M4454 – Filipi 4:4 Empat Tingkat Sukacita

I. PENDAHULUAN

Adalah kehendak Tuhan supaya umat Tuhan bersukacita terus dan memang-nya semua orang ingin sukacita, tidak mau susah apalagi menderita dan pa-hit. Tetapi mengapa ada yang putus2, atau hilang sukacitanya? Sebab ada 4 tingkat sukacita (menurut ukuran ke-rajaan Surga = Kemah Suci).

1. Sukacita tingkat sempurna, Yoh 15:4; 16:24,  (Ruangan Maha Suci).

2. Sukacita dalam Roh Fil 4:4, 1Pet 1:8; 4:13  (spontan,  Ruangan Suci).

3. Sukacita sebentar Mat 13:20-21, 1Tim 5:6(Halaman).

4. Sukacita dosa Ibr 11:25 (Luar Ha-laman), ini bisa terdiri dari tiga suka-cita sesuai dengan tingkat dosanya (dosa manusiawi, dosa dalam roh setan, dosa sempurna).

II. CARA HIDUP BERSUKACITA DALAM TUHAN

Ini cara hidup yang dikehendaki Tu-han, luar biasa, untuk terus bersuka-cita dengan sukacita dari Tuhan yang tidak bisa diambil oleh siapapun, atau sikon apapun Yoh 16:22 .

Mengapa? Sebab Tuhan sanggup me-nolong sampai bisa bersukacita terus, tidak berdukacita, sebabitu merugikan dan akhirnya mencelakakan. Caranya:

1. Hidup suci 1Pet 1:15-16. Ini kehen-dak Tuhan dan kalau hidup suci, Tu-han beserta dan Dialah sumber suka-cita kita, Tuhan tidak pernah gagal, asal kita mau percaya dan taat.

2. Hidup dengan iman 2Kor 5:7. Mes-kipun dgn akal tidak mungkin, kalau hidup suci dan punya iman (ada tin-dakan iman, hidup dengan iman) kita bisa hidup bersukacita Mat 8:13. Tidak tergantung dari sikon dll. Mungkin berkurang, tetapi tetap ada saldo sukacita.

3. Harus mengerti Mat 13:19,23. Ter-masuk mengerti tiga tingkatan kesu-kaan dari Tuhan dan tiga kesukaan dari iblis.

4. Faedahnya. Salah satu tanda pen-ting untuk tetap di dalam jalan Tuhan, dalam rencana Tuhan. Sebab kalau bi-sa bersukacita dalam Tuhan kita bisa hidup dengan sejahtera Tuhan Fil 4:7, segar, hidup dalam jalan dan kehen-dak Tuhan, sesuai Firman Tuhan di dalam rencana Allah.

Perlu sukacita, sebab itu diperin-tahkan, supaya tetap dalam jalan Tu-han dan terus taat melakukan kehen-dak Allah. Orang yang susah, tidak ada (saldo) sukacita dari Tuhan, lebih2 waktu tidak bisa menghadapi pro-blem/ sikon yang sulit, biasanya tidak disertai Tuhan, hidup dalam dosa, di-pimpin daging dan setan sehingga ke-luar dari rencana Allah. Kalau tidak bertobat, akhirnya ia ikut mati ter-seret dalam rencana setan yang jahat dan celaka. Ini tanda penting, lekas berseru pada Tuhan dan kembali ke-pada Tuhan. Tidak ada sejahtera Allah, lepas dari Tuhan itu keluar dari jalan Tuhan! Kalau seorang menuruti susah seperti Yacob (lebih kurang 22 tahun) itu berarti keluar dari rencana Allah dan mudah ditipu iblis seperti Hagar dan Abraham waktu susah, se-bab tidak punya anak, akhirnya me-nurut akalnya (setan ikut bekerja), se-hingga berzina dan timbul celaka dalam rumahnya.

Orang yang susah itu akan mudah keluar dari rencana Allah (misalnya ro-haninya mogok, macet, hidup sia2, buang waktu), terus menderita de-ngan banyak akibatnya, tidak bisa mengerti, mendengar suara pimpinan Roh, seperti Yacob Tetapi sebaliknya Yusuf tetap bersukacita dan bersyukur (juga Ayub) dalam penderitaan yang diizinkan Allah berlaku atasnya (se-mua sikon dikuasai Allah, tidak ada yg kebetulan bagi Allah dan anak2Nya Mat 10:30). Sebab Yusuf bisa bersu-kacita, ia tetap ada dalam rencana Allah danbisa mengambil “sekolah” jangka panjang (ini banyak pergu-mulan dan derita), dan waktu lulus, ia naik kelas sangat tinggi! (sekolah jang-ka pendek naik kelas hanya sedikit!). Biasanya kita tidak tahu detil dari ren-cana Allah (kecuali rencana sekarang, kalau tetap dipimpin Roh). Tetapi ka-lau tetap di jalan sukacita dalam Tuhan dan bersyukur, akhirnya ren-cana Allah itu akan jadi, dan  itu yang terbaik. Seperti Yusuf ia tidak sadar bahwamimpinya jadi dan itulah ren-cana Allah. Sebab itu kita harus hidup berkenan pada Tuhan (memenuhi sya-rat2Nya) dan selalu bersukacita dalam Tuhan dan bisa bersyukur dalam se-gala perkara Ef 5:20, maka rencana Allah akan jadi dan itu yang terbaik.

IV. CIRI2 EMPAT TINGKATAN SUKACITA

1. Ruangan Maha Suci. Kesukaan yang mutlak, waktu seorang jadi sempurna dalam kesucian, tidak ada lagi duka-cita dari dosa, daging dan dunia ini dan selalu ada sejahtera Allah Fil 4:7.

2. Ruangan Suci. Bisa terus bersuka-cita meskipun ada tarikan untuk ber-dukacita, karena celaka/ kesukaran2 yang dihadapi,tetapi dengan percaya pada Tuhan, ia dapat menolak duka-cita, tetap ada (saldo)sukacita, seka-lipun dalam sikon apapun.

3. Halaman bisa bersukacita, bisa su-sah, ini normal untuk orang dunia, tetapi bukan kehendak Allah, sebab kehendak Allah adalah terus bersuka-cita, tetapi harus terus hidup suci da-lam Kristus. Ini tergantung apakah ia hidup suci atau dalam dosa, dan pu-nya iman. Kalau bertobat kembali, disucikan bisa bersukacita kembali.

Kesukaran2 dalam Halaman (jum-lahnya paling banyak), yaitu:

1. Rohani tidak dipelihara Mat 12:44-45.

2. Jangan kembali dalam dosa, perlu digembalakan.

3. Tujuan kita bukan hanya selamat, tetapi tumbuh sampai seperti Kristus, ini adalah kehendak Tuhan 1Kor 11:1, Ef 4:13-14, Mat 5:48, Yoh 10:35, 1Pet 5:10.

4. Luar Halaman. Ini orang yang me-ninggalkan dan ditinggalkan Tuhan. Tidak mungkin bisa hidup suci dan tidak ada sukacita dari Tuhan, sebab itu ia mencari sukacita apa saja, asal senang. Misalnya bintang2 penyanyi atau musik yang dikagumi (tidak pe-duli hidup dalam dosa atau tidak), te-tapi nyanyi, musik,kata2, sikap, per-buatannya menyenangkan, cocok de-ngan seleranya, asal bisa melihat dan mendengar, dan merasakan yang se-dap, ia makin sukacita. Ini kesukaan dosa yg sesaat, makin rusak roha-ninya 2Tim 4:3-4. Bahkan lebih banyak dosanya (3 tingkat dosa) dan dapat dipenuhi, lebih senang 1Yoh 2:6.

V. PRINSIPNYA

Ada empat perbedaan prinsip yang harus kita bedakan, supaya kita bisa limpah dengan kesukaan dari Tuhan, tidak tercampur dengan kesukaan dosa. Masih banyak orang Kristen mencampur dua macam kesukaan ini (dari Tuhan dalam kesucian dan dari kesukaan manusiawi, duniawi dan dosa, sehingga kehilangan kesukaan dari Tuhan, jatuh dalam dosa, keluar dari rencana Allah sehingga rohaninya rusak dan celaka. Jangan asal cari sukacita dan penghiburan, tetapi dapatkan yang dari Tuhan, sehingga makin kuat dan indah di dalam Tuhan.

1. Sukacita dari kesucian, sebab ha-nya dalam Kristus, baru Surga ada da-lam hatinya. Sukacita manusiawi atau dunia, itu sebab kehendak daging di-genapi, misalnya ingin puji, ingin uang, ingin balas dendam dll. Mungkin juga sukacita karena berbuat baik, sebab namanya di-puji2, bisa juga karena sisa2 kemuliaan Allah, tetapi itu ter-batas, justru tidak bisa lepas dari dosa.

2. Sukacita dari Tuhan itu dari dalam hati, sebab Tuhan Yesus bertahta dan memerintah hatinya Yoh 4:14. Ini berarti hidupnya berkenan pada Tu-han, suci dan taat.

Sebaliknya sukacita manusiawi, dunia-wi atau dari iblis itu dari luar, sebab dalam hati tidak ada damai Rom 3:17. Perlu banyak hiburan dan yang se-dap2 dari luar. Hidupnya mutlak perlu rekreasi dan hiburan, kalau tidak begitu tidak tahan, stress.

Sukacita Halaman, mendua, bia-sanya memakai kesukaan dari Tuhan juga dari daging, dunia, sekalipun ti-dak kentara. Tetapi orang yang punya sumber sukacita dari Tuhan di dalam hatinya, sekalipun sendirian dalam “penjara” seperti John Sung, bisa te-tap puas dan sukacita. (John Sung di-anggap terganggu pikirannya, dima-sukkan rumah sakit jiwa).

3. Sesuai Firman Tuhan, ini sukacita Ruangan Suci dan Ruangan Maha Suci. Sebab itu selalu ingat dan ingin men-taati Firman Tuhan dalam kesucian Maz 1:2. Sukacita manusiawi, Ha-laman, baik cocok Firman Tuhan atau tidak cocok Firman Tuhan, sedikit2 atau banyak tetap dipakai, sebab mendua tetapi itu tidak berkenan pada Tuhan.

4. Kesukaan salib. Bagi orang yang tidak mengerti atau tidak mau salib, salib itu berat, aniaya dan penderitaan yang besar. Tetapi bagi orang yang cinta Tuhan, mau taat dan pikul salib, salib itu justru ringan dan senang, bisa bersukacita Mat 11:28-30, bahkan jadi kemegahannya Gal 6:14.

Gereja2 akhir zaman makin lama makin terbagi dalam Gereja jalan le-bar dan jalan sempit Wah 2-3. Mi-salnya Gereja yang menikahkan ho-mo, itu jelas jalan lebar, seperti yang sudah bisa diterima umum (sudah ada lebih kurang 30 negara yang meneri-ma) berdasar hak asazi dll alasan.

Kita harus menjaga supaya diri ki-ta, kelompok sel dan Gereja kita tetap di jalan sempit, jangan dicampuri de-ngan kesukaan jalan lebar, itu me-rosot ke Halaman dan bisa cepat ke-luar dari Halaman. Sukacita kita harus beda dengan sukacita manusiawi dan jalan lebar. Cara2 kesukaan manusia-wi sebagian masih netral, tetapi hati2 iblis mudah menyelusup. Perhatikan perbedaan prinsip jalan lebar dan sempit, supaya jangan Gereja kita me-nyediakan kesukaan yang salah, hanya untuk menarik lebih banyak orang, kita harus berkenan pada Tuhan.

Banyak Gereja akhir zaman (ada 4 Gereja) yang penuh dengan kesukaan duniawi (jalan lebar), tampaknya ham-pir2 tidak beda, tetapi dosa masuk, setan masuk, rohani rusak dan tidak berkenan pada Tuhan. Kita harus tetap dalam jalan yang betul, jalan sempit dalam kesucian. Jangan dicam-pur seperti yang dibuat Marta dan menuntut Maria ikut menolongnya, tetapi Tuhan Yesus menyalahkan Mar-ta. Kalau netral, tidak bercampur dosa dan ada  (berpada) boleh dipakai, te-tapi nomer dua. Misalnya macam2 ca-ra keakraban seperti makan minum (kalau ada, atau kalau perlu seperti dalam camp tentu kita pakai dll) acara2 yang menyenangkan, tonton-an, dekorasi yang indah, cara2 bergaul yang umum, lelucon,  sikap yang ma-nis, macam2 selingan atau variasi dll, boleh, tetapi itu nomer dua danasal tidak bertentangan dengan Firman Tuhan. Seringkali banyak orang lebih suka cara2 yang meriah, indah, tetapi dahulukan, utamakan cara2 seperti Maria, dipuaskan oleh Firman Tuhan, hadirat Tuhan, hidup yang suci dan taat akan hukum2 Tuhan, sebab tu-juan kita bukan mencari kesukaan, tetapi memperkenankan Tuhan, se-hingga Dia berkenan dan itu yg men-jadi kesukaan kita, menyenangkan Tu-han. (Nyanyi: Tuhan kumau menye-nangkanMu…hanya itu kerinduanku).

Seperti Maria, ini yang betul dan menghasilkan kesukaan Surga untuk kekal Luk 10:41-42.Banyak cara2 seku-ler, tehnologi modern, masih dapat dipakai asal dengan tulus dan tidak dengan dosa. Tetapi kita harus sadar prinsipnya berbeda. Kesukaan dari luar, manusiawi itu hanya sesaat saja, tidak bisa melepaskan dari dosa, lalu kembali muncul kepahitan dalam hati, atau hati yang kosong, bosan dan tawar hati, Misalnya: Pkh 2:10; 7:6.

Beberapa banyak orang terpenga-ruh mencari kesukaan2 untuk hati yang kosong dan tawar, mencari da-lam dunia, tidak kepada Kristus, padahal orang percaya. Konser, film, dagelan, cara tehnologi yang baru dll. Banyak tertawa, tetapi dukacita dan kepahitan dalam hati hanya ditekan sebentar, sebab hanya bisa hilang kalau bertobat dari dosa dan kembali pada Kristus Ams 14:12-13, ini seperti Salomo yang mencampur dua macam kesukaan ini, akhirnya semuanya sia2 Pkh 2:14. Bahkan karena bercampur dosa (yang makin lama makin bertam-bah dan makin berani), akhirnya Tu-han murka, sebab Salomo belum mau bertobat 1Raj 11:9. Termasuk juga ke-sukaan naluri sex, yang normal, bukan dosa di dalam nikah yang suci, tetapi di luar nikah menjadi dosa zina! Orang2 suci minum dari kolamnya sendiri, yaitu bersukacita dengan istri-nya sendiri Ams 5:15-22.

VI. MENGHADAPI UJIAN

Jangan lupa, orang beriman hidup dalam dunia bukan di atas jalan kaca, tetapi penuh dengan pencobaan dan ujian. Tidak bisa lepas dari pencobaan dan ujian. Mengapa?

1. Untuk pengolahan dan pertumbuh-an, selama hidup di dunia ini. Kita hi-dup ini bukan tanpa maksud dan tu-juan dari Tuhan, tetapi supaya tum-buh menjadi seperti Kristus, bukan hanya sekedar selamat. Kita diumpa-makan sebagai tanah liat yang biasa, sesudah diolah jadi bejana yang indah, bahkan akhirnya masuk dalam api pembakaran Yes 64:8.

Kita harus mau mematikan daging dan menyangkal diri Rom 6:6, Luk 9:23 supaya bisa taat dipimpin Roh sebab sesudah daging dimatikan terus menerus, baru kita bisa diolah untuk tumbuh seperti Kristus dan justru ini hidup yang penuh sukacita dari Surga! Lihat saja semua orang2 yang indah dalam Tuhan (ada banyak contoh da-lam Alkitab) semua diolah dengan ba-nyak penderitaan supaya tumbuh menjadi mulia, masuk dalam kesu-kaan yang kekal.

2. Biasanya pada akhir pengolahan, lebih2 untuk mencapai kesempurna-an, Tuhan mengizinkan kita masuk da-lam api yang membakarnya habis2-an. Seperti Ayub (ujian berat), Abraham (mengorbankan anaknya) dll dan se-mua ini secara pribadi, lebih2 untuk jadi sempurna.

Juga dalam penamatan rencana Allah ber-sama2, ada ujian akhir global Wah 3:10, Luk 21:34-35. Termasuk Gereja akhir zaman akan mengalami ujian akhir global yang berat ini, tetapi hasilnya sangat indah, jumlah orang yang sempurna akan genap.

Contoh yang tepat tampak waktu Yehuda dikalahkan oleh Babel dan ditawan, ada dua golongan orang beriman yang masuk dalam penco-baan besar ini,  yaitu:

2.1. Golongan Zedekia yang hidup da-lam dosa yang makin jahat, meng-alami hukuman, dianiaya luar biasa sampai mati. Ini orang2 berdosa yang hancur, jatuh, binasa dalam ujian akhir, seperti lima gadis bodoh.

2.2. Golongan Daniel, Sadrakh, Me-sakh, dan Abednego, Mordekhai, Ester, dll yang hidup benar, berkenan pada Tuhan, tetapi juga ikut dalam penderitaan yang besar ini, tidak dile-paskan Tuhan, sebab ada maksud yang indah. Justru dalam banyak pen-deritaan ini, Daniel jadi orang yang sangat kekasih Dan 9:23. Begitu pula dalam masa penamatan Minggu ke-70 Daniel, muncul banyak orang sem-purna dalam dosa (new normal roha-ni) yang begitu kejam dan jahat, se-bagai hukuman bagi orang beriman yang undur. Tetapi orang2 benar yang bersedia, juga mengalami banyak pen-deritaan, tetapi tidak sampai mati, justru lepas, lulus, naik kelas, sampai jumlah orang sempurna genap, lalu Tuhan Yesus datang. Sangat indah. Jangan berpikir bahwa dengan fasi-litas akhir zaman yang heran, kita be-bas tidak mengalami kesukaran, tetapi justru dengan perlengkapan akhir za-man yang luar biasa, kita selalu lolos, lulus dan naik kelas dalam pengolahan terakhir lalu jumlah yang sempurna dll genap, Tuhan datang di awan2. Jangan takut ujian, justru Tuhan izin-kan duri2 menusuk dalam orang2 ber-iman, tetapi wai yang menjadi duri, hukumannya tidak akan lepas, kita pa-tut mengasihi mereka.

VII. MENINGKAT DALAM KESUCIAN DAN SUKACITA

Tingkat2 kesukaan itu berhubungan dgn kesucian dan ketaatan kita. Kita harus terus meningkat dalam kesu-cian, berarti ujian yg kita hadapi ma-kin banyak kualitas dan kwantitasnya. Jangan takut sebab Tuhan sudah me-rencanakan semua dengan sempurna, tergantung dari pengertian dan ke-taatan kita. Itu yg menentukan keme-nangan yang kita dapat, yaitu me-nang, lebih dari pemenang dan pawai kemenangan Rom 8:31,37, 2Kor 2:14.

Makin besar dan makin banyak ujiannya, lulus berarti makin mening-kat di hadapan Allah. Tinggal terus dalam kesucian, kemenangan dan ha-dirat Tuhan Maz 16:11, sehingga sungai air hidup juga mengalir keluar, makin lama makin dalam sampai tidak terukur dalamnya, dan sampai dalam hidup yang kekal Yez 47:1-5. Begitu indah Tuhan mengatur semua dengan sempurna. Tetapi semua ini berarti orang2 yang kita hadapi itu makin tinggi dalam dosa sampai dosa dalam roh setan dan dosa sempurna. Jangan kuatir, semua yang terjadi itu tidak melebihi kekuatan kita 1Kor 10:13. Sebab itu persediaan kita juga harus makin meningkat, baik pengertian Fir-man Tuhan makin bertambah sampai penuh Mat 13:23; 10:26, begitu juga pengurapan meningkat sampai tidak terbatas Yoh 3:34, dan persekutuan kita makin meningkat, yaitu:

1. Terpisah antara gandum dan lalang, ligabo dan ligabis, lalu

2. Meningkat dalam persekutuan Roh dan Firman Tuhan. Akan muncul persekutuan tubuh Kristus global. Kalau kasih meningkat, tabiat makin seperti Kristus, dan Firman Tuhan makin terbuka, maka perbedaan2 sikap, tabiat, pengajaran diantara umat Tuhan makin berkurang, dan pekerjaan Roh Kudus makin meningkat, maka persekutuan kita akan makin meluas sampai seluruh dunia, global. Gereja Tuhan akan jadi ajaib dan kuasa Allah di dalamnya makin nyata, lebih2 dengan timbulnya orang sempurna, dan tubuh Kristus global terbentuk, sekaligus menjadi tanda kedatangan Tuhan yang makin dekat. Meskipun pekerjaan iblis dan orang2 sempurna dalam dosa meningkat, tetapi kuasa Allah dalam persekutuan Gereja global tetap menang dan penuh sukacita yang juga makin indah dan makin meningkat tinggi, lalu Tuhan datang.

Scroll to Top