M4368 – Matius 25:21, 23, Lukas 19:17 Membuat Nasib dan Sejarah?

I. PENDAHULUAN

Nasib secara umum ada nasib baik sebab jadi kaya dll, nasib jelek sebab bangkrut dll. Tetapi nasib bagi kita, bukan terutama yang di dunia ( ini hanya perlengkapan ), tetapi nasib yang kekal ( ini yang jadi tujuan ). Ada yang ektrem, nasib Lazarus itu celaka, tetapi di Surga ia setingkat dengan Abraham, luar biasa. Begitu juga nasib Putra manusia Yesus jadi anak Yusuf Maria itu sangat rendah, atau hanya pas-pasan sekedar hidup, tetapi Ia melakukan rencana Allah 100% sampai mati di Salib, tetapi nasib-Nya sesudah itu, sebagai Putra manusia Yesus itu sangat tinggi dan mulia Fil 2:9 ( sebagai Allah tetap Maha mulia, kekal Yes 9:5 ). Ini contoh nasib yang betul bagi kita.

Sejarah

Dalam dunia banyak orang membuat sejarah besar seperti Napoleon, Hitler, Soekarno Hatta, Osborn, Billy Graham, Bonnke. Hidup semua orang itu sudah membuat sejarah, sekalipun kecil atau besar, lokal atau global, dikenal atau tidak ( semua ada dalam catatan Tuhan dengan lengkap Mal 3:16 ). “Kemarin” itu sudah menjadi sejarah bagi kita, tidak bisa diubah, tetapi hari ini dan besok, kalau masih hidup itu kesempatan, bisa diperbaiki asal mau. Tetapi di dalam Tuhan kita tidak nomer satu membuat sejarah di dunia, sebab yang sejarahnya besar di dunia, belum tentu ada di Surga, apalagi jadi besar di Surga.

II. RENCANA ALLAH

Di balik semua ini ada rencana Allah yang sudah dibuatkan untuk setiap orang di dalam Kristus ( yang percaya pada Kristus ). Allah sudah membuatkan suatu rencana yang indah, sebelum dunia ini dijadikan Ef 1:4 ( 3, 5 ) Allah itu adil Rom 2:11, rencana yang dibuat untuk setiap orang itu tingkatnya sama, sampai menjadi sempurna, tetapi bentuknya berbeda sesuai keadaan masing-masing Ef 2:10, Yer 29:11, 1 Kor 12:6, dan kenyataannya itu tergantung dari cara hidup kita sendiri, sebab nasib sampai kekal adalah penuaian dari penaburan kita di dunia.  Allah sudah membuatkan rencana lengkapdan pasti bisa jadi 100% ( Ay 42:2 ) kalau kita 100% mengerti dan taat akan pimpinan Allah. Jadi nasib atau sejarah hidup kita tergantung dari kita, sebab Allah tidak berubah dan adil dan sama untuk semua orang.

Allah itu tahu lebih dahulu apa yang akan terjadi sejak belum ada dunia ini, sehingga Ia bisa memilih Paulus sejak dari dalam rahim ibunya Gal 1:14. Ini berarti Allah tahu bahwa satu kali Paulus akan percaya sungguh-sungguh pada Tuhan Yesus, dan Allah sudah membuatkan rencana yang sempurna untuknya seperti untuk setiap orang lain yang percaya pada Tuhan Yesus. Tetapi tidak semua orang mengalami rencana yang dibuat Allah. Allah membuat rencana, kalau orangnya mengerti dan mau taat ia bisa mengalaminya penuh seperti Yusuf mengalami penuh, seperti mimpinya, sebab bagi Allah Ia sanggup melakukan segala rencana-Nya dengan sepenuh-penuhnya Ay 42:2. Tetapi kenyataannya tergantung dari masing-masing, dari penyerahan, iman dan ketaatannya.

Paulus sangat rindu menyelesaikan semua rencana Allah sepenuh-penuhnya, sebanyak-banyaknya kalau bisa 100% Kis 20:24, 2 Tim 4:7. Banyak orang juga rindu seperti ini, supaya pada akhirnya ia boleh mendengar penilaian Tuhan kepadanya seperti dalam Mat 25:21 ( Sabaslah hamba-Ku yang baik dan setiawan ) dll. Belum tentu orang yang terkenal, yang membuat sejarah yang besar di dunia punya nasib kekal yang baik. Tetapi semua yang taat dipimpin Roh pasti membuat nasib yang baik dalam kekekalan. Kita harus mengenali kehendak Allah hari ini untuk melakukannya Ef 5:17. Biasanya kita hanya tahu sebagian dari rencana Allah, sebab seringkali kita belum tahu rencana Allah keseluruhannya. Tetapi kita harus melakukan apa yang sudah kita ketahui Fil 3:16 dalam pimpinan dan kuasa Roh Kudus, meskipun rencana total belum tahu, tetapi kita jalan dengan iman, langkah demi langkah sesuai pimpinan Roh Kudus dan Firman Tuhan.

III. BAGAIMANA MENYUSUN NASIB DAN RIWAYAT HIDUP KITA

Ada banyak hal yang mempengaruhi nasib, sejarah atau riwayat hidup kita antara lain:

1. Sikon. Pengaruhnya banyak. Orang yang lahir di Bali, Madura, Jawa, Sunda punya dialek dan cara hidup yang berbeda, yang seringkali dibawa seumur hidup. Ini salah satu yang membentuk model hidup manusia.

2. Akal dan angan-angan. Manusia punya akal, cita-cita, itu angan-angan dan ini banyak mempengaruhi riwayat, nasib dan sejarah hidupnya. Kita boleh punya cita-cita sendiri, tetapi sebagai warga negara Surga yang rindu kembali pulang ke Surga, harus mencocokkan hidupnya dengan kehendak Allah, supaya jangan sampai kehilangan keselamatan yang kekal Mat 16:26. Bahkan faktor-faktor yang terbaik adalah nomer 3.

3. Menurut Firman Tuhan ( harus mengerti ) dan ( selalu taat akan ) pimpinan Roh Kudus.

Kalau kita mau mengalami rencana Allah, itu paling baik secara rohani untuk kekal dan juga secara jasmani pasti cukup baik, meskipun belum tentu jadi top dalam ukuran manusiawi. Mengapa? Sebab Allah tahu lebih dahulu, ukuran jasmani mana yang membuat nasib kita yang kekal, bisa meningkat maksimal. Tetapi tidak semua dibatalkan oleh Allah, kecuali mereka minta pimpinan dan kehendak Tuhan yang jadi. ( Misalnya Hizkia sudah ditentukan mati, tetap minta hidup, dapat tambahan 15 tahun, termasuk membuat cacat dalam hidupnya ). Paling baik kalau kita mengerti, percaya dan mau menyerah sepenuhnya kepada Tuhan seperti Elia yang taat penuh dan akhirnya mengalami 100% rencana Allah dan jadi sempurna. Ia mau taat selalu, antara lain  disuruh “terikat” di sungai Kerit sendirian selama 1 tahun, lalu di janda Sarfat selama 1 tahun lagi ( 1 Raj 17:4, 15 TL ). Sebab itu rencana Allah jadi genap sepenuhnya dalam hidupnya. Juga Elisa mencapai tingkat yang maksimal pada akhir hidupnya ( meskipun belum sempurna ) yang dibuktikan Tuhan dengan orang mati bangkit oleh tulang-tulangnya 2 Raj 13:21.

IV. BEBERAPA PATOKAN UNTUK MENCAPAI RENCANA ALLAH YANG PENUH

Kita perlu punya patokan-patokan ini sebab:

A. Kita tidak tahu seluruh rencana Allah, tetapi biasanya hanya sepotong-sepotong yang langsung ada di hadapan kita. Sebab itu penting sekali mempunyai pegangan hidup minimum untuk pertumbuhan rohani kita, yaitu: 7 Kebutuhan Pokok Rohani.

Jangan kuatir untuk segala kebutuhan jasmani, tetapi ini jangan jadi yang utama, tetapi kerajaan Surga dan kebenaranNya itu yang utama Mat 6:33, maka semua kebutuhan jasmani lain akan ditambahkan bagi kita selama hidup kita. Tentu kita harus bisa berpada 1 Tim 6:8 dalam memakai du-nia ini, sementara kita hidup di dalamnya 1 Kor 7:31, jangan bercintakan dunia, sebab itu akan membuat kita jatuh dalam dosa dan hilang rencana Allah dalam hidup kita. Orang yang menomor satukan dunia akan kehilangan segala-glanya 1 Yoh 2:15-17.

B. Patokan Tuhan adalah jiwa-jiwa

Rencana Allah bagi kita tidak berdiri sendiri, tetapi teranyam dengan saudara seiman dalam keluarga dan tubuh Kristus, dan dengan rencana Allah global, termasuk rencana Allah di dalam masa hidup kita. Lebih-lebih dengan rencana Allah pada akhir zaman yang akan ditamatkan. Ada 3 jumlah jiwa-jiwa yang akan digenapkan ( 3 angka: 1. Mat 24:14, 2. Rom 11:25, 3. Wah 14:1 ).

Kita harus memenangkan jiwa dengan tulus dalam kesucian sesuai Firman Tuhan bukan untuk menguntungkan dan membesarkan diri kita sendiri. Misalnya memelihara domba-domba Tuhan yang dibebankan atas kita, bukan supaya kita jadi besar dan menjadi orang yang punya sejarah besar, tetapi supaya kita bisa mempertanggung jawabkannya kepada Allah seperti yang diperbuat Putra manusia Yesus Yoh 17:12. Domba yang terhilang dicari Yoh 15:4, tetapi yang menolak dan pergi sendiri, kita tidak sakit hati atau berdosa, tetapi hanya menangisi nasibnya yang celaka seperti Abraham menangisi Lot. Dalam melayani jiwa-jiwa ( yang membuat kita cepat tumbuh dalam pelayanan 2 Tim 2:20-21 ), perhatikan:

1. Jangan ingin membuat nama besar di dalam dunia, tetapi di Surga kekal, sebab ini adalah penilaian yang betul, penilaian dari Allah Mat 16:26. Jangan tergiur oleh kemuliaan manusiawi dan duniawi, seperti Yosafat yang sudah belajar banyak Firman Tuhan, masih tergiur oleh kebesaran Achab yang me-nyembah berhala baal, sampai mau melekat jadi satu dengan Achab 1 Raj 22:4, padahal kalau toh ia bertemu Achab ( bukan seperti ini,sengaja mencari Achab sebab tergiur kebesaran Achab ) ia harus menyalahkannya Ef 5:4, dan menolak bersekutu dengan dia, kalau belum bertobat sungguh-sungguh.

2. Tumbuhlah makin seperti Kristus dan berbuah sebanyak-banyaknya, bukan sebab ingin puji atau menjadi besar dll. Tetapi kalau terpaksa jadi besar dan dipuji, harus sungguh-sungguh berjaga-jaga dan bertekun, jangan sampai pahala kita hilang karena suka puji Mat 6:1, dan jangan sampai jadi sombong, sehingga dihempaskan oleh hukum orang sombong Mat 23:12.

Hidup di dunia bukan untuk membuat sejarah besar, nama besar dan heran ( hati-hati dan harus peka dipimpin Roh, sehingga tidak masuk jerat dosa sombong seperti iblis, bapak dosa sombong Yez 28:28 ). Tetapi hidup di dunia ini adalah pengolahan untuk lulus dari setiap pencobaan dalam pelayanan, supaya naik kelas, meningkat di hadapan Tuhan ( sekalipun seringkali yang berhasil dipuji-puji manusia, te-tapi tidak mau, sebab kepujian kita bukan dari atau di dunia, tetapi dari Surga seperti Luk 19:17 disertai tingkat-tingkat kemuliaan yang tinggi, sebab jiwa-jiwa yang kita menangkan itu menjadi mahkota kita di Surga 1Tes 2:9.

Jangan membuat sejarah karena ingin puji, tetapi jadi besar atau tidak asal kita bisa mentaati pimpinan dan panggilan Tuhan dengan mau menanggung resiko apapun untuk mendapatkan jiwa-jiwa bagi Tuhan dan itulah rencana Allah bagi kita. Kita tidak bisa berbuah banyak kalau tidak berani mati karena Tuhan, dalam pelayanan part time apalagi full time Yoh 12:24. John Sung, Billy Graham dll jadi besar bukan sebab ingin jadi besar, tetapi sebab mau taat akan panggilan Tuhan untuk menggenapi rencana Allah dengan pengorbanan apapun. Bayangkan kalau orang-orang ini tidak mau menyerahkan hidupnya full time bagi Tuhan, mereka tidak akan membuat sejarah yang besar di Surga ( di dunia hanya tambahan dan harus hati-hati jangan jadi tujuan utama ). Apalagi kalau andaikata 10 tahun lagi Tuhan datang ( ini barangkali, hanya kira-kira tetapi tidak ngawur ) kita sudah memenuhi panggilan Tuhan, taat dengan penuh pengorbanan, maka hidup ini akan menjadi jauh lebih indah untuk kekal!

Ukuran berhasil di dunia hanya jadi salah satu tanda bahwa kita ada di jalan yang betul, tetapi bukan tujuan. Kalau tidak mau mati, tinggal sebiji saja dan akan bosok (busuk); tetapi kalau mau mati akan hidup dan jadi berlipat-lipat kali ganda di jalan sempit. Ini yang paling penting. Rencana Allah menjadi besar dan indah di Surga dengan nasib yang kekal dalam kemuliaan ilahi. Kita akan mendengar:

1. Sabaslah hamba yang baik.

2. Setia dengan yang sedikit, dengan banyak kesukaran dan penderitaan, tetapi sekarang memerintah beberapa negeri sesuai dengan pertumbuhan sampai tingkat terakhir di dunia Luk 19:17. Nasib di dunia itu belum tentu bersambung di Surga; sekalipun membuat sejarah yang besar dan hebat di dunia, itu hanya sampai dalam kubur dan dalam buku-buku sejarah di dunia. Tetapi apa yang kita buat untuk memenangkan jiwa-jiwa karena Tuhan, itu dicatat dan jadi kemuliaan sampai kekal.

Full time biasanya jadi gembala atau keliling sebagai penginjil ( rasul dll ). Jangan takut kehidupan di dunia, sebab Tuhan hanya minta kita pergi tanpa pundi-pundi Mrk 6:8, Luk 9:3; 22:35. Tuhan akan buka jalan yang wajar, dan kita akan mendapatkannya tanpa minta-minta, tanpa harus merayu dan dengan siasat. Biasanya orang yang pelayanan full time, yang mengorbankan penghasilan yang besar dengan segenap hati, tanpa dipaksa, itu adalah ujian mula-mula dalam hal uang. Sebaliknya orang yang dari permulaan pelayanan full time, dijamin keuangannya itu tidak salah, tetapi itu belum teruji dan bisa jatuh dalam cinta uang sehingga pelayanannya rusak seperti Gehazi. Tentang harta, jangan takut. Salah satu tanda kalau kita hidup suci, tidak cinta ( tamak ) akan uang, mau berpada dan tetap suci dan rendah hati, maka justru dalam pelayanan Tuhan akan mencukupi, tanpa mengemis dan membuat macam-macam siasat untuk mencari uang, sebab proyek Tuhan dibiayai oleh Tuhan, proyek manusia, harus cari uang sendiri. Tuhan akan memberi cukup dan limpah untuk orang yang tidak tamak. Tetapi selalu kurang bagi hamba-hambaNya yang cinta uang seperti Gehazi dan Yudas. Kalau Gehazi tidak membuat siasat untuk mengambil kesempatan emas yang indah dari Naaman, ia akan jadi penggantinya Elisa, tetapi sebab cinta uang, Gehazi tidak jadi apa-apa, justru kutuk Naaman jatuh ke atasnya! Juga buat anak-anak, orangtua jasmani memikirkan warisan jasmani, sebab cinta jasmani, tetapi memberi nomer 1 warisan rohani, itu penuh dengan kemuliaan Surga yang kekal. Dalam pelayanan part time atau full time, ada banyak pencobaan tentang “3 Ta” ( harta, tahta, wanita 1 Yoh 2:15-17 ) dan kita harus terus lulus, sehingga terus tumbuh dan makin meningkat seperti Kristus.

KESIMPULAN

Tujuan kita bukan membuat sejarah besar sekalipun semua orang dengan sendirinya membuat sejarah dalam hidupnya. Bagi kita, hidup itu hanya pengolahan. Pelayanan dan sejarah besar atau tidak, kita hanya ikut rencana Allah, tetapi tujuan kita besar dan mulia di Surga. Nasib baik di dunia ini bukan tujuan kita. Putra manusia Yesus, Paulus dan murid mengalami banyak nasib yang jelek meskipun tidak seperti Lazarus ( ingat semua tegantung dari kemampuan kita dan Tuhan pilihkan mana yang terbaik Ams 30:8 ), sebab semua kita masih hidup dalam dunia dan dalam tubuh daging! ( Rom 7:19,24-25 ). Orang yang bisa pakai uang sesuai kehendak Tuhan dan tidak cinta uang, bisa berpada, akan jadi bendahara dengan jumlah besar, yang tidak bisa akan jadi bendahara dengan jumlah kecil sesuai kemampuannya).

Tujuan pelayanan kita jiwa-jiwa itu bukan berarti uang, tetapi menyalurkan kasih Kristus bagi jiwa-jiwa. Lebih banyak jiwa-jiwa, berarti harus ada lebih banyak kasih Kristus  untuk mengolah jiwa-jiwa ( Yoh 21:15-17 ). Banyak jiwa bukan berarti banyak uang dan kepujian dll, tetapi berarti makin banyak beban, tanggungjawab, problem 2 Kor 11:28, dan itu perlu lebih banyak cinta Kristus, supaya bisa mengolah jadi baik, tumbuh seperti Kristus. Tujuan hidup kita, keluarga dan jemaat Tuhan, nomer satu jadi indah di hadapan Tuhan sampai kekal, tetapi di dunia hanya pengolahan dan jangan sampai terikat dan cinta dunia, itu merusakkan nasib yang kekal. Tetapi jangan kuatir hal-hal jasmani, itu akan selalu ditambahkan sesuai kemampuan kita, untuk hidup bagi Kristus dalam jalan sempit dipimpin Roh.

Scroll to Top