I. LGBT
LGBT = Lesbian (homo perempuan), Gay (homo laki2), Bisexual (perilaku sex mendua), Transgender (gender identity, berlawanan dgn sex identity).
Orang2 dunia dan para ahlinya (bah-kan sebagian ahli2 theology juga) menganggap kelainan2 naluri sex ini wajar dan merupakan hak azasi setiap orang. Ini pandangan orang2 (ber-dosa) pada umumnya, bertentangan dgn Firman Tuhan, dan makin lama makin meluas, global. Macam2 naluri sex dianggap hanya variasi yg ber-beda, tetapi Tuhan menganggap ini bertentangan dgn hukum2 Allah.
II. LAKI2 DAN PEREMPUAN MENURUT FIRMAN TUHAN
Allah menciptakan manusia sebagai laki2 dan perempuan, tidak ada yg lain. Ini bentukciptaan dan aturan Allah yg benar, tidak ada lagi yg lain Kej 1:27; 5:2, Mat 19:4. Ini juga dika-takan oleh Putra manusia Yesus supa-ya ingat hukum dan rencana Allah hanya ada laki2 dan perempuan. Ini perlu.
Bentuk makhluk hidup di dunia dibuat dalam bentuk bisa ber-biak2, supaya bisa berkembang biak, baik tumbuh2an ada pembuahan, juga binatang ada jantan dan betina, dan manusia diciptakan laki2 dan pe-rempuan, mula2 Adam lalu Hawa.
Ini adalah bentuk kehidupan di dunia yg terus ber-biak2 memenuhi bumi Kej 1:28. Ini cara hidup di dunia dalam tubuh jasmani yg tampak. Lain dgn cara hidup di Surga dalam roh dan tidak ada yg berkembang biak, tetapi kekal Mat 22:30.
Jadi cara hidup di dunia yg keli-hatan mata dan berkembang biak adalah dgn laki2 dan perempuan; Se-perti Adam dan Hawa, keduanya menjadi satu Kej 2:24, Mat 19:5,9. Ini bentuk yg dibuat dan dikehendaki Tuhan.
Sesudah manusia jatuh dalam dosa, dunia menjadi rusak Kej 3:17, dan sebagian model ilahi jadi cacat dan berubah karena dosa. Mula2 da-mai (belum ada dosa), lalu jadi jahat, pahit, tiada sejahtera sebab dosa dan akhirnya mati, sebab akibat dosa itu maut Rom 6:23. Meskipun begitu ma-sih ada sisa2 kemuliaan Allah yg tam-pak dalam orang2 berdosa juga,tetapi itu tidak cukup untuk masuk kembali ke Surga, bahkan balik ke Eden pun (halaman Surga) tidak bisa.
Akibat dosa masuk dalam dunia itu dahsyat, semua jadi rusak. Bina-tang2pun berubah menjadi buas dan liar, tidak lagi makan rumput tetapi saling menerkam, membunuh dan di-makannya. Begitu juga dalam manu-sia, selain ada laki2 dan perempuan juga timbul bentuk2 liar yg ganas dan buas dalam nafsu sex seperti bina-tang, melawan cara dan kehendak Allah, termasuk LGBT. Ini bukan dari Tuhan, ini cara hidup orang berdosa yg makin meningkat dan ber-tambah2 bahkan disetujui banyak orang seba-gai hak orang berdosa, dianggap ba-gian dari hak2 azasi. Dan ini diatur da-lam hukum2 negara, sehingga seka-rang ada lebih kurang 30 negara yg meresmikan LGBT, sebagai hak untuk berbuat dosa melawan Allah, tetapi dilindungi undang2nya. Indonesia ti-dak setuju! Tetapi itu melawan Firman Tuhan. Ini salah satu bentuk hidup orang berdosa, seperti cerai, seling-kuh, poligami dll itu cara hidup orang berdosa. Memang Tuhan memberi hak berkemauan bebas untuk memi-lih, tetapi jangan memilih menurut daging berbuat dosa melawan Firman Tuhan, ada hukumannya dari Hakim di atas segala hakim.
III. BENTUK HIDUP LAKI2 DAN PEREMPUAN YG BETUL MENURUT FIRMAN TUHAN
Kalau sudah dewasa, laki2 dan pe-rempuan yg jatuh cinta dgn tulus dan yakin lalu menikah, maka keduanya menjadi satu Mat 19:5. Ini berarti:
1. Hanya dua orang masuk dalam pernikahan yg suci untuk seumur hidup, menjadi satu seperti kepala dan tubuh Ef 5:22-23. Kalau ini ditaati, nikahnya dipelihara dalam kesucian, maka Tuhan ada ber-sama2 mereka dan ada sukacita dan bahagia dari Tuhan. Pkh 4:12. Tidak boleh ada orang ketiga lainnya, itu menajiskan tempat tidur oleh dosa zina Ibr 13:4, sekalipun hanya dalam pikiran Mat 5:28. Baik dgn sama2 laki2 atau sama2 perempuan, itu semua dosa per-zinaan.
2. Tidak lagi boleh diceraikan dgn alasan apapun, (juga cerai sementara tidak boleh, sebab kalau kepala putus dari tubuh, meskipun hanya semen-tara, mereka akan mati, ini seperti cerai sementara) itu dosa zina Mat 19:9-10 (dalam TL, TB, dan KJI ber-beda! Lihat buku tentang Perceraian dalam Website Tulang Elisa).
Suami-istri itu bukan lagi dua orang, tetapi satu Mat 19:5-6, dan dgn Tuhan Yesus (= tali yg ke-3) tidak bisa putus Pkh 4:12, bahkan kekuatannya bisa meningkat sangat tinggi Pkh 4:9-12, secara jasmani dan rohani, se-hingga rohaninya tumbuh makin ind-ah. Biasanya orang yg dipakai Tuhan dgn indah dan hidupnya berkenan pa-da Tuhan, itu karena kerjasama suami-istri yg manis dalam Tuhan Pkh 4:12. Sebaliknya, kalau suami-istri ti-dak bisa menjadi satu, tetapi 1+1=2, maka setan yg bekerja (melanjutkan memecah suami-istri sebagai 1+1=2, bulan lagi = 1), sehingga rusak pela-yanannya, sekalipun mula2 sangat indah dan besar, akibat penuaian do-sa2nya sebab keras hati, tidak mau bertobat.
3. Suami istri harus memelihara kesu-cian dan kewajibannya sebagai kepa-la dan tubuh dan orangtua Ef 5:22-23, maka suami istri bisa hidup manis, bahkan cintanya makin bertumbuh sangat indah, bukannya berkurang tawar, hilang dan jadi benci, sehingga bercerai, tetapi makin manis di dalam Tuhan.
Suami-istri dan keluarga seharusnya hidup suci di hadapan Tuhan dalam pernikahan, disertai oleh Tuhan dan kasihNya yg tidak bisa habis Yoh 16:22.
IV. MEMELIHARA HIDUP NIKAH TETAP SATU DALAM KESUCIAN, ITU BAHAGIA DALAM KRISTUS
1. Harus pelihara hidup nikah dalam kesucian, jangan ada dosa zina dan dosa2 lainnya. Kalau ada dosa itu ber-arti setan bisa atau sudah masuk, maka rumah tangga itu akan berubah menjadi seperti neraka.
2. Kasih harus tumbuh, harus mau menygkal diri, mematikan semua ke-inginan atau dorongan daging, dunia dan iblis Rom 6:2,6, Luk 9:23. Kalau ada iblis, (ia jauh lebih kuat dan pintar dari manusia, pasti celaka akhirnya), maka rumah akan mulai menjadi se-perti Neraka dan kasih lenyap diganti benci. Kalau sudah ada benci, itu ber-arti setan sudah bekerja, maka tam-pak akibatnya dan meluap lewat mu-lut, kata2 kasar yg mengarah pada perceraian sedikit atau banyak, atau terang2an sebab kasihnya mulai habis. Ini dosa!
Kalau ada kasih, ada pengampun-an 1Pet 4:8. Ini perlu, sebab kita belum sempurna, mungkin saja ada yg berbuat salah; tetapi kalau ada kasih ada pengampunan Mat 18:22. Seba-liknya juga jangan buta atau bisu kalau melihat kesalahan pasangannya, harus diberitahu Mat 7:2-5, dan di-tolong Yak 5:17, 1Pet 4:8, Mat 6:14-15 supaya sama2 bersih dan Roh Kudus bisa bekerja bebas dan penuh dgn kasih, hikmat, kuasa serta karunia2 lainnya. Kalau kasihnya merosot, tiada ampun, maka Neraka dimulai dan kalau tidak dihentikan dgn kuasa Allah, bisa terbakar habis!
3. Kerjasama seperti kepala dan tu-buh. Sebab ada Tuhan Pkh 4:9-12, bisa hidup suci dan bisa kerjasama, maka hasilnya akan besar sekali, bisa sampai puluhan kali lebih besar dan indah Im 26:8.
4. Ingat tugas dan kewajiban suami istri seperti kepala dan tubuh dalam kesucian dan kasih, dgn Tuhan akan menjadi harmonis dan manis. Jangan sampai habis cintanya, tiada ampun, bisa retak sampai cerai dan celaka besar. Juga tugas sebagai ibu dan ba-pak jangan ditelantarkan atau diabai-kan seperti imam Eli dan Ny. Ayub. Akibatnya sangat besar sampai mati celaka!
5. Pelihara hidup rohani, yaitu tinggal dalam kesucian, dipimpin Roh senan-tiasa, dan limpah dgn 7 KPR. Harus tumbuh dalam pengertian Firman Tuhan (jangan terus dgn susu Firman Tuhan Ibr 5:14; 6:1) dalam semua segi, istimewa dalam hidup nikah, sehingga semua segi hidup disucikan dan tumbuh sampai seperti Kristus. Bisa makin bersukacita sampai tua da-lam hidup nikahnya, sekalipun mung-kin keadaan jasmaniberkurang, tetapi kasih ilahi makin meningkat, peker-jaan Allah di dalam mereka makin nyata; Juga harus selalu penuh dan taat dipimpin Roh, sebab ini jadi pimpinan, kekuatan dan kesukaan kita Zak 4:12, Fil 4:4,7,13. Bahagia yg betul itu sebab taat akan Firman Tuhan dalam pimpinan Roh Kudus Luk 11:28.
V. MENURUTI DAGING, DUNIA, IBLIS (LGBT)
LGBT itu normal untuk orang dosa Yoh 3:19, sehingga dianggap sebagai hak azasi dari manusia (berdosa) bahkan diperjuangkan orang2 dosa (dan iblis), tetapi hak2 seperti ini adalah salah, itu tipu daya iblis supaya bisa me-nikmati kesukaan berdosa sesaat, umpan iblis Ibr 11:25.
Allah hanya menetapkan laki2 dan perempuan, hal ini ber-kali2 ini dite-kankan Kej 5:1-2; 7:7 dll. Juga Tuhan Yesus mengingatkannya Mat 19:4.
Ini dasar dari kebenaran Allah untuk melihat LGBT dll. LGBT bukan dari Allah, tetapi hasil dari hidup dalam dosa. Ada dua golongan yg ditunjukkan Allah yaitu:
1. Homo, yaitu gay dan lesbian, itu dosa yg sangat keji Rom 1:26-27, 1Tim 1:10. Juga semburit, zindik, atau so-domite. Ul 23:17, 1Raj 14:24; 15:12; 22:46, 2Raj 23:7, Ay 36:14.
Semua cara2 hidup sex yg lain daripada hubungan suami-istri, semua keji dan dosa. Baik laki2 dan perem-puan kalau berzina, di luar suami-istri itu dosa keji 1Kor 6:18, apalagi dgn binatang, dgn mayat, dgn homo atau bisex dsb, itu semua variasi2 dosa sex yg keji, jangan ikut2an arus tsunami dosa orang banyak dalam free sex yg serakah itu. Kel 23:2a, 3Yoh 11 (1Raj 21:8, Maz 91:8), 2Pet 3:17.
Jangan ikut teladan orang jahat.
Hubungan sex diantara suami istri (hanya dua orang yg menjadi satu) itu bukan dosa 1Kor 7:1-2), sebab itu diciptakan Allah dan tubuh istri adalah milik suami dan tubuh suami adalah milik istri 1Kor 7:3-5, mereka bisa bersukacita diantara suami istri sen-diri, bukan dgn orang lain atau dgn cara atau bentuk2 sex yg lain. Ka-dang2 mereka tidak bisa bersukacita sebab ada dosa, lebih2 dosa zina, se-kalipun dalam hati. Sebab itu kesucian nikah harus betul2 dipelihara dan kalau ada dosa, apa boleh buat (sebab sudah terjadi) perlu saling meng-ampuni dgn tuntas dan tidak terbatas (490 kali), sebab kita mutlak harus mengampuni Mat 6:14-15; 18:22, kalau tidak maka kebencian akan atau sudah bekerja dan itu membuat dosa kita sendiri tidak diampuni. Sebab itu jangan menikah sembarangan, cari yg sesuai Firman Tuhan di dalam Tuhan, menurut kehendak Allah juga sesuai selera masing2.
Orang, keluarga dan Gereja yg memperhatikan kesucian hidup nikah tidak banyak pusing dgn macam2 variasi dosa2 sex ini. Tetapi pada akhir zaman, dosa begitu meningkat, isti-mewa dalam dosa sex timbul LGBT; ini tanda2 melawan hukum Tuhan dan menuruti kehendaknya sendiri dgn se-habis2nya seperti Hak 21:25. Kita harus melihat LGBT dalam terang Firman Tuhan, mengerti baik2 dan tidak sampai kena dosa2 ini, bahkan bisa melepaskan orang dari ikatan dosa yg sudah mendunia ini.
2. Dosa alamiah. Alam sudah jadi dosa sejak kejatuhan Adam Kej 3:17 dll. Beberapa ahli2 mengatakan bah-wa keinginan sex yg menyimpang masih normal dan alamiah. Ini tidak betul. Misalnya dunia binatang. Dalam memelihara ayam, satu ayam jago cu-kup untuk 10 babon ayam. Ini normal untuk binatang dan dianggap juga normal untuk manusia, sebab ala-miah. Ini normal untuk orang dosa, orang lama (sisa2 kemuliaan Allah di dalamnya sudah habis sama sekali). Tetapi untuk orang yg sudah lahir baru, yg lama lenyap, timbul roh baru, menjadi anak2 Allah Yoh 1:12, ta-biatnya sudah berubah 2Kor 5:17. Memang sulit meyakinkan orang dosa bahwa itu dosa, sebab masih normal dan alamiah untuk mereka, tetapi bagi orang baru, itu tabiat lama yg sudah lenyap diganti baru (Ibr 1:9), meskipun dalam tubuh daging masih ada tabiat itu (jangan bingung, me-ngertilah!), tetapi daging harus terus menerus dimatikan Rom 6:6, Gal 5:16-17, Luk 9:23, sebab itu jangan ikut tabiat orang lama, buang dan ganti dgn tabiat baru Ef 4:17-24, istimewa dalam nafsu2 sex/ percabulan perzi-naan dgn segala variasinya yg dilaku-kan orang2 dosa dgn sangat rakus Ef 4:19.
3. Mat 19:7-12. Faedah pernikahan.
Hubungan sex antara laki2 dan pe-rempuan dalam dunia, itu tidak ada lagi dalam Surga, (keadaannya seperti malaikat, tidak lagi ada nafsu sex dan kawin mengawinkan) Mat 22:30
Orang2 Wasiat Lama, dgn “izin Musa”, menuntut kepuasan sex, bukan hanya antara 1 suami dan 1 istri, tetapi mengharapkanekstra dgn orang lain (poligami) dgn atau tanpa mencerai-kan istri/ suaminya atau dgn cara2 lainnya.
Dalam Wasiat Lama, Poligami ma-sih dibiarkan, tetapi ini Wasiat Lama, maksud Allah bukan demikian Mat 19:7-8. Kesukaan sex antara suami-istri sendiri tidak dosa, tetapi tidak boleh ada orang ketiga atau variasi lainnya Ibr 13:4. Mereka minta selain ini ada ekstra kesukaan sex dgn orang lain dan variasi2 lainnya. Tetapi ini keji di hadapan Allah, sejak zaman Nuh, Sodom Gomora dll. Namun masih adaorang2 menuntut untuk ada ekstra dgn orang atau cara2 lain. Tuhan Yesus melarang. Sampai murid2 ber-kata: Wah kalau begitu untuk apa menikah, tidak ada faedahnya, sebab tidak ada ekstra yg lain daripada yg sudah ditetapkan Allah” Mat 19:10-11. Murid2 punya pikiran yg salah, menganggap nikah tidak berfaedah kalau tidak ada ekstra, itu jahat di hadapan Tuhan. Mereka mula2 tidak mengerti, bisa sesat. Tetapi kemudian mengerti.
Ada orang2 yg ingin membujang, sehingga tidak terikat pada suami atau istri, lalu bisa bebas menuruti ke-hendak sexnya semaunya, free sex, ini dosa! Tanpa ada ekstra dianggap ni-kah itu tidak ada faedahnya. Ini pen-dapat yg salah! Justru Tuhan meng-hendaki supaya kita tidak keluar dari hubungan sex antara suami-istri sendiri (hanya diantara dua orang, bukan lebih). Sekalipun ada nafsu2 yg lain, itu nafsu dari daging, dunia dan iblis, semua harus dimatikan. Itu tidak normal atau tidak wajar di hadapan Allah, sekalipun wajar, normal bagi orang dosa dan orang2 beriman yg buta dan tidak mengerti kebenaran Firman Tuhan. Bahkan ada sarjana2 theologia dgn ilmunya mereka menye-tujui LGBT dan segala variasinya. (Ada beberapa banyak Sinode Gereja di USA, Canada setuju, menurut Dr. Andik Wijaya).
Banyak orang menciptakan bu-daya, tradisi dan hukum2 yg membuat ekstra itu normal dan bukan dosa. Itu bukan dari Allah, tetapi me-lawan Allah. Kaum hippies dll bebas berbuat segala hal, dalam cara hidup, mode, kelakuan bebas dgn narkotik, sex bebas dll, asal tidak sampai ditangkap polisi.
Ini tanda2 Wah 22:11 mulai digenapi dan makin dekat kedatangan Tuhan. Jangan meniru cara2 orang duniawi.
4. Kebiri, Mat 9:12.
Ada tiga macam kebiri. Yg ketiga me-ngebirikan dirinya karena kerajaan Surga. Mungkin ada dorongan variasi sex yg salah (ekstra) meskipun di-anggap halal, normal, boleh oleh go-longan orang2 berdosa, juga oleh hu-kum (dalam lebih kurang 30 negara di dunia sekarang ini), meskipun begitu jangan menuruti yg salah, itu me-lawan Firman Tuhan. Tuhan bisa me-nyembuhkan segala dorongan2 yg di luar nikah yg suci Mat 1:21, Yoh 8:36, Rom 6:2. Kalau toh masih terganggu (dari daging, jangan daging dilazatkan Rom 13:14), kita harus tetap me-nyangkal diri, mengebirikan diri sen-diri karena kerajaan Surga, supaya te-tap hidup dalam kesucian. Menge-birikan diri (= menygkal diri, bukan dgn cara dipotong) itu bisa berarti:
a. Masa bujang, tetap ada nafsu sex dan kadang2 mendorong dgn kuat, tetap harus dimatikan, jangan dituruti sampai sudah nikah resmi (juga jangan dgn pelacur atau lainnya) 1Kor 7:9.
Tentu perlu tunggu sampai nikah res-mi. Ini se-olah2 mengebirikan diri un-tuk sementara, demi “ke Warga Ne-garaan Surga”, (yaitu menurut Firman Tuhan); tetap hidup dalam kesucian sampai menikah.
Juga misalnya harus berpisah agak lama dgn suami/ istri karena tugas, sekolah dll, ia harus mengebirikan di-rinya untuk sementara dgn perto-longan Tuhan hidup seperti bujang yg suci. Kalau mau, pasti bisa, sebab Tu-han sanggup menolong dalam segala sikon. Iatidak ingin kita berdosa, se-kalipun ada godaan atau kesempatan.
b. Dipanggil Tuhan untuk hidup membujang seperti Paulus dan Putra manusia Yesus 1Kor 7:8.
Allah tidak memaksa dan tidak me-nyuruh di luar kemampuannya 1Kor 10:13. Tetapi kalau yakin panggilan-nya seperti Paulus dll, ia menygkal diri karena panggilannya, sebab Allah mempunyai rencana yg indah. Kalau mau pasti bisa. Jangan menuruti da-ging atau variasi2 apa saja yg tidak sesuai dgn Firman Tuhan.
VI. PENCEGAHAN
Kalau kita mau tetap hidup suci dan berkenan pada Tuhan, pasti mau mencegah jangan sampai ketularan dusta setan tentang LGBT, yaitu dgn pengertian kebenaranFirman Tuhan (yg meneranginya) dan dgn pertolong-an Roh Kudus kita bisa mengerti dan yakin itu dosa yg keji dan Roh Kudus akan menolong kita untuk tidak sedikitpun tertular keinginan hal2 yg keji yaitu segala peri kesukaan hidup sex di luar nikah yg suci. Dgn peng-gembalaan yg betul dan saling me-nasehati dalam tubuh Kristus.
VII. PENGOBATAN
Kalau ada orang yg jatuh dalam dosa2 sex ini dan mau bertobat, kita wajib menolongnya dgn hati2 jangan sam-pai kena yg najis, bahkan benci do-sa2nya, tetapi melepaskan mereka dgn kuasa Allah Jd 23.
Tuhan sanggup melepaskan me-reka yg mau sungguh2 bertobat. Jangan lupa follow up terus dalam penggembalaan dan tubuh Kristus. Orang2 beriman yg berdosa dalam segi ini, seperti juga dosa2 yg lain, tidak boleh pelayanan, harus direpa-rasi dahulu (diskors) sampai betul2 bertobat. Orang2 ini harus dipulihkan bertahap sesuai dgn pimpinan Roh Kudus dan Firman Tuhan.
Dalam dunia pengobatan ini ter-gantung dari kesadaran mereka. Kalau mereka tetap yakin itu bukan dosa tetapi normal, mereka tidak perlu mencari pengobatannya.
Mereka yg sadar dan ditolong dgn cara2 duniawi, juga ada. Biasanya me-reka melakukannya dgn memberi pe-ngertian (biasanya dgn ahli2 ilmu ji-wa), tetapi sulit berhasil sebab ini peperangan dgn iblis, bukan hanya dgn manusia Ef 6:12. Sebagian mela-kukan juga therapy hormonal atau operatif sesuai dgn pengertian me-reka. Biasanya hasilnya sedikit dan ba-nyak kumat lagi, sebab ada setan di belakangnya, meskipun tidak nampak.
KESIMPULAN
1. Ingat normal untuk orang dosa dan orang baru (rohnya jadi baru) itu berbeda, sehingga untuk orang dosa dgn akalnya timbul dalil, hukum dan tradisi2 yg bertentangan dgn Firman Tuhan, tetapi itu tidak sesuai untuk orang baru. Keluar dari sana, jangan ikut dalam dosanya.
2. Nikah itu jangan se-mata2 karena cinta sex (birahi), tetapi terutama karena cinta yg suci dari Kristus (cinta sex antara suami-istri sendiri bukan dosa). Birahi karena umur tua bisa berkurang, tetapi kasih dari Tuhan seharusnya terus meningkat. Jangan mencari kesukaan sex ekstra di luar nikah dan segala variasinya, itu semua dosa yg najis dan keji. Hidup nikah tetap indah, andaikata karena sesuatu sebab (penyakit, kecelakaan, tua dll) tidak ada naluri sex (birahi), tetap ada kasih Kristus dan hubungan kepala dan tubuh justru makin indah, dan penuh faedah yg limpah dan indah dalam rencana Allah.
3. Semua variasi sex di luar nikah yg suci, itu karena dosa dan dapat disem-buhkan. Tetapi apapun sebabnya, ka-lau harus membujang karena kerajaan Surga, harus tetap dalam kesucian dan pasti bisa dgn pertolongan Tuhan. Membujang karena panggilan hidup bujang dari Tuhan, seperti Paulus, Putra manusia Yesus dll, atau hanya untuksementara karena sebab2 lain, maka orang2 itu mengebirikan dirinya sendiri (salib, mematikan keinginan daging) dan ia tetap berkenan pada Tuhan dan ada dalam rencana hidup dari Allah yg mulia sampai kekal.
4. Jangan kita tertipu oleh segala siasat iblis lewat segala cara (tradisi, adat, budaya, hukum2 yg melegalizer LGBT dan variasi2 lainnya), tetap hidup suci dan berkenan pada Tuhan, sehingga bisa tumbuh dan berbuah sampai Dia datang kembali.