M3382 – Lukas 9:28-36 Pengalaman di Dalam Roh

LUKAS 9:28 PUTRA MANUSIA YESUS PERGI BERDOA

Tuhan Yesus hidup di dunia sebagai manusia seperti kita Ibr 2:18 dan dijamah oleh segala kelemahan manusiawi, bisa berdosa tetapi tidak berdosa Ibr 4:15. Ia meninggalkan segala sifat keilahian-Nya di Surga Flp 2:7. Ia baru tahu yang akan terjadi kalau Roh Kudus menyatakannya kepada-Nya tetapi Ia taat dipimpin Roh. (Kita juga bisa tahu kalau Roh Kudus menyatakannya kepada kita). Ia tidak tahu apa yang akan terjadi, tetapi seperti biasanya Ia pergi untuk berdoa. Ini sering dilakukan, misalnya dalam Lukas 5:16; 4:42 KJV; 6:12. Pada waktu Ia berdoa, tiba-tiba Ia mengalami hal-hal yang sangat indah, Ia penuh dengan kemuliaan, Elia dan Musa datang dengan berita yang menguatkan, dan kedengaran suara Bapa-Nya dari Surga, sehingga Ia disegarkan dan dikuatkan. Sering kita tidak tahu (bahkan banyak yang belum mengerti) bahwa doa itu indah sekali. Ia sering berdoa sendirian, kadang-kadang berempat dengan Petrus, Yohanes, Yakobus, misalnya di taman Getsemani, di kamar anak Yairus, dll. Kalau ibadah bersama, apalagi kalau ada mujizat dan tanda-tanda heran, banyak orang datang kepada Tuhan Yesus, hampir 10-20 ribu. Hampir setiap kali kalau ada ibadah umum, berkhotbah, banyak orang datang. Kalau Ia mengupas Firman Tuhan lebih dalam seringkali tidak semua orang bisa mengerti Mat 13:11 dan hanya sedikit orang mendapatkannya, misalnya hanya 12 rasul, 70 murid dan orang-orang lain, mungkin bisa sampai 100 orang. Tidak semua orang mendapat karunia untuk mengerti Firman Tuhan, tidak semua orang cinta Firman Tuhan, jumlahnya lebih sedikit. (Juga dalam Perjanjian Lama yang sungguh-sungguh cinta Firman Tuhan lebih sedikit seperti Musa, Daud, Yosafat, Daniel dll. Perbedaan Daud dan Saul letaknya di sini, sebab Saul tidak cinta akan Firman Tuhan, hanya mencari perkara-perkara yang fana seperti tahta, tentara, menang perang, dll. Yang suka berdoa lebih sedikit lagi, hanya Putra manusia Yesus atau dengan 3 orang yang biasa mau berdoa bersama-sama Tuhan Yesus, yaitu Petrus, Yohanes dan Yakobus saja. Tetapi doa ini yang membuat pengaruh yang besar dan menentukan. Sebetulnya Putra manusia Yesus tidak kuat menanggung penyaliban di Golgota, Ia minta kalau boleh lepas daripadanya Mat 26:39 tetapi sebab Ia tekun berdoa (sebagai Putra manusia, di Getsemani saja Ia berdoa paling sedikit 3×1 jam) sebab itu Ia kuat naik ke Golgota dengan kemenangan penuh dan sempurna. Jangan terpengaruh oleh jumlah. Yang ikut pertemuan besar jumlahnya ribuan (5000-2000). Yang ikut pelajaran Alkitab mungkin 100 lebih, tetapi yang tekun berdoa hanya beberapa orang. Tetapi doa memberi kekuatan dan pengaruh yang menentukan sekalipun jumlah orang yang berdoa sedikit, jangan berhenti, tetapi teruslah bertekun dalam doa.

LUKAS 9:29 MENJADI MULIA WAKTU BERDOA

Peristiwa ini luar biasa, sehingga Petrus pun (yang sempat tidur dan hanya mendapat sebagian dari pengalaman ajaib itu) mengalami pengaruhnya yang kuat sepanjang sisa umur hidupnya, ia terus teringat dan dikuatkan 2Pet 1:17-18, pengaruhnya besar.
Peristiwa yang luar biasa ini terjadi waktu berdoa; sebab itu jangan malas berdoa, belajar tekun berdoa, jangan mudah menyerah dan berhenti bertekun. Biarpun sendirian atau dengan sedikit orang saja, jangan berhenti bertekun berdoa, teruskan,  ini menghasilkan hal-hal yang indah dan besar.
Murid-murid pun disuruh bertekun berdoa di loteng Yerusalem sesudah Tuhan Yesus naik ke Surga Luk 24:49. Sebab mereka menghadapi hari-hari yang sangat berat dan penuh aniaya, tetapi kalau mereka tekun berdoa dalam Roh dan kebenaran, mereka akan kuat dan sanggup melakukan kehendak Allah.

LUKAS 9:30 DUA SUARA BERKATA-KATA

Musa dan Elia datang dan berkata-kata menguatkan Putra manusia Yesus untuk menghadapi tugas penebusan yang amat besar dan amat berat itu. Ini terjadi waktu berdoa. Begitu juga kalau kita berdoa, Roh Kudus akan berkata-kata kepada kita. Doa orang berman itu meliputi:

  1. Hubungan baik dengan Tuhan senantiasa 1Tes 5:10
  2. Doa bilik Mat 6:6
  3. Doa senantiasa 1Tes 5:17

Kesempatan doa yang paling baik adalah bersendirian dengan Tuhan, istimewa dalam doa bilik. Di sini Roh Kudus bisa berkata-kata lebih kuat, lebih jelas, lebih banyak, sebab perhatian lebih penuh dan tidak terganggu banyak hal (tetapi kita tetap memakai kesempatan berdoa kapan saja dan dengan cara apa saja – ketiga cara itu – sebab penting sekali bisa terus menerus berdoa dan terus menerus berhubungan dengan Tuhan). Putra manusia Yesus selalu mencari kesempatan khusus bersendirian dengan Bapa-Nya (doa bilik) sebab di sini Roh Kudus bicara lebih jelas, seolah-olah dua kali ganda seperti nasehat dan kekuatan dari dua orang yaitu Musa dan Elia. Jangan lupa menyediakan waktu untuk berdoa bilik, sendiri dengan Allah, konsentrasi penuh dengan Tuhan, supaya lebih banyak mendengar dan lebih banyak dikuatkan.

LUKAS 9:31 PELAYANAN ORANG SEMPURNA DARI MUSA DAN ELIA

Musa dan Elia sudah selesai diolah dan diuji dalam dunia, sudah lulus dan sekarang datang dalam kemuliaan, yaitu dalam pelayanan orang sempurna (seperti pelayanan Putra manusia Yesus sesudah kebangkitan). Pelayanan seperti ini akan ada banyak  dalam Minggu ke-70 Daniel sebab waktu ini timbul banyak orang sempurna. Pelayanan orang sempurna ini luar biasa dan kuat sekali sehingga Putra manusia menjadi kuat, pendiriannya makin teguh, tujuannya makin jelas, kekuatannya makin bertambah sehingga Ia kuat dalam ujian akhir (baptisan api) di Golgota Luk 12:50. Kalau Putra manusia tidak berdoa, Ia tidak akan mengalami pelayanan orang sempurna ini, mungkin bisa gagal dan itu celaka terbesar. Sebab itu kalau Putra manusia berdoa, itu sangat menguntungkan meskipun hanya dengan tiga murid-murid yang tidur, hasilnya luar biasa. Sebab itu Tuhan berkata supaya kita tekun berdoa dan jangan putus asa seperti janda dengan hakim yang lalim Luk 18:1-8.

LUKAS 9:32 PETRUS DAN KAWAN-KAWAN MENGANTUK

Dalam doa sebentar, jarang orang mengantuk. Tetapi dalam doa yang lama, ada yang mengantuk karena kelemahan tubuhnya. Sebab itu sebisa-bisanya kita harus menjaga stamina tubuh kita waktu berdoa. Orang yang kurang tidur akan mudah mengantuk waktu berdoa. Meskipun mengantuk, jangan menyerah, terus usaha berdoa sebab masih ada hasilnya kalau berdoa dengan tulus dan benar, lebih-lebih dalam Roh. Kalau Petrus dkk tidak mengantuk, mereka bisa melihat dan mendengar lebih lama dan itu pasti lebih indah dan lebih menguntungkan. Karena mengantuk mereka hanya mendapat sebagian (setengah atau sepertiga) dari peristiwa yang indah ini. Inipun tampaknya dibanguni oleh Putra manusia Yesus atau oleh Roh Kudus supaya mereka masih mendapatkan sebagian dari pengalaman yang indah ini, sebab Roh Kudus tahu ini akan besar pengaruhnya (di hari-hari yang akan datang) pada murid-murid ini seperti yang diakui oleh Petrus. Memang Tuhan melihat hati, tetapi “luarnya pun harus bersih” Mat 23:27 artinya hal-hal jasmani yang bersangkutan dan yang diperlukan juga harus diperhatikan secukupnya. Bagaimanapun juga berdoa dengan betul, dalam kebenaran dan dalam Roh itu besar pengaruhnya, sebab itu kita harus tekun berdoa sekalipun hanya sedikit orang yang mau dan meskipun pada permulaannya mungkin belum ada hasil apa-apa.

LUKAS 9:33 PETRUS TIDAK SDAR AKAN KATA-KATANYA

Seharusnya orang yang bertekun berdoa bisa lebih mahir berjalan dalam Roh sebab ada hubungan erat sehingga apa saja yang dikatakan atau dibuatnya bisa ditanyakan pada Roh Kudus dan itu indah, ajaib sebab Roh Kudus adalah Allah yang maha kuasa yang maha tahu dan kasih.
Kalau kita dipimpin Roh Kudus, hasilnya akan indah, cepat dan tepat; Seperti Kristus dipimpin Roh, maka dalam 3,5 tahun semua tugas-Nya bisa diselesaikan dengan cepat dan tepat, bahkan dengan sempurna dan Ia sangat diperkenan Bapa-Nya. Hidup dipimpin Roh itu kunci kemenangan yang besar-besar.
Pada waktu ini Petrus tidak sadar akan apa yang dikatakannya. Meskipun demikian ia toh mendapat faedah dari pengalaman yang mulia ini, seperti yang disebutkannya dalam 2 Petrus 1:17-18. Ternyata usul Petrus tidak diterima, semua bubar dan kembali seperti semula, seolah-olah tidak ada apa-apa, tetapi pengalaman manis dan mulia ini sudah bekerja dalam Petrus dkk. Meskipun Petrus dkk tidak mengerti, tetapi hadirat Tuhan memberi pengaruh dalam hati dan hidupnya.

LUKAS 9:34 AWAN HADIRAT TUHAN MELIPUTI MEREKA

Ini bukan awan biasa (bukan awan H2O/ air). Kadang-kadang hadirat Tuhan itu tampak seperti awan; Dalam Kemah Suci seperti tiang awan yang malam berubah menjadi tiang api yaitu bisa menyala. Awan biasa tidak bisa demikian. Juga pada peresmian bait Allah yang dibangun Salomo 2Taw 5:13. Inilah awan hadirat Tuhan.
Dengan ketakutan mereka masuk di dalamnya, tetapi mereka merasakan hadirat Tuhan yang mulia meskipun mereka tidak mengerti.
Kalau Roh Tuhan ada di atas dan di dalam kita, seringkali orang di dekat kita merasakan hadirat Tuhan yang ada pada kita sehingga bertobat seperti Zakheus waktu bertemu Tuhan Yesus, bahkan orang-orang bisa mencabut kuasa Allah lewat kita untuk hidupnya seperti perempuan meleleh darah yang menjamah Tuhan Yesus. Ini harus dibedakan dari pengaruh wibawa pribadi orang-orang besar (dunia) dengan hadirat Tuhan yang ada di dalam hidup orang yang penuh dengan pengurapan Roh Kudus. Seringkali sesudah hadirat Tuhan menjamah seseorang (Roh Kudus tidak sembarangan menjamah, selalu ada sebab dan tujuannya) maka orang itu bisa bertobat atau terbuka hatinya).
Kita bisa menabur Firman Tuhan dengan lebih mudah, karena ada pekerjaan Roh Kudus di dalam hatinya. Ini terjadi karena Putra manusia sering berdoa, sehingga pengurapan Roh Kudus di atasNya limpah Luk 4:18. Rindukan hadirat Tuhan, pengurapan Roh Kudus yang limpah dengan hidup (dalam kesucian) dipimpin Roh dan melakukan kehendak Tuhan, yaitu hidup menurut pimpinan Roh Kudus (termasuk bertekun di dalam doa senantiasa). Pengurapan Roh Kudus itu bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk keluarga kita, orang-orang sekitar kita, orang-orang dalam pelayanan kita sehingga kita boleh menjadi garam dan terang Tuhan. Masing-masing kita perlu digarami dengan api, inilah garam Roh Kudus yang menyala-nyala di dalam kita Mrk 9:49-50, sehingga kita bisa selalu keep on fire Rom 12:11, selalu menyala oleh Roh Kudus, limpah dengan hikmat kuasa dan hadirat Tuhan yang memberi sejahtera dan sukacita dalam hati. Sebab itu sekalipun dalam penjara kesukaran seperti Paulus, Silas, Petrus dll, mereka bisa tetap menyala-nyala dan sukacita di dalam Tuhan dan dalam menghadapi musuh yang ganas dan lihai, tetap menang, sebab Roh Kudus itu Allah yang maha kuasa ada di dalam kita.
Jangan sampai garam ini hilang asinnya, artinya seperti lima gadis bodoh, penuh Roh Kudus, masih berbahasa lidah, tetapi (kadang-kadang atau untuk seterusnya) sudah tidak ada Roh Kudusnya, seperti bejana bekas minyak yang harum, masih harum tetapi minyaknya sudah tidak ada. Kalau Roh Kudus sudah keluar, garamnya sudah tidak asin lagi, apalagi kalau setan masuk seperti Saul 1Sam 16:14; garam seperti ini akan dibuang dan diinjak-injak orang, artinya orang ini jatuh dalam dosa, terikat bermacam-macam ikatan dosa, dll. Jangan sampai hal ini terjadi dalam hidup kita. Sebab itu kita harus memelihara pengurapan  yang di atas kepala kita Pkh 9:8 dengan selalu menyangkal diri dan taat akan pimpinan Roh Kudus dan tandanya ada sejahtera dari Allah yang melebihi segala akal yang selalu mengawali dan memimpin kita Flp 4:7, Kol 3:15. Ini hidup yang selalu diasinkan dengan garam, akan selalu ada hikmat, kuasa dan hadiratNya limpah dengan sejahtera dan sukacita ilahi.

LUKAS 9:35 DIPERKENAN BAPA

Ada suara yaitu suara Allah Bapa yang berkata bahwa Bapa berkenan kepada PutraNya dan kita disuruh mendengar dan taat kepada-Nya Luk 3:22, Mat 3:17. Kalau kita hidup berkenan pada Allah, maka akan ada suara itu dalam hati kita yaitu sejahtera dari Allah limpah dalam hidup ini. Kita bisa merasakan dan Roh Kudus meyakinkan, ada sejahtera Rom 8:16; 9:1. Juga orang lain bisa “mendengar” dari hidup yang diurapi Roh Kudus, sehingga mereka diyakinkan untuk taat pada pemimpin-pemimpin yang diurapi Tuhan Ibr 13:17. Kalau seorang pemimpin hidup dalam dosa, ia menjadi sontohan dan orang-orang yang dipimpinnya, tidak mau taat kepadanya; kalau anggota-anggota itu rohani, mereka tidak bersungut-sungut atau bicara di belakangnya, tetapi mereka harus mencoba menasehatinya dan terus mendoakannya, supaya Tuhan menolong pemimpinnya, seperti Daud yang hampir dibunuh oleh Yisbi-Benob orang Filistin, tetapi ia ditolong oleh Abisai anak Zeruya, yang membunuh orang Filistin itu 2Sam 21:16. Para pemimpin dan semua orang-orang yang dipimpin Roh, harus menjaga pengurapan yang ada di atasnya, jangan sampai garamnya hilang asinnya.

LUKAS 9:36 KEMULIAAN ITU UNTUK SEMENTARA BERAKHIR

Kita tidak bisa tinggal terus di atas gunung seperti permintaan Petrus, tetapi harus turun menyelamatkan dan menolong jiwa-jiwa di bawah gunung. Mereka kembali seperti biasa dan turun gunung seperti tidak ada apa-apa. Kemuliaan itu berakhir untuk sementara, tetapi kelak di Surga terus nyata untuk selama-lamanya. Tetapi orang yang suka berdoa, yang sudah mengalami persekutuan dalam hadirat Tuhan, bisa mengerti dan mengenali orang-orang seperti ini, meskipun dari luar tidak tampak berbeda 1Yoh 3:2. Satu kali dalam Surga kemuliaan itu tampak senantiasa untuk abadi, tetapi sekarang seperti Kristus, dari luar seringkali tampak seperti orang biasa, tidak ada sesuatu yang indah. Lebih-lebih orang yang buta oleh iri, benci, dosa, dan ikatan-ikatan iblis, mereka justru melihat Kristus sebagai penyesat dan benci, berusaha membunuh-Nya, menjadi musuhnya sehingga dosanya makin sempurna.
Tetapi orang-orang yang diurapi Roh Kudus seperti Yohanes Pembaptis, bisa melihat bahwa ke atas Orang ini Roh Kudus turun dan Yohanes Pembaptis tahu, itulah Dia, itulah orang-orang yang sama-sama dipimpin Roh dan kita bisa menjadi satu Roh, bersekutu dalam persekutuan tubuh Kristus di dalam Roh Kudus. Persekutuan seperti ini sangat besar faedah dan kuasa-Nya lebih-lebih dalam dunia akhir zaman yang jahat, kita hanya bisa tahan dan tumbuh dalam rencana Allah, kalau bisa bersekutu dalam Roh dengan saudara-saudara kita dalam persaudaraan tubuh Kristus Yoh 17:21-23.
Petrus dan kawan-kawan diam, tidak bicara apa-apa tentang peristiwa ini, sebab memang tidak semua orang bisa mengerti pengalaman seperti ini, kecuali orang itu juga dipimpin Roh dengan betul.

KESIMPULAN

Meskipun jumlah orang yang berdoa itu rata-rata tidak banyak, lebih-lebih yang berdoa dalam Roh dan kebenaran, yang garamnya asin, tetapi jangan putus asa, terus bertekun berdoa dengan 3 macam pola (hubungan baik, doa bilik dan senantiasa). Jagalah supaya pengurapan di atas kepala kita tidak hilang tetapi makin bertambah, maka hidup ini akan indah, sebab orang yang dipimpin Roh itu berjalan dalam jalan Tuhan dan banyak (semua) rencana-rencana Allah yang indah, yang begitu banyak, akan kita alami 1Kor 2:9 yang sudah disiapkan bagi kita, kalau kita berjalan dalam Roh. Inilah pengalaman-pengalaman ajaib dalam Roh, untuk menguatkan dan menumbuhkan rohani di tengah-tengah dunia yang sangat keji.Kita juga akan makin tumbuh, makin berkenan pada Bapa dan makin seperti Kristus yaitu Putra manusia yang sempurna.

Nyanyian

Hadirat-Mu, hadirat-Mu, p’nuh damai (Berachah No.69)
HadiratNya p’nuh sukacita (Berachah No.6)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top