Timotius adalah anak Eunike, tetapi juga anak rohani Paulus. Kita akan belajar keduanya, yaitu anak rohani dan anak jasmani.
ANAK PAULUS, ANAK ROHANI.
2TIM 1:1. DARI PAULUS SEORANG RASUL YESUS KRISTUS OLEH KEHENDAK ALLAH.
Orang menjadi rasul itu bukan dari kehendaknya sendiri, bukan hasil sekolah Alkitab, tetapi dengan kehendak Allah.
Lima jabatan dari Tuhan Ef 4:11 itu dari Tuhan. Orang boleh merindukannya tetapi tidak bisa mengusahakan atau menentukannya sendiri, sebab itu ditentukan dengan kehendak Tuhan.
Juga nabi itu bukan kehendak manusia atau sekolah Alkitab, tetapi dari Tuhan. Elia, Elisa mempunyai lebih dari 100 murid (putra, KJI) nabi, tetapi dalam kenyataannya mungkin hanya 1 yang diutus pada Yehu dan tidak ada ceritanya lagi, juga Gehazi jatuh, sebab yang menentukan adalah Tuhan (Elia disuruh Tuhan untuk melantik Elisa menjadi nabi 1Raj 19:16). Jangan cepat percaya nabi dan rasul yang timbul tanpa dilantik oleh Tuhan, tanpa kehendak Tuhan. Paulus termasuk rasul di luar 12 rasul yang dipilih Tuhan (Matias menggantikan Yudas).
Ada janji kehidupan di dalam Tuhan Yesus Kristus, baik untuk pekerjaan rasul dan pahala yang kekal di Surga, kalau Tuhan yang melantik, Ia memback-up dengan sempurna.
2TIM 1:2. TIMOTIUS, ANAK ROHANI PAULUS.
Anugerah, kemurahan dan sejahtera diberikan Paulus dari Bapak dan Putra. Jangan sembarangan memberkati memakai nama Tuhan, selain tidak ada artinya, itu juga menyesatkan sebab mencatut nama Tuhan dan tentu ada akibatnya. Misalnya Saul 1Sam 23:7,21. Juga Rechab dan Baesa mencatut nama Tuhan, tetapi mereka justru dihukum Daud, sebab Daud tidak takut, ia tahu mereka mencatut nama Tuhan 2Sam 4:8.
Timotius secara rohani adalah anak Paulus dan Paulus adalah bapanya. Paulus secara rohani melahirkan banyak anak, misalnya Kis 17:4,11-12, Gal 4:19. Paulus dalam tugasnya sebagai rasul juga banyak memenangkan jiwa, melahirkan jiwa-jiwa, meskipun hanya sebagian kecil yang terus diasuh sebagai anak rohani seperti Timotius
Di Efesus sesduah 3 tahun, ia pergi meninggalkannya (dalam tugasnya sebagai rasul) dan orang lain menggantikan menjadi bapa-bapa rohani dari anak-anak rohaninya Kis 20:31-32. Jadi orang-orang Efesus punya paling sedikit 2 bapa rohani, yaitu Paulus, lalu gembala sidang (tua-tua) di Efesus. Anak itu tumbuh paling baik dalam rumah orangtua atau bapaknya. Begitu juga secara rohani, pertumbuhan domba2 paling baik kalau punya gembala yang memelihara domba2 itu baik-baik Maz 23, Yoh 21:15-17. Setiap orang beriman harus punya kandang dan gembalanya masing-masing sehingga ada yang mempertanggungjawabkannya Ibr 13:17, apalagi kalau mulai keluar dari jalan yang benar Luk 15:1-7.
Wai bagi domba yang tidak bergembala Mrk 6:34, ia akan sulit tumbuh bahkan mudah diterkam serigala dan binatang buas lainnya dan tidak ada yang membelanya. Tidak ada domba yang kuat menghadapi serigala, beruang dan singa.
Paulus seperti bapak memelihara pertumbuhan rohani Timotius yang dianggap seperti anak rohaninya.
2TIM 1:3. MENDOAKAN SIANG MALAM.
Para Penginjil mendoakan orang-orang dunia siang malam supaya bertobat dan para gembala mendoakan domba2 yang dipercayakan kepadanya juga siang malam dengan tulus, supaya terpelihara dalam kesucian dan bisa tumbuh dengan baik. Orang yang terbeban akan terus mendoakan orang-orang yang dibebankan ke atasnya,sebab ia tidak bisa melayani dengan kekuatannya sendiri, istimewa dalam peperangan yang terus menerus dengan iblis dkk Ef 6:12. Biasanya penggembalaan yang berhasil itu karena gembala-gembala berharap pada Tuhan, sehingga terus menerus berdoa, baik dalam memberi makanan rohani (kebenaran Firman Tuhan) dan menumbuhkan rohaninya (kalau ada kesalahan, kebodohan, kejatuhan, kelemahan), semua perlu kuasa dan pimpinan (hikmat) Roh Kudus.
Kalau hanya mengasuh secara jasmani, cukup dengan mata dan pikiran manusiawi yang bisa nampak hanya dari luar. Tetapi untuk mengasuh secara rohani tidak cukup, sebab dengan mata dan pikiran jasmani kita tidak tahu isi hati dari orang yang kita asuh, sebab yang diasuh adalah terutama manusia batiniah dan selain itu pengganggu dan musuh kita adalah setan yang tidak tampak, sebab itu mutlak perlu dipimpin Roh (seperti Putra manusia dalam hidup dan pelayananNya selalu dipimpin Roh Mat 4:1), baru kita bisa berhasil menggembalakan dengan baik. Sebab itu semua pelayanan rohani mutlak butuh terus menerus berdoa dalam Roh dan kebenaran.
2TIM 1:4. SEBAB MENGENANG AIR MATA MU.
Seringkali kita tidak tahu dengan tepat apa yang menjadi kelemahan, kekurangan dari domba2 Tuhan dan bagaimana cara menanganinya. Kita sangat tergantung dari Tuhan, mulai dari memenangkan jiwa sampai menumbuhkan jiwa-jiwa. Jangan hanya memperhatikan hal-hal jasmani, tetapi lebih dari itu, apa yang menjadi kebutuhan rohaninya, sebab kalau rohani terpelihara maka jasmani juga akan tertolong dengan lengkap dan sempurna oleh Roh Kudus yang tahu semua dengan tepat.
2TIM 1:5.
I. TIMOTIUS ANAK JASMANI DAN ROHANI EUNIKE.
Orangtua yang beriman, harus mengasuh anak-anaknya, secara jasmani dan rohani, sebab anak-anak kita adalah anak jasmani dan rohani. Jangan hanya menganggap sebagai anak jasmani saja, dan tidak peduli secara rohani.
Anak-anak itu disucikan di dalam orangtuanya 1Kor 7:14 itu berarti selamat, masuk Surga. Sebab itu perlu diasuh secara jasmani dan digembalakan secara rohani supaya jangan terhilang tetapi tetap selamat, masuk Surga. Orangtua harus mengerti bahwa merekalah gembala pribadi dari anak-anaknya secara rohani (mengasuh anak secara jasmani itu perlu dan sudah banyak orang tahu, tetapi tetap perlu belajar makin efektif, istimewa pengantin baru, sebab itu orangtua/ mertua harus ikut memimpin, membimbing anak-anak dan cucunya).
Gembala-gembala rohani di Gereja terutama bertugas untuk penggembalaan secara rohani, meskipun jasmani juga harus diperhatikan.Tetapi orangtuanya adalah gembala-gembala secara rohani dan jasmani setiap hari di rumah.
Semua orang Israel mendapat pusaka tanah di Kanaan untuk digarap, kalau tidak mereka tidak punya tempat tinggal dan tidak punya nafkah. Orang asing memang tidak punya apa2, tetapi orang Israel seharusnya pasti punya tanah pusaka untuk tempat dan nafkah. Begitu juga anak-anak itu secara jasmani dan rohani adalah pahala dan pusaka bagi orangtua dari Tuhan Maz 127:3. Jadi orang yang tidak punya anak itu berarti tidak punya pahala dan tidak punya pusaka secara jasmani (Wasiat Lama), dan secara rohani dalam Wasiat Baru.
II. MANDUL ITU AIB (WASIAT LAMA).
Dalam Wasiat Lama, orang yang tidak mempunyai anak itu berarti orang yang tidak mendapat berkat Allah,tidak beres di hadapan Allah. Biasanya mereka malu, sebab Tuhan tidak berkenan kepadanya. Sebab itu waktu Elizabet punya anak dalam masa tua (sesudah tidak mungkin punya anak sebab tua), ia merasa begitu gembira dan tertolong Luk 1:25. Juga semua perempuan mandul lainnya.Mandul itu suatu aib Kej 30:23. Negeri yang diberkati Tuhan tidak ada orang mandul Kel 23:26, Ul 7:14, Ams 30:16. Jadi mandul itu suatu aib dan suatu celaka bagi orang Israel.
Dalam Wasiat Baru secara jasmani belum tentu setiap orang mempunyai anak apalagi kalau tidak menikah seperti Paulus, tetapi secara rohani, setiap orang beriman seharusnya mempunyai anak. Secara rohani sekarang, orang yang tidak mempunyai anak jasmani, tidak ada2, bukan aib, tetapi kalau tidak punya anak rohani (memenangkan jiwa) itu mandul rohani di hadapan Tuhan dan itu suatu aib, yaitu seorang yang tidak berkenan pada Tuhan, sebab tidak mau memenangkan jiwa. Sebab orang yang diperkenan oleh Tuhan itu banyak anaknya, tidak mandul. Orang yang berhasil memenangkan jiwa itu seperti dihapuskan aib atau malunya, sebab itu jangan mandul rohani, tetapi minta pada Tuhan supaya punya anak rohani, sampai bisa memenangkan jiwa. Bahkan minta suatu target dari Tuhan yaitu beberapa anak-anak rohani.
Minta anak (memenangkan jiwa) dari Tuhan bahkan minta jatah (target) anak dari Tuhan. Tentu kalau ada yang tidak diperkenan oleh Tuhan (mandul rohani) pasti ada sesuatu yang tidak betul, selidikilah dan bertobatlah, jangan ada aib secara rohani. Secara jasmani anak itu dari Tuhan; kalau sudah mandul (seperti Sarah, Ribkah, Rachel, Hanna, Elizabet dll), mereka minta anak dari Tuhan.
Begitu secara rohani mintalah anak rohani dari Tuhan, jangan tetap mandul, ini aib secara rohani. Berikanlah kepadaku anak, kalau tidak aku akan mati! Begitu dahsyat permintaan Rachel yaitu Gereja dan umat Tuhan. Kej 30:1. “Minta anak atau mati”. Jangan tinggal mandul! Seharusnya kita mempunyai permintaan dan kerinduan yang kuat untuk mendapatkan anak rohani seperti Rachel. Jangan masa bodoh, ini perkara penting, minta anak rohani dari Tuhan (menangkan jiwa-jiwa), sebab kalau tidak keluar dari aib rohani, rohani jadi mati, tidak tumbuh, rusak, hidupnya menjadi sia-sia, tidak ada kelanjutannya dalam Surga!
Mengapa orang beriman yang normal dan mengerti, apalagi dipimpin Roh, mempunyai kerinduan yang besar untuk memenangkan jiwa. Sebab mandul rohani itu aib, seperti keadaan yang terkutuk. Kel 13:26.
III. MENGAPA HARUS BERANAK (MEMENANGKAN JIWA) ?
1. Ini kewajiban kita Mat 7:21. Tuhan menghendaki kita ber-biak2, bukannya terkutuk seperti Ul 7:14.
2. Jiwa-jiwa yang kita menangkan itu menjadi mahkota kesukaan kita 1Tes 2:19. Orang yang tidak punya mahkota itu gundul di hadapan Tuhan, ia malu secara rohani. 1Kor 3:15.
3. Kita ini garam dunia, harus bisa menggarami sekitar kita Mat 5:13. Garam yang tidak asin itu hina, patut dibuang dan di-injak2 apalagi dalam zaman Antikris akan di-injak2 sampai binasa Wah 11:2.
4. Kita ini harus menjadi terang dunia. Mat 5:14-16. Orang yang gelap, tidak menyala pelitanya seperti ligabo ditolak dari kerajaan Surga; Begitu juga orang yang mandul itu suatu aib.
Berhasil memenangkan jiwa, itu salah satu tanda hidup rohani yang lebih baik dan keberkatan, sebab untuk bisa memenangkan jiwa dengan betul (bukan karena diberi uang, segan, dipaksa, diwajibkan, tetapi sebagai keputusannya sendiri untuk percaya pada Tuhan Yesus dan meninggalkan hidup yang lama).
Orang Israel yang punya anak itu baik, tetapi belum cukup, sebab juga harus memenuhi Firman Tuhan yang lain. Namun ini salah satu kewajiban kita.
IV. BERHASIL MEMENANGKAN JIWA DENGAN BETUL ITU:
1. Suatu kemenangan dengan doa sehingga berhasil melepaskan orang itu dari tawanan iblis Luk 11:20-22, setan dikalahkan dan dibuang, sebab kita punya “Orang yang lebih kuat” di dalam kita.
2. Hidup rohani yang tumbuh. Seperti ibu yang hamil sebelum melahirkan anak, ia harus ekstra memperhatikan kesehatannya. Juga orang-orang yang memenangkan jiwa harus berubah, memakaitabiat baru. Kalau ia memakai tabiat lama, sombong, tidak mengampuni, marah dll dosa tidak akan ada jiwa-jiwa yang bisa dimenangkan. Orang yang suka bersaksi dan memenangkan jiwa dengan tulus (bukan karena maksud2 tersembunyi), rohaninya akan hidup, tumbuh, sebab seluruh segi2 rohaninya dilatih (berdoa, belajar Firman tuhan, tabiat baru tumbuh, bisa mengampuni, sabar, sukacita, pengurapan Roh Kudus yang terus ada dst sehingga rohaninya sehat dan tumbuh).
Kalau tidak punya kerinduan memenangkan jiwa, rohaninya akan santai, menghindari peperangan rohani, seringkali tetap dalam hidup lama, tidak mau berubah! Seperti tubuh yang tidak pernah bergerak, jadi layu dan tidak sehat.Sebab itu jangan meremehkan, tidak peduli, tetap mandul, sebab dengan demikian hidup jadi kosong dan tidak berarti, suatu hidup yang sia-sia di hadapan Tuhan, kalau toh selamat masuk Surga, ia gundul tidak punya apa2 1Kor 3:15.
V. SALAH KAPRAH.
Seringkali umat Tuhan punya salah kaprah. Misalnya panggung2 yang dibiarkan orang Israel, misalnya 1Raj 16:31 padahal itu sangat dibenci Tuhan. Im 26:30, Ul 12:2; 33:29. Ini jadi salah kaprah 1Raj 15:14; 22:43 dst tetapi tetap diperhitungkan Tuhan menjadi hukumannya sebab hukum Tuhan tidak pernah berubah. Juga penyembahan baal dibiarkan orang Israel jadi salah kaprah, dianggap biasa, tidak apa2, tetap beribadah dalam nama Tuhan, tetapi juga kepada Baal. Akhirnya Tuhan menyuruh Yehu menghancurkannya habis2an 2Raj 13,14. Salah kaprah itu tetap dosa, jahat, keji dan mendatangkan hukuman kekal. Ada banyak salah kaprah orang Israel, apalagi kalau mereka tidak mau belajar Firman Tuhan.
Juga memenangkan jiwa menjadi salah kaprah, sehingga banyak orang beriman mengabaikannya dan tidak peduli, padahal ini tetap dituntut Tuhan! Seringkali sebab sudah salah kaprah, perasaan hatinya juga rusak, sehingga berdosa ber-lapis2, terus menerus, tidak terasa apa2 Ams 14:16. Sebab itu perasaan hati kita harus ditera dengan Firman Tuhan. (Contoh: Saul menghidupi Agag, ia tidak merasa bersalah, tidakapa2, tetapi sesungguhnya itu sangat jahat dan Samuel marah besar 1Sam 15:20,21,32-33). Sebab itu jangan sampai memenangkan jiwa menjadi salah kaprah dalam hidup kita, sebab ini tetap dituntut oleh Tuhan (Beberapa banyak saudara tetap ber-api2 melakukannya, bagi mereka bukan salah kaprah).
VI. PETUNJUK PRAKTIS UNTUK MEMENANGKAN JIWA:
1. Hidup benar di hadapan Tuhan dan terus lekat pada Tuhan dengan 7 KPR (Kebutuhan Pokok Rohani) seperti carang lekat pada pokok Yoh 15:5. Ini jadi dasarnya, sebab kita tidak mungkin bisa melepaskan orang dari tawanan iblis tanpa hikmat dan kuasa Tuhan.
2. Minta jiwa-jiwa pada Tuhan, seperti Rachel minta anak supaya tidak mandul dan gundul Kej 31:1, bahkan minta jatah (target), jangan sedikit-sedikit, lebih banyak lebih baik, apalagi karena salah kaprah yang lalu.
3. Follow up. Sesudah mendapat jiwa harus diasuh seperti orang mengasuh bayi, repot sekali tetapi mulia dan menyenangkan Tuhan, Surga gembira ria Luk 15:7,10,32, juga memenangkan orang yang undur dan bertobat kembali. Ingat tidak ada bayi dimanapun yang bisa hidup sendiri, pasti mati kalau dibiarkan sendiri. Bawa ke Gereja, dampingi terus (perlu banyak pengorbanan seperti mendampingi bayi), ajak terus sampai baptisan air dan Roh.
4. Beberapa tips untuk memenangkan jiwa.
a. Bersikap manis yang tulus, sebab itu berubahlah, tinggalkan hidup lama yang jahat Kol 3:9-10. Kalau galak, hidup lama, tidak ada yang mau percaya.
b. Pakai cara yang sesederhana mungkin. Jangan debat seperti ahli Taurat. Mengalah. Jangan seperti Pendeta besar tetapi seperti perempuan Samaria yang baru bertobat, bersaksilah, tetapi ini didukung dengan doa terus menerus dalam Roh dan kebenaran. Lebih banyak doa, cara kita lebih sederhana dan lebih cepat berhasil. Orang maupercaya bukan karena mengerti tetapi sebab matanya dicelikkan dan rohanya dimerdekakan dari setan Luk 11:20 (2Kor 4:4). Sebab itu untuk memenangkan jiwa perlu berani mengusir setan (biasanya dalam hati) Mrk 16:17.
c. Pakai setiap kesempatan, minta pimpinan Roh Kudus.
d. Mau korban waktu, tenaga, biaya (bukan untuk “menyuap”).
e. Ajak untuk menerima Yesus, jangan segan, lalu ajak berdoa. Kalau belum mau, jangan dipaksakan, tetapi jangan lepaskan, jangan putus asa, doa lagi (kalau perlu puasa) dan coba lagi, tabur terus supaya Tuhan yang menumbuhkan pertobatannya Mrk 4:27.
Ada orang yang langsung mau percaya, ada yang perlu waktu untuk bertobat, tetapi jangan lepaskan, kejar terus dalam doa dalam Roh dan kebenaran.
VII. DIMANA MEMENANGKAN JIWA?
Dimana kita ada!
1. Mulai dari isi rumah, sebab ini:
a. Sudah dijanjikan sebagai jatah kita Kis 16:31. (keluarga dan siapa saja yang hidup dalam rumah kita).
Kalau ada satu orang bertobat, maka seluruh isi rumah orang itu sudah diberikan Tuhan baginya, ini janji dan peraturan Tuhan. Tetapi ini tidak otomatis, harus diperjuangkan.
b. Rahab yang mau menerima dua pengintai Israel di Yerikho, hanyalah Rahab yang percaya dan ambil resiko.Tetapi sebab Rahab, seluruh isi rumah Rahab diselamatkan. Yus 2:12-13,18; 6:17,25 (ini definisi isi rumah). Ingat ini tidak otomatis, sebab itu meskipun ada yang menolak dengan keras, doakan terus menerus dan beri contoh hidup yang baik, dengan sikap yang baik, dengan penuh pengorbanan, maka seisi rumah kita akan diselamatkan sesuai dengan perjanjian Tuhan!
c. Keluarga adalah rencana dasar Tuhan sejak di Taman Eden Kej 2:18. Ada ikatan kasih dan tanggungjawab jasmani dan rohani, ini berlaku terus. Iman dari Louis harus turun ke Eunike dan turun ke Timotius. Orangtua yang tidak menurunkan imannya, itu tidak cinta (membiarkan anaknya masuk Neraka) dantidak peduli tanggungjawabnya, itu salah di hadapan Tuhan, seperti penunggu negeri yang tidak menyelamatkan orang isi negerinya, sebab itu ia menanggung darahnya Yez 33:6-9.
Ini juga berlaku pada orang yang lebih dahulu percaya kepada Tuhan (misalnya anaknya percaya dahulu, bukan orangtuanya, seperti Rahab), maka seisi rumahnya jadi tanggungjawabnya.
Jadi orang isi rumah kita itu “panci” yang harus kitagarami, kalau tidak, kita dibuang dan di-injak2 dan binasa! Jadi, anak-anak (atau orang isi rumah) itu harus kita selamatkan dengan pertolongan Tuhan sampai semuanya selamat dengan kasih dan kuasa Allah. Sebab itu jangan lepaskan isi rumah, kalau perlu jangan lepaskan anak-anak atau orang lain, keluar dari rumah kita sampai mereka semua percaya lalu dibaptis dengan air dan Roh, lalu di follow up, paling sedikit kurang lebih 1 tahun.
2. Di tempat kerja, sekolah, tempat kita se-hari2. Tuhan menghendaki kita mencintai orang di sebelah kita Luk 10:27 istimewa melepaskannya dari Neraka kekal. siapakah orang di dekat kita? Tetangga kita? Pertanyaan ini dijawab dengan jelas oleh Tuhan Yesus, bukan saja orang yang kita temui setiap hari ber-tahun2, tetapi juga orang yang pertama kali kita temui, seperti orang Samaria yang bertemu dengan orang yang dirampok di tengah jalan sampai tergeletak mau mati, itu sudah termasuk orang dekat kita. Biarlah kita membuat kesempatan, mengadakan waktu dan biaya untuk menolongnya seperti orang Samaria itu.
Dengan kata lain ada begitu banyak pekerjaan penyelamatan yang bisa kita kerjakan di mana2, apalagi untuk orang-orang yang kita temui setiap hari, itu jadi bagian atau beban kita; jangan lari, bersaksilah dan menangkan jiwanya.
VIII. DALAM KENYATAANNYA.
Dalam kenyataannya kita seringkali dibatasi oleh banyak perkara seperti waktu, segan, malu,tidak kenal, takut, tidak bisa bicara dsb. Tetapi berdoalah minta hikmat dan keberanian dari Tuhan Kis 4:29. Roh Kudus akan memberi hikmat (jangan ngawur, tetapi jangan takut, percayalah akan pimpinan Roh) dan kuasa untuk bisa menolong menyelamatkan orang-orang di sekitar kita.
IX. MEMBAGI WAKTU DAN KESEMPATAN.
Memang banyak orang sibuk, tetapi beri waktu untuk melakukan kehendak Tuhan. Moody memberi waktu minimum satu kali sehari untuk memenangkan jiwa. Orang lain memberi Sabtu dan Minggu, orang lain minta pimpinan Roh. Ada macam2 cara tetapi tetaplah korbankan waktu dan ketaatan, mau.
Jangan takut kebutuhan kita se-hari2, sebab semua itu fasilitas yang bisa diberi Tuhan dengan cukup, baik nafkah, kesehatan, keluarga, sekolah, pekerjaan, keamanan dll. Karena Tuhan menyuruh kita berperang dengan iblis, Tuhan akan melengkapi segala fasilitas yang kita butuhkan. Percayalah! 1Kor 9:7, 2Tim 4:4. Untuk hal-hal jasmani ini, kita harus memberi cukup waktu untuk belajar, untuk sekolah, kerja, nafkah dll, tetapi justru dengan melakukan kehendak Allah, Tuhan akan menolong semua fasilitas yang kita perlukan dengan cukup bahkan limpah sesuai kemampuan kita. (Tuhan bisa memberi betul2 limpah asal kita tahan, tidak berdosa dengan kelimpahan itu; kalau berdosa, terpaksa harus dikurangi, bukan sebab Tuhan tidak mau dan tidak bisa memberi, tetapi untuk keselamatan kita sendiri) sebab itu beri segala macam pengorbanan untuk memenangkan jiwa-jiwa dalam rumah, di sekitar kita atau ke tempat2 yagn disuruh oleh Tuhan, Tuhan pasti memelihara kita cukup bahkan limpah.
KESIMPULAN.
Ini maksud Tuhan Yesus turun ke dunia menjelma menjadi Putra manusia, se-mata2 hanya untuk menyelamatkan manusia. Semua yang lain tidak berarti bagi Tuhan sebab seluruh dunia dan alam semesta akan hilang lenyap (termasuk binatang, tumbuh2an dan semua benda) hanya manusia yang tersisa. Orang yang tidak mau percaya dan keras hati akan pergi ke rumah bapak iblis dalam hukuman kekal. Tetapi orang yang percaya akan selamat dan kitalah yang dipakai Tuhan untuk menyelamatkan orang lain, sekaligus untuk mengolah, menumbuhkan dan mempermuliakan kita sangat mulia sampai menjadi seperti Kristus.
* Jangan salah kaprah ini terus dibiarkan, sebab hukumannya terus ber-tambah2.
Jangan jadi mandul rohani sehingga gundul di Surga, bahkan terhilang sebab hutang darah dan penuh dengan dosa karena menuruti daging. Bukan saja hamba itu malas (yang sudah diberi talenta keselamatan dan kemampuan untuk menjadi terang dan garam dunia), tetapi ia juga jahat sebab tidak mau taat akan kehendak Tuhan, karena menuruti daging dan tipu daya setan dalam dosa. Mulailah berdoa dan minta rejeki jiwa-jiwa dari Tuhan, jangan mandul, gundul apalagi ditolak dari Surga!
Nyanyian:
Ku kata ya ya ya.