M4359 – Ulangan 30:11-20 Memilih Nasib

I. DEFINISI NASIB

1. Manusiawi. Pengertian yang umum. Nasib atau takdir adalah hal-hal yang sudah ditentukan bagi semua orang ( dikira “oleh Tuhan” ), yang baik atau jelek dan tidak bisa diubah. Sehingga ada istilah: Kejatuhan bulan untuk nasib yang baik, tanpa diusahakan, tahu-tahu bulannya jatuh dan dia untung besar. Ada lagi yang berkata: Bahwa nasib itu sudah ditentukan seperti garis-garis dalam telapak tangan, sehingga beberapa orang bertanya-tanya pada orang yang bisa membacanya supaya tahu lebih dahulu nasibnya. Tetapi Firman Tuhan tidak mengatakan seperti ini.

2. Firman Tuhan. Orang yang mau percaya pada Tuhan Yesus dibuatkan oleh Allah rencana yang terbaik, yaitu selamat, baik jasmani ( dalam dunia ), dan rohani ( dalam kekekalan ) Ef 2:10, Yer 29:11. Jadi semua orang percaya sudah dibuatkan suatu nasib atau rencana yang terbaik, tetapi belum tentu itu jadi, tergantung dari pilihannya melalui ketaatan akan Firman Tuhan. Luk 11:28.

Orang dunia berusaha membuat nasib baik, misalnya dengan sekolah, bekerja keras dll. Orang percaya juga demikian, sebab ini berarti bekerja dengan sungguh-sungguh Kol 2:23, tidak malas Ams 6:6 dll, tampaknya sama, tetapi harus dalam kesucian dan mencari kerajaan Allah lebih dahulu Mat 6:33.

II. ALLAH TIDAK MEMBEDAKAN ORANG

Baik terhadap pengemis atau raja, sebab Dia adil dan kasih Rom 2:11. Masing-masing kita harus memilih nasib kita sendiri-sendiri, yaitu dengan taat akan Firman Tuhan, sebab itu yang dijanjikan Tuhan. Kita harus mengerti Firman Tuhan supaya bisa taat dengan baik Mat 13:23. Sebab itu orang beriman yang mau taat akan Firman Tuhan, akan suka belajar Firman Tuhan sampai mengerti ( bahkan ada orang-orang lain yang dipakai Tuhan untuk menolongnya supaya mengerti ). Dengan lebih mengerti bisa taat lebih baik, masing-masing kita dapat menentukan, atau memilih nasib kita sendiri-sendiri yang lebih baik Luk 12:57 sesuai dengan ketaatan kita akan Firman Tuhan.

III. IBLIS JUGA TIDAK MEMBEDAKAN ORANG

Dia berusaha membinasakan semua orang, siapapun, baik langsung atau dengan tipu daya dan umpan yang manis, bahkan dengan penampilan yang baik seperti “malaikat terang” 2 Kor 11:14, tetapi sesungguhnya ia bapak pembohong dan pembunuh dari mulanya, dan tidak berubah sampai selamanya. Sebab itu orang yang tidak mau percaya, semua dikuasai oleh iblis dan dibutakan mata rohaninya 2 Kor 4:4, dan semua disesatkan dalam dosa melawan Allah dan sampai dimana ia taat pada iblis, sampai disitu nasib jeleknya akan terjadi istimewa di dalam kekekalan. Memang ini tidak mudah dimengerti dengan akal, apalagi kalau sudah kena tipu daya setan, nasibnya bisa celaka Kis 13:10. Mereka yang tidak mengerti kebenaran Firman Tuhan, bodoh itu tersesat ( Mrk 12:24 ), dan celaka ( Hos 4:6 ).

IV. BAGIAN ALLAH

Sebab Allah itu kasih Yoh 10:10, Allah tidak ingin seorangpun binasa 2 Pet 3:9, Yoh 3:16, sebab itu Ia berkehendak untuk menyelamatkan semua orang dan merencanakan dan menyediakan yang terbaik bagi semua orang yang mau percaya Ef 2:10, Yer 29:11.

V. BAGIAN IBLIS

Iblis itu pendusta dan pembunuh Yoh 8:44; 10:10. Meskipun iblis punya banyak umpan yang manis, tetapi bapak penipu ini adalah pembunuh, yang ingin menyesatkan dan membunuh semua orang untuk menjadi korban, sehingga menjadi miliknya dalam Neraka, untuk bisa lebih kuat melawan Allah; itulah tujuan dan kesukaannya!

Kalau kita mengerti kebenaran ini, maka kita:

1. Harus dengan aktif memilih, menentukan nasib kita sendiri di dalam Tuhan, dengan taat akan Firman Tuhan, seperti yang dijanjikan Tuhan.

2. Bersyukur dalam segala perkara, sebab Allah sanggup menolong orang percaya yang mau taat, mendapatkan nasibnya yang sudah dipilihnya di dalam Tuhan, sebab apapun yang terjadi, Tuhan yang kasih dan adil akan memberikan nasib yang sudah dipilihnya.

VI. BAGIAN MANUSIA

Manusia diciptakan Allah sebagai mahluk hidup dengan berkemauan bebas, sebab itu bisa dan harus memilih:

1. Mau percaya pada Tuhan Yesus untuk keselamatan kita. Jangan terlambat, sebab dengan demikian kesempatan berkurang. Jangan keraskan hati dalam dosa, itu celaka, keluar dari rencana Allah.

2. Orang percaya harus mengerti dan mengambil keputusan, yaitu dengan taat akan Firman Tuhan, maka nasibnya menjadi baik. Dengan demikian ia dapat dan harus menentukan nasibnya sendiri di dunia dan dalam kekekalan. Jadi orang beriman bisa dan harus menentukan nasibnya sendiri.

VII. BAGAIMANA CARA KITA MEMILIH NASIB?

Dalam seluruh Firman Tuhan sejak Adam dan Hawa sampai terakhir, Allah memakai cara yang sama, yaitu menghadapkan dua pilihan ini kepada manusia untuk memilih.

1. Adam dan Hawa Kej 2:16-17; 3:2-3. Adam dan Hawa tahu pilihan ini dan kalau mau tetap selamat dan bahagia mereka harus memilih untuk taat pada Firman Tuhan, menolak ajakan ular. Ini prinsip dari permulaan, sebab manusia bukan mesin atau robot, tetapi harus mengambil keputusan sendiri untuk menentukan nasibnya sesuai dengan Firman Tuhan.

2. Kain juga sudah diingatkan untuk taat pada Firman Tuhan Kej 4:6-7. Secara pribadi, lebih-lebih pada Abraham, Ishak, Yacob, Yusuf dst, Allah selalu memberikan Firman-Nya untuk ditaati dan mereka yang taat akan selamat dan bahagia, baik di dunia dan sampai dalam kekekalan.

3. Begitu juga pada bangsa-bangsa, pada orang banyak, Allah juga memberikan Firman-Nya supaya mereka mengerti dan memilih untuk menentukan nasibnya di dunia sampai kekal. Ini dilakukan Allah berkali-kali, sehingga sepertinya membosankan, tetapi Dia selalumemberi banyak kesempatan supaya mereka semua tahu, jangan sampai lupa untuk memilih yang baik dan taat seumur hidupnya. Israel berkali-kali mendapat kesempatan; mereka yang taat akan Firman Tuhan dan nasibnya jadi baik, tetapi kalau tidak taat, nasibnya jadi jelek, baik di dunia sampai kekal.

4. Allah hadir di tengah-tengah mereka dalam Kemah Suci, dan tiang awan dan api, sehingga semua orang siang dan malam bisa melihat dan ingat, bahkan dengan mujizat dan pemeliharaan-Nya yang begitu limpah dan jelas, bahkan sampai setiap hari mereka mendapat mujizat manna yang muncul sendiri tanpa menanam atau mengusahakannya. Dengan demikian Allah mengharapkan mereka mau taat akan Firman Tuhan sehingga nasibnya jadi baik.

5. Dalam Kel 20 dst ada hukum Taurat yang tertulis dalam dua loh batu diterangkan dengan panjang dan lebar, bahwa kalau mereka taat, nasib akan baik, di dunia sampai kekal.

6. Ul 11:29 Berkat dari gunung Gerizim, dan kutuk dari gunung Ebal adalah suatu pernyataan yang sangat gamblang dan jelas bagi 12 suku bangsa Israel. Jadi jelas-jelas mereka dihadapkan pada dua pilihan yang harus ditentukannya untuk nasibnya di dunia dan kekal. Ini terus berulang-ulang diberitakan sehingga orang percaya bisa mengerti dengan jelas dan tahu bahwa nasib itu bukan ditentukan, bukan jatuh dari langit, tetapi kita sendiri yang harus memilihnya di dalam Tuhan.

7. Ul 30:11-20. Hidup dan keberuntungan, atau mati dan celaka.

Ul 30:11-14. Hukum-hukkum yang diberikan Tuhan itu tidak tersembunyi atau jauh daripada umat-Nya, sangat mudah didapat dengan langsung, atau tidak langsung, asal mau. Tuhan sudah menyediakan segala jalan dan cara yang tidak terduga. Hukum-hukum Allah yang harus ditaati itu tidak berada di Surga, sehingga timbul problem untuk mendapatkan orang yang bisa pergi ke Surga dan membawanya turun kepada kita, supaya kita bisa mendengar dan mentaati-Nya. Tidak, hukum-hukum itu sudah ada pada kita dengan salah satu jalan dan cara yang ada. Bahkan orang-orang yang melawan, memusuhi dan membakarnya akan tetap mendapatkannya kalau ia mau mendengar dan mentaati-Nya.

Juga tidak di dalam lautan sehingga harus ada satu orang yang pergi ke bawah laut mendapatkannya untuk kita, supaya kita bisa mendengar dan mentaatinya. Tetapi hukum-hukum itu ada sangat dekat dengan kita, yaitu di dalam mulut kita Rom 10:8, dan di dalam hati kita supaya kita bisa melakukannya. Luar biasa. Orang yang mau percaya, Firman Tuhan itu sudah ada dalam mulutnya. Bahkan Musa membuatnya menjadi nyanyian yang dinyanyikan, sehingga sekalipun mereka lupa atau kembali melupakannya, itu sudah mereka nyanyikan dengan hafal Ul 31:21, 22,30; 32:44. Yang penting mau taat, bukan hanya mendengar Yak 1:22-25, maka kita akan mendapat nasib yang baik.

Ul 30:15-20. Disini Tuhan berkata kepada Israel untuk taat akan FirmanNya dan nasibnya akan menjadi sangat indah, tetapi kalau tidak taat sungguh-sungguh, maka dengan cara hidup yang bagaimana pun juga, akan tetap membawa kebinasaan bagi mereka. Begitu banyak Firman Tuhan yang dikatakan Tuhan bagi kita. Memang kita perlu mempelajari dan mentaati semua kehendak Allah supaya semua segi hidup kita terpelihara dan berkenan pada Tuhan. Sebab itu Paulus mengingatkan hal ini supaya belajar seluruh Firman Tuhan Kis 20:20,27. Ini penting, dan jadi kesukaan orang yang mau taat, dan ini yang membuat nasib kita jadi baik, di dunia dan di Surga. Kita akan melihat kesimpulannya, lebih-lebih bagi kita orang-oang akhir zaman, istimewa menunggu kedatangan-Nya, yaitu:

1. Percaya, sehingga lahir baru, bisa selalu penuh dan dipimpin Roh.

2. Tumbuh dalam kesucian, sehingga makin seperti Kristus ( ini patokan kita ) baik dalam sifat-sifat baru dan dalam kemampuan rohaninya seperti Kristus dan berbuah-buah sehingga bisa setia sampai mati.

3. Ada dalam rencana Allah, yaitu dalam jalan sempit, bebas dari segala macam dosa, percintaan daging, dan dunia ini, baik dari segala berhala-berhala duniawi yaitu keinginan tubuh, mata dan hidup dengan jemawa 1 Yoh 2:15-17. Ini adalah garis besar dari seluruh hukum-hukum Allah yang bisa diringkas dalam mengasihi Allah dan manusia Mat 22:37-40.

1. Lahir baru. Dengan ini kita baru bisa melihat ( mata celik, tahu Surga ) bahkan bisa masuk Surga Yoh 3:3,5. Ini dasarnya, dengan lahir kembali menjadi anak Allah, hidup dalam kesucian dan selalu penuh dan dipimpin Roh seperti lima gadis bijak, sampai Tuhan Yesus datang dan kita ikut bersama-sama Dia. Perhatikan ini ( suci sampai MAK DSY ) dan selalu limpah dengan 7 Kebutuhan Pokok Rohani dengan sukacita.

2. Tumbuh dalam kesucian, meskipun kita berada di dalamdunia yang penuh dosa dan pencobaan, kita tetap bisa hidup suci,sehingga kita tumbuh seperti Kristus, baik dalam tabiat yang baru, yang begitu banyak, tetapi dapat disimpulkan dengan iman ( akan Firman Tuhan ), harap akan Tuhan dan cinta Kristus yang terus tumbuh dalam kita 1 Kor 13:13. Sifat-sifat ilahi yang suci dan indah ini disimpulkan dalam kasih akan Allah dan manusia, berarti bisa mengampuni dan memberkati semua orang di sekitar kita sampai musuhpun Mat 5:44.

Begitu juga kemampuan kita bertumbuh seperti Kristus, baik bisa hidup suci, bisa melepaskan orang dari dosa, sehingga selamat dan memberkatinya sehingga tumbuh seperti kita, seperti kitapun meniru Kristus 1 Kor 11:1. Perlu limpah hikmat dan kuasa Allah sehingga hidup terus berkemenangan dengan Tuhan, bahkan lebih dari pemenang dan bisa mengalami pawai kemenangan Rom 8:31, 37, 2 Kor 2:14. Dengan demikian, dengan kasih dan kemampuan ilahi kita bisa berbuah jiwa-jiwa dengan limpah di dalam Kristus, dengan selalu hidup penuh dan dipimpin Roh seperti Kristus Luk 4:1,18.

3. Ada di dalam rencana Allah di jalan sempit. Orang yang taat akan Firman Tuhan itu senang pikul salib Luk 9:23, Mat 11:28-30. baru bisa taat menurut Roh sebab daging terus menerus dimatikan Gal 5:16-17 supaya selain suci, tetap suci juga tumbuh dalam kesucian sekalipun ada banyak pencobaan, yaitu:

a. Menang dari keinginan mata, yaitu menang atas segala kemanisan dan kemuliaan dunia ini, yang bisa disimpulkan dengan uang. Jangan cinta uang, tetapi cinta Firman Tuhan Ibr 13:5-6. Sebab itu harus bisa berpada dari segala isi dunia ini 1Kor 7:31, sehingga tidak berdosa dalam keadaan apapun.

b. Menang dari keinginan tubuh, lebih-lebih dari dosa perzinaan tubuh ( dan rohani ). Pelihara hidup dalam kesucian bujang atau nikah, supaya tidak berzina sekalipun dalam pikiran Mat 5:28, sebab ini dosa istimewa yang merusakkan rencana Allah 1 Kor 6:18, 2 Kor 7:1, 1 Taw 5:1.

c. Menang dari kejemawaan hidup, tetap rendah hati, sebab semua yang ada pada kita itu dari Tuhan 1 Kor 4:7, Rom 11:36. Orang yang rendah hati akan ditinggikan oleh Tuhan ( bukan oleh manusia ). Sebab itu kepujian dari Tuhan Rom 2:29. Tetapi yang sombong akan direndahkan dan nasibnya menjadi celaka Mat 23:12. Taati semua Firman Tuhan dengan tulus dan dengan segenap hati, di hadapan Allah, ini artinya memilih nasib yang baik di dunia sampai kekal.

VIII. BAGAIMANA ALLAH MEMBERIKAN NASIB YANG BAIK

Memang kita yang memilih nasib baik, tetapi iblis berusaha menghancurkan, tetapi Allah yang menentukan dengan menolong sesuai dengan pilihan masing-masing. Cara Tuhan:

1. Memelihara kita 1 Kor 10:13, sehingga setan dan sikon apapun dibatasi dalam kekuatan kita. Jangan takut, tidak ada yang kebetulan.

2. Diolah supaya tumbuh meningkat sampai seperti Kristus Yes 64:8. Jangan heran kalau datang pencobaan dan makin lama makin berat sesuai kekuatan dan tingkat kita, seperti Abraham, Ishak, Yacob, Yusuf, Daud, murid-murid dan kita. Jangan takut, semua dalam izin Allah, asal kita tetap dipimpin Roh sesuai Firman Tuhan, maka kita akan menang, lulus dan naik.

Pengolahan itu selama hidup, kesempatan satu-satunya untuk tumbuh dalam kemuliaan Allah. Kadang-kadang dalam mata manusiawi nasib ini menjadi jelek dan rusak seperti nasib Yusuf yang jadi hamba, tetapi itu hanya luarnya, tetapi rohani Yusuf terpelihara tetap taat dalam kesucian dan akhirnya tampak rencana Allah yang indah dalam hidupnya.

Pergolakan dunia makin lama akan makin dahsyat, sebab dosa dan kejahatan akan makin meningkat dan waktu penamatan, dosa sudah melebihi batas, sehingga hukuman Allah jatuh atas dunia ( dalam Minggu ke-70 Daniel, 7 Meterai, 7 Sangkakala, dan 7 Bokor murka Allah ), tetapi Gereja juga tumbuh sampai sempurna. Jangan takut, kalau kita memilih nasib yang baik, yaitu mau taat dengan segenap hati, dengan penuh dan dipimpin Roh, pasti menang, sebab Tuhan beserta, dan nasib kita akan indah.

KESIMPULAN

Nasib orang beriman tergantung dari pilihan kita, sebab untuk semua anak-anakNya Allah sudah menyediakan nasib yang terbaik, asal kita mau taat akan Firman Tuhan, maka itu berarti kita memilih nasib yang baik sampai kekal! Kita yang memilih nasib yang sudah dibuatkan Tuhan dan Dia yang akan memimpin dan menjaga hidup kita sehingga rencana Allah yang indah dan kita pilih akan nyata dalam hidup kita selama di dunia. Juga dalam masa-masa kesukaran dan penderitaan dalam hari-hari yang sulit ini.

Nasib kita itu bukan hanya di dunia bahagia, tetapi juga bersambung indah dan mulia sampai kekal di Surga.  Meskipun sudah taat, seringkali tetap tampak ada sengsara dan penderitaan. Ini diizinkan Tuhan untuk pengolahan supaya tingkat rohani kita meningkat menjadi nasib yang terbaik dalam kekekalan.

Nasib Lazarus dan orang kaya menurut pandangan manusiawi dan Tuhan berbeda. Tetapi yang betul adalah pandangan Tuhan Luk 16:25. Sebab itu jangan kecil hati dengan penderitaan di dunia, asal tetap dalam kebenaran ( bukan menderita karena dosa), sebab itu mengerjakan nasib yang baik, dan kemuliaan yang limpah untuk kekal 2 Kor 4;15-18. Jadi anak-anak Allah yang harus memilih nasibnya sendiri-sendiri dengan cara taat akan Firman Tuhan, hidup yang berkenan pada Tuhan, maka Allah yang mengatur segala sikon menjadi kebaikan bagi mereka secara jasmani dan rohani, baik di dunia bahkan sampai kekal.

Scroll to Top