Download MP3 Khotbah: M3536
I. KATA TERTIB
Terj.Baru: Penguasaan diri, sama dengan disiplin.
Dalam terjemahan baru hidup dengan tertib ditulis dalam Kol 2:5 (Lama: peraturan; 1Tes 5:14 (tidak menurut perintah); 2Tes 3:11 (Tidak senonoh); 1Tim 1:4 (menjaga rumah tangga Allah); 2Tim 1:7 (meme-rintahkan diri); Tit 1:6 (durhaka); Tit 1:10 (degil).
II. DEFINISI
HIDUP YANG TERTIB adalah hidup yang teratur sebab taat akan Firman Tuhan, dan ini juga termasuk tertib dalam keluarga, Gereja dll sesuai dengan Firman Tuhan (artinya tidak bercampur berdosa). Seluruh hidup kita termasuk hidup dalam dunia sekuler, semua sudah diatur dalam Firman Tuhan secara langsung atau tidak langsung.
Jadi juga dalam masyarakat, (sekolah, pekerjaan, negara dll) kita tetap harus hidup dengan tertib selama tidak melanggar Firman Tuhan.
Lawannya adalah hidup semaunya sendiri, melanggar peraturan-peraturan yang ada di mana-mana (tertulis atau tidak tertulis) dan seringkali orang-orang beriman seperti ini menjadi batu sontohan dan hojatan bagi nama Tuhan Rom 2:24.
Jangan hidup semaunya sendiri, itu kanak-kanak rohani, yang tidak bisa tertib, tetapi orang yang dewasa rohaninya, matang, bisa tertib dalam segala yang dibuatnya, bahkan taat meskipun tidak enak dan merupakan pengorbanan baginya Yoh 21:18. Sebab itu orang-orang yang dewasa rohani itu mudah diatur dan taat dengan tertib, tidak mudah melanggar atau melawan. Misalnya dalam seksi, Bible camp, pelayanan bersama dll. Kanak-kanak itu sulit diatur sehingga tidak tertib.
Orang yang tidak tertib itu sulit dinasehati, melawan, selalu punya alasan, keras hati, sombong, malas, tidak bertanggung jawab, tidak ada gairah untuk belajar/ bekerja sehingga hidupnya tidak tertib semaunya sendiri dalam beberapa atau dalam banyak hal.
Dalam hidup tertib yang betul itu tidak bercampur dosa, tetapi teratur, indah ,manis, jadi berkat sehingga memuliakan nama Tuhan. Misalnya kerajaan Salomo diatur begitu tertib (disiplin) sehingga ratu Syeba kagum sampai lemas, sebab begitu indah aturan ketertiban Salomo 1Raj 10:5. Begitu juga semua yang diciptakan Tuhan itu sangat tertib, matahari bulan bintang dan bumi, (tidak pernah terlambat terbit) dan semua yang di bumi, baik benda-benda (dengan sistem yang sangat teratur) juga semua yang hidup, lebih-lebih manusia, tubuh kita sangat tertib sehingga bisa berjalan dengan begitu teratur, otomatis danajaib. Setiap bagian semua tertib misalnya rambut tumbuh di tempat tertentu dan panjangnya, belum mulut, gigi, lidah dan semua bagian tubuh kita hidup dengan sangat tertib.
III. BEDA TERTIB DUNIA DAN TABIAT BARU
Ams 30:27. Semua yang diciptakan Tuhan itu tertib sekalipun tidak ada pengawas, supervisor kepala atau raja seperti belalang ini. Biarpun tidak ada raja atau atasannya, mereka sangat tertib, berangkat dan pergi bisa bersama-sama dengan teratur sekali. Begitu orang-orang rohani yang dewasa (matang rohaninya) sangat tertib, sebab takut akan Allah dan taat akan FirmanNya, sekalipun tidak ada pengerah, supervisor atau orang yang mengawasinya, tetap hidup suci dan taat akan Firman Tuhan seperti belalang ini.
Tertib yang baik dalam dunia adalah seperti tentara, tetapi disini ada pengawasan yang sangat ketat yaitu dengan adanya jenjang-jenjang pangkat yang rapi dari prajurit sampai jendral. Juga hatinya biasanya bercampur dosa. Kalau tidak ada sistem pangkat, pengawasan dan sanksi yang keras, tidak akan ada ketertiban yang baik dalam tentara dan tertib dalam dunia (misalnya di pabrik, perusahaan dll).
Tetapi dalam tubuh Kristus lain, semua adalah hamba, bahkan pemimpin rohani itu melayani dengan rendah hati Mat 20:25-28. Ketertiban orang beriman bukan karena sistem atau taat pada perintah pimpinan, tetapi sebab takut, cinta akan Tuhan, ingin berkenan akan Tuhan sehingga sangat tertib dan baik. Ini harus terus dikembangkan dan ditingkatkan yaitu tertib karena Tuhan. Perbuatlah segala sesuatu karena Tuhan, dalam Nama Tuhan Kol 3:17, Rom 11:36. Semua karena Tuhan dan kita akan mendapatkan pahala kita, baik di dunia istimewa di Surga satu kali kelak dalam Kursi Pengadilan Kristus dimana segala rahasia ketertiban dan ketaatan kita dibuka dan dapat pahala kekal Rom 2:16. Kita mempunyai rahasia iman yang suci 1Tim 3:9, bukan rahasia dosa yang akan dihukum seperti Mat 7:23. Karena ada ini, semua orang beriman tertib sekalipun tidak ada pengawas, baik tingkat paling rendah sampai pemimpin-pemimpin. Mereka yang punya rahasia dosa akan celaka dan kemudian akan ditolak dari Sorga. Masing-masing harus tanggung akibat dosa-dosanya.
Ini perbedaan besar antara tertib orang baru dan tertib orang lama. Jangan kita meniru tertib orang lama, itu sia-sia, sebab Allah tahu segala rahasia dosa dalam hati dan hidupnya!
IV. TERTIB DALAM HAL APA SAJA?
Ketertiban yang pokok dan sumbernya adalah taat akan Firman Tuhan. Firman Tuhan adalah kebenaran yang kekal, peraturan di atas segala peraturan dan kita harus taat dengan sungguh-sungguh karena Tuhan. Kita juga tertib dalam semua segi hidup lainnya berdasar Firman Tuhan. Misalnya:
- Kepada pemimpin-pemimpin yang mengatur, mereka selalu memberi peraturan sementara atau tetap, tertulis atau lisan misalnya orangtua, guru sekolah, kepala-kepala bagian dalam pekerjaan, pemimpin-pemimpin dalam Gereja dan Gembala Sidang dll. Kita harus taat selama perintahnya itu tidak melawan Firman Tuhan sehingga semua bisa berjalan dengan tertib. Istimewa kepada pemimpin-pemimpin rohani kita harus taat Ibr 13:17. Kalau kita tidak mengerti, tanyakan, lebih-lebih kalau kita merasa itu tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Jangan punya roh berontak atau melanggar, tetapi tanyalah baik-baik tentang semua yang diperintahkan.
- Peraturan yang menyangkut kita, harus kita taati sehingga kita menjaditertib, baik taat akan peraturan tertulis dan tidak tertulis, dalam rumah tangga (peraturan orang tua, dll) dalam Gereja dan bagian-bagiannya, dalam pelayanan, dalam sinode, dalam seksi, bible camp, juga dalam dunia sekuler, di sekolah, tempat pekerjaan, peraturan pemerintah, peraturan lalu lintas dll. Kita harus selalu taat, supaya tertib jangan melanggar atau melawan, selama tidak bertentangan dengan Firman Tuhan. Kita harus hidup tertib karena Tuhan, jangan memberi pengecualian atau perubahan, belajar tertib, jangan dianggap remeh, sebab semua ini dinilai Tuhan dan ada akibat dan pahalanya.
- Perjanjian. Juga kalau sudah berjanji, baik tulisan atau lisan jangan mudah berubah dan ingkar janji seringkali untuk pegang janji itu ada akibatnya, ada resikonya, tetapi belajar untuk menepati janji sekalipun rugi atau ada resiko, tetapi lain kali jangan bodoh kedua kalinya, harus cerdik Mat 10:16.
V. PROBLEM
Kalau orang-orang tidak hidup tertib, biasanya timbul banyak problem dan sebagian tidak bisa diatasi dan menimbulkan akibat-akibat lainnya yang tidak enak, marah, jengkel, benci, dendam, berkelahi, putus hubungan dsb. Sebab itu kita harus menyelesaikan semuanya dengan tertib, jangan membuat problem.
- Waktu. Banyak orang meremehkan waktu sehingga terlambat, kadang-kadang timbul problem besar, misalnya ditunggu tidak datang. Angkutan umum seperti Kerata Api tidak bisa menunggu dan akibatnya jelek. Terlambat hadir kebaktian, seringkali jadi penyakit kronis, padahal bisa menyanyi memuji Tuhan itu besar kuasa dan berkatnya, nikmati dan terimalah berkatnya.
- Tugas tidak siap, apalagi kalau telat pelayanan, itu seringkali juga jadi batu sontohan.
- Laporan terlambat atau tidak dibuat.
- Terlambat sekolah, pekerjaan, memasuk-kan surat atau syarat-syarat lainnya.
- Tidak absen, tidak lapor.
- Janji tidak dipenuhi, diingkari, pekerjaan tidak diselesaikan.
- Tidak taat hadir kebaktian.
- Tidak taat syarat-syarat pelayan Tuhan dan pelayanan.
- Tidak mau tunggu bagiannya (tidak mau antri).
- Tidak memenuhi syarat-syarat atau peraturannya.
- Minta pengecualian.
- Alasan-asalan untuk tidak tertib.
Prinsip pelanggaran. Seringkali orang melanggar Firman Tuhan, tetapi karena Tuhan dianggap sabar, baik, kasih, sehingga biarpun manusia bersalah, terlambat tidak apa-apa karena kebaikan-Nya. Akibatnya semua mulai berbuat seenaknya sendiri. Padahal Tuhan itu sangat tertib. Ia bukan saja kasih dan baik tetapi juga Hakim yang adil dan tertib. Kalau melanggar, tidak tertib, hukuman Tuhan turun dengan adil. Korah, Datan dkk dihukum dahsyat.
Hukuman Allah tidak kalah beratnya dengan hukum tentara, sebab biasanya Allah sudah sabar dan menunggu sampai berapa kali berbuat salah! Lebih-lebih kalau sudah sampai akhir zaman dalam Hujan akhir, orang yang bersalah bisa dihukum mati di tempat seperti Ananias dan Safira Kis 5:1-10. Jangan menganggap Tuhan hanya kasih dan baik, tetapi juga adil dan tertib.
VI. SANKSI
Hukuman Allah lebih berat dari hukuman dunia, sebab sampai kekal dalam neraka. Sebab itu jangan sengaja bersalah, sebab semua ada sanksi dan akibatnya. Dalam dunia sanksi ini keras sehingga timbul disiplin yang kuat. Kalau di Gereja tidak ada sanksi sama sekali maka pelayanan jadi rusak! Paulus beberapa kali bicara tentang disiplin dengan sanksinya, misalnya 1Kor 5:5, 2Kor 13:2,10; 1Tim 1:20; Tit 3:10. Juga anak-anak di rumah perlu didisiplinkan Ams 13:24; 19:18; 22:15; 23:13.
Biasanya selain nasehat, orang-orang yang tidak tertib tidak bisa diangkat dalam pelayanan dan tanggungjawab yang lebih tinggi / berat sebab akibatnya akan kacau. Lebih tinggi tanggung jawabnya, kalau tidak tertib, lebih kacau dan lebih besar akibatnya. Memang orang yang lebih tinggi rohani dan tanggung jawabnya diharapkan bisa lebih tertib, sudah tahu tugasnya sebab dewasa rohani seharusnya sudah sangat tertib. Pelayan Tuhan, hamba Tuhan seharusnya lebih tertib, lebih-lebih untuk masuk dalam pendidikan sekolah Alkitab, harus tertib.
Tertib tanpa cinta.
Jangan lupa, harus tertib tetapi tetap ada cinta dan itu berarti pengampunan, sebab Tuhan Yesus juga begitu. Memang akibatnya akan dirasakan sendiri. Orang yang terus bersalah, minta ampun, masih diampuni seperti putra terhilang yang hidup seenakya sendiri, Tuhan ampuni, tetapi rencana Allah baginya rusak, lebih-lebih di dalam Surga, tingkat kemuliaannya merosot, juga di dalam dunia. Tetap diberi ampun, sebab kalau bisa jangan sampai terhilang, sekalipun tidak mendapat mahkota, paling sedikit tetap selamat 2Pet 3:9. Para pemimpin tetap harus ada belas kasihan, bahkan semua orang beriman. Seringkali orang-orang beriman melihat orang lain yang melanggar peraturan, menjadi marah, tidak ada kasih dan belas kasihan sehingga menjadi jengkel, marah dan timbul komentar yang pahit, sehingga orang yang lemah itu (orang yang tidak tertib) jadi tersontoh, makin lemah, jatuh dan undur. Kita perlu mengasihi (punya belas kasihan) pada orang-orang yang tidak tertib untuk menolong dan mendoakannya, jangan sembarangan dihukum atau dihakimi dengan komentar-komentar yang tajam dan keras, itu bagian Tuhan untuk menghukumnya kalau ia tidak mau bertobat! Disiplin tanpa belas kasihan (betul sangat tertib dantampaknya baik) tetapi orang-orang yang lemah ini mudah patah semangat dan mati rohaninya.
Tertib (disiplin) antara suami-isteri, anak-orang tua, anggota-anggota Gereja dan pelayanan, kalau tidak ada kasih akan berantakan. Mereka harus dididik dan ditumbuhkan sampai bisa tertib. Minta kuasa dan hikmat Allah untuk mengatasi hidup-hidup yang tidak tertib dengan cara ilahi menurut pimpinan Roh Kudus.
VII. BAGAIMANA BISA TERTIB
- Lahir baru, maka tabiat tertib ini sudah ada, tinggal menumbuhkan.
- Lekat pada Pokok yang benar Yoh 15:5 termasuk hidup suci, jangan ada dosa atau reaksi dosa dan perlu penyangkalan diri, doa, Firman Tuhan, persekutuan yang suci tetapi ada pengampunan, belas kasihan, nasehat, doa, pelayanan dalam Roh.
- Mengerti kebenaran Firman Tuhan tentang hidup tertib, maka melakukan hidup yang tertib akan lebih mudah, lebih-lebih dengan kuasa Roh Kudus (doa). Orang yang mengerti akan tertib karena takut akan Tuhan dan ingin memperkenankannya, bukan karena diawasi, diancam atau dituntut. Sebab justru ini bedanya tertib dunia dan tertib hidup baru, bukan diawasi manusia tetapi diawasi Tuhan sendiri, lengkap dengan pahala atau hukumannya yang adil.
- Seringkali dibalik perbuatan-perbuatan yang tidak tertib itu ada bermacam-macam dosa atau masalah lainnya seperti tidak senang pada pemimpin, protes, sombong, benci, iri, tidak ada gairah, suam sebab cinta dunia Luk 5:39, kenyang dengan madu dunia (Ams 27:7), undur dan dosa-dosa lainnya. Jadi tidak tertib itu seringkali disebabkan hal-hal dosa yang besar-besar. Kalau ini tidak dibuang, tidak ada gairah, tetap tidak ada ketertiban. Tujuan hidup kita bukan hanya tertib tetapi memperkenankan Tuhan, dan satu kali kelak tinggal dengan dia selama-lamanya. Sebab itu jangan hanya tertib tetapi sungguh-sungguh beribadah karena cinta Tuhan.
VIII. KESIMPULAN
Jangan lupa tertib hidup baru itu seperti belalang yang diciptakan Tuhan, sekalipun tidak ada pemimpin, supervisor, raja, tetapi mereka sangat tertib meskipun hanya sama-sama anggota. Begitu kita hidup tertib sebab kita takut pada Tuhan dan ingin berkenan kepada-Nya.
Tidak tertib tampaknya hanya problem kecil tetapi seringkali ada dosa yang besar di baliknya, sehingga tidak ada gairah dan tidak mau tertib. Di belakang “perkara kecil tidak tertib” misalnya ada suam (dosa Laodikea, akan dibuang Allah dan ini perkara besar, sebab keselamatannya hilang!). Juga percintaan dunia, uang dll.
Orang yang malas seringkali tidak mau tertib,tetapi di balik kemalasannya itu juga seringkali ada dosa yang besar, misalnya benci, undur dan dosa-dosa lain. Juga ada banyak alasan, maaf dll yang kadang-kadang hanyalah alasan yang dibuat-buat. Sebab itu jangan diremehkan perkara kecil ini. Orang yang bergairah atau cinta Tuhan akan sangat tertib, misalnya tidak telat memuji-muji Tuhan, suka berdoa, ibadahnya tidak dikurangi tetapi ditambah terus, tidak mau berdosa, sebab itu dalam menangani orang-orang yang tidak tertib, selidiki sebabnya!
Belajar hidup tertib di hadapan Tuhan, termasuk juga tertib dalam hidup sekuler. Pelihara rohani dalam keadaan baik dan tumbuh, lebih2 supaya terus tertib dalam rilnya Tuhan. Kalau kita tertib dalam rel Tuhan, sambungannya itu indah-indah, stasiun yang ajaib dan perkara-perkara yang besar dari Tuhan, yang akan berlaku terus sampai dalam Surga. 1Kor 2:9.
Allah yang murah dan baik. Orang yang tertib dalam kesuciantidak terlalu banyak berpikir tentang Allah sebagai Hakim, tetapi ia lebih banyak berpikir tentang cinta Allah dan kemurahannya saja.
Tetapi orang yang tidak tertib, lebih-lebih kalau ada dosa besar di belakangnya, mau tidak mau harus memikirkan keadilan Allah sebagai Hakim yang adil dan hukuman yang dahsyat-dahsyat. Beberapa orang yang tidak mau bertobat tetapi hanya mau berpikir tentang anugerah, kemurahan dan kebaikan Allah saja, itu menipu dirinya. Ini pikiran orang yang tertib dalam kesucian. Tetapi orang yang tidak tertib dalam kesucian (terus jatuh bangun dalam dosa, tidak bertobat) ia harus memikirkan hukuman Allah yang dahsyat dan hebat supaya bertobat. Jangan terus menyanyi anugerah Allah terus, bisa dibius iblis dan celaka kekal! Justru nabi-nabi datang dengan berita hukuman terus menerus kepada orang-orang dan pemimpin-pemimpin yang hidup dalam dosa seperti yang diakui Ahab tentang Mikha yang selalu cerita tentang hukuman bagi Ahab yang tidak bertobat. 1Raj 22:8. Memang nabi-nabi palsu (suara iblis dan daging) seperti nabi-nabinya Ahab (Zedekia 1Raj 22:11) selalu cerita hal-hal yang baik, tentang anugerah Tuhan, kemurahan, kebaikan dan kasih-Nya untuk orang-orang yang tidak bertobat ini, tahu-tahu mati kena hukuman Allah seperti Ahab!
Nyanyian:
- Kalau saya mau bergirang, kalau saya mau senang
Adalah satu jalan, ya dengar-dengaran