Download MP3 Khotbah: M3529
HARI PENTAKOSTA
Sesudah Tuhan Yesus dipermuliakan Mrk 16:19, maka Roh Kudus dicurahkan Yoh 7:38-39, maka Wasiat Lama berubah menjadi Wasiat Baru, dan rencana Allah digenapkan sampai betul2 genap semuanya, sebab manusia sudah ditebus. Sekarang Allah bisa bekerja penuh di dalam manusia sehingga manusia dan tubuh Kristus, Gereja bisa disempurnakan.
Sesudah Wasiat Baru mulai, timbul kelahiran baru yang penuh, tabiat Allah ditanamkan dalam orang2 percaya, dan tabiat itu terus tumbuh oleh pekerjaan Bapa, Putra dan Roh Kudus sehingga tumbuh menjadi sempurna. Dengan lahir baru, tabiat ilahi lengkap muncul dalam hidup kita sekalipun dimulai dalam bentuk benih. Kalau kita taat akan Firman Tuhan dengan pertolongan Roh Kudus, maka tabiat baru ini tumbuh.
Jadi kita sudah mendapat kemampuan dari Tuhan untuk tumbuh seperti telur yang bisa tumbuh menjadi burung. Kalau kita penuh Roh Kudus dan mau hidup dipimpin Roh, maka pertumbuhan tabiat baru akan lebih cepat sebab dipimpin Roh itu luar biasa Kis 1:8, Luk 24:49, sebab Roh menghidupkan kita dalam segala segi hidup kita. Lebih2 kalau Roh Kudus sering2 memberi buah Roh dalam hidup kita, tabiat baru kita akan diangkat makin tinggi, makin cepat menuju kepada kesempurnaan. Tabiat baru yang tampak dalam hidup kita adalah buah kita (tentu dengan pertolongan Tuhan) dan buah itu adalah buah dari Roh Kudus yangdiberikan pada kita pada saat2 tertentu menurut kehendak Roh. Keadaannya begitu indah dan penuh (se-olah2 sempurna) dan itu sejalan dengan tabiat baru, semua dari Roh Kudus.
I. DEFINISI
Definisi kemurahan itu adalah:
- Tabiat Allah Rom 11:22 adalah kemurahan (kalau kita tetap di dalam Dia Yoh 15:5) dan kekerasan bagi yang jatuh, apalagi kalau tidak mau bertobat.
(Catatan: Dalam bahasa Yunani kemurahan dan murah hati ini berasal dari beberapa kata – Strong no 1653,5,6; 3629; 5544, semua artinya hampir sama). - Sifat baru yang muncul sesudah lahir baru, akan tumbuh terus selama kita tetap lekat dengan Kristus.
- Dalam dunia dalam tabiat lama juga ada kemurahan, tetapi kemurahan tabiat lama itu lekat atau bercampur dengan dosa, tidak bisa dipisahkan, padahal tabiat baru itu lepas dari dosa, tidak bercampur, tidak terikat dengan dosa. Misalnya kemurahan Allah jelas terhadap orang yang hidup benar di dalam Kristus (mau disucikan), tetapi kekerasannya bagi orang yang tinggal dalam kejatuhannya, tidak bisa dicampur. Tetapi kemurahan manusia untuk orang yang disukainya, berdosa atau tidak dan kekerasannya bagi orang yang dibencinya, baik orang itu benar atau tidak, sebab kemurahan manusia itu tidak terpisahkan dari dosa dan terikat dengan segala tabiat lama yang penuh dengan dosa. Tabiat kita sebelum lahir baru, sekalipun menurut ukuran orang lain itu baik, tetapi hanya kain larah di hadapan Tuhan Yes 64:6, tidak baik Luk 18:19.
- Kemurahan itu berarti memberi (atau mendapat) lebih dari yang patut. Misalnya ia patut mendapat 5 tetapi karena ada kemurahan ia menerima 10. Rut 2:2,15,16. Dalam Mat 5:38-42 dijelaskan, bahwa yang adil dan patut adalah gigi ganti gigi dan mata ganti mata. Tetapi orang yang bersikap murah itu memberi lebih sehingga:
a. Ditampar pipi kiri diberikan pipi kanan. Ini berarti tidak sakit hati, tidak membalas seperti yang disebut Rom 12:19.
b. Diambil bajunya, diserahkan jubahnya juga.
c. Dipaksa berjalan 1 mil, ia pergi 2 mil.
d. Berilah pada orang yang meminta.
e. Jangan berpaling dari orang yang meminjam daripadamu.
Semua ini menceritakan kemurahan dalam segala seginya. Ini suatu pengorbanan yang besar, tetapi Tuhan janji kalau kita berkemurahan karena Kristus, maka Tuhan akan berkemurahan kepada kita Luk 6:36. Bermurah hati untuk orang yang baik, ini tidak terlalu sulit (misalnya bermurah hati kepada Rut) tetapi bermurah hati untuk orang2 yang jahat, lebih2 jahat kepada kita, itu jadi sangat sulit.
II. MENGAPA TUHAN MEMBERI PERATURAN INI?
- Sebab ini sifat Allah yang maha murah Maz 106:4; 107:34; 136:1-26 seluruh pasal menulis tentang kemurahan Allah. Sebab itu kita anak2Nya patutlah kita juga berkemurahan. Luk 6:36.
- Kasih itu murah hati. 1Kor 13:4. Kita harus mengasihi orang2 disekitar kita Luk 10:27.
- Kepada orang yang murah pada orang2 disekitarnya, maka Allah juga akan berkemurahan terhadapnya Mat 5:7. Ini sangat menguntungkan. Sebab kalau kita berkemurahan terhadap orang lain, misalnya kita “rugi” 5 (seharusnya ia mendapat 5, kita memberi 10) tetapi dari Allah, sebab kita bermurah hati, Ia menambahi memberi kita 30, bahkan sampai 100, sehingga “untung” 25, bahkan sampai 95, padahal kita hanya “rugi” 5. Contoh ini diceritakan Tuhan dalam Mat 18:21-35. Hamba itu dapat kemurahan 10.000 talenta, tetapi tidak mau bermurah hati pada temannya yang berhutang 100 dinar (10.000 talenta emas = 20 juta dinar, kalau 10.000 talenta perak = 1,3 juta dinar, Dake’s Bible 1 talenta emas = $29.085; 1 talenta perak = $1.920; 1 Dinar (pence) = $0.17). Sebetulnya ia sudahuntung terlalu banyak. Sebab tidak mau mengasihi temannya, maka kemurahan yang begitu besar dicabut daripadanya.
- Dengan iman. Kita harus percaya akan janji Tuhan ini dan mulai belajar bermurah hati.
- Pengolahan (ini sekaligus menjadi cara untuk bisa murah hati). Ini sakit bagi daging, apalagi orang yang egois (makin banyak pada akhir zaman 2Tim 3:1-2) tetapi ini melatih kita untuk bisa makin mahir menyangkal diri, pikul salib supaya makin seperti Kristus. Ini tidak mudah, tetapi kalau kita lekat pada Pokok anggur yang benar, maka kita akan:
5.1. Dikuatkan oleh Roh Kudus, bahkan kadang2 mendapat buah Roh sehingga timbul kemurahan yang besar.
5.2. Dikuatkan oleh Firman Tuhan, lebih2 kalau kita mengerti ada untung yang begitu besar untuk orang yang murah hati.
5.3. Dikuatkan dalam doa (dalam Roh dan kebenaran), kita dapat kekuatan dari Tuhan.
5.4. Dikuatkan oleh nasehat2 dan oleh pelayanan dalamRoh oleh saudara2 dalam persekutuan tubuh Kristus.
Sebab itu jangan marah, menjauh, jengkel dll, tetapi belajar bermurah hati, maka kita akan diolah dan tumbuh dalam kasih Kristus, hasilnya pasti lebih baik. - Saudara dalam Allah. Kita semua adalah anak2 Allah 1Yoh 3:10, sebab itu berkemurahanlah satu sama lain, apalagi kalau kita bisa melihat bagaimana kita di Surga duduk bersama dengan kasih yang penuh. Mulailah saling mengasihi dan kasih itu juga murah hati 1Kor 13:4. Sekalipun pada orang yang jahat, belas kasihanlah pada mereka, sebab nasibnya akan sangat pahit bahkan celaka kekal.
III. PAGAR UNTUK KEMURAHAN
Sifat kemurahan ilahi itu rasa2nya begitu berat. Tanpa mengerti untungnya, maka kemurahannya akan terasa terlalu berat. Tetapi kalau kita bisa melihat untungnya yang sangat besar dan bagaimana Roh Kudus selalu siap menolong kita, maka dengan iman, ini tidak rugi dan tidak terlalu berat. Kita lihat beberapa pagar yang memagari kemurahan ini.
A. KEMURAHAN DARI ALLAH.
Allah itu murah tetapi juga keras! Kalau seorang hidup benar, apalagi memperkenankan Tuhan, maka kemurahan Allah yang diberikan kepadanya begitu banyak, luar biasa, bahkan Daud berkata bahwa kemurahan Tuhan itu lebih dari hidup Maz 63:4. Tetapi orang yang keras hati dalam dosa, bisa sama sekali tidak mendapat kemurahan Allah bahkan ia menerima hukuman yang dahsyat, sesuai dengan dosa2nya, se-olah2 Allah itu kejam. Saul dan Daud berbeda, Tuhan sama sekali tidak lagi mau bicara pada Saul 1Sam 28:6, tetapi pada Daud begitu besar kemurahanNya. Lihat berapa banyak umat Tuhan yang dihukum dahsyat, se-olah2 tidak ada kemurahan Allah. Sebab itu Rom 11:22 mengingatkan, ada jalurnya sendiri2 untuk kemurahan dan kekerasan Allah.
Begitu juga kemurahan orang2 beriman tidak boleh disalahgunakan untuk orang2 yang ber-kali2 ditolong tetapi keras hati!
B. KEMURAHAN PUTRA2 ALLAH.
Sebab belum mengerti dan berpengalaman, kita harus belajar dan mencocokkan kemurahan kita dengan Firman Tuhan, yaitu:
- Disiplin. Kemurahan diberikan bukan untuk membuang disiplin. Orang yang selalu minta kemurahan sebab terus melanggar disiplin justru harus dihukum, baik dalam Wasiat Lama dengan keras seperti dalam Kel 32:26-29 dan akibatnya 3.000 orang dibunuh atas perintah Musa. Dalam Bil 25:9 24.000 orang dibunuh oleh Tuhan langsung, dahsyat! Kemurahan tidak boleh menggantikan disiplin.
- Mendidik. Kemurahan tidak boleh diberikan kalau menyebabkan orang2 jadi rusak misalnya malas, tidak disiplin, bantuan untuk judi, ber-foya2, tidak mau bertanggungjawab sebab mengharapkan kemurahan saudara2 seiman. Sebab itu dalam Gereja, untuk umat Tuhan yang bersalah harus ada tindakanpendisiplinan, peneguran dll supaya umat Tuhan tumbuh dengan baik, tetapi jangan melakukan itu dengan benci, jengkel, emosi dan dosa2 lain, tetapi dengan belas kasihan, dengan maksud untuk memperbaikinya supaya tumbuh dan tidak berkeras hati dalam dosa.
- Beri kemurahan sesuai dengan kemampuan yang ada. 2Kor 8:12, baik dengan uang, kekuatan, kepintaran, wewenang dll yang ada pada kita. Kalau kita tidak mampu menolongnya, ajak berharap pada Tuhan, jangan dipaksa atau kalau orang itu mengharapkan di luar yang wajar dan tidak patut, beri nasehat (misalnya hutang untuk keinginan2 tertentu atau maksud2 yang salah atau ber-lebih2). Minta pimpinan dari Roh Kudus, jangan jengkel atau emosi, biar ada belas kasihan untuk menolongnya, untuk membantunya keluar dari tabiat dankeadaannya yang jelek. Beberapa nasehat yang bisa diberikan adalah:
a. Jangan bohong , sekedar untuk mendapat kemurahan atau pertolongan, baik izin, uang dll sebab itu jalur iblis, nanti jadi lebih parah.
b. Jangan malas Ams 6:6, belajar bertanggungjawab dan kerja dengan baik 2Tes 3:10. Orang yang tidak mau bekerja tidak patut makan.
c. Jangan berhutang , harap Tuhan Rom 13:8. Sebaliknya kita bermurah hati untuk hal2 yang betul2 dibutuhkan tetapi tidak bisa mendapatkannya. Tetapi dalam segala perkara belajar berharap Tuhan, Dia adalah sumber yang terbesar dan tetap limpah. Bawa dalam doa dengan belas kasihan supaya saudara2 kita sungguh2 mempercayai Tuhan.
Kalau kita mengerti ini semua, tidaklah sulit untuk menerima keuntungan yang besar dari Tuhan, yaitu kemurahan bagi kita sebab kita bermurah hati pada orang lain.
IV. BUAH ROH DAN TABIAT KEMURAHAN
Kemurahan adalah sifat ilahi (sifat Allah dan putra2Nya) dan juga salah satu buah Roh. Sifat2 ilahi dan buah Roh itu sejalan, keduanya membuat orang itu tumbuh makin dewasa dan matang dalam tabiat ilahi. Memang ada perbedaan antara keduanya, hanyalah perbedaan dalam pertumbuhan seperti murid dengan gurunya, kalau si murid sudah tumbuh dewasa dan matang, ia akan jadi sama dengan gurunya (Luk 6:40). Dalam pertumbuhan ini ada sedikitnya 10 perbedaan supaya kita bisa membedakan, meskipun kalau sudah matang, akan jadi sama dengan buah Roh yaitu seperti Kristus.
Ada satu hal yang perlu kita perhatikan, yaitu tabiat ini, sebab adalah buah dari orang baru itu sendiri sebab sudah menjadi tabiat, sebab itu biasanya tidak bisa mendadak hilang sekalipun orangnya lemah atau undur. Tabiat Kristiani tidak mudah hilang, lebih2 dalam negara Kristen dibandingkan dengan negeri2 sekuler sampai ber-abad2, tabiat ini masih tampak jelas.
Tetapi buah Roh bisahilang tiba2, kalau orang itu tidak lagi berjalan dalam Roh. Sebab itu kita melihat bedanya orang2 Pentakosta yang penuh dengan Roh dan orang Kristen yang tidak penuh dengan Roh. Orang2 yang penuh Roh Kudus itu tiba2 dari ajaib (sebab dipimpin Roh, hasilnya luar biasa) apalagi kalau ada buah2 dan karunia Roh, kalau undur, tiba2 hilang semuanya dan jadi orang yang hina, menjadi batu sontohan seperti Simson waktu ditinggalkan Roh Kudus, sangat hina dan lemah, tidak berarti. Sebab itu harus diingat dan dipegang, jangan sampai mulai dengan Roh dan berakhir dengan daging Gal 3:3-4.
V. KERJA SAMA SIFAT-SIFAT DAN BUAH ROH
Kalau kita terus hidup dipimpin Roh, maka buah Roh itu akan bermunculan lebih sering, tetapi kalau berjalan dalam daging, maka buah daging yang akan muncul dan tabiat baru dirusakkan. Buah Roh mendorong dan menumbuhkan tabiat ilahi supaya terus tumbuh sampai matang seperti Kristus, sebaliknya dari buah daging. Sebab itu sepatutnya kita terus berjalan dalam Roh, dalam Ruangan Suci. Jangan dalam dosa di Halaman, sebab sifat kemurahan dan sifat2 baru lainnya tidak bisa tumbuh.
Sifat2 baru ini harus ditumbuhkan dimana saja, dalam rumah/ keluarga, dalam pekerjaan sekuler, dalam ibadah dan pelayanan. Di-mana2 saja kita selalu menghadapi tantangan untuk tabiat baru dan kalau lulus setiap kali kita akan tumbuh dengan baik dan cepat, istimewa dalam pelayanan.
VI. TUMBUH DALAM ANUGERAH DAN KEMURAHAN ALLAH
Berbuat baik atau menyiksa, menyusahkan diri sendiri? Kalau seorang hidup bermurah hati, itu butuh banyak penyangkalan diri, rasa sakit dan tersiksa. Tetapi sesungguhnyaia tidak tersiksa , namun justru berbuat baik akan dirinya sendiri, sebab kemurahan Allah dengan limpah turun memenuhi hidupnya. Ams 11:17. Ini hidup yang penuh anugerah dan kemurahan Allah yang tidak terbatas.
Tetapi sebaliknya orang yang bengis, kejam, se-olah2 itu menyiksa orang lain dan menyenangkan perasaan atau kehendaknya sendiri, tetapi sesungguhnya ia menyiksa dan menganiaya dirinya sendiri, baik perasaan hatinya tersiksa tidak ada damai dan juga anugerah dan kemurahan Allah tidak lagi turun ke atasnya, hidupnya seperti Saul yang kering dari kemurahan Allah, sehingga hatinya kosong dan hidupnya menjadi sia2. Sebab itu jangan ragu2 untuk hidup dalam kemurahan dalam pimpinan Roh Kudus.
Kalau kita hidup dengan murah hati pada sesama kita, (yaitu kemurahan tabiat baru, dalam kesucian, kasih) maka kita juga akan hidup dalam anugerah dan kemurahan Allah. Ini hidup yang indah, yang diharapkan Paulus pada Timotius dan Titus (1Tim 1:2, 2Tim 1:2, Tit 1:4).
Tahta Allah adalah tahta anugerah dan kemurahan bagi orang2 yang menghampirinya, yang hidup dalam Kristus (bukan hidup dalam dosa, lebih2 yang keras hati) Ibr 4:16. Hidup dalam anugerah dan kemurahan Allah itu sangat indah, sehingga dengan kekuatan dan kemampuan kecil kita mencapai perkara2 besar dari Tuhan, istimewa dalam hal rohani yang kekal. Seperti Daud, karena anugerah dan kemurahan Allah ia begitu penuh syukur sebab menerima begitu banyak perkara2 yang baik dan kekal dariTuhan 2Sam 7:8-9,18-19. Ini semua karena Daud hidup dalam anugerah dan kemurahan Allah seperti yang diharapkan Paulus bagi Timotius dan Titus. (Lot mendapat ber-ulang2 kemurahan dan anugerah Allah Kej 19:19) lebih2 oleh doa syafaat Abraham tetapi tidak pernah dipakai dengan baik oleh Lot. Keras hati dalam dosa itu menghina dan me-nyia2kan kemurahan Allah). Tetapi kalau kita memakai tabiat kemurahan Allah untuk hidup dengan kemurahan pada saudara2 kita, kita akan mengalami kemurahan dan anugerah Tuhan yang indah Mat 5:7.
VII. KESIMPULAN
Hiduplah dengan kemurahan yang betul dengan tulus, dalam kesucian dan kasih Allah dan ingat pagar2nya supaya jangan kita murah hati tetapi tidak mendidik, tidak membangun orang2 yang kepadanya kita bermurah hati. Jangan bengis atau kejam seperti hamba yang sudah mendapat kemurahan dari tuannya 10.000 talenta tetapi bengis kepada hambanya yang berhutang 100 dinar saja.
Memang kemurahan itu merepotkan dan perlu banyak menyangkal diri, tetapi itu membuat kita untung besar sebab dengan demikian Tuhan akan bermurah hati bagi kita berlipat kali ganda, lebih banyak dan kekal.
Nyanyian:
- Kemurahan-Mu lebih dari hidup 4x
- Kalau taat dipimpin Roh, hidup kan bersinar