M4054 – Efesus 5:22-33. Tugas Dan Tanggungjawab Suami-Istri

TUGAS SUAMI Ef 5:25-29.

Suami-istri adalah gambaran dari Kristus dan mempelai-Nya Ef 5:31. Se-bab itu untuk suami, kitabisa mencon-toh kasih Kristus kepada Gereja atau calon mempelai-Nya. Suami harus cinta pada istri sendiri, jangan pada orang lain, karena jikalau ada orang ke-3 Ibr 13:4, Mat 5:28 itu dosa dan melawan Allah, Jangan mau ditipu atau ditarik iblis. Kalau ada cinta pada perempuan lain, sekalipun dalam hati, maka ka-sihnya pada istri sendiri akan bocor dan itu sangat mengganggu dan meru-sakkan tugas suami.

Kalau ada cinta, maka akan mudah untuk menggenapi semua kewajiban seorang suami seperti menjaga, me-lindungi, mengampuni, mau berkorban bagi istrinya, seperti Kristus, bahkan mau korban sampai mati. Termasuk di dalamnya bekerja dengan tekun se-mampunya untuk nafkah bagi istri dan anak2, juga mendorong secara rohani supaya istri dan anak2 ber-sama2 semuanya makin tumbuh dalam iman kepada Tuhan.(Kalau ada cinta ada korban, kalau tidak ada korban, apalagi jadi egois, itu cintanya bocor, mungkin habis). Mencintai istri itu mutlak perlu, tetapi jangan cinta buta! Seringkali karena cinta, meskipun ada kesalahan2 yang kadang2 sangat menonjol, dibiar-kan saja, dibiasakan, menyesuaikan diri, tidak dinasehati atau ditegur, su-paya jangan merasa tidak dicintai atau menyakiti hatinya atau sebab takut.  Ini sikap yang salah besar.

Suami juga perlu memperbaiki, mendidik istri yang salah, jangan hanya cinta dan dibiarkan dalam kesalahan-nya, sehingga dosanya ber-tambah2 sampai masuk Neraka.

Ayub sebab cinta, maka istrinya dimanja (cinta yang salah), dibiarkan dalam dosa2nya, kurang atau tidak mendidik istrinya, jadi anjing kelu karena cinta, tentu ini salah (Yes 56:9). Ini bukan cinta tetapi jahat, sebab membiarkannya masuk jurang dosa dan Neraka Yak 4:17. Istri yang salah harus direbut dari tangan iblis, itu kasih yang betul! Jd 23. Karena Ayub bodoh, cintanya salah, dibiarkan terus sebab dimanja, maka akibatnya timbul mala-petaka dahsyat dalam keluarganya sebab kesalahan istri Ayub yang di-biarkan saja oleh Ayub. Jangan karena kasih menutup dosa 1Pet 4:18, lalu dosanya dibiarkan terus tumbuh; Justru kita harus berusaha untuk menghapus, menutup dan membuang dosa2 itu Yak 5:19-20, Mat 7:2-5. Kesalahan seperti ini banyak terjadi sehingga iblis masuk, merajalela dan bertahta dalam perni-kahan, keluarga, pelayanan, pekerjaan-nya dll sehingga akhirnya semuanya hancur berantakan sebab iblis bebas bekerja. Ini seperti rumah tangga Achab, yang sebetulnya cukup menger-ti Firman Tuhan dan beribadah, tetapi rusak oleh dosa2 istrinya 1Raj 21:25. Jangan lupa, membiarkan dosa2 istri-nya itu jahat dan si suami sendiri juga akan binasa. seperti Achab waktu menerima kebun anggur Nabod dari istrinya, tidak disalahkan, hukuman Tuhan datang 1Raj 2:19-20,25.

Tetapi Ayub yang menegur dan menyalahkan istrinya, maka ia dipu-lihkan kembali, sebab memang Ayub tidak salah Ay 2:10.

Tentu juga ada tugas suami sebagai bapak yang baik, sesuai Firman Tuhan.

Mengapa istri tunduk kepada suami; kalau suami ada cinta, maka istri yang tunduk tidak akan diperlakukan sebagai hamba, atau budak, tetapi justru se-bagai kekasih, bahkan banyak yang memanjakan; Tetapi kalau ada salah, jangan diam, itu kasih yang bodoh, salah dan membinasakan seluruh ke-luarga, seperti keluarga Ayub. Kalau ada cinta, semua kewajiban suami akan mudah dipenuhi, bahkan bisa ber-korban apa saja untuk sang istri kekasih yang tunduk kepadanya. Kalau sudah ada dosa, cintanya bocor, setan masuk, kewajiban apa saja, bahkan yang mu-dah akan diterlantarkan, ia bukan lagi seperti Kristus yang cinta Gereja-Nya, tetapi justru jadi jahat seperti setan yang penuh kebencian dan siasat jahat. Sudah lupa tanggungjawab, bahkan sengaja ditelantarkan.

 

ISTRI, Ef 5:22-24.

Juga istri selain tunduk, juga cinta su-ami sendiri Tit 2:4. Biasanya di dalam dunia, suami lebih banyak berzina, tetapi akhir zaman juga banyak istri yang berzina, dan itusama jahatnya. Sebab itu semua harus menjaga kesu-cian dan kesetiaannya di hadapan Allah dari dosa dan celaka yang istimewa ini (MAK dSY).

Di hadapan Tuhan, suami-istri itu sama, tetapi istri tetap tunduk pada suami, sebab ini adalah peraturan Firman Tuhan; sekalipun istri lebih cer-dik, lebih cekatan, tetapi tetap tunduk pada suaminya.Tunduk itu berarti tidak ber-bantah2, semua dengan cinta dan dicocokkan dengan kebenaran Firman Tuhan. Tidak ada suami-istri yang ideal. Ini harus disadari. Tetapi semua harus sama2 tumbuh menjadi seperti Kristus, jangan tetap tinggal dalam tabiat yang lama, dalam cacat dan kesalahannya, apalagi dalam kesalahan2 mulut yang rata2 banyak pada setiap orang Yak 3:2.  Tetapi kalau ada cinta, kelebihan masing2 bisa dimanfaatkan bersama, memperkaya dan memperindah keluar-ga sebab ada cinta, lekat satu sama lain (1+1=1), rendah hati.Juga dalam meng-hadapi kekurangan masing2, dengan cinta bisa saling memperbaiki mana2 yang salah, yang dosa, yang jelek, dan semuatabiat lama harus dibuang se-mua. Harus dicocokkan dengan Firman Tuhan, sehingga tidak ada cacat dan kekurangan2 lagi. Ini harus dilakukan terus-menerus, bukan hanya 1 atau 2 kali, sambil terus tumbuh dalam kesu-cian ilahi dan tabiat Kristus yang baru, tetap dalam sejahtera dan kasih Kris-tus, dengan lemah lembut dan rendah hati. Kelebihan masing2 itu bisa mem-perkaya suami-istri ber-sama2, sebab ada cinta, rendah hati, 1+1=1dan kele-mahan masing2 itu secara tidak lang-sung (jangan disengaja) akan mengolah pasangannya.

Sekalipun ada cinta, dan suami atau istri sudah diolah oleh kesalahan2 istri/ suaminya, bisa “tetap cinta, tidak bereaksi dosa”, tetapi yang salah tetap harus dibuang, misalnya marah, banyak bicara salah, emosi dsb. Semua dosa dan kelemahan2 siapapun, mutlak harus dibuang, dan bertobat sungguh2, itu kehendak Allah, sebab semua harus dicocokkan dengan Firman Tuhan. Ka-lau menurut iblis, semua dosa dan cacat2nya dibiarkan saja, lebih tenang, lebih sejahtera, tidak ramai atau ribut, tetapi dosa dan tabiat yang jelek akan makin bertumbuh, itu pintu masuk setan sehingga pada satu saat tiba2 meletus dalam malapetaka besar, sehingga semua runtuh dan tidak bisa diperbaiki lagi seperti keluarga Ayub, hancur dan mati.

Jangan lupa mulut, ini seringkali sulit dikuasai, banyak diantara kita terge-lincir disini, ini sudah ragu2,tetapi mu-tlak harus diubah, sebab Tuhan tidak menghendaki Mat 12:34, Ef 4:29 Tuhan berkenan pada mulut yang dijaga, se-bab ini tanda2 tumbuh, apalagi kepada kesempurnaan Yak 3:2, Wah 14:5. Sebab orang yang tidak menahan lidahnya, ibadah orang itu sia2 Yak 1:26 dan setan punya pintu masuk (langganan untuk masuk)untuk terus menabur benih2 perbantahan, perkela-hian dalam keluarga itu dan kalau tidak mau menahan lidahnya, maka satu saat iblis akan berhasil memecahkan dan menghancurkan rumah itu. Jangan lupa limpah dengan pengampunan, jangan benci, simpan dendam dan membalas, tetapi dengan kasih saling memperbaiki Gal 6:1

KELUARGA PINCANG.

Menghadapi suami atau istri yang berkeras hati dalam dosanya, yang melupakan tanggungjawabnya.

Ini semua tidak kebetulan. Semua diketahui (dimonitor Tuhan terus menerus), tidak akan melebihi kekuat-an kita 1Kor 10:13. Sebab itu, meskipun ada orang dekat yang jahat; kalau dilayani dengan betul sesuai Firman Tuhan,dalam pengurapan dan hikmat Tuhan, lebih2 dalamsatu keluarga (Kis 16:31) masih ada kemungkinan ba-ginya untuk bertobat, sekalipun kapan ia bertobat, itu tergantung dari banyak faktor dan tergantung dari orang dan kasusnya masing2 (kalau sudah mati, maka kemungkinan bertobat hilang sama sekali). Seperti istri Ayub, sau-dara2 Yusuf, anak terhilang, Saul yang menjadi Saulus, Zakheus, Matius, Yo-hanes dan Yacob anak2 guntur dll semua bisa berubah. Jangan mudah dikelabui iblis sehingga berkecil hati atau putus asa dalam menghadapi suami atau istri yang jahat dan tidak mau bertobat. Berdoalah dalam Roh dan kebenaran, minta hikmat, kuasa dan pimpinan Roh Kudus dan dengan kasih (kasih itu penuh pengampunan dan sabar) layani orang yang kita kasihi itu sampai orang itu bertobat kembali. Memang makin lama orang itu kembali bertobat, itu membuat makin banyak kesukaran dan penderitaan yang makin panjang dan berat. Ini seperti pedang yang tajammenembus jiwa Maria ka-rena sikap, reaksi dan perlawanan dari orang2 Yahudi yang jahat terhadap Putranya Luk 2:35. Juga seperti duri yang tajam, tetapi tidak dicabut Tuhan dari Paulus. Begitu juga anggota ke-luarga yang dikasihi, tetapi tidak bertobat itu seringkali menusuk tajam seperti pedang dan duri. Tetapi jangan kecil hati 2Kor 12:7, jangan lupa, bahwa hal2 seperti initidak ada yang kebetulan, itu mungkin menjadi penuaian dosa2 yang lalu.

Atau mungkin juga itu adalah ujian seperti yang dialami Ayub), tetapi itu semua menjadi pengolahan bagi kita; Ingat jangan menderita karena dosa, tetapi tetap hidup dalam kesucian, atau kalau dulu ada dosa, semua harus dibereskan baik2. Jangan bereaksi dosa (kalau bereaksi dosa, maka keduanya jatuh dalam tangan iblis, maka iblis akan menguasai keduanya dalam dosa dan terus bertambah dalam dosa, juga dalam pertengkaran itu makin seru, diadu terus sampai hancur dan makin diikat oleh iblis. Seringkali kalau ini terjadi (yaitu adanya orang2 jahat di dekat kita), ini tidak kebetulan, ada sebabnya (karena penuaian atau ujian), tetapi itu diizinkan Tuhan, tujuannya untuk mengolah kita untuk pertobatan atau untuk tumbuh dalam kesucian dan tabiat Kristus yang heran itu (Meniru Kristus, lebih2 menjadi lemah lembut dan rendah hati Mat 11:28-30). Me-mang duri2 ini juga merugikan selain menyakiti, tetapi kalau kita berjalan dalam Roh, kita bisa menghadapinya karena dipimpin Roh, dengan hikmat dan kuasa Allah sehingga dilindungi Tuhan dari orang2 jahat ini, sekalipun masih kena akibatnya. Jangan memba-las. Kadang2 orang yang menjahati kita dibalas Tuhan dengan dahsyat seperti musuh2 Musa, tetapi harapkan mereka bertobat dan menjadi teman sekerja kita, upah dan makhkota kita lebih besar, apalagi menghadapi istri/ suami, anak2 atau keluarga sendiri Ams 16:7. Istri Ayub yang jahat akhirnya jadi istri yang bertobat dan baik, keduanya diberkati Tuhan (kalau Ayub membiar-kan istrinya pergi, Ayub juga rugi pengolahan dan kesempatan mening-kat di hadapan Tuhan). Jangan lupa untuk tekun berdoa dalam Roh dan ke-benaran untuk menghadapi semua kasus ini.

Kalau ada satu (suami atau istri) yang “rohani” mau pikul salib dan ber-sandar pada Tuhan (tetapi yang lain brengsek, rohaninya rusak), Tuhan masih bisa bekerja dalam keluarga itu (lewat 1 orang yang mau taat dipimpin Roh ini), meskipun pincang dan sa-libnya besar. Tetapi dengan Tuhan kita akan menang sehingga keluarga itu masih bisa diatur dan dikuasai. Kalau orang yang tidak bertobat itu keras hati dan makin jahat, jangan membalas, berdoa, ampuni, kasihi seperti Musa tetap mengasihi musuh2nya, maka pada saatnya Tuhan sendiri yang akan bertindak, bahkan dengan keras terha-dap yang keras hati (sesudah memberi banyak kesempatan), asalkan yang sa-tunya tetap cinta dan tidak membalas seperti Ayub terhadap istri yang men-jahatinya! Tetap diampuni dan dicintai dengan bijaksana, dengan hikmat dan kuasa Roh Kudus.  (Jangan bereaksi dosa, sehingga keduanya jatuh dalam tangan iblis, iblis yang berhak, terpaksa Roh Kudus meninggalkannya!).

Kalau keduanya rohani, itu jauh lebih indah dan mudah, ada suasana Surga. Kadang2 masih mungkin ada salah, tetapi kalaukeduanya mau menyangkal diri, bertobat, dan diperbaiki, akan langsung beres dan bahagia kembali, hampir2 tidak ada side efek atau celakanya. Keluarga seperti ini bisa tumbuh dalam rencana Allah yang indah2, Allah akan nyata bekerja di dalamnya dan rencana Allah bagi suami-istri (yang memang jauh lebih indah daripada rencana Allah bagi masing2, sendiri2) akan jadi, sehingga keduanya akan sangat bersyukur dan terharu akan kebaikan dan pertolongan Tuhan. Memang mula2 kita belum tahu rencana Allah (seperti Yusuf) kita hidup dengan iman, tetapi kalau kita terus di jalan sempit dengan Tuhan, akhirnya akan nyata semua rencana Allah untuk keduanya bersama (1+1=1) yang heran dan mulia. Sebab itu paling baik mencegah dosa, tidak menuruti daging, yaitu sama2 dipimpin Roh, sekalipun diantara suami-istri sendiri.

Kalau keduanya bereaksi dosa, setan yang menguasainya dan sulit untuk ditolong, sebab Tuhan tidak dapat tempat (Luk 12:57, Yus 24:15). Ingat Tuhan tidak memaksa (meskipun kadang2, kalau perlu dilakukan) sebab Tuhan ingin kesadaran dan kemauan kita sendiri untuk menyangkal diri dan taat akan Firman Tuhan. Tetapi pihak iblis kerjanya selalu dengan memaksa, menipu, merayu dan menjerat. Jangan tertipu oleh iblis, apalagi keras hati Ibr 3:15, itu mempertahankan setan dalam hati dan hidupnya! (Ini memelihara Neraka dalam hidup, nikah dan rumah tangganya! dan satu kali akan bersam-bung terus dalam Neraka kekal). Segera kita sadar itu dosa atau salah, dengan rendah hati kita harus mengakui dosa kita dan bertobat! Kalau dosa itu tidak diakui dan tidak dibuang, tetapi dibiar-kan ber-larut2, akan timbul banyak kerusakan, bahkan makin sulit dipu-lihkan, bahkan jadi cacat yang tetap, lebih2 dosa zina seperti Daud, Simson dll, itu membunuh Simson yang penuh pengurapan Roh Kudus!

JUGA DOSA UANG, yaitu cinta uang, memberhalakan uang. Ini me-nimbulkan banyak kerusakan rumah tangga. Banyak keluarga tanpa Kristus bisa pecah gara2 uang, bisa begitu jahat dan keji. Termasuk juga orang beriman yang cinta uang, itu akarnya segala macam dosa dan kejahatan 1Tim 6:9-10. Orang yang tidak cinta uang, bisa berpada 1Tim 6:8, selalu puas, bersyukur dan bersukacita dalam segala keadaan.

Macam2 problem dalam keluarga.

Kalau sudah menikah jangan kecil hati melihat kekurangan2 suami atau istri. Waktu pacaran masih mabuk, semua indah, sesudah nikah, makin lama ma-kin melek melihat fakta yang terbuka! Memang kita semua belum sempurna. Kita harus terus “berperang melawan iblis” Ef 6:12 dan rebutlah suami atau istri yang tertipu iblis dengan kasih, atau lebih sering, saling tolong meno-long, sebab sama2 belum sempurna, dengan hikmat dan kuasa Allah (tekun berdoa), tetapi jangan bereaksi dosa, jangan benci, jangan membalas, tetap mengampuni. Kadang2 Tuhan meng-hukum istri/ suami yang tidak mau bertobat, bahkan dahsyat! Apa boleh buat, tetapi harapkan pulih se-bisa2nya dengan kasih Kristus.

ANAK-ANAK.

Makin lama makin banyak anak kurangajar dan jahat dan pada umur yang makin kecil. Hal2 ini mengacaukan keluarga dan membuat banyak per-gumulan dan kepedihan.

`Yang perlu diperhatikan adalah jangan membuangkesempatan emas, dalam mendidik dan mengasuh anak2, yaitu waktu masa subur anak2 balita. Isikan dengan contoh hidup dan ibadah yang betul dari orangtua dan didik untuk percaya dan cinta Tuhan menu-rut Firman Tuhan Ams 22:6, Ul 6:6-8.

Beberapa orang merasa tidak terlalu perlu, sebab itu mereka meremehkan karena menganggap si anak belum me-ngerti, tidak perlu dijadikan “rohani”.

Ini pengertian yang salah. Mengapa salah?Sebab anak2 itu selain pikiran-nya, juga ada rohnya, yang bisa diker-jakan oleh Roh Kudus. Samuel, Musa yang waktu balitadididik baik2, ternya-ta waktu dewasa tetap setia pada Tuhan dan orangtuanya, bahkan betul2 jadi orang rohani (sejak kecil). Ingat rohnya Yohanes Pembaptis dalam kan-dungan ibunya,dijamah Roh Kudus oleh kata2 Maria, sehingga ia bereaksi dan Elizabet dalam pimpinan Roh mengerti dan menjelaskannya Luk 1:44. Ada jalur roh yang masih bisa dipakai. Doakan dan pakai kuasa dan hikmat Roh Kudus, untuk menjamah pikiran dan rohnya! Sebab itu kita harus selalu hidup penuh dan dipimpin Roh, dan minta hikmat dan kuasa Roh dalam menasehati, bersekutu, berdoa, ber-ibadah ber-sama2 (mezbah keluarga itu sangat penting, jangan diabaikan). Jalur roh ini tidak bisa sendirian, tetapi ber-sama2 dan berhubungan dengan selu-ruh tubuh, jiwa, Roh. Tetapi tetap ada faedahnya, ternyata seperti dalam banyak orang itu (Kerusakan sebab gadget).

 

KESIMPULAN.

Hidup nikah dan keluarga ini sangat penting, inipusat rencana Allah adalah dalam Gereja dan rencana Allah. Nikah yang bisa bersekutu dalam Kristus (1+1=1) akan bisa membimbing ke-luarga bisa bersekutu dengan betul dan rencana Allah yang indah akan jadi, sehingga tumbuhnya akan makin cepat dan luar biasa!

Sebab itu kita harus memelihara baik2 keluarga kita dalam kesucian supaya berkenan pada Tuhan dan tandanya ada kasih yang terus bertumbuh dan ada suasana Surga (sukacita dan sejahtera Allah yang melebih segala akal) sehingga bisa bertahan dengan sukacita di tengah2 arus dosa yang deras. Kita juga akan meningkat de-ngan kuat dan sukacita dalam arus kesucian Tuhan yang deras oleh kegerakan Roh Kudus, sehingga bisa mengalami dan masuk dalam rencana top dari Allah (baik untuk nikah, ke-luarga, Gereja dan tubuh Kristus global), yaitu penamatan rencana Allah di akhir zaman. Dan ini akan menye-gerakan kedatangan-Nya, sebab semua syarat2nya dengan cepat digenapkan 2Pet 3:12, Mat 24:47.

Keluarga dan nikah ini harus diper-hatikan baik2, sebab ini jadi barometer hidup rohani kita. Kalau ini rusak itu berarti bahwa semua rohaninya rusak!

Nyanyian: Tabernakel Glory No. 531.

O Tuhan pimpinlah langkahku.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top