M3882 – Bagaimana Kita Bersekutu

MAZMUR 133:1-3. BAGAIMANA KITA BERSEKUTU.

Maz 133:1. Bisa duduk bersama dengan tulus dan kasih (ada pengampunan 70×7 Mat 18:22) itu kesukaan Tuhan, betapa manisnya. Orangtua yang punya beberapa anak dan cucu2, kalau bisa duduk bersama dengan manis, orangtua senang, begitu Tuhan dan Ia memberkati sehingga tumbuh dan mengalami rencana yang indah2.

Maz 133:2. Kalau ada persekutuan yang baik, maka ada pengurapan dari kepala sampai ke janggut Harun (bayangan Tuhan Yesus dan tubuh Kristus);pengurapan itu sampai kelim jubah atau jubah bagian bawah (sampai seluruh tubuh Kristus); Roh Kudus bekerja dengan heran, penuh pengurapan, kuasa Allah mengalir dalamnya ada kesukaan dalam Roh, pimpinan dan kemenangan seperti ligabis dan ikut dalam pengangkatan. Kalau tidak ada persekutuan yang baik itu bukan ligabis tetapi ligabo (lima gadis bodoh)! Roh Kudus memberi kasih Rom 5:1, beri kuasa dan kekuatan Zak 4:6 untuk mengampuni dan bersekutu serta pimpinan yang indah2 sehingga menjadi ajaib.

Maz 133:3. Bisa bersekutu maka embun dari Hermon (berkat jasmani) dan embun pada gunung Zion KJI (berkat rohani) akan limpah ke atas mereka, hidupnya menjadi indah, apalagi di akhir zaman yang jahat, justru jadi hidup yang luar biasa indahnya seperti persekutuan Surgawi Yoh 17:23. Begitu indah kalau umat Tuhan bisa bersekutu. Wah 12:1.

BENTUK PERSEKUTUAN UMAT TUHAN.

Diumpamakan dengan banyak hal, seperti keluarga ilahi, seperti Imamat yang rajani (Imam dan raja2 1Pet 2:9) seperti orang bersaudara Rom 8:29, Maz 133, seperti kerajaan dsb dan yang paling menonjol dalam Wasiat Baru adalah seperti Gereja atau tubuh Kristus Ef 1:22-23 dan persekutuan ini harus dipelihara dengan persekutuan sejahtera (Pil 4:7. Kalau ada sejahtera Allah, maka akan ada kebenaran dan kesukaan Roh Kudus, Rom 14:17).

Kristus menjadi Kepala yaitu Firman Tuhan, semua diatur sesuai Firman Tuhan, bukan oleh logika, budaya atau tradisi, tetapi menurut kebenaran Firman Tuhan (Yoh 17:17) di atas semuanya. Seluruh tubuh ini taat pada kepala, itu yang normal. Kalau ada anggota tubuh yang tidak taat itu aneh, sakit, cacat. Kepala itu Kristus, pemimpin2, suami (1Kor 11:3) dan patokannya adalah Kristus = Firman Tuhan. Kadang2 suami atau pemimpin2 dalam Gereja bisa salah, mungkin ada kelemahan tetapi semua tetap harus taat dan dicocokkan kembali dengan Firman Tuhan.

Semua adalah anggota tubuh Kristus dan yang satu beranggotakan yang lain (V: setiap anggota adalah milik anggota yang lain) Rom 12:4-5, 1Kor 12:12, Ef 4:25 terikat dengan manis satu sama lain tidak mau terlepas. Terikat itu manis dan terlepas, bebas itu celaka! (Misalnya bapak, ibu dan anak2 tidak mau terikat, tidak peduli, masing2 semaunya sendiri, rumah tangga itu hancur, tidak ada sejahtera dan sukacita).

Apakah kita sudah menikmati persekutuan ini seperti Maz 133 dan seperti tubuh Kristus yang satu beranggotakan yang lain, merasa ikut memiliki yang lain sedikit sampai banyak. Carilah contoh2 Maz 133 dan tirulah serta ber-tambah2lah.

PENTINGNYA PERSEKUTUAN TUBUH KRISTUS.

  1. Makin lama keadaan makin berat menekan orang2 beriman, banyak yang gugur 1Tim 4:1. Tetapi kalau kita bisa bersekutu dengan tulus, dengan kasih dalam kesucian ilahi, maka kekuatan kita akan meningkat begitu banyak Im 26;8 sehingga kita menang dan tumbuh menjadi snagat ajaib seperti Wah 12:1. Bisa bersekutu berarti bisa saling menasehati, saling mendoakan, saling mengingatkan dan bekerjasama sehingga kita mengalami kemenangan yang indah2. Kalau sendirian, tidak kuat, mudah tertipu dan dikalahkan daging, dunia dan iblis. Petrus memenangkan ribuan orang sehingga 3.000 dibaptiskan, itu karena ada persekutuan tubuh Kristus (120 orang) yangmendukung dengan berdoa dalam Roh dan kebenaran Kis 2:1-14.
  2. Pertumbuhan rohani sendirian mudah lemah dan suam. Setiap orang percaya punya tugas dan tanggungjawab pribadi yaitu mengambil keputusan untuk percaya, taat pada Firman Tuhan dan pimpinan Roh Kudus, punya pendirian sendiri2 dan pengalaman dengan Allah, ini harus dimiliki masing2 anggota sendiri2. Tetapi untuk bisa bertumbuh dengan baik, kita harus bisa bersekutu dengan betul dalam tubuh Kristus, supaya kita bisa tumbuh dengan betulbahkan dengan cepat sampai sempurna.

Juga dalam pelayanan, Persekutuan Sel, Sekolah Minggu kalau bisa dilakukan ber-sama2 sebagai tubuh Kristus sesuai Firman Tuhan, hasilnya sangat indah.

  1. Arah persekutuan tubuh Kristus di dunia, akhirnya menjadi seperti satu keluarga di Surga, tanpa dosa, duduk bersama sangat manis.

Kita perlu tahu bentuk persekutuan yang sempurna dan itu menjadi patokan kita, meskipun sekarang belum bisa sempurna tetapi kita menuju ke sana.

Persekutuan yang sempurna itu seperti Trinitas Yoh 17:21,23, seperti di dalam Surga dan di Surga sangat mudah bahkan tinggal menikmati sebab tidak ada dosa (sudah selesai penebusan lahir batin).

Tetapi persekutuan yang sempurna itu sudah dicapai dalam dunia pada Minggu ke-70 Daniel, sekalipun kita masih belum mengalami tebus tubuh, masih bisa berdosa, tetapi dengan salib, daging dimatikan Rom 6:6, 1Pet 4:1. Persekutuan yang sempurna itu rohani (bisa duduk bersama dengan tanpa dosa dan dengan kasih yang terus bertambah sampai menjadi sempurna) dan juga secara jasmani dan ini ditandai dengan tanda yang khas yaitu uang = mammon yang dikuasai dengan sempurna dalam Gereja yang sempurna(tandanya dalam Gereja semua harta dimiliki bersama seperti sesaat dalam Hujan Awal Kis 2:44).

Dalam dunia, uang = mammon jadi berhala, jadimeterai Antikris; orang2 berebutan dan menyembahnya. Tetapi dalam Gereja akhir zaman uang menjadi hamba, cinta uang dimatikan, sehingga uang menjadi alat yang manis dari kasih, bukan jadi tuan, yang disembah. (Bandingkan orangtua yang cinta, uangnya jadi perbuatan kasih bagi keluarganya. Juga pada saudara2 seiman 1Yoh 3:18 dan puncaknya dalam hidup bersama).

Ini terjadi dalam Minggu ke-70 Daniel, sebab:

3.1. Semua orang dalam Gereja jalan sempit sudah tahu saat pengangkatan yang pasti, tinggal 3,5 tahun.1Tes 5:4,5, juga seperti Nuh Kej 7:4 seperti Abraham yang tahu lebih dahulu Kej 18:17. Kalau sudah yakin, semua yang fana tidak berharga, semua berusaha memakai dengan cara terbaik, untuk pekerjaan Tuhan, dihitung menjadi milik di Surga, Mat 6:19-20, sama sekali lepas dari cinta uang, sehingga mereka makin cepat tumbuh menjadi sempurna. Banyak orang rohaninya macet sebab terikat dengan uangnya, misalnya Luk 18:22 (ini ayat seperti 1Kor 15:51 akan digenapkan dengan penuh dalam Minggu ke-70 Daniel).

3.2. Kasih makin bertambah, sehingga bisa berkorban, bisa hidup bersama dengan sukacita dan syukur.

3.3. Hukum dalam Gereja sangat keras 2Kor 10:6, tidak ada yang berani ingin akan kelimpahan uang itu apalagi curang bisa mati seperti Ananias dan Safira.

3.4. Sikon dahsyat, pembunuhan di mana2, sangat mengerikan, tetapi mata makin celik melihat yang kekal. (sekarang baru di beberapa tempat, akan merata di seluruh dunia, seperti Hujan Akhir). Harta tidak berarti, hanya bagian dari tugas bendahara kerajaan Surga 1Pet 4:10.

3.5. Pengertian rahasia akhir zaman makin jelas dan terbuka Mat 10:26-27 sehingga bisa membedakan yang fana dan yang kekal dan bisa ber-buah2 lebat Mat 13:23.

Sekarang, persekutuan kita belum bisa seperti ini, tetapi kita sudah belajar ke arah sana.

Kasih ilahi dalam kita harus makin bertumbuh, baik dalam kelompok sel dan dalam Gereja. Tumbuhlah dalam kasih Kristus supaya persekutuan kita terus bertumbuh kepada yang sempurna. Ada pengampunan, ada kesucian, ada tabiat yang baru dan terus bertumbuh dalam segala segi hidup kita. Belajar setia dan taat dari yang kecil, sehingga persekutuan tubuh Kristusmakin lama makin nyata antara keluarga, antara saudara2 seiman, antar sel, antar Gereja, rela dirugikan sampai batas2 yang wajar, tetapi dengan bijak, cerdik dan mendidik.

Selalu ada yang menyalahgunakan, mencari keuntungannya sendiri, lebih2 yang datang mencari “roti”, tetapi kita belajar menolong dan mendidik dengan Firman Tuhan dan kuasa Allah, dengan kasih dan pengorbanan. Ini suatu pelayanan untuk membangun persekutuan tubuh Kristus. Tekun melayani dengan doa, nasehat dan perbuatan kasih (pengorbanan) jasmani dan rohani. Jangan dibenci, diusir Tuhan sendiri yang akan bertindak pada waktunya lewat sikon Polarisasi Wah 22:11 lalu denganhukuman dalam rumah Allah 1Pet 4:17. Orang yang mau hidup dalam kasih sesuai dengan Firman Tuhan akan tumbuh dengan pesat dalam tubuh Kristus akhir zaman,  makin tumbuh seperti Kristus. Yang tidak bertobat akan celaka.

Dalam Gereja zaman sekarang masih sulit sebab ada egois, ada dosa, sombong dll sehingga “lu2, gua2”, sendiri2. Seharusnya lu dan gua dan Kristus jadi satu seperti di Surga. Meskipun sekarang kita belum bisa seperti di Surga, tetapi kita harus terus berubah menuju seperti yang di Surga, jangan egois Pil 2:4, belajar mencintai dan saling memiliki satu sama lain karena Kristus Rom 12:5. Arah kita harus tumbuh ke sini.

 

III. CARA BERSEKUTU DALAM TUBUH KRISTUS.

 

  1. Satu beranggotakan yang lain, bukan sendirian. Setiap orang harus lekat pada Tuhan Yesus (seperti carang dalam pokok Yoh 15:5) dan juga lekat pada tubuh Kristus seperti anggota2 tubuh lekat satu sama lain dalam tubuh; semua lekat bersatu dan bisa bekerjasama dengan harmonis.

Banyak orang suka lekat pada Tuhan saja sebab faedahnya paling besar dan Tuhan tidak pernah salah, Dia baik dan adil, tidak egois, tidak merugikan, lain daripada manusia yang seringkali penuh kelemahan dan egois. Tetapi kita perlu dan harus bisa bersekutu dengan Tuhan dan dengan tubuh Kristus, satu beranggotakan yang lain. Memang banyak halangan dan kesukaran, tetapi kalau kita mau, Roh Kudus akan menolong kita. Sebab persekutuan itu perlu. Kita tidak bisa sendiri2. Kalau hanya bersekutu, lekat dengan Tuhan itu salah, tidak cukup, harus ditambah dengan bersekutu di dalam tubuh Kristus. Kita harus berusaha dan pasti bisa kalau kita mau. Memang ada orang2 yang tidak mau bersekutu dengan kita, merekamelawan dan menolak, maka kita terpaksa diputuskan dari saudara tersebut, tetapi tetap jangan benci, terus dipimpin Roh dengan sikap yang baik, dengan hikmat dan kuasaNya (orang2 yang tidak mau bersekutu itu biasanya berbuat macam2 dosa, bisa seperti Saul terhadap Daud).

Mengapa kita harus mau bersekutu dengan Tuhan dan saudara2 kita dalam tubuh Kristus? Sebab:

1.1. Ini adalah kehendak Tuhan. Orang yang mau cinta Allah tetapi benci saudaranya (tidak bisa bersekutu) itu sia2 dan bohong. 1Yoh 4:20. Orang yang cinta Tuhan juga harus cinta orang2 di sekitarnya, meskipun orang di sekitarnya tidak mau bahkan benci. Kita harus hati2 dan cerdik menghadapi mereka Mat 10:26, tetapi jangan benci, mereka akan diatur sendiri oleh Tuhan. Yudas mengkhianati Tuhan Yesus dan “berhasil” menyerahkannya untuk dibunuh, namun Putra manusia Yesus tidak benci tetapi berbelas kasihan. Allah di Surga melepaskan Yudas dan iblis memojokkannya sampai bunuh diri.

1.2. Orang yang tidak mau bersekutu dengan saudara2nya sebab tidak suka atau benci saudaranya, iblis masuk, menggarapnya dan rohaninya rusak dan tubuh Kristus terpecah. Akan terjadi pemisahan antara orang yang setia dan tidak 1Kor 11:19, lebih2 pada akhir zaman, pemisahan itu drastis. Orang yang tidak mau bersekutu dalam tubuh Kristus itu memihak iblis dan iblis masuk di dalamnya, pasti hasilnya kerusakan, sebab iblis perusak dan pembunuh, sekalipun mulutnya atau permulaannya baik.

1.3. Orang seperti ini tidak bisa tumbuh sebab ada dosa dalam hatinya. Kita tidak bisa tumbuh dengan betul sendirian, itu pincang dan gagal. Kuku, gigi, telinga dll tidak bisa tumbuh sendiri, tetapi mati. Kita tergantung satu sama lain dengan kasih dalam kesucian Allah, dengan limpah pengampunan 70×7.

Tetapi kalau kita sudahmau bersekutu tetapi orang itu tidak mau, kita tetap mengampuni dan mengasihinya (dan ber-jaga2) tetap suci, tidak bereaksi dosa, justru dengan demikian kita akan tumbuh lebih cepat, sebab untuk bisa seperti ini, kasihnya dan pengorbanannya harus bertambah.1.4. Orang yang tidak mau bersekutu, baik di dalam nikah, keluarga, kelompok kecil, Gereja dst, tidak mengalami rencana Allah yang indah dan ajaib, sebab rencana Allah baru bisa jadi dalam persekutuan yang betul seperti Trinitas Yoh 17:23, bahkan di dalam rencana Allah, kita bisa tumbuh sampai jadi sempurna. Setialah dari yang kecil dan terus setia sesuai Firman Tuhan sampai persekutuan yang lebih besar yang kita hadapi.

Ingat musuh kita adalah iblis bukan manusia Ef 6:12, kita harus mengasihi sesama kita, istimewa orang di sebelah kita, sekalipun orang jahat, biar Tuhan yang menggarapnya sampai bertobat, sampai lalang2 itu menjadi gandum.

Setia dari yang kecil.

Ini dimulai dari suami-istri, kita harus setia dari yang kecil Luk 16:10. Suami istri harus kokoh, kompak dengan manis, saling memiliki dengan kasih (cinta suami istri hanya antara suami istri, tetapi dengan yang lain dengan kasih ilahi yang suci). Kalau suami-istri terpecah, tidak bisa kompak, pelayanan dan pertumbuhan rohaninya menjadi cacat. (Sebab itu jangan menikah tanpa cinta, hanya karena uang, keluarga, politik, tradisi dll, ini jadi beban dan penghalang besar dalam nikah Kristen. Harus karena cinta yang tulus dan ilahi. Tetapi yang sudah menikah, jangan cerai, mulai mencintai “musuh”nya sampai jadi kawan dan kekasihnya). Suami istri yang bisa bersekutu dengan baik akan bisa menasehati dan tolong menolong dengan bebas Mat 7:1-5. Kalau ada yang salah, nasehati dengan kasih Gal 6:2, jangan dengan benci atau berkelahi, ampuni dahulu dan berdoa dalam Roh supaya selalu dalam pimpinan Roh, bukan JMPE (Jengkel, Mangkel, Pegel dan Emosi). Kalau kita bisa merebutnya Jud 23, Yak 5:19-20, maka kita mendapat balik saudara kita Mat 18:15. Ini kewajiban suami istri dan kalau ada kasih, pasti bisa bersekutu.

Kalau ada yang salah jangan diam saja, sehingga akhirnya dosa itu menjadi makin besar dan membinasakannya dan merusak hidup nikah dan rohaninya. Kita mutlak wajib tolong menolong. Jangan dibiarkan, sebab dosa akan bertumbuh terus Ams 6:27-28 sampai upahnya: maut Rom 6:23.Juga jangan sampai keduanya sama2 setuju berbuat dosa. Jangan keduanya sama2 benci, sama2 tamak atau sama2 bohong, itu sehati dalam dosaseperti Ananias dan Safira dan ber-sama2 binasa, bahkan dengan seisi rumahnya.

Suami-istri adalah kelompok yang paling kecil, lalu keluarga dan kelompok kecil yang lain, jangan tidak cocok satu sama lain, tidak bisa bersekutu dalam Kristus, bisa terpental dan pecah dalam polarisasi Wah 22:11.

Begitu juga dalam kelompok sel harus ada persekutuan yang betul. Sekalipun ada yang merusakkan persekutuan, doakan dan ampuni dan terima kembali supaya bisa bersatu.

Sikap Musa itu yang baik seperti Kristus. Dengan pengampunan ia berusaha merebutnya dengan kasih (Kel 32:32) lain dari sikap Saul yang berusaha memotong dan memecat Daud bahkan hendak membunuhnya. Cara Musa itu dipimpin Roh, cara Saul itu dipimpin daging bahkan kemudian dipimpin roh setan. Kalau kita bisa mengampuni lebih banyak itu berarti kasih kita lebih besar dan rohaninya lebih tinggi dan kemuliaan yang kekal di Surga lebih besar.1Kor 13:13. Ini yang membuat kita bisa tahan dalam keadaan akhir zaman yang penuh dosa, bahkan bisa masuk dalam rencana2 Allah yang indah2 dan ajaib, ber-sama2.

Begitu pula persekutuan antar sel, kadang2 tidak mau bersekutu tetapi bersaingan. Ada batas2 tanggungjawabpenggembalaan tetapi semua harus bisa bersekutu dengan manis antar sel dalam seluruh Gereja. Persekutuan dalam Gereja sendiri harus dipelihara baik2 dengan arah seperti yang sempurna di Surga sehingga kita bisa tumbuh dengan baik dan cepat.

Juga persekutuan antar Gereja dalam kota dan dalam Sinode, harus ada hubungan kasih dan kesucian. Jangan ada benci, sentimen, kata2 jahat sekalipun ada yang salah (segala perbuatan dosa sengaja, pelajaran sesat, occultisme dll tetap harus disalahkan dengan tegas dan jangan bersekutu, tetapi jangan benci, doakan, kalau bisa ditolong. Pada waktu polarisasi, dosanya makin meningkat, perbedaan ini makin besar dan makin terpisah. Lalu Tuhan sendiri yang akan memisahkan dan memurnikan umatNya dengan hukum yang keras di dalam Gereja 2Kor 10:6 (baptisan api Luk 12:49, masa hukuman rumah Allah 1Pet 4:17, Yez 9:6) maka Gereja akan terpisah seperti dalam Wah 2,3, sehingga makin nyata benar bedanya Gereja jalan sempit dan jalan lebar dan makin terpisah. Gereja jalan sempit akan tumbuh dengan cepat dalam proses penyempurnaan, lalu Tuhan Yesus datang, terjadi pengangkatan.

 

KESIMPULAN.

Kita perlu belajar bersekutu sekalipun banyak halangannya, tidak bisa tumbuh sendirian. Tidak bisa bersekutu itu kekurangan dan kesalahan prinsip, sebab itu kita harus belajar menyangkal diri, bertumbuh dalam kasih Kristus (7 KPR) sehingga bisa menikmati persekutuan Maz 133, sekalipun selalu dikacaukan dan di-halang2i oleh lalang2 yang ada di antara kita. Layani sampai lalang menjadi gandum. Lalang2 yang tidak mau bertobat, wai, akan dipotong dan mati dalam dosa, langsung ke Neraka.

 

Nyanyian: Berachah no. 94.

O betapa indahnya, dan betapa eloknya.

Bila saudara seiman, hidup dalam persatuan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top