MENGAPA TIDAK BERUBAH?
Kita seringkali mendapatkan bahwa orang2 Kristen (termasuk kita sendiri?) tidak berubah. Tabiat lama yang jelek ber-tahun2, bahkan puluhan tahun ti-dak berubah, misalnya suka marah, benci, iri, tersinggung, bohong, kasar, terlalu manis tetapi pura2, mulutnya penuh hal2 jelek, kikir, hutang tidak bayar, suka alasan dusta, malas, fitnah dll. Mengapa ini terjadi, padahal menu-rut Firman Tuhan, Allah membuat yang lama lenyap, yang baru sudah terbit 2Kor 5:17. Memang yang baru masih benih atau bayi, harus tumbuh sampai dewasa/ matang, sehingga seperti Kris-tus 1Kor 11:1. Sudah Kristen, bahkan menjadi pelayan Tuhan atau hamba Tuhan, tetapi mengapa tidak berubah?
Dimana salahnya? Salahnya:
- Tidak lahir baru. Jumlahnya tidak ba-nyak. Orang seperti ini lambat atau ce-pat, keluar dari Gereja, kalau tidak di-rebut Luk 10:27, Jd 23, Mat 5:13-14.
- Sudah lahir baru, tidak tumbuh. Ke-banyakan orang yang tidak berubah, sebab tidak tumbuh. Kurang 7 KPR. Sebab2 lain karena sibuk, karena mis-kin, karena tidak ada teman dll, bia-sanya hanya alasan. Kalau kita tumbuh baik, berkat Tuhan pasti ada bahkan limpah Mat 6:33.
Jangan sampai tabiat kita tidak ber-ubah. Tabiat lama yang jelek itu banyak dosanya, itu pintu masuk untuk semua setan, bahkan mungkin juga sudah jadi markas setan!
CARA MENILAI SECARA UMUM.
Ada yang merasa dirinya baik atau cukup, tetapi orang mengatakan jelek. Beberapa teman mengatakan cukup baik, tetapi orang lain mengatakan je-lek. Penilaian orang seringkali ber-be-da2, apalagi antar kawan dekat dan orang jauh. Biasanya itu disebabkan karena dilihat dari sudut yang berbeda dan hanya beberapa segi saja, tidak semua. Ada orang hidup nikahnya baik bahkan harmonis, tetapi dalam hal uang sangat jelek, mirip seperti Ananias dan Safira. Begitu mudah bohong, menghalalkan segala cara untuk dapat uang atau cinta uang, menyembah mammon. Yang tidak peduli soal uang, melihat nikahnya, menilainya bagus. Tetapi yang melihat uangnya, tidak pe-duli nikahnya, berkata brengsek. Me-mang kita belum sempurna, seringkali ada segi2 yang macet, tidak tumbuh. Juga nilai setiap segi hidup kita beda2, dari 4 (atau 1) sampai 9.
Orang yang memperhatikan nilai yang baik bisa kagum, tetapi yang melihat nilai yang jelek sangat prihatin atau bicara salah (sebab belum tahu lengkap dan benar) (kalau bicara salah jadi dosa, juga harus menjaga nilai2 dari dirinya sendiri Gal 6:1). Ingat kita tidak dipanggil menjadi hakim Yak 4:12 (tahu, selidiki yang jelek lalu dihukum, divonis, lalu diberi label tuduhan: pezina, penipu, sombong, kurang ajar, dll). Tetapi seperti Kristus sebagai Ta-bib, sesudah tahu salahnya “diobati” sampai sembuh Mat 9:12-13, dengan belas kasihan sebab ini rezeki kita Yoh 4:16,32,34 dan jangan diwartabe-rita-kan 2Sam 1:19-20.
Kalau lihat segi yang jelek, ingatlah juga seginya yang baik (dan ingat diri dan keluarga sendiri, apa juga ada yang jelek, yang belum selesai direparasi), sehingga tidak menilai pincang atau berat sebelah.
III. PRINSIP PERUBAHAN TABIAT.
Orang dunia berkata: Tabiat tidak bisa atau sangat sulit berubah. Tetapi Allah sanggup mengubah 100% sampai men-jadi seperti Kristus, asal kita mau.
- Waktu percaya (lahir baru) orang da-lam kita berubah jenis dari anak iblis menjadi anak Allah 2Kor 5:17, 1Yoh 3:10. Bagaimana perubahan itu? Orang dalam yaitu roh kita sudah dite-bus dan berubah menjadi baru, men-jadi anak Allah Yoh 1:12. Orang luar be-lum berubah, sebab belum ditebus, tunggu pengangkatan (Rom 8:23), tetap tubuh yang lama, tubuh daging, bisa lemah, ngantuk, lapar, sakit, me-nua dan mati. Roh yang sudah jadi baru, berubah menjadi anak Allah, ha-rus dijaga tetap sehat (dalam kesucian) dan tumbuh, sebab ini yang menen-tukan bentuk hidup tubuh luar.
Pribadi kita yang sebenarnya adalah roh atau orang dalam atau manusia batiniahnya yang tinggal dalam ku-rungan tubuh daging atau orang luar.
Pribadi kita itulah orang dalam, orang batiniah, yaitu roh kita.
Orang luar atau tubuh daging ini hanya keinginan atau kecenderungan untuk tidur, malas, makan, menurut segala macam hawa nafsu sendiri yaitu segala kehendak daging atau dosa.
Orang lama (orang dosa) itu putus hubungan dengan Allah, sumber hidup, sebab itu rohnya disebut “mati” Ef 2:1, ini istilah Alkitab.Inilah orang dosa, anak2 iblis, orang yang belum percaya, belum lahir baru, maka rohnya yaitu roh yang lama cocok dan terus menu-ruti kehendak daging yaitu kehendak sendiri (seperti merokok, marah, benci, berzina, semaunya sendiri, sesuka hati-nya sendiri dll). Roh orang berdosa, te-tapi berfungsi seperti biasa, tetapi di hadapan Tuhan disebut mati, sebab hidup menurut daging seperti binatang yang hidup menurut naluri, tidak ada hubungan dan tidak peduli akan Tuhan.
Waktu percaya (lahir baru) roh kita berhubungan dengan Allah (itu nama-nya hidup), sehingga berubah jadi baru, jadi anak2 Allah yang benci dosa, cinta kebenaran Ibr 1:9). Orang yang sudah lahir baru, rohnya tidak lagi mau hidup menurut dosa (daging), tetapi hidup dalam kesucian menurut Firman Tuhan sebagai orang baru.
Kalau roh (orang dalam) kita hidup dan sehat, tetap di dalam Kristus dan terpe-lihara, maka kita dapat menyangkal diri artinya mematikan daging (katargeo Rom 6:6), sehingga daging atau tubuh luar ini tidak berdaya, tetapi menurut kehendak kita. Dengan demikian kita dapat hidup baru seperti Putra manusia Yesus dan terus tumbuh, meningkat dalam mutunya makin seperti Kristus. Pertumbuhan ini sebetulnya tidak sulit, bisa berjalan lancar kalau kita taat akan Firman Tuhan, penuh dan dipimpin Roh, jangan sampai kena bujuk oleh iblis, oleh kaki tangannya, dosa, ke-inginan daging dan dunia ini. Belajar Firman Tuhan dan dipimpin Roh itu membuat kita mengerti Firman Tuhan dengan betul, juga mengerti tentang setiap tabiat, sehingga kita bisa mela-kukannya dengan betul dan itu mem-buat hidup kita menjadi indah dan ba-hagia. Meskipun ada pencobaan2 yang datang, itu justru membuat rohani kita terus meningkat, naik kelas kepada tingkatan2 yang lebih tinggi. Seperti Yusuf mempunyai banyak pencobaan rutin, yaitu saudara2nya yang iri dan karena itu benci kepadanya. Juga wak-tu menjadi budak, begitu banyak orang yang berbuat jahat kepadanya, tetapi ia tidak bereaksi dosa, ini cepat menum-buhkan tabiat2 baru dalam dirinya, se-hingga Yusuf menjadi makin rohani dan berkenan pada Tuhan Sebab itu ia dapat diangkat sangat tinggi oleh Tu-han. Kalau kita punya orang yang ma-kan hati rutin di rumah, di sekolah, di kantor, di Gereja dll, itu tidak kebe-tulan. Itu menjadi pencobaan rutin yg mengolah kita dengan efektif dan ce-pat. Setiap kali lulus, setiap kali naik tingkatnya. Jangan dibenci, ampuni, berkati, tetapi tetap cerdik, jangan sampai dimakan habis.
Jadi dengan iman kita berubah jenis dari orang lama menjadi orang baru (meskipun tubuh daging kita belum berubah, tetapi juga daging menjadi pencobaan rutin, sebab daging terus berusaha menarik kita pada nafsu ke-dagingan). Juga kita dicobai dari luar, dalam setiap segi, sehingga seluruh se-gi hidup kita tumbuh, istimewa yang masih kurang tumbuh! Kita juga harus belajar Firman Tuhan untuk setiap segi hidup Kis 20:20,27, sehingga punya pe-ndirian Alkitabiah, ilahi dan jadi pe-gangan dalam pencobaan untuk dapat lulus dengan pertolongan Roh Kudus. Orang yang tidak mengerti tentang mulut, dosa mulutnya banyak. Orang yang tidak mengerti tentang rendah hati, akan tetap gagal puluhan tahun, tetap tidak bisa rendah hati. Orang yang tidak mengerti tentang uang akan terus tertipu dan terjerat bahkan ter-ikat dengan dosa2 uang. Begitu juga tentang nikah, keluarga, pelayanan, doa, iman, kuasa Allah, akhir zaman dst dst. Kita harus belajar seluruh Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu, seluruh pokok2 hidup dan terus menerus dipimpin Roh dengan 7 KPR, maka da-lam pencobaan untuksetiap segi hidup, kita lulus dan tumbuh dengan baik dan efektif, pengurapan Allah makin lim-pah, ada sejahtera dan sukacita. Demi-kianlah kita dapat tumbuh dalam tabiat yang baru makin seperti Kristus dan pe-layanan kita yang cocok dengan ja-batan dari Tuhan sehingga buah2 kita juga akan makin lebat.
PENDIDIKAN TABIAT.
- Orangtua harus mendidik anak. Ini sangat efektif sebab dekat, lekat dan cintanya limpah! Kalau orangtua me-ngerti, dia sendiri tumbuh dalam tabiat baru, dan mau mendidik anak2-nya, maka anak2 akan punya tabiat baru yang matang, itu modal besar (rohani) untuk tumbuh dengan iman di dalam Tuhan. Orangtua dapat menumbuhkan anak2nya sangat cepat dan efektif, bahkan dapat menjadi jauh le-bih indah dari orangtuanya, sebab mendapat kunci2 pengalaman pertum-buhan da-lam Kristus langsung dari orangtuanya dan contoh2 hidup! Sayang beberapa orangtua yang indah rohaninya, tidak mendidik anaknya baik2. Seperti Musa kurang berhasil mendidik tetapi berha-sil mendidik Yusak (biasanya karena anak2 lebih banyak dimanja).
Abraham, Ishak, Yacob, Yusuf ada-lah contoh yang sangat indah, sehingga turun temurun sangat indah. Yusuf ku-rang berhasil mendidik anak2nya sebab tidak ada “pencobaan rutin” bagi anak2nya yang menjadi “anak2 raja”., tetapi dari Abraham sampai Yusuf se-lalu ada pencobaan rutin, sehingga se-mua tumbuh sangat indah. Anak2 raja terlalu banyak dijerat dalam pujian dan dimanja sehingga hasilnya kurang. Sebab itu orang tua harus ekstra tertib dalam mendidik anak dan limpah Fir-man Tuhan dan Roh Kudus, jangan di-manja, tetapi dicintai dengan betul dan tertib sesuai Firman Tuhan. “Latihan2” yaitu pencobaan ternyata sangat efek-tif menumbuhkan tabiat dan rohani; berterimakasihlah kepada Tuhan kalau dapat pencobaan rutin! Jangan dihan-curkan dengan kejengkelan, dengan marah dan benci ataucara2 manusiawi lainnya, justru jadi dosa dan rohaninya menjadi kempis!
Jangan lupa penaburan dosa dan dunia dalam HP (internet) adalah pena-buran global yang akan menumbuhkan hutan2 kejahatan global yang dahsyat dalam anak2, bahkan dalam semua orang. Siapa di balik penaburan dosa gobal ini, pasti iblis! Kalau sudah timbul hutan2 dosa dan kejahatan yang besar dan global, mungkin ini bisa berarti mulai masuk dalam Minggu ke-70 Daniel dan yang tidak bersedia akan jatuh dan terseret dalam tsunami dosa! Kalau orangtua dan gembala2 tidak mau “perang” melawan penaburan iblis ini, akan terlambat untuk meme-rangi penuaian yang terjadi, sebab dosa dan kejahatannya sudah matang. Me-mang menasehati, menegur dan mela-rang HP itu banyak ribut, tetapi dengan doa dan kuasa Allah jangan takut menghadapi perlawanan. Seperti ope-rasi itu ribut dan banyak resiko, tetapi kalau tidak dioperasi biasanya mati. Pakai hikmat dan kuasa Allah, lepaskan dari penaburan dosa dan kejahatan global ini, supaya kita bisa merebut jiwanya dari dalam api Jd 23, maka kita akan melepaskan domba2 Tuhan atau anak2 kita dari banyak dosa bahkan dari Neraka Yak 5:20.
- Gembala2. Baik dalam kelompok ke-cil, dalam seksi2 pelayanan, dalam jemaat, dalam KTB (Kelompok Tumbuh Bersama) dll. Semua orang yang cinta Tuhan harus menggembalakan secara pribadi satu atau beberapa orang yang dibebankan Tuhan kepadanya Yoh 21:15-17. (Jabatan gembala biasanya domba2nya banyak). Daud kurang ba-nyak berhasil, sebab poligami, tidak sempat mendidik banyak anak, apalagi kalau dimanja ibunya seperti Ny. Ayub. Tetapi dalam pemerintahannya timbul banyak orang indah2, sebab dididik de-ngan tertib oleh Daud, menjadi pahla-wan2 yang berkenan pada Tuhan, tim-bul 40 pahlawan 2Sam 23, 8-39. Paulus juga mendidik banyak orang menjadi indah 1Kor 11:1, juga kita bisa men-didik orang2 sehingga tabiat yang baru bisa tumbuh dengan baik, bahkan da-pat lebih indah dari kita. Jangan lupa tabiat kita sendiri harus seperti Kristus, sehingga orang yang sudah melihat contoh tabiat kita yang seperti Kristus, bisa meniru dengan lebih mudah.
- Mendidik diri sendiri. Seharusnya semua kita berbuat demikian, dengan Firman Tuhan dan Roh Kudus di dalam tubuh Kristus, kita bisa tumbuh terus seperti Kristus. Juga dengan istri/ sua-mi. Jangan seperti Ayub mula2 yang memanjakan istrinya, tetapi sesudah kena bencana itu, ia mulai menegur istrinya dan dengan malapetaka dah-syat itu ternyata istrinya berubah. Teta-pi jangan tunggu 10 anak mati baru mau berubah; Kehendak Tuhan bagi orang beriman adalah menjadi seperti Kristus; kalau kita mau, Allah 100% sanggup menjadikannya, tergantung dari kita, apakah mau taat sampai mati seperti Kristus Fil 2:8 sebab Allah tidak memaksa, tetapi kalau kita mau taat, pasti dapatmenumbuhkan kita sampai seperti Kristus.
BEBERAPA TABIAT.
Jangan lupa, setiap kelemahan tabiat yang manapun bisa jadi celah dan pintu masuk untuk iblis, dan dari sini bisa menular atau menjalar ke seluruh tabiat dan segi2 yang lain segala dosa muncul, sehingga hidup dan tabiatnya rusak. Sebab itu semua tabiat harus diperhatikan dan jangan kuatir meme-lihara semua tabiat yang banyak dan ruwet, sebab masing2 kita mempunyai Guru pribadi yang Maha besar yaitu Roh Kudus, Allah yang Maha kuasa, yang memimpin kita terus menerus dalam segala segi dengan teliti dan tepat 1Yoh 2:20-27. Jangan kuatir atau bingung, sebab Roh Kudus mendidik dan memimpin kita secara sistematis dan tepat, termasuk menghadapi sikon serta serangan2 setan, sebab Roh Ku-dus tahu semua, Ia Maha tahu. Tetapi kita harus mengerti pimpinan-Nya dan harus taat, maka kita tidak jatuh dalam dosa, dan tabiat yg baru tumbuh, juga dalam segi2 hidup dan pelayanan lainnya.
Pikiran itu motor dan sumbernya dari kehidupan kita. Ini yang harus kita jaga tetap dalam kesucian dan me-mang itu ciri2 pikiran Kristus. Hampir semua kata2, sikap, tindakan lewat kita pikiran. Kalau pikiran kita dikuasai Roh Kudus, pikiran Kristus akan nyata, maka semua yang lain akan terkontrol, ter-masuk perbuatan, tabiat dan pelayan-an kita. Sebab itu kita harus dapat menguasai isi pikiran kita dengan per-tolongan Roh Kudus sehingga tidak ada tindakan dosa yang bisa muncul. Kalau kita mau dipimpin Roh, Dia Allah yang Maha besar, Dia sanggup membuat kita berhasil penuh, sebab tidak ada yang mustahil bagi Allah Luk 1:37 dan kehendakNya Ay 42:2.
Kata2 mulut kita.
Mulut ini adalah tindakan yang paling cepat, spontan, mudah sehingga timbul peribahasa: “Lidah tak bertulang”. Orang yang tidak menjaga lidahnya, ibadahnya menjadi sia2 dan tabiat baru rusak semua Yak 1:26. Ini jadi ukuran yang mudah untuk menilai seluruh hidup, ibadah dan tabiat baru kita. Kalau lidah saja tidak bisa dijaga, semuanya jadi sia2. Ada orang2 yang vokal, kalau vokal dari Tuhan seperti Yohanes Pembaptis itu betul, tetapi jiwanya melayang. Tetapi kalau seperti Yudas, melayang ke Neraka! Mulut ha-rus dijaga Yak 1:19 diberi kang Yak 3:3, dan hati dibersihkan dari semua (per-mulaan) dosa Mat 12:34, Mrk 7:21-23.
Mulut adalah tanda atau ukuran yang mudah, jelas dan akurat Ams 7:24; 8:7,8,13. Ini bukan berarti jadi anjing kelu Yes 56:10, tetapi semua yg kita katakan itu harus dengan betul. Biasakan kata2 kita selalu dipimpin Roh, jangan kurang, jangan ber-lebih2, keduanya celaka, tetapi belajar bicara dengan tepat dipimpin Roh, dengan hikmat dan kuasaNya. Latihan atau pengolahan yang baik itu mulai dari hati dan lidah, sebab lidah ini adalah kemudi hidup Yak 3:1-12. Kalau mulut bisa terkendali 100% itu berarti orang-nya sudah sempurna Yak 1:2. Jangan dibalik, karena kita belum sempurna, sebab itu wajar kalau banyak salah, itu alasan untuk membenarkan orang yang tidak mau menjaga mulutnya. Orang yang tidak mau menjaga mulut akan terbakar habis Yak 3:5 (juga orang du-nia dan Antikris yang bermulut besar Wah 13:5, ada jadwal kebinasaannya). Lidah orang dosa tidak mungkin dijinak-kan Yak 3:7-8, tetapi orang beriman da-pat, kalau mau, sebab Roh Kudus akan menolongnya. Jangan mulut kita keluar 2 jenis kata, ini sama saja dengan mulut yang jahat, Tuhan tidak berkenan Yak 3:10-12. Masih banyak orang bermulut manis dengan pura2, tetapi sesung-guhnya jahat. Atau penuh dengan ke-benaran Firman Tuhan, tetapi juga pe-nuh siasat dan tipu daya, sebab per-buatannya lain Mat 23:3, itu warga Neraka Mat 23:15.
Perlu sungguh2 beri perhatian pada hati dan mulut, sebab ini patokan ro-hani yang mudah diukur, dinilai. Tetapi juga setiap segi hidup dan setiap tabiat lainnya harus dijaga dalam kesucian, sesuai Firman Tuhan (lihat buku Ta-biat), sebab semua dosa itu mulai dari benih yang kecil, tetapi akibatnya besar sampai Neraka kekal. Rindulah tumbuh dalam tabiat baru yang penuh seperti Kristus dan dalam semua segi hidup dan pelayanan kita sesuai dengan Fir-man Tuhan limpah dengan 7 KPR, itu berkenan pada Tuhan.
Nyanyian:
O Tuhan saya ingin sperti Engkau,
baik berpikir, baik berkata.
Juga bertindak di mana saja.
Jadikan saya seperti Engkau.