewa untuk mempertobatkan orang, memperbaiki hidup iman atau nikahyang rusak dll. Nyanyilah dengan pengertian dan dengan yakin mengaminkan kata2 nyanyian itu dengan iman.
Nyanyian2 akhir zaman harus di-nyanyikan se-bisa2nya dengan penger-tian yang cukup, sehingga hati dan hidup kita dikuatkan menghadapi akhir zaman yang makin gelap ini. Misalnya: Berjagalah dan penuh Roh Kudus, jangan masuk dalam celaka dunia.
Kita harus mengerti ber-jaga2itu de-ngan pengertian Firman Tuhan, supaya kita tidak ikut dalam dosa dan celaka dunia yang ber-tambah2 di mana2. Sambil nyanyi dengan pengertian, kita rindu makinpenuh dengan Roh Kudus, supaya hati kita tambah me-nyala2 ingin terus berdoa dalam Roh, sebab ini menambah pengertian, tentang akhir zaman untuk bisa ber-jaga2 dengan betul sehingga tidak sampai hanyut dalam segala perangkap2 akhir zaman yang dahsyat. Roh Kudus juga akan bicara dalam hati kita, mengingatkan secara pribadi, apa yang sedang atau akan kita hadapi dan lawan dengan kuasa Allah. Nyanyilah dengan segenap hati sehingga hadirat Tuhan turun dan menguatkan.
Juga nyanyian kesukaan seperti: ber-suka2 serta menyanyi, nyanyilah dengan sukacita dan dengan iman. Kalau kita ada sukacita, teruskan. Kalau tidak ada, pakai saldo sukacita yang ada Yoh 16:22, tinggal ambil dan ber-gembiralah, ini bukan self sugesti atau di-buat2, tetapi sebab kalau ada Tuhan dalam hati kita (jangan ada dosa) maka memangada saldo sukacita dalam hati dan keluarkanlah dan pakailah dengan iman, indah! Nyanyi terus sampai ha-dirat Allah turun makin limpah se-hingga hati kita penuh sukacita. Waktu menyanyi “ku tak cari duniawi, tetapi jalan ke Surga (jalan sempit), kalau di dalam kita ada yang tidak betul, betulkanlah. Harus bisa membedakan cara duniawi dan jalan ke Surga. Mungkin ada rencana pada hari libur ke tempat2 rekreasi netral, masih boleh (lebih2 yang dipimpin Roh, dapat izin dan sejahtera dari Roh Kudus), tetapi ingatlah, jangan menuruti hal2 duniawi yang dosa, tetap dalam kesucian, se-hingga kita bisa bersukacita dan tetap dalam kesucian Tuhan dan rohani kita tidak jatuh dalam dosa. Kalau ada ren-cana2 yang dosa, langsung dibuang supaya rencana kita disucikan dan hidup tetap jadi terang di dalam Tuhan.
- Menyanyi dengan betul bisa juga berfungsi seperti doa dengan segala faedahnya, tetapi tidak bisa penuh seperti doa dalam Roh dan kebenaran terus menerus Yoh 4:23-24. Sebab itu menyanyilah dengan betul sampai ha-dirat Tuhan turun. Asal kata2 nyanyian itu cocok dengan Firman Tuhan, kita mengerti artinya baik, lalu mau memberi korban syukur (= menyanyi) dengan segenap hati, maka nyanyian kita menjadi sangat indah dan ke-sukaan hadirat Tuhan akan indah. Se-bab itu Song Leader jangan ambil se-gala nyanyian, apalagi yang arti ka-ta2nya tidak dimengerti atau sulit. Min-ta pimpinan Roh Kudus untuk memilih nyanyian yang tepat dibutuhkan saat itu. Misalnya nyanyian: Dialah terang-nya jiwaku 2x, penuh suka ku menya-nyi. Dengan yakin kita bisa meng-aminkan kata2 nyanyian ini bahwa Tu-hanlah terang jiwa kita, istimewa da-lam kegelapan problem, sehingga kita bisa menyanyikan lagu ini dengan pe-nuh syukur dan sukacita. Kalau nyanyi dengan betul, maka hadirat Tuhan tu-run, maka itu sangat indah sebab sua-sananya seperti Surga. Dimana ada Allah, apalagi dalam hadirat yang lebih kuat (hadirat Allah itu ber-tingkat2 se-perti dalam Kemah Suci), maka kita bisa merasakan dan menyanyikan: sua-sana Surga turunlah atau s’karang kurasa Surga turun. Kalau toh belum, nyanyi dgn iman sampai betul2 Tuhan turun di atas pujian kita Maz 22:4.
KESIMPULAN.
Menyanyi yang betul adalah suatu korban mulut bagi Tuhan yang disukai Tuhan lebih dari korban lembu muda. Sebab itu jangan diam, Semua yang masih hidup, masih bernafas nyanyilah me-muji2 Tuhan dan memang kita wajib memuji Tuhan sebab Dia patut dipuji Maz 48:2-3.
Kalau kita nyanyi dengan betul, kita akan mengalami hadirat Tuhan yang indah dan heran dan itu mengubah hidup kita bisa bertumbuh dalam ren-cana Allah yang indah, dan juga jadi berkat bagi orang2 sekitar kita, sehing-ga ada kegerakan Roh Kudus karena korban pujian yang berkenan pada Tuhan. Masih banyak fungsi nyanyi lainnya, bahkan kita masih akan me-nyanyi trus sampai Tuhan datang.
Nyanyian:
S’lama hamba masih bernafas,
Hamba tetap jadi pengerja Hu.
(Hamba tetap memuji Tuhan Hu).
Jikalau Tuhan panggil hamba,
memandang wajah Tuhanku.
(Tuhan s’lalu beserta hamba,
hidup penuh kesukaan).