Download MP3 Khotbah: M3517
I. DEFINISI
Allah itu suci, sebab itu kita juga harus suci atau kudus.
Jadi, suci adalah sifat seperti Allah, yaitu hidup tanpa dosa, tidak melanggar Firman Tuhan. (Dalam dunia dan orang lama, mereka tidak mengenal tentang kesucian yang adalah sifat Allah).
Suci menurut manusia itu adalah keadaan tanpa “dosa” dan hanya dari luar (sebab memang manusia tidak bisa melihat yang di dalam), sekalipun di dalamnya ada tabiat iblis, dosa, tidak apa2 asal tidak nampak keluar.
Suci menurut Allah itu adalah sifat orang baru seperti Allah, sampai batin dan segala segi hidup manusia dan ini hanya bisa terjadidengan kelahiran baru oleh Roh Kudus.
Allah itu maha suci dan kasih.
Kasih >< benci, pembunuh, bohong dan sombong.
Suci >< dosa, najis, pemberontak.
Kasih dan suci adalah sifat Allah, sifat iblis adalah dosa yaitu pembunuh, pembohong, sombong, pemberontak dll.
Di dalam dunia hanya ada 2 jenis manusia yaitu turunan Adam I dan turunan Adam terakhir 1Kor 15:45 dan turunan Adam I adalah anak iblis dan turunan Adam II adalah anak Allah 1Yoh 3:10.
Di dalamnya anak2 Allah ada tabiat ilahi dan di dalam anak2 iblis ada tabiat iblis. Tidak mungkin mempunyai tabiat ilahi atau tabiat baru, tanpa berubah atau pindah dari tabiat iblis ke tabiat ilahi.
Jadi tabiat Allah itu suci dan kasih dan ini juga menjadi pokok atau dasar dari seluruh tabiat ilahi lainnya. Sebab itu semua anak2 Allah juga harus mempunyai tabiat atau sifat yang suci seperti Allah.
II. DIMENSI KESUCIAN
Sifat suci dari Allah itu mempunyai dimensi sbb:
A. WAKTU, TEMPAT, HAL.
- WAKTU. Kita suci sejak lahir baru dan itu berlangsung terus setiap hari sampai akhir. Jangan mulai dengan Roh berakhir dengan daging seperti Saul Gal 3:3-4. Jangan suci hanya waktu ibadah dan pelayanan, tetapi juga kapan saja tetap suci.
- TEMPAT. Juga dimana saja dalam seluruh hidup kita, di Gereja, di rumah, di tempat pekerjaan, di tempat umum, di tempat sembunyi, dilihat orang atau tidak, selalu hidup dalam kesucian.
- HAL. Dalam hal apa saja, dalam semua segi hidup kita, dalam hal uang, pergaulan, sex, nikah, kedudukan, kerendahan hati, makan minum, dan dalam hal apa saja kita harus tetap dalam kesucian Allah, sebab Allah yang menilai kita, Dia tahu keadaan kita dimana saja, kapan saja dan dalam hal apa saja.
B. DALAM TIGA MASA.
Kesucian ilahi itu ada dalam:
- Masa lalu. Kalau ada dosa harus dibereskan sebab Tuhan melihat dan tahu lengkap tentang bekas tapak kaki kita Ams 5:21, Yer 23:24. Dosa2 yang belum dibereskan itu tetap menyala di hadapan Tuhan dan akan diperhitungkan dalam Pengadilan Allah, baik pada waktu mati Ibr 9:27 (dosa tidak boleh masuk Surga Wah 21:27) juga dalam Kursi Pengadilan Kristus untuk orang beriman atau Tahta Putih Yang Besar untuk orang berdosa.
- Masa kini. Yang sekarang kita perbuat sampai dalam hati, harus suci di hadapan Allah, jangan ada dosa sekalipun dalam hati. Jangan ada keinginan yang jahat Ul 5:21, Mrk 7:21-23, sebab itu membinasakan Bil 1:34. Kalau ada harus dibereskan, termasuk minta maaf, mengembalikan milik orang dsb.
- Masa yang akan datang. Ini juga harus disucikan meskipun belum terjadi, masih direncanakan, masih di-cita2kan atau di-angan2kan. Angan2 ini tampaknya remeh tetapi ini menentukan hal2 yang indah dan besar bagi masing2 kita. Orang2 yang milik Kristus (sudah lahir baru 1Kor 6:18) harus menyucikan angan2nya Gal 5:24, Maz 119:113. Orang2 zaman Nuh itu dibinasakan karena angan2 yang jahat Kej 6:5; 8:21; 11:6. Perbuatannya sudah jahat bahkan melebihi batas, tetapi dosa dalam perbuatan itu tetap ada batasnya, namun dalam angan2, manusia bisa berbuat jahat tanpa batas, bahkan seperti iblis bisa melawan Allah dengan dahsyat dan keji.Dalam angan2 orang bisa me-layang2 dalam kejahatan atau kesucian tanpa batas. Ini kedahsyatan angan2. Angan2 itu bisa menuntun orang jahat sampai kejahatan yang tidak terbatas, tetapi angan2 yang baik menuntun orang sampai tingkat2 rohani yang mulia dan sempurna. Tuhan tahu segala angan2 manusia 1Taw 28:9. (Juga Yeremia menghadapi angan2 yang jahat Yer 3:17; 7:24; 9:14; 11:8; 13:10; 16:10; 18:12; 23:17. Begitu jahat angan2nya Luk 1:51, Kis 2:25, Rom 1:21. Angan2 jahat ini harus dibuang 2Kor 10:5.Angan2 yang tidak terbatas ini harus disucikan dan diisi dengan pikiran Kristus yaitu kasih ilahi. Yusuf punya angan2 yang baik sekalipun ia digencet dengan banyak ketidakadilan dan kejahatan, misalnya dari isteri Potifar yang menfitnah dan memenjarakannya; dari saudara2nya yang benci dan berusaha membunuhnya. Tetai Yusuf tidak mempunyai rencana balas dendam bahkan Yusuf merencanakan untuk memelihara mereka semua dan itu betul2 nyata sampai mereka menjadi satu bangsa umat Tuhan yang besar. Pikiran dan angan2 kita harus bersih dari segala dosa dan, suci seperti Kristus pada siapa saja, jangan ada angan2 atau rencana yang jahat. Bahkan seperti Kristus, kita hendaknya mempunyai pikiran yang baik bagi setiap orang atau badan apapun yang kita hadapi. Sekalipun orang itu menjahati kita, kita ampuni dia dan memikirkan tentang keselamatannya dan bagaimana kita bisa menolong atau menjadi berkat. Tentu kita tetap harus hati2, jangan dicelakakan oleh orang2 yang jahat Mat 10:16 tetapi tetap berusaha menjadi berkat. Perasaan tidak senang, tidak suka apalagi benci dan dosa2 lain tidak boleh ada, justru harus penuh dengan kasih, pertolongan dll dengan tulus bagi semua orang yang kita hadapi. Kalau angan2 kita bukan saja tidak ada dosa maupun rencana dosa, tetapi ada pikiran Kristus, memikirkan keselamatan mereka,menjadi berkat, terang dan pertolongan bagi setiap orang yang kita kenal. Ini angan2 seperti Kristus 2Pet 3:9. Dari pihak kita se-bisa2nya kita ingin menyelamatkan dan memberkati semua orang, maka Tuhan akan membuat rencana yang sangat indah seperti yang dibuatNya pada Yusuf. Suci itu sangat indah di hadapan Allah Maz 29:2; 50:2.
C. TIGA TINGKAT KESUCIAN.
Kesucian Tuhan itu diumpamakan seperti gunung Maz 48:2, dan kita harus meningkat terus (dimana saja, kapan saja, dalam hal apa saja) sampai kita mencapai puncak gunung kesucian yaitu suci mutlak seperti Allah dan itu sangat indah, senang untuk kekal. Dari orang berdosa menjadi orang benar, jadi orang suci dan terakhir mutlak suci seperti Allah. Kita bisa melihat tingkat2 kesucian itu dari skema Kemah Suci.
- Tingkat Halaman. Ini kesucian karena diampuni. Sesudah lahir baru (Pintu Gerbang sampai Pintu Kemah) kita masuk dalam tingkat Ruangan Suci sebagai orang suci. (Dengan baptisan Roh Kudus kita menjadi anak2 Allah Gal 4:6, anak itu mempunyai sifat yang sama dengan Bapaknya yaitu suci). Tetapi beberapa orang undur dan keluar masuk ke Halaman; Ini gambaran orang2 Kristen yang jatuh bangun dalam dosa sehingga terus menerus perlu disucikan (dengan pengampunan) dan dipulihkan. Ini tingkat rohani yang seperti babi dan anjing 2Pet 2:22. Jangan tinggal disini hidup kacau, sedih, tidak ada sejahtera dan sukacita serta kalah terus.
- Tingkat Ruangan Suci. Berjalan dalam kesucian dipimpin Roh. Belajar hidup dalam tingkat ini. Ini tingkat yang wajar, yaitu suci karena tidak berbuat dosa, bukan lagi karena diampuni. Lalu tumbuh oleh makan Firman Tuhan (taat akan Firman Tuhan), tumbuh dalam ibadah dan pelayanan, tumbuh dalam Roh dan kebenaran! Tumbuh dalam persekutuan tubuh Kristus. Kesucian akan tumbuh terus sampai akhirnya menjadi sempurna dalam kesucian yaitu masuk dalam Ruangan Maha Suci.
- Tingkat Ruangan Maha Suci. Suci mutlak, sempurna, tidak lagi bisa berbuat dosa seperti Allah.
Termasuk disini adalah:
- Kesucian dalam segala hal.
- Kesucian dalam godaan, kesukaran, gangguan dsb, tetap suci, tidak bereaksi dosa.Kita sekarang hidup dalam banjir dosa yang akan berubahmenjadi tsunami dosa. Kalau kita tidak mempunyai pondasi yang kuat dalam Kristus, bisa hanyut dan binasa dalam dosa.
- Tidak timbul dosa, keinginan atau rencana, angan2 dosa. Ingat godaan dalam kenyataan dibatasi Allah 1Kor 10:13. Tetapi godaan dalam angan2 itu berbahaya sebab tidak ada batasnya, sebab:
- Orang itu bisa ber-angan2 dengan pencobaan yang lebih dari kekuatannya sehingga jatuh dalam angan2!
- Iblis bisa memanah tanpa batas asal orangnya mau terima dan
- Daging bisa membual angan2 jahat tanpa batas. Kalau seorang menuruti daging, ia bisa menjadi jahat seperti zaman Nuh Kej 6:5 dan Babil Kej 11:6. Daging, pabrik dosa ini harus dimatikan (Rom 6:6) terus menerus supaya kita bisa terus hidup dalam kesucian sampai daging mati total yaitu waktu seorang tembus Tirai, menjadi sempurna dalam kesucian.
III. KEUNTUNGAN HIDUP SUCI
Orang yang hidup dalam kesucian itu hidup di dalam bait Allah (Ruangan Suci) sangat indah Maz 27:4; 84:11. Ini hidup disertai Allah, di pihak Allah dan rencana Allah yang terindah akan jadi, menjadi pengalaman kita 1Kor 2:9. Hidup dalam kesucian itu seperti Surga Wah 4:8, suci dalam segala segi, kapan saja, dimana saja, sampai dalam angan2 tidak ada dosa atau rencana dosa tetapi penuh kesucian dan pikiran Kristus yaitu kasih. Memang suci dalam Surga tidak ada kesukaran, tetapi suci dalam dunia tetap limpah pencobaan dan kesukaran, sebab Tuhan berusaha membawa kita sampai puncak kesucian yang mulia. Tidak perlu takut kalau Allah beserta Rom 8:31, kita pasti menang 1Yoh 4:4, Tuhan beserta kita,Imanuel Mat 1:23 asal tetap dipimpin Roh Gal 2:19-20 mau mati dari diri kita sendiri dan taat melakukan semua kehendak Allah.
Kalau kita mengalami suasana Surga, kita juga akan mengalamikemenangan2 yang indah dalam hadirat Tuhan Maz 16:11. Lebih besar pencobaan yang datang, lebih besar kemuliaannya. Jangan gentar, baik pencobaan tentang uang, umur atau penyakit, ancaman, pelayanan dan apa saja, hadapi dengan Firman Tuhan dan Roh Kudus, maka semua itu akan berubah menjadi kemenangan dan kemuliaan dari Tuhan.
Firaun mengejar, itu jadi laut kolsom yang terbelah. Dijadikan budak, Yusuf justrunaik ke atas tahta Mesir, Daniel masuk gua singa ia mengalami Eden di dalamnya, Sadrakh cs masuk api jadi pengalaman luar biasa, masuk penjara mengalami kelepasan ajaib. Hadapi dalam kesucian dengan dipimpin Roh, pasti jadi indah Rom 8:28.
Perlu kita perhatikan bahwa untuk masuk dan tinggal dalam kesucian itu bagian kita, kita harus mau dan dengan tegas mentaati Firman Tuhandengan pertolongan Roh Kudus. Tetapi untuk diangkat dalam rencana Allah yang termulia, itu bagian Allah, tidak perlu kita mencarikan jalan untuk Allah ataukuatir atau memikirkannya dsb, Roh Kudus bisa melakukannya sendiri dengan penuh kemenangan dan cara2Nya yang sempurna.
IV. CARA HIDUP DAN MENINGKAT DALAM KESUCIAN
Kalau kita mengerti, hidup suci, berkenan pada Tuhan itu tidak sulit, sehingga sekalipun dalam tugas yang sulit dan mengerikan seperti Abraham yang harus mengorbankan Ishak, Abraham berani dan yakin pasti bisa. Ini seperti main sandiwara, akhirnya semua akan beres dan berkemenangan,tidak terlalu berat, asal taat, rencana Allah yang baik pasti jadi. Dengan iman Abraham mengerjakan pengorbanan Ishak seperti sandiwara, hanya ia belum tahu sambungannya, tetapi Tuhan yang memimpinnya, tahu! Waktu dikerjakan baru ia melihat domba jantan sebagai ganti dan sambungan peristiwa itu.
A. HASIL DUA PIHAK.
Kesucian dalam manusia itu hasil dari kerjasama Allah dan manusia. Harus dua pihak kerjasama, sebab manusia bukan robot.
Bagian manusia adalah mengambil keputusan untuk taat hidup dalam kesucian dengan resiko apapun.
Bagian Allah memberi kekuatan dan mengatur sikon sehingga semuanya terjadi sesuai dengan rencana Allah yang besar. Banyak berdoa dalam Roh dan kebenaran, kalau perlu puasa dan selidiki Firman Tuhan, dan minta bantuan tubuh Kristus, maka kita akan mengalami kemenangan dan janji2 Allah yang indah.
B. PRINSIP HIDUP DALAM KESUCIAN adalah memelihara dan menumbuhkan kesucian bukan memperbaiki dan membetulkan kesucian, pencegahan bukan pengobatan, hidup sehat bukan pemulihan terus menerus. Seperti membuang telur, bukan ularnya Mat 23:33, tetapi kita membuang telur dengan kuasa yang cukup untukmenginjak ular Luk 10:19. Membuang biji beringin, bukan mencabut benihnya atau menebang pohon yang besar. Burung boleh terbang di atas kepala tetapi tidak boleh hinggap dan kita mencegah mereka hinggap. Mencegah dosa masuk hati bukan memerangi mereka dalam hati dan perbuatan. Ini prinsip hidup dan tumbuh dalam kesucian, menjauhkan diri dari yang jahat atau nampak jahat Ams 22:3. Jadi lari dari dosa bukan kebal dari dosa (tolak dilazatkan, bukan mengurangi kelazatan dosa. Tolak permulaan dosa, bukan atur jumlah dosa. Pelihara kesucian bukan tetap suci sekalipun main2 dalam dosa.
Prinsip ini bisa jadi sebab orang yang lahir baru itu cinta kebenaran dan benci dosa Ibr 2:9. Sebab itu sesudah disucikan, ktia terus tumbuh dalam kesucian yaitu dengan:
- Dengan menyangkal diri, terus mematikan daging dan dipimpin Roh,
- Disucikan dalam Firman Tuhan supaya jangan sampai berdosa Maz 119:9.
- Disucikan dalam doa dalam Roh dan kebenaran sehingga kita mengalami penyucian Roh 1Pet 1:2 yaitu dicegah dari dosa, tidak sampai berbuat dosa karena menurut suara dan pimpinan Roh.
- Disucikan dalam pelayanan 2Tim 2:20-21, dengan pengolahan dengan gemblengan dalam pelayanan sehingga tumbuh menjadi perak dan emas.
- Disucikan dalam persebutuan tubuh Kristus dengan saling mendoakan, nasehat, melayani dalam Roh dan kasih, maka kita ditegahkan dari dosa, kalau toh ada yang jatuh, diangkat ber-sama2 dulu, tetapi Ruangan Suci tidak ada kejatuhan!
- Dan akhirnya disucikan dalam penyerahan penuh, sehingga daging mati dan masuk dalam kesempurnaan rencana Allah. Biarpun terancam mati, tetap memilih dan melangkah dalam kesucian dan tidak bereaksi dosa, seperti Putra manusia Yesus dengan menyerahkan RohNya sepenuh dalam tangan Bapa, Ia menyempurnakan tugasNya Luk 23:46, Yoh 19:30.
Seperti Putra manusia Yesus, seperti rasul2, dll mereka tidak berperang, tetapi kuasa Allah yang bekerja menyertai mereka. Kita hanya berjalan dalam Roh sesui Firman Tuhan, melakukan kehendak Roh seperti ligabis dan Tuhan sendiri yang mengerjakan semuanya bagi sempurna dan kemenangan.
Belajar berjalan dalam Roh dengan tepat seperti ligabis, maka kita akan masuk dalam pengangkatan atau penyempurnaan.
C. CARANG DALAM POKOK. Yoh 15:5.
Carang itu mendapat sari2 makanan dari pokok dan tumbuh, berbunga dan ber-buah2. Begitu kita lekat pada Pokok dalam kesucian, jalan salib, Firman Tuhan, doa, Perjamuan suci, ibadah, pelayanan, persekutuan, maka kita akan tumbuh dalam kemenangan.
KESIMPULAN
Kesucian itu adalah sifat Allah dan juga sifat kita anak2Nya, mulai dari benih, terus bertumbuh sampai sempurna seperti Kristus! Sifat Allah ini akan terus bertumbuh dalam hidup kita, sebab kita tidak sendirian, tetapi ber-sama2 sebagai tubuh Kristus dan Allah beserta kita Imanuel. Miliki sifat ilahi ini di mana saja, kapan saja, dalam hal apa saja, selalu suci dari masa lalu, sekarang dan sampai angan2 cita2 suci dan seperti Kristus, penuh dengan kasihNya pada setiap orang maka Kristus menumbuhkan kita terus sampai penuh seperti Dia.
Nyanyian:
Gunung yang suci telah kupilih
Isi duniapun sudah jauh
Yerusalem baru puncak kesucianNya
Ke sanalah hatiku merindu