M4440 – Matius 10:34-35 Kalau Pedang Tuhan Datang

I. DEFINISI PEDANG

Kalau pedang manusia datang itu dahsyat, ngeri,sebab biasanya ada ba-nyak korban yg jatuh karena tidak adil, benci, ngawur, ber-lebih2 dan se-bab dosa2 lainnya. Tetapi kalau pe-dang Tuhan datang, itu 100% adil, benar, bahkan sudah diberi per-ingatan lebih dahulu dan orang yg benar, tidak kena. Tetapi orang yg tidak bersedia dan bodoh bisa tertipu iblis, sehingga kena karena kebodoh-annya, dosa2nya, karena tidak ber-tobat, tidak bersedia, tidak berharap Tuhan. Ini bedanya pedang Tuhan dan pedang manusia.

Definisi: Pedang Tuhan adalah tindakan Tuhan langsung atau lewat orang2 jahat (yang diizinkan Tuhan) menimbulkan celaka sampai mati pada orang2 beriman yang tidak ber-tobat (golongan 1102), sehingga orang2 ini tidak berani bersekutu/ de-kat dengan orang2 yang dipimpin Roh. Contoh Kis 5:1-13, Kej 7:16, Mat 25:6.

Memang aneh kalau Tuhan bawa pe-dang, tetapi ini sebab:

1. Tuhan itu memang Hakim seluruh bumi2Tim 4:1, Kej 18:25, Maz 94:2, dan

2. Karena waktunya sudah sampai Ia harus bertindak untuk memisahkan!

II. MAKSUDNYA

Dosa dan kejahatan akan makin me-ningkat sampai melebihi batas pada masa penamatan  dan menarik hu-kuman Allah. Akan terjadi perceraian dan pemisahan yg sangat mengerikan dalam umat Tuhan oleh pedang Tu-han. Tetapi kalau umat Tuhan mem-perhatikan Firman Tuhan dan taat, ini tidak akan terjadi baginya, sebab ada-lah kehendak Tuhan supaya perse-kutuan umat Tuhan tetap utuh, tidak tercerai, semua ber-sama2lengkap masuk dalam surga yg mulia dan ma-nis untuk kekal, mulai dari perseku-tuan suami-istri, keluarga, Gereja lokal dan Gereja global. Semua yg ber-sekutu dgn betul dalam Kristus akan tetap ber-sama2 sampai dalam Surga untuk kekal. Ini rencana dan kehendak Tuhan, sebab kalau seorang selamat, maka Tuhan menghendaki kalau mereka mau percaya,seisi rumahnya juga diselamatkan Kis 16:31.

Dan semua yg sudah diselamat-kan, yg mau bersekutu ber-sama2 dalam Kristus, baik lokal dan global, (sesudah diolah dan dilatih di dunia) akan bersambung dalam kerajaan Surga ber-sama2 Maz 133:1-3.

Kita harus setia dari yg kecil sampai yg besar dan ini yg berkenan pada Tuhan Luk 16:10. Sebab itu kita semua harus memelihara persekutuan suami-istri, keluarga dst, sebab ini mutlak perlu. Tentu ini dimulai dgn se-tiap pribadi yg harus punya perse-kutuan yg betul dgn Tuhan, lalu per-sekutuan nikah, keluarga dst..

Kalau di dunia kita bisa bersekutu dgn betul dalam Tuhan, dalam RohNya Ef 4:3, itu akan bersambung sampai Surga kekal.

Tetapi orang yg tidak bisa ber-sekutu dalam Tuhan, juga tidak bisa masuk Surga. Mengapa? Sebab selain bersekutu dgn Allah dgn kasih kita juga harus mengasihi dan bersekutu juga dgn semua orang disekitar kita, dimulai dari orang di sebelah kita Luk 10:27, Mat 22:37-40, Mrk 12:30-31. Jadi, kalau hubungan dgn Allah baik (cinta), maka itu juga harus diteruskan pada orang2 sekitar kita, kalau tidak, hubungan dgn Allah itu dusta 1Yoh 4:20.

Kalau hubungan dgn Allah betul, maka itu akan berlanjut dgn mencintai orang2 di sebelahnya, kalau tidak itu dusta. Sebab itu persekutuan kita se-jak di dunia, dari yg paling kecil harus dipelihara baik2 di dalam Tuhan, dan itu akan tumbuh dalam persekutuan yg makin besar di dunia dan akan bersambung dalam Surga.

III. PERSEKUTUAN YG MAKIN BESAR

Ini dimulai dgn persekutuan yg paling kecil sampai besar dan kita harus setia dari yg kecil, yaitu:

1. Persekutuan pribadi dgn Allah, dari mulai percaya dan makin lama makin erat dan manis, tentu dalam kesucian sesuai Firman Tuhan. Hanya ada 2 pihak, Allah atau iblis. Kalau seorang tidak bersekutu dgn Allah, berarti ia bersekutu atau lebih tepat jadi hamba iblis Yoh 8:34, 1Yoh 3:10. Iblis itu pembunuh, sumbernya kebencian dan mencari untungnya sendiri. Perseku-tuan yg manis dgn Allah tumbuh dgn baik, kalau kita mau selalu taat di-pimpin Roh sesuai Firman Tuhan, dan hidup ini bisa jadi berkat seperti Abraham.

2. Pernikahan. Pelihara baik2 dalam kesucian (tidak ada orang ketiga sam-pai dalam pikiran Ibr 13:4,Mat 5:28), dan kasih (limpah pengampunan, te-tapi juga saling menasehati, membe-tulkan dan mendoakan). Peraturan ni-kah dari Firman harus digenapi, se-hingga tetap dalam kesucian nikah dan kasih dan Tuhan menyertai se- hingga jadi kuat Pkh 4:12.

3. Keluarga Ini beban semua anggota keluarga istimewa orangtua (juga orang yg pertama dari keluarganya yg percaya), menjadi garam dunia Mat 5:14 untuk menyelamatkan seisi ke-luarga masing2 Kis 16:31. Ini tidak otomatis, tetapi kalau sungguh2 cinta dan usahadalam Tuhan, pasti berhasil! Ini perlu diperhatikan, sebab frekuensi kerusakan pada akhir zaman ini tampaknya paling banyak disini.

4. Gereja lokal. Kita harus belajar bersekutu dgn seluruh isi Gereja lokal (ada yg kecil, ada yg besar). Kalau ber-sekutu baik2, dgn kasih berarti dapat saling mengampuni, maka bisa setia sampai akhir. Kita semua belum sem-purna, ada yg berbuat salah sedikit, ada yg banyak (“lalang”). Tetapi kalau ada persekutuan kasih, sekalipun diru-gikan atau disakiti hatinya, bisa meng-ampuni, tidak pergi, tidak keluar dari persekutuan Gereja lokal, tetapi tetap setia, ini orang yg berkenan pada Tuhan Ams 16:7.

Jangan gara2 hal kecil lalu ber-musuhan dan putus hubungan dgn orang tsb, sebab tidak bisa meng-ampuni, itu tidak berkenan pada Tuhan. Harus kembali dan diperbaiki sehingga kembali jadi kawan, bukan lawan.

Jangan mudah kecewa atau me-nuruti perasaan hati atau daging, tetapi mengampuni, kalau tidak mau mengampuni akan menjadi benci, masuk golongan iblis. Hanya ada dua pilihan, kasih atau benci. Persekutuan dimulai dgn berkenalan (dicicil) dgn seluruh anggota Gereja yg keadaan-nya ber-beda2, ada gandum, ada la-lang (tidak boleh dibuang Mat 13:29-30; baru nanti pada masa penuaian (penamatan rencana Allah) mereka dipisah oleh pedang Tuhan yg datang, masing2 mendapat nasibnya sendiri2).

5. Gereja global.

Ini juga bertahap antara Gereja dalam kota, Sinode, negara dan global; Juga mula2 persekutuan itu diantara Ge-reja2 jalan sempit dan lebar, tetapi kemudian Tuhan memisahkan Gereja jalan lebar dan jalan sempit sendiri2 (pribadi demi pribadi), yaitu pada pe-namatan rencana Allah di dalam ujian akhir global Wah 3:10, Luk 21:33-34. Memang tidak mudah persekutuan global, tetapi semua persekutuan di-pimpin Roh (Ef 4:3) dari yg paling kecil sampai terbesar dan Roh Kudus (Dia Allah) sanggup mengaturnya dgn sem-purna. Persekutuan itu sangat pen-ting. Dengan persekutuan dalam Kris-tus kekuatan kita akan menjadi besar sekali Im 26:8, lebih dari persekutuan dunia sebab ada Allah di tengah2nya! Kalau tidak bisa bersekutu, tubuh Kristus hancur berantakan karena benci, tetapi kalau ada kasih Kristus tubuh Kristus jadi satu dgn kuat. Benci itu tanda khas dari iblis dan menye-babkan Gereja serta keselamatan akan rusak, tetapi kalau ada kasih Kristus semua akan jadi indah, sebab hidup  menurut Firman Tuhan itulah kasih Kristus 2Tim 1:5.

Kita akan langsung bersekutu dgn semua (menurut pimpinan Roh Ku-dus), sampai global, tetapi jangan lupa persekutuan yg paling kecil harus ma-nis dan betul, kalau tidak semua yg lain sia2 Luk 16:10. Setia pada yg kecil itu ukurannya (persekutuan dgn Allah, suami-istri, keluarga dst), kalau perse-kutuan yg paling kecil saja gagal (tidak bisa mengampuni istri/ suami atau keluarga) apalagi dalam persekutuan yg besar, itu pasti gagal atau pura2, bukan persekutuan dalam Roh, tetapi persekutuan manusiawi atau dipimpin roh setan!

IV. PERSEKUTUAN KELUARGA

Persekutuan pribadi dan nikah itu mutlak perlu, itu harus beres dan in-dah, itu dasar dari persekutuan2 ber-ikutnya. Mereka yg hubungan pribadi dgn Tuhan tidak baik atau putus, ma-ka setan bisa masuk dan pasti timbul banyak dosa (sebab lepas dari Tuhan) dan banyak masalah. Juga perse-kutuan suami-istri, tanpa Tuhan ba-nyak  kerusakan, apalagi keluarga. Alkitab menceritakan begitu banyak kerusakan yg jahat sehingga 2 lawan 3, anak melawan bapak dan ibu, juga menantu dan mertua, bahkan saling ber-bunuh2an, meskipun ada  kasih orangtua Rom 3:23, sisa2 kemuliaan Allah. Akan datang saatnya, pedang Tuhan datang bagi keluarga2 umat Tuhan, sehingga terjadi perceraian seperti itu:

1. Bila? Pada penamatan rencana Allah, sebab semua orang harus di-pisahkan oleh ujian akhir global Wah 3:10, Luk 12:49, sehingga diceraikan, dipisahkan seperti gandum dan lalang Mat 13:29-30, gandum dan sekam Mat 13:12 dll. Sebab yg lulus akan masuk proses penamatan Allah yg luar biasa, tetapi yg gugur akan digarap iblis, makin bertumbuh dalam dosa! Jalan lebar dan sempit akan terpisah sama sekali, sehingga tidak bisa pin-dah lagi (yg tidak lulus, mungkin mati dalam dosa atau tertinggal). Mereka yg masuk proses penamatan Allah tidak akan mati (Allah yg jamin), tetapi yg tidak lulus seleksi ini, banyak yg mati dalam pertengkaran keluarga (Mat 10:35).

2. Suatu peringatan untuk umat Tu-han supaya memelihara keutuhan ke-luarganya dalam Tuhan dgn baik2, sebab ada janji Tuhan khusus untuk keluarga  (Kis 16:31). Janji ini tidak otomatis, tetapi kalau kita mau meng-usahakannya, terbeban sungguh2, itu sesuai Firman Tuhan. Tuhan akan me-nolongnya, sehingga dgn pertolongan Tuhan, janji ini akan jadi dan itu indah, sebab bersambung di Surga. (Nyanyian: Duduk bersama, bersam-bung di Surga Maz 133:1-3).

Nasib kekal di Surga itu sudah bisa dilihat selagi di dunia. Kalau di dunia tidak setia, tidak bisa duduk bersama, bermusuhan, ada benci atau JMPE (Jengkel, Mangkel, Pegel, dan Emosi), itu tanda2 pekerjaan setan, tidak bisa bersekutu, tidak bisa mengampuni lalu kebencian2 akan masuk di rumah bapak iblis! Jangan anggap ringan ke-bencian, tidak setia, tidak bisa duduk bersama seperti Firman Tuhan. Kesa-tuan keluarga dalam Kristus harus jadi beban setiap orang beriman dalam keluarga, lebih2 kepala keluarga, su-paya jangan kecewa waktu dipisah oleh pedang Tuhan, sebab itu tanda-nya dipisah antara Surga dan Neraka.

Waktu golongan jalan sempit (1551) terpisah dari golongan jalan lebar (1102) itu sudah permulaan dari pemisahan kekal di Surga neraka! (Di dunia, masih hidup, masih ada ke-sempatan terakhir bagi yg tertinggal yaitu bertobat dan setia, tekun sam-pai mati dalam aniaya Antikris selama 3,5 tahun (1260 hari Wah 11:2); kalau disini gagal, itu berarti terpisah untuk kekal dalam Surga neraka. Ini pemi-sahan yg dahsyat, tidak bisa bertemu untuk kekal 2Tes 1:9, bahkan ter-ingatpun tidak Yer 31:34, Yes 43:25.

Pedang ini dahsyat, sebagai tanda peringatan untuk pemisahan abadi dalam Surga Neraka, kalau waktu ma-sih hidup di dunia tidak bertobat (pa-da kesempatan terakhir dalam zaman Antikris). Kalau bisa jangan sampai pedang ini masuk dalam keluarga kita, yaitu kalau seluruh keluarga dan Gereja bisa bersekutu di dalam Roh, dalam kasih Kristus. Ingat baik2 Mat 10:34-35. Kalau kita mengerti baik2 arti dan maksud pedang Tuhan, maka ini tidak lagi jadi aneh, tetapi suatu peringatan penting!

Pedang Tuhan itu tidak jahat, ini peringatan penting tentang adanya perceraian kekal yg tidak bisa diperbaiki lagi kalau sudah mati! Ja-ngan sampai pedang pemisah itu da-tang dalam keluarga dan Gereja kita. Jangan benci dgn anak atau anggota keluarga atau anggotaGereja yg tidak setia, tetapi belas kasih dan berusaha mencari dan mendapatkan kembali domba yg terhilang itu, kalau tidak kembali, bisa terhilang dalam Neraka kekal. Hati2 dgn peringatan dari pedang Tuhan ini.

3. Bersedia baik2. Mat 24:42, bukan untuk hari pengangkatan, tetapi 3,5 tahun sebelumnya dalam hari Penen-tuan, Pemisahan pada ujian akhir glo-bal Wah 3:10. Disini vonisnya. Hati2 jangan mengabaikan, meremehkan seperti 2Pet 3:4, apalagi kalau terikat dosa, tidak bertobat atau mendua, akan terpisah oleh pedang Tuhan ini. Bagaimana kita bersedia?

3.1. Terus dipihak Tuhan, selalu taat dipimpin Roh. Ingat ini peperangan dgn iblis dan kaki tangannya, makin seru di akhir zaman. Tanpa Tuhan, ti-dak mungkin menang! Kita harus lulus dalam ujian Akhir ini, sekaligus men-jadi contoh dan penuh kasih, terbeban untuk orang2 isi rumah/ keluarga kita (tentu juga dgn orang2 lainnya). Bentuk hidup yg betul di akhir zaman supaya bisa masuk dalam penamatan rencana Allah adalah seperti lima gadis bijak (punya minyak persediaan, selalu penuh dan dipimpin Roh dalam segala keadaan). Mereka akan dipisahkan dari lima gadis bodoh yg tertinggal. Adalah seperti Halaman dan Ruangan Suci, ini yg terangkat, terus dalam kesucian dan kasih, dan limpah dgn 7 KPR.

Jangan ada benci, setan akan be-kerja dalam kebencian, lebih2 antara anak terhadap orangtua dan sau-dara2nya.

3.2. Limpah dgn 7 Kebutuhan Pokok Rohani, lebih2 dgn pengertian Firman Tuhan, sebab ini menentukan, sebab dapat pengertian itu menentukan, ka-rena itu dari Tuhan Mat 13:11. Orang yg bisa mengerti rahasia2 Firman Tu-han, melihat kebenaran Firman Tuhan bisa mencapai dan mengalami ren-cana Allah yg indah2 yg rahasianya didapat dari Tuhan (tanpa ini tidak bisa mengerti!) 2Raj 2:10. Kita harus tumbuh dalam pengertian2 yg leng-kap kepada kesempurnaan Ibr 6:1.

3.3. Didik anak2 baik2, cari setiap kesempatan Ul 6:7. Tentu mendidik dgn memberi contoh diri kita sendiri 1Kor 11:1. Ada banyak nasehat ten-tang mendidik anak2. Orangtua yg tidak rohani, tidak dipimpin Roh akan mudah menuruti anak2nya karena cinta manusiawi seperti Imam Eli, Ny. Ayub sehingga tidak bisa menyalahkan dan mencegahnya, sampai dosanya terus meningkat, tetap “baik”, tidak menyalahkan danbertindak tegas). Dalam mendidik anak2 dan keluarga harus mencintai Firman Tuhan lebih dari anak2nya dan dari semua yg lain, (Imam Eli, Ny. Ayub lebih cinta anak2 daripada Firman Tuhan).

Dalam ayat sambungan pedang Tuhan ini diingatkan supaya bisa cinta Tuhan lebih dari orang2 seisi rumah Mat 10:37, Luk 14:26, dgn kata lain harus bisa menyalahkan bahkan menghajar anak2 atau orang isi rumah yg melawan Firman Tuhan. Bahkan ibunya sendiri, yg menyembah berhala diturunkan oleh raja Asa dari tahta permaisuri 2Taw 15:16. Dalam mendidik anak2, jangan turuti kehen-dak dan kesukaannya, tetapi taat akan Firman Tuhan sehingga seringkali ha-rus dapat”membenci” anak, dan isi rumah yg lain, karena cinta akan Tuhan.

Sebab itu kita sendiri harus tertib dan baru kita bisa didik anak2 dan seisi rumah dgn tertib sehingga semua hidup baru orang benar di hadapan Tuhan, tumbuh rohaninya sehingga bisa ikut dalam penamatan rencana Allah. Jangan pakai cinta manusiawi seperti Ny. Ayub, Eli dll, tetapi pakai Text Box: M4440 / 8 Jan 2023     hal 3      kasih Kristus yg tidak bisa berubah, te-tap cinta, tetapi semua harus  dico-cokkan dgn Firman Tuhan (kasih ma-nusiawi tidak bisa mendidik dgn betul seperti Ny. Ayub, bahkan bisa ber-ubah jadi benci dan ber-bunuh2an). Jangan hanya rela berkorban untuk anak2, tetapi mau mendidik dgn pertolongan Tuhan sesuai dgn Firman Tuhan.

3.4. Sesudah pemisahan ini, tidak lagi bisa pindah tempat. Jangan lupa hal ini (kecuali yg tertinggal, waktu masuk dalam kesempatan terakhir zaman Antikris, mau bertobat kembali). Ma-sih untung kalau tidak mati dalam do-sa dan binasa. Semua yg masih hidup masuk zaman antikris. Kalau mau bertobat kembali, ia akan mengalami aniaya yg dahsyat  seperti Neraka di dunia. Kita bisa menghindari pedang Tuhan kalau sekarang kita mau ber-tobat sungguh2, tumbuh dalam kesu-cian dan taat dipimpin Roh, mulai dari pribadi, nikah, keluarga, terus sampai Gereja lokal dan global. Jangan sam-pai ada di jalan lebar, dalam dosa, akan kena pedang Tuhan sebab tidak mau bertobat sekarang dan binasa!

3.5. Pemisahan oleh pedang Tuhan itu begitu penting, sehingga digam-barkan dgn banyak cara dalam Alkitab supaya kita mengerti baik2 dan tidak sampai kena dan terpisah dari umat Tuhan yg selamat, lulus dan ikut peng-angkatan. Yg kena pedang Tuhan itu diceraikan untuk kekal. Bukan hanya untuk sementara, apalagi kalau mati dalam dosa, kesempatan terakhir hi-lang dan tetap binasa untuk selama-nya. Ada kira2 20 macam gambaran dalam Alkitab untuk ini seperti pintu bahtera Nuh yg ditutup oleh Tuhan sendiri, sehingga orang luar sudah tidak bisa masuk, sekalipun masih hidup, ini sudah vonis celaka Kej 7:16 dll. Juga seperti pemisahan lima gadis bodoh dan lima gadis bijak Mat 25:6; Buah yg dipisah dalam keranjang buah yg baik dan jahat Yer 24:1-3 dll.

Jumlah banyaknya ayat2 tentang perceraian ini sekedar untuk menun-jukkan betapa penting dan berbaha-yanya pedang Tuhan untuk orang yg tidak bersedia, inivonis untuk kekal, seperti vonis waktu mati (masuk Surga atau Neraka), tetapi dalam vonis disini masih hidup, tetapi menentukan un-tuk kekal, yaitu ikut pengangkatan atau tertinggal. Bersedialah baik2.

Kalau kita berusaha dan terbeban untuk keselamatan seisi rumah,  asal kita sungguh2 mau dipakai Tuhan un-tuk menyelamatkan isi rumah, Tuhan akan tolong. Jangan kecil hati melihat kelakuan jahat seperti saudara2 Yusuf yg mau membunuh Yusuf.

Hadapi se-mua orang isi rumah dgn kasih, sabar dan doakan. Juga anak2, sekalipun anak sendiri jangan pakai kekuatan sendiri, sehingga timbul tindakan2 yg salah, tetapi tetap pakai kuasa, hikmat Allah dan kasih Luk 11:20. Allah akan menolongnya. Tetapi kalau waktunya datang, lalu umat Tuhan terbelah dua seperti lima gadis bijak dan lima gadis bodoh, itu jadivonis, untuk ikut peng-angkatan, tetapi yg tertinggal itu bisa terpisah untuk kekal, kecuali yg masih mau bertobat kembali waktu peng-angkatan (shock pengangkatan), teta-pi sangat dahsyat seperti masuk Nera-ka untuk 3,5 tahun! Perhatikan ke-utuhan keluarga di dalam Tuhan.

V. ANAK2 HORMATI ORANGTUAMU

Problem timbul makin banyak, karena dosa meningkat, dan banyak sekali anak2 yg tidak bertobat, tidak bisa menyangkal diri, menuruti daging, sehingga tidak mau taat dan meng-hormati orangtua, tetapi justru mela-wan dgn sangat kurang ajar. Berapa hal penting perlu ditekankan.

1. Orangtua sendiri harus berkenan pada Tuhan dan dgn kasih, dan kuasa Allah jadi contoh dan melahirbarukan lalu mendidik sesuai Firman Tuhan da-lam pimpinan Roh Kudus. (Ada banyak segi2 yg harus diketahui orangtua. Lihat buku: Pendidikan anak).

2. Pakai semua kesempatan yg ada, sejak lahir, dgn banyak doa dan bicara dalam pimpinan Tuhan. Ingat anak2 kecil (TK dan SD) adalah masa subur untuk menerima didikan dari orang-tua dalam pimpinan Roh Kudus (masih polos, belum banyak dipengaruhi atau ditaburi hal2 dosa). Musa hanya di-didik waktu balita, hasilnya indah.

Juga Daniel dll. Penting sekali dibawa ke Sekolah Minggu dan Kaum muda, sehingga punya teman pergaulan yg baik dan banyak, tetapi orangtua sendiri harus tetap dan terus men-didiknya baik2 dgn Firman Tuhan, dan pimpinan Roh Kudus (berdoa senan-tiasa dalam Roh dan kebenaran) dan dgn kasih, hikmat, kuasa Allah dan doa senantiasa. Isi dgn kebenaran2 Firman Tuhan Ams 22:6. Ajarkan terus cerita dan kebenaran Allah, sebagai pokok kebenaran utama dan minta baptisan Roh Kudus sehingga ia tidak hidup atau berjalan sendiri, tetapi dgn Tuhan  sepanjang hidupnya Rom 8:14.

Hal2 yg perlu diperhatikan adalah:

a. Pergaulan baik dgn orang2 dunia dan dgn pergaulanonline (ini sangat luas dan lebih berbahaya, diam2 ma-kan dalam sampai hatinya). Diam2 lewat pergaulan on line banyak pi-kiran2 kedagingan ditanamkan oleh iblis. Minta hikmat Tuhan untuk mengenalinya supaya bisa diterangi dgn Firman Tuhan dan ia mengerti yg benar dan salah.

b. Usahakan dan pelihara hubungan yg baik, supaya anak2 berani bicara terus terang dan minta pengurapan Roh Kudus. Jelaskan baik2 apa yg be-tul dan salah menurut Firman Tuhan sambil berdoa supaya anak2 bisa mengerti dan jadi pondasi hidupnya.

c. Juga problem pacaran, lebih2 kalau terjebak sampai hubungan kelamin, ini menimbulkan problem yg kom-pleks, sebab itu hadapi dgn kasih (= sabar) dan hikmat dari Firman Tuhan, sehingga ada ketegasan dan tidak tertipu iblis yg menipu dan memimpin anak2 ini.

d. Sebaiknya minta bantuan doa dan nasehat hamba2 Tuhan dan terus dilayani dgn kuasa Allah. Ingat Im 28:6. Jaga rahasia pelayanan Ams 25:6. Kalau toh sudahrusak (usaha supaya bisa dicegah), jangan berkecil hati, diperbaiki, disembuhkan sebaik mungkin dgn target tetap selamat, jangan sampai masuk Neraka.

KESIMPULAN

Keistimewahan pedang Tuhan ini, kita sudah bisa melihat nasib yg akan datang selagi hidup dan bisa bersedia sebelumnya. Jangan menuruti pera-saan hati yg jengkel atau kemarahan karena anak2 dan orang2 yg jahat, sebab hukuman di Neraka itu sudah terlampau dahsyat kalau mereka tidak bertobat. Yg penting rebut se-bisa2-nya selagi hidup, sampai kesempatan terakhir. Yakinkan kesalahannya dan beritahu asal mau bertobat, Tuhan akan mengampuni dan tetap ingin menyelamatkan. Sekalipun dalam kesempatan yg terakhir, kadang2 wak-tu mau mati seperti penjahat yg di salib, baru bertobat. Tentu kita tidak mengharapkan terlambat seperti ini, sebab itu kerjakan dgn tekun dalam pimpinan Roh Kudus dgn banyak doa, kalau perlu puasa. Didiklah anak sejak lahir! Anak2 yg sudah terlanjur jelek, kerjakan terus dgn tekun, sebab ke-sempatan sangat pendek dan kadang2 sulit. Hasilnya, ada yg cepat, ada yg lambat, jangan putus asa, kerjakan terus dgn hikmat dan kuasa Allah dalam pimpinan Roh Kudus.

Hidup ini adalah kesempatan yg tidak terulang, jangan buang kesem-patan yg ada, sebab Allah selalu me-nolong orang yg percaya dan mau taat akan Firman Tuhan dgn segenap ha-tinya. Mati = terlambat total. Orang yg tertinggal, kalau mau masih bisa ber-tobat dan memakai sisa kesempatan terakhir dalam zaman Antikris yg sangat dahsyat, Neraka di dunia, kalau tahan sampai mati, masih untung, lepas dari neraka untuk kekal.

Scroll to Top