2SAMUEL 7:8,18, MAZMUR 78:70-72. DAUD DIANGKAT TUHAN.
I. RIWAYAT DAUD.
Dari kecil Daud mencintai Tuhan dan ini kelihatan dari cintanya akan Firman Tuhan misalnya Maz 1:1-3. Sebab itu dari kecil Tuhan sudah bekerja dalam hidupnya, ia melakukan hal-hal besar dari Tuhan. Maz 60:14. Misalnya 1Sam 17:34-36. Orangtuanya tidak mengerti, sesudah Samuel mengurapinya menjadi raja (kira2 pada usia 17 tahun. 1Sam 16:12-13) baru orangtuanya sadar tetapi tidak tahu harus berbuat apa, sebab itu Daud tetap menggembalakan domba2nya. Sebab Tuhan beserta, maka dengan mudah Daud mengalahkan Goliat yang membuatnya langsung terkenal sebab menjadi berkat bagi seluruh Israel, menyelamatkan jiwa orang-orang Israel. Tetapi baru umur 30 tahun Daud menjadi raja satu suku yaitu Yehuda dan pada waktu berumur 37,5 tahun (2Sam 5:4-5 Daud menunggu kira2 20 tahun) baru ia menjadi raja seluruh Israel. Daud disertai Tuhan terus bahkan sampai turunannya tetap menjadi raja bahkan sampai kerajaan 1000 tahun Luk 1:32.
II. DAUD DIANGKAT TUHAN.
Mengapa Daud terus meningkat sampai mati? Daud pernah jatuh, tetapi sesudah bertobat dan dipulihkan darikepahitan yang sangat akibat dosa-dosanya, ia dipulihkan kembali. (Salomo tidak dipulihkan seperti Daud). Ini sebab Tuhan sendiri yang mengangkat Daud.
Dalam dunia, orang bisa meningkat dari usaha dirinya sendiri atau karena bantuan orang lain (orangtua dll). Sebab itu semua orang yang “naik” punya pengalaman kerja keras, ulet, lihai baik dalam hal-hal yang baik atau hal-hal yang jahat. Contoh2 banyak dipublikasikan,sebab banyak orang ingin meniru suksesnya.
Tetapi peningkatan dalam bidang rohani (pelayanan pekerjaan Tuhan yang suci) prinsipnya lain. Orang-orang yang memakai cara2 dunia, masih mungkin berhasil atau untuksementara (sebab banyak orang Kristen bodoh bisa dipengaruhi seperti Saul, Yerobeam, Achab mempengaruhi orang-orang Israel, sampai2 Yosafat sekeluarga pun terpengaruh dan kagum lalu binasa semua.
Ada orang berkata, di Gereja saya tidak diberi kesempatan untuk dipakai Tuhan dengan heran. Ini kata2 orang yang tidak mengerti kebenaran Firman Tuhan.
Di dalam dunia rohani peningkatan itu tergantung dari:
1. Hidup berkenan pada Tuhan. Misalnya Daud Kis 13:22, Yusuf Kej 39:2-5, Musa Bil 12:7-8, Daniel, Hizkia, Petrus, Paulus dll.
2. Tingkat kerendahan hati yang terus meningkat. Uzia dipakai Tuhan dengan heran, penuh sukses tetapi sebab kerendahan hatinya tidak cukup, lalu jadi sombong dan habislah riwayatnya 2Taw 26:15-16). Orang sombong itu tidak bisa diolah; ia ingin terus meningkat makin besar makin sukses tetapi pecah karena sombong dan tamat riwayatnya. Tetapi orang yang rendah hati itu tahan pengolahan, ujian2 yang lebih berat, terus lulus, tidak bereaksi dosa sekalipun banyak “duri” dan “banyak orang yang tajam” di dekatnya. Lihat Musa, hampir semua orang sekitarnya duri, sebab itu Musa menjadi indah dan sempurna tetapi durinya kasihan, celaka! Daud tingkat kerendahan hatinya tinggi, sebab itu tahan terhadap pengolahan, naik terus sampai mati (Terus Meningkat Sampai Puncak) dan jadi ukuran dari semua raja2 lain, misalnya 2Taw 29:2.
3. Tidak tergantung sikon.
Biarpun di anak tirikan seperti Daud, Daud tetap naik sebab tidak ada orang yang bisa mencegah Tuhan. Sekalipun diikat dalam perbudakan dan diisolir dalam penjara, kalau sudah waktunya Tuhan mengangkat Yusuf naik. Siapapun yang berkenan pada Tuhan dan cukup rendah hati akan diangkat Tuhan, tidak tergantung sikon apapun, sebab Dia Allah yang maha besar! Kalau seorang mengincar kesempatan untuk bisa menjadi besar dan heran, orang itu akan gagal sebab:
3.1. Ingin menjadi besar itu jerat Yer 45:5, Rom 12:16, Maz 131:1. Orang besar2 seperti Musa itu tidak merencanakan untuk jadi besar, bahkan ia mau lari dari hal itu Bil 16:28. Jangan ingin menjadi besar tetapi rindulah memperkenankan Tuhan dalam segala hal termasuk makin meningkat dalam kerendahan hati.
3.2. Orang yang berusaha dengan kekuatan sendiri untuk menjadi besar dan heran akan mudah menghalalkan segala cara sehingga tidak berkenan kepada Tuhan dan itu celaka baginya!
Segala cara ditempuh dengan uang, siasat yang lihai atau halus atau munafik (sebab dalam rohani sulit pakai siasat kasar), dengan dukungan, dll, semua itu justru menambah jauh dari Tuhan Yez 17:5 dan terkutuk. Masih mungkin menjadi heran seperti Achab, Saul, Yerobeam tetapi hidupnya terkutuk! Mat 7:22-23.
Ini cara2 yang justru menjerumuskan lebih dalam, dalam kekacauan dan celaka, meskipun mungkin berhasil seperti Achab (sampai Yosafat kagum dan ingin bahkan mau meniru 1Raj 22:4).
Tinggalkanlah keinginan sia2, itu dari iblis yang juga ingin naik dari dirinya sendiri, tetapi rindukan seperti Putra manusia Yesus, berkenan kepada Bapa dan makin rendah hati, maka Bapa mengangkat Putra manusia Yesus sangat tinggi, tertinggi. Pil 2:9.(sebagai manusia, untuk contoh bagi kita, bukan sebagai Allah, Tuhan Yesus sudah mulia dari kekal. Yes 9:5. Dia Bapa kekekalan). Begitu Daud, Daniel, Petrus, Paulus dll, juga untuk kita dalam zaman sekarang, yang mau berkenan kepadaNya dan makin rendah hati.
III. SOMBONG ATAU (DAN) RENDAH HATI.
Dalam dunia, sombong dan rendah hati bisa bersama-sama, dari luar rendah hati, tetapi di hatinya sangat ingin puji, sombong; yang diukur Tuhan adalah yang sesungguhnya yaitu isi hati,sebab rendah hati yang di luar itu hanya bajunya saja, pura-pura. Kadang-kadang Paulus tampaknya sombong seperti dalam 2Kor 12:11-13. Ini kata2 terus terang untuk mendidik.
Orang beriman tidak bisa netral, tidak sombong, tidak rendah hati, sebab:
1. Daging itu sombong, suka puji, kalau tidak dimatikan ia akan muncul terus. Bahkan ada yang memberi nama “dosa se-hari2”, se-olah2 semua orang terbiasa berdosa ini; tentu orang beriman yang tulus tidak mau. Murid2 tanpa disadari juga jatuh dalam dosa ini dan menular sehingga semua berkelahi untuk menentukan siapa yang lebih besar Mat 18:1, Mrk 9:34, Luk 9:46. Daging harus dimatikan, “kalau netral” daging tumbuh.
2. Semua manusia cenderung pada gelap Yoh 3:19. Kalau daging tidak dimatikan maka orang itu cenderung pada sombong, ingin puji.
3. Rendah hati itu jalan sempit, tanpa salib, orang akan ada di jalan lebar.
Jadi rendah hati dan sombong itu bertentangan. Kalau seorang yang biasanya rendah hati jadi sombong itu berarti kejatuhan, bukan kombinasi. Sebab itu untuk bisa tetap rendah hati, kita harus tetap mematikan daging terus menerus dengan hikmat dan kuasa Roh, supaya dalam pengolahan bisa tahan dan tumbuh terus.
IV. DEFINISI
1. Definisi RENDAH HATI:
1. Mengerti, dengan sadar dan yakin bahwa semua yang ada padanya itu dari Tuhan. 1Kor 4:7.
2. Mau dan berani mengakuinya. 2Sam 7:18.
3. Sehingga mau taat pada Tuhan yang memberikan semuanya dan
4. Tetap tulus dan suci, tanpa reaksi dosa waktu dipuji. Yes 42:8.
5. Dengan singkat: dari Tuhan, oleh Tuhan dan untuk Tuhan. Rom 11:36. Seperti raja Daud, yang sadar dan mengakui bahwa Tuhan sudah mengangkatnya dari kandang domba ke tahta.
2. Definisi SOMBONG:
1. Yakin semua yang ada padanya itu berasal dari dirinya sendiri, miliknya sendiri. Kalau tidak sekolah, tidak bekerja, tidak banting tulang, darimana semua ini bisa datang.
2. Bukan dari Tuhan (kadang-kadang pura-pura mengakuinya).
3. Sebab itu tidak mau taat dan
4. Melakukan kehendak sendiri sekalipun dosa, sebab semua itu dari usahanya sendiri.
5. Dengan singkat dari aku, oleh aku, dan untuk aku.
V. SEMUA DARI TUHAN, OLEH TUHAN DAN UNTUK TUHAN.
(Rom 11:36).
APA MAKSUDNYA?
“Semua” dari Tuhan itu artinya apapun yang ada pada kita, baik itu kekayaan, kepandaian, waktu, keluarga, kesehatan, hidup dsb, kita akui itu semua dari Tuhan Yak 1:17. Tetapi bagi orang dunia, juga beberapa umat Tuhan yang bodoh dan tidak mengerti Mrk 12:24, mereka tidak yakin, karena mereka beranggapan,
– Kalau tidak bekerja keras atau karena kecerdikannya, mana mungkin bisa kaya atau sukses.
– Kalau tidak belajar habis-habisan, mana mungkin bisa lulus dengan angka baik, dsb.
Semua pernyataan itu baru setengah betul, sebab mereka tidak bisa melihat yang tidak tampak, seperti Nebukadnezar, sehingga mereka tidak bisa melihat subsidi tangan Allah yang membuat semuanya itu berhasil.
Sebetulnya dengan segala dosa-dosanya Nebukadnezar sudah seharusnya dihukum mati oleh Tuhan, tetapi Tuhan masih memberi subsidi, kemurahan, memberi kesempatan baginya untuk bertobat. Waktu sebagian subsidinya dicabut, ia menjadi lupa ingatan! Dan 4:31-33.
Rata-rata semua orang, termasuk orang berdosa, masih diberi subsidi dan kemurahan oleh Tuhan Mat 5:45. Apalagi umat Tuhan, mereka mendapat lebih banyak kemurahan dari Tuhan. Tetapi kalau umat Tuhan tidak taat, berdosa dan keras hati, maka kekerasan Allah berlaku atasnya, sampai habis waktunya, lalu hukumannya jatuh ke atasnya dan membinasakannya, seperti Saul. Rom 11:22.
Orang-orang yang mengerti dan mau taat seperti Yusuf, Daud, mengakui bahwa semua yang ada padanya adalah dari Tuhan. Sebab itu Tuhan menambahi kemurahanNya makin melimpah Mat 13:12.
VI. KITA MENERIMA SEMUA DARI TUHAN.
Ini berarti bahwa kita meminjam dari Tuhan (Ayub 1:21; Pkh 5:14; 1Tim 6:7,17) untuk:
1. Melakukan kehendak Allah. Mat 7:21.
Sebab itu jangan sombong, sewaktu-waktu bisa diambil kembali, karena kita diberi kesempatan untuk memakai atau meminjam saja untuk melakukan kehendak Allah.2. Kita harus mengembalikan bunganya. (Mat 25:14,19).
Kita harus sadar dan mengakuinya (rendah hati), sebab pada saat kita mengembalikannya, kita harus mengembalikan dengan bunganya, juga berbuah-buah untuk hormat dan kemuliaanNya.
3. Jangan salah pakai. Mat 25:24-30.
Kita sudah dipercayai oleh Tuhan, jangan menyalahgunakan kepercayaanNya untuk menuruti daging, iblis, dosa.
Sebab itu kita harus mengerti bahwa semua yang ada pada kita itu dari Tuhan dan kita harus bisa mempertanggungjawabkan semuanya ke-pada Tuhan, baik umur, uang, kesehatan, kedudukan, talenta dan segala fasilitas jasmani dan rohani yang sudah kita terima. (Rom 14:12).
VII. PERBEDAAN ANTARA “RENDAH HATI” TABIAT BARU
(secara ilahi) DAN TABIAT LAMA (secara dunia).
a. Rendah hati dari tabiat baru (secara ilahi).
– Hanya timbul pada orang yang sudah lahir baru, dan harus terus ditumbuhkan. 2Kor 5:17.
– Saat dipuji tidak mau ber-megah2 karena sadar semua pinjaman dari Tuhan (Yes 42:8, Ams 27:14; 29:5), kembalikan segala puji bagi Tuhan.
– Saat merendahkan hati, perkataan dan sikap hati sama.
– Saat direndahkan, tidak bereaksi dosa, tidak tersinggung, jengkel, benci, marah atau berbuat dosa lainnya, sebab memang yakin bahwa semua didapat dari Tuhan, kita hanya pinjam, patut Tuhan yang dipermuliakan Yoh 3:30.
– Akan ditinggikan oleh Allah pada waktunya. 1Pet 5:6, Rom 2:29.
– Bisa diolah makin mulia sehingga akhirnya menjadi seperti Kristus.1Pet 5:5.
b. Rendah hati dari tabiat lama (secara dunia).
– Dari luar sikapnya tampak rendah hati, tetapi hatinya belum tentu, seringkali justru ingin dipuji.
– Saat dipuji menjadi sombong, sikap rendah hati yang ditunjukkan justru untuk mendapatkan pujian.
– Akan direndahkan Allah, karena ada kesombongan dalam hati dan perbuatannya. Tandanya, kalau orang ini direndahkan, ia tidak bisa terima, jengkel, marah, tersinggung dll.
– Rendah hati dari tabiat lama, sela-lu tercampur dosa, lainnya misalnya ingin puji, sombong, mudah tersinggung, iri hati, benci, dendam, marah, dsb.
– Tidak tahan diolah, bisa pecah dan hancur yaitu muncul segala macam dosa.
VIII. TANDA-TANDA ORANG YANG RENDAH HATI.
1. Tidak mudah tersinggung, orang yang betul-betul rendah hati, pasti dapat mengalahkan rasa tersinggung, karena mau pikul salib.
2. Tidak bereaksi dosa, meskipun direndahkan, dirampasi, dikasari, karena Tuhan adalah Hakim Agung yang akan mengadili dan membalas. Rom 12:19. Tetapi bersikap cerdik dengan pimpinan dan hikmat Tuhan untuk menghadapinya tetapi tetap suci; Terhadap domba2 Tuhan dan anak2 sendiri harus dididik dengan hikmat dan kuasas Roh.
3. Tetap sejahtera. Pil 4:7. Meskipun diganggu, dirugikan, sebab semua yang ada pada kita itu dari Tuhan. Ay 1:21. (Jangan kita bodoh dan jangan membiarkan diri diganggu orang). Hadapi dengan kasih, hikmat dan pimpinan Roh.
4. Tidak iri hati, benci atau sakit hati melihat orang lain lebih berhasil dll, karena yakin Tuhan adil dan kasih.
5. Ikut bersukacita melihat orang lain diberkati, karena sadar Tuhan memberi berdasarkan perbuatan masing-masing.
6. Mudah diatur, mau menurut, tidak bantahan. Orang yang sombong sulit diatur, apalagi kalau merasa direndahkan!
Orang yang sombong itu seringkali vokal (dibandingkan dengan vokal dalam dunia itu lebih banyak jahatnya). Vokal yang baik itu tidak tinggal diam, menyalahkan yang salah Ef 5:11, tidak menjadi anjing kelu Yes 56:10, tetapi jangan vokal karena sombong, tidak mau kalah, iri, berontak, tidak mau tunduk pada pemimpin Ibr 13:7, ini sangat merugikan pekerjaan Tuhan; sebab ada dosa, setan yang bekerja dan banyak menimbulkan kekacauan dan perkelahian. Orang sombong itu tidak mau mengakui yang baik dari orang lain sebab iri, tidak mau kalah, tidak bisa tahan melihatnya suksesnya atau kebaikannya. Contoh: Saul.
Orang sombong hanya mahir melihat salah dan jeleknya saja. Akibatnya persekutuannya terganggu, jatuh dalam dosa. Untuk menang dalam pencobaan, perlu: Roh Kudus, Firman Tuhan, pemeliharaan Bapa, tetapi jugapersekutuan tubuh Kristus yang baik, lebih2 di akhir zaman.
Sebab kalau ada persekutuan yang baik, kekuatan kita bisa naik 100 kali ganda Im 26:8 dan ini perlu untuk menghadapi godaan dan ancaman, sebab orang yang cinta Tuhan, itu pasti juga cinta saudaranya. 1Yoh 4:20.
IX. BAGAIMANA BISA TETAP RENDAH HATI ?
Orang yang sudah lahir baru memiliki semua benih tabiat baru, termasuk rendah hati, yang akan tumbuh kalau:
1. Rohani dipelihara supaya tetap sehat dengan “mengkonsumsi” semua kebutuhan pokok rohani yaitu: pikul salib, hidup suci, Firman Tuhan, doa, ibadah, persekutuan, pelayanan, berjalan dalam Roh senantiasa.
2. Tumbuhkan rendah hati tabiat baru dengan terus menerus menyangkali tabiat daging sebab di dalam tubuh daging tetap ada benih sombong, yang kalau dilazatkan bisa tumbuh kembali. (Roh kita sudah ditebus, tetapi tubuh belum Rom 8:23, lihat buku “Tubuh, nyawa, roh dan tebus tubuh”).
Sebab itu kita harus mengerti kebenaran Firman Tuhan tentang rendah hati, mau taat untuk menjadi rendah hati, mau menyangkal diri, mematikan tabiat daging yang sombong, mau salib, sakit karena daging dimatikan, mau lekat pada Tuhan senantiasa seperti carang dalam pokok Yoh 15:5.
3. Makin sadar bahwa tanpa Tuhan kita tidak bisa apa-apa. (Kel 33:15).
4. Ingat kita ini (sekalipun sukses dan sangat heran), adalah:
a. Bejana tanah liat dan Tuhan adalah permata mahal di dalam kita. (2Kor 4:7).
b. Keledai yang ikut dipermuliakan, sebab ditunggangi Tuhan Yesus. (Mat 21:8-9).
c. Tidak layak pakai mahkota. (Wah 4:10-11).
d. Kita ini orang biasa seperti Elia Yak 5:17. Hanya karena Tuhan kita diberkati dan dipakai dengan heran.
X. APA AKIBATNYA ORANG BERIMAN YANG TIDAK MAU
RENDAH HATI DAN TETAP SOMBONG ?
1 Tidak dapat diolah untuk mencapai kemuliaan yang lebih tinggi, karena seperti bejana tanah liat, ditempa langsung pecah, sehingga muncul segala macam dosa.
2. Tidak bisa tumbuh rohaninya, sebab di luar Mrk 4:11, pengertiannya kacau, campuran.
3. Hidup jadi pahit, menderita, karena banyak dosa yang timbul, misalnya mudah tersinggung, tidak tahan direndahkan, hati penuh dengan iri dan benci melihat orang lain berhasil. Sombong itu bisa jadi sumbernya segala macam dosa seperti contoh dari iblis.
4. Di mata Allah, orang sombong itu seperti iblis (anak2nya), akan direndahkan dan binasa kalau tidak mau bertobat seperti Belsyasar, Haman, Absalom, Achitofel, dll.
XI. KESIMPULAN
Sombong yang tidak mau bertobat itu tabiat yangmakin menjadi seperti iblis sebab direndahkan Allah, akhirnya = iblis. Semua yang sombong akan bersama-sama pulang ke rumah bapa sombong.
Rendah hati itu seperti Tuhan Yesus, dan orang-orang ini akan terus meningkat rohaninya sebab diangkat Tuhan menjadi seperti Kristus dan akan mulia di rumah Bapa untuk kekal.