Pasal 1 MIMPI KEPALA JURU MINUMAN
Dua orang pegawai Firaun dimasukkan penjara di tempat Yusuf, yaitu kepala juru makanan dan kepala juru minuman Firaun. Waktu Yusuf melayani mereka, ternyata mereka susah sebab bermimpi tetapi tidak tahu artinya. Yusuf yang meskipun dalam penjara, tetap hidup dengan iman kepada Tuhan, yakin bahwa Tuhan itu maha tahu, tahu takbir segala mimpi. Kemudian kedua orang itu menceritakan mimpinya kepada Yusuf dan dengan hikmat Tuhan, Yusuf menjelaskan arti kedua mimpi itu. Arti mimpi kepala juru minuman itu baik yaitu bahwa dalam 3 hari lagi kepala juru minuman itu akan dibebaskan dari penjara dan boleh kembali bertugas seperti sebelumnya. Tetapi sebaliknya kepala juru makanan, dalam 3 hari akan dihukum mati.
Ternyata hal itu betul-betul terjadi, tepat sesuai dengan arti yang diberikan oleh Yusuf kepadanya.
Pasal 2 KEJADIAN 40:14-15 YUSUF BERHARAP PADA ORANG YANG SUDAH DITOLONGNYA
Sesudah Yusuf selesai menceritakan arti mimpi yang sangat memberkati kepala juru minuman itu, Yusuf tahu bahwa orang itu sangat bersukacita dan keberkatan oleh pelayanannya yang berhasil. Yusuf kemudian terjerat untuk berharap pada kepala juru minuman ini, dengan mengharapkan pertolongannya untuk melepaskan problemnya sendiri yang sangat berat. Menjadi budak itu suatu penderitaan, apalagi juga menjadi orang terpenjara; mungkin sekali Yusuf bisa dipenjara sampai mati, sebab sama sekali tidak ada sedikitpun titik terang pertolongan baginya dari manapun. Yusuf dalam keadaan yang sangat jelek, tidak ada pengharapan sedikitpun baginya. Dengan pikiran manusiawi ia menghadapi jalan buntu, ia tidak dapat memikirkan darimana dan bagaimana ia bisa tertolong dari malapetaka yang dahsyat yang dialaminya. Sekarang ia menemukan kesempatan satu-satunya baginya untuk terlepas dari celakanya, melalui orang yang sudah ditolongnya ini. Secara jasmani masih pantas bagi Yusuf untuk minta tolong pada kepala juru minuman raja ini sebagai seorang pejabat dalam istana, ia akan dapat menolong Yusuf. Dialah orang yang paling tepat untuk menolong Yusuf. Mungkin juga Tuhan yang mengirim orang ini kepada Yusuf (dan kemudian ternyata memang Tuhan yang mengirimkan orang itu kepada Yusuf, tetapi Yusuf membuat kesalahan dengan berharap padanya yaitu kepada orang yang pernah tertolong oleh pelayanannya). Dengan akal, ini kesempatan satu-satunya dan kesempatan yang besar; tidak heran Yusuf mengutarakan kesukarannya dan berharap mendapat belas kasihannya, yaitu dari kepala juru minuman yang sudah dilayaninya dengan berhasil. Tetapi dengan ini Yusuf membuat dua kesalahan yaitu:
A. MINTA BALASAN DARI PELAYANANNYA
Seolah-olah dengan cara halus dan manis Yusuf mengharapkan atau menuntut orang itu membalas budi baik dari Yusuf. Patutlah kita melayani dengan cuma-cuma, sebab kita mendapatkan dengan cuma-cuma Mat 10:8. Jangan mengharapkan atau menuntut atau memaksa dengan halus (atau terang-terangan) balas jasa dari orang yang kita layani, apalagi kalau berhasil.
Kita melayani dengan cuma-cuma dan tulus bukan karena uang 1Pet 5:2 (tetapi juga bukan dengan terpaksa, melainkan dengan sukacita, rela, tulus karena Tuhan). Lakukan pelayanan dengan cuma-cuma, jangan menuntut apa-apa 1Kor 9:15. Kalau dari inisiatif dan kehendak orang-orang yang dilayani hendak menolong atau memberi apa-apa, itu boleh, sebab memang mereka diperintahkan Tuhan untuk berbuat demikian; tetapi orang yang melayani jangan menuntut, apalagi membuka tarif pelayanan sekalipun untuk kalangan-kalangan tertentu itu sudah biasa, tetapi itu tidak Alkitabiah, bukan kehendak Allah. Jangan memaksakan atau menuntut balasan daripadanya. Jangan disindir-sindir atau dengan siasat untuk mendesak balasannya.
Tuhan ingin kita melayani karena Kristus bukan karena uang.
Orang yang melayani karena uang sedikit atau banyak akan terpengaruh oleh uang dan lebih melayani hanyaorang yang beruang. Jadi orang yang melayani karena uang pasti akan membedakan orang, dan itu jelas-jelas tidak berkenan kepada Tuhan Yak 2:1-4. Orang seperti ini dikatakan Allah sebagai hakim dengan pikiran yang jahat. Kita harus membersihkan diri kita dari ingin akan uang atau ketidaktulusan lainnya dan menyesuaikan hidup kita dengan Firman Tuhan supaya boleh berkenan kepada Tuhan. Biar kita belajar melayani orang-orang karena Tuhan dengan tulus dan cuma-cuma, maka Tuhan yang akan memelihara kita. Kita menabur karena Tuhan dan mengharapkan penuaian juga dari Tuhan bukan dari orang-orang yang kita layani, sekalipun itu masih boleh asal tanpa unsur paksaan secara halus atau terang-terangan.
Jangan menuntut balasan atau membuka tarif atau rekening, supaya injil sampai pada orang miskin Mat 11:5. Sistem kolekte yang tertutup (bukan terbuka) adalah salah satu cara yang bisa dipakai untuk mencocokkan dengan Firman Tuhan.
B. BERHARAP PADA MANUSIA
Dengan pikirannya Yusuf langsung bisa melihat bahwa orang ini bisa menjadi alat untuk menolong melepaskannya. Kesalahan Yusuf adalah lebih berharap pada manusia daripada berharap kepada Tuhan! Kalau orang yang kita layani dan kita tolong dari dirinya sendiri timbul inisiatif untuk membalas dan menolong kita, itu tidak salah, kita boleh menerimanya dan berterimakasih, tetapi jangan kita berharap padanya.
Jangan harap pada manusia sebab itu akan menimbulkan kesalahan dan hal-hal lainnya yang akhirnya membawa kutuk Yer 17:5. Mengapa? Sebab orang yang harap pada manusia, mulai mengutamakan orang yang diharapkan lebih dari Allah. Kadang-kadang kalau orang itu melakukan atau menghendaki hal-hal yang bertentangan dengan Firman Tuhan, orang yang harap padanya akan menuruti saja, lebih daripada mentaati Firman Tuhan.
Misalnya Yosafat yang kagum akan kebesaran Ahab secara harafiah dan berharap bisa bersekutu dengan Ahab dan mendapat faedah, bisa menjadi besar dan mungkin seperti Ahab. Ia mulai menganggap persekutuan dengan Ahab biasa-biasa saja, tidak apa-apa; segala perbuatan Ahab yang bertentangan dengan Firman Tuhan dianggap remeh, padahal itu jahat sekali di hadapan Tuhan. Sebetulnya Yosafat tahu, tetapi mata dan penilaiannyamenjadi kabur sebab kagum akan kebesaran Ahab, ternyata ia ditegur nabi Yehu bin Hanani 2Taw 19:1-2.
Orang yang harap pada manusia akan memperkenankan manusia dan meringankan Tuhan, sebab itu ia akan mudah masuk dalam banyak dosa dan jerat dosa, sehingga menarik hukuman Allah dan itulah kutuk Allah seperti yang diterangkan dalam Yeremia 17:5. Jangan harap pada manusia, juga jangan dari orang yang sudah kita tolong, atau dari orang-orang yang pantas menolong kita kembali (misalnya anak-anak kita) tetapi tetap berharap pada Allah lebih dari pada siapapun dan apapun.
Pasal 3 KEJADIAN 40:23 PERBEDAAN RENCANA ALLAH DAN RENCANA MANUSIA
1. Kalau Yusuf berharap pada kepala juru minuman raja itu harap pada manusia dan itu jalan yang terkutuk. Kalau kepala juru minum itu sendiri yang berinisiatif menolong atau ingat akan Yusuf itu berarti Yusuf tidak berharap pada manusia, Yusuf tidak salah, maka keadaannya akan berbeda dan Tuhan yang diharapkan Yusuf akan menguasai dan mengaturnya sesuai dengan rencana Allah.
Memang antara kehendak dari Yusuf untuk melakukan rencananya sendiri dan kehendak dari Allah lewat kepala juru minuman itu, itu mula-mulasedikit bedanya seolah-olah hampir sama,tetapi sesungguhnya di hadapan Allah itu hal yang prinsipnya sangat berbeda.Kalau kepala juru minuman raja bisa lupa akan Yusuf, itu suatu perkara yang besar, sebab kalau ia keluar dengan selamat bahkan dipulihkan dalam pekerjaannya kembali, itu bedanya seperti bumi dan langit dibandingkan dengan kepala juru makanan yang digantung sampai mati oleh raja. Tetapi kepala juru minuman itu bukan semata-mata tidak ingat, atau lupa akan Yusuf, bahkan sampai 2 tahun Kej 41:1, itu adalah campur tangan Allah untuk menyucikan Yusuf dari berharap pada manusia. Selain itu juga karena Allah hendak melaksanakan rencana-Nya bagi Yusuf yang masih cukup baik di hadapan Allah.
a). Yusuf menunggu lebih lama. Kalau kepala juru minuman itu lupa sampai 2 tahun, berarti Yusuf tetap tinggal dalam penderitaan penjara 2 tahun lagi dan itu cukup lama menyiksanya. Tuhan melakukan ini untuk menyucikandan mengolah Yusuf supaya berhenti berharap pada manusia dan mengolahnya supaya bisa mengalami rencana Allah.
Coba Yusuf tidak berharap pada manusia, tampaknya ia akan lebih cepat dilepaskan dari penjara dan tetap mengalami penggenapan rencana Allah. Juga Abraham gara-gara mengambil Hagar yang melahirkan Ismael, maka Abraham harus menunggu lebih lama untuk kelahiran Ishak yang akan membawa cerita atau jalur hidup yang lain, yang jauh lebih indah daripada jalur hidup buatannya sendiri (melalui Hagar). Jangan harap pada manusia, tetapi tetap dipimpin Roh supaya tetap ada dalam rencana Allah.
b). Kepala juru minuman itu lupa, hal ini adalah dalam rencana Allah supaya Allah bisa menggenapkan rencana-Nya yang indah, mulia dan sangat tinggi bagi Yusuf.
Kalau ia ingat dan menolong Yusuf, itu cocok dengan rencana Yusuf, rencana manusiawi, tetapi dengan demikian ia akan kehilangan rencana Allah yang sangat mulia, rugi besar.
Kepala juru minuman:
· Lupa è ini dibuat Allah è rencana Allah
· Ingat è ini dibuat Yusuf è rencana manusiawi
2. Rencana manusia dari Yusuf sendiri.
Andaikata Yusuf berhasil mendapat pertolongan dari kepala juru minuman, itu akan menghasilkan rencananya sendiri, yaitu rencana manusiawi bagi Yusuf yang sangat jauh dibawah rencana Allah.
Andaikata kepala juru minuman itu ingat dan memperjuangkan Yusuf sampai lepas dari penjara lalu apakah yang akan terjadi selanjutnya? Maka rencana manusiawi dari Yusuf yang akan terjadi! Kalau Yusuf lepas dari penjara dan dimerdekakan dari perbudakan sehingga ia merdeka, apa yang dibuatnya?
Betul ini sangat indah dibandingkan dengan hidup di penjara, tetapi itu akan menjadi kerugian yang amat besar dibandingkan dengan rencana Allah.
Andaikata Yusuf merdeka, pasti ia akan langsung pulang ke rumah untuk bertemu dengan bapaknya yang sangat dicintai dan mencintainya.
Sampai di rumah kemungkinan lebih besar bahwa ia lebih dahulu dikenali saudara-saudaranya, bisa-bisa ia dibunuh, supaya jangan terbongkar dosa saudara-saudaranya yang sudah tertutup kurang lebih 17 tahun.
Kalau toh itu tidak terjadi dan Yusuf bisa sampai pada bapaknya (kemungkinan lebih kecil) maka akan terjadi heboh yang besar; bapaknya akan sangat marah karena tahu saudara-saudaranya begitu jahat terhadap Yusuf, kejahatan mereka terbongkar, mungkin timbul suatu keributan atau ketegangan yang besar antara kelompok Yusuf dan bapaknya (+ Benyamin) dan kelompok saudara-saudaranya. Ini menimbulkan keadaan yang kacau dan ketegangan yang bisa berubah menjadi perang dengan saudara-saudaranya atau malapetaka-malapetaka lainnya. Banyak celaka dan pertarungan tidak bisa dihindarkan. Ini rencana manusiawi yang jauh lebih hina, lebih rendah, bahkan sangat celaka dibandingkan dengan nasib yang dirancang Allah seperti yang tercatat dalam Alkitab.
3. Rencana Allah.
Kalau Tuhan yang mengerjakan hidup kita, betul lebih lama (kelihatannya), tetapi jauh lebih baik. Oleh hasil pekerjaan Allah, Yusuf menjadi orang yang paling tinggi di Mesir, keluarga Yakub termasuk saudara-saudaranya yang jahat bisabertobat semua sehingga semuanya menjadi rukun, bersatu dan terpelihara, menjadi suatu bangsa yang besar dan ada sejahtera, damai, menjadi satu bangsa yang besar, kurang lebih 2 juta orang waktu keluar dari Mesir.
Nyata sekali perbedaan rencana Allah dan manusia. Sebab itu jangan mendahului Allah, sabar menunggu rencana Allah.
4. Beberapa nasehat untuk tinggal dalam rel rencana Allah:
1. Berjalan dalam Roh Gal 5:16,25, Luk 4:1,18. Berjalan dalam Roh berarti tinggal tetap dalam rel Allah. Orang yang di atas rel pasti akan sampai di stasiun-stasiun rencana Allah yang indah dan akhirnya akan mengalami semua rencana Allah yang besar dan mulia dan berlanjut sampai kekal.
Hidup dalam rel Tuhan (dipimpin Roh) itu berarti hidup dalam kesucian dan melakukan kehendak Allah yang seringkali tampaknya tidak langsung berguna untuk tujuan hidup kita, tetapi kehendak Roh yang sesuai dengan Firman Tuhan itu berarti cocok dengan rencana Allah bagi kita. Jangan melangkah sendiri keluar dari rel Allah, tidak akan masuk stasiun yang indah-indah dari Allah melainkan seperti kereta api yang keluar dari ril akan terguling atau mogok di tengah jalan.
Kita harus tumbuh makin rohani, makin mahir dipimpin Roh, makin mengerti Firman Tuhan, supaya tahu yang mana kehendak Allah. Seringkali kita tidak mengerti bedanya antara langkah-langkah sendiri dan langkah-langkah dari Allah, seringkali bedanya seolah-olah hanya sedikit, tidak berarti, tidak tampak jahatnya seperti beda tindakan kepala juru minuman menuruti Yusuf atau menurut Allah; bedanya sedikit tetapi akibatnya sangat besar.
Minta pimpinan Tuhan dan taat, sekalipun berbeda hanya sedikit, jangan salah langkah menuruti kehendak sendiri. Sebab itu banyak berdoa bertanya-tanya akan Tuhan 1Taw 16:11 sampai Roh Kudus menjelaskan dan kita mengerti kehendak Allah Ef 5:17 dan biasanya Roh Kudus meneguhkan dengan satu ayat yang tepat Yoh 14:26, sehingga hati sejahtera, yakin lalu kita mentaati kehendak dan pimpinan Tuhan dengan mantap.
2. Menunggu waktu Tuhan Pkh 3:11. Yusuf tidak tahu bagaimana jadinya hidupnya itu. Menunggu di penjara itu sangat tidak menyenangkan, tetapi tidak ada yang kebetulan, bertekunlah asal kita terus di relnya Tuhan, maka kita akan sampai dalam stasiun-stasiun Tuhan dan akhirnya mengalami semua rencana Allah yang terindah dan berlanjut sampai kekal. Penderitaan yang dialami orang-orang suci (hidup suci, bukan dalam dosa) itu tidak sia-sia. Tetap sabar menunggu, sekalipun tidak enak, tetap bersyukur. Selama kita menunggu jangan nganggur atau bertindak salah. Sebab itu kita harus selalu tinggal dalam Kristus, dipimpin Roh sehingga tetap di ril Tuhan dan melakukan semua kehendak dan pimpinan Roh. Perhatikan pimpinan-Nya dan terus menerus berdoa dalam Roh dan kebenaran, sebab rata-rata orang yang suka berdoa itu akan mengalami rencana Allah; orang yang penuh dan dipimpin Roh akan lebih jelas mengerti pimpinan Tuhan dan punya kekuatan untuk mentaati-Nya.
3. Masa pengolahan Mengapa kita disuruh Tuhan menunggu? Supaya kita diolah. Biasanya masa menunggu itu masa pengolahan. Rata-rata semua orang yang diangkat Tuhan menjadi besar dan indah harus diolah dahulu supaya waktu menjadi besar tidak jatuh dan binasa. Makin tinggi diangkat Tuhan, ia membutuhkan masa pengolahan yang makin lama. Masa menunggu yang panjang atau pendek itu tergantung dari seberapa tinggi orang itu akan diangkat oleh Tuhan. Rencana Tuhan itu sangat besar, mulia, indah, penuh puji dan hormat, biasanya juga limpah uang. Kalau rohani tidak kuat, akan jatuh berantakan karena segala kemuliaan itu istimewa karena segala fasilitas jasmani yang limpah. Sebab menjadi terhormat, dipuji, punya kedudukan, punya banyak uang dll itu tidak mudah, kalau tidak berjaga-jaga (dipimpin Roh), kelimpahan itu akan mudah menyeretnya menuruti daging, sehingga jatuh dalam dosa. Kalau ia tidak mau bertobat, ia akan keluar dari rencana Allah, rusak rohaninya akhirnya menjadi celaka seperti Nuh, Saul, Salomo dll. Sebab itu rohani kita juga harus ditumbuhkan dengan cepat dan sesuai, supaya bisa tahan dalam hal-hal yang besar, tidak menjadi sombong, tidak salah pakai, tidak limpah dengan dosa dan kejahatan seperti Salomo.
4. Masa pengolahan. Pada waktu Yusuf lulus dan selesai diolah, ia sudah dipersiapkan untuk naik sangat tinggi, sangat mulia, sangat terhormat, banyak pujian dan penghargaan, sangat kaya tetapi tidak sampai jatuh, tetap rendah hati dan berkenan pada Tuhan. Ini cara Tuhan meninggikan dengan manis dan bisa bertahan sampai ke akhir sehingga berlanjut sampai kekal dalam Surga.
Pertumbuhan yang efektif dan cepat itu di dalam penderitaan seperti Kristus Ibr 2:10. Seperti tanah liat yang diolah penjunan, sangat sakit dan membutuhkan penyerahan dan ketaatan penuh Yes 64:8. Sebab itu jangan menyia-nyiakan setiap penderitaan karena Kristus, itu ada harga dan nilainya. Jangan bersungut-sungut tetapi hadapi sampai setiap kali lulus dalam setiap penderitaan sehingga itu menjadi pengolahan yang efektif, apalagi dalam masa menunggu yang panjang.
Kadang-kadang pengolahan (sekolahnya cukup lama, seperti Yusuf 30 tahun, Daud 30 tahun, Putra manusia Yesus 30 tahun dll) tetapi penuaiannya tidak terlalu lama, Daud menjadi raja hanya 40 tahun (57%), hampir sama dengan pengolahannya (Yusuf 30+80thn (72%)=110 thn, Kej 50:26, Musa 80+40thn (33%)=120 thn dll) tetapi ingat kemuliaan dari Tuhan di dunia itu dilanjutkan di Surga sampai kekal!
Ada satu pokok penting lagi dalam rencana Allah, supaya kita tetap ada dalam rencana-Nya, suka bertanya-tanya akan Tuhan dan bisa mendengar suara-Nya lalu taat setiap kali. Kita akan melihat pokok ini dalam tulisan lain dengan judul: “Bisakah kita bertanya-tanya kepada Tuhan?”
KESIMPULAN
Kita melihat bahwa:
A. Manusia tidak mungkin bisa membuat rencana seindah Allah, sangat besar bedanya.
B. Rencana Allah dan rencana manusia, sekalipun yang terbaik itu tidak sebanding, rencana Allah itu terlalu tinggi, sebab itu belajar menyerah dalam kehendak dan rencana Allah, mau taat dan menunggu,itu pasti yang terbaik. Sebab itu :
1. Berjalanlah dalam Roh (dalam kesucian, terus lulus dalam setiap pencobaan, bukan jatuh bangun dalam dosa).
2. Bertekun dalam masa menunggu yang seringkali tidak enak, tanya kehendak Tuhan, lakukan kehendak Allah dan terus taati Firman Tuhan. Tetap bekerja keras sesuai pimpinan Roh, jangan malas atau loyo seperti Yakub, tidak jadi apa-apa, tetapi tetap lekat dengan Tuhan seperti Yusuf dan tekun, rajin melakukan kehendak Allah, sebab itu selalu bertanya-tanya kepada Tuhan dan taati.
Kita harus terus dipimpin Roh melakukan kehendak Allah, (jangan melakukan kehendak sendiri), sebab ini relnya Allah yang akan sampai pada stasiun-stasiun yang indah dan berakhir dalam penggenapan rencana Allah yang paling besar untuk hidup kita dan mulia untuk kekal.
Seringkali orang yang hidup suci dipimpin Roh, mati dari segala keinginan daging, hidupnya seolah-olah tidak ada lagi yang enak dan menarik Gal 6:14, ia sudah mati dari semua perkara dunia, tetapi tahanlah, sebab Tuhan tidak bodoh, mengolah tanpa tujuan. Sesudah sampai waktunya, tampak hasil yang luar biasa dan tidak terduga 1Kor 2:9. Berkali-kali Yusuf mengalami kejutan yang ajaib dan indah dalam hidupnya.
1. Waktu mendapat jubah
2. Di rumah Potifar diangkat sangat tinggi
3. Di penjara juga Tuhan menyertainya
4. Di hadapan Firaun menjadi mulia langsung di bawah Firaun
5. Bertemu saudara-saudaranya dan bapaknya sehingga mimpi dari Allah jadi dengan heran
6. Hidup bersama-sama keluarga bapaknya dalam rencana Allah yang indah dan mulia
7. Waktu masuk Surga dan seterusnya untuk kekal.
Percayalah, rencana Allah itu yang terbaik,
– jalan dalam rel-Nya (dalam kesucian dan taat melakukan kehendak Allah),
– masa-masa menunggu yang penuh pengolahan untuk tujuan yang besar, kemuliaan dalam dunia sampai Surga kekal.
– hasilnya pasti luar biasa, bahkan sampai kekal.
Nyanyian:
Buatlah jalan-Mu dalam saya Yes 64:8