A. KESUKAAN DUNIA
Makin lama tujuan hidup manusia makin mencari kesukaan semata-mata. Rasa-rasanya manusia tambah kosong, sebab itu tambah haus mencari kesukaan untuk mengisi hatinya yang kosong. Untuk apa hidup kalau tidak senang-senang katanya, apalagi kalau limpah uang atau kalau bisa mencari atau mencuri uang, pokoknya senang, akibatnya apa katanya nanti. Apalagi kalau libur, tampaknya semua orang mengejar kesukaan, tua muda, kaya miskin, segala suku bangsa, semua mengejar kesukaan duniawi, biarpun dengan hutang. Tetapi apakah kesukaan dunia itu betul-betul murni, asli dan tetap ada?
Firman Tuhan menjelaskan kesukaan dunia atau kesukaan orang dosa itu keadaannya adalah sebagai berikut:
1. Haus lagi Yoh 4:13. Tidak memberi kesukaan yang sejati, bahkan makin haus dan terikat seperti rokok, kesukaannya palsu, justru menjadi racun bagi tubuhnya tetapi mengikat, lama-lama orangnya mati. Haus lagi, haus terus seperti perempuan Samaria (Yoh 4) yang karena mengejar kesukaan seks, jadi tenggelam dalam kenajisan, malu dan terikat dalam dosa-dosanya. Sama seperti orang minum air garam, tambah haus dan tidak karuan. Hanya Tuhan Yesus yang bisa memberi air hidup dan tidak akan haus lagi dalam keadaan apapun.
2. Dalam hati sakit dan berdukacita, itulah tertawa dosa Ams 14:13. Orang tidak melihat hatinya, hanya melihat dari luar suatu tertawa yang meriah, tetapi hatinya tetap menderita bahkan ketakutan. Apakah ini yang dikejar-kejar orang berdosa? Ya, tidak ada yang lain, sebab hampir semua kesukaan orang berdosa itu upahnya maut Rom 6:23. Carilah kesukaan yang bukan karena dosa tetapi itu hanya sedikit di dunia. Kesukaan dunia itu, kalau lebih berani dalam dosa lebih nikmat tetapi hukumannya lebih cepat dan dahsyat, masing-masing akan menerima hukuman kekal sesuai dosanya Rom 14:12, Wah 22:12.
3. Jerat maut Ibr 11:25. Betul bisa tertawa tetapi dosanya bertambah dan akhirnya maut. Orang yang mengejar dan menikmatinya itu seperti makan umpan maut dari iblis dan akhirnya masuk Neraka. Sebab itu jangan ditipu iblis seperti Hawa, tawarannya manis, buahnya menarik Kej 3:7 kenyataannya pahit dan akhirnya mati.
4. Seperti duri terbakar di bawah periuk Pkh 7:6. Habis tertawa, tinggal arang dan abu yang tidak ada gunanya, ramainya hanya sesaat.
5. Tertawa orang berdosa itu seperti orang gila Pkh 2:2. Salomo limpah dengan sukacita apapun, tanpa mau dibatasi apakah itudosa atau tidak, semua dilahapnya. Senang? Tidak! Sesudah itu ia ingat dirinya seperti orang gila yang tertawa dengan sia-sia; seperti orang tahanan dalam penjara komunis (Underground Church, Warmbrand), mereka dipaksa makan tahinya. Tiba-tiba ada seorang tertawa terbahak-bahak dan makan tahinya dengan nikmatnya. Teman-temannya ngeri, sebab mereka melihat orang itu sudah menjadi gila, sebab itu orang yang hilang ingatannya ini makan tahinya sambil tertawa terbahak-bahak. Begitulah Salomo dan orang yang mabuk dosa.
6. Sia-sia tidak ada gunanya Pkh 2:1,2,17. Beberapa orang berkata bahwa tertawa membuat pikiran rileks (misalnya dengan rekreasi, badut dll), tetapi habis itu pusing lagi,karena dosa-dosanya atau karena problem dan akibat lainnya kembali mencengkeramnya. Seperti Amnon tertawa bebas dan bersukacita waktu memperkosa Tamar tetapi sesudah itu takut, tegang sampai matinya.
7. Semua tertawa orang dosa berakhir dalam tempat tangisan dan kertak gigi Mat 24:51. Bahkan tidak bisa keluar dari sana untuk selama-lamanya, kekal. Orang Sodom menuruti keinginan hatinya, bahkan supaya bisa lebih banyak senang-senang dalam seks, mereka masuk dalam dosa homo. Akibatnya dibakar sampai habis lalu dilanjutkan dalam api yang kekal di Neraka. Kesukaan dosa itu hanya sementara, kepahitannya sampai kekal.
Kesimpulan: kesukaan dosa itu dari luar dan dalam hatinya tidak sama. Dari luar menarik tetapi kalau tahu dalamnya sama sekali tidak menarik, sampai-sampai Salomo yang terjerat dalam kesukaan dosa ini benci hidupnya sendiri Pkh 2:17.
B. KESUKAAN DARI TUHAN
Ini bukan kesukaan dosa tetapi kesukaan dari orang yang sudah ditebus sehingga bebas dari dosa, diselamatkan dan timbul kesukaan ilahi yang terus bertambah-tambah sampai akhirnya masuk dalam tempat ilahi yang kekal Mat 25:21-23. Lebih dari kesukaan raja, ini kesukaan Allah sendiri dalam kesucian dan kemuliaan. Ini menjadi kekuatan kita untuk bisa hidup di dunia menurut Firman Tuhan Neh 8:11. Lebih banyak kita bersukacita di dalam Tuhan Flp 4:4, rohani kita lebih kuat, sehingga kita bisa mengalahkan daging, tumbuh dalam kesucian sehingga bisa makin bersukacita. Semua kemenangan dari dosa dan daging itu harus dengan penyangkalan diri yang sakit bagi daging. Tetapi kalau kita penuh dengan kesukaan Allah, kita jadi kuat dan menang sehingga bisa terus hidup suci bahkan makin meningkat dan kesukaan kita makin besar di dalam Tuhan. Kesukaan dari Tuhan itu makin meningkat seperti sungai air hidup yang dijelaskan dalam Yeh 47, makin sukacita sampai kita tenggelam sepenuhnya tanpa batas, berbarengan dengan timbulnya kehidupan yang berbunga dan berbuah! Ke mana saja sungai air hidup ini mengalir dalam laut mati, semua yang kena semua menjadi hidup, penuh dengan tumbuh-tumbuhan berbuah-buah dan ikan yang limpah, meskipun masih di dunia yang seperti laut mati, apalagi nanti kalau sudah di Surga, luar biasa.
Mulai di dalam lalu keluar.
Kesukaan dari Allah itu mulai dari dalam hati lalu mengalir keluar dalam hidup sehari-hari. Sukacita yang di dalam hati oleh Roh Kudus ini berjalan terus menerus berupa sumber air hidup yang mengalir menjadi sungai air hidup dan terus mengalir sampai dalam Surga kekal Yoh 4:14; 7:38. Kesukaan dalam hati itu berlangsung terus menerus sehingga terasa ada sejahtera dari Allah dalam hati. Sejahtera ilahi ini memimpin hidup kita terus menerus Flp 4:7. Kalau hati ada sejahtera dari Allah, maka hidup seperti ini sewaktu-waktu, kapan saja, di mana saja dalam hal apa saja, bisa meluap atau meledak dengan sukacita bahkan kapan saja, bahkan terus menerus Flp 4:4.
Sekalipun diam, tetap ada sejahtera dan sewaktu-waktu, kapan saja, di mana saja, dalam hal apa saja bisa terus bersukacita. Sebab itu jangan bereaksi dosa dalam hal apapun, supaya tetap ada sejahtera dan kesukaan ilahi.
Kalau timbul dosa maka sejahtera Allah dalam hati hilang, menjadi gelisah. Kalau ini terjadi, kita harus cepat memeriksa diri, mencari sebabnya, mungkin ada:
1. dosa (reaksi dosa, keinginan dosa, perbuatan dosa dll) atau mungkin sebab
2. tidak mau melakukan kehendak Allah; (hal ini jahat sekali, sebab akibatnya tidak bisa masuk Surga Mat 7:21. Kita harus terus menerus melakukan kehendak Allah dalam hal kecil atau besar. Kalau kita tidak mengerti membedakan mana kehendak Tuhan dan mana yang bukan Ef 5:17 maka kita mudah keliru melakukan kehendak daging atau dosa, sehingga timbul dosa dan gelisah sebab tahu-tahu sudah timbul dosa, sebab tidak tahu kehendak Allah dan melanggar atau sebab timbul dosa/ reaksi dosa.
Sebab itu tinggallah dalam kesucian dan taat akan pimpinan Roh, terus tinggal dalam rel Tuhan, dalam kesucian dan melakukan kehendak Allah, maka akan selalu ada sejahtera dalam hati dan bisa sukacita selalu. Ini membuat hidup iman kita kuat, menang atas dosa, daging, dunia dan setan sehingga kita bisa bertekun dalam kesucian bahkan meningkat, tumbuh makin seperti Kristus.
Dalam dunia sukacita yang di luar dan yang di dalam biasanya tidak sama, tetapi kesukaan dari Tuhan itu mulai dari dalam hati, terus sampai keluar, sama! Sebab itu kita harus memelihara hati kita dalam kesucian, karena dari dalamnya mengalir sungai-sungai air hidup Ams 4:23.
Hidup seperti ini akan penuh sukacita dan kemenangan, tumbuh makin mulia di hadapan Tuhan dan hidupnya sangat berarti, indah sampai kekal. Jangan sampai ada dosa dalam hati atau angan-angan kita, harus disucikan sampai dalam angan-angan dan cita-cita Gal 5:24. Kalau hati sudah dipelihara, jangan tinggal diam, jangan biarkan hati sepi, kosong, tawar, bosan, linglung, tidak tahu berbuat apa, sedih, dll. Jangan diam saja. Jangan biarkan hidup kita ditarik atau menuruti perasaan hati yang kosong dan sia-sia. Firman Tuhan menyuruh kita bersukacita selalu! Bersukacitalah terus, sebab ini kehendak Tuhan sehingga kita menjadi kuat selalu Flp 2:8; 3:1; 4:4. Jangan termenung-menung dengan sia-sia, bersukacitalah!
C. BAGAIMANA KITA BISA BERSUKACITA DALAM TUHAN
Ingat, orang yang hidup suci di hadapan Tuhan, bisa bersukcita terus menerus, sebab ada sejahtera Allah dalam hatinya yang terus menerus memimpinnya Flp 4:7. Sejahtera Allah dalam hati harus dipelihara supaya terus ada sehingga dalam setiap kesempatan bahkan sewaktu-waktu bisa meledak dan meluap dengan sukacita!
Ini seperti kran yang dengan pipa-pipa yang utuh, berhubungan dengan tandon yang penuh (gambar Flp 4:4). Tuhan itu tandon kesukaan kita yang tidak pernah kosong. Kalau hubungan baik, sewaktu-waktu bisa bersukacita seperti kran yang dibuka, sewaktu-waktu akan memancar air dengan derasnya. Ini diceritakan dalam Zakharia 4:12. Pelita yang dengan pipa-pipa emas, berhubungan dengan reservoar minyak, yang terus diisi dari pohon zaitun, tidak pernah kehabisan minyak, terus menyala, sebab Tuhan menjadi pohon zaitun, sumber yang tidak pernah habis (gambar Zak 4:12). Begitu orang yang berhubungan dengan Allah, bisa bersukacita sewaktu-waktu kapan saja, di mana saja, dalam keadaan apa saja seperti Paulus dalam penjara, Yusuf dalam perbudakan, Daud dalam kejaran maut dari Saul dll.
Mengapa kita bisa terus bersukacita di dalam Tuhan? Sebab:
1. Sukacita karena selamat Kis 8:39. Sida-sida Habsyi (Etiopia) itu pulang dengan sukacita terus menerus, sekalipun Filipus yang membaptisnya tiba-tiba. Orang-orang yang percaya dengan betul, dosanya diampuni, sehingga bebas dan bebannya terlepas, maka timbul sukacita, sebab sekarang ia menjadi pemilik Surga bersama-sama dengan Kristus, sukacita ini terus ada, sebab di dalam Kristus, kita selalu yakin, dan waktu mati kita betul-betul menjadi pewaris Surga, bahkan hak itu ada mulai sekarang Yoh 1:12.
2. Punya hak mengusir setan Mrk 16:17, ini membuat hidup menjadi sukacita sebab bisa hidup dalam kesucian dan menang melawan iblis dan semua pencobaan dari iblis (mula-mula pencobaan itu kecil 1Kor 10:13, makin lama makin besar, tetapi dengan Kristus kita tetap punya hak mengusir setan sehingga terus menang dan sukacita). Jangan ragu-ragu mengusir iblis dan kita bisa bebas dari dosa dan perbudakannya, sehingga bisa terus bersukacita.
3. Terus hidup dalam kesucian Yoh 4:14; 7:38, maka sungai air hidup itu terus mengalir, terus ada sejahtera Allah dalam hati, sebab itu kita bisa bersukacitalah selalu dalam setiap keadaan atau problem Flp 4:4, jangan berdukacita, muram, kesepian, kosong, tawar hati, sedih dll. Jangan mau diseret perasaan hati yang sedih, bersukacitalah! Ini kehendak Allah bagi kita. Paling sedikit kita harus terus tinggal dalam sejahtera Allah Flp 4:7. Percayalah dengan Allah kita akan terus menang.
4. Bersukacita di dalam Roh Kudus seperti Putra manusia Yesus
Pada waktu itu juga Yesus bersukacita di dalam Roh dan berkata: Aku bersyukur kepada-Mu Bapa, Tuhan surga dan bumi, sebab Engkau telah menyembunyikan hal-hal ini dari orang bijak dan berpengetahuan, dan menyatakan hal itu kepada bayi-bayi, sebab yang demikian berkenan dalam pemandangan-Mu, ya Bapa. Luk 10:21 KJI
Untuk bisa tinggal terus dipimpin Roh, cara yang mudah adalah berdoa dalam Roh non stop.
Berdoalah tanpa henti. 1Tes 5:17 KJI
Bukan berarti kita tidak berbuat yang lain, tetapi terus ada hubungan dengan Tuhan baik melek, baik tidur 1Tes 5:10 dan segera ada kesempatan, kita berdoa dalam hati atau dengan suara yang kedengaran. Tinggal dalam Roh berarti ada hubungan dengan Allah terus menerus, seperti handphone terus menerus ada hubungan dengan pusatnya! Dengan berdoa dalam Roh, istimewa dalam menghadapi macam-macam perkara, kita akan bisa tetap atau terus bersukacita. Orang yang penuh Roh Kudus dan terus berdoa itu bisa terus bersukacita seperti mabuk anggur baru, dengan kesukaan dari Tuhan.
Tetapi orang lain yang mengolok-olok berkata: Mereka penuh air anggur manis? Kis 2:13 KJI
Sebab itu kalau hati merasa lelah, tawar atau kosong, berdoalah dalam Roh dan dengan iman bersukacitalah! Kalau tidak bisa, berarti ada yang tidak beres, periksa diri dan kalau ada dosa atau kesalahan, harus segera dibetulkan Yak 4:7,8 supaya bisa kembali hidup benar, kembali di pihak Allah lalu bersukacitalah di dalam Roh sehingga kita bisa kuat. Jangan diam atau tetap tergeletak dalam dosa dan kegelisahan Maz 37:24, jangan sampai putus hubungan dengan Tuhan, jangan loyo apalagi susah, sedih takut dll, tetapi bersukacitalah! Kalau belum bisa berdoa lagi, berdoa terus dalam Roh, cari Tuhan, bangun maka kita akan bisa bersukacita lagi untuk seterusnya.
5. Bersukacita dalam Firman Tuhan Yer 15:16, Wah 10:13, Maz 119:103, Hak 9:11, Kel 16:31.
Kalau seorang membaca Firman Tuhan, lebih-lebih mempelajari-Nya dengan betul yaitu dengan hati yang sudah disucikan, maka akan timbul sukacita sehingga kita bisa menikmati Firman Tuhan setiap kali seperti orang-orang di Berea Kis 17:11. Kalau makan Firman Tuhan bosan seperti orang Israel, itu sebab ada percintaan dunia atau ada dosa lainnya atau karena tidak sungguh-sungguh, sehingga tidak bisa merasakan manisnya Firman Tuhan seperti madu. Supaya bisa terus bersukacita dan tumbuh, makanlah Firman Tuhan setiap hari dengan gairah maka setiap hari hidup kita akan kuat dan sukacita. Selain itu, kalau hati kita benar, suci dan mau terus makan Firman Tuhan, apalagi setiap hari dengan teratur dan dengan rindu, maka Firman Tuhan itu akan menjadi segala-galanya bagi kita. Firman Tuhan akan menguatkan, menerangi jalan kita, menjadi cermin bagi hidup kita, kekuatan, kuasa, menjadi perjanjian bagi kita dalam segala berkat-berkat-Nya, timbul iman, menyegarkan dan membuat kita kaya lebih dari emas Maz 119:27. Ini hidup Kristen yang normal, bersukacita, lebih-lebih oleh Firman Tuhan, bukan berduka selalu.
6. Tinggal dalam hadirat Tuhan Maz 16:11
Ini hidup yang luar biasa, sebab sukacitanya sangat dalam sampai hanyut-hanyut dengan sukacita ilahi, terus puas dan bergembira. Juga kita akan mengalami rencana Allah yang indah-indah. Sebab itu tinggal terus dalam hadirat Tuhan, juga dalam kesucian dan terus dipimpin Roh melakukan kehendak Tuhan terus menerus. Abraham disuruh Tuhan berjalan di dalam hadirat-Nya Kej 17:1. Sebab itu Abraham bisa bersukacita terus, tidak ingin ke Sodom seperti Lot. Abraham mempunyai kesukaan yang lebih besar dari kesukaan Sodom yang dirindukan dan dinikmati Lot, tetapi akhirnya pahit sampai kekal.
7. Bersukacita dalam persekutuan tubuh Kristus Maz 133:1-3
Ingat persekutuan tubuh Kristus yang betul itu di dalam kesucian dan kasih. Ini berarti mau mengampuni semua orang yang bersalah pada kita 1Yoh 1:7. Kita harus terus menyangkal daging (yang selalu ingin bereaksi dosa setiap kali dan cinta diri sendiri), sehingga kita bisa hidup dan tidak benci atau tidak senang dengan orang-orang di sekitar kita. Justru kalau kita mau menyangkal diri, tidak bereaksi dosa, dan mengasihi orang lain, maka setiap kali kita bisa bersekutu dengan manis, sekalipun orang itu pernah menyakiti hati kita juga dengan orang-orang yang tidak enak, sebab kita siap untuk terus mengampuni. Sebab itu kita bisa bersukacita dalam persekutuan kita. Dosa merusak persekutuan orang berman menjadi pahit dan celaka. Baik dalam pelayanan, kelompok kecil, seksi-seksi dan dalam semua bagian tubuh Kristus, bersekutulah dengan betul sehingga setiap kali kita bertemu dan bersekutu selalu ada sukacita. Jangan ada prasangka jahat, jangan iri apalagi benci, sombong, marah juga buang rasa tidak senang, tidak suka dll tetapi penuh pengampunan dan mau mengasihi, maka persekutuan kita akan selalu penuh dengan sukacita ilahi.
8. Persekutuan keluarga Maz 128:1-6
Kalau masing-masing anggota keluarga hidup benar dan mencocokkan hidupnya dengan Firman Tuhan, baik anak-anak dan orang tua, suami dan isteri, maka akan ada sukacita dan bahagia dalam rumah tangga. Isteri menjadi pokok anggur (sukacita, bukan sumber keributan) dan anak-anak taat dan manis, menjadi seperti pohon zaitun sekeliling meja, penuh dengan pengurapan Roh Kudus sehingga rumah tangga itu keberkatan dan bahagia. Jangan ada dosa, tolong dengan kasih Allah dan kasih keluarga yang limpah, supaya jangan ada seorangpun hidup dalam dosa, tetapi supaya semua berkenan pada Tuhan, maka akan ada sukacita dalam keluarga. Sekalipun ada 1 atau 2 orang yang pahit, kita tidak mau ketularan pahitnya, tetapi menggarami dan menerangi mereka sehingga suasana dalam keluarga tetap penuh sukacita ilahi.
9. Melakukan kehendak Allah Mat 7:21, Yak 1:25. Orang yang melakukan kehendak Allah (itu berarti mau pikul salib, mau menyangkal diri) itu berbahagia, bisa bersukacita selalu. Sebab itu jangan bodoh kita harus tahu kehendak Allah dalam setiap tindakan atau keputusan kita Ef 5:17. Cocokkan hidup ini dengan Firman Tuhan, minta pimpinan Roh dan lakukan, maka akan ada sukacita. Jangan melawan kehendak Allah, tidak mungkin ada sukacita ilahi bagi para pemberontak, Roh Kudus tidak akan memberi sejahtera dalam hatinya. Melawan kehendak Allah itu berarti berdosa, bereaksi dosa dan tidak ada sejahtera tetapi gelisah dan takut.
10. Menyanyi memuji Tuhan Maz 22:4
Kalau kita menyanyi dengan benar, dengan segenap hati kita, lebih-lebih dengan musik hati Ef 5:19 yaitu dipimpin Roh, maka hadirat Tuhan turun dan ada sukacita yang manis. Menyanyi dengan segenap hati itu sama dengan doa dan penyembahan, sebab keluar dari hati bukan sekedar hafalan. Dalam setiap perhimpunan formil dan informil, atau sendirian nyanyilah sampai hati ini bersukacita. Kalau hati ada sejahtera Allah, dengan menyanyi, maka langsung ada sukacita, seperti membuka kran, pasti keluar air kalau tandonnya penuh dan pipa-pipanya (hubungannya) baik.
11. Menang dalam setiap pencobaan dan peperangan
Waktu Israel keluar dari laut Kolsom, dengan spontan seluruh Israel meledak dalam nyanyian ramai dan Yerikho gemetar sampai 40 tahun kemudian dan runtuh. Orang yang menang perang ada jarahannya seperti Beracha 2Taw 20:26-27 KJV. Sukacita mereka amat besar. Ini ledakan-ledakan sukacita dan juga menghasilkan naik kelas dan semuanya tercatat dalam buku Hayat. Sebab itu jangan berdukacita atau kecil hati kalau ada pencobaan dan ujian atau peperangan, hadapi baik-baik dengan Tuhan, minta pimpinan Roh Kudus.Kalau Allah beserta kita, pasti menang Rom 8:31 dan akan ada ledakan-ledakan sukacita yang akan berlangsung lama sebab Tuhan beserta kita. Daud setiap kali perang menang dan ini menambah sukacita dan pujiannya kepada Tuhan. Begitu juga semua yang menang perang. Sebab itu kalau kedatangan pencobaan, bersukacitalah Yak 1:2,12 sampai lulus, menang dan lagi-lagi ada ledakan-ledakan sukacita dari Tuhan.
12. Menangkan jiwa-jiwa 1Tes 2:19, Flp 4:1
Jiwa-jiwa yang kita menangkan akan menjadi kesukaan yang manis dan mahkota kemuliaan kita sampai kekal. Jangan lupa untuk membimbing seterusnya dan follow up dalam doa. Sebab itu pakai setiap kesempatan untuk bersaksi, sebab bagi setiap orang Tuhan pasti memberi banyak rezeki = kesempatan.
13. Percaya Kis 16:25
Kalau ada iman, istimewa dalam menghadapi kesukaran dan pencobaan,pasti tidak dukacita sekalipun belum melihat kemenangan dan pertolongan Tuhan.
Sekalipun belum menang, kita sudah bisa bersukacita dengan iman seperti Paulus dan Silas dalam penjara, lalu kemenangan itu menyusul Kis 16:25.
Percaya saja. Kalau tidak atau iman, atau belum timbul iman,berdoalah dalam Roh maka iman kita akan dikuatkan 1Kor 14:4. Dan kalau iman sudah muncul, maka ada sejahtera dan sukacita, apalagi kalau sudah menang, ledakan-ledakan sukacita akan meriah karena pertolongan Tuhan.
14. Harap pada Tuhan dan Firman-Nya 1Pet 1:(6-)8
Orang yang punya pengharapan itu bisa bersukacita, sebab ia yakin Allah akan menggenapkan janji-Nya. Ini memberi kekuatan yang besar seperti Putra manusia waktu disalib Ibr 12:2. Percaya dan haraplah akan Tuhan, Dia tidak akan mengecewakan orang yang berharap pada-Nya Rom 10:11. Bersukacitalah terus dalam Tuhan supaya kita kuat dan menang terus dalam hidup kita.
15. Cinta pada Tuhan dan sesama, Tuhan berkenan 1Yoh 4:8 Orang yang cinta itu ada Allah dalam dirinya dan itu berarti suasana Surga, sukacita. Tetapi orang yang benci ada iblis dalam hatinya dan itu berarti ada Neraka dalam hatinya. Suasana Neraka, pahit, takut dan gelisah akan menguasainya, suatu hidup yang menderita. Sebab itu kalau kita ada kasih ilahi kita bisa bersukacita dengan kesukaan ilahi.
16. Menderita (salib) karena Tuhan Kis 5:41, Mat 5:10-12
Orang dunia yang menderita tidak mungkin bisa bersukacita, tetapi orang beriman yang menderita karena Tuhan itu bisa bersukacita bahkan melompat-lompat kegirangan seperti dalam ayat-ayat ini Luk 6:22-23. Jangan takut salib. Kalau kita pikul salib (bukan menderita karena dosa, itu bukan salib tetapi akibat dosa), tetapi kalau kita menderita karena Tuhan, bukan karena terpaksa tetapi dengan rela, apalagi dengan pengertian, maka akan ada sukacita seperti yang telah dikatakan oleh Firman Tuhan. Suci itu berarti kemuliaan dari Allah 1Pet 4:14. Sebab itu kalau ada penderitaan karena Tuhan, jangan kecil hati atau susah apalagi bereaksi dosa, jangan! Semua ini akan menambah sukacita kita. Apalagi kalau sudah menang, tidak bereaksi dosa, ada sukacita yang makin besar.
Orang yang mahir menderita karena Kristus Yes 53:3 tidak akan mudah menjadi susah, atau menderita,tetapi bisa selalu bersukacita dan akan menang, sebab salib Tuhan itu kuasa Allah 1Kor 1:18. Tuhan yang memberi kita hikmat dan kekuatan untuk pikul salib dan penderitaan itu tidak akan lebih dari kekuatan kita.
17. Doa yang dijawab mendatangkan sukacita. Sebab itu jangan berhenti berdoa, tekun sampai Tuhan menjawab Luk 18:1,8. Dijawab manusia saja sudah senang, apalagi dijawab Allah. Tentu jangan minta apa-apa dari Tuhan yang menyakiti hati Tuhan atau melawan Firman Tuhan tetapi minta yang sesuai dengan Firman Tuhan 1Yoh 5:14. Kalau doa kita dijawab, misalnya menjadi sembuh, terlepas dari problem dll, pasti sukacita Maz 1:3, Yos 1:8.
18. Bisa berpada 1Tim 6:8 dalam makanan, pakaian, kendaraan, rumah dll. Berpada itu sukacita dalam enak dan tidak enak! Orang yang tidak bisa berpada itu hanya bisa bersukacita waktu enak dan menderita waktu tidak enak. Siapa yang bisa terus mengalami yang enak-enak saja. Tetapi orang yang bisa berpada, bersukacita sepanjang jalan sampai akhir hidupnya. Sebab itu kalau kita bisa berpada, kita akan terus bersukacita senantiasa, meskipun mungkin tidak sesuai dengan selera atau keinginan kita.
19. Buah Roh Gal 5:22-23 Buah Roh itu kasih dan sukacita. Sebab itu kalau kita hidup dipimpin Roh, pasti keluar buah Roh dan itu membuat hidup kita penuh sukacita dan kenikmatan dari Roh. Orang yang penuh dan dipimpin Roh akan mudah hidup penuh dengan 9 buah Roh, itu indah dan nikmat.
20. Karunia-karunia Roh 1Kor 12:7-11
Kalau kita hidup dipimpin Roh, maka akan muncul karunia-karunia Roh dalam hidup dan pelayanan kita. Karunia Roh itu berarti pekerjaan Roh, karya Roh, itu luar biasa, seolah-olah Allah sendiri yang hidup, dalam kita, bukan kita lagi Gal 2:20.Selama kita dipimpin Roh itu akan menghasilkan kepuasan dan kesukaan yang besar, sebab bukan kita yang bekerja tetapi Roh Kudus yang bekerja lewat kita, luar biasa. Ini suatu hidup yang luar biasa bahkan tidak terbatas tergantung dari pengertian,penyerahan dan ketaatan kita masing-masing akan Firman Tuhan dan pimpinan Roh. Tentu orang yang berjalan dalam Roh itu hidup dalam kesucian, cocok dengan Firman Tuhan selalu ada sejahterah Allah memimpinnya. Pasti banyak sukacita dalam hidup yang indah ini.
21. Jabatan-jabatan Ef 4:11, Rom 12:5-8 Orang yang hidup menurut jabatannya akan berhasil dalam bidangnya dan ini memberikan kepuasan yang tersendiri, khas, sebab ia setia pada jabatannya. Pelayanan berdasar jabatan itu luar biasa, sebab diberikan oleh Tuhan, itu menghasilkan kemenangan dan hasil yang sangat spesialistis dan indah-indah, pasti puas dan sukacita; baik pada 5 jabatan pemimpin, maupun semua jabatan lainnya. Masing-masing kita harus setia, tetap pada jabatannya, jangan melakukan yang bukan jabatannya supaya jangan gagal dan jatuh.
22. Dipulihkan Yoel 2:25
Anak terhilang diampuni dan diterima kembali, maka ada pesta dan sukacita yang besar Luk 15, meskipun semua harta yang diboroskannya dengan sia-sia pasti tidak diganti dan semua sisa harta di rumah adalah bagian kakaknya. Tetapi kalau anak terhilang itu diampuni dan diterima kembali itu sudah sangat indah, apalagi kalau orang yang berdosa dipulihkan, segala cacat-cacatnya pulih, semuanya pulih, itu luar biasa.Ini terjadi dengan limpah dalam Hujan akhir seperti yang dinubuatkan dalam Yoel 2:25. Tetapi sekarangpun ada sebagian-sebagian yang sudah dipulihkan, yaitu kalau orang yang bertobat itu terus menerus berjalan dalam Roh. Sebab dalam kelimpahan Roh Kudus terjadi pemulihan. Karena ada kelimpahan Roh Kudus, sudah ada pemulihan sekalipun tidak penuh dan limpah seperti dalam Minggu ke-70 Daniel.
Tetapi yang terbaik adalah tidak sampai jatuh, apalagi jatuh dalam dosa yang besar-besar seperti yang dibuat Daud; andaikata Daud tidak berdosa,ia bisa menjadi sempurna.
23. Kesukaan yang akan datang. Tuhan menyediakan Surga Bumi Baru yang penuh dengan sukacita yang tidak terbatas dan kekal. Kesukaan kita dalam Surga itu meningkat terus, paling sedikit ada 5 tingkat sukacita yang terus meningkat, yang tertulis dalam Alkitab sampai Surga Bumi Baru yaitu:
1. Sukacita waktu percaya Tuhan Yesus yang terus tumbuh sampai akhir hidup kita Yoh 4:14.
2. Sukacita waktu mati atau pengangkatan, waktu bertemu Tuhan dan Surga menjadi nyata, kita akan terkejut sebabkesukaan yang disediakan bagi kita itu sangat besar.
3. Sukacita dalam Pesta Kawin Anak Domba selama 3,5 tahun, pesta besar di Surga, luar biasa.
4. Sukacita dalam kerajaan 1000 tahun, kita hidup di dalamnya dalam tubuh kemuliaan, jauh lebih indah dari Eden.
5. Sukacita dalam Surga Bumi Baru sesudah kiamat, begitu indah dan terus meningkat tanpa batas dan tanpa akhir.
Masih banyak hal-hal lain yang mendatangkan sukacita bagi orang beriman. Biarlah kita selalu penuh dengan sukacita Surgawi sehingga kita tahan di jalan sempit, hidup di atas Mezbah Rom 12:1. Sebab hidup mengikut Tuhan itu tidak enak untuk daging, tanpa sukacita ilahi membuat hidup ini menjadi berat dan sulit sehingga mudah putus asa, kecil hati bahkan bersungut-sungut. Tetapi kalau kita bisa bersukacita kita akan kuat, sebab kesukaan Tuhan itu betul-betul ada, nyata dan itulah kekuatan kita.
KESIMPULAN
Orang beriman jangan sekali-kali tinggal dalam susah, kekosongan, loyo, tawar hati, putus asa, menderita dsb. Ini bukan kehendak Allah, tetapi kehendak iblis. Jangan ditipu iblis. Tuhan Yesus sudah mati supaya kita bebas dari dosa dan bisa bersukacita dalam Tuhan. Kalau untuk bersukacita masih sulit, periksa diri, berdoa, berseru pada Tuhan. Kita bisa minta nasehat dan pelayanan dalam Kristus dari gembala sidang atau saudara-saudara seiman. Tetapi percayalah kita harus bisa bersukacita, jangan tinggal loyo, putus asa dan dalam kesedihan.
Berusahalah selalu bersukacita dalam keadaan apapun, di manapun, kapanpun. Memang ada masa-masa dukacita karena beban pekerjaan Tuhan tetapi itu bukan dukacita yang merusak hidup, tetapi sebab menanggung pekerjaan Tuhan, misalnya dalam 2Korintus 11:28, tetapi ini justru menumbuhkan Paulus, sebab sengsara Kristus itu membuat kita makin bertambah dan tumbuh seperti Kristus.
Pelihara hati kita dan tumbuh dalam Kristus, maka sejahtera Allah akan selalu ada dalam hati kita dan sewaktu-waktu ada ledakan-ledakan sukacita yang membuat kita terus kuat dalam hidup suci di dunia ini sampai satu kali semua digantikan dengan hidup kekal dan mahkota mulia yang kekal bersama-sama Allah yang mengasihi dan kita kasihi.
Nyanyian
Marilah bergembira dengan kuasa-Nya