I. APA?
Berkat dari Tuhan tergantung dari Tuhan dan manusia.
Tuhan itu Maha kuasa, tetapi juga Maha adil dan apa yg sudah dijan-jikanNya, asal syaratnya sudah dipe-nuhi, pasti diberikan pada waktunya. Allah itu tidak berubah, semua syarat dan berkatNya itu tetap.
Biarpun sikon kita jelek, tidak me-mungkinkan, kalau kita cocok dengan syarat Firman Tuhan, pasti Tuhan memberikan berkatNya dengan adil, sebab Dia Maha kuasa. Sikon Ishak je-lek, tetapi sebab Tuhan memberkati, ia menuai dengan limpah Kej 26:12-16. Juga Yacob ditipu Laban 10 kali, tetap keberkatan Kej 31:4.
Manusia. Berapa banyak berkat Tuhan yg kita terima, itu tergantung dari kita, sebab ada syaratnya. Mes-kipun Tuhan ingin memberi, tetapi kalau kita hanya memenuhi syarat-nya terbatas, Tuhan juga hanya dapat mengisi berkatNya dalam kita, terba-tas sesuai dengan keadaan dan ke-mampuan kita. Perkecualian terjadi waktu ujian (dan waktu berdosa biasa ada hajaran yg sesuai).
Iblis juga bisa memberi berkat. Tetapi akhirnya membunuh jiwanya Yoh 10:10. Berapa banyak orang ber-dosa, bahkan yg keji2 tetap limpah berkat, tetapi itu berkat dari iblis yg sangat puas dan gembira dengan dosa yg limpah dan keji. Banyak raja2 di dunia, misalnya Nebukadnezar yg ka-ya, besar dan berkemenangan, juga Belsyazar. Tuhan membiarkan mereka menjadi besar, sebab kemurahanNya mengharapkan semua selamat 2Pet 3:9. Kalau tidak mau bertobat, maka pada waktunya dan sesuai dengan rencana Allah bagi umat Tuhan yg ada di dalam/ di dekatnya, maka mereka dicocokkan dengan kehendak dan rencana Allah, misalnya bangsa Ka-naan Kej 15:16.
II. KEMAMPUAN ALLAH TIDAK TERBATAS
Luk 1:37, Ay 42:2 dll. Ia sanggup me-lakukan segala kehendakNya yg baik, adil dan penuh kemurahan dalam ka-sihNya. Kalau kita hidup benar, tetapi toh kita mengalami kesukaran dan kekurangan atau berkat kita hilang, itu ujian seperti Ayub, itu tidak kebe-tulan, tetap dalam pantauan dan kua-sa Allah Ay 1:13-22. Jangan takut atau bingung, jalan terus dengan Allah sampai lulus, maka semua itu akan pulih kembali Rom 8:28, bahkan ber-limpah seperti Ayub, Abraham, Yusuf, Daniel dll.
Jangan ragu2, sebab seberapa besar keranjang iman kita di hadapan Tuhan, sebegitulah yg akan kita teri-ma dari Tuhan pada waktunya menu-rut cara dari Tuhan, baik dalam hal2 jasmani (misalnya nafkah dan ke-uangan) dan dalam hal2 rohani.
Jangan kuatir akan berkat Allah, baik melalui jalan yg biasa atau jalan luar biasa. Dia sanggup dan tidak pernah gagal.
III. HAL2 YG MENENTUKAN “UKURAN KERANJANG” KITA DI HADAPAN ALLAH
A. Suci.
Ini syarat dasar. Sekalipun raja atau orang kaya, kalau hidup dalam dosa, itu melawan Allah.
Segala macam dosa itu ada pe-nuaian atau akibatnya Gal 6:7-8. Ber-sikap dosa dalam uang, dalam pela-yanan atau sombong, akan dapat na-sibnya sesuai dengan perbuatannya, misalnya Mat 23:12. Orang yg hidup suci itu dalam tangan Allah, akan untung dan bahagia di dunia, sampai kekal dan terus diolah selagi di dunia. Ini dasarnya!
B. Sikap terhadap uang.
Kita sudah belajar, bahkan sudah me-ngerti dan juga harus taat melakukan apa yg sudah kita mengerti Fil 3:16, Yak 2:12, garis besarnya adalah sbb:
1. Ams 30:8. Daya tahan terhadap uang harus cukup dan meningkat. La-zarus dan Salomo daya tahan terha-dap uang itu rendah, sebab itu Lazarus tetap miskin, dan Salomo waktu men-jadi kaya, dosanya terus meningkat sehingga Tuhan murka 1Raj 11:9, dan dihajar Tuhan. Akhirnya Salomo sadar dan ia minta sesuai kemampuannya saja, yaitu pas2an. Kalau kita mampu hidup berkenan pada Tuhan waktu diberi jumlah yg lebih besar, sehingga rohani kita tumbuh, pasti uang atau perkara2 fana ini ditambahkan Tuhan sesuai kemampuan kita. Anak dan orangtua belum tentu kemampuan-nya sama, Tuhan memperhitungkan sendiri2, sebab itu ada orang kaya raya, anaknya mula2 kaya dari orang-tuanya lalu habis seperti anak ter-hilang atau sebaliknya seperti Daud. Ini akan terbukti dalam pengalaman masing2 dan mata yg celik akan meli-hatnya dengan jelas. Tentu orangtua wajib mendidik anaknya, kalau bisa minimum seperti bapaknya.
2. Berpada 1Kor 7:31, 1Tim 6:8-10. Puaslah dan penuh syukur,dengan apa yg kita dapat dari Tuhan. Jangan iri atau sombong melihat perbanding-annya dengan orang lain, sebab se-mua itu dari Tuhan 1Kor 4:17, dan ada takarannya sesuai “keranjang kita” masing2. Kita harus bisa selalu ber-syukur. Jangan ingin uang atau kaya, tetapi bisa ber-hemat2 bisa melimpah Fil 4:11-13. Elia disuruh ke tepi sungai Kerit, mau menerima dengan syukur, bukan pergi kepada Obaja donatur yg sangat dermawan (apalagi Obaja tidak sepenuhnya dalam jalan Allah, tetapi mendua pada Achab dan berhala2-nya). Sebab itu Elia terus terpelihara dan rohaninya tumbuh terus, lebih2 dalam zaman kelaparan.
3. Jangan cinta uang Ibr 13:5-6. Sebab cinta uang itu sangat jahat, itu akar-nya segala jenis dosa (dusta dll) dan kejahatan 1Tim 6:9-10. Orang yg ingin lekas kaya itu ada di jalan lebar dan akan cepat rusak rohaninya atau bantut Ams 28:20-22.
4. Bendahara yg setia. 1Kor 4:2, 1Pet 4:10 KJ. Semua yg ada pada kita itu dari Tuhan dan satu kali kita harus mempertanggungjawabkannya di ha-dapan Allah, bukan hanya kata2, perbuatan, kelakuan kita dll juga uang kita, sebab kita adalah bendaharaNya. Setiap pengeluaran kita jangan untuk perkara dosa dan apa yg Tuhan suruh (baik larangan atau perintah untuk memberikan pada alamat tertentu) harus kita lakukan dengan taat dan sesuai Firman Tuhan (bukan dengan pengumuman Mat 6:1-4). Salah satu tanda bendahara yg setia adalah per-puluhan, itu uang Allah yg dititipkan pada kita untuk dikembalikan di tem-pat kita terpelihara Mal 3:8-10. Kalau titipan rutin dari berkat rutin ini tidak dikerjakan itu berarti bukan ben-dahara yg baik, pencuri {KJ: Robber}). Ini tidak diberkati Tuhan, tetapi dihukum.
5. Jangan bersiasat dalam mencari uang, atau mancing lebih2 dalam pelayanan 1Tim 6:9-10, Luk 16:1. Ada macam2 “umpan” yg biasa dipakai yaitu alasan yg masuk akal dengan sedikit banyak dusta, atau di-puji2, ataudibandingkan dan dihormati, itu menjerat orang yg sudah memberi sehingga tidak ada pahalanya dan me-numbuhkan kesombongannya Mat 6:1,4. Kalau pekerjaan Tuhan dilaku-kan dengan betul, Tuhan pasti men-cukupi, tidak perlu kuatir atau cari jalan sendiri dengan macam2 siasat.
C. Tergantung dari iman Mat 8:13.
Bukan hanya dalam hal uang, tetapi juga dalam semua segi yg lain, jasmani dan rohani. Kita menerima sesuai de-ngan iman kita, dan tentu juga fak-tor2 lain, semua harus dicocokkan dengan Firman Tuhan. Sebab itu per-cayalah. Misalnya dalam kesembuh-an, kita menerima sesuai dengan iman kita. percayalah akan janji2 Allah, un-tuk sehat, sembuh, dan umur, maka kita akan mendapatkannya sesuai janji Allah 1Pet 2:24, 3Yoh 2, Kel 15:26. Percayalah. Ada yg punya iman atau keranjang kecil, sehingga tidak terasa kesembuhan dari Tuhan, tetapi penuh kuatir, takut seperti orang2 dunia pada umumnya. Ada yg punya iman yg besar seperti perempuan yg meleleh darah selama 12 tahun, lang-sung sembuh (sesudah gagal dengan banyak tabib dll) Luk 8:42-44, Mat 9:21. Orang dunia biasanya cukup de-ngan iman dan mau percaya, ber-tobat. Tetapi orang beriman jangan lupa periksa diri. Kalau masih ragu2 berdoalah sebab iman bisa “dipompa” dalam orang yg hidup benar dengan Firman Tuhan, dan doa Yak 5:16. Kita perlu mempunyai keranjang iman dan kemampuan yg lebih besar untuk menerima lebih banyak supaya makin tumbuh dan berbuah dengan mem-perhatikan syarat2 lain.
Yoas “keranjangnya” terlalu kecil 2Raj 13:10-13. Ia hanya mengharap kebaikan dan kemurahan Tuhan de-ngan meniru Elisa menyebut Elia seba-gai bapa dan rata orang Israel 1Raj 13:14, Elisa dapat limpah sebab ia taat pada Elia sebagai bapaknya dan harap Tuhan dalam kesucian, tetapi Yoas dapat sekedar kemurahan Tuhan yg sedikit sebab tidak sungguh2 bertobat 2Raj 13:19.
Orang yg makin berkenan pada Tuhan, pasti keranjangnya lebih be-sar, tetapi bukan sebab ingin kaya atau terpuji, tetapi bisa berpada dan tidak mencuri kemuliaan Tuhan Yoh 3:30. Jadi kalau kita makin berkenan pada Tuhan dengan mencocokkan se-mua segi hidup kita dengan Firman Tuhan Kis 20:20,27, cinta Firman Tu-han dan selalu penuh dan taat dipim-pin Roh, pasti keranjang kita akan makin besar untuk kemuliaan nama Tuhan. Makin besar dalam segala segi hidup dan makin memuliakan Tuhan, baik dalam hal2 jasmani dan rohani!
Sekalipun jadi besar seperti Daud, tetapi tetap sadar dan mengakui semua dari Tuhan dan mengemba-likan segala puji bagi Tuhan yg me-mang patut dipuji 2Sam 7:8,18. Sebab itu Tuhan angkat Daud luar biasa, sebab ia tetap rendah hati dan tidak berdosa (kecuali dua kali kejatuh-annya yg pahit itu). Tetapi Salomo perlu dikecilkan “keranjangnya”, se-bab tidak tahan berkat yg besar.
Ada orang ingin jadi besar dan secara jasmani (kaya, berkedudukan dll) dan secara rohani. Ini tidak sulit, kalau tulus dan tujuannya betul untuk kemuliaan nama Tuhan. Jangan ber-lomba2 untuk menjadi besar di ha-dapan manusia, akan gagal. Tetapi makin kita berkenan pada Tuhan, bisa tahan dalam perkara2 besar, “keran-jang kita” jasmani dan rohani akan jadi makin besar dan ini yg dikehen-daki Tuhan, tetapi ini tergantung dari kemampuan dan iman kita.
Waktu Israel di tepi laut Merah, ini jalan buntu kepada maut bagi me-reka. Tuhan sudah siap mau meno-long, tetapi mereka tidak punya iman. Tuhan sanggup tolong, tetapi “keran-jangnya” sangat kecil, kuasa Tuhan tidak bisa bekerja di dalam mereka, tetapi mereka tertolong sebab “keran-jang Musa” besar, cukup menerima kuasa Allah yg limpah untuk mem-belah laut dan mengubur Firaun dan tentaranya, bukan mengubur orang Israel.
10 pengintai “keranjangnya kecil”, sehingga tidak yakin dan tidak masuk akal untuk menerima Negeri Perjan-jian yg begitu besar, tetapi Yosua dan Kaleb punya “keranjang iman” yg cukup besar dan mereka mengalami-nya, luar biasa!
Keranjang iman dan kemampuannya ini bisa makin besar atau makin kecil. Menjadi kecil seperti Salomo, Saul, Simson, sehingga untuk yg normal saja tidak mampu lagi, sebab undur Gal 3:3-4. Tetapi keranjang Gideon dan jadi makin besar, begitu juga Abraham, Yosua, Daud, Daniel, Sadrakh, Mesakh, Abednego sehingga mereka jadi makin besar jasmani dan rohani.
Tabut bagi Israel yg penuh gairah, semangat, rajin, tetapi tidak ada kua-sanya, sehingga dalam perang dengan orang Filistin mati 30.000 orang (sa-ngat banyak) 1Sam 4:10-11. Tetapi diantara orang Filistin, Tabut itu sa-ngat besar kuasaNya, sehingga banyak yg jadi korban, dan mereka takut dan mengembalikannya dengan penuh hormat kembali ke Israel 1Sam 6:1 dst. Mengapa? Tabut itu tetap besar kuasanya, tetapi Israel “keranjangnya” kecil sebab dosa2nya, istimewa dosa pemimpin2nya yaitu Hofni dan Pine-has, orang2 Lewi dan Imam Eli.
Allah kita yg Maha besar itu menjadikecil sekali atau besar sekali bagi kita, itu tergantung dari kita! Sekalipun orangnya kecil dan tidak berarti seperti Daud hanya gembala domba, murid2 yg hanya orang seder-hana dan tidak terpelajar, tidak punya gelar2 agama atau sekuler Kis 4:13, tetapi mereka jadi sangat besar dan melakukan perkara2 besar, sebab “ke-ranjangnya besar”, Tuhan dapat me-ngisi hidup dan pelayanannya dengan kebesaran Allah yg tidak terbatas! Kalau rohani kita makin tumbuh ber-kenan pada Tuhan Kol 1:10, maka kebesaran Allah dalam segala segi hidup, juga akan makin besar dan nyata dalam hidup kita, lebih2 dalam masa penamatan rencana Allah (da-lam Minggu ke-70 Daniel). Gereja yg berkenan pada Tuhan, keranjangnya jadi besar, tetapi tetap suci dan rendah hati, maka Gereja dalam masa penamatan rencana Allah jadi sangat ajaib Wah 12:1. (Gereja dalam masa penamatan menjadi dua golongan yg homogen seperti lima gadis bijak dan lima gadis bodoh, atau keranjang buah yg baik dan yg jahat Yer 24:3 dll ada banyak ayat).
IV. SIKAP YG BETUL
Selain syarat2nya seperti yg sudah diterangkan, supaya kita bisa meme-lihara “keranjang kita” tetap, bahkan makin besar untuk tumbuh dalam rencana Allah, jangan lupa:
1. Tetap rendah hati, suci dan ber-kenan pada Tuhan. Ini sangat perlu diperhatikan sebab banyak orang begitu mudah membesarkan diri atau didorong daging untuk menjadi besar (sehingga mudah iri, tersinggung, tidak bisa direndahkan, bereaksi dosa dll). Dapat dikatakan, ini salah satu sebab utama (1Yoh 2:16. 3 Ta), me-ngapa keranjangnya tidak tumbuh, tetapi justru menjadi makin kecil! 1Pet 5:5. Juga dalam nafkah dan uang ingat untuk berpada dll.
2. Tekun berdoa dalam Roh dan kebenaran. 1Tes 5:16-18 (Trio: Ber-sukacita, berdoa dan bersyukur se-nantiasa. Jangan lupa kalau susah, gelisah, bingung, kuatir itu adalah tanda rohani tidak sehat, tidak ber-kenan pada Tuhan). Ini tidak sulit kalau mau taat, dan dapat terus berdoa dalam Roh dan kebenaran, baik dalam masa kritis dan keadaan yg biasa dan berhasil. Jangan hanya ber-doa kalau keadaan kritis,terjepit, itu bodoh (lima gadis bodoh), tetapi rutin dalam segala keadaan terus berdoa dan bersyafaat untuk pekerjaan Tu-han, jangan berhenti berdoa dalam Roh (dipimpin Roh) dan selalu hidup benar, tidak bereaksi dosa!
3. Tindakan iman. Yak 2:17,22. Kalau sudah yakin lakukan tindakan iman, juga dalam hal2 baru, jangan takut. Tetapi kalau masih ragu2, jangan pak-sakan, cari dasar perjanjian Allah da-lam Firman Tuhan untuk menumbuh-kan iman tsb dan terus berdoa tanpa stop, pasti Roh Kudus bisa membe-tulkan yg tidak cocok dan menum-buhkan iman. Kalau belum, ber-ta-nya2 akan Tuhan terus dan berdoa sampai dikuatkan atau diberi tanda seperti Gideon. Boleh minta tanda kalau perlu, dengan tulus!
4. Menunggu dalam doa di jalan sempit. Pkh 3:1-11. Jangan sambil ja-lan2, apalagi di jalan lebar menuruti daging. Lebih2 dalam perkara besar, tingkatan yg tinggi itu harus dipersiap-kan dan terus diolah dalam jalan sem-pit Yes 64:8. Seperti Putra manusia Yesus perlu disiapkan 30 tahun, tidak banyak yg indah2 yg terjadi pada wak-tu itu menurut Alkitab (kecuali umur 12 tahun). Juga Yusuf, Daud, Yohanes pembaptis dll dipersiapkan kurang lebih 30 tahun. Sebab keranjang besar itu berarti ujian dan godaannya juga besar, dan harus selalu lulus, setiap hari! Rom 8:37, 2Kor 2:14.
5. Selalu taat dipimpin Roh. Ini kunci hidup Putra manusia Yesus Mat 4:1, Luk 4:1,18, Kis 11:12. Kalau dalam seluruh segi hidup kita dikuasai Roh Kudus (sebab kita menyerahkan hidup kita kepadanya dengan mematikan kehendak daging sendiri), maka yg tampak dalam hidup kita bukan kita lagi, tetapi Kristus yg hidup dalam kita Gal 2:19-20. Ini hidup yg luar biasa Maz 60:14. Baik dalam pekerjaan se-kuler, lebih2 dalam pekerjaan rohani, harus sesuai dengan Firman Tuhan (perhatikan syarat2 rohani untuk pela-yanan, jangan asal jalan atau asal suk-ses seperti Simson, tahu2 berhenti dan mati). Dalam setiap hal baru atau yg berikutnya, jangan mengandalkan pengalaman yg lalu, tetapi tetap min-ta pimpinan Roh Kudus. Misalnya Daud dalam 2Sam 5:19-20, 23-25. Kalau sudah yakin lakukanlah seka-lipun ada banyak pengorbanan atau pertentangan. Jangan sengaja me-ninggalkan perintah Tuhan, nanti bisa masuk perut ikan, celaka seperti Yunus.
KESIMPULAN
Allah itu kasih dan Maha kuasa, ingin kita semua tumbuh jadi mulia dan sempurna seperti Kristus. Semua fasi-litas dan rencana sudah siap, untuk setiap orang Rom 2:11. Tergantung dari kita. Nasib ditentukan oleh sikap dan perbuatan kita, dalam semua segi hidup kita, yaitu dengan mencocokkan semuanya dengan pengertian Firman Tuhan Mat 13:23 dan ketaatan dipim-pin Roh sesuai Firman Tuhan. Kalau hidup kita betul dan berkenan “ke-ranjang kita” akan tumbuh makin besar sehingga segala fasilitas ilahi limpah untuk tumbuh dan ber-buah2 maksimal bagi Allah, sehingga rohani kita dapat terus meningkat sepanjang umur hidup sesuai dengan rencana Allah. Tuhan yg menolong dan bekerja dalam segala hal tetapi keputusan atau penentuan (yg menentukan be-sarnya “keranjang”) itu dari kita Luk 12:57. Orang yg tidak mengerti Firman Tuhan akan bingung, ragu2, tidak pu-nya pendirian, tidak bisa ambil putus-an. Tetapi dengan pertolongan Roh Kudus dan pengertian Firman Tuhan, kita bisa mengambil keputusan dan melakukannya, sehingga keranjang kita bisa jadi makin besar untuk kemu-liaan nama Tuhan dan kita tumbuh dengan baik dan cepat dalam rencana Allah.