M3407 – Yosua 3:4, Yesaya 42:19 Lewat Jalan Yang Baru

I. BELUM PERNAH

Orang yang tua sudah pernah menjadi anak muda, anak muda belum pernah menjadi orang tua, tetapi ada contoh dan pelajaran-pelajaran untuk menjadi orang yang tua yang baik. Begitu juga orang yang belum pernah menjadi montir, menteri, presiden, pembalap dsb. Tetapi tentang hari-hari yang akan datang, seluruh dunia belum pernah menjalaninya, meskipun ada ramalan ilmiah (misalnya ramalan cuaca, gunung meletus dll), ramalan sejarah (sejarah berulang), ramalan dukun dll. Ini semua hanya kira-kira, ramalan-ramalan, tetapi Alkitab mengajar dan bernubuat tentang hari-hari yang akan datang yang tepat 100%.
Ada dua hal yang termasuk “belum pernah” yaitu:

  1. Hari-hari yang akan datang di dunia ini dan
  2. Hari-hari yang akan datang sesudah kematian. Yang pertama masih bisa dikira-kira, tetapi yang kedua bagi manusia itu gelap sama sekali. Jangan percaya mulutnya iblis, sebab ia juga tahu sebagian tentang alam berzakh tetapi menurut Firman Tuhan yang benar, iblis itu penipu Yoh 8:44. Orang yang percaya mulut setan akan tersesat, sampai di Neraka, memang itu tujuannya.

II. CARA UNTUK LEWAT JALAN YANG BARU

Bagaimana caranya melewati hari-hari yang akan datang dengan tetap selamat, bahkan kalau bisa juga untung, apalagi kalau bisa untung besar. Untuk hidup di dunia, orang bisa untung-untungan atau mengambil langkah-langkah pencegahan dengan batas-batas yang lebar, misalnya gunung yang baru meletus dan mengeluarkan debu, untuk amannya, orang-orang langsung pindah padahal belum disuruh oleh pemerintah daerah. Tentu ia rugi sebab meninggalkan sawah atau kebunnya, tidak bisa bekerja, apalagi kalau ternyata gunungnya tidak meletus.
Cara-cara pencegahan dan penyelamatan manusia sangat terbatas, lebih-lebih dalam hal rohani.
Bagi orang-orang yang percaya Tuhan Yesus ini tidak sulit, bahkan ada jalan yang betul-betul aman dan mendatangkan untung besar, baik untuk menjalani hari-hari yang akan datang di dunia dan hari-hari sesudah kematian, dengan pimpinan ilahi, yaitu berjalan bersama-sama Tuhan Yesus dan Roh Kudus. Semua cara-cara ilahi ini dapat disimpulkan dengan berjalan dalam Roh, ini sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan (yang 100% betul) dan dipimpin oleh Roh Kudus.
Ada banyak cara-cara yang diajarkan Alkitab tentang pimpinan ilahi, kita akan melihat 3 hal saja yaitu:

  1. Seperti buta tuli Yes 42:19
  2. Dengan Tabut Yos 3:4, Bil 10:33
  3. Tiang awan dan api Bil 9:17-23; 10:34-36

Ini semua termasuk pimpinan ilahi.

III. SYARAT-SYARAT MENDAPAT PIMPINAN ILAHI.

Meskipun seorang mencari pimpinan ilahi, tetapi kalau orangnya bereaksi dosa, apalagi hidup dalam dosa maka pimpinan ilahi yang heran ini tidak akan didapatkan, sebab sekalipun mereka melek dan telinganya terbuka, mereka sesungguhnya buta dan tuli akan pimpinan ilahi. Sebab itu kalau kita ingin mendapatkan pimpinan ilahi syarat pertama adalah membuang dosa, baik kecil maupun besar supaya bisa selalu hidup benar di hadapan Allah. Dosa itu melawan Allah, ketiga Pribadi Allah. Misalnya waktu seorang (bereaksi dengan) emosi atau marah, maka ia masuk jerat iblis, ia tidak lagi peka akan suara Roh, buta tuli akan pimpinan ilahi, sehingga orang ini bergerak dengan hikmat dan kekuatannya sendiri dan orang semacam ini pasti masuk jerat iblis (sebab iblis lebih kuat dari manusia yang paling kuat dan paling pintarpun) sebab itu dengan mudah iblis mengarahkan mereka menurut kehendak iblis menjadi kaki tangannya. Sebab itu dalam segala perkara, jangan emosi, benci, iri, sombong, ingin yang salah atau dosa-dosa lain, sebab dengan demikian pimpinan ilahi akan hilang daripadanya. Kadang-kadang dalam menjual barang-barang besar banyak pedagang memakai penjual perempuan seksi, yang mudah membuat calon pembeli berpikir cabul atau timbul ingin, maka pimpinan ilahi lenyap (kalau calon pembeli itu seorang Kristen) dan mulailah guna-guna atau kuasa gelap para pedagang bekerja di dalam calon pembeli inidan berhasil, sebab tidak ada pimpinan ilahi bagi orang-orang beriman yang bereaksi dosa, apalagi yang hidup dalam dosa (itu seperti orang dunia biasa). Dalam segala hal, baik dalam perdagangan, dalam rapat, dalam hubungan apapun, kuasa gelap (yang dipakai banyak orang dosa) akan bekerja dengan efektif kalau orang-orang beriman yang dihadapi itu berdosa dalam pikirannya, apalagi dalam perbuatannya.
Waktu Saul hidup dalam dosa, maka terpaksa Roh Kudus meninggalkannya dan suara Tuhan sama sekali lagi tidak datang kepadanya 1Sam 28:6, sebab pimpinan ilahi tidak bisa dipakai bersama-sama dengan iblis dan dosa, akibatnya Saul (yang sebelumnya penuh dengan Roh Kudus) sekarang dikendalikan iblis, penuh dosa benci dan pembunuhan dan terus melawan Firman Tuhan.
Ini perlu kita ingat baik-baik, supaya jangan terjerumus dalam jerat iblis dan menjadi kaki tangannya sebab ada dosa dalam pikiran dan perbuatannya. Baik dalam rumah tangga, orang-orang beriman yang bereaksi dosa atau hidup dalam dosa, akan kehilangan pimpinan ilahi sehingga rumah tangga menjadi ribut, kacau, pahit seperti Neraka sebab iblis diberi tempat, masuk dan menjadi dalangnya.
Begitu juga dalam rapat, pertemuan pelayananpun, juga dalam pertemuan-pertemuan sekuler, orang beriman akan kehilangan pimpinan Roh Kudus kalau timbul dosa dan tidak dibuang, pikiran dan kekuatan sendiri yang akan muncul; orang-orang seperti ini menjadi mangsa empuk bagi iblis yang sudah menunggu-nunggu dan siap menerkam 1Pet 5:8. Apalagi kalau hidup dalam dosa dan terikat seperti Saul, Yerobeam, saudara-saudara Yusuf dll, sama sekali tidak mempunyaipimpinan ilahi dan iblis dengan bebas menipu dan menyesatkan mereka lewat logika pikirannya sehingga iblis menguasai mereka semua dan menang besar.
Lebih-lebih dalam menjalani jalan yang baru, yang belum pernah dilewati,syarat-syarat ini juga berlaku; sebab itu kita harus tetap benar dan ada di pihak Tuhan; Sebagai tanda yang peka dan bisa dipegang bahwa kita tetap di pihak Tuhan atau berjalan dengan Tuhan adalah adanya sejahtera dari Allah yang memimpin kita Flp 4:7.
Kalau sudah gelisah, lekas periksa diri, bereskan pikiran dan perbuatan kita dan kembali di pihak Allah Yak 4:7-8. Banyak kegagalan orang beriman disebabkan hal-hal kecil ini sebab tidak lagi mempunyai pimpinan ilahi, sehingga jatuh ke tangan iblis dan dikuasai, sehingga timbul suatu kerugian besar. Baik dalam pertemuan formil atau informil, dalam segi sekuler atau pelayanan, jangan lupa syarat ini supaya kita tetap punya pimpinan ilahi dan melakukan perkara-perkara yang besar dengan Tuhan Maz 60:14.

IV. BISA MENDENGAR SUARA TUHAN DENGAN BETUL

Untuk hal ini, selain hidup benar di hadapan hadirat Tuhan (tidak bereaksi dosa atau hidup dalam dosa), kita juga harus tekun belajar Firman Tuhan sehingga tumbuh dalam pengertian Firman Tuhan yang benar 2Pet 3:18. Orang yang tidak mengerti kebenaran Firman Tuhan akan bingung untuk membedakan suara Roh daripada suara hatinya sendiri dan suara setan. Sebab itu kita perlu mengerti Firman Tuhan untuk membedakan, sehingga kita bisa melihat jalan yang betul Maz 119:105 dan suara yang menuntun keluar dari jalan yang betul itu bukan dari pimpinan ilahi!
Begitu juga orang yang tekun berdoa dalam Roh dan kebenaran, ia bisa peka mendengar suara Roh, sebab ada hubungan yang baik 1Tes 5:10, 17 dalam doa-doa senantiasa. Orang-orang yang bergantung pada Tuhan, pada pimpinan ilahi itu bertindak tidak semata-mata berdasar mata dan telinganya tetapi pimpinan ilahi yaitu pada Firman Tuhan dan Roh Kudus Maz 43:3 seperti kunci hidup Putra manusia Yesus di dunia Yes 11:3.
Untuk kepekaan mendengar suara Roh itu bukan tergantung dari keahlian mendengar tetapi dari adanya hubungan baik dengan Allah, sebab Tuhan sanggup membuat siapapun bisa mendengar dan mengerti suara Tuhan. Juga persekutuan dalam tubuh Kristus bisa meneguhkan suara Tuhan oleh salah satu  saudara yang dipimpin Roh dalam tubuh Kristus.
Jangan lupa bersandar pada Tuhan dan terus bertanya-tanya akan pimpinan-Nya 1Taw 16:11, ini kunci kemenangan Daud dalam seluruh hidupnya.

A. SEPERTI BUTA TULI

Orang-orang Israel yang undur, menyembah berhala itu matanya melek, telinganya terbuka tetapi sesungguhnya mereka itu buta dan tuli terhadap Tuhan, sama sekali tidak mau dan tidak bisa mendengar suara Roh dan terang Firman Tuhan.
Ada beberapa orang-orang Kristen yang seperti ini.
Jadi dalam Yesaya 42:18-20 ada dua macam orang buta tuli. Ada orang yang tampaknya celik dan mendengar tetapi sesungguhnya mereka buta tuli terhadap suara Tuhan atau pimpinan ilahi. Ada orang yang sengaja membuat dirinya seolah-olah buta tuli sebab bergantung sepenuhnya pada Tuhan seperti orang yang buta dan tuli, seperti Putra manusia Yesus Yes 11:3 dan hamba-hamba-Nya yang hidup dan berjalan tulus di hadapan hadirat Tuhan serta takut akan Allah Kej 17:1.
Buta tuli. Orang yang buta itu 100% bergantung pada orang yang menuntunnya, apalagi kalau tuli, dari dirinya sendiri ia tidak bisa berbuat apa-apa, tetapi sepenuh-penuhnya tergantung dari penuntunnya. Ini cara hidup yang bisa membuat kita menggenapi Galatia 2:20, sehingga Kristus betul-betul memerintah dalam hidup kita sepenuh-penuhnya. Justru kalau kita 100% percaya dan tergantung dari pimpinan ilahi dan kita bisa mendengar dan mendapatkan pimpinan ilahi yang betul, maka semua kata-kata dan tindakannya akan berhasil dengan luar biasa, seolah-olah bukan dia lagi yang hidup, tetapi Kristus yang hidup lewat dia.
Tidak semua orang bisa mendapat pimpinan ilahi yang betul, ia harus dibersihkan dari dosa yang memutuskan hubungan dengan Allah Yes 59:2 dan mau menyerah dan taat melakukan kehendak Tuhan, seolah-olah membuat diri kita sendiri seperti robotnya Tuhan.
Kita harus mau menjadi buta tuli bagi Allah, sebab sesungguhnya kita ini melek dan bisa mendengar. Kita ini mahluk bebas yang punya kehendak sendiri yang bebas. Allah itu maha kuasa tetapi Ia tidak menciptakan manusia seperti robot, juga tidak memperlakukan atau memaksa manusia, istimewa umat-Nya seperti robot. Memang Ia sebagai Hakim yang adil harus memaksakan hukuman atas umat-Nya yang keras hati dan melebihi batas dan kadang-kadang menggiringnya dalam jalan yang betul, tetapi kemudian Ia melepaskannya lagi supaya tampak apakah ia sungguh-sungguh mau percaya dan taat kepada Allah. Misalnya dalam kerajaan 1000 tahun semua orang digiring dalam kebenaran supaya bisa merasakan damai yang penuh, tetapi sesudah diberi waktu cukup, dilepas kembali, maka ada tampak orang yang tidak mau percaya akan melawan Allah, tidak mau lagi taat, masing-masing punya kebebasan menentukan kehendaknya dan dihukum sesuai dengan keputusan dan perbuatannya!
Mencintai buta tuli. Kita harus memakai pikiran dan indra kita, tetapi kalau bertentangan dengan kehendak Roh dan Firman Tuhan, kita harus mau tunduk dan taat akan pimpinan ilahi seolah-olah seperti buta tuli (ini seperti robot).
Maria tidak bisa mengerti perintah Allah Luk 1:35, seolah-olah terlalu kejam karena memojokkan dia dalam posisi celaka (waktu itu hamil di luar nikah hukumannya dirajam sampai mati). Maria yakin ini kehendak Tuhan, sebab itu ia menyerah seperti robot (buta tuli) dan itu bisa berarti mati, tetapi ia tetap taat. Ternyata Maria tidak mati meskipun taat; justru orang seperti ini yang dicari Tuhan (yang mau taat penuh seperti buta tuli) untuk melahirkan Juru selamat dunia!

Juga Abraham yang disuruh mengorbankan putranya itu seolah-olah sangat kejam, tidak bisa dimengerti logika dan perasaan hatinya. Tetapi Abraham taat seperti orang buta tuli (seperti robot) dan ternyata itu menjadi ujian akhir, Abraham lulus dan menjadi sangat indah.

B. TABUT

Waktu Israel hendak masuk ke Kanaan lewat Yordan ini juga jalan yang baru bagi mereka, maka Tabut yang menjadi pemimpin seperti biasanya, tetapi di sini lebih istimewa lagi! Berputar-putar di padang gurun selama 40 tahun bukan rencana Allah, tetapi itu adalah akibat keras hati dan persungutan orang Israel.
Juga dalam hari-hari yang akan datang, lebih-lebih pada akhir zaman ini seperti Israel akan melewati Yordan masuk negeri Perjanjian, begitu kita yang akan masuk dalam penamatan rencana Allah yang besar dan sempurna itu, kita perlu melihat Tabut sebagai patokan jalan kita.
Tabut ini berarti:

  1. Rencana Allah: Kesempurnaan
    Rencana Allah bukan hanya kedatangan Tuhan Yesus yang pertama, juga kedua. Pertama sudah genap, kedua akan digenapkan! Sebab itu jangan hanya pakai hasil kedatangan pertama untuk penebusan, tetapi tumbuhlah terus dalam pimpinan ilahi menyongsong kedatangan yang kedua yaitu masuk dalam rencana penyempurnaan-Nya.
    Tabut itu menceritakan tentang Kristus dan Gereja sebagai mempelai Surgawi yaitu tingkat kesempurnaan yang sudah dicapai Tuhan Yesus sebagai Putra manusia dan juga akan dicapai oleh Gereja-Nya. Sebab itu kita harus terus tumbuh dalam kesucian dengan pertolongan Tuhan sampai pada kesempurnaan yaitu seperti Kristus.
    Jangan berhenti atau berubah kepada tujuan yang lain, misalnya pada sejahtera di dunia, itu bukan rencana dan tujuan Allah, tetapi tujuan Allah membuat umatNya, GerejaNya menjadi seperti Kristus 1Kor 11:1. Jangan Gereja diinterupsi oleh iblis dan kaki tangannya untuk ikut rencana dan tujuan-tujuan yang manusiawi, yang logis, yang cocok dengan sikon dll, tetapi tujuan kita adalah Tabut, ini yang menjadi arahan dan patokan hidup ibadah dan pelayanan kita, menjadi seperti Kristus dalam segala segi, istimewa dalam ibadah, pelayanan dan pertumbuhan menjadi seperti Kristus. Menjadi seperti Kristus itu berarti:

    1. Tabiatnya berubah menjadi tabiat baru dalam seluruh segi hidup dan tabiat baru ituialah tabiat ilahi seperti Kristus. Ini harus menjadi pokok utama, bukan politik, ekonomi, pendidikan dll sekalipun itu sangat perlu dari segi sekuler!
      Belajar hidup seperti Kristus Gal 2:20 dalam segala segi hidup, termasuk pertumbuhan tingkat rohaninya sampai Ruangan Maha Suci.
    2. Berbuah-buah, memenangkan jiwa, menyelesaikan 3 Angka kedatangan Tuhan. Ini yang utama, bukan tujuan yang fana (ini sudah termasuk dalam kebaikan umat Tuhan pada orang-orang sekitarnya). Yang terpenting bagi Tuhan adalah jiwa. Seluruh dunia ini akan lenyap tetapi jiwa-jiwa itu kekal selama-lamanya. Memenangkan jiwa-jiwa secara rohani, supaya lepas dari Neraka masuk Surga kekal.
      Kalau Gereja membagi-bagi roti, perkara-perkara yang fana, yang datang akan banyak sekali bisa 20.000 sekali datang, tetapi sebagian besar akan undur dan menyalibkan Kristus pada waktu itu, atau menjadi anti Kristus dalam zaman sekarang.
  2. Kasih Allah. Jangan kuatir atau kecil hati untuk dalam perjalanan hidup rohani, kalau ada kekurangan dan kelemahan; kita punya Tuhan yang kasih. Juga tujuan hidup kita seperti Kristus yaitu supaya kasih terus bertambah-tambah sampai sempurna seperti Kristus.
  3. Mengerti rencana akhir zaman. Tuhan berjanji memberitakan semua rahasia akhir zaman Amos 3:7 dll. Kita harus tahu lebih banyak, pasti bisa sebab ini kehendak Allah. Jalan hidup kita harus dicocokkan dengan rencana Allah yang sudah jelas kita yakini. Ini harus jadi patokan kita. Kalau tidak mengerti rahasia Allah tentang akhir zaman, istimewa tentang tujuan Allah, kita akan mudah kehilangan arah dan tujuan.

C. TIANG AWAN DAN API

Belajar hidup dipimpin Roh yaitu dengan sejahtera Allah sesuai dengan Firman Tuhan. Kita harus bisa melihat tiang awan dan api secara rohani dan terus ikut, maka kita akan selamat, tumbuh dan menjadi seperti Kristus sesuai dengan rencana Allah yang maha besar.

KESIMPULAN

Dalam menghadapi jalan yang belum pernah kita lalui, kalau kita pegang Firman Tuhan termasuk 3 hal ini, maka kita tidak akan bingung, takut tetapi dengan yakin berjalan di jalan yang betul sampai akhirnya kita bisa masuk dalam rencana penamatan Allah yang indah.
Belajar bisa berjalan dalam pimpinan ilahi seperti robot Allah (buta tuli) penuh penyerahan dan taat sehingga bukan kita lagi tetapi Kristus yang hidup dan menguasai hidup kita.

Nyanyian

Serta Tuhan ku jalan dalam pimpinan-Nya
Lewat jalan yang baru yang b’lum ku jalani
Sandar Firman kuasa-Nya s’perti buta tuli
Meningkat makin tinggi, jangan dengan Tuhan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top