DEFINISI IMAN.
Iman berarti percaya akan Firman Tuhan itu betul Yoh 17:17, yakin, sekalipun dengan akal atau dari kenyataannya bertentangan atau tidak mendukung. Misalnya berita kebangkitan Kristus, Thomas tidak percaya kalau tidak ada bukti, yaitu tangannya masuk lubang telapak tangan Tuhan Yesus. Thomas baru percaya kalau ada bukti. Ini iman akal, iman manusiawi dan Tuhan berkata bahwa iman seperti itu tidak ada faedah atau untungnya, tidak bisa bahagia Yoh 20:27-29. Misalnya Surga Neraka tidak bisa dibuktikan dengan akal atau secara ilmiah tetapi orang yang percaya, yakin itu ada, sesuai dengan yang tertulis dalam Firman Tuhan yaitu iman ilahi.
PERLU.
Orang benar itu hidup dengan iman, sebab perjalanan hidup kita dengan iman. Sebab itu kalau tidak punya iman kita tidak bisa berbuat apa2 dan hidup kekristenan kita lumpuh, sia2, bahkan bisa undur dan keselamatannya hilang. Sebab itu kita harus mengerti tentang iman, harus punya iman dan harus bisa hidup dan berjalan dengan iman. Semua ini wajib! Jadi orang beriman mutlak perlu iman dan bisa memakainya.
Orang yang tidak mempunyai iman, itu rohaninya miskin dan tidak bisa tumbuh, sebab semua kita peroleh dengan iman Mat 8:13 juga keselamatan kita Yoh 3:16, Ef 2:8. Untuk bisa hidup sebagai orang benar, itu hanya mungkin dengan iman. Yang percaya pada Firman Tuhan, bisa mati lepas dari dosa, dan dalam pencobaanpun bisa tetap hidup benar dan menikmati faedah dan keuntungan hidup benar dari Firman Tuhan, yaitu disertai dan diberkati Tuhan 1Pet 3:12.
III. SUMBER IMAN.
Sumber iman satu2nya adalah Firman Tuhan Rom 10:17. Sumber iman adalah Firman Tuhan dan Firman itulah Allah Yoh 1:1. Ini iman ilahi itu datang dari Tuhan, bukan dari diri kita. (Orang dunia punya iman tetapi bukan dari Tuhan). Dari membaca Firman Tuhan, timbul iman, sebab Roh Kudus bekerja di dalam kita, menghidupkan huruf2 Alkitab yang mati jadi hidup, sehingga timbul iman dalam kita, karena huruf Firman Tuhan yang jadi hidup itu menimbulkan atau menumbuhkan iman dalam hati kita 2Kor 3:6.
Kita percaya akan Firman Tuhan sekalipun belum tampak, kita yakin tetap ada. Orang percaya sekalipun belum melihat Surga, begitu yakin itu ada, bahkan berani mengorbankan segala perkara untuk mendapatkan Surga sesuai dengan Firman Tuhan. Ibr 11:1. Dengan iman kita mewujudkan pengharapan kita akan janji2 Firman Tuhan dan dengan iman janji2 Firman Tuhan yang tidak tampak menjadi nyata dan kita menerimanya, misalnya Mat 10:8.
Tanpa pertolongan Roh Kudus, apalagi kalau hidup dalam dosa, sekalipun membaca Firman Tuhan, tidak menimbulkan iman, sekalipun belajar banyak, dan juga tidak bisa mengerti kebenaran Firman Tuhan 2Tim 3:7. Bahkan kalau dicerna dengan akalnya, seringkali Firman Tuhan sulit atau tidak bisa dimengerti, tidak bisa dipercayai bahkan diputarbalikkan sehingga menyesatkan dirinya sendiri dan orang2 lain 2Pet 3:16. Kalau kita mau percaya dan hidup dalam kesucian, Roh Kudus bisa tinggal di dalam kita dan Ia bisa bebas bekerja sehingga timbul iman yang makin lama makin kuat. Sebab itu orang2 beriman, supaya imannya makin kuat (karena kita hidup dari iman kepada iman) perlu dan harus tetap hidup benar di hadapan Allah, sehingga Roh Kudus bisa tetap tinggal dan berkarya di dalam kita. Sebab itu orang2 yang hidup benar, penuh dan dipimpin Roh akan terpelihara imannya bahkan terus tumbuh.
Mengapa Daud punya iman melawan Goliat tetapi saudara2nya tidak punya iman? Sebab Daud cinta Firman Tuhan dan hidup benar sehingga Roh Kudus menyertai dan membuat Firman Tuhan dalam hatinya menjadi iman Maz 1:1-3. Ada 5 pemuda Korea berkata: Bahwa dengan iman mereka akan berjalan di atas air sungai di Seoul, tetapi hasilnya mereka tenggelam. Ini bukan iman dari Tuhan, tetapi iman dari kehendak dan sugestinya sendiri sehingga tidak berhasil. Tetapi Petrus percaya akan kata2 Tuhan Yesus, itulah Firman yang menyuruhnya berjalan di atas air dan ia berhasil, sebab ini iman ilahi, didasarkan atas Firman Tuhan. Iman ilahi itu dari Firman Tuhan oleh pekerjaan Roh Kudus. Sebab itu kita harus rajin dan bergairah untuk terus belajar Firman Tuhan, sebab itu sumbernya. Janji2 Firman Tuhan pasti jadi kalau kita percaya, sebab akan jadi sesuai dengan iman kita. Mat 8:13.
Jadi ada 2 macam iman, yaitu:
- Iman manusiawi, dari pikiran, perhitungan atau berdasar fakta dan sikon. Kalau ada bukti baru percaya, baik bukti dari yang dilihat atau dari perhitungan atau dari self sugesti, yakin karena ada sesuatu yang meyakinkan dia dari pengalaman, ilmu atau hal2 lain. Ini bukan iman dari Tuhan. Ini bisa betul atau gagal, misalnya orang dagang dengan perhitungan ia bisa percaya bahwa ia akan untung, tetapi kenyataannya bisa gagal. Memang kita tetap memakai perhitungan untuk bekerja, tetapi di atas se-gala2nya kita tetap berharap dan percaya kepada Tuhan.
Apa artinya? Meskipun menurut perhitungan kita bisa untung, kita tetap berdoa dan hidup benar dipimpin Roh supaya bisa untung, misalnya berdasar Maz 1:1-3. Tetapi orang yang hanya berdasar hitungan, tidak peduli Tuhan, kalau perlu ia berbuat macam2 dosa, sebab toh menurut perhitungan ia akan untung. Ini orang yang percaya berdasar perhitungan saja, bukan karena Tuhan, tidak bersandar Tuhan. Sebaliknya kalau menurut perhitungan pasti rugi dan gagal, tetapi orang yang percaya Tuhan tidak putus asa, minta pimpinan Roh Kudus, kalau Tuhan berkata untung ia terus berusaha dan dapat untung. Tetapi yang punya iman akal langsung putus asa dan down. Akal adalah hal2 yang netral dipakai orang beriman dalam kebenaran, tetapi dipakai juga oleh orang2 dosa seringkali dalam dosa2nya. Dan dengan iman, kita mendapatkannya dari Tuhan sesuai dengan janjiNya, biasanya sejalan dengan perhitungan akal, atau kadang2 meskipun bertentangan dengan perhitungan akal!
- Iman dari Firman Tuhan. Firman Tuhan pasti jadi Luk 1:37; 21:33. Sekalipun belum tampak, atau masih dikerjakan, kita yakin berhasil sebab kita berpegang kepada Firman Tuhan, termasuk segala syarat2nya. Sebab yang penting janji Tuhan (berdasar Firman Tuhan dan pimpinan Roh Kudus) itu terutama tergantung apa kita memenuhi janji2 Firman Tuhan atau tidak dan sesuai dengan pimpinan Roh Kudus. Biarpun menurut akal itu pasti berhasil, kalau itu bertentangan dengan Firman Tuhan, kita tidak berani melakukannya, atau kalau ditegahkan oleh Roh Kudus. Sebaliknya kalau sesuai dengan Firman Tuhan dan Roh Kudus memimpinnya, meskipun bertentangan dengan akal, kita yakin dan melakukannya dan itu akan terjadi, misalnya Daud waktu hendak melawan Goliat, menurut akal semua orang, mereka mengatakan tidak mungkin menang, tetapi Tuhan meyakinkan Daud dan ia taat dan menang.
TANTANGAN HIDUP DENGAN IMAN.
Yang makin banyak timbul adalah tantangan untuk hidup dengan akal lebih daripada iman, padahal kita harus hidup dengan iman dengan atau tanpa akal, tergantung pimpinan Roh Kudus. (Juga orang2 dunia ditantang untuk hidup dengan occultisme karena mereka melihat hasilnya lebih daripada dengan akal). Manusia makin lama makin pandai dan tehnologi makin berkembang, sehingga ini menjadi tantangan bagi orang beriman untuk lebih banyak hidup dengan akal daripada dengan iman. Kadang2 kita dipimpin Roh untuk hidup dengan iman tanpa akal. Misalnya dalam rekreasi (bukan yang netral, tetapi yang memakai)kesukaan dosa yang sesaat Ibr 11:25. Ini menjadi kebutuhan orang dunia, tetapi kita menolaknya, sekalipun kita tidak mendapat kesukaan dosa yang sesaat itu, tetapi kita percaya bahwa kita bisa hidup lebih senang dan bahagia daripada dengan kesukaan dosa yang sesaatYoh 4:13-14. Ini juga harus dengan iman, sebab bagi umat Tuhan kita percaya bahwa justru kesucian itu membawa suasana Surga dan dosa membawa suasana Neraka, sekalipun dengan akal ini seringkali ditolak mentah2, lebih2 oleh orang2 yang hidup dalam kedagingan. Orang2 yang percaya akan bisa hidup suci dan mengalami bahagia yang asli dari Tuhan dalam hidupnya.
Dalam sebagian segi hidup kita, kita harus hidup dengan iman tanpa akal, lebih2 kalau akal itu menghalalkan hal2 yang berdosa yang melawan Firman Tuhan. Ini tantangan yang banyak dihadapi orang2 beriman. Juga dalam kejujuran dalam nafkah dan pekerjaan.
Sikon dan fakta seringkali diterima oleh akal untuk melakukannya, untuk mendapat untung yang lebih besar. Tetapi umat Tuhan harus tetap berani berjalan dengan benar, tetapi harus dengan dengan cerdik dan dengan hikmat kuasa Allah untuk menghadapi banyak kasus seperti ini dalam kehidupan. Seringkali kita juga harus hidup berpada, artinya mungkin untung kecil sebab menolak cara akal yang bertentangan dengan Firman Tuhan karena mengikuti sikon, kita harus menerimanya karena Kristus. Tuhan pasti akan tetap memelihara umat Tuhan. Biasanya Tuhan tetap memberi berkatnya dengan cukup bahkan limpah, tetapi orang2 beriman harus belajar menyangkal diri untuk kadang2 mendapat kurang atau nol dan baru Tuhan ganti dengan jumlah yang besar sesuai dengan iman kita, pada saat2 lainnya.
Kadang2 kita melihat nyata benar bedanya orang berjalan dengan akal jauh lebih untung daripada dengan iman dalam kebenaran Allah; tetapi orang yang percaya pada Tuhan, tetap memilih jalan dengan Tuhan (meskipun untuk sementara waktu, kadang2 lama dan hasilnya kecil atau sedikit) tetapi kita tetap yakin bahwa Tuhan tahu, mengizinkan hal2 ini terjadi menjadi pengolahan dan persiapan untuk hari2 yang akan datang.
Yusuf berjalan dengan iman, sekalipun nasibnya “jelek” untuk waktu belasan tahun, tetapi ia tetap percaya dan menolak memakai jalan akal2an atau jalan daging untuk terlepas dari “kemalangannya” ini. Sesudah selesai diolah Yusuf naik sangat tinggi, jauh lebih tinggi dan indah daripada saudara2nya yang berjalan dengan akal (sehingga berani menghalalkan segala cara), sebab mereka tidak berjalan dengan iman. Orang yang berjalan dengan akal, berani menghalalkan segala cara yang lebih enak, meskipun tidak benar, pokoknya untung dan enak. Ini tantangan kita hidup di dunia ini. Sebab sepanjang umur hidup di dunia kita harus terus berjalan dengan iman, dari iman kepada iman.
Orang Israel di padang gurun melihat fakta dan segala kemungkinandengan akalnya, sebab itu mereka tidak percaya akan janji Allah yang luar biasa, padahal sudah diberi bukti2 cukup bahwa janji Allah itu pasti jadi meskipun mustahil. Bagi orang Israel yang tidak percaya Ibr 3:14, mereka tidak percaya bahwa janji Allah untuk masuk Kanaan bisa terjadi, itu mustahil untuk akal dan pikiran sehat.
Tetapi Yusak, Kaleb tetap percaya, sekalipun mereka juga tahu bahwa itu tidak masuk akal, sebab mereka lebih percaya pada janji Tuhan daripada akalnya. Sebetulnya Israel sudah melihat begitu banyak bukti2 dari kuasa Allah yang menghentar mereka keluar dari Mesir dengan 10 bala, lebih2 lewat laut Merah yang begitu dahsyat dan ajaib, sampai2 orang Yerikho 40 tahun berikutnya masih gemetar ketakutan melihatnya. Bahkan setiap hari Tuhan tidak pernah lupa mengirimkan manna di padang gurun untuk kebutuhan lebih kurang 2 juta orang Israel, setiap hari. Pada waktu mereka ber-kali2ber-sungut2 dan berontak, mereka masih makan manna yang ajaib dengan gizi yang sempurna dari Tuhan.
Belum lagi air minumnya, setiap hari minum, minimum 2 juta x 20 Liter = 40 juta liter air minum bersih (safe water). Semua ini mustahil, tetapi semua ini sudah diberikan sejakmereka keluar dari Mesir dan Tuhan memberikan kebutuhannya. Mereka semua hidup karena pemeliharaan Allah yang luar biasa dan fantastis, belum tiang awan dan tiang api, belum lagi tubuhnya yang terpelihara tetap sehat dalam perjalanan padang gurun. Seharusnya dengan iman akal saja mereka bisa percaya, apalagi dengan iman ilahi, tetapi karena tidak percaya, mereka menjadi jahat dan melawan Allah sehingga binasa! Orang Filistin dalam 1Sam 6:5-6 dengan perhitungan dan iman akal mereka selamat dari bala2 yang akan datang. Israel tidak punya iman ilahi dan iman akal sebab terus berontak dan ber-sungut2.
Kalau kita tetap hidup benar dan berjalan dengan iman maka fakta serta peritungan yang ada, bisa kita pakai. Contoh yang sederhana, kalau kita masuk kerja atau ke Gereja, kita harus memperhitungkan berapa waktu yang diperlukan untuk jarak yang harus kita tempuh. Perhitungan dan pemikiran yang wajar tetap kita pakai kecuali Roh Kudus menegahkan kita atau memimpin kita untuk hal2 yang lain. Misalnya Gideon dengan perhitungan tentu kemungkinan menang lebih besar dengan 32.000 tentara daripada dengan 300 orang. Tetapi sebab Tuhan melarang, ia taat dan ia berhasil dengan cara iman lebih daripada cara akal. Kita harus bisa dipimpin Roh untuk memilih jalan dengan iman dan kadang2 harus meninggalkan jalan dengan akal seperti Gideon. Jalan dengan 32.000 orang itu jalan dengan akal, Tuhan suruh tinggalkan dan diganti jalan dengan 300 orang itu sepenuhnya jalan dengan iman Hak 6:3,7. Gideon percaya sebab itu ia bisa taat untuk berjalan dengan iman dan itu berhasil.
Tentang tawaran atau tantangan dari kuasa gelap,
tentu kita sama sekali tidak mau menurutinya sekalipun menghasilkan keuntungan atau hal2 yang amat besar. Yang harus dijaga jangan sampai kita tertipu oleh siasat iblis. Sebab itu kita perlu banyak bertekun berdoa dalam Roh dan hidup benar serta tumbuh terus dalam kebenaran Firman Tuhan (7 KPR) supaya kita tetap ada dalam jalan iman dalam rencana Allah, tidak sampai ditarik keluar oleh siasat dan tipu daya iblis.
Kalau kita tidak bisa berjalan dengan iman, maka sedikit gangguan dalam jalan akal kita, akan membuat kita panik dan kalang kabut. Misalnya Daud berjalan dengan 600 orang mengejar keluarganya yang ditawan musuh, tahu2 200 orang mogok dengan alasan terlalu lelah, itu berarti kurang 1/3 (33,3%), ini jumlah yang besar sekali. Orang yang berjalan se-mata2 dengan akal akan panik dan kalang kabut kalau kekuatannya berkurang 1/3, tetapi orang yang bisa berjalan dengan iman bisa tetap teguh, sebab yakin itu tidak kebetulan dan Tuhan pasti sanggup menolong sekalipun kekuatannya turun 30%.
Contoh lain dalam kesembuhan kelas II (kombinasi iman dan obat). Orang yang tidak bisa berjalan dengan iman, kalau terjadi gangguan dalam obat dan tenaga medis, bisa panik; Tetapiorang yang bisa berjalan dalam Roh, kalau toh tidak bisa didapatkan pertolongan medis dengan penuh, ia masih bisa tahan. Begitu juga dalam pekerjaan, perdagangan, sekolah, keluarga dll segi hidup, belajar makin mahir berjalan dengan iman, sehingga goncangan dalam akal sehat, tidak membuat kita panik, bisa tetap percaya dan pertolongan Tuhan tetap datang dengan penuh, sebab Tuhan bisa menolong dengan 1 orang atau dengan 1 pasukan, tidak berbeda 1Sam 14:6; 17:47..
TERUS BERJALAN DENGAN IMAN. Rom 1:17.
Dari iman kepada iman dan dengan iman yang makin besar, sebab hari2 yang akan datang pencobaan kita makin besar (Wah 22:11), misalnya kita melihat pertambahan pencobaan dan kejahatan itu seperti hujan air lalu hujan pasir, lalu hujan kerikil, lalu hujan batu, lalu hujan batu gunung yang lebih besar, dan makin besar sampai yang paling besar. Kalau hujan air dengan kekuatan sendiri, gagalpun masih bisa ditanggung, tetapi kalau hujan pasiratau kerikil tanpa iman tidak bisa tahan, apalagi hujan batu yang makin besar, tanpa iman, hancur, sebab itu tumbuhlah terus dengan iman yang makin besar yaitu dengan:
- Tumbuh dalam 7 KPR, supaya iman kita tumbuh, juga hikmat, kuasa, pengurapan Tuhan makin bertambah seperti ligabis, selalu penuh dan dipimpin Roh, tumbuh dalam kegerakan pengajaran Firman Tuhan dalam hujan Akhir, sebab tanpa ini kita tidak bisa tahan dalam arus dosa dan kejahatan yang makin besar di hari2 yang akan datang. Kalau tidak bersedia dengan iman yang makin bertumbuh, akan gugur dan mati dalam dosa, atau yang masih bisa bertahan akan tertinggal dan masuk zaman Antikris, celaka besar, yang sebetulnya bisa dihindari dengan bersedia baik2 sekarang, tumbuh dalam iman yang makin besar dan kuat!
- Latih terus dalam setiap kesukaran besar dan kecil, berjalan dalam Roh dan itu termasuk berjalan dengan iman.
Kekuatan kita itu terbatas, tetapi kuasa Allah yang menyertai kita tidak terbatas, sanggup mengalahkan segala tingkat pencobaan Rom 8:31. Misalnya Paulus waktu menghadapi kesukaran di Pilipus sampai masuk penjara, ia tidak memakai kekuatan yang ada padanya (yaitu kekuatan sebagai warga negara Roma). Ia tetap berjalan dengan iman sampai lulus, dan itu melatih imannya makin tumbuh menjadi makin besar dalam pencobaan yang makin besar 2Kor 11:23-28 bahkan akhirnya ia menghadapi ujian terakhir dan tetap tahan dan lulus 2Tim 4:6-8. Jangan lupa, tingkatkan terus hidup kita, baik dalam kesucian, dalam tabiat yang baru seperti Kristus,dalam pelayanan (ber-buah2 jiwa) supaya kita bisa menghadapi hari2 yang akan datang dan tetap menang, lebih2 dalam Minggu ke-70 Daniel sebelum pengangkatan, dan terus tumbuh sampai puncak.
KESIMPULAN.
Orang beriman untuk tetap hidup benar harus tetap punya iman bahkan bertumbuh! Ini bisa tumbuh kalau mendapatkan kelimpahan Firman Tuhan, hidup suci di jalan sempit, pikul salib, doa dalam Roh dan kebenaran seperti ligabis, dengan bersekuut dengan betul dalam tubuh Kristus, tumbuh dalam pelayanan yang benar, ibadah yang makin bergairah dan tumbuh, ini semua 7 KPR. Tanpa iman, maka ibadah dan pelayanan kita akan pindah dengan cara akal dan itu akan membawanya pindah ke jalan lebar, siap diseret dalam arus dosa dan tipu daya iblis (Wah 22:11).