M3422 – Yohanes 5:35 Senang Sebentar dengan Yohanes Pembaptis

Ada dua pihak yang kita pelajari.
I. Yohanes. Mengapa orang-orang bersukacita dalam terangnya, tetapi sebentar. Kesukaan dari Tuhan itu bukan untuk sementara, tetapi buat seterusnya bahkan sampai kekal Yoh 4:14. Mengapa sukacita dalam kebaktian atau KKR Yohanes Pembaptis, kesukaan dan kepuasannya hanya sementara?
II. Orang-orang yang datang kepada Yohanes, apa hasil atau akibatnya.

I. YOHANES, PELITA YANG MENYALA

1.      Kalau ada terang, itu menjadi berkat. PLN kalau mati, hampir semua orang susah. Apalagi kalau matahari mati, betapa susahnya bumi ini dengan isinya, bahkan kehidupan di bumi akan mati tanpa matahari, untung matahari tidak pernah padam. Kalau menyala, lampu atau pelita itu menjadi berkat sehingga orang datang.

2.      Yohanes menjadi berkat seperti lampu yang bercahaya, sehingga orang-orang datang dari mana-mana kepadanya, sekalipun ia membuat kebaktian atau KKR di padang gurun. Seringkali kita berkata kalau Gerejanya jelek, panas, kuno dll siapa mau datang. Tetapi Gerejanya si Yohanes pembaptis begitu banyak diserbu orang, sekalipun tidak ada apa-apa yang menarik. Tidak ada kamar mandi, WC, tidak ada LCD proyektor  dengan cuplikan-cuplikan film yang indah, tidak ada hadiah atau door prize, tidak ada bintang-bintang penyanyi atau lelucon, tidak ada makanan atau bantuan sosial, hampir-hampir tidak ada apa-apa, tetapi orang-orang dari mana-mana datang berduyun-duyun kepada Yohanes, dan juga meskipun tidak ada jadwal tertentu.

Mengapa? Mengapa Gereja-gereja zaman sekarang berusaha berbuat macam-macam hal yang menarik tetapi yang datang tetap sedikit? Sebab kurang atau tidak ada pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus adalah Roh panen. Ada Roh Kudus berarti ada panen jiwa-jiwa. Yohanes diurapi Roh Kudus dengan kuat, sehingga kata-katanya menjadi berkat sebab diasinkan dengan garam Roh Kudus Kol 4:6, Luk 4:22. Kalau Tuhan berkata-kata, maka itu selalu menjadi berkat, menjadi indah. Firman Tuhan itu seperti roti. Semua orang mau diberi roti, apalagi roti bagi jiwa, tidak ada orang yang mempunyainya. Yang ada roti bagi perut dan racun bagi jiwa, itu limpah dalam banyak rekreasi-rekreasi di mana-mana dalam dunia ini. Kalau hiburan lebih banyak racunnya, lebih laris. Racun kekerasan, pembunuhan, perang atau racun, seks, uang, kemewahan Sodom Gomora dll, lebih banyak yang datang dan makan lalu keracunan jiwanya, bahkan akhirnya mati Rom 6:23. Tetapi Firman Tuhan itu roti yang memuaskan jiwa yang dahaga, putus asa, susah, bingung, sedih dst. Firman Tuhan bukan saja seperti roti, juga seperti madu, seperti obat, seperti terang, seperti kaca, seperti emas, seperti api yang berguna, seperti godam yang menghancurkan pekerjaan iblis, seperti biji, seperti susu dan penuh dengan kuasa yang menghidupkan dst.
Kalau mulut kita ada Firman Tuhan, orang yang mendengar dapat berkat dan sukacita. Ini yang harus diperhatikan, sehingga kita bisa memberi jawab, penjelasan, nasehat dll yang menjadi berkat sebab bukan dari diri kita sendiri tetapi dari Tuhan. Juga Herodes yang jahat dan penuh dengan segala macam dosa yang keji-keji bahkan dituding terang-terangan oleh Yohanes sebab dosa zinahnya dengan Herodiah, tetapi ia sangat senang mendengar Yohanes, sehingga ia menjaganya baik-baik Mrk 6:20.
Juga orang Yahudi, orang Farisi, prajurit, pemungut cukai dll, mereka dimarahi habis-habisan tetapi tetap datang dan mencari Yohanes Pembaptis.
Mengapa semua ini terjadi? Sebab ada pengurapan Roh Kudus yang limpah atas Yohanes. Pengurapan Roh Kudus tidak hanya membongkar dosa, tetapi juga ada kuasa yang besar dan bisa menjadi bermacam-macam berkat seperti mujizat, kesembuhan, penghiburan, jawaban, jalan lepas dll. Roh Kudus itu Allah yang maha kuasa. Ia bisa berbuat segala perkara dan tidak ada yang mustahil bagi-Nya, Roh Kudus bisa berbuat apa saja. Kata-kataNya tidak kosong, kalau ditaati semuanya jadi, Roh Kudus itu luar biasa, Allah yang maha besar. Sebab itu kata-katanya selalu menjadi berkat dan selalu menguntungkan orang-orang yang mendengarnya. Sebab itu banyak orang yang datang pada orang yang dipimpin dan diurapi Roh Kudus, itu diberkati.

3.      Bagaimana seorang bisa diurapi Roh Kudus. Semua orang beriman bisa, asal mau: 1. Hidup suci di hadapan Allah seperti Yohanes. 2. Mau berkorban, naik di atas Mezbah, maka api Roh Kudus akan datang membakarnya, mengurapinya. Seperti Elia memasang korban, maka api dari Tuhan turun membakar habis korbannya. Harus mau berkorban, pikul salib, naik atas Mezbah, maka baru api Roh Kudus akan datang membakar dan mengurapi.

(Nabi-nabi Baal juga pasang korban tetapi kepada Baal. Sebetulnya iblis bisa berbuat mujizat menurunkan api, bahkan orang-orang yang dirasuk setan, bisa menyemburkan api dari mulutnya. Tetapi sebab ada Elia, iblis dibungkam sehingga rakyat tahu bahwa Hua itulah Allah).
Kalau kita mau korbankan daging ini, termasuk juga korban perasaan hati, waktu, tenaga, uang, hobby bahkan seluruh hidup kita, maka Roh Kudus akan turun membakar korban itu, dan akan ada urapan yang limpah. Sekalipun doa atau puasa dan penyembahan, kalau tidak ada kesucian dan pengorbanan, tidak ada api Roh Kudus yang turun, bahkan bisa-bisa api hukuman yang turun seperti ke atas Korah dkk, ke atas Nadab Abihu. Harus ada korban di atas Mezbah, mau menderita, mau pikul salib, mau taat melakukan kehendak Allah dengan tulus dan suci, baru pengurapan itu turun dengan limpah!
Juga waktu Kemah Suci ditahbiskan, waktu Musa membuat korban di Mezbah, maka api dari Allah dari Ruangan Maha Suci keluar dan membakar habis semua korban-korban itu. Harus ada pengorbanan, dalam segala hal, istimewa daging dikorbankan, maka api pe-ngurapan Roh Kudus itu turun dan mengurapi dengan heran, sehingga bukan kita lagi tetapi Kristus yang hidup di dalam kita. Kita tidak perlu meniru siapa-siapa, kalau ada api pengurapan Roh Kudus turun ke atas kita, maka Roh Kudus yang memakai dan menggerakkan kita untuk menjadi berkat bagi umat Tuhan sehingga orang datang kepada kita dan mendapat berkat. Baik di rumah, baik di sekolah, di kantor, di Gereja, dimana saja, kalau ada korban, maka api Roh Kudus akan turun mengurapinya.
Sebab itu jangan berlomba-lomba untuk memberi hadiah atau door prize; Jangan nomor 1 membuat tempat yang sangat nyaman, membuat macam-macam alat peraga (AVA) dll, tetapi nomor satu usahakan supaya api Roh Kudus membakar kita seperti murid-murid di loteng Yerusalem.
Ada orang-orang yang menyediakan Firman Tuhan dengan 10 jam membuat AVA yang menarik, tetapi hanya 1/2 jam bedoa dan 1/2 jam belajar Firman Tuhan, itu semua menjadi pertemuan yang menarik, sebab orang ini punya keahlian dan seni membuat alat-alat peraga, tetapi kuasa Allah kurang, sehingga orang-orang hanya senang tetapi tidak ada jamahan kuasa Roh Kudus. Banyak orang makin berlomba-lomba dalam media massa, hadiah, memberi uang, macam-macam sarana jasmani, bahkan dengan banyak siasat, persaingan yang sengit dan kepahitan, sebab kalau berlomba-lomba, yang menang hanya 1 atau 2, yang lain kalah dan pahit. Ada beberapa hal boleh disediakan seperti tempat yang baik, alat-alat peraga, suasana yang baik dll, tetapi yang terutama harus disediakan adalah urapan Roh Kudus.
Jangan terutama macam-macam daya tarik (90%) lalu doa dan pengurapan hanya 10%. Yang penting kita penuh dengan pengurapan Roh Kudus dan yang lain kalau ada, boleh dipakai sebagai tambahan, tetapi yang utama adalah kuasa Roh Kudus. Yohanes pembaptis tidak ragu-ragu memakai padang gurun sebagai tempat pelayanannya dan berhasil luar biasa. Inilah Yohanes yang dicari orang, sebab Roh Kudus mengurapinya dengan limpah sehingga semua pelayanannya menjadi berkat, sekalipun beritanya keras, harus bertobat, baptisan tobat (harus bertobat sungguh-sungguh, habis-habisan) tetapi ia tetap dicari banyak orang!

II. ORANG BANYAK MENDENGAR DENGAN SUKACITA

Terang, itu menjadi berkat. Seperti listrik, matahari itu menjadi berkat. Kalau ini tidak ada, semua akan sia-sia dan punah. Sebab ada pengurapan, maka orang banyak berbondong-bondong datang kepada Yohanes. Adanya pengurapan Roh Kudus ini yang memuaskan roh manusia, sehingga banyak orang datang. Sekalipun tempatnya sangat tidak nyaman yaitu padang gurun, dan yang datang itu tidak diberi apa-apa, tidak dipuji-puji, dihormati, disanjung, tetapi justru ditegur habis-habisan. Mereka tidak dapat apa-apa, tidak ada yang menarik secara jasmani, tetapi mereka tetap datang.
Mengapa orang-orang suka datang mendengar kata-kata yang diurapi Roh Kudus? Sebab kata-kata yang diurapi Roh Kudus itu manis dan enak untuk roh kita Wah 10:10.
Di mulut rasanya manis, tetapi dalam perut rasanya pahit sekali, sebab di mulut  diicipi dan itu manis, tetapi di perut itu diserap supaya masuk dalam (darah) tubuh supaya makanan itu jadi daging, ini rasanya pahit. Apa akibatnya kalau makanan hanya sampai dinikmati di mulut, tetapi tidak bisa diserap. Ini pencernaan yang terganggu atau rusak. Bisa-bisa makan bayam keluarnya tetap bayam, makan daging, telor dll, keluarnya juga begitu. Tidak bisa diserap, ini orang yang sakit, lemah, lama-lama mati seperti orang yang tidak makan apa-apa.

Di mulut

Banyak orang suka mendengar Yohanes Pembaptis dan bersukacita dalam terang atau pelayanannya, mereka diberkati dan bergembira. Banyak orang seperti ini, sehingga mereka lari ke sana sini untuk bisa mendengar apa-apa yang menyenangkan hatinya. Orang-orang seperti ini ditulis dalam: 2 Timotius 4:3.
Suka mendengar itu belum tentu rohani. Orang yang suka mendengar Firman Tuhan itu ada yang sungguh-sungguh, ada yang hanya suka menikmati khotbah-khotbah yang indah seperti “anggota-anggota” Yohanes Pembaptis ini. Sebab memang Firman Tuhan itu nikmat, heran, mengenyangkan jiwa, memuaskan dan menghibur. Tetapi orang-orang ini seperti tanah yang dangkal, benih yang masuk cepat tumbuh, mereka mendengar dengan gembira, tetapi segera datang matahari kesukaran, mereka layu, sebab tidak berakar, sebab Firman Tuhan tidak diserap jadi daging, hanya didengar saja Mat 13:20-21.
Ini adalah sebagian dari pendengar-pendengar Yohanes Pembaptis yang setia datang tetapi tidak mau bertobat!
Dalam perut orang-orang ini hanya mau mencicipi di mulut, tetapi tidak mau menyerap dalam perut, tidak mau dijadikan daging atau kehidupannya. Seharusnya Firman jadi daging Yoh 1:14 (KJI).
Memang untuk menyerap makanan yang sudah masuk, yaitu melakukan Firman yang sudah didengar, sehingga menjadi penurut Yak 1:22-23 itu harus mau menyangkal diri, mematikan daging dan keinginannya sendiri, baru Roh Kudus bisa menolong kita sehingga Firman Tuhan diserap dalam perbuatan kita, kita menjadi penurut. Roh Kudus tidak memaksa, sebab kita bukan robot tetapi Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk bebas.
Kita harus mengambil keputusan yang tegas untuk taat Luk 12:57 lalu melakukan Firman Tuhan Mat 7:21 baru Firman Tuhan jadi daging, jadi kehidupan kita. Memang proses Firman jadi daging itu pahit, tidak seperti mencicipi Firman saja itu manis. Hampir semua suka mencicipi Firman Tuhan apalagi kalau kata-kata itu diurapi Roh Kudus, bahkan Herodespun suka mendengar Yohanes Pembaptis. Juga orang Farisi, orang Yahudi, dll juga suka mendengar khotbah Putra Manusia Yesus Luk 4:22. Orang yang beredar-edar ke sana sini hanya untuk mendengar, itu hanya akan menikmati terang Yohanes untuk seketika.

III. BERSUKACITA UNTUK SEKETIKA SAJA

Mengapa tidak untuk seterusnya bersukacita dalam ajaran Firman Tuhan yang diurapi? Tidak bisa. Orang-orang seperti ini yang hanya suka icip-icip Firman Tuhan, akan bersukacita hanya untuk sesaat, akhirnya akan menjadi pembunuh hamba-hamba Tuhan itu. Misalnya Herodes yang sangat suka mendengar Yohanes. Herodes sudah yakin bahwa Yohanes itu orang suci, nabi Tuhan dan ia menjaga dan memeliharanya baik-baik. Mungkin ia memerintahkan prajurit-prajuritnya untuk memelihara Yohanes pembaptis dalam penjara dengan baik, bahkan seperti VIP Mrk 6:20. Tetapi heran, akhirnya Herodeslah yang menjadi pembunuh Yohanes sendiri.
Orang yang hanya bersukacita untuk sementara itu hanya sukacita di mulut, hanya suka mencicipi tetapi tidak mau menyerap sampai Firman Tuhan menjadi daging, lalu akhirnya menjadi pembunuh. Sebab terang dan gelap tidak bisa bersekutu. Kalau terang dan gelap terus dikumpulkan, maka terang terus menerus menunjukkan salahnya si gelap, akhirnya mereka ditipu dan diperalat iblis (sebab orang-orang yang tidak mau bertobat ini adalah hamba-hamba iblis, dikuasai iblis); pada waktu ada kesempatan (atau mencari kesempatan) mereka kemudian membunuh hamba-hamba Allah yang diurapi ini.
Juga Putra manusia Yesus yang penuh dengan Firman Tuhan yang indah-indah, semua orang suka mendengarnya Luk 4:22 bahkan sampai beribu-ribu orang selama berhari-hari! Tetapi ini menimbulkan pertentangan dalam batin, konflik antara daging dan rohnya. Mereka diterangi oleh kata-kata Roh Kudus sehingga tahu dosa-dosanya dan dituntut, tetapi yang tidak mau bertobat, akan membuat orang-orang ini berbalik (dengan siasat iblis), justru menjadi pembunuh! Begitu orang-orang beriman yang hanya suka mendengar, mencicipi bermacam-macam seminar dan khotbah, tetapi tidak mau bertobat, ia akhirnya akan lebih suka mendengar fitnah dan kabar-kabar bohong yang diurapi oleh roh setan 2Tim 4:4. Orang-orang seperti ini kalau sudah tersinggung, atau dituduh oleh Roh Kudus, jadi marah dan jadi pembunuh. Bagaimana mereka membunuh? Mereka akan memberi komentar jahat dari hamba-hamba Tuhan yang diurapi, itu memfitnahnya. Orang menfitnah itu adalah pembunuh seperti Doeg (TL: Dowej) Maz 52 yang menfitnah pada Saul dan 85 imam2 di Nob dibunuh oleh saul dan Doeg. Jangan hanya mencicipi dan tidak bertobat, justru akan menjadi pembunuh seperti Herodes terhadap Yohanes. Sebetulnya Herodes bisa membatalkan janjinya pada anak tirinya Mrk 6:21, tetapi sebab jemawa, sombong ia tidak mau menarik atau meralat kata-kata atau janjinya yang salah (ini orang yang tidak mau bertobat, hanya suka mencicipi ajaran-ajaran Yohanes), sebab itu ia mengorbankan dan membunuh Yohanes pembaptis sebab tidak mau bertobat. (Kalau Herodes membatalkan, seharusnya tidak banyak efeknya, sebab orang-orang pun tahu, bukan itu yang dimaksudkan Herodes. Herodes bisa bilang: “Saya janji istana bukan nyawa orang,” tetapi sebab tidak bertobat, yang hanya suka mendengar ini menjadi pembunuh).
Jadi orang yang bersukacita sementara, akhirnya justru menjadi pembunuh dari orang yang terangnya itu dinikmati.
Juga Putra manusia Yesus, yang membunuhnya adalah orang-orang yang seanng mendengar kata-kata dan khotbahnya, tetapi tidak mau bertobat (hanya senang mencicipi) dan akhirnya membunuh Tuhan Yesus.
(Yohanes Pembaptis diizinkan Allah untuk mati sahid sebab waktunya sudah habis. Kalau belum, seperti Petrus yang mau dibunuh Herodes dengan mudah dilepaskan dari penjara. Tetapi sebab sudah waktunya, ia dibiarkan mati, sebab mati sahid bagi orang-orang yang indah itu berarti ekstra bonus, mungkin juga gara-gara itu mereka menjadi sempurna. Seperti orang yang sudah dekat Tirai, diizinkan mati karena hampir sempurna. Seperti Putra manusia Yesus, langsung tembus Tirai. Juga Paulus, Yeremia, nabi-nabi lain, kalau belum waktunya, semua dilepaskan oleh Tuhan).
Sebab itu jangan hanya suka icip-icip Firman Tuhan tetapi taat sebab orang yang sudah dibersihkan hatinya, tetapi tidak bertobat sehingga bisa diteruskan dalam pertumbuhan rohani. Orang yang tidak mau bertobat, sekalipun suka dengar Firman Tuhan bisa menjadi lebih jahat 2Pet 2:20. Mereka mula-mula senang, tetapi hanya sementara, lalu berubah menjadi pembunuh. Kadang-kadang anggota-anggota yang mula-mula suka mendengar Firman Tuhan yang diurapi, tetapi kemudian karena tidak lagi mau taat, lalu berbalik dengan banyak alasan. Ada yang bilang tidak bisa tumbuh, tidak bisa mengerti, terlalu sulit dll, lalu mulai memberi banyak komentar yang jahat, bahkan fitnah yaitu pembunuhan di hadapan Tuhan.
Jangan menjadi orang yang hanya suka mendengar tetapi tidak mau bertobat, tidak mau melakukan Firman Tuhan. Sekalipun mendengar dari Yohanes Pembaptis, Putra manusia Yesus dan orang-orang yang diurapi, kalau tidak mau bertobat, melakukan kehendak Tuhan, akan ditipu dan diperalat setan (sebab memang orang-orang yang tidak mau bertobat itu budak, hamba-hamba setan). Mereka akan diperalat untuk membunuh hamba-hamba Tuhan yang diurapi dengan segala komentar, fitnah dan tindakan-tindakan yang mengacau Gereja-gereja. Mereka menfitnah dan mengajak berontak atau pindah Gereja dan macam-macam siasat atau gerakan-gerakan yang dipaksakan iblis dalam budak-budaknya ini.
Bagaimana kita? Kita suka mendengar saja atau juga menurut? Suka mencicipi di mulut atau menyerap dalam perut meskipun pahit? Jangan sampai jadi pembunuh-pembunuh bayaran dari iblis, yang membayar dengan bermacam-macam kepuasan daging dan hadiah-hadiah, tetapi akhirnya menyeretnya ke dalam Neraka.
Orang-orang yang membunuh Yohanes, membunuh Putra manusia, kutuk Tuhan turun ke atasnya turun temurun Mat 27:25. Jangan sampai jadi orang-orang seperti ini.
Jangan hanya senang untuk seketika saja waktu mendengar Firman Tuhan, tetapi bertobat sungguh-sungguh sebab terus mau taat, meskipun pahit, maka kita akan tumbuh menjadi orang yang berkenan pada Tuhan.

KESIMPULAN

Belajar dengar-dengaran akan Firman Tuhan, seperti murid-murid Tuhan, mau mengorbankan daging, maka api Roh Kudus akan membakar hidup kita, berapi-api bagi Tuhan, hidup berbuah-buah menjadi berkat dalam kesaksian dan pelayanan kita dan diberkati Tuhan, tumbuh sampai seperti Kristus.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top