M4509 – Pengkhotbah 3:1, 11 Tunggu, Semua ada Waktunya

I. PENDAHULUAN

Kita harus selalu siap menunggu kedatangan Tuhan ( pribadi atau bersama ) dan menunggu janji Tuhan! Sebab semua ada waktunya. Kalau belum waktunya, dalam perkara-perkarayang baik atau yang jahat, kita harus menunggu dengan betul. Tetapi jam dan hari berjalan terus tanpa berhenti, juga umur terus bertambah dan rencana Allah juga terus berjalan tidak pernah berhenti atau batal.

Banyak orang menunggu janji-janji Allah yang baik dengan sadar atau tidak, misalnya Yusuf, Abraham, Daud, Daniel dsb, tetapi juga orang-orang menunggu bila perkara-perkara yang jahat dihancurkan dan berlalu. Misalnya Goliat, Yerikho, Babel, bisa berakhir.

Dalam menunggu jangan buang waktu dengan sia-sia, apalagi berbuat dosa dan bersungut-sungut seperti Israel. Ini buang waktu dengan sia-sia. Ini memotong arus waktu, umur dan rencana Allah, sehingga bukan saja hilang kesempatan, tetapi juga merusakkan rencana Allah dalam hidup. Beberapa orang dalam menunggu, menghabiskan waktunya dengan cara yang tampaknya netral seperti terikat dengan HP, tetapi itu selain membuang waktu, rohani tidak dipelihara dan timbul banyak kerusakan sebab ini pergaulan duniawi yang jahat. Kita harus menunggu dengan tidak sampai kehilangan waktu dan kesempatan, sebab semua jalan terus baik waktu, umur ( jatahnya habis ) dan rencana Allah, makin lama makin habis.

II. UNTUK APA ADA MASA MENUNGGU?

a. Untuk pengolahan dan persiapan. Orang yang taat akan Firman Tuhan tetap harus menunggu janji-janji Tuhan, sebab untuk mendapatkannya ada waktunya sendiri-sendiri, karena itu saat yang terbaik Pkh 3:11. Berkat Tuhan kalau diambil atau diterima sebelum waktunya, juga bisa jadi kutuk. Daud jadi raja, Yusuf dapat pahala dari mimpinya dll, kalau diambil sebelum waktunya bisa berubah jadi celaka, misalnya jadi sombong, salah pakai sehingga tidak jadi berkat, tetapi laknat. Semua perkara ada waktunya masing-masing.

Kalau Tuhan bunuh Saul lalu Daud langsung jadi raja, ia akan makin mudah berdosa, sebab belum cukup mahir dalam sengsara Yes 58:3. Juga Putra manusia, diatur keluar pelayanan waktu berumur 30 tahun Luk 3:23. Perlu waktu untuk tumbuh, apalagi harus tanpa cacat cela.

b. Tuhan memberi masa kemurahan yang cukup untuk bertobat. Kalau perkara yang jelek, misalnya hukuman terjadi sebelum waktunya, orang-orang belum bertobat, sehingga tidak selamat.

Dalam segala perkara Allah berharap kalau bisa semua orang selamat 2 Pet 3:9. Kalau kakak-kakak Yusuf dihajar sebelum waktunya, mereka tidak bertobat justru melawan Allah. Juga sesudah bertemu Yusuf, masih harus menunggu satu kali lagi sehingga mereka bisa merenungkan nasibnya dan mau bertobat sebab sudah sadar.

Kita tidak bisa mengerti perbuatan Allah dari permulaan sampai akhir Pkh 3:11b. Semua tahap-tahap hidup kita dan dunia ini sudah diatur Tuhan dengan teliti seperti yang ditulis dalam nubuat-nubuat Allah dalam Alkitab, bahkan sampai tanggal hari kiamat. Tahta Putih yang Besar, juga kedatangan Tuhan I dan II dll, semua sudah diatur oleh Allah dengan tepat dan ajaib, sebab Dia adalah Allah yang maha tahu ( tahu sebelumnya ) dan maha kuasa dan kasih adanya. Peraturan Allah yang paling tepat dan sempurna, sebab itu kita perlu mengerti apa dan bagaimana cara menunggu dengan betul.

Rencana Allah tetap berjalan dan bagaimana orang yang ikut atau melawan rencana Allah? Kesalahan besar dibuat oleh Yacob sehingga rencana Allah dalam hidupnya hilang selama lebih kurang 22 tahun. Coba ia tetap percaya dan terus berjalan dengan Tuhan, ada perkara-perkara yang indah dari rencana Allah akan dinikmati. Rencana Allah bagi Yacob hilang, 22 thn, untung selama itu ia tidak berbuat dosa, bisa batal seluruh rencana Allah di dalam hidupnya. Yusuf dalam masa menunggu yang tepat sama, ia justru mau diolah dan dipersiapkan, sehingga dalam masa menunggu ia tidak nganggur, atau hidup sia-sia, apalagi kalau masuk dalam jerat dosa, tetapi dalam masa itu ia dipersiapkan dan diolah untuk bisa menerima perkara-perkara besar dari Allah yang amat indah. Ia tidak benci, tidak dendam pada kakak-kakaknya, tetapi hidup jujur, suci; juga sebagai budak Potifar, juga sebagai orang terpenjara, hidupnya taat akan Tuhan, sehingga jadi begitu mulia, tetap suci, benar di hadapan Allah.

Bisa menunggu atau tidak, kita tetap ikut arus rutin dari jam, umur hidup kita, dan rencana Allah yang terus berjalan, dan tidak pernah berhenti sedetik pun! Sebab itu jangan memakai masa menunggu “wajib” ini dengan bodoh dan sia-sia seperti Yacob tetapi mau diolah dengan benar seperti Yusuf, sehingga tampak benar bedanya.

Saul tidak mengerti dan melawan nubuatan Samuel waktu ia berbuat salah, tidak mau menunggu Samuel 1 Sam 13:13, semua perbuatan-perbuatannya melawan hukum-hukum Allah, itu keluar dari rencana Allah sehingga binasa.  Jangan menunggu pertolongan atau rencana Allah sambil nganggur, apa-lagi hanyut dalam dosa sehingga kehilangan rencana Allah dan binasa.

III. BAGAIMANA BISA IKUT RENCANA ALLAH YANG SEMPURNA DAN INDAH?

Tentu ini untuk anak-anak Allah Yoh 1:12 sudah lahir baru ( bukan untuk orang yang tidak mau percaya, mereka tidak mengalami rencana Allah, tetapi tertarik dalam rencana iblis sampai binasa ). Cara yang betul:

A. Percaya dan mau taat pada Firman Tuhan, enak atau tidak.

B. Hidup di ril Tuhan.

C. Mengerti rencana Allah yang sudah terbuka dan taat.

III.A. PERCAYA DAN TAAT PADA FIRMAN TUHAN

Nomer satu kita harus hidup selalu benar di hadapan Tuhan. Yoh 8:36, Gal 5:1. Kalau kita berdosa, setan masuk dan menyesatkan serta menarik kita makin jauh dari rencana Allah, seperti Saul.

Tuhan memelihara hidup kita sangat teliti sampai rambut kita terpelihara Mat 10:30. Sebab itu enak atau tidak enak, mengerti atau tidak mengerti, kita harus taat akan Firman Tuhan. Yacob merasa sangat tidak enak, susah, kecewa dan terpukul, sebab itu ia putus asa dan minta mati saja. Kalau ia bertekun berdoa dan tanya-tanya pada Tuhan, pasti Tuhan tolong seperti Elia yang putus asa minta mati dan dikuatkan oleh menu Surga dua kalidalam sehari 1 Raj 19:4-6. Harus ada kemauan untuk selau taat Luk 12:57.

III.B. HIDUP DI RIL ( JALAN TUHAN )

Kita harus mengerti atau menemukan kehendak Tuhan, yaitu tahu jalan Tuhan. Sebetulnya tidak sulit, asal sungguh-sungguh mau, tanya Tuhan, Tuhan akan menunjukkan. Kalau kita terus bertumbuh dalam pengertian Firman Tuhan, bahkan dengan 2 gomer seperti Elia dan terus dipimpin Roh Gal 5:16-17 dalam kesucian ( menurut Roh, bukan menurut daging ), maka kita akan taat dan bisa terus di ril Tuhan, sehingga mengalami janji-janji dan rencana Allah yang indah dan sempurna. Jangan hidup di tingkat Halaman ( jatuh bangun dalam dosa, pertumbuhan rohaninya macet ). Orang seperti ini akan di injak-injak oleh segala perkara dalam dunia, lebih-lebih oleh umpan iblis, keluar dari rencana Allah. Untuk mengalami rencana Allah, kita harus hidup dipimpin Roh ( di tingkat Ruangan Suci ) dan limpah dengan 7 KPR. Hidup orang benar yang dipimpin Roh, dalam kesucian ( ini di rilnya Allah ) dan mereka yang hidup dalam dosa, sekalipun sama-sama orang Kristen, nyata benar bedanya. Hanya mereka yang jalan di ril Allah akan masuk stasiun-stasiun rencana Allah yang makin indah, meskipun mengalami hal-hal yang tidak enak itu termasuk pengolahan. Jangan bereaksi dosa, tetapi tetap hidup suci, jalan dengan Allah.

Yacob hidup dengan sia-sia selama 22 thn, sehingga rencana Allah yang indah, yang sudah disediakan Allah baginya dalam waktu 22 tahun itu hilang!.

Elia terus jalan di ril Tuhan. Waktu musim kelaparan ia tinggal di sungai Kerit selama 1 tahun ( 1 Raj 17:7 TL ) dan sisanya di rumah janda Sarfat, mungkin sebelum di sungai Kerit ia tinggal di rumahnya atau tempat lain. Selama 3,5 tahun Elia tidak hidup sia-sia, tidak buang waktu. Sekalipun tidak ada target dalam waktu itu, tidak tahu apa yang harus diperbuat, tetapi Elia hidup hanya lebih kurang 30 thndengan Allah ( Henokh hidup selama 300 tahun dengan Allah ) dan mereka dipersiapkan, sehingga jadi sempurna. Tidak dijelaskan lengkap, tetapi kalau kita berjalan dengan Allah, dipimpin Roh, kita bisa pakai waktu baik-baik dengan sangat efektif, apalagi dalam Wasiat Baru semua sudah digenapkan ( jauh lebih heran daripada zaman Wasiat Lama ), sehingga kita bisa dipimpin dalam Firman Tuhan, dipimpin Roh, dalam persekutuan dan pelayanan dalam tubuh Kristus dll, sehingga tumbuh dengan cepat sesuai rencana Allah. Untuk bisa mengerti 1 atau 2 ayat ( misalnya Ibr 6:1, 19 ) itu perlu banyak waktu bersekutu, lalu bagaimana melakukannya. Juga untuk berdoa dalam Roh dan kebenaran senantiasa, serta untuk ibadah dan pelayanan, sehingga rencana Allah dalam jatah hidup kita bisa selesai.

Hidup dipimpin Roh itu tidak menghabiskan atau memakai waktu dengan salah, tetapi justru kita diolah dengan efektif dalam Roh. Mereka yang tidak mau korban waktu untuk ibadah ( onsite ) dan pelayanan, biasanya mereka memakai ( membuang ) waktu untuk yang sia-sia dalam dosa. ( Kalau untuk sekolah, bekerja, bahkan untuk HP masih beri waktu limpah, tetapi untuk Tuhan tidak mau korban ), sayang, bodoh dan rugi besar! Sebab itu Tuhan berkata: cari dahulu kerajaan Surga dan kebenaran-Nya Mat 6:33, terus mengejar perkara-perkara dari Atas Kol 3:1-5, sehingga kita tetap tinggal dalam sejahtera, sukacita Allah ( Fil 4:4, 7, Yoh 4:14; 7:28, dan terus diolah, sehingga bisa mengalami rencana Allah yang indah jasmani dan rohani ) dan terus tumbuh sampai kepada puncak rencana Allah.

Jangan jatah hidup kita yang terbatas ( sudah tertentu ) hilang dengan sia-sia bahkan direbut iblis, tumbuh dalam rencana kesukaan dosa dan duniawi yang fana, rohaninya rusak.

Dalam menunggu hal-hal yang sulit dan ancaman-ancaman, terus dipimpin Roh sehingga bisa mengalami pengolahan dan latihan supaya kuasa Allah dalam hidup kita makin limpah seperti lima gadis bijak ( ligabis ) yang dalam pencobaannya tetap limpah dengan urapan dan kuasa Allah dalam seluruh segi hidup ( bukan hanya dalam segi-segi rohani ). Misalnya Abraham, istrinya diambil Abimelekh sebab kebodohan dan ketakutannya. Tetapi Abraham harap Tuhan, maka kuasa Allah menegur Abimelekh dan mengembalikan istri Abraham. Hadapi semua problem dengan berharap pada Tuhan, limpah peng-urapan dan kuasa dalam doa dan berjalan dengan Tuhan Kej 20:3. Dalam peperangan dan keadaan yang sulit, Daud bertanya-tanya akan Tuhan lalu taat melakukannya dalam pimpinan Roh 1 Sam 30:8, sehingga ia menang, tetap di ril Allah dan mengalami rencana Allah yang indah.

Jangan nganggur karena buang waktu untuk perkara-perkara duniawi atau bersusah hati. Terus aktif dalam 7 KPR dan dipimpin Roh memelihara hidup rohani sehingga tumbuh terus dan itu berarti di ril yang betul, kita menunggu dengan betul seperti Elia, sehingga Elia ( hanya lebih kurang 30 tahun atau lebih) bisa jadi sempurna Henokh butuh waktu 300 tahun Kej 5:21-24. Nehemia yang sesudah menunggu lama diizinkan oleh raja Artahsasta pulang ke Yerusalem untuk membangun pintu gerbang dan pagar tembok Yerusalem. Sekalipun sulit, tetapi dengan pimpinan Tuhan, Nehemia dan orang-orang Israel membangun dengan  satu tangan bawa cetok, satu tangan lagi bawa pedang, tetapi mereka terus mengerjakannya Neh 2:6; 4:17. Kesempatan terbatas, waktu, umur dan rencana Allah jalan terus, sebab itu jangan buang waktu, lebih-lebih waktu menunggu pertolongan Tuhan, terus jalan dengan Tuhan, dipimpin Roh, sehingga sekalipun menunggu, tidak nganggur, tetapi terus maju dalam rencana Allah seperti Elia. Jangan macet seperti Yacob, jangan bersungut-sungut dan melawan Allah seperti Israel di padang gurun, maka kita bisa tetap ikut rencana Allah yang indah, mengalami janjiNya secara jasmani dan rohani jadi indah sampai kekal seperti Daniel, Yusuf dll. Jangan buang kesempatan dalam keadaan apapun, bahkan tebus waktu Ef 5:16 KJ, untuk terus tumbuh dalam tingkatan kesucian yang makin tinggi, iman yang bertumbuh, pengertian Firman Tuhan yang terus bertambah ( Ingat Mat 13:23 ) sehingga kita siap menghadapi ujian yang makin meningkat sampai ujian akhir zaman ( tingkat sempurna ).

Mordekhai dalam negeri tawanan di Babel menghadapi banyak kesulitan dari segala pihak, hampir-hampir tidak ada jalan keluar waktu Haman marah dan mau membunuh seluruh bangsa Mordekhai. Mereka sungguh-sungguh doa puasa selama 3 hari dan mencari Tuhan. Tuhan selalu punya jalan yang tidak terduga, tetapi sangat ajaib dantepat, sehingga mereka lepas. Bahkan Haman dan orang-orangnya binasa sehingga hari kemenangan itu dirayakan jadi hari raya purim Est 9:32. Kita harus punya pengalaman Purim dan tetap jalan dengan Allah sehingga pada waktu perlu Tuhan akan membuat Purim yang kedua dan berikutnya dengan cara-caraNya sendiri. Jangan buang waktu, atasi semua pencobaan dan kesukaran dengan cara Alkitabiah, bukan dengan cara-cara duniawi dan backing manusia, sebab itu akan dimasuki setan, sehingga rohani merosot dan kemudian gagal. Tetapi dengan pengalaman Purim, maka di hari-hari yang lebih sulit Tuhan punya Purim yang lebih hebat, asal kita tumbuh dalam rencana Allah.

III.C. MENGERTI RENCANA ALLAH YANG SUDAH TERBUKA DAN DITAATI

1. Titik penentuan terakhir Yoel 3:14. Kita harus tahu tujuan terakhir adalah puncak rencana Allah di akhir zaman dan itu butuh hidup bersedia dalam seluruh jatah umur kita. Tuhan beri jatah umur untuk bisa mengalami seluruh rencana Allah.  Bahkan kalau bisa dipercepat ( dalam Minggu ke-70 Daniel, masa penamatan rencana Allah, semua pengolahan terakhir akan sangat dipercepat ).

Rencana puncak Ibr 6:19. Kita harus mengerti dan bisa meletakkan sauh pengharapan kita sampai di belakang Tirai; meskipun tidak semua bisa sampai disini, tetapi sedikit sebelumnya sudah sangat indah ( bahkan tempat yang paling rendah dalam Surga ), itu sudah sungguh-sungguh untung dan bahagia apalagi kalau dibandingkan dengan tasik api! Sebab itu bersedialah baik-baik Luk 12:40.

Rencana terakhir waktu bertemu Tuhan secara pribadi ( mati ) adalah satu titik waktu. Tetapi bertemu Tuhan secara global adalah satu garis waktu, yaitu 3,5 tahun I Minggu ke-70 Daniel; ( ini dimulai dari seleksi oleh pedang Tuhan ( Yoel 3:14, Mat 10:34 ) lalu proses penamatan rencana Allah yang limpah dengan fasilitas akhir zaman ilahi lalu pengangkatan ).

Harus bersedia sekarang, jangan tunggu sambil nganggur seperti Yacob ( sia-sia ) atau bersungut-sungut dan limpah dengan dosa seperti Israel di padang gurun, tetapi menunggu dengan bersedia dan tumbuhseperti Elia, Henokh, sehingga ketika datang waktunya sudah tahu dan sudah siap 1 Raj 2:1,5, 1 Tes 5:5, sangat indah. Yang paling penting adalah masa seleksi oleh pedang Tuhan. Seperti lima gadis bodoh ( ligabo ), mereka tidak mengira bahwa mereka akan tertinggal padahal dari luar mereka hampir sama seperti lima gadis bijak. Mereka tidak masuk dalam masa penamatan rencana Allah, dan ditolak Tuhan, sebab keadaannya sama seperti orang-orang yang heran, tetapi ditolak Tuhan dalam Mat 7:23 = 25:12-13. Ternyata meskipun tidak ketahuan, karena pergaulan tersembunyi atau pengalaman waktu menunggu yang salah, diam-diam mereka berdosa yang makin lama makin besar sehingga akhirnya ditolak seperti Mat 7:23. Ini saat penting terakhir yang harus kita hadapi. Kalau kita lulus seperti lima gadis bodoh, maka selanjutnya kita akan tetap sungguh-sungguh bisa diolah sampai ikut pengangkatan.

2. Tanda-tanda kedatangan Tuhan. Kita tidak boleh bersikap ekstrim untuk kedatangan Tuhan, tetapi harus mengerti bahwa makin lama kedatangan Tuhan makin dekat sebab itu kita harus tahu tanda-tanda penting yang sudah dibukakan Allah untuk lebih sungguh-sungguh bersedia dan meningkat dalam kesucian, iman dan kasih kita! Satu gejala yang jelas seperti LGBT adalah tanda kecil di dunia, sekarang hampir-hampir tidak dipedulikan, tetapi ini tanda hari Putra manusia Yesus sudah dekat Luk 17:30, yaitu zaman Nuh dan Lot Luk 17:26-29 = Kej 6:2, dan LGBT dari Sodom Gomora. Ini istilah yang baru populer, inilah salah satu tanda khas mendekati kedatangan Tuhan.

Masih ada banyak tanda-tanda yang makin jelas seperti Wah 22:11, ajaran sesat, banyak kekejian berdiri di tempat yang suci Mat 24:15-16. Bersedialah!

Jangan sampai sisa jatah umur kita justru dipakai untuk hal yang sia-sia, pensiun rohani, apalagi kalau jadi jerat, sebab penuh keinginan perkara-perkara kesukaan dosa seperti lima gadis bodoh.

Juga yang sakit dan cacat, perlu periksa diri dan berdoa pada Tuhan supaya sembuh sehingga bisa me-makai sisa jatah hidup yang masih ada untuk meningkat. Justru pada bagian terakhir hidup ini kita harus meningkat maksimal, lebih dari seluruh hidup yang lalu. Kalau bisa masa terakhir jatah umur kita jadi puncak keemasan yang paling berkenan kepada Tuhan. Mungkin kita baru mengalami 30% atau 50% dari rencana Allah, pakai sisa hidup ini untuk meningkat, sampai dapat menyelesaikan sisa yang belum genap sebisa-bisanya dalam pimpinan Roh Kudus dan 7 KPR dobel.

Scroll to Top