HIKMATNYA NAMPAK DARI:
– Ia bisa menyambung kerajaan bapaknya Daud dengan baik.
– Punya pilihan yang bijak. 1Kor 3:5-9.
– Dalam pengadilan. 1Raj 3:16-28.
– Orang yang paling bijak. 1Raj 4:29-31.
– Dalam menulis dan karya2 ilmiah. 1Raj 4:32-34.
– Dalam membangun Kaabah. 1Raj 5,6.
– Dalam mentahbiskan Kaabah. 1Raj 8:22-53.
KETOLOLANNYA.
Bentuk2 kebodohan Salomo, sulit ditiru, sebab ini dilakukannya waktu menjadi raja yang paling kaya dan paling besar, maka siapa yang dapat menirunya. Baik dalam kemewahannya yang ber-lebih2 1Raj 4:22-23; 10:21, dalam perzinaannya dan persembahan berhala. 1Raj 11:1-9, juga dalam menekan rakyatnya. 1Raj 12:4 dll.
Tetapi prinsip yang celaka itu tetap bisa dilakukan atau ditiru orang2 beriman, istimewa yang sukses dan berkedudukan tinggi. Ini yang harus kita kenali dan jangan sampai kita kena jerat iblis yang sama dan binasa!
- TIDAK MENABUR TERUS MENERUS. Selama kita hidup, ini kesempatan emas untuk menabur bukan untuk menuai yang sesungguhnya, yaitu dalam Surga. Sebab di Surga kita tidak bisa menabur lagi, hanya menuai, dan semua taburan kita akan mengikuti kita sebagai ukuran dari penuaian kita Wah 13:14. Yang ideal seperti Lazarus di dunia hanya menabur, di Surga pasti hanya menuai terus sampai kekal. Ada orang yang mau cepat menuai saja, itu bodoh. Cerita desa2 yang masing2 dapat 2 kambing. Yang langsung menuai hanya senang sesaat.
Menabur itu salib dan itu indah, yang mengerti bisa menikmatinya seperti Petrus, Yohanes Kis 5:41, bahkan semua nabi2 dan hamba2 Tuhan yang berkenan pada Tuhan. Mat 5:10-12.
Orang yang tidak mau menabur itu bodoh. Juga orang yang sesudah sukses (atau sudah tua) mau berhenti menabur dan hanyamenuai hasil jerih payah masa mudanya (uang, kedudukan, sukses dll) dengan ditukar dengan segala kesukaan dunia yang fana yang mudah menyesatkan, sehingga rohani jadi suam dan jatuh dalam dosa. Ini kesalahan Salomo yang hidup ber-mewah2 1Raj 4:22-23 dan menuruti nafsu perzinaannya sambil bersukacita dalam penyembahan berhala (sampai kekurangan uang, sekalipun kaya, ia menekan rakyatnya dengan berat, sebab pemasukan uang yang besar harus berjalan terus 1Raj 12:4). Sebab ingin menuai, menikmati hasilnya dan memang hal itu sangat mungkin karena sukses, kaya dan kedudukannya raja absolut. Tetapi justru kemanisan yang fana itu mudah menyesatkannya, terutama dalam perzinaan dan semua kesukaan dosa yang sesaat lainnya. Ibr 11:25. Karena ini ia menjadi begitu jahat dan keji sampai Tuhan sangat murka kepadanya 1Raj 11:9. Kadang2 pada puncak suksesnya beberapa hamba2 Tuhan ingin menuai menikmati hasil kerjanya dan biasanya itu berarti bersukacita dalam hal2 yang fana dan akibatnya banyak yang menjadi suam bahkan beberapa jatuh seperti Salomo. John Sung sampai tua di atas kursi roda dan dengan menderita sakit pada tulang pinggulnya, tetap memberitakan Firman Tuhan sampai mati. Paulus sampai mati tetap bisa berpada dalam keadaannya sehingga bisa berhemat atau bermewah Pil 4:11-12 dan tidak menekan atau memeras orang2nya 1Kor 9:11,12,15, tidak seperti Salomo yang menekan rakyatnya begitu berat sampai mengeluh karena ketololannya. Salomo memelihara 1000 sundal (di hadapan Tuhan istri resmi hanya 1 Mat 19:8. Kita harus terussetia di jalan sempit, sekalipun jadi sukses dan tetap setia sampai mati). Boleh bersukacita dalam Tuhan, dalam kesucian, bahkan sejak dari permulaannya sampai akhirnya, tetapi sukacita dari Tuhan itu tetap di jalan sempit, bukan di jalan lebar.
Biasanya orang yang ingin senang2 menuai, itu mudah tersesat ke jalan lebar, sebab disana banyak sukacita seperti Lot terseret ke Sodom Gomora. Di dalam Tuhan sampai tua, kita tetap bisa bekerja buat Tuhan, tetap bisa menabur; Tuhan tidak mempensiunkan, (dalam dunia ada pensiun, tetapi bagi orang beriman sekalipun sudah tua, mau mati, Tuhan tetap mempunyai rencana yang indah baginya yang harus dikerjakan, tetap ada kesempatan untuk menabur terus sampai menit terakhir seperti Elisa (2Raj 13:14 dst), bahkan sampai sesudah mati Elisa masih membangkitkan orang mati, belum “pensiun” 2Raj 13:21).
- HIDUP MENURUTI DAGING. Salomo mulai dalam Roh tetapi melanjutkan dalam daging. Mula2 yang dicicipi hanya kesukaan yang netral2 saja; tetapi manusia tidak pernah puas, kalau daging dituruti, maka makin lama ia akan makin berani dan akhirnya tidak ada batasnya lagi Ams 27:20 sehingga semua kesukaan dan semua dosa yang di dunia ini dilahap semuanya oleh Salomo Pkh 2:7-11. Ia bukan saja ada di jalan lebar tetapi di atas tahtanya iblis dan siap masuk Neraka. Jangan menuruti daging, matikan semua Rom 6:6. Daging jangan dituruti apalagi dimanjakan, nanti jadi hawa nafsunya me-nyala2 untuk hidup ber-lazat2 seperti binatang. Rom 13:14 bertabiat binatang 2Pet 2:22. Kita harus terus pikul salib Luk 9:23 bukan saja sampai berhasil, tetapi sampai daging ini dirobek, mati total (Tirai) dan masuk dalam kesempurnaan sehingga tidak lagi mau, tidak lagi bisa berdosa. Kita bukan hanya pikul salib tetapi sampai mahir seperti Kristus Yes 53:3. Ini yang paling penting, sebab justru jalan salib itu jalan menuju kemuliaan abadi kalau kita terus menuju Golgota seperti Kristus. Orang yang bersukacita pikul salib, bisa menikmati kesukaan dari salib itu dan akan bisa tahan dalam segala pencobaan dan tugas2 yang besar dan mulia di dunia ini. Sesudah kejatuhan dan pertobatannya, Salomo baru sadar bahwa tidak mudah menerima berkat Tuhan yang besar2, baik jasmani (kaya, sukses, berhasil dll) maupun rohani (dipakai Tuhan dengan heran seperti Mat 7:23). Ternyata Salomo tidak tahan dalam perkara2 yang besar, iagagal dan jatuh Ams 30:8-9. Yusuf, Ayub, Daud, Daniel dll apalagi Putra manusia Yesus sudah diolah sampai matang dan ini butuh waktu lama, baru sesudah kurang lebih 30 tahun mereka tahan menerima perkara2 besar jasmani dan rohani, misalnya kekayaan, sukses, kemuliaan dan kehormatan yang tinggi.
Kalau kita diolah lebih dahulu itu sangat indah dan menguntungkan. Saul kurang diolah tetapi Daud, Yusuf sudah selesai diolah sebab itu sesudah matang (lulus terus) maka mereka bisa tahan. Nabi muda yang heran dan luar biasa itu tidak bisa tahan melihat kekayaan dan kemewahan yang ditawarkan kepadanya, sebab itu ia pulang dengan kecewa dan penyesalan, mogok duduk dibawah pohon 1Raj 13:14. Ia menyesal mengapa ia tidak boleh menerima tawaran yang begitu besar 1Raj 13:7. Ia tidak bisa menguasai keinginan atau cinta uang dan menyesal, ber-sungut2 sampai jatuh dalam tipu daya nabi tua dan akhirnya mati oleh singa khusus 1Raj 13:24. Ia tidak bisa berpada waktu menghadapi godaan kekayaan besar, tidak bisa berpada seperti Paulus Pil 4:11-12. Tidak mudah jadi sukses dan dipuji orang banyak itu seperti masuk tungku Ams 27:21. Sebab itu kalau ada pengolahan, tawaran2 seperti yang dihadapi Yusuf (bisa berzina dengan istri Potifar, bisa membalas kebencian saudara2nya dll) atau seperti Daud bisa membunuh musuhnya dengan “izin Tuhan”), tetapi mereka tidak sampai jatuh, sebab itu jangan meng-angan2kan yang tinggi Rom 12:16. Jangan menuntut perkara2 yang besar Yer 45:5. Jangan iri apalagi benci akan orang yang sukses, apalagi kepada orang yang dengan cepat dan lihai menjadi sukses besar, lebih heran dari kita. Jangan iri atau tidak senang, doakan supaya mereka bisa tahan menerima fasilitas2 yang besar itu.
Tuhan tidak pernah keliru dan Ia adil, kitapun akan diangkatNya kalau kita rendah hati (1Pet 5:5) dan tahan menerima fasilitas yang besar2 (ini bukan pahala, bukan tujuan pelayanan kita, jangan jadi kerinduan sebab sukses dan kepujian dan penghargaan manusia itusia2 dan bisa menjerat dan menjatuhkan kalau tidak bisa rendah hati, kalau sombong. Kalau orang lain dipuji, dihormati padahal kita yang berhak direndahkan atau tidak dianggap, jangan pahit dan sakit hati, ini saat2 yang berguna, suatukesempatan pengolahan yang baik, sebab pada waktunya Tuhan pasti bisa memberi fasilitas ini kalau kita memerlukannya, bisa bertumbuh dan ber-buah2 dan bisa tahan tetap rendah hati. Jangan ingin menjadi tinggi dan mulia atau menuntut perkara2 besar dalam dunia ini. Kalau kita dianggap kecil, sepele, bukan orang besar, jangan merana, tetapi bersukacita, sebab yang penting kita indah dan dipuji Tuhan Rom 2:29. Sebab kepujian yang betul itu dari Tuhan, bukan dari manusia 1Kor 1:31. Justru waktu kita direndahkan dan tidak dihargai (sekalipun berharga dan indah) itu justru saat2 yang indah untuk pengolahan, kita dikikir, diasah, diolah supaya bisa tahan; lain kali kalau perlu fasilitas2 yang besar, tidak sampai jatuh, tetapi bisa ber-buah2 banyak buat Tuhan. Untuk melakukan perkara2 besar dengan Tuhan Maz 60:14, seringkali Tuhan memberi fasilitas yang besar, tetapi belum tentu orang itutahan seperti Saul, Yudas, Gehazi, Absalom dsb). Memang Salomo itu kurang diolah, hidupnya selalu enak jadi anak raja, dan waktu dewasa langsung jadi raja mewarisi tahta dan kekayaan Daud, tidak seperti Yusuf dan Daud yang matangdiolah sehingga bisa sampai di puncak tertinggi dan tahan. Sebab itu teruslah menabur, terus di jalan sempit, terus rendah hati, dan bersukacitalah kalau diolah (mengalami salib, yang pahit dan sakit bagi daging), maka kita akan cepat tumbuh menjadi besar dan mulia dengan atau tanpa fasilitas2 fana yang besar.
III. FASILITAS BESAR TETAPI HIDUP SIA-SIA DI HADAPAN TUHAN. Pkh 2:11; 1:14.
Riwayat hidup Salomo mula2 sangat indah, tetapi tidak lama, sesudah 7 tahun membangun Kaabah, ia membangun istananya sendiri selama 13 tahun termasuk untuk Putri Firaun, istri kafir,suatu dosa di hadapan Allah 1Raj 7:1,8. Semua kelakuan dan perbuatan Salomo itu jahat dan dosa di hadapan Allah,sia2, tidak berguna untuk kekal. Cerita Daud itu begitu banyak, panjang, berkenan pada Tuhan, jadi berkat bagi rakyatnya dan banyak orang. Segala segi hidup Daud itu menjadi pelajaran dan contoh yang betul dan indah dan tertulis dalam 1 dan 2 Sam, 1Raja-raja, 1Tawarikh, suatu hidup yang berkenan pada Tuhan. Kis 13:22, bahkan Putra manusia Yesus disebut sebagai Anak Daud, sangat indah. Tetapi hidup Salomo yang baik hanya sesaat, sisanya jadi contoh yang rusak, bejat, sampai Tuhan murka.
Kalau Salomo mengambil satu istri/ gundik per bulan, dalam 1 tahun 12 orang. Untuk 1000 orang butuh 83,3 tahun. Begitu banyak waktu yang dipakai dengan sia2, hanya untuk menuruti dan mengurusi hawa nafsu dan perzinaannya.
Memang pada akhirnya Salomo bertobat seperti anak terhilang 2Sam 7:12-16, 1Taw 17:11-15, tetapi hidupnya kosong, padahal fasilitas rohani dan jasmani begitu banyak, hidupnya sia2 seperti anak terhilang, karena dosa2 dan hawa nafsunya Pkh 9:18.
Juga Simson sesudah jatuh dalam dosa tidak ada ceritanya, Yunus sesudah dihukum dalam perut ikan, juga sudah tidak terpakai lagi, tinggal ampas.
Jangan harap hidup dalam dosa seperti Salomo lalu bertobat! Kemungkinan orang bertobat seperti Salomo itu kecil, sebab biasanya orang yang sudah mabuk anggur Sodom Ul 32:32-33 itu tidak mau lagi anggur baru Luk 5:39 seperti Lot sekalipun Abraham masih cinta kepadanya, ia tidak mau kembali menyembah Tuhan, tetap di daerah Sodom, Pkh 12:1. Apalagi untuk bertobat kembali di akhir zaman itu sulit sebab:
- Seperti Lot, sudah mabuk.
- Beda dosa dan kesucian sudah terlalu besar sebab ada Polarisasi Wah 22:11 sehingga terpisah seperti lalang dari gandum, gandum dari sekam. Untuk orang biasa saja hidup suci di akhir zaman itu lebih berat, apalagi orang baru bertobat.
- Hukum2nya makin keras 2Kor 10:6. Misalnya: Untuk bisa melepaskan dusta, zina, iri, cinta uang dll itu membutuhkan pengorbanan dan penyangkalan diri yang berat, juga membutuhkanwaktu lebih banyak padahal waktu sudah tidak cukup, justru dapat hukuman keras.
- Kalau tidak punya pondasi yang kuat dalam Firman Tuhan (perlu banyak waktu untuk diolah dan belajar Firman Tuhan serta mem-bagi2kannya dan bertekun berdoa), tidak akan bisa tahan tsunami dosa yang dahsyat, godaan2 yang menjerat dan memaksa Mat 7:24-28. Kalau sekarang tidak mau bersedia dalam jalan sempit Mat 24:42 untuk kembali dari jalan lebar ke jalan sempit itu sulit sekali. Apalagi kalau dosanya sudah mendalam dan limpah seperti Saul, Yudas, Gehazi dll, sudah keras hati, tidak mau kembali dan binasa.
- Bisa mengajar tetapi tidak bisa melakukannya. Salomo bisa menulis Pengkhotbah dan Amsal, sebab hikmatnya tidak hilang, tetapi tidak ada perbuatannya seperti orang2 Parisi yang hanyapintar mengajar Mat 23:2-4, bahkan tahu nubuatan2 Alkitab Mat 2:5. Tahu banyak tetapi tidak ada perbuatannya, rencana Allah sudah rusak semua seperti kayu 4 meter yang terbakar sisa hanya 10 cm Zak 3:2.
Seringkali orang2 seperti ini selamat seperti menerusi api 1Kor 3:15. Orang akhir zaman, kalau bertobat seperti Salomo, bisa bertobat, tetapi menerusi api Antikris Wah 13:7. Seperti Simson, Roh Kudus bisa kembali, tetapi ia dibiarkan menderita sampai mati dengan buta dan tidak sembuh. Kita mutlak perlu berdoa, belajar Firman Tuhan (dan 7 KPR lainnya), tetapi jangan hanya mengerti Firman Tuhan tetapi juga taat, supaya tabiat kita berubah semua menjadi baru seperti Kristus. Kita harus betul2 menyangkal diri supaya pelayanan dan perbuatan kita sesuai 1Kor 9:27. Bahkan orang yang mau melayani sungguh2 sambil hidup benar, justru akan tumbuh dengan pesat dalam pelayanan 2Tim 2:19-20 dan bisa memperolehrencana Allah kelas yang tinggi2, bukan seperti Salomo dan Simson.
Dari orang2 yang jatuh begitu keji seperti Salomo tampaknya lebih banyak yang binasa sebab sulit untuk bertobat dan memelihara hidup dalam kesucian, meskipun kemungkinan itu masih tetap ada, sekalipun melewati api 1Kor 3:15.
Yudas, Saul, Gehazi, Absalom, Salomo dll binasa semua. Dari pihak Tuhan, sekalipun jahat dan keji seperti Salomo atau penjahat yang di salib, sekalipun hidup 1 jam, Tuhan ingin orangnya bertobat dan selamat. 2Pet 3:9. Tetapi penjahat yang lain tidak bisa dan tidak mau bertobat. Salomo adalah contoh yang jahat dan sangat berbahaya. Seperti orang yang jatuh dari lantai 5, ia masih hidup meskipun cacat. Jangan mencoba jatuh dari lantai 5 dan berharap masih bisa selamat seperti Salomo.
Kalau setia seperti Daud, yang jatuh tetapi tidak seperti Salomo, ia bertobat sungguh2 sekalipun hajarannya dahsyat Maz 99:8, sebab itu ia masih bisa dipulihkan. Tetapi jangan dengan sengaja keras hati dalam dosa dengan harapan satu kali akan bertobat seperti Salomo, itu mempermainkan/ menghinakan kemurahan Allah. Rom 2:4.
KESIMPULAN.
– Jangan hidup sia2, padahal sudah punya hikmat banyak dalam Firman Tuhan tetapi tidak dilakukan Yak 1:22. Seharusnya dengan fasilitas yang limpah Salomo bisa lebih indah dari Daud, bisa sempurna, tetapi ia menuruti daging dan jatuh dan jadi sia2.
– Setia terus di jalan sempit, pikul salib, matikan kedagingan sungguh2, maka disini ada kepuasan dan sukacita yang indah sampai kekal. Mat 11:28-30.
– Senang diolah dalam hal2 yang pahit, jangan menuntut perkara2 besar, tetap rendah hati, jangan iri dengan orang sukses; fasilitas yang besar itu beban berat, belum tentu kuat!
– Salomo bertobat itu dengan mengalami banyak hajaran dari Tuhan, dengan cemeti manusia sehingga banyak menderita dan sakit hati oleh orang2 yang berontak dan melawan, (kalau ujian tidak sakit hati, bisa menyanyi dan bersyukur seperti Kis 16:25) dan tersiksa dengan bala Anak manusia (KJI: bala = ber-bilur2) 2Sam 7:14.
Paling baik kalau ada dosa bertobat sekarang Ibr 3:15, atau lebih baik lagi tinggal dalam kesucian 2Pet 1:10, 1Tes 4:3-7, Gal 5:1 sehingga tidak cacat tetapi bisa tumbuh dalam rencana Allah yang indah2, bahkansampai sempurna.
– Kesempatan diolah oleh Tuhan itu indah; kesempatan itu hanya ada waktu hidupdi dunia, jangan buang kesempatan emas ini.
Nyanyian: Tabernakel Glory no. 448.
Janganlah buat hidup yang sia2,
Tolong pada yang mend’rita.
Biar hidupmu jadi berkat buat semua,
jadi mulia, kekal di Surga.