I. PRINSIPNYA
1. Ini kehendak dan perintah Tuhan. Fil 4:4; 2:18; 3:1. Semua manusia ingin terus bersukacita dan yang ikut Tuhan Yesus (jadi Kristen) dengan betul pasti bisa hidup bersukacita selalu, bukan berdukacita atau kosong dan susah. Tuhan sanggup memberi sukacita tan-pa batas, tergantung dari kita mau percaya atau tidak. Perintah Tuhan itu mudah dan sederhana asal mau, tidak sulit. Kalau kita mengerti hal ini baik2 dari Firman Tuhan oleh Roh Kudus yang membuka akal kita, maka kita bisa terus hidup sukacita sebab Tuhan sanggup menggenapkan kehendakNya di dalam orang yang mau taat akan apa yang sudah dimengerti.
2. Syarat sederhana. Tetap hidup da-lam kesucian dan taat dipimpin Roh, tidak sulit kalau mau! Hasilnya hu-bungan dengan Tuhan baik, maka sua-sana sukacita Surga dari Tuhan akan terus mengalir dalam hati dan hidup kita dalam segala sikon.
3. Hidup iman yang normal di dalam Tuhan itu penuh sukacita, kalau tidak bisa bersukacita, ada sesuatu yang ti-dak beres, itu tidak normal, kemba-lilah hidup normal, pasti sukacita da-lam segala sikon. Sesudah lahir baru kita duduk dengan Kristus di Surga Ef 2:6, dan Surga itu sukacita, Neraka itu dukacita danpahit. Ada Tuhan, ada kesucian, ada Surga. Ada setan, ada dosa, ada Neraka, penuh dukacita danpenderitaan, semua jadi busuk, bahkan tulang2pun jadi busuk karena dosa Ams 14:30.
4. Suci = Surga (Wah 4:8), dosa = Ne-raka Rom 3:17. Untuk orang beriman suci itu mudah kalau sungguh2 mau (meskipun tetap harus pikul salib Luk 9:23), tidak sulit, sebab itu tinggallah rutin dalam kesucian dan dalam se-gala sikon dan pencobaan jangan bereaksi dosa.
II. SEMUA JANJI ALLAH KALAU TAAT JADI SUKACITA
Ada banyak cara2 untuk mendapatkan sukacita dan Roh Kudus akan selalu mengingatkan ayat yang tepat setiap saat supaya kita pegang dan taati, sehingga tetap sukacita dalam Tuhan Yoh 14:26. Misalnya:
Rom 14:17. Kalau kita selalu penuh dan dipimpin Roh, maka di da-lam Roh Kudus kita selalu bisa bersu-kacita Fil 4:4. Orang yang mau taat dipimpin Roh, hatinya ada sejahtera, tenang, puas, tidak gelisah atau kacau Fil 4:7.
Yoh 14:23-24 Tekun berdoa terus di dalam Roh dan kebenaran 1Tes 5:17, maka Roh Kudus bebas bekerja dalam kita menguatkan tetap dalam kesucian dan sukacita dari Tuhan.
Syarat tinggal dalam kesucian, MAK DSY (di Mana saja, dalam hal Apa saja, Kapan saja, Dahulu, Sekarang, dan Yang akan datang)dengan Tuhan pasti bisa, akan ada sukacita.
a. Pelihara hati tetap suci, keluar sungai sukacita yang indah Amos 4:23, YOh 4:14. Tidak sulit asal mau.
b. Mau pikul salib, bisa tetap suci (1Pet 4:1) dan hati tetap sentosa dan sukacita Mat 11:28-30, sebab salib Tuhan itu ringan dan senang untuk yang mau, dan ada sukacita.
III. SUKACITA DARI TUHAN TIDAK TERGANTUNG SIKON
Sukacita dari dunia bisa dirasakan kalau sikonnya baik, tetapi kalau si-konnya berubah jadi jelek atau jahat, langsung hilang sukacitanya. Tetapi orang yang percaya pada janji Tuhan bisa tetap bersukacita, paling tidak ada saldo sukacita (tidak habis Yoh 16:22. Seperti yang dialami oleh Paulus dalam penjara Kis 16:25, juga orang2 lain.
Mengapa bisa tetap sukacita dalam segala sikon? Sebab:
1. Tidak ada kebetulan bagi Allah dan anak2Nya Mat 10:30. Kalau toh terjadi yang jelek dan jahat, semua akan berubah menjadi kebaikan bagi orang yang cinta Tuhan Rom 8:28. Sebab itu Ayub tetap punya sejahtera dan saldo sukacita sekalipun berita buruk da-tang padanya Ay 1:21-22. Ia susah dan berdukacita, tetapi tetap ada saldo sukacita dan sejahtera sehingga bisa tahan, tidak bicara ngawur tetapi te-tap benar di hadapan Tuhan Ay 1:20.
2. Selama kita tetap dalam Kristus, kita terpelihara, seperti Daud, Yusuf, Yusak, Daniel dll dalam segala mala-petaka tetap terpelihara sehingga bisa tetap sejahtera dan ada saldo su-kacita.
3. Menunggu dengan iman dan tetap pegang 7 KPR. Maka sesudah lulus dan sampai waktunya, semua berubah jadi indah dan untung Pkh 3:11. Selama menunggu dengan iman, tetap ada sejahtera dan saldo sukacita dari Tuhan. Semua orang beriman pasti mengalami pengolahan dan seringkali itu tidak enak, bahkan sakit dan pahit, tetapi kalau tetap di dalam Tuhan, dipimpin Roh akan tetap ada sejah-tera dan pada waktunya semua jadi indah. Sukacita dari Tuhan dan sejah-tera bukan hanya dalam sikon enak, tetapi dalam sikon celakapun (cerita sayembara lukisan).
IV. BEDA SUKACITA MANUSIA DAN DUNIAWI, DENGAN SUKACITA ILAHI
a. Mutu. Sukacita ilahi itu bisa tetap ada untuk segala sikon Kis 16:25. Sukacita duniawi baru bisa dirasakan dalam sikon yang baik. Kalau ada ancaman atau salah satu orangnya celaka, semua sukacitanya hilang.
b. Sukacita ilahi tidak bisa habis, terus mengalir, meskipun kadang2 berkurang, tetapi tidak habis. Tetapi sukacita dunia akan segera berhenti, hanya sesaat Ibr 11:25.
c. Sukacita ilahi itu mengalir dari dalam oleh pekerjaan Roh Kudus Yoh 4:13-14, tetapi sukacita dunia ini ha-rus “import” dari luar, sebab itu bia-sanya mahal, tetapi sukacita ilahi dari Tuhan, tanpa biaya, tetapi senangnya tidak terbatas.
d. Sukacita ilahi itu tidak berhenti sampai di dunia, tetapi terus sampai kekal dalam Surga Bumi Baru Wah 21:4. Sukacita manusiawi, duniawi timbul tenggelam, hanya sesaat dan cepat hilang, lebih2 sesudah mati jadi dukacita dan penderitaan yang kekal Wah 14:11 dalam neraka lalu ke Tasik api kekal.
e. Sukacita ilahi itu asli dan sesung-guhnya Maz 16:11, tetapi sukacita manusiawi itu palsu (Pkh 7:6, Ams 14:13) mudah berubah, hilang atau jadi kepahitan.
f. Sukacita ilahi sumbernya dari Tu-han, baik di dunia sampai dalam keke-kalan, sebab itu perlu memelihara hu-bungan baik dengan Tuhan dalam jalan sempit/ salib Mat 11:28. Suka-cita duniawi bisa menghalalkan segala cara menurut kehendak daging dan duniawi, atau iblis dan hanya sesaat Ibr 11:25.
g. sukacita dunia akan lenyap kalau datang fakta yang bertentangan. Te-tapi sukacita ilahi dengan iman, seka-lipun menghadapi fakta yang berten-tangan, tetap percaya dan harap Tu-han yang punya jalan keluar yang tepat dari Tuhan dan menjadi ke-baikan baginya Rom 8:28.
V. TINGKAT2 KESUKAAN ILAHI TERUS MENINGKAT
Dalam Yez 47:1-5 sungai air hidup ilahi itu mengalir sebagai sumber dari kecil menjadi besar, sampai tidak terhingga dalamnya; dari sekedar basah sampai mata kaki, lutut, pinggang terlalu da-lam dan tidak terukur. Ini mence-ritakan kesukaan ilahi sampai Surga Bumi Baru yang kekal dalam ukuran yang tidak ada batasnya untuk se-lama2nya. Tetapi sukacita manusiawi atau duniawi hanya sesaat Ams 9:17-18 lalu lenyap, bahagia berganti de-ngan kepahitan dan penderitaan yang akan dilanjutkan sampai kekal dalam tasik api.
Dalam Kemah Suci, kita bisa melihat tingkatan2 ini juga yaitu:
1. Luar Halaman, kesukaan dosa. Ma-kin berani dan makin banyak dosanya, menuruti daging seperti Salomo Pkh 2:10, tetapi ternyata selalu bercampur dengan kepahitan, apalagi kalau sadar akan tampak semua sia2 Pkh 1:14.
2. Halaman. Ini orang yang mendua, jatuh bangun dalam dosa. Sukacita dosa itu sebentar dan hidupnya kem-bali tertuduh dan gelisah Mat 13:20-21. Sekalipun orang Kristen, kalau hatinya bercabang, jatuh bangun dalam dosa, tiada sukacita. Orang2 yang mencari kesukaan dosa itu hi-dupnya seperti mati 1Tim 5:6.
3. Tingkat Ruangan Suci, ada kesu-kaan yang spontan, keluar dari dalam hati Fil 4:4, Yoh 4:14, dan sukacita ini tahan uji dalam segala sikon 1Pet 1:8; 4:12-13.
4. Tingkat Ruangan Maha Suci. Suka-cita yang sempurna Yoh 5:11; 16:24 tidak ada lagi air mata dan derita Wah 21:4.
VI. MENGAPA ADA ORANG BERIMAN YANG TIDAK BISA BERSUKACITA DALAM TUHAN?
Sebab:
1. Hidup dalam dosa atau bereaksi dosa dalam pencobaan, sehingga pu-tus hubungan dengan Tuhan yang adalah sumber sukacita ilahi satu2nya dan kekal. Sebab itu kita harus meme-lihara hidup kita rutin dalam kesucian dan pasti bisa kalau mau, sebab Roh Kudus selalu siap menolong orang percaya yang mau taat.
2. Tidak mengerti Hos 4:6, Mrk 12:24. Kita harus mengerti hidup di dunia, ini bukan berarti bebas kesukaran, pen-cobaan dan serangan2 iblis, tetapi selalu ada dan diizinkan Tuhan sesuai kekuatan kita 1Kor 10:13. Ini perlu untuk pengolahan kita supaya makin tumbuh seperti Kristus Yes 64:8. Selama tetap berjalan dengan Tuhan dalam kesucian, akan ada sejahtera, sukacita atau saldo sukacita dari Tu-han Yoh 16:22. Kalau kita mau belajar terus kebenaran Firman Tuhan seperti Maria (dengan hati yang disucikan dan limpah waktu, kalau perlu tebus wak-tu dan dengan pimpinan Roh Kudus yang akan membawa kita pada segala kebenaran sehingga bisa mengerti Yoh 16:13) dan ada kekuatan untuk taat akan apa yang sudah dimengerti Yak 1:22, Fil 3:16, maka kita akan makin mengerti kebenaran Firman Tuhan, dan ini membawa kita pada pertumbuhan dan kemenangan2 yang makin limpah Mat 13:23, dan sukacita yang makin mendalam di dalam Kristus.
3. Tidak punya iman Yak 1:6, Mat 8:13. Iman datang dari Firman Tuhan oleh pekerjaan Roh Kudus 2Kor 3:6 yang membuat Firman Tuhan jadi hi-dup dan jadi iman dalam hidup kita. Orang yang tidak punya iman, dikuasai fakta dan akalnya sehingga timbul ketakutan, susah dan hilang kesukaan ilahi dalam dirinya. Tetapi orang yang percaya, berani bertindak dengan iman, sehingga ada sukacita sebagai hasilperbuatan iman Yak 1:17. Bertin-daklah sesuai dengan Firman Tuhan, meskipun bertentangan dengan fakta, tetapi dengan percaya dalam pim-pinan Roh Kudus, maka kita akan ber-oleh hasilnya sesuai dengan iman kita. Kita bisa bersukacita terus dengan hidup dari iman kepada iman Rom 1:17, sebab Tuhan akan mengge-napkan janji2Nya sesuai dengan iman kita Mat 8:13; 9:29.
4. Tidak taat dipimpin Roh. Anak2 Allah itu tandanya hidup dipimpin Roh Rom 8:14, bukan menurut daging. Ja-ngan mulai dalam Roh, berakhir dalam daging Gal 3:3-4 seperti Saul, Simson, Salomo dll orang akhirnya jadi pahit dan menderita sebab tidak terus taat dipimpin Roh, tetapi menurut daging. Saul menuruti iri dan benci, Simson menuruti nafsu sexdan Salomo menu-ruti segala hawa nafsunya tanpa diba-tasi Pkh 2:10. Ini membuat hidupnya gelisah, kacau, bahkan pahit dan Saul binasa. Untung Simson dan Salomo masih mau bertobat pada akhirnya sesudah menderita luar biasa dan ke-hilangan (puncak) rencana Allah yang indah? Orang yang hidup menuruti daging, tidak akan ada sukacita lagi!
5. Tidak pikul salib. Salib itu se-olah2 hal sepele Luk 9:23, tetapi tidak mau menyangkal diri,membuat sukacita ilahi hilang. Paulus bisa bersukacita terus sebab salib menjadi keme-gahannya Gal 6:14. Tetapi orang yang berhenti pikul salib (atau dikurangi) hidupnya akan makin berat dan hilang sukacita dari Tuhan.
VII. SUKACITA ILAHI MENJADI KEKUATAN KITA
Neh 8:11. Kita bukan hanya bergemar di dalam Tuhan, tetapi kekuatan ro-hani kita jadi makin besar! Lebih2 untuk menghadapi macam2 penco-baan dan godaan (yang juga membuat daging makin kuat, sebab itu jangan melazatkan tabiat tubuh (Rom 13:14), bukan sukacita yang didapat, tetapi gelisah, kacau dan jadi lemah). Tetapi kalau kita bersukacita pikul salib, itu menjadi kuasa Allah bagi kita 1Kor 1:18, juga sukacita makin bertambah dan kekuatan makin meningkat se-hingga kita sanggup menghadapi tan-tangan2 yang semakin besar dalam akhir zaman ini, dan jiwa kita tidak lelah, sehingga bisa menanggung ba-nyak beban dalam ladang Tuhan Mat 11:28-30. Dengan demikian Tuhan bisa mempercayakan beban2 dan tu-gas yang lebih besar dengan berhasil, lebih2 untuk penamatan rencana Allah yang paling indah dan mulia bagi GerejaNya. Beban2 dari Tuhan kalau dilakukan dengan baik, akan menjadi mahkota kemuliaan yang kekal (salib diganti mahkota).
Jangan lupa, nyanyilah me-muji2 Tuhan dengan segenap hati yang su-kacita, dengan pengetian, dalam pengurapan dan kuasa Allah Yak 5:13, maka kekuatan dan kemenangan kita makin besar. Seperti orang Israel keliling Yerikho ber-sorak2 dengan sukacita, sebab yakin menang. Juga Yosafat berperang dengan pasukan paduan suara menyembah Allah 2Taw 20:21-22. Semua dilakukan dengan iman, sebab yakin akan pimpinan Roh. (Jangan justru ber-sungut2, itu nya-nyian iblis, sehingga Israel celaka dan binasa di padang gurun Bil 14:27).
VIII. BERSEKUTU DALAM ROH DAN FIRMAN TUHAN
Pelihara persekutuan ini dengan lebih banyak orang2 dalam tubuh Kristus. Jangan dengan orang2 yang tidak ber-tobat, hidup dalam dosa atau hatinya bercabang, jangan bersekutu dengan mereka, tetapi menyalahkan dan menggarami serta menolongnya de-ngan kasih dalam pimpinan Roh Kudus Mat 5:13-16. Belajar memelihara persekutuan dalam kesucian, dalam Firman Tuhan dan dalam Roh Kudus, maka sukacita kita akan makin dalam dan indah sebab bisa bersekutu dengan lebih banyak saudara2 dengan kasih Kristus dan kesucian 1Yoh 1:7.
Kita bisa saling tolong menolong Pkh 4:9-12. Kita makin sukacita bukan sebab dikuatkan dan dihibur saja, te-tapi justru dengan menjadi berkat, kita makin keberkatan dan makin ber-sukacita Kis 20:35. Seringkali datang hal2 yang tidak enak (sebab sama2 belum sempurna), kita harus me-nyangkal diri dan saling mengampuni dan menjadi berkat satu sama lain, maka dengan demikian justru kita jadi lebih kuat dan lebih penuh dengan sukacita! Salib untuk orang yang mau menderita karena Tuhan itu ringan dan menyenangkan, makin bersuka-cita Mat 11:30, 2Kor 4:10-12.
Mulailah dari orang yang paling dekat, dalam pernikahan, jangan jadi duri, tetapi jadi berkat, maka sukacita kita akan makin penuh. Begitu dalam keluarga, Gereja, antar Gereja bahkan sampai tubuh Kristus global, belajar saling bersekutu dalam Firman Tuhan dan Roh, maka kita makin dikuatkan dan makin bersukacita dalam Kristus. Kalau lemah, yang lain menguatkan sehingga persekutuan dalam Kristus membuat semua anggota2nya makin kuat. Lebih2 dalam jalan buntu dan peperangan dengan iblis kalau bisa bersekutu dalam Kristus kita akan makin kuat Im 26:8, sebab itu pelihara baik2 persekutuan dalam kesucian dan kasih Kristus.
Jangan biarkan ada hal2 yang me-mecah persekutuan kita, tinggal tetap setia satu sama lain di dalam Kristus.
KESIMPULAN
Sukacita bukan tujuan kita menjadi anak2 Allah, tetapi ini penting sebagai tanda bahwa kita ada di jalan sempit dan dipimpin Roh. Tujuan kita, seperti yang diharapkan Allah adalah selamat dan terus bertumbuh menjadi seperti Kristus dan kalau jalannya betul, pasti ada sukacita Surgawi dalam sikon apapun. Tetap ada rasa sakit karena daging dimatikan, karena taat akan Firman Tuhan, karena pengolahan dst, tetapi tetap ada sukacita dari Tuhan yang indah dan membuat roh kita sejahtera. Sebab itu kita perlu mem-perhatikan supaya selalu ada sukacita dan sejahtera Kristus terus menerus di dalam hidup kita. Misalnya kalau da-lam berkata, bersikap, berpikir, ber-tindak, tahu2 sejahtera kita hilang, lekas periksa, apa ada apa2 yang tidak betul, yg tidak berkenan pada Tuhan, sebab kalau jalan kita berkenan pada Tuhan, sekalipun dalam sikon apapun juga, tetap ada sejahtera Allah meng-awali hati dan pikiran kita di dalam Kristus Fil 4:7.