M3460 – 1Korintus 5:11-13 Pergaulan di Antara Orang Beriman (21 Ags 2011)

1KORINTUS 5:11 JANGAN BERGAUL DAN MAKAN DENGAN SAUDARA-SAUDARA YANG …

Ini peraturan yang tegas dan keras. Kita ini dilarang bergaul, sekalipun dengan saudara-saudara seiman yang hidup dalam perzinaan, tamak, penyembahan berhala, penfitnah, pemabuk, pemeras bahkan juga tidak boleh makan bersama. Ini Firman Tuhan yang harus ditaati. Lalu apa artinya? Apa yang dimaksudkan dengan pergaulan di sini? Di sini maksudnya pergaulan dalam tubuh Kristus di antara orang-orang beriman. Kalau orang itu keras hati dalam dosa, tidak mau bertobat terus menerus, pada akhirnya jangan bergaul dengan dia. Saudara yang tidak bertobat ini dianggap seperti orang kafir Mat 18:17. Tidak bergaul bukan berarti putus hubungan dan membenci, sama sekali tidak. Sedangkan musuh harus kita ampuni dan cintai Mat 5:45, apalagi saudara seiman. Justru kita mengharapkan “putra terhilang” ini bertobat kembali dan pulang. Bapa itu sangat mengharapkan putranya pulang kembali dan betapa senang hatinya waktu putranya yang jahat ini pulang kembali, dibuatkan pesta, diberi jubah dan cincin. Beginilah kita mengharapkan saudara-saudara yang jahat itu bertobat kembali, lalu kita menyambut saudara-saudara kita yang bertobat kembali, bukan dibenci, diisolir, dihinakan, tidak! Tetap dikasihi.
Lalu apakah artinya tidak boleh bergaul. Ini berarti jangan dianggap saudara seiman, tetapi dianggap seperti orang kafir, sebab tidak mau bertobat, tetapi tetap dicintai dan dilayani, diperjuangkan sungguh-sungguh supaya bertobat kembali. Jangan dibiarkan jiwanya ke Neraka, sebab Tuhan menghendaki keselamatannya 2Pet 3:9. Doakan dan layani dalam Roh (dengan buah dan karunia-karunia Roh) beri kata-kata yang tepat dengan kuasa Allah, tarik kepada pertobatan sampai berhasil! Terus dikejar kecuali mati, tidak bisa dikejar lagi!
Jangan bergaul, jangan bersekutu? 2Tim 3:5. Jangan diberi beban pelayanan Tit 1:16, jangan mengharapkan dukungan doa dan kerja sama dalam pelayanan (“pelayanan” orang-orang kafir dalam bait Allah seperti tukang-tukang, ahli-ahli bangunan, listrik, sound, masih boleh, tetapi ingat itu bisa menjadi batu sontohan bagi orang-orang yang lemah dan tidak mengerti, sebab orang tidak tahu kesalahan mereka sampai kita menempelak dosa-dosanya di muka sidang 1Tim 5:20.
Orang-orang ini kalau diajak pelayanan bersama, itu sama saja berperang bersama-sama Akhan, 36 orang menjadi korban mati karena dosa Akhan Yos 7:5 atau perang dengan Saul, Absalom dan orang beriman yang tidak bertobat lainnya, bisa celaka dan mati, sebab mereka diserahkan Tuhan pada musuhnya.
Tetapi berusahalah untuk merebut mereka kembali dari tangan iblis. Doakan terus dengan segenap hati, rebut dan layani dalam Roh terus menerussampai bertobat kembali!
Kita tetap harus berusaha merebut kembali saudara-saudara yang jatuh dan terhilang (selain orang kafir juga). Kalau ada kasih (Tuhan mengharapkan mereka bertobat kembali seperti Bapa yang mencintai putra yang terhilang itu).
Kalau seorang saudara jatuh dan undur, kita merasa kehilangan dan sedih, tergantung dari besar kasih ilahi yang ada pada kita. Mengapa orang sangat sedih kalau isteri / suami atau anaknya mati? Sebab cinta. Seringkali anggota keluarga yang sakit, sekalipun sudah tidak ada harapan diobati sampai rumahnya habis dijual, sebab cinta dan perasaan hati tidak tega kalau hilang (ada kesaksian, yang sakit sendiri percaya dan bertindak dengan iman dan sembuh).
Kalau ada kasih, kehilangan saudara yang undur itu menyedihkan, dukacita seperti orang kematian (kalau kasihnya banyak). Waktu Putra manusia Yesus kehilangan Yudas, Ia sangat sedih sekalipun Yudas mengkhianati-Nya sampai mati (tetapi Putra manusia Yesus tahu itu bukan kebetulan, memang Bapa mengizinkannya untuk kena khianat Yudas sampai mati), sebab itu Putra manusia tidak marah tetapi sangat sedih, apalagi waktu Yudas mencium-Nya.
Kalau ini dianggap anggota tubuh Kristus, kehilangan satu anggota berarti seperti diamputasi (misalnya kaki yang dipotong sebab rusak atau mati). Kita akan berusaha sebisa-bisanya mencarinya atau mengharapkannya kembali seperti putra yang terhilang.
Semua ini karena cinta, sebab itu kalau ada cinta ilahi, kita berusaha mencarinya dengan tekun sampai bertobat kembali, supaya jiwanya selamat.

DOSA-DOSA YANG TIDAK MAU DITINGGALKAN

Ingat, untuk orang yang sudah lahir baru ia pasti bisa terlepas dari semua dosa-dosanya. Kalau seorang yang sudah lahir baru berkata ia tidak bisa lepas dari dosa-dosanya, itu bukannya karena tidak bisa lepas dari dosa, tetapi karena tidak mau lepas dari dosa, istimewa sebab tipu daya setan. Kalau seorang beriman mau, pasti bisa lepas dari dosa apapun, sebab Tuhan Yesus sudah mati menebus dosa kita (ilustrasi: kera yang tidak bisa lepas dari periuk besi untuk menjerat kera-kera).
Dosa perzinaan, termasuk pornografi, Billy Graham mengatakan ini seperti orang kena kanker, tidak bisa lepas dan akhirnya mati, kecuali mau dilepaskan. Ini orang yang keras hati. Dosa tamak, cinta uang, itu akarnya segala dosa. Dari cinta uang bisa timbul macam-macam dosa, bahkan membuat geger seluruh bangsa dan dunia, termasuk Gereja juga bisa dibuat jungkir balik kalau ikut-ikut dalam dosanya 1Tim 6:9-10. Dosa penyembahan berhala, baik barang (Blackberry, TV, film, dll), kemegahan, orang, anak, pekerjaan, kedudukan dll dicintai lebih dari Tuhan dan tidak mau dilepaskan. Dosa fitnah, mulutnya penuh dengan dosa, membunuh dengan fitnahnya melawan yang benar dan melawan Allah. Dosa mabuk karena anggur lama segala macam kesukaan dunia, lagu, musik dunia, bertuhankan perut, foya-foya dll sehingga lupa daratan. Dosa pemerasan, menipu, tidak lagi peduli teman dan saudara.
Semua dosa-dosa ini dll, sebetulnya bisa dilepaskan, tetapi dosa-dosa itu tetap mengikat sebab tidak mau lepas (sudah jatuh cinta, tertipu dan terikat), dengan kata lain tetap keras hati Ibr 3:15. Sebab itu ia makin terikat sampai dosa menjadi sempurna (Ams 6:27-28 dosa itu terus tumbuh sampai melebihi batas, jadi sempurna) dan itu berarti tidak lagi bisa atau mau bertobat seperti iblis. (Iblis dan setan-setan tidak perlu diinjili sebab tidak bisa dan tidak mau bertobat lagi). Orang seperti ini harus ditempelak di muka sidang supaya yang lain jangan ketularan 1Tim 5:20.

JANGAN MAKAN BERSAMA-SAMA DENGAN ORANG-ORANG INI

Ini bukan arti jasmani, sebab kita masih bisa makan bersama dalam restoran / warung atau di tempat pesta kawin dll. Ini artinya secara rohani, jangan bersekutu dan jangan makan makanan jiwa yang sama, jangan beri makanan kita kepadanya, melainkan beri susu berita penginjilan atau pertobatan, bukan makanan keras, supaya orang-orang ini bertobat kembali. Jadi makanan orang-orang yang tidak bertobat ini lain dengan makanan kita. Beri banyak susu, teguran, nasehat, hal-hal yang mudah dimengerti tentang pertobatan, susu rohani. Minta hikmat dan kata-kata dari Tuhan yang cocok bagi mereka.Mereka tidak bisa mencerna hal-hal rohani yang dalam-dalam. Doakan, lebih banyak memakai kuasa Allah supaya mereka dilepaskan dari ikatan-ikatan dosanya, lepas dari orang kuat yang mengikatnya Luk 11:20-21. Baik untuk orang-orang di dalam rumah kita, dalam Gereja kita, kejar supaya mereka lekas bertobat, kalau tetap keras hati, sekalipun dalam keluarga atau dalam Gereja yang indah-indah, banyak pengajaran, mereka akan tetap lemah dan hanyut dalam arus dosa dunia atau arus dosa di dalam Gereja!
Seperti Yosafat dengan Ahab, pergaulan atau hubungan ini sangat dibenci dan dimarahi Tuhan lewat penglihat Yehu bin Hanani 2Taw 19:1. Tidak boleh bekerja sama, tetapi kita boleh menasehati dan menolongnya, namun jangan ketularan dosa-dosanya. Doakan sungguh-sungguh biar Tuhan yang bekerja dalam hatinya. Yosafat masih untung tidak ketularan dosa-dosa istana Ahab, tetapi semua anak cucunya ketularan dosa yang jahat ini dan binasa (Yoram, Ahazia dll).
Biasanya orang-orang yang sama-sama tidak bertobat, rohnya sama sehingga bisa makan (menikmati) hal-hal kedagingan bersama-sama, cocok dan bersama-sama terjun dalam dosa, dengan lebih berani dan lebih jauh tersesat. Ini anak-anak Yosafat yang cocok dengan selera daging keluarga Ahab sehingga terjerumus lebih lanjut dalam dosa dan akhirnya binasa semua.
Sebetulnya orang yang rohani tidak bisa campur dengan orang-orang yang najis dan tidak mau bertobat, sebab rohnya tidak sama, tidak cocok, sebab itu seharusnya dengan mudah bisa menolak bekerja sama, menolak “makan makanannya yang sama” tetapi boleh melayani dengan kuasa dan kasih Kristus.
Orang-orang Korintus juga bodoh sebab sekalipun sudah tahu rohnya lain, tetapi tetap bersekutu sebab itu masuk jerat dosa-dosanya 2Kor 11:14.
Yosafat juga bodoh, matanya kabur karena kagum akan kebesaran, kekayaan, kemuliaan Ahab. Yosafat seharusnya bisa melihat semua hal yang tidak cocok dengan Firman Tuhan (apalagi ia mengerti dan mengajarkan Firman Tuhan). Begitu banyak ibadah, pelayanan dan hidup yang tidak cocok dengan Firman Tuhan dan ia tahu bahwa mereka tidak mau bertobat, apalagi Izebel dan keluarganya, seharusnya Yosafat tidak bicara dengan manis tetapi menyalahkan Ahab dengan tegas dan jelas Ef 5:11. Kalau ini yang dilakukan Yosafat, maka akan timbul gap dengan Ahab dan ia akan mudah terpisah dari Ahab dengan “penyakit menularnya”. Tetapi sebab Yosafat berkata ekstra manis 1Raj 22:4 maka ia terjerat sendiri oleh kata-katanya Ams 6:2 dibutakan oleh sikapnya yang salah, sehingga ia makin dalam tersesat dari sikap yang betul.
Orang yang tidak berani menyalahkan perbuatan-perbuatan yang nyata-nyata salah dari saudara-saudara seiman (sekalipun tampaknya lebih rohani atau sungguh-sungguh rohani) matanya akan kabur dan mudah tersesat dalam dosa-dosanya, apalagi kalau kagum dengan kemewahan dan kebesaran secara jasmani di dalam dosaseperti Ahab (bukan kebesaran secara rohani dari Firman Tuhan dan hal-hal rohani), maka ia membahayakan dirinya sendiri, keluarganya, Gerejanya, dan menjadi contoh (patokan) yang salah. Jangan bergaul sekalipun tampaknya rohani, mewah, besar, mulia secara jasmani, juga sekalipun Tuhan melawatnya seperti Gereja-gereja Wah 2-3 yang keji tetapi masih dilawat Tuhan (sebab kasih-Nya, mereka masih diberi kesempatan supaya sebagian dari mereka yang mau bertobat bisa diselamatkan). Jangan ragu-ragu atau segan menyalahkan, sebab menyalahkan yang salah itu membangun tembok pemisah sehingga tidak sampai tersesat dan mencegah jangan sampai menularkan dosa-dosanya pada keluarga, kelompok dan Gerejanya.
Samuel tidak lagi mau bertemu dengan Saul yang keras hati dalam dosa, sekalipun itu mengakibatkan Samuel sangat berduka sampai mati sebab ia cinta pada Saul 1Sam 15:26, 35.
Apalagi kalau pemimpinnya diam, semua yang lain ikut tersesat Gal 2:13, 5.
Kalau saudara-saudara seiman terang-terangan hidup dalam dosa, jangan bergaul, jangan makan bersama, salahkan, tetapi kalau mereka mau bertobat, tetap terima dan layani supaya bertobat. Kalau belum mau bertobat, anggap sebagai orang kafir, supaya putra yang terhilang ini bertobat! Tetap disambut dan diterima dalam Gereja tetapi jangan beri pelayanan. Kalau ia bantu angkat-angkat barang, apa boleh buat, tetapi jangan melayani Firman Tuhan. Kita berdoa dan berusaha untuk memenangkan jiwanya.
Anak-anak Yosafat tertipu oleh sikap bapaknya yang “bergaul dan makan bersama-sama” dengan Ahab, apalagi mereka memang lemah. Sebetulnya Yosafat itu pusat pemberitaan ajaran Firman Tuhan 2Taw 17:6-9. Sebetulnya anak-anak Yosafat bisa mendapat Firman dengan limpah, tetapi mereka hanya mengambil kelimpahan jasmani dan berfoya-foya di dalamnya tetapi miskin dalam hal Firman Tuhan, sehingga tidak punya fondasi yang kuat, tidak punya pendirian yang teguh, sebab itu waktu bergaul dengan keluarga Ahab, mereka hanyut dalam dosa dan kedagingannya, akhirnya binasa.
Arus dosa di dalam Gereja, di antara orang-orang beriman ini lebih jahat dan lebih kuat, sebab seringkali tidak disadari dan tidak ditegur, sebab itu ada di dalam Gereja. Pergaulan dengan orang-orang dosa dalam Gereja itu lebih jahat daripada dengan orang-orang dosa di luar, karena tersembunyi dan dibiarkan. Kita harus sadar dengan hal ini, sebab banyak orang beriman sesudah jatuh sangat keji tetap tinggal dalam Gereja bahkan Antikris dan pengikutnya tinggal tetap dalam Gereja, seolah-olah mereka masih selamat tetapi kemudian muncul sebagai Antikris di dalam bait Allah 2Tes 2:4.
Sebab itu perlu sekali orang-orang beriman, lebih-lebih pemimpin-pemimpin untuk dengan tegas menyalahkan setiap perbuatan dosa yang ada dalam Gereja, di antara orang beriman. Jangan sayang kehilangan Ahab yang besar, terkenal dan mewah, supaya jangan kehilangan Tuhan sendiri!

1KORINTUS 5:12 MENGHAKIMI ORANG-ORANG YANG DI DALAM

Orang dalam adalah orang yang menjadi beban dan tanggung jawab kita. Biasanya ini orang-orang di dalam Gereja (terjemahan Baru) sebab ini nyata-nyata menjadi beban dan tanggungan kita.
Orang luar bisa orang-orang dari gereja lain, sinode lain, aliran lain, atau juga bukan orang beriman.
ORANG DALAM. Wajib menghakimi orang dalam. Kalau salah ditunjuk salahnya, supaya diperbaiki supaya menjadi betul dan tumbuh menjadi indah. Memang tidak mudah, sebab biasanya orang yang ditunjuk salahnya itu tidak tahan (apalagi biasanya yang sering bersalah itu memang tidak rohani) sehingga marah dan lari. Sering kali orang mudah mengancam untuk “cerai” dengan persekutuan dalam gereja (keluar!), dan ini menambah dukacita dari bapak-bapak (gembala-gembala) yang punya cinta ilahi, tidak ingin anak-anak rohaninya hilang atau binasa 1Kor 4:15-18.
Kalau orang ini hilang sekalipun satu, harus dicari oleh gembalanya Luk 15:4. Ini kewajiban gembala, yaitu setiap kepala keluarga, Pemimpin Persekutuan Sel (KK), Seksi, bagian-bagian  pelayan dan gereja dst.
Paulus menegur dengan keras 1Kor 5:1-7. Kita seringkali berada di antara hal-hal yang bertentangan, yaitu:
1. Jangan sampai ragi yang sedikit itu mengkhamirkan, menulari seluruh tepung itu sehingga rusak semua, harus disalahkan dan ditegur.
2. Kita juga mengharapkan orang yang berdosa yang sudah jadi beban kita itu tidak sampai binasa tetapi bertobat kembali! Sebab itu kalau ada salahnya tetap harus dinyatakan denagan terang-terangan tetapi dengan kasih dan kuasa Allah dan tetap diharapkan untuk bertobat kembali. Kita harus berdiri di antara dua ujung-ujung yang berlawanan ini.
ORANG LUAR. Kalau bukan tanggung jawab kita, jangan dihakimi, diadili (ditegur itu sama dengan dihakimi, sudah disalahkan!). Biasanya kita kurang mengerti kasusnya, sebab tidak kenal, tidak tahu tepat peristiwanya, sebab itu hati-hati, jangan menghakimi kecuali sudah ada tanda-tanda yang jelas dan dosa itu bisa menulari orang-orang dalam, baru kita bisa beri komentar yang betul, supaya jangan menulari orang-orang dalam yang ada hubungan dengan mereka. Tetapi jangan lupa, jangan benci, doakan dan harapkan untuk bertobat, meskipun bukan beban atau tugas kita untuk meraih kembali.
Kita harus aktif, rajin, bergairah menarik dan menyelamatkan kembali domba-domba yang sudah jadi beban kita, tetapi juga orang-orang luar, orang kafir yang ada di dekat kita, selamatkan dengan kuasa hikmat Tuhan, tetapi jangan menarik anggota-anggota gereja lain, itu tanggungjawab gembalanya masing-masing, kecuali mereka sudah undur atau datang sendiri.

1KORINTUS 15:13 SINGKIRKAN ORANG YANG JAHAT

Orang luar kadang-kadang mempengaruhi dan merugikan kita, kita perlu menasehati dan mengingatkan domba-domba yang Tuhan tanggungkan atas kita supaya jangan ketularan dosa-dosanya dan jangan jadi korban kejahatannya.
Tetapi jangan benci, harapkan pertobatannya dan diperbaiki oleh gembala-gembalanya masing-masing di gerejanya masing-masing. Yang tidak punya gembala dan kandang, lakukan seperti orang kafir, menangkan dan selamatkan. Tetapi kita “jangan bergaul” dan “singkirkan” mereka yang belum bertobat dari persekutuan tubuh Kristus termasuk pelayanan tetapi tetap ditarik untuk diselamatkan.
Selama belum bertobat “disingkirkan” (jangan dosa-dosanya menular), sekalipun sudah beribadah ke gereja, itu perlu pengembalaan yang intensip, sebab sudah masuk gereja tetapi belum lahir baru, ini golongan yang gawat.

KESIMPULAN

Pergaulan di dalam dan di antara Gereja, di antara orang-orang beriman itu lebih sulit sebab dikira orang beriman, sudah selamat, anak-anak Allah, ternyata anak-anak iblis 1Yoh 3:1 dan dosa-dosanya menular sehingga menyesatkan. Sebab itu kita harus punya pengertian dan pendirian yang jelas dari Firman Tuhan Mat 7:24-25 punya pondasi dari Firman Tuhan yang betul dan kuat supaya tidak hanyut dan sesat dalam dosa-dosanya, tetapi bisa bersikap betul, tidak bergaul, tidak makan bersama, menyingkir dari kejahatannya, tetapi tetap mencintai jiwanya seperti kepada orang kafir dan berusaha menyelamatkannya, menjadi buah-buah yang kita persembahkan kepada Tuhan.
Hati-hati karena terjadi banyak kejatuhan sebab ditulari di dalam Gereja (di antara orang-orang beriman), bukan di luar, sebab dosa-dosa dan kejahatannya itu tersembunyi, lebih-lebih kalau tidak disalahkan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top