Download MP3 Khotbah: M3531
I. DEFINISI
Setia adalah hubungan baik (dalam arti yang luas dan baik) yang dipertahankan terus sampai mati, dengan atau tanpa janji. Hubungan baik ini bagi orang dunia bisa dengan janji atau atau hubungan keluarga, dll. tetapi bagi orang beriman yang adalah orang baru, semua diatur menurut Firman Tuhan. Sekalipun tidak ada janji, tidak mengerti, tidak sadar, kalau disebut dalam Firman Tuhan maka kita harus men-cocokkan hidup kita dengan Firman Tuhan. (Dalam Perjanjian Lama orang sumpah setia, misalnya 2Raj 11:4 tetapi dalam Perjanjian Baru, seluruh Alkitab hukum Allah yang harus kita pegang).Jadi semua hubungan kita dengan Allah dan semua orang lain, diatur sepenuhnya oleh Firman Tuhan, sebab itu orang yang tidak (mau) mengerti Firman Tuhan akan kacau dan tidak dapat setia dengan baik, tidak ber-kenan pada Tuhan. Ada 1 atau 2 Gereja yang menyuruh anggota2nya mengucapkan janji tetapi diucapkan atau tidak, disebut atau tidak, kita tetap harus taat akan Firman Tuhan, termasuk tentang kesetiaan.
II. SETIA KEPADA SIAPA SAJA
Kita harus setia kepada Tuhan, termasuk tubuhNya (yaitu Gereja) dan manusia. Orang2 berdosa diam2, mengerti atau tidak, juga setia kepada iblis dan kawan2nya.
1.A. SETIA KEPADA TUHAN ALLAH
Kesetiaan kita kepada Tuhan Allah itu mulai lahir baru sampai mati atau pengangkatan. Biasanya waktu baptisan, kita menyanyi: mengikut Yesus, keputusanku, ku tak ingkar, selamanya. Menyanyi atau tidak terikat pada Firman Tuhan dan kita harus setia sampai mati, sebab saat terakhir menentukan.
Kalau seorang undur (lepas) dari Kristus, maka ia akan lekat kepada iblis, percaya atau tidak, mengerti, sadar atau tidak ini yang terjadi, sebab hanya ada 2 bapa, anak2 Bapa Surgawi atau anak bapa iblis. 1Yoh 3:10. Kalau lepas dari Kristus, ia kehilangan keselamatannya, seperti carang yang tidak ada hubungan dengan pokok, jadi kering lalu dipotong dan dibakar (sesudah diberi waktu, klesempatan untuk bertobat) Yoh 15:1-5. Kita harus tetap setia seperti carang dalam pokok Tuhan Yesus, tidak pada pohon yang lain. Ini berarti tetap hidup dalam kesuciaan dan taat pada kristus yaitu pada Firman Tuhan. Harus mau pikul salib yaitu mematikan daging Rom 6:6, Luk 9:23 sebab daging melawan, memboikot, tidak mau taat akan Firman Tuhan.
Kalau kita setia, lekat pada Kristus, pasti tumbuh dan ber-buah2, kalau tidak, berarti tidak lekat atau mendua, sehingga jadi suam, tidak tumbuh seperti Laodikia Wah 3:16 dan akan dibuang, diludahkan keluar, binasa !
1.B. SETIA KEPADA GEREJA
Setiap orang beriman harus terikat pada Kristus lewat Gereja, ini kehendak Tuhan, sebab semua harus, menjadi anggota tubuh Kristus dan Kristus jadi kepala dari tubuh Kristus lokal dan global. Orang yang tidak terikat pada Gereja, tidak bergembala, kea-daannya menyedihkan kata Tuhan Yesus Mar 6:34 seperti domba tanpa gembala, sangat mudah jadi korban srigala, sehingga rohaninya rusak, tidak bisa tumbuh, bahkan hilang keselamatannya. Masing2 diletakkan dalam tubuh Kristus tertentu dan sesudah yakin 1 Kor 12:18 harus loyal dan setia pada Gereja lokal. Jangan pindah2 tetapi belajar ikut bersekutu dan pelayanan bersama, sehingga bisa tumbuh bersama. Kecuali ternyata salah pilih Gereja yang sesat atau mati sebab hidup dalam dosa, kalau tidak dipakai Tuhan sebagai nabi untuk mem-perbaiki Gereja itu (seperti Elia, Elisa menjadi nabi di Israel yang sesat), harus pindah ke Gereja yang betul dan hidup. (Bedakan Gereja yang sesat dan Gereja yang belum sempurna, sebab belum ada orang atau Gereja yang sempurna, tetapi Gereja yang betul itu berdiri atas kebenaran Firman Tuhan dalam kesucian dan terus tumbuh, tidak tinggal dalam dosa).
II.A. DENGAN ORANG-ORANG BERIMAN DARI GEREJA SENDIRI
- Keluarga, suami isteri. Janji nikah dalam setiap Gereja berbeda, ada yang lebih baik, tetapi tidak ada yang sempurna. Sekalipun tidak disebut waktu nikah (juga orang2 yang tidak nikah di Gereja) tetapi suami isteri orang beriman tetap terikat pada semua peraturan Firman Tuhan dan harus taat. Misalnya suami dan isteri itu seperti kepala dan tubuh (tidak boleh cerai = mati). ada tugas2 suami, isteri dan bersama dll. Kita harus taat akan firman Tuhan, setia sesuai dengan Firman Tuhan sampai mati (sesudah itu tidak ada nikah, tetapi tetap bersekutu dalam Kristus). Apapun per-soalannya tetap harus setia, mengampuni dan tidak boleh bercerai, itu dosa zina dan kalau suami isteri tidak bertobat, binasa jiwanya Mat 19:9.
- Anak-orangtua. Semua harus setia dan anak2 harus setia dan juga menghormati orangtua sesuai dengan Firman Tuhan (lain dengan menghormati orangtua cara dunia)! Mertua harus diperlakukan seperti orangtua dan menantu seperti anak dan semua harus setia.
- Saudara dengan saudara. Juga harus memelihara hubungan dengan setia, juga sesudah nikah dengan saudara ipar. Kita harus memelihara hubungan yang baik, sebab itu jangan menikah dengan orang yang tidak bertobat. Kalau musuh harus dicintai Mat 5:45 apalagi keluarga, lebih2 di dalam Kristus. Memang ada anggota ke-luarga yang tidak bertobat, tetap dicintai tetapi harus cerdik, minta pimpinan Roh Kudus supaya jangan jadi korban kejahatannya (sebab tidak mau bertobat) tetapi tetap mengampuni dan mencintai.
- Teman2. Harus dibedakan dengan saudara seiman dari Gereja sendiri, dari Gereja lain dan tidak percaya Tuhan Yesus. Semua ini diatur menurut Firman Tuhan, sehingga di seluruh dunia dan dalam semuagenerasi, peraturannya sama. Dengan orang dunia tetap pelihara hubungan baik tetapi jangan bersekutu melainkan meng-garami, jangan diracuni 1Kor 15:33. Juga dengan orang2 beriman yang tidak bertobat, jangan bersekutu dan makan makanan rohani yang sama (sebab makanan rohani orang beriman dan orang yang tidak bertobat lain, penuh dosa dan percintaan dunia 1Kor 5:9-11).
- Dalam pekerjaan. Juga harus setia se-suai Firman Tuhan, misalnya Kol 3:22-24, kecuali mereka hidup dalam dosa, terpaksa kita lepas atau putus hubungan (kalau tidak bisa tetap suci, tetapi terpengaruh dosa2-nya).
- Dengan orang2 dalam badan2 lain kita harus setia tetapi tidak melanggar Firman Tuhan. Misalnya sebagai warga negara kita harus menjadi berkat, hidup dan bekerja dengan betul dan mendoakan supaya Tuhan memberkati dan menyelamatkan bangsa dan negara kita.
III. KESETIAAN BOLEH PUTUS?
- Dengan Tuhan Allah tidak boleh putus. Putus dengan Allah berarti (ditarik iblis) dan lekat kepadanya dan itu berarti neraka, pulang ke rumah bapa iblis. Beberapa orang yang menurut ajaran yang sesat atau hidup dalam dosa, seringkali tidak sadar bahwa ia putus dari Tuhan lalu lekat pada iblis dan binasa Mat 7:21-23.
- Bisa putus tetapi tidak boleh, misalnya suami isteri, keluarga, tubuh Kristus; bisa putus seperti yang terjadi pada beberapa orang, tetapi initidak boleh, lebih2 suami isteri tidak boleh putus hubungan cerai. Iblis dan dosa memutuskannya, sebab itu orang yang hidup dalam dosa akan mudah tidak setia dan putus.
- Bisa putus kalau terpaksa, dikehendaki Tuhan tetapi dengan betul. Misalnya pekerjaan, persahabatan bisa putus, apa boleh buat tetapi jangan dengan berdosa, tetap suci, tidak benci, iri, jengkel dsb. Misalnya Lot putus dari Abraham, tetapi Abraham, tidak benci pada Lot, Abraham tetap mengasihi dan menolong Lot dan berhasil menyelamatkannya dua kali. Kalau terpaksa putus, jangan dengan kebencian, fitnah, dendam dll. Paulus dan Barnabas bertengkar ramai gara2 Markus keponakan Barnabas, tetapi Paulus berusaha tetap mengasihi dan berhasil bersekutu kembali dengan Markus.
- Harus putus. Misalnya hubungan yang salah dengan Wil / Pil atau dalam kesepa-katan perbuatan dosa, apalagi dengan iblis, sekalipun ada janji atau sumpah setia, tetap orang yang bertobat harus memutuskan hubungannya, sebab semua hubungan dalam dosa itu persekutuan dengan iblis harus diputuskan dengan kuasa Allah, sebab kalau hubungan dosa, iblis tetap dipertahankan, tidak bisa selamat. Dengan teman berjudi, menipu, mencuri dll harus putus, meskipun kadang2 akibatnya besar, tetapi tetap harus putus dengan minta pimpinan dan kuasa Roh Kudus serta tubuh Kristus.
- Bertepuk tangan sebelah. 2Tim 2:13. Seringkali Tuhan ditinggalkan oleh orang2 yang mula2 setia, lalu undur atau berkhianat seperti Yudas, tetapi Tuhan Yesus tetap mengasihi Yudas sekalipun tidak berbalas. Allah tetap mengasihi orang2 yang undur dan berbalik dan mengharapkan bertobat kembali; Tetapi kalau mereka tidak bertobat, orang itu akan binasa, meskipun Allah masih mengasihinya, sebab kasih Allah tidak ada faedahnya bagi orang yang tidak mau menerima kasih Allah, tidak mau bertobat kembali.
Jangan lupa, semua perkara tentang sifat kesetiaan orang2 beriman yang belum dibicarakan, atau belum kita mengerti, tetap berlaku dan diatur oleh Firman Tuhan. Sebab itu kita harus terus belajar Firman Tuhan dan bertumbuh dalam pengenalan yang benar 2Pet 3:18.
IV. BAGAIMANA BISA SETIA
Kesetiaan yang kita bicarakan hanya kesetiaan orang beriman, sebab di dalam dunia juga ada kesetiaan, termasuk setia kawan dalam dosa yang tidak diperkenan Alah. Kesetiaan kita harus suci, sesuai Firman Tuhan sehingga berkenan pada Tuhan.
- Lahir baru dan tinggal dalam Kristus. Kesetiaan dari orang yang tidak lahir baru, tidak bertobat itu tidak ada harganya di hadapan Tuhan. Sebab itu kita harus tinggal dalam Kristus, baru kesetiaan kita ada harganya.
- Kita harus mengerti mana kesetiaan yang betul, sebab kesetiaan orang2 beriman harus sesuai dengan Firman Tuhan. Sebab itu kita harus bertumbuh dalam pengertian Firman Tuhan dalam pengurapan Roh Ku-dus, sebab Roh Kudus yang membawa kita pada segala kebenaran, yaitu pengertian yang betul Yoh 16:13. Kadang2 ada kasus yang sulit dan ruwet, sebab itu belajar berharap pada pimpinan Roh Kudus, minta pimpinanNya, juga nasehat dari tubuh Kristus yaitu saudara2 seiman yang dipim-pin Roh, supaya jangan salah langkah dan tertipu oleh iblis. Yusak tidak ber-tanya2 akan Tuhan, sebab itu ia menjalin hubungan setia yang merugikan Israel turun temurun dengan orang2 Gibeon. Juga banyak orang Israel setia pada Saul, pada Absalom yang manis mulutnya sehingga ikut dalam kesalahan yang dahsayt. Tetapi tentara Saul tidak mau setia pada Saul waktu Saul memerintahkan untuk membunuh imam2 di Nbo, namun Dowej yang tidak mengerti, langsung taat dan setia kawan dengan Saul, ia pasti mendapatkan hukumannya ber-sama2 Saul. Jangan setia hanya karena melihat orang besar atau hutang budi, tetapi cocokkan dengan Firman Tuhan supaya jangan kita setia kepada iblis lewat dosa dan kejahatan orang yang berdosa.
- Rohnya sama. Kalau rohnya lain, kita sulit bersekutu dan tidak bisa setia satu sama lain, sebab Roh Kudus tidak memberi sejahtera. Ef 4:3 Secara garis besar ada tiga tingkatan orang Kristen yaitu Luar Halaman, Halaman, Ruangan Suci. (Ruangan Maha Suci sudah sempurna, tidak akan salah lagi, tetapi sekarang belum ada yang sempurna). Lot sudah ditolong Abraham dua kali, lepas dari maut, itu suatu pertolongan yang sangat besar, tetapi heran Lot tidak mau kembali pada Abraham, sebab rohnya lain. Lot tidak mau bertobat, roh Sodom sudah merusak hatinya sehingga ia tidak bisa bersekutu dengan Abraham. Sekalipun Abraham setia menolong Lot (bertepuk sebelah tangan). Dalam Gereja juga seringkali orang2 yang rohnya sama bisa bersekutu dengan baik satu sama lain dan sesuai. Tetapi kita juga harus mengenali dan menolong orang2 yang seperti Lot, baik yang penuh roh Sodom (Luar Halaman) dan yang di Halaman. Tolong mereka seperti Abraham, tetapi jangan terpengaruh oleh rohnya, jangan setia pada mereka, tetapi lepaskan dari ikatan2nya. Paulus, Titus, dll rohnya sama 2Kor 12:18. Kalau dipimpin Roh akan ada persekutuan yang manis dan bisa saling setia. orang yang hidup di jalan lebar tidak bisa bersekutu dengan orang2 yang hidup di jalan sempit, rohnya lain, tetapi jangan berpisah. Roh Musa dan orang2 Israel banyak berbeda, kecuali Yusak dan Kaleb, tetapi Musa setia melayani orang2 Israel sampai akhir hidupnya.
- Dalam kesucian dan kasih. 1Yoh 1:7. Ini tanda persekutuan dan kesetiaan yang betul. Jangan setia pada seseorang/ satu golongan tetapi benci dengan golongan lain, itu duniawi. Sekalipun golongan sendiri kalau hidup dalam dosa, jangan bersekutu tetapi layani sampai saudara kita itu lepas dari segala dosa. Kita sendiri harus tetap dalam kesucian.
- Jangan lupa tekun berdoa dalam Roh dan kebenaran serta kebutuhan pokok2 ke-kristenan yang lain. Kalau kita tekun berdoa, penuh dan dipimpin Roh kita akan lebih kuat untuk setia.
- Tujuan yang sama. alau kita mengerti tujuan hidup kita, akan mudah besekutu dan setia dengan orang2 yang tujuannya sama, yaitu Kristus, seperti Kristus sesuai dengan Firman Tuhan. Sebab itu orang2 dengan pengertian dan tujuan yang berbeda itu seringkali tidak bisa bersekutu dan tidak bisa setia.
V. KASUS-KASUS ORANG YANG SETIA
Ada banyak orang2 yang setia dalam Alkitab dan memang seharusnya kita bisa setia satu sama lain di dalam Tuhan, dalam kesucian sesuai Firman Tuhan.
- Rut dan Naomi. Naomi menyuruh Rut dan Orpa pulang, sebab dengan demikian mereka masih punya masa depan yang lebih besar; Rut 1:11-17. Tetapi akhirnya Orpa pulang tetapi Rut sebab cinta Tuhan, karena Tuhan ia tidak mau lepas dari Naomi yang sudah mempekenalkannya kepada Tuhan yang hidup. Rut tidak melihat ada harapan dengan Naomi tetapi sebab lekat dengan Tuhan, ia bisa setia pada Naomi dan Tuhan. Ternyata masa depan Rut menjadi gilang gemilang sampai kekal. Persekutuan dan kesetiaan karena Kristus itu yang paling indah, sebab sama2 setia kepada Tuhan.
- Daud Yonathan punya persekutuan yang begitu erat 1Sam 20:17, begitu lekat sebab rohnya sama, sama2 percaya kepada Tuhan 1Sam 14:6. Meskipun latar belakang sangat bertentangan (Saul, bapak Yonathan hendak membunuh Daud) tetapi Yonathan anak Saul mengasihi Daud dan membelanya sehingga seringkali terjadi pertentangan antara anak dan bapak. Tetapi sebab rohnya sama, sama2 percaya pada Tuhan dan berjalan dengan iman, sebab itu Daud dan Yonathan bisa setia satu sama lain dengan kuat sekali. Roh Kudus memimpin kedua-nya dalam persekutuan dan kesetiaan yang kuat. Yonathan sudah mengerti prinsip yang diajarkan Tuhan Yesus, sebab dipimpin Roh Mat 8:22.
- Persekutuan orang2 Kristen dalam Gereja mula2. Mereka bertekun dalam persekutuan Kis 2:42 dan bersekutu begitu erat sehingga semua miliknya dimiliki ber-sama Kis 2:42-43. Juga rasul2 bersekutu ber-sama2, kecuali mereka diutus pergi seperti Paulus dan Barnabas, kemudian Paulus dan Silas.
- Paulus dan Timotius. Mereka bersekutu dan setia satu sama lain seperti anak dan bapak. Pil 2:22.Persekutuan jasmani tetapi dipelihara, tetapi persekutuan rohani bisa lebih kuat sebab dipimpin Roh. Kadang2 persekutuan jasmani tidak bisa erat sebab rohnya berbeda (misalnya yang satu Kristen tradisi, yang lain dipimpin oleh Roh) tetapi yang rohani harus berusaha untuk menolong dan mengangkat saudaranya, seisi rumahnya supaya Kis 16:31. Memang di dalam Surga kelak persekutuan dan kesetiaan yang dihitung adalah kesetiaan rohani. Orang2 yang setia secara jasmani, bahkan sangat setia, tidak masuk dalam Surga dan di Neraka mereka tidak lagi bisa bersekutu tetapi berkelahi dengan dahsyat satu sama lain, tidak ada damai, tidak ada kasih, hanya ada dosa, kebencian, aniaya sehingga hidup di Neraka betul2 celaka, sekalipun di dunia ada ikatan kesetiaan yang kuat. Sebab itu kesetiaan jasmani harus didukung dengan kesetiaan rohani bahkan kesetiaan rohani harus lebih diutamakan.
- Paulus dan Barnabas berselisih sangat kuat, sebab Barnabas mementingkan hu-bungan kesetiaan keluarga dengan Markus sehingga bertentangan dengan Paulus, bahkan putus hubungan karena kesetiaan keluarga Barnabas. Sebab itu kita harus mengatur persekutuan dan kesetiaan ilahi di atas kesetiaan jasmani. Saul hendak me-ninggikan kesetiaan jasmani dengan Yo-nathan (persekutuan dalam dosa, Saul mengajak Yonathan untuk membenci Daud), tetapi Yonathan tidak mau dan tetap mempertahankan kesetiaan rohani dengan Daud tetapi tetap berusaha memelihara kesetiaan jasmani dengan bapaknya, namun ia lebih mementingkan kesetiaan rohani. Calon murid yang hendak ikut Tuhan Yesus tidak diizinkan menguburkan bapaknya lebih dahulu Mat 8:22. Biarlah orang mati menguburkan orang mati, artinyaorang2 yang rohani hidup, jangan bersekutu dengan orang mati meskipun ada hubungan manusiawi (missal-nya keluarga dll) dengan orang itu. Ini tidak mudah, tetapi kita harus belajar dipimpin Roh lebih daripada menurut daging. Persektuan daging, seisi rumah perlu diper-juangkan untuk menyelamatkan semuanya Kis 16:31, tetapi jangan hidup dalam dosa dan jangan merusakkan kesetiaan rohani yang lebih daripada kesetiaan jasmani, sebab kesetiaan rohani akan berlaku terus sampai dalam Surga kekal.Dalam pelayanan di Gereja, kesetiaan jasmani kadang2 menguasai pelayanan di Gereja. Karena hubungan keluarga dan suku bangsa itu dekat; masuk boleh diberi ke-sempatan tetapi harus dicocokkan dengan Firman Tuhan. Anak2 yang mengikuti pelayanan bapaknya dari permulaan pelanan dan ada hubungan yang erat (lebih2 isteri), boleh ber-sama2 pelayanan tetapi tetap dalam kesucian sesuai Firman Tuhan dan tetap pimpinan Roh Kudus harus di atas semuanya. Sebab Tuhan Yesus adalah kepala Gereja dan kita hanya hamba2Nya, kita harus taat kepada Dia dalam se-gala2nya.
VI. HASIL KESETIAAN ILAHI
Adalah kehendak Allah kita bisa bersekutu dan setia satu lain sampai mati, sebab justru dengan ini hasilnya luar biasa. Im 26:8 dan tubuh Kristus bisa tumbuh dengan cepat kepada rencana Allah yang sempurna. Sebab Gereja baru bisa menjadi sempurna kalau tubuh Kristus bisa bersekutu baik lokal dan global Yoh 17:21-23. Sebab kekuatan kita meningkat berlipat kali ganda kalau ada persekutuan dan kesetiaan rohani yang baik. Ini diperlukan di akhir zaman, sebab dosa dan kejahatan meningkat luar biasa, men-capai tingkat2 yang sempurna Wah 22:11. Kalau kekuatan kita tidak meningkat berlipat kali ganda, kita tidak bisa tahan menghadapi dosa dan kejahatan yang meningkat makin sempurna. Sebab itu kita harus menjalin persekutuan dan kesetiaan rohani dalam Gereja yaitu dalam tubuh Kristus.
VII. KESIMPULAN
Kesetiaan ada yang jasmani dan yang rohani. Seringkali kesetiaan jasmani tam-paknya lebih kuat, tetapi tidak ada harganya di hadapan Allah dan tidak masuk dalam kerajaan Surga. Kesetiaan rohani harus ditingkatkan dan dijaga sampai nafas terakhir, lebih2 kesetiaan yang tidak boleh putus, sekalipun bisa. Kesetiaan rohani akan berlanjut di dalam Surga dan itu sesuai Firman Tuhan, sebab itu harus diutamakan lebih daripada kesetiaan jasmani.
Nyanyian: Setia, setialah