M4361 – Lukas 2:52 Berkenan Kepada Allah dan Manusia (Bukan Batu Sontohan)

I. MAKSUD ALLAH

Kalau seorang membutuhkan seseorang ( pertolongannya, bantuannya dll ) ia akan berusaha memperkenankan dia secara manusiawi. Ini tidak salah asal tidak ada dosa ( tersembunyi ). Misalnya anak butuh gurunya, ia bersikap baik, juga karena menghormati dan bersyukur. Tetapi kalau Tuhan menyuruh kita berkenan pada manusia, bukan ingin atau mengharapkan sesuatu keuntungan, tetapi ini penting untuk persekutuan tubuh Kristus, mulai dari keluarga, Gereja lokal dst. Jangan tidak peduli orang lain, apalagi kalau jadi orang besar, cukup segala-galanya, tidak membutuhkan orang itu, juga karena ada perbedaan selera, adat dll, atau karena dosa. Tetapi kita perlu taat Firman Tuhan yaitu berkenan pada Allah dan manusia. Kita tetap belajar berkenan kepada manusia, karena Kristus, dan karena kasih-Nya,sehingga bisa bersekutu dan tumbuh bersama sampai sempurna ( untuk ini mutlak harus bisa bersekutu Yoh 17:23 ).

II. ARTINYA

Ini adalah contoh hidup Putra manusia Yesus untuk kita, supaya kita hidup berkenan bukan hanya pada Allah, tetapi juga pada manusia, sehingga jadi berkat bagi manusia seperti Abraham Kej 12:2. Lawan dari berkat adalah laknat dan batu sontohan. Putra manusia Yesus berkenan pada Allah, misalnya Mat 3:17; 17:5, tetapi juga pada manusia. Kalau berkenan pada Allah, misalnya Kol 1:10 itu sudah jelas, asal kita sungguh-sungguh mau, pasti bisa sebab Allah akan senang menolong kita sampai berhasil, misalnya dengan hidup benar di hadapan Allah ( MAK DSY ) dengan selalu dipimpin Roh. Pasti bisa kalau mau.

Berkenan pada manusia, juga dikehendaki Allah Rom 14:18, tetapi sedikit berbeda, sebab meskipun kita mau, pada sebagian orang tidak berhasil Bagaimana seorang jadi batu sontohan apalagi jadi laknat bagi orang lain?

1. Sebab dosa, segala macam dosa pasti tidak ada orang yang berkenan / senang.

2. Bukan sebab dosa, Sebab pengertian dan pendirian umum yang berbeda, meskipun begitu bisa merugikan hubungan baik mereka.

3. Tidak peduli ( butuh ) pada orang-orang di sekitar kita. Sebetulnya kita bisa jadi berkat, tetapi tidak memakai kesempatan itu. Tuhan menghendaki kita menerangi dan menggarami sekitar kita Mat 5:13-16.

Sebab itu supaya kita berkenan pada manusia, kita harus:

a. Hidup suci. Kalau kita berbuat salah, apalagi pada mereka, kita harus mengakuinya dan bertobat sungguh-sungguh, dan

b. Memberi pengertian yang betul, supaya sama-sama mengerti kebenaran Allah, dari Firman Tuhan Yoh 17:17 supaya tidak salah mengerti dan tidak jadi batu sontohan, bahkan bisa jadi berkat dan bersekutu dalam Kristus.

c. Menjadi garam dan terang bagi sekitar kita, karena Kristus, baik dalam hal-hal jasmani, istimewa hal-hal rohani. Ini dijelaskan dalam Rom 14 dan 15.

Rom 14:1. Menerima orang yang lemah iman, atau kanak-kanak rohani, ini yang biasanya mudah tersontoh. Terimalah mereka dengan kekurangan-kekuarangannya, jangan berbantah-bantah tentang keadaan atau kekurangannya. Ingat untuk menjadi berkat, jadi garam dan terang dengan kasih Kristus, karena Kristus dengan tulus, bukan dengan maksud-maksud tertentu / tersembunyi. Jangan menghakimi, tetapi boleh dan perlu menjelaskan hal-hal yang disalah mengerti, tetapi dengan kasih, bukan dengan sombong ( tidak mau kalah, mau merendahkannya ) atau dengan benci dll dosa.

Rom 14:2. Orang yang lemah imannya, hanya makan sayur. Ini bukan tentang dosa, hanya selera atau keyakinan pribadi. Boleh saling berbagi pengertiannya; tetapi dengan hikmat dan kuasa Allah, jangan dengan menghakimi.  Tentang hal-hal yang bukan dosa tidak perlu disamakan, tetapi bisa menerima. Misalnya tentang makan, ada banyak variasi, tradisi, cara-cara makan dll, tetapi kalau dosa harus disalahkan, misalnya: sebab curang, bertuhankan perut, dll. Baik yang makan atau tidak makan, jangan saling menyalahkan. Jadi nomer satu kita harus benar di hadapan Tuhan, dan kedua terhadap manusia, kalau bukan dosa, jangan bereaksi dosa, jangan sampai ditipu setan, lebih-lebih kanak-kanak rohani yang paling mudah tersontoh, istimewa tentang pengertian kebenaran Firman Tuhan. Kalau dosa lebih-lebih bagi orang-orang yang menjadi beban kita, perlu ditegur dalam tingkat-tingkat yang sesuai ( bayi dan dewasa, jangan sama ) dengan hikmat dan kuasa Allah, dan kasih, meskipun begitu masih bisa jadi batu sontohan dan timbul kebencian, atau dosa lain. Orang Parisi yang ditegur, sebab tidak bertobat, lalu melawan dan benci, bahkan berusaha membunuh Yesus. Yang penting kita harus benar di hadapan Allahdan jangan membuat dosa atau bereaksi dosa dengan orang-orang sekitar kita. Misalnya terhadap anak-anak yang belum mengerti, jangan melemahkan atau membuatnya jadi tersontoh. Misalnya anak yang batuk-batuk, jangan makan coklat atau rempah-rempah makanan yang membuat batuk di hadapan mereka. Tidak pura-pura, tetapi jangan membuat anak itu ingin dan kecewa. Misalnya anak sedang tidur apalagi kalau sakit, kita biasanya bicara ramai,tetapi waktu itu kita bicara pelan-pelan supaya ia tidak bangun.

Rom 14:5-6. Hidup karena Tuhan, untuk Tuhan, oleh Tuhan. Rom 11:36. Kerjakan karena Tuhan, sebab seringkali kebebasan kita dibatasi, dirugikan dsb, tetapi kalau karena Tuhan, supaya jadi berkat, ada pahalanya. Misalnya Rom 14:21, 1 Kor 8:13. Paulus mau korban tidak makan daging kalau itu menjadi batu sontohan. Rugi, tidak bebas, ini suatu pengorbanan. Kalau bukan dosa kita boleh berusaha menjelaskan dengan kasih, hikmat, dan kuasa Allah, dengan berpada dan mengampuni, minta tolong Roh Kudus. Jelaskan dalam terang Firman Tuhan, sebab itu perlu banyak belajar Firman Tuhan sejak kanak-kanak dan sejak mulai baptisan perlu ada pelajaran-pelajaran khusus untuk jiwa-jiwa baru Kis 20:20,27.

Rom 14:14. Tidak ada yang najis sendiri. Apa saja tidak ada yang najis dengan sendirinya, kecuali itu melanggar Firman Tuhan. Kadang-kadang orang-orang itu sendiri menganggap itu najis, maka najislah bagi dirinya sendiri. Harus kita terangkan, jelaskan dalam terang Firman Tuhan dan pimpinan Roh Kudus yang bisa mencelikkan mata hati kita. Kalau kita tahu kebenaran Firman Tuhan ( Yoh 17:17 ) itu yang jadi pegangan mana yang dosa dan tidak. Tidak perlu tertuduh, misalnya vaksin ada  yang menganggap itu najis, dari setan dan ada chip, bahkan mereka memakai Firman Tuhan ( yang dipaksakan ) untuk membenarkan pengertiannya, juga dengan mencatut nama Tuhan, padahal bukan. Ada orang jadi korban karena kebodohannya Hos 4:6, tetapi jangan benci, tetap doakan, ada yang butuh waktu baru bertobat. Tetapi jangan kecil hati waktu ada orang yang menolak, sebab ia rugi sendiri, mudah-mudahan ia berubah.

Rom 14:23. Kalau tidak berdasar iman akan Firman itu jadi dosa. Patokan iman adalah Firman Tuhan, yakin akan Firman Tuhan, lebih-lebih yang diyakinkan Roh Kudus sehingga jadi iman. Tetapi kalau masih ragu-ragu, jangan paksakan, tanya Tuhan, tunggu Tuhan, pelajari, sebab melakukan suatu hal dengan ragu-ragu, tanpa keyakinan itu menjadi dosa. Kita harus yakin itu sesuai Firman Tuhan, Roh Kudus akan mengingatkan ayat yang tepat, sehingga timbul iman untuk taat. Sebaliknya ada yang baik, sesuai Firman Tuhan, dikatakan jahat oleh orang lain, lebih-lebih orang yang jadi beban kita. Doakan dan jelaskan, minta bantuan saudara-saudara lain yang dipimpin Roh.

1 Tim 2:8; 3:3, 2 Tim 2:23. Jangan berbantah-bantah, lebih-lebih karena sombong, tidak mau kalah dan benci, tetapi belajar berbagi Firman Tuhan dengan kasih dalam pimpinan Roh Kudus Yak 3:14, 16. Jangan jadi orang yang tidak taat dan berbantah-bantah Rom 10:21, tetapi taat pada para pemimpin Ibr 13:17. Jangan tidak mau kalah, itu kesombongan dan orang seperti ini akan  pahit hidupnya, sebab Tuhan yang merendahkannya. Belajar taat akan Firman Tuhan yang diterangkan pimpinan sambil terus berdoa dalam Roh, sebab Roh Kudus akan membawa kita pada segala kebenaran ilahi, sehingga yakin Yoh 16:13, baru kita bisa bertindak dengan yakin, tidak ragu-ragu, sehingga tidak jadi dosa Rom 14:23.

Mat 7:24-28; 11:7. Tetap punya pendirian yang teguh. Berkenan pada manusia bukan berarti mengiyakan saja pendapat segala orang supaya baik pada semua, itu seperti buluh di padang yang ditiup angin ke sana sini. Ini seperti orang buta menuntun orang buta dan keduanya masuk dalam lubang, jatuh dan celaka Mat 15:14, Luk 6:39. Ini tidak jadi berkat, garam atau terang, melainkan justru menjerumuskan. Sebab itu masing-masing harus punya pengertian Firman Tuhan yang betul, kuat dan mentaatinya, sehingga hidupnya benar, dan orang-orang yang dipimpinnya, sehingga tidak binasa. Jangan seperti Saul yang hidup dalam dosa dan buta rohani, memimpin orang-orang buta dengan tawaran hadiah-hadiah yang besar, sehingga semuanya terjerumus dalam dosa dan binasa. Sebab itu pemimpin tidak boleh buta, juga kepala rumah tangga, paling sedikit harus ada satu orang yang mengerti kebenaran Firman Tuhan dengan betul dan taat serta memimpin orang-orang lain kepada kebenaran Firman Tuhan sehingga tidak terjerumus tetapi berhasil dan tumbuh dalam jalan dan rencana Allah.

Yang salah harus disalahkan Ef 5:11, tetapi jbukan untuk menghukum, melainkan untuk menolong seperti tabib yang menolong orang yang sakit. Jangan membiasakan berbantah-bantah, itu cara yang salah dan jelek 1 Kor 11:16, tetapi dengan tulus dan rendah hati mencari dan saling membagi-bagikan ( sharing ) kebenaran Firman Tuhan dan taat, maka kita akan beruntung dan bahagia Luk 11:28. Tetapi harapkan mereka yang tidak taat dan berbantah-bantah bertobat dan mau taat, mungkin di hari-hari yang akan datang, tetapi itu membawa kerugian yang kadang-kadang besar, sebab membuang kesempatan yang sekarang ( Ibr 3:15 ). Jangan tunggu terlambat baru taat, akibatnya seperti Simson celaka dan Saul masuk neraka karena dipimpin setan dan bunuh diri.

III. BERFAEDAH UNTUK BERTUMBUH DALAM PERSEKUTUAN TUBUH KRISTUS

1. Apa untungnya berkenan pada manusia? Seringkali mereka tidak membalas dengan baik, bahkan dengan jahat. Tetapi kalau melakukannya karena Tuhan, kita berkenan pada Allah dan diberkati Allah dan rohani kita bertumbuh dalam Salib dengan baik Rom 14:18. Terlebih berkat memberi daripada menerima Kis 20:35, dan Firman Tuhan pasti digenapkan dalam hidup kita, bahkan sampai kekal. Sebab itu belajar berkenan pada Allah dan manusia, tetapi tetap sesuai dengan Firman Tuhan.

2. Kalau kita berhasil berkenan pada Allah dan manusia, maka kita bisa bersekutu dalam Kristus. Tidak mungkin bisa hidup, apalagi tumbuh menjadi rohani kalau tidak mau bersekutu dalam tubuh Kristus, sebab:

a. Kita ini anggota tubuh Kristus, satu beranggotakan yang lain. Rom 12:4-6, 1 Kor 12:12-15.

b. Gereja yang tumbuh, apalagi sampai sempurna, mutlak perlu persekutuan tubuh Kristus Yoh 17:23.

c. Kekuatan persekutuan yang betul meningkat Im 26:8, dan itu perlu untuk bisa menjadi sempurna, dan menghadapi tantangan akhir zaman Luk 10:27.

Tidak bisa bersekutu itu berarti tidak beres, tidak ada kasih, tidak bisa tumbuh, bahkan akan jatuh. Tetapi jangan lupa bersekutu dalam Roh dan Firman Tuhan, sehingga berkenan pada Tuhan dan persekutuan itu bisa tumbuh.

ROM 15:1-3 MENERIMA ORANG YANG LEMAH

Orang lemah itu banyak pikiran, pengertian, pendirian, sikap, tabiat dll yang jelek, sehingga orang mudah tidak senang kepadanya. Orang yang kuat rohaninya bisa menyangkal diri, menerimanya dan menolong mengangkatnya keluar dari kelemahannya; jangan justru menghindar sebab timbul rasa tidak senang, atau bersikap netral”. Ini sikap dosa Yak 4:17, permulaan kebencian; Lebih-lebih domba-domba Tuhan yang menjadi beban kita. Jangan dibiarkan, ini memecah tubuh Kristus, pintu masuk iblis. Terimalah orang-orang yang lemah dan kuatkan, itu sikap seperti Kristus, suatu sikap yang berkenan pada Tuhan Mat 25:40. Tetapi tetap hati-hati supaya jangan dirugikan, sebab ada yang tidak mau.

Ada yang sulit ditolong bahkan ada yang tidak bisa ditolong seperti Yudas, Laodikea. Jangan ekstrem seperti Eli atau Esau tetapi seperti Kristus terhadap Petrus dll terimalah, angkat dan kuatkan, sehingga persekutuan tubuh Kristus makin besar dan kuat, siap ditumbuhkan sesuai rencana Allah.

ROM 14:3-4 PERBEDAAN DALAM UMAT TUHAN.

Dalam persekutuan tubuh Kristus ada banyak perbedaan yang bukan dosa ( misalnya beberapa cara hidup, kebiasaan atau tradisi dll yang tidak sama ), apalagi kalau berbeda bangsa dan budaya. Selama tidak bertentangan dengan Firman Tuhan, semua bisa diterima, jangan sampai mengganggu persekutuan tubuh Kristus dan jangan membiarkan “rasa tidak senang” tumbuh dalam hati!

Perbedaan ini akan nampak lebih nyata, lebih jelas kalau ada berbagai-bagai suku bangsa berhimpun ( macam-macam makanan, pakaian, tradisi, baju, architecture, alat musik, warna, nyanyian dll ); Perbedaan yang bukan dosa patut diterima supaya jangan mengganggu persekutuan tubuh Kristus. Perbedaan yang tidak bertentangan dengan Firman Tuhan, jangan ditolak supaya jangan sampai menimbulkan perpecahan. Dalam hal-hal yang tidak bertentangan dengan Firman Tuhan, pemimpin harus menjelaskan kebenaran-kebenaran Firman Tuhan ini dan itu harus ditaati Ibr 13:7,17.

ROM 14:7-9. MATI HIDUP UNTUK TUHAN, MILIK TUHAN

Orang yang percaya Tuhan Yesus, akan masuk Surga, karena sudah ditebus oleh darah Yesus dan menjadi milik Tuhan Yesus 1 Kor 6:19-20. Sebab itu baik hidup atau mati, kita milik Tuhan, itu berarti:

1. Kalau mati, kita menjadi milik Tuhan di Surga kekal, sudah lepas dari milik iblis 1Yoh 3:10, sebab kita sudah dibeli oleh darah Yesus, dan ini harus dipelihara dan ditumbuhkan dengan setia sampai mati Mat 24:13.

2. Kita hidup, tidak boleh melanggar kehendak Allah, sebab kita milik-Nya, justru kita harus memakai diri kita, hidup atau mati untuk Tuhan maka Tuhan yang akan memelihara hidup kita dan pasti baik.

Kalau kita taat, Tuhan pelihara, kalau memberontak, akhirnya terpaksa dilepas dengan resiko bisa hilang keselamatannya dan hidupnya kacau, hatinya gelisah, pahit dan jalannya tidak ada damai Rom 3:17. Dalam segala perkara kita harus bertanya dan mendapat izin dari Sang Pemilik yaitu Tuhan Yesus, bagaimana kita memakai hidup ini ( dengan segala yang lekat padanya ) untuk hidup berkenan kepada-Nya dan sesama. Sebab itu kita harus mengerti kebenaran Firman Tuhan, sebab kalau tidak, kita bisa melanggar dan menjadi rugi sendiri karena bodoh dan tidak mengerti Ams 10:21b. Sebab itu dalam berbuat apa saja, selain izin dari Tuhan ( yaitu cocok dengan Firman Tuhan ), kita juga harus berusaha supaya semuanya itu menjadi kemuliaan bagi Tuhan, sebab kita diciptakan dan ditebus untuk kesukaan-Nya Wah 4:11.

Apa hidup untuk kesukaan-Nya itu enak, indah, senang? Kalau Allah itu jahat, celakalah hidup seperti ini. Tetapi Allah itu baik, kasih dan sangat mencintai kita sampai mengorbankan Kristus mati untuk kita, sebab itu hidup berkenan pada-Nya itu sangat-sangat menyenangkan dan untung, kita menjadi “anak emas” Allah! ( Bandingkan dengan anak yang menyenangkan bapaknya dan bapaknya cinta kepadanya, ia menjadi anak emasnya, pasti hidup seperti ini indah. Hidup menyenangkan Allah itu sangat sangat enak, bahkan sampai kekal di Surga! ).

Sebab itu baik hidup atau mati, hiduplah bagi Tuhan, mempermuliakan Tuhan, pasti hidup ini akan menjadi sangat indah dan senang, menjadi “anak emas” Allah yang maha kuasa! Allah ingin semua orang beriman menjadi “anak emas” Allah, tetapi sayang tidak semua percaya akan kerinduan Allah ini, banyak yang kena tipu iblis sehingga yakin, hidup semaunya sendiri, menurut daging itu paling enak, justru itu paling sengsara, bahkan sampai kekal.

KESIMPULAN

Yang kuat, terimalah yang lemah, tolong mengangkatnya keluar dari kelemahannya. Jangan biarkan rasa tidak senang akan saudara kita tumbuh dalam hati kita, bahkan siapapun dia. Tidak senang pada seseorang itu adalah pintu gerbang bagi kebencian iblis. Jadilah berkat bagi yang lemah, maka kita akan tumbuh dan makin mulia seperti Kristus. Dengan demikian kita membangun dan membina tubuh Kristus dengan kokoh dan bersama-sama tumbuh menjadi seperti Kristus. Jangan lupa memelihara persekutuan ini dimulai dari hubungan nikah, lalu keluarga, kelompok kecil sampai tubuh Kristus lokal, daerah, nasional sampai global. Jangan sampai pecah oleh pekerjaan iblis dan masuk dalam perpecahan dan pemisahan pada penamatan rencana Allah.

Dalam segala perkara yang kita lakukan, hendaknya kita mendapat izin Tuhan (sesuai Firman Tuhan) dan untuk kemuliaan Tuhan sebab hidup dan mati kita ini milik Tuhan. Tuhan ingin semua kita memperkenankan Tuhan dan manusia, maka orang itu akan menjadi anak emas Allah. Ini hidup yang paling indah dan sampai kekal.

Scroll to Top