M4323 – Ayub 38:12 Memerintahkan Fajar (Pengolahan Tingkat Tinggi bagi Ayub)

KUNCI.

Pasal-pasal yang terakhir dari kitab Ayub ini penuh dengan hal-hal yang sulit dimengerti, tetapi ini adalah puncak-puncak dari hidup rohani Ayub yang sangat indah.

1. Mungkin Ayub adalah orang sempurna Wasiat Lama, sebab dimulai dengan penghargaan Allah yang sangat indah. Ay 1:1,8. Allah sangat berkenan pada Ayub. Kemudian Ayub mengalami ujian yang sangat berat sampai teman-teman baiknya menuduh bahwa Ayub pasti berbuat dosa, sehingga kena pukulan yang amat dahsyat, apalagi dialami oleh orang yang begitu indah di hadapan Allah. Tetapi dalam ujian yang berat ini Ayub lulus Yak 5:11. Rupa-rupanya ini adalah ujian akhirnya ( sesudah itu selesai, tidak ada ujian lagi, tetapi tetap ada hasil karyanya ).

2. Ia diberkati dua kali ganda. Berkat dari Tuhan ini berarti bahwa Ayub mampu diberi “beban” uang, atau harta begitu banyak Ams 30:8. Dahulu ini sudah jadi orang terkaya di antara orang-orang di Timur Ay 1:3. Dengan “beban” uang yang begitu besar Ayub tidak berdosa.

3. Ia diberi lagi hidup 140 tahun, luar biasa. Seharusnya sudah mati karena penyakit yang parah sampai dikutuki istrinya supaya mati saja, tetapi ternyata masih bisa hidup satu jangka yang panjang, seperti hidupsatu kali lagi, luar biasa!

4. Ia mengampuni dengan penuh, orang paling dekat, yaitu istrinya yang mengharapkan matinya dan jadi sebab kematian anak-anaknya sebab memanjakan anak-anaknya, sehingga dosa-dosanya melebihi batas sampai patut dihukum mati dan dikerjakan dengan bengis oleh iblis dkk. Tetapi Ayub bisa mengampuni dan kembali mencintainya dengan manis sampai punya 10 anak lagi dan hidup bersama 140 tahun lagi.

5. Tuhan yang memberi anak, sesudah selesai masa beranak, dapat lagi 10 anak dan yang sekarang ini tidak salah didik, sehingga tidak jahat dan tidak keji ( karena dimanja ), tetapi jadi indah dan terkenal.

6. Ini kunci untuk mengerti pasal-pasal terakhir kitab Ayub sekaligus mencelikkan mata kita untuk:

a. Apa yang diciptakan atau dilakukan Allah yang sempurna itu tidak ada yang sia-sia. Semua yang dibuat-Nya itu sempurna dan mempunyai maksud dan pelajaran yang betul dan indah untuk manusia. Manusia adalah puncak ciptaan Allah dan satu-satunya yang berarti dalam seluruh bumi dan alam semesta ini. Satu kali semesta dan isinya akan lenyap, tetapi manusia tinggal kekal selamanya. Satu jiwa manusia itu lebih berharga dari seluruh dunia Mat 16:26. Apalagi Tuhan membuat miliaran manusia, begitu banyak dan mahal. Setiap benda, misalnya batu, hujan, awan, angin, matahari, emas, perak dll, punya arti tertentu yang berharga untuk menjadi pelajaran bagi kita. Misalnya batu, Tuhan bisa membuat anak-anak Abraham dari batu Mat 3:8. Juga tanaman ( buah ara, Zaitun, gandum dan lalang, dll ) dan binatang-binatang domba, kambing, kuda, onta, semut, dll. Jadi apa yang diperbuat Tuhan tidak ada yang terbuang, semua yang dibuat itu sempurna, punya maksud untuk manusia, bisa dipakai untuk hidupnya, juga bisa dipakai untuk pelajaran baginya. Tidak ada yang kebetulan, meskipun bumi terkutuk karena dosa Hawa dan Adam Kej 3:17, tetapi masih ada sisa-sisa kemuliaan Allah yang nampak di dalamnya. Misalnya kalajengking dahulu tidak menyengat, sesudah kejatuhan lalu menyengat, tetapi justru di dalamnya ada ajaran-ajaran Allah untuk manusia tentang Surga dan Neraka, tentang hidup dan mati. Tetapi jangan mengartikan semuanya sendiri, bisa kacau dan sesat. Harus ada ayatnya dari dalam Alkitab, baru ada arti yang betul, sekalipun semuanya itu sudah terkutuk karena dosa!

Sebab itu ada begitu banyak benda, tanaman dan binatang-binatang yang ditulis dalam pasal-pasal terakhir ini, tetapi itu bukan ditulis begitu-begitu saja atau dengan sia-sia, melainkan ada maksud yang heran dan dalam. Kalau Roh Kudus mencelikkan mata rohani kita, kita akan melihat begitu banyak kebenaran Firman Tuhan yang ada di dalam benda-benda, atau tanaman dan binatang-binatang yang fana, meskipun semuanya akan lenyap, tidak kekal. Juga tertulis dalam seluruh Alkitab, semua ada maksudnya, tetapi dalam pasal-pasal ini punya maksud tertentu untuk Ayub, yaitu untuk menyempurnakan hidupnya yang indah.

b. Apa yang ada di dunia ini semua dalam tangan kuasa Allah yang Maha kuasa dan Maha tahu. Tidak ada yang kebetulan, luar biasa. Manusia hanya menguasai sebagian kecil dari sikon dan dari dirinya sendiri. Misalnya mobil atau sepeda motor, ia hanya mengatur bensin, menjalankan mesin dan mengemudikan dalam batas-batas kemampuannya. Tetapi selain itu ia tidak berdaya, misalnya ada minyak atau air di jalan, seringkali tidak bisa menghindar dan selip lalu jatuh. Apalagi kalau ditabrak orang lain. Ada orang naik becak ditabrak sepeda motor, jatuh dan mati. Manusia hanya menguasai mungkin hanya 10% dari keadaannya sendiri dan dari sikonnya, selebihnya bagi manusia hanya kebetulan, sehingga timbul istilah nasib baik atau nasib jelek, sebab tidak bisa menguasainya. Tetapi bagi Allah tidak ada nasib jelek atau baik. Semua dalam tangan Allah, sehingga istilah bagi Allah adalah penuaian.

Selalu penuaian itu timbul karena penaburan dan Allah yang memberikan penuaian baik atau jahat sesuai dengan penaburannya menurut kebenaran dalam Firman-Nya dan Allah itu adil! Gal 6:7-8. Bagi Allah dan dengan demikian juga bagi manusia istimewa orang-orang beriman, tidak ada yang kebetulan. Perbuatan manusia itu memang dibuat menurut pikiran dan kehendaknya, baik langsung dari dirinya sendiri atau diajak, didorong orang lain atau oleh setan ( ini tidak tampak, tetapi nyata ada! Baik sedikit seperti Petrus dipimpin setan untuk menjerat Putra manusia Yesus, atau terang-terangan seperti orang gila Gadara itu penuh dipimpin setan! ). Tetapi apa yang terjadi pada kita, baik sengaja atau tidak sengaja, itu ada dalam tangan Allah dengan begitu teliti sampai rambut di atas kepalapun dihitung Tuhan Luk 31:18, Mat 10:30. Tuhan menguasai sepenuhnya sampai mati setiap orang itu tidak kebetulan, tetapi ada dalam tangan Allah 1 Sam 2:6, baik sebagai hukuman atau memang jatah umurnya sudah habis, atau dibuat sendiri ( bunuh diri, membunuh dirinya sendiri langsung masuk Neraka sebagai penuaiannya ). Semua orang, istimewa anak-anak Allah dijaga dan dipelihara dengan begitu teliti oleh Tuhan, termasuk semua sikonnya. Sebab itu orang yang mengerti dan percaya, tidak kuatir apapun, bisa bebas takut dan kuatir asal terus dipimpin Roh!

Begitu luar biasa Allah kita yang Maha kuasa, Maha tahu dan Maha besar. Aman dalam lindungan Tuhan, asal ada di pihak-Nya 1 Pet 3:12, Rom 8:31.

c. Menyempurnakan Ayub. Allah bicara pada Ayub tentang hal-hal ini dan itu sama sekali tidak sia-sia. Setiap ayat, titik dan koma tidak akan lenyap dari Firman Tuhan Luk 21:33, Mat 5:18-19. Justru ini diberikan pada akhir ujiannya, sebab Ayub indah bagi Allah sudah cukup angkanya untuk lulus.

Ayub kelihatannya, kemungkinan besar termasuk orang sempurna dalam Wasiat Lama yang bangkit waktu Tuhan Yesus bangkit dalam golongan kebangkitan sulung dari orang-orang sempurna Mat 27:52-53. Jadi ajaran yang diberi Tuhan untuk Ayub disini adalah pelajaran-pelajaran puncak untuk bisa sampai pada kesempurnaan. Sebab kita harus mengerti dari Firman Tuhan oleh Roh Kudus, baru bisa mengalaminya. Sampai dimana kita mengerti sampai disitu kita bisa berbuah dan tumbuh Mat 13:23 bisa sampai 30, 60, atau 100 kali ganda ( sempurna ). Adalah kehendak Tuhan supaya kita jangan tinggal dalam kebenaran yang mula-mula untuk kanak-kanak, tetapi tumbuhlah terus sampai pada puncak-puncaknya yaitu sampai kesempurnaan Ibr 6:1. Tentu semua itu akan dibukakan Roh Kudus pada masing-masing pada waktunya. Kalau pelajaran-pelajaran itu masih terlalu sulit, kita simpan dalam hati seperti Maria Luk 1:29,34; 2:19,33,51 dll. Roh Kudus akan mencelikkan mata kita bertahap. Sampai dimana sudah kita mengerti, lalu kita taati, itu menjadi daging pertumbuhan rohani kita Fil 3:16. Yang belum kita mengerti, kita simpan dan “dimamah biak” seperti sapi dll, maka pada wak-tunya semua akan terbuka. Kalau kita sudah mengerti, lalu taat maka kita akan mengalaminya, termasuk rahasia-rahasia hidup untuk menjadi seperti Kristus dan sempurna. Sebab Tuhan sudah merencanakan yaitu bisa tumbuh sampai puncak kesempurnaan, itu sudah disediakan untuk 144.000 orang. Untuk tingkat-tingkat di bawahnya, jumlahnya jauh lebih banyak, sampai tingkat yang paling rendah, yaitu asal selamat seperti Luk 23:43. Sebab itu pelajari baik-baik dan minta pimpinan Roh Kudus untuk rahasia-rahasia yang luar biasa, istimewa bagian-bagian yang dalam seperti dalam Ay 38-41, dan dalam seluruh bagian Alkitab lainnya.

Sebab itu kita belajar bagian ini, sekalipun hanya baru mengerti sepotong-potong, tetapi simpan terus, pelajari terus, maka pada waktunya, lebih-lebih pada akhir zaman ( Mat 10:26-27 ) itu semua akan terbuka, untuk umat Tuhan. Mereka yang percaya, mengerti akan tumbuh sampai puncak-puncak rencana Allah. Buku Ayub ini seperti “tingkat fakultas”, sebab langsung dimulai dengan ijazah “SMA” Ay 1:1,8. Sebab itu belajarlah terus, seperti orang berlomba untuk maju dan tumbuh terus, jangan malas atau suam, tetapi seperti orang berlomba belajar dan terus mencari perkara-perkara rohani Fil 3:13-14. Cara berpikir kita harus demikian Fil 3:15-16.

Tuhan akan membuka semua rahasia-rahasia Allah secara umum dan secara pribadi bagi masing-masing kita sesuai tingkat kita. Tidak mungkin mengajarkan matematika tingkat tinggi pada anak SD, tetapi semua diberikan pada waktunya, sebab itu tumbuhlah seperti berlomba, jangan maju seperti orang jalan-jalan, tidak maju-maju, bahkan bisa masuk jerat iblis. Juga saudara-saudara kita yang belum bisa mengerti rahasia-rahasia Firman Tuhan tingkat tinggi, jangan disisihkan, tetapi kasihi, doakan dan bantu sebisa-bisanya. ( Ada orang-orang terus minta berkat  yang fana, hidup bermain-main dalam semua kesukaan duniawi dan dosa, semua itu harus disalibkan ). Kita tolong dengan kasih Kristus anak-anak TK ini supaya tumbuh, bisa masuk SD dst sampai lulus.

Untuk tumbuh perlu waktu!

Kalau kita bisa memakai banyak waktu itu lebih untung. Sebab itu orang yang keras hati, umur tua baru bertobat, ia kehilangan banyak kesempatan. Kalau bisa percaya dan sungguh-sungguh sejak muda, itu untung ( Sekolah Minggu penting sekali! ).

Dimulai sejak waktu muda seperti Yusuf, Daud, Ayub, Daniel cs itu untung, misalnya Putra manusia Yesus, umur 12 tahun sudah tumbuh begitu banyak ( seolah-olah seperti lulus “SMA” ), sebab itu hidup selanjutnya sangat indah sampai lulus tingkat sempurna Yoh 19:30. Kalau hari ini belum mau bertobat Ibr 3:15, waktu mati baru bertobat ( kalau sempat Luk 5:39, Pkh 12:1 ) orang ini seperti lulus kursus buta huruf!

Timotius mula-mula diasuh oleh ibunya sendiri 2 Tim 3:14-17 ( ini seolah-olah dididik dari TK sampai SD ). Kemudian Paulus membimbing terus makin tinggi ( seolah-olah dari SMP sampai SMA, sehingga bisa melanjutkan ke fakultas ), sehingga Timotius menjadi sangat indah di hadapan Tuhan. Memang gembala-gembala kecil atau pembimbing sendiri, rohaninya harus sudah tinggi, baru bisa mendidik orang-orang lain dengan baik, sebab murid tidak akan lebih dari gurunya Luk 6:39-40. Roh Kudus tidak membedakan orang, kalau mau berlomba, tumbuh seperti Fil 3:13-14, maka Roh Kudusakan memimpinnya tumbuh lebih cepat, bahkan dengan kecepatan ideal seperti Putra manusia Yesus, sehingga dalam umur lebih kurang 33,5 tahun sudah sempurna.

Lebih-lebih pada zaman sekarang, mungkin waktu kita tinggal 10-12 tahun lagi ( Tuhan Yesus datang ), sebab itu jangan berhenti berlomba, tumbuh dan maju terus dipimpin Roh dalam kesucian rutin, limpah dengan 7 Kebutuhan Pokok Rohani ( KPR ). Waktu kita tidak banyak!

Demikianlah kunci kita Ayub, lebih-lebih untuk pasal-pasal terakhir yaitu pasal 38 dst. Apa yang dikatakan Firman Tuhan dalam kitab Ayub, hampir semua itu adalah ajaran Firman Tuhan tentang kebenaran-kebenaran tingkat lanjutan ( untuk orang-orang yang indah seperti Ayub ) bukan tingkat permulaan ( seperti TK atau SD ). Ayub itu sangat indah, dalam pencobaan yang berat, Ayub tetap berterima kasih dan memuji Tuhan sehingga lulus, tidak bersungut-sungut seperti orang Israel yang tidak habis-habisnya bersungut-sungut sehingga akhirnya dosa-dosanya melebihi batas dan mereka berhenti bertumbuh sampai disitu saja, mereka mati di padang gurun, tidak bisa masuk negeri Perjanjian. Sebab mereka hanya membuang waktu untuk bermain-main dalam kerinduan kesukaan Mesir, bukan untuk tumbuh dalam jalan sempit, sehingga padang gurun dan salib itu menjadi malapetaka dan celaka bagi orang-orang Israel yang seperti anak-anak tingkat SD ini, padahal bagi yang sudah tumbuh seperti Musa, Yosua, Kaleb dan generasi kedua, itu mengalami pengolahan tingkat lanjutan sampai masuk negeri perjanjian yang indah.

Kita akan melihat lebih lanjut tentang rahasia-rahasia tingkat tinggi ini.

AYUB 38:12. FAJAR DAN BINTANG FAJAR.

ARTI FAJAR disini mempunyai arti rohani yang indah. Ay 11:17 gelap itu berubah menjadi terang dimulai dengan fajar. Tetapi orang yang kalah, itu celaka, waktu ia di dalam gelap, tidak terbit fajar baginya Ay 3:4,9. Jadi orang yang celaka, tidak terbit fajar, ia tetap dalam kegelapan.

Semua orang mempunyai pengalaman kegelapan, baik sebagai akibat dosanya ( lalu seharusnya bertobat supaya datang fajar ) atau sebagai ujian, masuk dalam kegelapan dan harus terus berjalan dengan Tuhan, maka ia akan menang; ia akan mendapat fajar lalu semua menjadi terang.

Di dalam kegelapan, kita menunggu fajar kemenangan. Sebaliknya orang-orang jahat, dalam kegelapan, sebelum tampak terang, ia sudah berbuat jahat Ay 24:14. Jadi Fajar pagi ini menceritakan tentang kemenangan, yaitu:

1. Orang beriman yang berjalan dengan Tuhan akan mengalami kemenangan dengan iman (Mat 8:13), kemenangan iman, bahkan

2. Lebih dari pemenang Rom 8:37. Hidup berkemenangan adalah ciri-ciri orang yang hidup dengan Tuhan, selau taat dipimpin Roh dalam semua problemnya akan menang, sampai akhirnya bisa mencapai kemenangan yang tertinggi, yaitu

3. Terus menerus menang, rentetan kemenangan, yaitu pawai kemenangan, tidak pernah kalah lagi. 2 Kor 2:14. Ini orang yang sempurna, tidak lagi kalah, tetapi terus menang, baginya bukan hanya terus menerus terbit fajar kemenangan, tetapi ia berubah menjadi bintang fajar yaitu orang-orang yang terus menang Wah 2:28, seperti Kristus itulah Bintang Fajar Wah 22:16. Ini puncak kemenangan, sempurna, yaitu menjadi bintang Fajar, terus menang, tidak pernah lagi berdosa ( bereaksi dosa ) ( berdosa = kalah ), tetapi terus menang, menjadi bintang Fajar. Ini tingkat yang sempurna.

Satu kali kelak akan ada banyak orang mendapat bintang Fajar, menjadi sempurna, jumlahnya 144.000 Wah 14:1. Mereka akan menang dan nyanyi beramai-ramai ( Ay 38:7 ). Ini nyanyian dari bintang-binatang Fajar, nyanyian orang sempurna, nyanyian mempelai Anak domba Allah, suatu nyanyian yang tidak bisa dinyanyikan orang lain Wah 14:3.

Aneh, mengapa orang lain tidak bisa menyanyi, padahal semua orang bisa belajar menyanyi. Kita harus meningkat dalam kemenangan yang makin tinggi sampai pawai kemenangan. Dan ini juga nyata dalam nyanyian-nyanyiannya. Orang-orang beriman, lebih-lebih Song leader dan singer, kalau bisa menyanyi seperti ini, nyanyi istimewa, tidak bisa ditiru orang lain. Semua nyanyian bisa ditiru ( sehingga bahkan ada copyright ), tetapi ini nyanyian kemenangan iman.

Ada 3 tingkat nyanyian dalam rumah Tuhan di hadapan Tuhan, yaitu:

1. Tingkat Luar Halaman. Nyanyian biasa. Semua orang bisa meniru, juga penyanyi-penyanyi dunia bisa meniru, sekalipun lagu rohani. “Lalang” bisa menyanyikannya. Ini nyanyian biasa.

2. Tingkat Halaman. Ini nyanyian orang beriman yang mengalami kemenangan dalam Kristus Rom 8:31, yaitu nyanyian kemenangan iman. Biasanya dalam Gereja ada campuran dari nyanyian kesukaan sebab menang dengan Tuhan, dan orang-orang yang hanya menyanyi menang, tetapi sesungguhnya hidupnya kalah, itu nyanyian Luar Halaman atau nyanyian lalang yang dinyanyikan dengan cara-cara manusia biasa, tidak dengan iman. Seharusnya kalau kita hidup dengan Tuhan, kita bisa nyanyi nyanyian kemenangan iman.  Dalam rumah Tuhan dan rumah masing-masing perlu banyak nyanyian seperti ini, sehingga terjadi kemenangan dalam hidup kita dalam segala seginya. Ini seperti nyanyian pasukan Israel yang dipimpin oleh Yosafat. Mereka menyanyi dan kemenangan terjadi 2 Taw 20:21-22. Juga orang Israel waktu keliling negeri Yeriko dipimpin Yosua pada saat terakhir mereka bersorak-sorak menang dengan iman ( padahal belum terjadi apa-apa Mrk 11:24) dalam mentaati perintah Tuhan Yus 8:20, Ibr 11:30. Begitu pula nyanyian Musa di laut Kaca Wah 15:3, sebab sebelum lewat laut Merah, Musa sudah yakin dan percaya akan menang Kel 14:14, tetapi nyanyian Miryam  dengan perempuan-perempuan Israel itu baru muncul, baru keluar sesudah menang. Ini bukan nyanyian iman, tetapi nyanyian merayakan kemenangan, meskipun sebelumnya bersungut-sungut dan marah sebab tidak percaya. Sebab itu tidak disebut dalam laut Kaca, hanya Musa, juga Anak domba Allah, yang menyanyi sebelum menang Mat 26:30. Juga Paulus dalam penjara, masuk dalam aniaya dan tahanan, tetapi sudah menyanyi nyanyian kemenangan iman Kis 16:25.

Nyanyian kemenangan iman tidak bisa ditiru, sebab kalau punya iman akan Firman Tuhan, baru bisa nyanyi seperti sudah menang Mrk 11:24. Inilah nyanyian kemenangan iman. Percayalah, dan menyanyikan nyanyian kemenangan iman, menang dalam semua segi hidup sesuai dengan janji-janji Firman Tuhan.

3. Tingkat Ruangan Suci. Ini nyanyian orang yang punya kemenangan yang limpah, lebih dari pemenang Rom 8:37. Ini akan terjadi kalau kita berjalan dalam Roh, maka kita pasti menang. Sebab orang yang taat dipimpin Roh ( ini tingkat hidup dalam Ruangan Suci ), maka pasti akan mengalami kemenangan seperti Kristus, yang terus menang, sebab selalu hidup dipimpin Roh Mat 4:1. Seharusnya anak-anak Allah sesudah lahir baru, semua harus terus hidup dipimpin Roh Rom 8:14, maka kita akan terus menang selama dipimpin Roh ( harus diperhatikan bahwa status orang beriman selagi hidup bisa naik turun, dari Halaman ke Ruangan Suci bolak balik, atau naik terusakhirnya sampai Ruangan Maha Suci. Selama hidup, status atau tingkatan rohaninya masih bisa naik turun, seperti Saul dari dipimpin Roh menjadi dipimpin daging, hawa nafsu, perasaan hati dan kehendak sendiri dan akhirnya dipimpin setan 1 Sam 16:14, Gal 3:3-4. Tingkat kemuliaan kita untuk kekal di Surga ditentukan oleh tingkatan rohani kita pada saat terakhir di dunia ).

Kita harus memelihara dan menjaga pengurapan Roh Kudus dan terus taat dipimpin Roh, maka kita akan terus hidup berkemenangan. Inilah nyanyian orang yang lebih dari pemenang.

Jadi dalam nyanyian-nyanyian rohani bukan hanya lagunya yang dipelajari, tetapi lebih dari itu harus ada iman dan ting-kat rohani dalam kesucian dan terus meningkat.Kalau kita terus dipimpin Roh, kita bisa menyanyikan kemenangan dalam Roh, lebih dari menang dengan iman, sebab orang yang taat dipimpin Roh, imannya terus kuat, sebab hidupnya dipimpin Roh.

4. Tingkat Ruangan Maha Suci. Inilah tingkat nyanyian yang tertinggi, yaitu tingkat orang sempurna, yang selalu menang dengan mutlak atas dosa, tidak pernah kalah, dan terus dipimpin Roh dan selalu ada iman dan menang. Ini nyanyian orang sempurna yang hanya bisa dinyanyikan oleh orang-orang sempurna, bukan karena belajar menyanyi, tetapi karena pengurapan Roh Kudus dan karena tingkatan rohaninya sempurna, bisa menyanyi nyanyian Mempelai, nyanyian orang sempurna yang tidak pernah kalah, mutlak tidak berdosa lagi. Tidak ada orang bisa menyanyikannya, hanya orang-orang yang termasuk 144.000 orang sempurna tsb, luar biasa. Ini nyanyian yang tertinggi dan termulia, dinyanyikan tentunya untuk kekal, juga nyanyian-nyanyian tingkat yang lebih rendah, di Surga terus dinyanyikan dengan sukacita, sebab tidak lagi berubah untuk kekal.

Juga di dalam musik, itu sama seperti nyanyian kemenangan iman. Sebab yang terutama di dalam ibadah bukan musiknya, tetapi orang yang memainkannya. Seperti Daud, waktu main kecapi setan-setan dari Saul lari dan ia bebas. Musik bagus, tetapi orangnya tidak ada iman, tidak disertai Tuhan, tidak bisa mengusir setan. Juga dalam ibadah, musuh kita adalah iblis Ef 6:12.Ini juga musik kemenangan iman. Selain itu juga ada nyanyian-nyanyian tingkat Ruangan Suci yaitu lebih dari pemenang dan nyanyian tingkat Ruangan Maha Suci ( nyanyian orang sempurna, mempelai Kristus ); Begitu juga dengan musik. Sebab itu musik yang baik, itu tidak dinilai seperti di dunia dari keterampilan dan alat-alatnya ( bahkan orang dunia menilai keterampilan atau keahlian bermain itu lebih dari alatnya ). Tetapi dalam rumah Tuhan, seperti nyanyian, itu tergantung dari tingkat rohani orangnya, maka nilai musiknya mempunyai kemenangan biasa, yaitu kemenangan iman, atau lebih dari pemenang atau pawai kemenangan. Kemampuan musik tentu perlu, tetapi meskipun ahli, tetapi tidak punya kemenangan iman, tidak bisa mengusir setan ( seperti Daud ), tidak bisa mengalahkan musuh, seperti Yosafat atau merubuhkan tembok Yerikho seperti Yusak dll. Sebab itu kita harus mengerti bedanya, sebab menyanyi dan musik rohani itu tidak bisa ditiru orang lain, yang bisa ditiru adalah orangnya, yaitu hidup dalam kemenangan dari Allah.

Dari kemenangan di dalam Tuhan, kita juga bisa melihat status umat Tuhan sbb:

1. Allah Bapa ada di atas semuanya, bahkan lebih besar dari Putra Yoh 14:28, sebab Bapa adalah Kepala dari Putra 1 Kor 11:3; meskipun demikian tidak timbul masalah seperti dalam dunia; Mengapa? Sebab ada cinta dan tanpa dosa ( Maha suci dan Allah itu kasih ). Begitu juga suami itu kepala pada istri, tetapi kalau tidak ada dosa dan ada kasih, ini tidak ada masalah atau kurang enak ( karena suka memerintah, mau menang terus dan tindakan-tindakan kuasa yang menyakiti hati ). Ini terjadi kalau ada cinta yang manis antara suami istri yang 1+1=1. Tetapi kalau 1+1=2 ( tidak bersatu, ada dosa dll), maka perbedaan tingkat / kuasa itu menimbulkan banyak masalah. Ini biasa di dalam dunia yang berdosa, dengan banyak ekses-ekses. Tetapi kalau ada cinta dan kesucian, tanpa dosa, maka perbedaan tingkat ini tidak menimbulkan problem.

2. Putra Allah itulah bintang Fajar. Wah 22:16. Dia adalah Pemenang di atas segala-galanya ingat Fajar menceritakan tentang kemenangan. Dia sudah menjadi Putra manusia seperti kita dan menang, supaya kita bisa meniru Dia, juga menjadi bintang-bintang fajar.

3. Orang sempurna. Ini adalah puncak pertumbuhan dalam dunia sebagai orang yang menang atas dosa, daging, iblis dan segala pencobaan, tidak lagi bereaksi dosa. Orang yang menang ini bertingkat dari menang, lebih dari pemenang dan akhirnya mengalami pawai kemenangan, menjadi seperti Kristus, yaitu juga menjadi bintang-bintang Fajar, tetapi Kristus menjadi kepala semua orang yang menang 1 Kor 11:3.

4. Orang yang masuk Surga juga semuanya adalah pemenang-pemenang dari dosa. Orang yang berdosa ( kalah ) tidak masuk Surga Wah 21:27. Orang yang kalah, sebab dosa-dosanya, ia masuk dalam Neraka, dan dihukum menurut tingkatan-tingkatan dosanya masing-masing yang diputuskan dalam Tahta Putih yang Besar. Tetapi orang yang masuk Surga adalah orang yang menang atas dosa (ada 3 tingkat). Bahkan ada orang yang seperti menerusi api, ia kalah tetapi kemudian bertobat, ia menang atas daging, sehingga bertobat, tetapi belum sempat hidup lebih lanjut untuk meraih keme-nangan lagi, seperti penjahat yang mati di salib, tetapi dosanya sudah dihapus darah Yesus karena bertobat Luk 24:43. Juga orang-orang yang tertinggal dan keluar dari aniaya Antikris sebab mau bertobat, tetapi mereka dianiaya sampai mati. Mereka bertobat, dosanya dihapuskan dan tetap masuk Surga dalam tingkatan yang paling rendah.

Kita mendapat kesempatan di dunia untuk menang dan tumbuh setinggi-tingginya, tergantung dari masing-masing kita.

AYUB 38:12. PERNAHKAH ENGKAU MEMERINTAHKAN PAGI HARI SELAMA UMUR HIDUPMU?

Tentu Ayub tidak pernah memerintahkan pagi hari dalam hidupnya, tidak ada manusia bisa mengatur malam dan fajar pagi. Tetapi ini berarti secara rohani, berarti mendapat kemenangan fajar, dari gelap menjadi terang. Mungkin dalam soal-soal biasa, semua orang bisa menang dalam batas-batas kemampuannya, tetapi untuk menang seperti orang beriman, tidak mungkin. Seperti kemenangan Daud, Yusak, Yosafat, Elisa dll tidak mungkin dengan kemampuan sendiri. Pelayanan adalah perang melawan iblis Ef 6:12. Tidak ada orang yang bisa menang melawan iblis, sebab semua orang dosa itu hamba iblis 1Yoh 3:10, Yoh 8:34. Tidak ada orang bisa lepas dari dosa dan hukum dosa dan maut Rom 7:17-20,-26. Bisa lepas hanya oleh kuasa Allah dengan kuasa Roh Kudus-Nya Rom 8:1-2. Mati lepas dari dosa, lepas dari ikatan dosa dan Neraka hanya bisa oleh Tuhan Yesus yang melepaskan kita dari dosa dan maut Mat 1:21, Rom 6:2, Yoh 8:36. Sepanjang umur hidup kita tanpa Tuhan, tidak mungkin menang melawan dosa dan iblis, itu semua sia-sia, tetap dalam perhambaan dosa. Hanya dalam Kristus kita bisa menang.

Bagaimana dalam kegelapan kita bisa memerintahkannya untuk jadi terang, supaya pergi atau fajar datang.

Kita harus sadar, tanpa Tuhan, tidak ada orang yang bisa lepas dari hukum dosa dan maut, dari kegelapan iblis dan kaki tangannya Rom 7:24. Dari lahir sampai mati, semua orang tetap diperhambakan dosa dan iblis dan akhirnya akan masuk dalam hukuman dosa bersama-sama iblis. Hanya Yesus yang bisa melepaskan Rom 7:25. Untung orang yang percaya dan sudah ditebus, lepas dari dosa dan Neraka, sehingga bisa lahir baru, jadi anak-anak Allah dan hidup berkemenangan bahkan sampai kekal

DAN MENYEBABKAN FAJAR TAHU TEMPATNYA

Secara jasmani memang gelap dan fajar itu adalah pekerjaan tangan Allah yang Maha kuasa dan itu diatur sempurna, tidak pernah matahari ada fajar datang terlambat, paling-paling terhalang oleh awan, hujan dan topan, tetapi jam berputar terus dan malam dan fajar akan datang terus. Semua orang mengerti, ini diatur Allah, bukan hasil perbuatan kita. Tetapi secara rohani masih banyak orang bahkan juga orang beriman tidak mengerti atau sadar, bahwa Tuhan yang menerbitkan matahari dan memberi hujan juga pada semua orang termasuk orang berdosa Mat 5:45. Hanya Tuhan yang bisa mengubah gelap menjadi terang Ay 11:17; 12:22, Mat 4:16, istimewa bagi orang-orang yang berkenan pada Tuhan Maz 112:4, Yes 9:1; 58:10; 60:12.

Kemana fajar harus pergi? Tuhan dapat menentukan, tetapi kita tidak. Kita hanya tahu, kemana Roh Kudus memimpin kita, maka disitu fajar akan terbit, kemenangan akan datang, sebab Allah berkuasa atas segalanya. Sebab itu kita perlu setia, tekun berjalan dalam Roh, sebab dalam pimpinan Roh Kudus dengan tekun dan setia, kita ada dalam rencana Allah, bahkan seperti di dalam ril rencana Allah. Kalau kita terus ada di dalamnya, ada kemungkinan kita bisa sampai di stasiun terakhir yaitu seperti Kristus. Sebab itu kita harus setia dan tekun dari kecil, tinggal dalam Kristus seperti Yusuf, Daud, Daniel, sebab butuh banyak waktu untuk pengolahan dan jalannya panjang untuk sampai di stasiun terakhir. Kalau seorang waktunya habis dimakan kebodohan, kesia-siaan, dosa dan duniawi, maka seringkali orang itu hanya mendapat sepotong rencana Allah ( tidak bisa sampai menjadi rohani dan tumbuh tinggi dan mulia di hadapan Tuhan), padahal Allah menyediakan satu set lengkap rencana Allah bagi setiap orang yang lahir baru, lengkap sampai ujung terakhir kalau kita tekun dan setia Ef 2:10.

Jangan buang waktu seperti Yacob yang menuruti perasaan hati yang sedih sebab kehilangan Rachel dan Yusuf ( hilang lebih kurang 22 tahun ) atau bodoh dan mabuk dengan segala sukses dalam dunia seperti Nuh ( hilang 350 tahun ) Abraham sebab tidak percaya, lalu mengambil Hagar kehilangan waktu lebih kurang 14 tahun umur 86-100 Kej 16:16; 21:5 dll. Sesungguhnya kita harus menebus waktu, bukan kehilangan waktu dengan sia-sia. Lebih-lebih pada akhir zaman ( dalam tingkat tertinggi, semua berjalan sangat cepat seperti kilat Mat 24:27 ).

Tuhan yang mengirim fajar itu pada tempat-tempat tertentu, tetapi orang fasik diguncangkan dan dibuang keluar, tidak mendapat terang. Di dalam Tuhan kita akan menang dan mendapat fajar untuk segala kegelapan yang datang pada kita. Memang di dalam Tuhan kita akan menang, jangan ragu-ragu, bahkan lebih dari pemenang dalam setiap langkah kita yang dipimpin Roh sampai satu kali masuk dalam kemenangan yang penuh.

Scroll to Top