M3613 – Filipi 1:21 Mencheck Tujuan Hidup Rohani (12 Mei ’13)

Download MP3 Khotbah: M361

PILIPI 1:21. MENCHECK TUJUAN HIDUP ROHANI.

PENDAHULUAN.
Menilai hidup ini tidak mudah, apalagi untuk melihatnya dengan ukuran rohani yang kekal. Untuk keadaan sakit saja orang paling-paling berkata: jelek sekali, jelek, sedang, baik dan baik sekali dan semua ini untuk hari ini. Untuk meramalkan tentang hari-hari yang akan datang sangat sulit. Yang sekarang sangat baik, bisa berubah dalam 1 bulan jadi jelek sekali. Tetapi untuk tujuan hidup rohani kita harus berusaha untuk bisa tahu setepat mungkin dan berusaha untuk menjadi makin baik. Ada beberapa kemungkinan :
1. Kalau kita tidak punya tujuan hidup maka jalan hidup kita berliku-liku tanpa arah, tidak efisien di hadapan Allah. Secara jasmani mungkin bagus, tetapi secara rohani sia-sia, seperti orang naik motor keluar rumah tanpa tujuan, berputar-putar tanpa tujuan, sesudah 1-2 jam lalu pulang. Begitu orang yang tidak punya tujuan hidup rohani. Membuang waktu, uang, tenaga dan kesempatan dengan sia-sia.
2. Kita harus tahu apa tujuan hidup rohani yang sesuai Firman Tuhan, yang dari Allah, ini yang terbaik.
3. Terpojok karena sibuk. Punya tujuan hidup rohani, tetapi karena sibuk, atau penuh gairah untuk perkara-perkara jasmani sampai lupa tujuan hidup rohaninya, hidup jadi keluar dari arah yang tepat.
4. Perlu sering2 check. Kalau sudah pu-nya tujuan hidup rohani yang betul, perlu terus menerus mencheck supaya jangan kita disesatkan iblis, daging, dunia, dosa sehingga keluar dari jalan Allah yang betul, sebab kesempatan (umur) kita terbatas dan tidak bisa diulang!
5. Kesempatan terbatas Kita hidup di dunia ini terbatas hanya rata-rata antara 70-80 tahun, kalau kita tidak memakainya baik-baik untuk mencari yang kekal, hidup kita secara rohani tidak banyak kemajuan bahkan sia-sia dan kesempatan itu tidak bisa diulang lagi.
Hasilnya kita rasakan untuk kekal. Baik binasa dalam Neraka atau masuk Surga dalam tingkat-tingkat tertentu dan tidak bisa diubah lagi. Orang Kristen yang sungguh-sungguh tetapi ngawur, bodoh, tidak punya tujuan hidup, akhirnya disesatkan, ditipu iblis, bisa binasa Mat 7:21-23 atau kalau toh selamat, tingkatnya sangat rendah sebab bodoh Mrk 12:24.
II. TUJUAN HIDUP ROHANI.
1. Masuk Surga, tidak semua orang Kristen masuk Surga Mat 7:21.
2. Terus Meningkat Sampai Puncak, kalau bisa sampai seperti Kristus 1Kor 11:1, Ef 4:13, yaitu:
a. Hidup dalam kesucian dalam Ruangan Suci, merdeka dari dosa dan tidak kembali dalam perhambaan dosa sekalipun dalam pencobaan tidak bereaksi dosa = jatuh. Yoh 8:36, Gal 5:1.
b. Hidup dipimpin Roh seperti Kristus Mat 4:1, Luk 4:1,18. Dengan pengu-rapan yang makin limpah sampai tidak terbatas seperti Kristus Yoh 3:34, termasuk kunci dalam karunia-karunia dan buah Roh.
c. Tabiatnya seperti Kristus yaitu sesuai dengan Firman Tuhan itu terus meningkat sampai ukuran penuh, termasuk bisa mengampuni, rendah hati, suci, tulus, jujur, tidak menuruti daging tetapi menurut Roh, taat, setia, bertanggungjawab dan banyak sifat-sifat lain seperti Kristus.
d. Tahu dan bisa melakukan kehendak Tuhan, di mana saja, dalam hal apa saja dan kapan saja. Termasuk melakukan semua dengan iman, harap dan dengan kasih yang terus meningkat seperti Kristus.
Kesimpulannya adalah kasih ilahi, hidup seperti Firman Tuhan dalam kesucian dan kasih ilahi 1Yoh 2:5, 1Kor 13:13.
Apakah kita masih dalam jalur tujuan hidup rohani yang betul atau sudah melenceng keluar. Apakah tujuan kita masih ke Surga, atau sudah balik ke-pada perkara-perkara dunia (yang fana) tidak lagi peduli rohaninya apakah selamat atau tidak? Kita harus bisa mengenal tujuan hidup rohani ini dan memilikinya ; apa tanda-tandanya kalau sudah punya tujuan hidup?
a). Tahu dan mengejarnya. Ada gairah rohani, sebab ingin mencapanya Kej 49:14-15.
b). Punya patokan hidup.
Semua yang tidak cocok dengan tujuan hidup rohaninya akan ditolak sekalipun dengan pengorbanan.
c). Memakai waktu dan kesempatanan baik-baik dan menebus waktu untukbisa mencapai tujuan hidup. 1Kor 9:27.
III. SUDAH SAMPAI DI MANA?
Untuk ini kita harus tahu bagaimana seperti Kristus, ini tujuan hidup rohani kita. Orang yang tidak mengerti, tidak tahu betul seperti apa Kristus yang sempurna itu, tentu tidak bisa meng-hitung sampai dimana tingkat roha-ninya. Kanak-kanak rohani mula-mula tidak mengerti, hanya tahu sudah selamat sebab percaya Tuhan Yesus. Tetapi jangan tinggal kanak-kanak terus Ibr 5:13-14.
Sekarang berapa umur kita dan sisa berapa? Biasanya kita tidak tahu sisa umur kita, sebab itu Firman Tuhan berkata supaya kita selalu siap meng-hadap Tuhan Ams 4:13 dalam keadaan selamat dan tingkat rohani yang se-tinggi mungkin. Sampai sekarang kita sudah mencapai berapa prosen seperti Kristus? Ini sulit, tidak semua tahu, tetapi kita bisa mengukur secara kasar dari Kemah Suci.
Halaman (kanak2 rohani, jatuh bangun dalam dosa), Ruangan Suci (hidup dalam kesucian, dipimpin Roh, tekun, setia dalam 7 kebutuhan pokok rohani), Ruangan Maha Suci (sempurna, Tirai, daging dipecahkan, mati dari segala perkara yang fana Gal 6:14). Kita juga bisa memakai tokoh Alkitab sebagai patokan kasar. Paling sedikit kita harus menilai dari ukuran kita: Halaman atau Ruangan Suci? Halaman hidup menurut daging, Ruangan Suci hidup dipimpin Roh da-lam kesucian, bisa lakukan kehendak Tuhan seperti lima gadis bijaksana, lima gadis bodoh, naik turun antara keduanya. Mintalah tolong pimpinan rohani atau orang lain untuk ikut menilai kita, istimewa dari tabiat, buah-buah pertumbuhan rohani kita. Kalau kita rileks, terlalu lamban, waktu kita tidak bisa diambil kembali. Bandingkan dari hari ke hari, bulan ke bulan, tahun ke tahun apa ada perubahan dan pertumbuhan rohani dari tahun ke tahun, tahu tujuan hidup rohani dan berusaha meningkat setinggi mungkin, terus meningkat sampai puncak. Juga dalam setiap kasus, pencobaan, (dihina, difitnah, di-benci, dirugikan dsb, bagaimana reaksi kita? Makin baik, tetap baik?). Sebab ini semua menentukan tingkat kemuliaan kita di Surga untuk kekal. Jangan diremehkan. Memang kita harus meng-atur hidup sehari-hari, bahkan seringkali sibuk, tetapi jangan semua waktu kita habis untuk yang sia-sia saja, menyesal untuk kekal. Tuhan selalu siap menolong setiap anak2 Allah. Miliki waktu doa pribadi (doa kamar/bilik) dengan Tuhan. Beri sebanyak mungkin waktu bagi Tuhan, pasti Tuhan bicara. Terus berdoa dalam Roh dan kebenaran. Kalau orang yang rohani tumbuh, jasmaninya juga diberkati Tuhan, justru makin limpah Mat 6:33. Hidup ini suatu kesempatan emas, jangan disia-siakan, jangan dihabiskan semuanya untuk yang fana saja, sebab waktu kita sangat terbatas dan tidak kembali. Justru kita harus menebus waktu Ef 5:16 KJI (buang semua yang tidak perlu dan pakai untuk yang kekal sebanyak mungkin). Apakah kalau waktu kita habis (mati, atau Tuhan datang), kita bisa meningkat sampai seberapa?
IV. PUNYA KEMAMPUAN ROHANI APA SAJA DAN SEBERAPA?
Ada banyak yang bisa kita nilai dan hitung meskipun secara kasar, sebab tergantung dari pengertian rohani yang kita miliki. Seorang bisa mengira rohaninya cukup baik, tetapi Tuhan melihatnya terlalu rendah, sangat bertentangan, terbalik. Sampai matanya dicelikkan oleh Roh Kudus seperti Paulus sebelum dan sesudah bertobat, penilaiannya lain.
Tetapi kita perlu tahu ukuran yang benar dari Tuhan Yesus sebagai Tujuan Hidup Rohani dan menilai diri kita sendiri, supaya bisa melihat ada pertumbuhan atau tidak.
1. Hidup suci/ benar. (Benar = bebas dari dosa dan hukumannya. Suci = sifat Allah sesudah seorang dilepaskan dari dosa, Roh Kudus mengisinya dengan tabiat ilahi Gal 4:6. Kita sudah bisa hidup suci sampai dalam pikiran dan angan-angan? (6 Dimensi yaitu dimana saja, dalam hal apa saja, kapan saja, yaitu dahulu, sekarang dan yang akan datang sampai dalam angan-angan dan cita-cita kita. Bukan saja suci pasif, tetapi juga dalam pencobaan dan problem apa saja kita masih tetap suci, tidak reaksi dosa? Orang yang berjalan sendiri akan mudah jatuh kembali dalam dosa oleh setiap problem dan pencobaan (Halaman). Tetapi dengan Roh Kudus kita akan dikuatkan, tahu harus bertindak bagaimana dan bisa tetap dalam kesucian. Dalam sehari berapa banyak berdosa. Kalau diganggu anak, istri, suami, pem-bantu, orang-orang di dekat dan sekitar kita, bisa tetap suci? Kita harus bisa tetap suci, sebab pencobaan tidak lebih dari kekuatan kita 1Kor 10:13. Seharusnya jangan jatuh dalam dosa tetapi makin meningkat dalam kesucian seperti bukit kesucian Allah Maz 48:2. Orang yang betul-betul hidup suci, diperkenan Allah, hidupnya sejahtera dan sukacita Pil 4:4,7 adalah dasar rohani yang normal dan sehat. Sudahkah kita bisa melihat hubungannya antara suci dan Surga dan kelimpahan berkat Tuhan dalam konteks berpada? ( orang tamak tidak pernah puas Pkh 5:9, tetapi yang berpada bisa selalu penuh syukur sebab Tuhan selalu memberi cukup baginya).
2. Pikul salib, hidup di atas mezbah Rom 12:1-2 dijalan sempit Mat 7:13-14, menyangkal diri Luk 9:23. Pikul salib itu dalam kenyataan dan dalam hati, mematikan semua keinginan yang salah (yang lalu, sekarang dan yang akan datang) dalam segala hal dimana saja dan kapan saja. Beratkah salib yang kita pikul. Relatif! Kalau ada percintaan dosa, salib itu berat sekali, apalagi kalau sudah hidup dalam dosa (sombong, menipu, ber-zinah, benci, iri dll, juga kalau bodoh, tidak mengerti, bersungut-sungut, tidak mau taat dll). Tetapi kalau rohani normal, hidup suci, mau salib, mau taat, mau menyenangkan Tuhan justru salib itu ringan dan senang Mat 11:30. Dan ada kekuatan dan kuasa dalam salib 1Kor 1:18. Sudahkah kita mahir seperti Kristus Yes 53:3 dan Petrus Yoh 21:18.
3. Doa. Punya jam doa pribadi? Bisa berdoa dalam Roh dan kebenaran terus menerus? Apakah doa kita ini suatu kebutuhan dan kenikmatan atau hal yang wajar atau terpaksa (karena ini suatu yang tidak disukai?). Jam doa yang disiplin seperti orang Farisi, seka-lipun itu baik, tetapi belum cukup kalau tidak ada kesukaan dan hadirat Tuhan. Usahakan supaya bisa berdoa terus dalam Roh dan kebenaran, maka akan timbul sejahtera, sukacita mulai dari basah, penuh dengan air hidup sampai mata kaki, lutut, pinggang, dada dan tenggelam Yeh 47, dan doa orang benar pasti benar kuasaNya. Yak 5:16.
4. Firman Tuhan sebagai makanannya, apakah kita bosan, muak atau suka, puas, senang dan makin mengerti kebenaran Firman Tuhan dan jadi jawaban, penghiburan dan kekenyangan jiwa kita.
Dengan doa dan Firman Tuhan kita bisa seolah-olah bercakap-cakap dengan Tuhan, tentang keadaan kita dll, seperti dihadirat Tuhan. Baca (Belajar) dari Firman Tuhan seperti ini sangat menarik, seperti bercakap-cakap tentang pokok penting dengan orang yang ahlinya. Dan kalau dituruti, pasti berhasil sebab Firman Tuhan pasti jadi Luk 1:37. Bukan hanya yang kita baca atau dengar dari khotbah, tetapi juga Tuhan bicara langsung dalam hati kita. Ingat kalau ada dosa apalagi keras hati, Tuhan tidak mau bicara dengan cara apapun 1Sam 28:6.
5. Hidup dipimpin Roh.
Harus bisa dengar suara Roh. Ini bisa sejak mulai percaya,bayi Mark 4:23. Ka-lau sudah mahir dipimpin Roh, kita bisa hidup seperti robot yang disetir Roh Kudus, Kis 11:12 Luk 4:1,18. Hasilnya kemenangan demi kemenangan atas problem dan peperangan. Ini kunci hidup Putra Manusia Yesus yang luar biasa Maz 60:14. Jangan terburu-buru bereaksi, belajar menunggu Tuhan dalam kesucian, banyak berdoa dalam Roh dan kebenaran, sampai Tuhan beri jawaban dan pimpinan, lalu dengan yakin dikerjakan, pasti hasilnya luar biasa, sebab bukan kita (yang hanya robot Allah) tetapi Kristus yang bekerja di dalam kita.
6. Ibadah dan bersekutu Ibr 11:25
Kalau ibadah ada sukacita? Maz 122:1. Ibadah itu bukan hanya memuji-muji Tuhan dan mendengar Dia, Kepala tubuh Kristus, tetapi juga bersekutu dengan tubuh Kristus. Ada orang selalu lihat yang jelek tentang saudara-saudara lain(tidak menyenangkan, jahat, sombong dll, padahal tidak semua) tetapi lihat dengan kasih Kristus, mau menjadi berkat, menggarami dan buang semua dosa-dosa yang membuat “rengat” / retak persekutuan tubuh Kristus(tidak suka, tidak senang, pegel, jengkel, benci, tidak ada ampun bagimu, tidak ada kena mengena dll) tetapi mau korban untuk jadi berkat, justru bagi orang-orang jahat dan dosa. Bersekutu dengan pengampunan dan kesucian itu persekutuan yang sangat manis Maz 133:1-3.
7. Pelayanan, bersaksi, menggarami.
Sampai dimana kemampuan kita. Sudah bisa kalahkan iblis, menangkan jiwa, menumbuhkan (memperbaiki) apa yang salah, keliru, terikat. Berapa lama kita perlu bergumul dan berdoa. Disini kemampuan menyampaikan karunia-karunia dan buah Roh akan tampak jelas. Orang bisa bermain ping-pong baru tampak kemampuannya kalau masuk pertandingan, apalagi musuhnya hebat. Ada kemajuan? Apa kita penuh gairah, marah-marah, kecewa atau berkemenangan, puas, memuji-muji Tuhan. Jangan takut pelayanan apapun, Tuhan akan memperlengkapi kita seperti Daud, sekalipun baru keluar pertama kali lawan pendekar perang Goliat, sudah menang. Sudah berhasil menangkan berapa jiwa? Rebut jiwa-jiwa dari iblis dan Neraka dengan hikmat dan kuasa Allah. Tidak terlalu perlu hikmat manusia atau pengalaman tetapi kuasa dan hikmat Allah seperti Paulus di Korintus 1Kor 2:4. Seperti Putra Manusia Yesus terhadap Zakheus Luk 19:5, terhadap Petrus Mat 4:19, terhadap Natanael Yoh 1:47, terhadap perempuan Samaria Yoh 4:7,10 dll. Temukan kata-kata dari Tuhan bagi orang itu, hasilnya luar biasa. Jangan emosi, jangan bernafsu (kalau dengan jenis lain), jangan ingin uangnya dll, tetapi tulus karena Tuhan, maka Tuhan beri kata-kata di mulut kita Mat 10;19 dan menang. Sampai dimana kemenagan kita? Berapa yang sembuh, didamaikan, tertolong, bertobat, terhibur, dll. Jangan berhenti, persediaan kuasa, pertolongan Tuhan tidak pernah habis atau berubah, tumbuh terus. Kerahkan semua kemampuan kita dan terus meningkat, untuk umum dan full-time, Tuhan punya beban-beban khusus buat semua, sebab semua adalah budak-budak milik Tuhan untuk melakukan kehendak Tuhan Mat 7:21, 1Kor 6:19. Semua harus bisa pelayanan pribadi. Juga dalam Gereja ada kelompok-kelompok kecil/ sel ada pelayanan. Jangan ambisi, mau direndahkan, sebab pahala tidak tergantung dari besarnya pekerjaan saja tetapi terutama dari mutu pelayanan kita. Ingat Mat 7:23. Orang kecil bisa indah seperti Lazarus bisa setingkat dengan Abraham.
KESIMPULAN.
– Waktu yang kita pakai untuk rohani biasanya tidak banyak kecuali fulltimer (yang tidak lagi memikirkan hidup jas-mani, hanya yang rohani dan pertumbuhan rohani umat Tuhan). Meskipun waktu untuk rohani tidak banyak, pakailah dengan efektif yaitu dengan bertanya-tanya akan Tuhan, minta suara dan pimpinanNya Mrk 4:23.
Dengan doa dalam Roh dan kebenaran dan Firman Tuhan (di Gereja, pelayanan pribadi, saling menasehati atau sharing) Tuhan bisa begitu dekat dan bicara dengan kita. Kalau Tuhan bicara, selalu ada faedah untuk hidup rohani. Begitu juga lewat peristiwa senang dan susah (ini lebih mudah mendengar suara Tuhan). Sebab itu dalam segala hal, lebih-lebih dalam peristiwa yang tidak enak dan yang tidak kita mengerti, bertanya-tanyalah akan Tuhan 1Taw 16:11, pasti ada pesan-pesan dan petunjuk yang diberikan. Begitu juga dalam persekutuan tubuh Kristus, dengan orang-orang beriman, setiap kali bersekutu jangan hanya untuk bicara yang fana, cobalah cari hadirat Tuhan. Dalam persekutuan lebih mudah saling menasehati dan pelayanan dalam Roh. Ini perlu untuk mencheck tujuan hidup kita dan tetap ada di jalan betul.
Gereja adalah tempat Firman Tuhan dan doa Mat 21:13, Kis 6:4. Waktu umatNya berkumpul Tuhan akan selalu hadir Mat 18:20. Gereja harus menjadi Surga kecil, tempat kita direparasi, dipersiapkan, diperlengkapi untuk ke Surga. Gereja jangan kita jadikan tempat rekreasi, tempat bermain, restoran, pasar dll, itu sudah banyak di dunia. Tetapi tempat untuk pengolahan dan dipersiapkan untuk terbang ke Surga, tidak ada di dunia, hanya di Gereja. Sebab itu berusahalah supaya kita sungguh-sungguh berdoa (bawa minyak Im 24:2 supaya Roh Kudus menyala dalam bait Allah). Datang dengan pengurapan, dengan doa dalam Roh dan kebenaran, sehingga ada kegerakan Roh Kudus dalam setiap pertemuan dalam Gereja kita.
Jangan harapkan hal-hal fana dan netral. Harapkan perkara-perkara dari Atas limpah dalam Gereja (Gereja bukan hotel bintang 5, pusat seni, pusat pendidikan jasmani, mode, cari untung dll). Kita harap pekerjaan Firman Tuhan dan Roh Kudus yang limpah sehingga semua orang diingatkan, disiapkan, dicocokkan untuk pergi ke Surga. Tempat-tempat seperti ini hanya di Gereja dan sel-selnya, tetapi tempat hal-hal netral dan fana itu di mana-mana di seluruh dunia. Perlu saling nasehat supaya kita betul, tetap ada dalam tujuan hidup yang betul dan kekal dan tidak keluar daripadaNya, dan satu kali betul-betul masuk dengan kemuliaan dan sukacita yang kekal.
Nyanyian: Berachah no 249.
Mataku tertuju padaMu.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top