M346 – Yohanes 8:44 Hoax

I. DEFINISI

Memberitakan kabar bohong / dusta dengan sengaja atau tidak, itu seperti iblis bapaknya dan itu melawan kebenaran dan Allah. Hoax dan dusta adalah tabiat lama dan iblis adalah bapaknya, ini lawannya dari kebenaran dan Firman Allah adalah kebenaran Yoh 17:17.

Sesudah lahir baru ada 2 tabiat dalam diri kita. Roh kita atau manusia batiniah, manusia dalam, sudah berubah menjadi baru dan yang lama lenyap 2 Kor 5:17. Ini roh kita yang sudah menjadi anak-anak Allah Yoh 1:12. Tetapi kita masih tinggal dalam tubuh dosa yang tetap ada dalam tabiat lama, termasuk dusta. Sebab itu kita harus mematikan daging terus menerus Rom 6:6, menyangkal diri Luk 9:23, menyangkali daging, dan tidak lagi dituruti kehendaknya, yaitu kehendak daging yang adalah tabiat lama. Dengan demikian yang tampak adalah tabiat baru dari orang baru.

Tetapi kalau orang baru kembali menuruti tabiat daging dengan sengaja atau tidak, maka ia kembali bisa berdusta, ini tabiat lama, meskipun sudah lahir baru. Setiap kali, dalam setiap problem atau kasus, kita harus mengambil keputusan dengan tegas menurut daging atau Roh. Seharusnya kita tidak menuruti daging, tetapi mematikannya dan menurut Roh Gal 5:16-17, sehingga tidak ada dusta lagi yang kita buat dalam hidup kita. Ini yang betul, terus mematikan daging / tabiat lama Kol 3:1-3, 9-10, 13. Jangan menuruti dosa, daging, itu meniru iblis sebab dusta dan benci adalah tanda khaspekerjaan iblis selain sombong, dia bapak pembohong, penipu dan pembunuh. Hampir semua dosa dilumasi dengan dusta dan benci Yoh 8:44.  Kalau dosa meningkat, sebab daging dituruti, juga hoax atau dusta meningkat seperti yang kita lihat dalam dekade terakhir ini hoax sangat meningkat dan jadi dosa atau kejahatan yang khas di mana-mana. Memang kalau belum ada bukti, belum bisa ditangkap, tetapi sejak ada dalam hati itu sudah diketahui dan menjadi dosa di hadapan Allah, akan ada hukuman yang menunggunya sampai binasa kalau tidak mau bertobat Maz 5:7, Ams 19:5,9.

II. KORBAN HOAX

Hoax itu nafas bohong yang akan banyak makan korban Ams 14:5, sebab kabar bohong itu seperti pentung besar ( TB: Gada; TL: cokmar, KJ: Maul ), pedang dan panah dan orang yang kena akan jatuh jadi korban, baik korban jasmani dan korban rohani yang bisa berakibat sampai kekal! Hoax dalam masyarakat menimbulkan pengertian dan pendirian yang keliru sehingga terjadi pertentangan dalam masyarakat, membuat kacau. Apalagi dalam masa Pandemi, beberapa banyak jadi korban mati, sebab percaya pada hoax covid-19. Misalnya dalam koran Kompas tgl 21 Juli 2021 ada 1700 hoax (Januari 2020 sampai Juli 2021). Seorang bapak tidak mau diswab sekalipun panas 2 minggu. Waktu mau di swab, ternyata positif dan sesak, saturasi oksigen 36%, beberapa jam di Ruman Sakit tidak tertolong dan mati. Bapak ini tidak percaya bahwa ada penyakit Covid-19.

Ada lagi Swab Antigen positif, tetapi tidak mau minum obat dan vitamin, akhirnya mati. Akibat hoax dalam covid-19 bisa mengakibatkan kematian. Korban rohani lebih parah lagi, sebab hoax tentang ibadah, dosa, salib, 7 KPR dll, bisa merusakkan kehidupan rohani umat Tuhan. Sekarang secara online, ada begitu banyak berita-berita jasmani dan rohani yang masuk, sehingga iblis punya jalur masuk untuk bekerja melalui hoax jasmani dan rohani. Jangan sampai tertipu dan tersesat oleh berita-berita yang melawan yang benar, yaitu Firman Tuhan. Kata-kata, nubuatan dan pengajaran yang dikatakan dari Tuhan, hati-hat, semua harus dicocokkan dengan Firman Tuhan, sambil berdoa bertanya-tanya akan Tuhan. Juga bisa ditanyakan para pemimpin supaya jangan kena hoax jasmani dan rohani yang menipu kita. Pergaulan online ini bisa merusakkan rohani 1 Kor 15:33, sehingga rohani menjadi lemah, suam dan undur dari Tuhan. Terus berdoa dalam Roh dan kebenaran dan berjalan dengan Tuhan dalam segala hal sesuai dengan Firman Tuhan.

III. MENGHADAPI BERITA-BERITA HOAX DAN DUSTA

A. Menyaring sampai tahu itu benar atau tidak, berguna atau tidak, atau tidak tentu.

B. Sikap, tindakan atau reaksi kita terhadap berita-berita itu.

A. MENYARING BERITA.

1. Kalau berita itu tentang 2 pihak yang berlawanan, hendaknya kita bersikap yang baik. Kalau tidak ada kena mengena dengan kita, jangan mengambil sikap apa-apa. Kalau kita tersangkut apalagi harus memberi sikap dan keputusan, tunggu dari pihak yang lain. Ini keadilan manusia untuk menilai. Kalau Tuhan tahu langsung siapa yang salah dan yang benar. Tetapi kita perlu tahu dari 2 pihak dan terus minta pimpinan Roh Kudus.

2. Meskipun kita merasa penilaian kita dari Tuhan, tetapi kalau kita belum yakin, kita bisa meninta peneguhan dari Tuhan lewat 2 atau 3 saksi 2 Kor 13:1. Waktu Gideon ragu-ragu, ia minta peneguhan dan Tuhan memberikan untuk orang yang memang mau sungguh-sungguh taat Hak 6:36-40 Gideon minta tanda, bahkan sesudah itu lagi Hak 7:9-15. Tetapi Abraham waktu disuruh mengorbankan anaknya, ia sudah yakin, dan tidak minta tanda lagi.

3. Menunggu Tuhan 1 Kor 4:5, minta jawaban dan pimpinan Roh Kudus tentang berita-berita yang didengar, tetapi hati kita harus suci, penuh dan dipimpin Roh. Orang yang ada hati benci, iri, maksud-maksud tertentu bisa bengkok penilaiannya dan tidak bisa mendengar suara Roh. Saul tidak bisa menilai Daud dengan betul dan Roh Kudus tidak bicara, sebab ada dosa iri dan benci dalam hatinya 1 Sam 28:6.

4. Takut akan Tuhan 1 Kor 10:22. Kalau kita mau tetap suci, tidak berpihak dan berkenan pada Tuhan, sebab takut akan Tuhan, Roh Kudus bisa memberi buah Roh atau karunia-karunia Roh untuk menolong kita menilai dengan betul, dengan karunia-karunia:

a. Membedakan roh.

b. Makrifat.

c. Hikmat dll, supaya jangan kita bereaksi dosa atau bertentangan dengan Firman Tuhan dan kehendak Allah, dan dapat menyaring dengan betul.

5. Lihat pohonnya Mat 7:15-20. Kalau orang itu hidup dalam dosa kita harus ekstra hati-hati. Kalau orang itu baik dan benar, kita tetap harus menyaring, sebab mungkin orang itu bisa salah lihat atau salah menilai.

6. Nasehat tubuh Kristus.  Kita bisa minta nasehat dari pemimpin-pemimpin kita atau dari orang-orang yang penuh dan dipimpin Roh.

B. SIKAP, KATA-KATA, DAN TINDAKAN KITA

1. Kita harus punya kemauan untuk bersikap seperti Kristus 1 Kor 11:1 dengan cara bertanya-tanya akan Tuhan senantiasa 1 Taw 16:11 dengan segala cara yang baik ( dalam kesucian, dengan salib, bukan menurut daging, emosi, pikiran sendiri dll ), istimewa dengan berdoa dalam Roh dan kebenaran, supaya bisa terus dipimpin Roh, supaya jangan sampai kita bersikap salah, timbul dosa dalam hati, kata-kata, sikap dan perbuatan kita. Jangan meniru cara-cara orang dunia, yang tidak takut Allah atau trend-trend umum. Banyak orang belum tahu jelas tentang berita-berita itu, langsung diteruskan pada orang lain, padahal mungkin itu hoax, tipu daya, atau umpan dari setan. Apalagi kalau kita sudah tahu dan yakin itu salah, kita harus bersikap dan bertindak dengan betul sesuai Firman Tuhan. Kalau ada maksud tersembunyi atau dosa dalam hati kita, misalnya iri, dengki, sakit hati, balas dendam, atau ingin mendapatkan suatu keuntungan tertentu, kita harus takut akan Tuhan dan membuang segala dosa yang ada supaya tetap hidup suci dan ada kasih Kristus, sehingga dapat mengambil sikap dan tindakan yang betul.

2. Kalau kita menghadapi orang-orang yang jadi tanggung jawab atau beban kita, kita perlu memberitahukan yang betul Yak 4:17, jangan jadi anjing kelu Yes 56:10. Tentu bukan dengan emosi atau kehendak kita sendiri, tetapi tetap minta pimpinan Roh Kudus, sebab kita adalah anak-anak Allah Rom 8:14 untuk menyembuhkannya sebagai tabib rohani Mat 9:12.

3. Nabi-nabi yang disuruh Tuhan bicara, harus bicara seperti Yohanes Pembaptis kepada Herodes sekalipun ada resiko yang besar sampai mati. Jangan seperti Yunus yang tidak taat dan lari dari tugasnya.

Begitu juga kalau Roh Kudus memimpin kita untuk menyampaikan karunai-karunia nubuat, sekalipun kita bukan nabi, sampaikan baik-baik, tetapi jangan sampai salah, ( bukan dari diri sendiri, bukan dusta atau hoax ). Minta pimpinan Roh Kudus yang betul dan kita harus selalu banyak belajar berjalan dengan Tuhan supaya dalam segala segi hidup kita, kita bisa berkenan kepada Tuhan. Kita harus yakin berita kita betul juga sikap yang betul sesuai kehendak Tuhan. Kalau beritanya dari iblis atau salah dan caranya salah, dengan cara daging dan kehendak sen-diri, bisa menimbulkan banyak keru-gian, kekacauan dan merusakkan banyak perkara rohani. Kadang-kadang beritanya betul dan Tuhan ingin kita menyampaikan dengan betul, jujur, tetapi karena takut lalu diubah, itu tidak berkenan pada Tuhan dan merugikan orang itu, Yohanes Pembaptis terima akibat fatal karena menegur Herodes, tetapi dalam semuanya itu ia tidak salah dan dipimpin Roh. Jangan diubah, meskipun hanya sedikit, misalnya: Nubuat terhadap Paulus diubah sebab cinta pada Paulus Kis 21:4, tetapi Agabus mengatakan dengan penuh tanpa dikurangi Kis 21:10-12. Minta hikmat, pengurapan dan keberanian dari Tuhan Kis 5:29,31 untuk bicara sesuai dengan Firman Tuhan 1 Pet 4:11.

IV. NUBUAT DAN NABI PALSU

Dalam hal-hal yang sulit, kritis dan kacau, bahkan dalam keadaan biasapun, nubuat-nubuat yang salah itu juga dusta dan hoax yang bisa makan banyak korban, sebab dipercayai orang banyak. Misalnya dalam Yer 43:2,7 Yeremia bernubuat betul supaya jangan ke Mesir, tetapi banyak orang congkak menolak Yeremia dan jadi korban.

Ada nubuat yang jelas salah atau ajaran sesat seperti Gereja Tuhan yang Maha kuasa yang menyalahkan Alkitab yang dianggap penghalang untuk menerima pembukaan-pembukaan baru. Ada beberapa nubuatan-nubuatan yang menakutkan atau justru membenarkan perbuatan-perbuatan salah yang menjadi trend akhir-akhir ini.

Ada nubuatan yang salah karena belum sempurna 1 Kor 13;9 padahal orang-orangnya taat, hidup benar, tetapi ada juga nubuat yang sesat dari setan yang bisa mengacaukan dan merusakkan iman dan kesucian. Kita perlu menyaringnya supaya jangan jadi korban nubuatan dari setan dan dari orang itu sendiri. Menyaring nubuat dan karunia nubuat ( pesan-pesan dalam nama Tuhan ). Ada yang betul-betul dari Tuhan, ada yang palsu, tetapi memakai nama Tuhan, baik tentang:

1. Pesan-pesan tertentu.

2. Nubuatan yang akan datang.

3. Kebenaran atau ajaran-ajaran Firman Tuhan.

4. Dll.

Kita harus bisa membedakannya itu betul-betul dari Tuhan, memakai atau tidak memakai nama Tuhan.

Bagaimana kita membedakannya:

a. Kata-katanya itu tidak mengizinkan, mendukung atau membiarkan hal-hal dosa. Juga dosa ditunjukkan, bahkan ditempelak seperti nabi. Misalnya Daud ditempelak nabi Natan.

b. Sesuai dengan Firman Tuhan, tidak bertentangan dengan Firman Tuhan yang adalah patokan kita Yoh 17:17.

c. Kalau nubuat dari Tuhan, itu betul-betul terjadi Kel 13:1-2.

d. Ada keyakinan, peneguhan Roh Kudus Rom 9:1, Fil 4:7.

e. Minta tanda dari Tuhan atau minta nasehat pemimpin-pemimpin masing-masing.

Dengan demikian kita menyaring semua pesan nubuat atau karunia nubuat dan dikuatkan, ditolong dan tidak sampai disesatkan yang salah. Jangan hidup bersandar pada nubuatan tetapi pada Firman Tuhan dan pimpinan Roh Kudus. Bukan nubuat jadi pelita pada kaki kita setiap hari, tetapi Firman Tuhan Maz 119:105. Orang yang sedikit-sedikit mencari nubuatan ( untuk melamar pekerjaan, bukan toko / usaha baru, buat transaksi besar, dll ) akan mudah sesat oleh nubuatan-nubuatan yang bukan dari Tuhan. Kita harus berjalan dengan iman sesuai dengan Firman Tuhan. Kalau ada pimpinan Roh Kudus ( ada sejahtera Fil 4:7 ) dan hidup kita betul, tujuan kita betul, kalau sudah yakin, jalankan saja kehendak ( jasmani dan rohani yang ada dalam diri kita Fil 2:13 ) dengan iman, kalau kita disertai Tuhan, Tuhan yang memberi hasil sesuai janjinya, misalnya Maz 1:1-3. Jangan sedikit-sedikit cari tukang nubuat ( nabi atau orang-orang yang berani bernubuat ), tetapi hiduplah suci, penuh dan selalu taat dipimpin Roh dan dengan iman pegang Firman Tuhan, Tuhan akan tolong.

Karena lebih diperlukan, sekali-sekali, pada saat-saat yang tepat ( Tuhan tahu dengan tepat )  akan ada nubuatan dan itu sesuai dengan Firman Tuhan dan diteguhkan oleh Roh Kudus Rom 9:1.

V. MENCEGAH HOAX DAN TIDAK MENERUSKANNYA

Untuk bisa menilai dengan betul itu tidak mudah. Sebab bicara dengan betul tanpa salah itu tanda-tanda kesempurnaan Yak 3:2, Wah 14:5. Kalau toh kita salah, segera tahu salahnya, segera diberbaiki total, sehingga kita kembali berdiri benar di hadapan Allah. Memang orang yang bicara dengan cepat dan tegas tampaknya lebih bijak, tetapi kalau lambat dan ragu-ragu seperti orang bodoh. Tetapi yang penting cocok dengan Firman Tuhan, dan benar di hadapan Allah, sebab penilaian dan kepujian kita dari Tuhan, bukan dinilai rohani atau bijak oleh manusia, tetapi yang betul berkenan kepada Tuhan.

Untuk mencegah dusta dan hoax perlu:

1. Hidup benar di hadapan Allah.

2. Tumbuh dalam pengertian Firman Tuhan yang benar, sehingga kita bisa membedakan dengan tepat yang betul dan salah, sebab Firman Tuhan yang betul-betul dimengerti dengan baik itu seperti pisau yang tajam Ibr 4:12.

3. Selalu dipimpin Roh Rom 8:14, maka Roh Kudus yang membawa kita pada segala kebenaran 1 Kor 2:10, Yoh 16:13, sehingga kita tidak sampai berdusta atau tertipu dan meneruskan hoax. Untuk bisa selalu dipimpin Roh, kita perlu terus tekun berdoa dalam Roh dan kebenaran ( ingat “trio selalu” 1 Tes 5:16-18 M4338 ).

4. Menjaga lidah. Memang lidah itu paling sulit dijinakkan Yak 3:6-7, dan kalau ini bisa dikuasai, ini salah satu bagian untuk jadi sempurna Yak 3:2. Sebab itu kita harus menjaga baik-baik lidah ini mulai dari dalam hati Mat 12:34-37, Yak 1:26. Sebab dosa-dosa lidah itu begitu banyak, kalau tidak diberes-kan dan bertobat, tetap ditanggung sampai kiamat dan kekal. Jangan dianggap remeh, jangan asal bunyi, jangan cepat bicara Yak 1:19, tetapi ber-tanya Tuhan 1 Taw 16:11, dan menurut pimpinan-Nya supaya kita terus bertumbuh ke arah kesempurnaan Wah 14:5. Memang tehnologi mempercepat penyebaran hoax, tetapi kalau hati kita terpelihara dalam kesucian dipimpin Roh, maka dari mulut kita akan keluar berita kesukaan yang menyelamatkan, bukan hoax dan dusta. Tetapi kalau bodoh, terikat dosa dan setan, dari mulut akan keluar dusta dan hoax dari bapaknya.

5. Dalam hal-hal sekuler kita perlu memperhatikan pendapat atau pengertian yang betul dari mereka yang tahu / ahlinya, tetapi tetap disaring oleh Roh Kudus ( tunggu dan bertanya-tanya pada Tuhan ). Misalnya tentang cara penguburan pandemi covid-19. Seringkali orang dunia sekalipun pintar, ahli, itu bisa bodoh bagi Allah sebab melawan Firman Tuhan.Juga iblis lebih pandai dari orang pintar, sehingga orang pintar bisa diperalat oleh setan. Sebab itu selalu cocokkan dengan Firman Tuhan dan peneguhan dari Roh Kudus dan nasehat dari saudara-saudara yang suci dipimpin Roh dalam tubuh Kristus. Kita harus tahu bahwa pengertian hal-hal rohani itu bukan karena pintar, tetapi dengan ilham dari Tuhan Mat 13:1, untuk orang-orang yang  “di dalam” Mrk 4:11, yaitu orang-orang yang berkenan kepada Tuhan. Orang-orang pintar duniawi hanya mengenal orang lama, orang luar, tetapi tidak mengerti orang dalam, hal-hal dari Atas 1 Kor 2:14.

VI. AKIBAT DUSTA DAN HOAX

A. Bagi orang yang menimbulkan dan menyebarkan, ia menjadi kaki tangan iblis yang memang adalah bapa pendusta dan algojo, yangingin membunuh umat Tuhan secara jasmani dan rohani.

Hukumannya jelas, sebab ini dosa ( ciri-ciri khas pekerjaan iblis dalam manusia yang mudah dilihat adalah benci, dusta dan sombong ) apalagi  sengaja dan bergairah sebab mencari keuntungan-keuntungan tertentu, pasti binasa dalam Tasik api Wah 21:8, 27; 22:15, seperti bapaknya Yoh 8:44, 55.

B. Orang-orang yang suka mendengar cerita bohong, hoax 2 Tim 4:4, lebih-lebih yang cocok dengan keinginan hatinya, diterima dengan sedap Ams 18:8. Dusta dan hoax yang diterima itu seperti gada, pedang atau panah Ams 25:18 yang menghancurkan semua perkara-perkara rohani dan kemudian jasmani. Itu membuat kacau, pertentangan dan perkelahian, kerusakan dan menyesatkan orang beriman dan Gereja.

Jadi baik yang membuat hoax, yang percaya dan meneruskannya, itu semua adalah dosa keji, mereka adalah kaki tangan iblis bapaknya, yang akan menerima akibat-akibat yang dahsyat dari Tuhan. Biasanya semua ini juga disertai macam-macam dosa keji lainnya seperti perzinaan, uang, benci, sombong dll. Semua ini akan menarik hukuman Allah yang dahsyat, baik selagi di dunia dan maksimal dalam neraka dan Tasik api yang kekal.

Scroll to Top