I. PERBEDAAN CARA MANUSIAWI DAN ILAHI
1. Cara manusia, yaitu dgn kemam-puannya. Kemampuan manusia be-lum tentu sesuai dgn hasilnya. Ada yg kemampuannya besar, tetapi gagal, atau kemampuan kecil tetapi berhasil, biasanya mereka berkata: Nasib, atau takdir. Mereka tidak mengerti dan tidak bisamelihat, bahwa dalam dunia yg tidak tampak ada Allah dan iblis, terang dan gelap yg banyak mempe-ngaruhi kehidupan manusia.
Orang berdosa dikuasai iblis yg munafik dan penipu, pembohong, sebab itu orang yg mengandalkan ke-kuatannya sendiri belum tentu men-dapatkan hasil yg sesuai. Sebab dikuasai iblis Yer 17:5.
Pihak yg lain adalah Allah yg Maha besar, kasih dan adil, yg memberi kesempatan manusia untuk memilih Luk 12:57. Banyak orang tidak me-ngerti sifat dan keadaan Allah, yg memberi hasil yg adil sesuai keadaan jasmani dan rohani masing2. Tetapi juga ada kemurahan Allah untuk orang yg akan bertobat, ada kesem-patan ekstra, sebab Allah tidak ingin seorangpun binasa 2Pet 3:9.
2. Manusia hanya mencari yg fana, selama hidup, sebab itu seringkali berani menghalalkan segala cara asal hidup bahagia di dunia. Tetapi cara Allah adalah untuk hidup yg kekal. Kalau untuk hidup sementara 70-80 tahun di dunia saja, itu sia2 Mat 16:26. Sebab itu kalau terpaksa, lebih baik miskin seperti Lazarus, tetapi mu-lia di Surga daripada sebaliknya, tetapi tergantung perbuatan dan kemam-puan pribadinya masing2 Luk 16:19-31. Percayalah akan Allah. Iblis itu jahat, penipu, dan pembunuh Yoh 8:44, Yoh 10:10.
Yg percaya kepada iblis itu tertipu dan akhirnya binasa kekal, sekalipun di dunia mungkin sukses dan mulia sesaat, tetapi penuh dosa dan seng-sara kekal di Neraka Wah 14:11.
3. Kemampuan manusia ber-beda2, tetapi tetap terbatas, tetapi Allah tidak terbatas, sebab Ia Maha kuasa dan Maha besar. Tanpa Allah, semua manusia tetap terbatas dan ada dalam kuasa iblis 1Yoh 3:10. Memang iblis bisa menambah kemampuan manu-sia, tetapi tetap diperhambakan dosa dan akan kena hukumannya dalam Neraka. Tetapi orang yg percaya dan berkenan pada Allah punya kemam-puan yg tidak terbatas sesuai janji2 Allah, istimewa untuk hidup suci, mengalami janji2 Allah istimewa hi-dup yg kekal.
4. Hidup manusia di dunia tidak ditentukan sendiri, tetapi dipaksa, direbut oleh iblis, tetapi Allah yg adil dan Maha kuasa memberi kesempat-an manusia untuk memilih dan Allah jadi Hakim semua mahluk. Sebab itu kalau berusaha sendiri selalu dikuasai iblis, tetapi dgn percaya dan taat akan Tuhan Yesus Kristus, kita berkeme-nangan di dunia sampai kekal.
II. DENGAN KEKUATAN DAN KEMAMPUAN SENDIRI
Semua manusia punya kemampuan yg cukup besar, sebab diciptakan Allah serupa dgn gambarNya Kej 1:27. Tu-han izinkan orang berdosaberhasil, sukses dalam batas2 tertentu, yaitu kalau dosanya belum melebihi batas. Ada banyak sukses yg dicatat misalnya menara Babil hampir berhasil penuh, tetapi sesudah kesombongan dan do-sanya melebihi batas, maka Tuhan menghentikannya.
Kalau setengah2 dan gagal itu biasa, sebab manusia terbatas dan ada iblis si pembohong dan pembu-nuh yg menguasai dan membinasakan manusia yg tidak mau bertobat lagi, dikuasai oleh bapaknya (1Yoh 3:10), tetapi tetap dalam pengawasan Allah. Mereka yg satu kali akan bertobat, diberi kesempatan, sebab Allah tahu yg akan datang dan mengharapkan se-mua selamat, dan sanggup menyela-matkan semua yg mau percaya 2Pet 3:9.
III. CARA ILAHI
Manusia harus memilih untuk ikut cara Allah atau tidak (yaitu menurut kehendak sendiri dan ini biasanya sedikit atau banyak dikendalikan iblis, sebab tanpa di pihak Allah, dgn sendirinya orang itu menjadi pihak iblis, anak iblis 1Yoh 3:10. Sebab tidak mau percaya dan tidak mau taat Firman Tuhan. Kita hanya bisa bebas dari cengkraman iblis, kalau kita di pihak Allah Rom 8:31.
A. SYARAT UNTUK MENGALAMI RENCANA ALLAH
yg sudah dibuat Allah bagi setiap orang yg lahir baru; indah di dunia, sampai kekal di Surga. Rencana Allah itu untuk pribadinya, juga untuk rencana bersama dalam keluarga dan dalam tubuh Kristus lokal dan global, sebab semua ditenun jadi satu kesatuan, meskipun tetap ada perhitungan pribadi. Prinsipnya hidup ini suatu penaburan dan akan menuai sesuai dgn penaburannya, baik di dunia dan diteruskan sampai kekal di Surga Gal 6:7-8.
Syaratnya sesudah lahir baru, kita harus:
A.1. Tetap hidup benar di hadapan Allah (MAK DSY) 2Tim 2:15.
Sebab belum sempurna, masih mung-kin berdosa, tetapi harus segera ber-tobat dan kembali dalam kesucian Allah. Mereka yg terus keras hati dalam dosa itu keluar dari rencana Allah dan menjadi mangsa iblis.Tentu jauh lebih baik, tetap benar sepanjang umur hidup kita, sehingga selalu disertai Tuhan dan bisa terus tumbuh dalam rencana Allah yg indah. Kita sendiri boleh punya kehendak dan rencana, tetapi sebagai milik Kristus Fil 1:21, kita akan suka mencocokkan dgn rencana Allah yg jauh lebih indah dan lebih mulia sampai kekal.
A.2. Terus penuh dan taat dipimpin Roh dalam segala segi hidup kita, ini tanda khas anak2 Allah Rom 8:14. Untuk bisa terus dipimpin Roh kita perlu terus, tekun berdoa dalam Roh dan kebenaran senantiasa 1Tes 5:16-18, Yoh 4:23.
A.3. Tekun dan limpah dgn 7 Kebu-tuhan Pokok Rohani yg terus kita butuhkan dan jadi kesukaan orang yg mau terus mencintai Tuhan. Istimewa tumbuh dalam pengertian Firman Tuhan 2Pet 3:18. Orang yg cinta Allah itu cinta akan FirmanNya 1Yoh 5:3.
Orang yg ada dalam pihak Allah, dalam Ruangan suci akan mendapat limpah rahasia Firman Tuhan Mat 13:11, sehingga makin banyak me-ngerti, bisa taat dgn betul sesuai dgn pengertiannya dan makin tumbuh, ber-buah2 Mat 13:23.
A.4. Tentu kita harus setia sampai mati/ akhir, dan terus bertumbuh ma-kin seperti Kristus dalam segala segi-nya. Jangan bosan dgn syarat2 ini bah-kan sampai semua ini jadi kesukaan kita se-hari2 seperti makan minum dan bernafas kita lakukan setiap hari dgn sukacita.
B. TAHU DAN MENUNGGU WAKTU DARI ALLAH
Untuk segala perkara ada waktunya dari Allah Pkh 3:1,11.
Bagaimana caranya kita bisa bertindak masuk dalam waktu Allah yg tepat? Seringkali kita tidak tahu bila waktu-nya jawaban doa atau penyelesaian problem kita tiba. Sebab itu kita harus menunggu, sampai datang waktu dari Tuhan.
Ada beberapa yg perlu kita lakukan selagi menunggu, yaitu:
B.1. Menabur sesuai Firman Tuhan Gal 6:7-8. Jangan nganggur waktu me-nunggu, tetapi menabur dalam Roh terus menerus, dalam setiap ke-sempatan. Orang yg terus menabur, maka pasti ada masa penuaian pada waktunya Kej 8:22, ini hukum Allah, baik yg menabur baik dan yg menabur jahat Ams 22:8, Pkh 11:4.
Memang menabur betul, sesuai kehendak Tuhan itu sakit bagi daging Maz 126:5, 2Kor 9:6.
Yg tidak menabur tidak akan menuai. Pakai setiap kesempatan yg ada untuk menabur dalam Roh, pasti tidak sia2, sebab kita akan menuai pada waktunya. Penaburan yg betul dan limpah itu dasar untuk menuai pada waktunya, yg kita harapkan. Semua yg kita perbuat, baik dosa, baik kesucian dan ketaatan, semua ada penuaiannya yg sesuai. Yusuf tidak tahu bila waktunya ia keluar dalam masa kesukaran, ia tidak tahu tetapi terus menabur dalam Roh, selalu taat dipimpin Roh, maka sesudah sampai waktunya yg tidak diketahuinya lebih dahulu, ia menuai dgn indah. Memang Yusuf menunggu lama sekali (lebih kurang 13 tahun + 9 tahun, jadi lebih kurang 22 tahun), tetapi itu sesuai dgn kemuliaan yg besar yg sudah direnca-nakan Allah baginya. Jangan takut me-nunggu lama dalam kebenaran dan penaburan yg betul, sebab pasti ada penuaian yg sesuai sebab Allah adil, tidak pernah salah, atau terlambat.
B.2. Terus berjalan dalam Roh. Bia-sanya Allah tidak memberitahu waktu-nya, sebab kita harus belajar menung-gu dgn iman, tetapi jangan nganggur, tetap hidup suci dan terus menabur dan melakukan tugas kewajiban kita baik2. Jangan menunggu dgn ber-su-ngut2 atau berdosa apapun, sebab itu jadi penaburan yg jahat, makawaktu dari Tuhan yg kita tunggu2 tidak akan datang, tetapi hukuman untuk persu-ngutan dan dosa2 yg sudah diperbuat itu akan datang. Kalau seorang hidup dalam dosa, jangan harap waktu yg baik dari Tuhan datang, tetapi yg datang adalah masa hukumannya. Elimelekh yg meninggalkan Bethel dan pergi ke Moab, akhirnya tiba pada saat kematiannya, juga Makhlon dan Chillion yg sama seperti bapaknya. Absalom yg makin sombong dan ber-tambah kejahatannya kepada bapak-nya, akhirnya juga datang waktu un-tuk hukumannya. Tetapi orang yg berjalan dalam Roh, melakukan ke-hendak Roh dalam dirinya pasti tidak sia2 dan akan datang masa penuaian yg indah dari Tuhan.
C. KESEMPATAN
Kita harus ingat bahwa waktu dan kesempatan disediakan bagi orang yg hidup dgn Tuhan, dipimpin Roh untuk bisa masuk dalam rencana Tuhan yg indah.
Kalau tidak, Tuhan lepaskan, maka orang itu tidak punya waktu dan kesempatan atau peluang dari Tuhan, seperti Saul yg keras hati dalam dosa, sebab iri dan benci pada Daud, maka hubungannya dgn Tuhan putus, ke-cuali kalau ia mau bertobat 1Sam 28:6. Kalau putus hubungan, tidak ada waktu atau kesempatan yg disediakan Tuhan. Justru iblis akan masuk dan menggodanya dgn menawarkan ke-sempatan yg cocok untuk kehendak-nya sendiri. Misalnya Saul waktu ia mendengar Daud masuk kota Kehila, itu kesempatan dari iblis untuk mem-bunuhnya, tetapi Saul berkata itu ke-sempatan dari Tuhan, salah besar! 1Sam 23:7. Hati2. Kalau hidup dalam dosa, tidak ada lagi kepekaan men-dengar suara Tuhan sebab putus hu-bungan dgn Tuhan karena dosa Yes 59:2.
Saul memakai kesempatan ini, ia masuk dalam jerat iblis. Akhirnya di kemudian hari iblis menekan dan me-nuduhnya, sehingga ia bunuh diri, iblis langsung mendapatkannya dalam Ne-raka. Juga Yudas waktu mau menye-rahkan Putra manusia Yesus, ternyata mendapat kesempatan yg “baik”. Orang2 Parisi, Imam dll bukan saja setuju, mereka juga memberi uang 30 keping perak (harga 1 budak), se-olah2 membeli Putra manusia Yesus dan Yudas menjualnya.
Ini kesempatan atau pintu terbuka bagi Yudas, ia masuk, memakai ke-sempatan itu dan tidak lama ke-mudian ia binasa!
Jangan lupa, kalau putus hubungan dgn Tuhan karena dosa, tidak ada waktu dan kesempatan dari Tuhan, tetapi kalau ada kesempatan, itu dari setan! Jadi kesempatan dari Tuhan hanya ada kalau kita berjalan dgn Tuhan, Tuhan menolong kita supaya pada waktunya kita mendapat kesem-patan untuk bisa masuk dalam ren-cana Allah. Misalnya Hanna yg sedih sebab tidak punya anak dan dihinakan oleh istri yg lain (ini Wasiat Lama, orang yg keras hati masih dibiarkan Tuhan untuk poligami, tetapi dalam Wasiat Barupoligami adalah dosa zina dan hukuman Allah akan jatuh atas-nya). Waktu itu Hanna bisa bertemu Imam Eli dan itu kesempatan indah bagi Hanna 1Sam 1:16-17,20. Tuhan bisa mengatur semua, memberi ke-sempatan tepat pada waktunya, Hanna masuk dalam rencana Tuhan dgn kelahiran anaknya.
Mordekhai menemukan komplotan untuk membunuh raja, lalu lapor, itu kesempatan dari Tuhan yg buahnya baru dipetik beberapa tahun kemu-dian, tetapi Tuhan tahu semuanya le-bih dahulu dan merencanakan yg baik bagi Mordekhai yg ada di pihak Tuhan Est 6:2-3. Ini kesempatan dari Tuhan dan Mordekhai memakainya baik2.
Bagaimana kita bisa menemukan dan mengenali kesempatan dari Tuhan dan memakainya baik2? Sya-ratnya sama seperti tadi, ada di pihak Allah dan tetap setia, terus dipimpin Roh, lebih2 kalau lulus, naik kelas dalam pencobaan, Tuhan memberi ke-sempatan untuk bisa melompat naik dalam tingkatan tertentu yg lebih ting-gi seperti Mordekhai, menjadi indah, sebab ia tetap di pihak Tuhan (rendah hati, mengakui dgn Tuhan dan terus taat dalam jalan Tuhan). Ia ber-ulang2 meningkat terus sampai akhirnya ia menggantikan Haman, tempat yg sangat tinggi.
Untuk bisa melihat kesempatan dari Tuhan perlu pimpinan Roh Kudus, sebab seringkali kesempatan itu tidak jelas, atau tampaknya tidak berarti, tetapi justru punya arti yg penting dan tepat kalau dipakai. Daud yg cinta Tuhan (cinta FirmanNya) dan tetap memperkenankan Tuhan, melihat ba-nyak kesempatan yg tidak berarti, yg berbahaya dll, tetapi Daud mengenali-nya sekalipun semua orang lain meng-gangap itu celaka besar. Misalnya waktu datang beruang dan singa waktu ia menggembalakan domba2-nya 1Sam 17:34-35 (bukan hanya 2 atau 3 ekor, tetapi sedikit, itu relatif) 1Sam 17:28.
Daud menang melawan singa dan beruang, ini menjadi patokan untuk beberapa tahun ke depan, bisa melihat kesempatan yg sangat berba-haya (Goliat), bahwa itu kesempatan dari Tuhan dan Daud memakainya dan ia masuk dalam rencana Allah yg terbaik! 1Sam 17:43.
Juga waktu Daud menghadapi ke-sempatan emas untuk membunuh Saul, Abisai berkata itu kesempatan dari Tuhan. Tetapi Daud yg ingat Fir-man Tuhan dan oleh terang Firman Tuhan (Maz 119:105) ia bisa melihat bahwa ini kesempatan dari setan 1Sam 26:8-12. Ini kesempatan Daud bisa mengampuni Saul yg adalah raja dan bapak mertuanya, iataat akan Fir-man Tuhan, juga menolak membunuh orang yg (pernah) disiram oleh Tuhan. Ini membuatnya terus meningkat, ma-suk dalam rencana Tuhan yg makin in-dah untuk beberapa tahun kemudian! Ada juga kesempatan yg langsung menjadi hal yg indah, seperti waktu Daud menemukan budak Mesir yg tidak berarti, hampir mati, tetapi jus-tru ini menjadi pintu kemenangan yg besar bagi Daud untuk berperang, sehingga hal2 yg mustahil bisa dime-nangkan 1Sam 30:11. Mengapa Daud bisa mengenali dan bisa memakai ke-sempatan itu dgn tepat? Sebab Daud hidup suci, ingin selalu berkenan pada Tuhan Kis 13:22, dan penuh Firman Tuhan, sehingga tahu mana yg boleh dan tidak, dan selalu ber-tanya2 akan Tuhan 1Sam 30:7, 1Taw 16:11 dll. Ka-lau kita bisa berdoa senantiasa dalam Roh dan kebenaran, maka Roh Kudus akan menjawab pertanyaan kita, apa-kah ini kesempatan dari Tuhan, dan bagaimana cara kita memakai ke-sempatan ini. Teruslah selalu dipimpin Roh!
IV. CONTOH2 LAIN DARI WAKTU DAN KESEMPATAN DARI TUHAN
Contohnya sangat banyak, segala macam bentuk bisa kita lihat dalam Alkitab dan hidup kita masing2, seba-gian sudah disaksikan.
1. Sudah sukses, tetapi sebab tidak pegang Firman Tuhan, kedatangan ingin dan akhirnya batal dan mati. Ini nabi muda yg sukses waktu disuruh Tuhan ke raja Yerobeam. Waktu raja ini ditegur, mezbah untuk berhalanya meledak, tangannya kaku, dst.(Tetapi Yerobeam tidak bertobat dan dibina-sakan oleh dosanya 1Raj 13:1-34). Nabi muda ini sudah sukses, tetapi ia bersalah sebab:
1.1. Ingin akan “suap” dari Yerobeam untuknya, sekalipun sudah ditolak tetap diinginkan.
1.2. Ia melanggar Firman Tuhan utnuk tidak mampir makan.
1.3. Hatinya tidak tulus menjalankan tugasnya, apalagi sebagai seorang na-bi, akhirnya ia mati oleh singa yg “kebetulan” datang tetapi menjadi hukumannya, dahsyat! Sudah sukses, tetapi hatinya berdosa, ingin yg dila-rang Tuhan. Jangan hanya mencari sukses, tetapi hidup yg berkenan kepada Tuhan. Sukses saja bisa me-nyesatkan dan menyembunyikan ba-nyak keinginan dosa yg sia2 seperti nabi muda ini.
2. Naaman, mau menerima nasehat bawahannya dan mendapat berkat yg sudah disediakan Tuhan, lalu seluruh hidupnya berubah, percaya Tuhan dan kemungkinan besar masuk Surga. Naaman untung bisa melihat dan me-makai kesempatan indah, waktu bu-dak perempuannya bercerita dan waktu bawahannya menasehati dia.
3. Sarah tidak bisa menunggu janji Tuhan yg memang tidak masuk akal, lalu mengambil tindakan yg salah, memberi Hagar dan celaka ini mem-buat sejarah pahit dalam keluarga dan keturunannya Kej 16:2. Mengapa Abraham juga lemah imannya?
4. Daniel, Sadrakh, Mesakh, Abed-nego memakai kesempatan yg diberi Tuhan dgn resiko bisa mati, tetapi se-bab percaya mereka tetap melaku-kannya. Hasilnya luar biasa, Nama Tuhan dipermuliakan dan diberitakan di seluruh negerinya (dan sekitarnya) dan hasilnya untuk kekal Dan 12:13.
5. Barak memakai kesempatan dari Tuhan dgn “cara yg aman menurut dia sendiri”, dikombinasikan dgn sia-satnya, sebab itu kurang kemenangan yg diterimanya, hanya sebagian dari rencana Allah Hak 4:8-9.