M4535 – 2Korintus 5:16-17 Tabiatku, Baru atau Lama?

I. PENDAHULUAN

Kalau kita ada dalam Kristus, kita ada-lah ciptaan yg baru, yg lama sudah lenyap, sudah kita tinggalkan, semua sudah menjadi baru. Kita hidup dgn hidup yg baru. Hidup yg dahulu hidup dalam daging, penuh iri, benci, ber-nafsu, suka puji dan dosa2 lainnya, tetapi semua itu sudah lenyap, kita ganti hidup dalam cara baru seperti Kristus, Putra manusia Yesus yg hidup dipimpin Roh bukan menurut daging.

Tetapi bagaimana cara hidup kita sekarang? Apa sama dgn hidup lama atau sudah berubah menjadi hidup baru atau campuran? Kita harus bisa menilainya dgn tepat dalam terang Firman Tuhan.

Kita harus bisa membedakannya, sebab kalau tidak, maka hidup kita akan campuran lama dan baru atau tetap hidup lama, “si Djoni yg lama”, sebab tidak mengerti dan tidak bisa membedakan. Sampai di mana kita mengerti oleh pimpinan Roh Kudus, sampai disitu kita bisa berubah men-jadi baru sesuai dgn pengertian Fir-man Tuhan yg sudah kita dapat dari Firman Tuhan Mat 13:23. Sebab itu kita mendapatkan orang2 Kristen yg tetap hidup lama, ada yg campuran dan ada yg sudah ganti dgn hidup baru.

Kita termasuk yg mana? Bisakah kita mengenali hidup kita ini, apakah ini tabiat lama atau baru, atau cam-puran?

Tabiat bisa berubah?

Dunia: Tidak bisa. Sangat sulit atau hanya sesaat kalau perlu. Macan tua, tetap macam.

Tuhan: Bisa, sesudah lahir baru, bahkan bisa tumbuh sampai sem-purna seperti Putra manusia Yesus, seperti Allah 1Kor 11:1.

II. CARA UNTUK BERUBAH

JADI HIDUP BARU

1. Percaya dan bertobat sungguh2 sampai betul2 lahir baru. Yoh 3:3,5. Sehingga yg lama lenyap, ganti yg baru, lahir anak Allah Yoh 1:12. Pen-ting sekali betul2 bertobat jadi baru, dibangkitkan Bapa Rom 6:4, lalu penuh dipimpin Roh sesudah baptisan Roh Kudus.

2. Mau terus hidup di jalan sempit dalam pimpinan Roh Kudus, baik ber-pikir, berkata, bertindak dan limpah dgn 7 KPR (Kebutuhan Pokok Rohani, yaitu SSS DIAM = Suci, Salib, ber-Sekutu, Doa, Iman, Alkitab, dan Mela-yani; Ini cara hidup dalam Ruangan Suci).

Tabiat baru adalah cara hidup dipimpin Roh di jalan sempit, tidak lagi menuruti daging atau kehendak dan perasaan sendiri, tetapi semua-nya menurut Roh.

3. Dalam segala segi hidup, isti-mewa dalam pencobaan dan peng-olahan, terus menang dipimpin Roh, yaitu: tidak bereaksi dosa,  terus ber-tanya2 akan Roh Kudus 1Taw 16:11, dan taat akan pimpinanNya.

4. Terus tekun, setia sampai akhir Mat 24:1-3, sehingga terus ber-tum-buh sampai menjadi seperti Kristus = sempurna, ini rencana dan kehendak Allah Mat 5:48, Yoh 10:35. Jangan sampai mulai dalam Roh berakhir dalam daging seperti Simson, Salomo dll Gal 3:3-4. Tetapi tetap hidup baru dalam semua segi hidup dan terus meningkat sampai ke akhir bertemu Tuhan secara pribadi atau bersama.

Kita berubah jadi hidup baru dan setia sampai akhir, tidak sulit, sebab kalau mau sungguh2, Allah sanggup me-nolong kita sehingga sanggup dan berhasil sampai ke akhir!

5. Saling menasehati dgn kasih dan rendah hati. Dalam tubuh Kristus kita perlu saling menasehati dgn kasih dan rendah hati (misalnya diantara suami-istri, jangan dgn benci, sakit hati, dan dll). Orang yg tidak mau menerima nasehat, tetap tinggal da-lam dosa2nya yg makin besar Mat 7:1-5. Perlu saling menasehati, sebab ini sangat penting dalam memperbaiki tabiat secara praktis, baik dalam keluarga, kelompok kecil dan Gereja, lebih2 diantara orang2 yg selalu dekat satu sama lain. Orang lain lebih jelas bisa melihat kekurangan2 kita, se-hingga kalau ada saling menasehati dgn kasih dan kesucian yg tulus, supaya tabiat kita bisa cepat tumbuh sampai seperti Kristus.

III. DALAM HIDUP PRAKTIS

SEHARI-HARI

Ini sangat penting, menjadi cahaya ki-ta di tengah2 dunia yg gelap (menjadi garam dan terang dunia Mat 5:14-16). Orang2 tidak tanya kesetiaan ibadah, pelayanan atau berapa banyak me-ngerti Firman Tuhan, tetapi orang2 melihat perbuatan dan tabiat kita di tengah2 orang banyak, Tuhan diper-muliakan atau dihojat itu oleh per-buatan, kesaksian hidup kita Mat 5:16, Rom 2:24. Sebab itu perlu kita perhatikan jangan jadi batu sontohan, tetapi sebaliknya jangan di-buat2 atau pura2, satu kali akan ketahuan dan akibatnya lebih parah sebab ternyata tabiat barunya pura2, palsu. Jangan lupa tabiat baru itu sesuai dgn Firman Tuhan dan kesimpulannya adalah kasih (bukan benci, itu salah, itu tipu daya iblis). Pengertian ini penting un-tuk check-up tabiat kita, semua tabiat baru itu ada kasih Kristus, bukan ben-ci, itu dari iblis, sekalipun tampaknya manis.

Tabiat baru itu tidak bercampur dosa (dusta, iri, benci, JMPE dll, juga ada pengorbanan, penygkalan diri, itu yg betul). Mau menygkal diri itu mutlak perlu, sebab tabiat baru itu bertentangan dgn daging, kalau tidak mau menygkal diri, tabiat baru tidak keluar! Setiap dosa adalah celah un-tuk iblis yg akhirnya bisa jadi perke-lahian, fitnah dll. Jangan sampai ter-tipu iblis, terus dipimpin Roh dan lim-pah Firman Tuhan kita akan bisa terus lepas dari tipu daya iblis 2Kor 2:11.

Tabiat yg lemah dan kuat. Karena masih tumbuh, belum semua tabiat jadi matang ber-sama2. Meskipun de-mikian tidak ada dosa dalam hati/ pi-kiran. Mungkin sabar atau rendah hati dll kurang, tetapi pencobaan yg di-izinkan Tuhan juga tidak lebih dari kekuatannya dan dalam hati mereka tetap tidak mau simpan dosa apapun, tidak mau benci dll. Sebab itu kita harus terus ber-jaga2 yaitu dipimpin Roh. Misalnya seorang dalam hal uang cukup kuat, tetapi dalam kesucian bu-jang/ nikah lemah, jangan menyerah, jangan berdosa dalam hatipun. Tuhan tidak pernah salah mengizinkan se-mua itu terjadi. Jangan mengakui dan menyerah pada kelemahan, tetapi dgn iman katakan, dalam Kristus saya kuat 2Kor 12:10. Sebab semua yg lama sudah lenyap diganti yg baru, tetap kuat dalam Roh Fil 4:13, Zak 4:6

Memang itu tampak lebih jelas, sebab merasakan sakit salib yg ditang-gung. Misalnya orang yg “lemah” da-lam sombong, sedikit tersinggung su-dah sakit sekali untuk dagingnya. Tetapi jangan bereaksi dosa, tetap kuat di dalam Tuhan, sebab bukan kuat kita, tetapi kita kuat dgn kuasa Roh Kudus, pikul terus dgn sukacita dan yakin, bisa menang, tidak lebih dari kekuatan kita 1Kor 10:13. Begitu “kelemahan” lainnya, jangan diakui, tetapi dgn iman katakan, saya kuat di dalam Kristus. Kalau belum kuat, terus berdoa dalam Roh sehingga imannya makin kuat 1Kor 14:4. Seperti Yosua, Kaleb, tidak takut sebab percaya Bil 14:9. Jangan melihat dan berpikir dgn akal, tetapi dgn iman akan janji Tuhan, maka kita pasti menang dgn Tuhan, Tuhan Maha kuasa! Zak 4:6.

10 pengintai bicara dgn akalnya bahwa mereka pasti kalah, dimakan musuhnya Bil 13:32-33.

Ini menjadi celah lebar untuk setan masuk mempengaruhi seluruh Israel berontak minta kembali ke Mesir, seluruh Israel jadi kacau! Jangan bi-cara dgn akal dan pengalaman, tetapi dgn iman, sebab kita hidup dari iman kepada iman. Bersyukur atas semua kemenangan yg sudah Tuhan berikan, ceriterakan ber-ulang2, sebab itu te-tap akan terjadi lagi Maz 105:1-2.

Tuhan tidak berhenti, sesudah me-nolong kita satu kali, tetapi Ia akan terus bekerja sampai ke akhir Fil 1:6. Sebab itu ceritakan kemenangan dari Tuhan ber-ulang2, itu akan di-ulang2 kembali dalam hidup kita sampai terakhir.

Lemah atau kuat itu bukan ter-gantung dari kita, tetapi dari penger-tian dan iman kita! Sebab itu kita perlu belajar Firman Tuhan baik2 da-lam pengurapan Roh Kudus sehingga kita mengerti lalu mengalaminya! Misalnya Musa itu orang indah, tetapi dalam hal lemah lembut ia gagal, ia seorang yg keras, tanpa ampun, waktu ia melihat orang jahat dgn se-we-nang2ia marah dan membunuhnya Kel 2:11-12. Waktu itu Musa belum mengerti tentang lemah lembut, apalagi ia pembesar, mudah marah. Tetapi sesudah ia berjalan dgn Tuhan, ia mengerti dan menjadi orang yg paling lemah lembut di dunia Bil 12:3. Sebab itu kita perlu mengerti segala sisi tentang setiap tabiat baru, juga bedanya dgn tabiat lama, maka dgn Roh Kudus, kita dapat melakukan tabiat yg baru. Bukan oleh kekuatan kita sendiri, tetapi dgn kekuatan dari Tuhan, melakukan tabiat baru yg su-dah ada di dalam roh kita, dgn iman. Kita perlu mengerti dgn betul supaya bisa melakukannya dgn kuasa Roh, dgn tidak salah, bertindak menurut tabiat baru yg sudah ada dalam kita dgn kekuatan dari Roh Kudus 2Kor 5:17 tabiat baru sudah ada dalam kita, lakukan!Sebab itu kita harus tumbuh dalam pengertian Firman Tuhan, dari Kejadian sampai Wahyu dalam peng-urapan Roh Kudus, sehingga Firman Tuhan jadi daging jadi hidup kita, sangat indah! Yoh 1:14a.

Jumlah tabiat baru terlalu banyak, sulit dihitung, untuk setiap segi hidup, dalam hal kecil dan besar, bahkan mulai dari pikiran itu sudah disucikan. Sedikit berpihak akan dosa dalam pikiran, Roh Kudus sudah ingatkan, dan yg taat, langsung membuangnya sehingga kita tetap tinggal dalam ke-sucian. Ada penggolongan dosa dalam 3 bagian dalam 1Yoh 2:16, itu me-nguntungkan dan kita menghadapinya dgn tabiat baru, yaitu kejemawaan hidup, cinta uang dan nafsu2 sex (3TA = harTa, tahTa, waniTa). Tetapi Firman Tuhan itu lengkap menerangi seluruh segi hidup kita; pembukaan penger-tian Firman Tuhan (dari Kejadian sam-pai Wahyu) itu lampu yg menyoroti semua segi2 tabiat kita. Sebab itu tekun berdoa dalam Roh dan kebe-naran, maka Roh Kudus mengambil-kan ayat yg tepat dari Kejadian sampai Wahyu Yoh 14:26, sehingga kita tahu mana yg salah dan betul, dan hidup benar di hadapan Tuhan (pelajaran Mencintai Alkitab).

IV. KEBIASAAN SEHARI-HARI

Seringkali dgn tanpa sadar, ada banyak kebiasaan se-hari2 baik bicara, sikap, perbuatan dari hidup lama yg terus dibawa sesudah lahir baru. Ini harus kita perhatikan, sebab sekalipun kecil, bisa jadi peluang dan pintu ma-suk untuk iblis!

Kalau kita limpah Firman Tuhan, itu jadi pelita untuk segala segi hidup ki-ta, baik sikap, pikiran, kata2 dan se-gala macam kebiasaan itu diterangi dgn Firman Tuhan, sehingga kita tahu mana yg dosa dan langsung dibuang (harus ada kemauan, lebih2 mem-buang kebiasaan yg sudah jadi tabiat yg salah) dgn iman seketika itu juga Ibr 3:15. Misalnya cara melihat dan mendengar, langsung menuduh, pra-sangka, marah langsung menghukum dll, itu semua harus disaring, tanya Tuhan.  Kalau ada “kuman dosa” lang-sung dibuang, sehingga tidak sampai dikotori oleh mata, telinga dan pera-saan hati kita, juga oleh panah2 ber-api yg langsung masuk pikiran, sehing-ga segala kebiasaan yg jelek lansung dibuang, ganti tabiat baru sesuai Fir-man Tuhan yg jadi daging!

Kalau tidak, akan timbul reaksi dosa dan tabiat lama muncul kembali! Orang sombong itu muda tersinggung dan mudah timbul iri, kalau tidak dibuang kebiasaan/ tabiat kecil ini bisa membinasakan dgn dahsyat se-perti Saul yg iri, tersinggung oleh nya-nyian perempuan2 Israel. Akibatnya sangat mengerikan, masuk Neraka, padahal semua orang bisa tersinggung dan iri, tetapi akibatnya tergantung reaksi masing2. Langsung mencap seorang lalu bereaksi dosa, misalnya: kikir, sombong, pencuri, penipu, pura2 dll dan dgn tidak sadar ini berlanjut dgn dosa dalam pikirannya yaitu ben-ci, marah, dendam, dsb. Bisa men-diagnosa dgn tepat itu penting dalam semua ibadah pelayanan kita, tetapi jangan bersambung sebagai hakim Yak 4:12 yg menjatuhkan hukuman (hanya Tuhan yg jadi Hakim dan membalas Rom 12:19), tetapi sebagai Tabib seperti Kristus Mat 9:12, yaitu bagaimana kita bisa menyembuhkan-nya dari “penyakitnya” ini dgn hikmat dan kuasa Allah, dgn belas kasihan dan mendoakannya dan sikap yg betul seperti orang Samaria Luk 10:33.

Suka sembunyi, lain di muka dan di belakang, ini biasa di mana2 tetapi orang beriman harus sama di muka dan belakang, jujur. Memang resiko lebih besar, sebab ini perlu:

1. Terus terang.

2. Berani bicara menyalahkan semua yg salah Ef 4:31.

3. Tidak boleh jadi anjing kelu Yes 56:10, harus menjadi berkat Yak 4:17.

4. Ini perlu hikmat dan kuasa Roh Kudus untuk bicara dan menghadapi reaksinya. Tetapi kalau kita mau, le-bih2 pada orang yg rohani yg indah, itu menjadi berkat Ams 9:8, Maz 141:5, Tit 1:9, Yez 3:21, Ams 3:12; 15:10. Orang menegur, bisa celaka se-perti Yohanes pembaptis menegur He-rodes, tetapi Natan menegur Daud ti-dak demikian. Jangan takut pada orang, tetapi jangan kasar, lemah lembutlah seperti Musa pemimpin be-sar tetapi hatinya lembut.

V. BICARA TANPA SALAH

Ini ukuran orang yg sempurna Yak 3:2. Tetapi ini bukan berarti sebab kita belum sempurna, lalu boleh bicara dgn banyak salah, bicara seenaknya, bukan. Tetap harus hati2, sebab:

1. Nasib ditentukan oleh perkataan kita Maz 34:13-15. Sebab orang akan makan dari buah mulutnya Ams 18:20-21.

2. Dalam banyak bicara ada banyak salah Ams 10:19.

3. Akibat kata2 yg salah itu sampai kiamat, tetapi diadili Mat 12:36-37, kecuali dibereskan sampai tuntas.

4. Jangan bicara sembarangan, bica-ra jauh lebih mudah dari menanggung akibatnya. Cepat mendengar, tetapi lambat bicara dan lambat marah Yak 1:19.

5. Kata2 itu berasal dari hati. Segala dosa dalam hati bisa dikeluarkan dgn kata2 dan perbuatan, sebab itu hati kita harus betul2 disucikan.

6. kata2 kita tidak tersembunyi, te-tapi berdiri di hadapan Allah Yer 17:16. Ingat menghapus kata2 itu le-bih sulit dari bicara, sebab itu jangan sembarangan bicara, bisa banyak celaka.

Ada banyak nasehat Firman Tuhan tentang kata2. Minta pada Tuhan seorang Penjaga di mulut ini supaya hidup jangan celaka Maz 141:3, yaitu dgn kelimpahan Firman Tuhan dan Roh Kudus, juga dgn saling nasehat, supaya kita makin berkurang dalam bersalah dgn mulut, itu jalannya me-nuju kesempurnaan Yak 3:2-3. Sebab itu sangat penting mengendalikan li-dah ini. Berpikir dan tanya Tuhan se-belum menyahut, minta karunia2 Roh Kudus, maka kata2 kita akan penuh dgn hikmat dan kuasa Allah, bisa jadi berkat bagi yg mendengar dan bagi kita sendiri, jangan bicara salah jadi celaka bagi semua.

VI. TABIAT DALAM DAN LUAR

Di dunia ini memang lazim berbeda, tetapi Tuhan tidak mau hanya luarnya bersih Mat 23:25-26, itu tetap orang dosa, anak iblis sebab sumbernya te-tap dosa. Allah tidak menghendaki hal ini, apalagi sebagai kuburan putih Mat 23:27. Orang Parisi dari luar adalah orang yg sungguh2 rohani, tetapi di hadapan Allah adalah anak iblis, warga negara Neraka Mat 23:15. Caranya nomer satu dgn lahir baru, ganti tabiat ilahi sebagai anak2 Allah. Baru sesudah itu tabiat kita harus diperhatikan supaya  dalamnya tetap benar dan berkenan pada Allah dan juga luarnya dibersihkan. Sebab itu orang benar itu dimana saja, dalam hal apa saja dan kapan saja tetap suci dan berkenan pada Tuhan. Sekalipun ada kesempatan untuk menuruti da-ging, tidak akan jatuh dalam dosa sebab tabiat di dalam benar di ha-dapan Allah, dan dgn Tuhan pasti bisa menang. Seringkali tabiat luar dalam dunia dihubungkan dgn sukses2 dan kemuliaan dari luar. Orang dunia ha-nya berpikir tentang kebesaran dan kemuliaan dari luar, sukses, kaya, ter-hormat, besar, dan untuk itu ia men-jaga tabiat yg baik dari luar. Tetapi orang beriman tidak tergantung dari sukses dan kebesaran yg di luar. Ini prinsip orang yg berkenan pada Allah seperti Yohanes pembaptis Yoh 3:30. Sekalipun ia kecil di hadapan manusia, dianggap orang yg tidak berarti se-hingga dgn mudah Herodes membu-nuhnya, tetapi di hadapan Allah ia orang yg sangat besar, sebab ia me-melihara hidupnya benar Mat 11:11.

KESIMPULAN

Tabiat orang dunia dan orang beriman itu berbeda.

1. Tabiat orang beriman itu rohnya jadi baru, anak Allah, bagian dari Allah, tetapi tabiat orang dosa itu hanya luarnya, dalamnya, tetapi orang lama, anak iblis.

2. Nomer satu jadi orang baru dan terus tumbuh seperti Kristus, tetapi luarnya juga harus dibersihkan se-hingga jadi berkat, bukan jadi batu sontohan, tetapi bukan mencari kepu-jian manusia.

3. Kita harus mengenal Firman Tu-han dalam setiap segi hidup supaya jangan ada bagian2 hidup yg melawan Firman Tuhan ataupun yg tidak berke-nan pada Allah. Putra manusia Yesus adalah Anak yg kekasih dan berkenan pada Bapa Mat 3:17, tetapi bagi orang Israel ia seorang penyesat Mat 27:63,23 yg patut dihukum mati di salib. Nyata benar bedanya penilaian Allah dan orang2 Israel yg menuntut Kristus dibunuh. Mereka yakin mereka tidak salah, sampai berani menang-gungkan darahNya pada turunannya. Tetapi yg betul adalah penilaian Allah. Kalau kita mau sungguh2 berkenan pada Tuhan, kita perlu selalu penuh dan dipimpin Roh Kudus, ber-api2 da-lam Roh sehingga lapar dan haus akan Firman Tuhan, mengerti kebenaran Firman Tuhan dalam semua segi hi-dup, sehingga kita betul2 dapat hidup baru dalam semua segi hidup dan ber-kenan padaNya, terus di dalam jalan Allah yg indah untuk kekal. Tabiat ini sangat penting, sebab ini menentukan kemuliaan kita untuk kekal. Dan belajar memakai seluruh jatah hidup kita tumbuh seperti Kristus.

Nyanyian:

Seperti Yesus 2x, itu saja kupinta

Scroll to Top