BAGIAN TUHAN DAN BAGIAN KITA
A. BAGIAN TUHAN
Tuhan memberi berkatnya (nafkah, dll) tidak tergantung dari berapa banyak modal atau uang yang kita miliki. Tuhan sanggup memberi. Juga tidak tergantung dari kepintaran atau backing, dll. Tuhan sanggup memberi dengan memakai apa saja yang kita punyai. Ingat perempuan janda yang hanya punya sedikit minyak, Tuhan sanggup menolongnya 2Raj 4:2, 6. Tuhan bisa memberi berkat dengan:
- Apa saja yang kita perbuat akan berhasil Kej 39:2, 3, 23. Semua yang diperbuat Yusuf diberkati Tuhan sehingga untung, termasuk rumah atau usaha dimana ia bekerja Kej 26:12.
- Tuhan mencegah kerugian dan kerusakan Mal 3:11. Tuhan menguasai segala keadaan dan bisa mengubah hal-hal yang merugikan menjadi berkat bagi orang-orang yang diberkati Tuhan.
- Tuhan buka jalan Tuhan bisa memberi hikmat seperti pada Yusuf sehingga dengan hikmat dan pimpinan Tuhan ia bisa mengatur seluruh negeri Mesir tidak sampai mati kelaparan Kej 20:38.
- Lepas dari tipu daya dan kejahatan orang lain Kej 31:41-42. Yakub dilepaskan dari tipu daya Laban, yang menipunya sampai sepuluh kali tetapi tetap terlepas dan Tuhan memberkatinya.
- Dan lain lain. Kalau Tuhan memberkati, dengan segala cara, maka berkat itu akan sampai pada orang yang diberkati Tuhan Ul 28:2.
Tuhan tidak pernah lalai menggenapi bagian-Nya asal kita memenuhi atau menggenapi bagian kita yang sudah ditentukan Tuhan.
B. BAGIAN KITA
- HIDUP BENAR
Tuhan tidak memberkati orang yang hidup dalam dosa, Dia hakim yang adil, tidak bisa berbuat salah, tidak akan memihak orang yang berdosa. Segera Tuhan mengingatkan ada hal-hal yang salah, langsung bertobat dan dibuang. Tuhan tidak menuntut kita harus sempurna (Ruang Maha Suci), tetapi hidup benar (Halaman, lebih-lebih Ruangan Suci). Jangan menyaring nyamuk tetapi menelan unta Mat 23:23-25. Jangan soal uang kecil sangat teliti, tetapi penggelapan dan penyelundupan, pencurian, atau perbuatan jahat yang besar dibiarkan. Yang kecil-kecil kita perhatikan, tetapi yang besar-besar sudah seharusnya juga sudah dibersihkan. Misalnya Abraham Kej 24:25.
Kita tidak perlu takut hal2 yang sial, asal kita benar, Tuhan pasti sanggup memberkati seperti Obed Edom diberkati oleh Tabut yang membuat sial di Filistin 1Sam 5:8-10 dan dalam keluarga Uza 2Sam 6:11, 7.
(Perlu diperhatikan hal-hal yang bisa merugikan secara wajar, itu harus dibuang atau diperbaiki. Misalnya hama, gangguan-gangguan, dll). Hidup benar itu menjadi dasar dari berkat Tuhan; sebab itu kita harus selalu hidup benar dalam semua segi hidup kita, baik dalam nikah, keluarga, kejujuran, ketaatan dll. - IMAN Mat 8:13
Kita menerima berkat Tuhan sesuai dengan iman kita. Miliki iman akan janji-janji Tuhan. Sebab itu kita harus mengenal semua janji-janji berkat Tuhan, ini bukan duniawi atau kedagingan. Misalnya Matius 6:33, Efesus 3:20, Filipi 4:19, Keluaran 23:25. Iman harus didasarkan janji-janji Tuhan, bukan pada pikiran atau angan-angan atau kehendak kita sendiri. Boleh punya keinginan, tetapi harus didasarkan Firman Tuhan sebab Tuhan memberkati berdasar Firman Tuhan bukan berdasar lamunan atau angan-angan kita sendiri. Sebab itu orang yang belajar dan cinta akan kebenaran Firman Tuhan itu keberkatan seperti Daud Maz 1:1-3, sebab ia tahu janji-janji Tuhan dan mencocokkan hidupnya sesuai dengan janji dan syarat-syarat Firman Tuhan, juga Firman Tuhan itu sumber dari benih-benih iman yang diperlukan Rom 10:17. Pegang Firman Tuhan baik-baik dan berdoa di dalam Roh dan Kebenaran Yoh 4:23, 24, maka Roh Kudus akan mengingatkan dan menghidupkan ayat-ayat yang kita butuhkan itu menjadi iman dalam hati kita 2Kor 3:6, sampai kita mengalaminya. Iman itu membuat janji-janji Firman Tuhan yang tidak tampak menjadi tampak, yang belum nyata menjadi nyata, janji-janji Firman Tuhan yang diharapkan menjadi kenyataan Ibr 11:1. Kita perlu iman untuk mengambil janji-janji Allah yang ada dalam buku Alkitab menjadi kenyataan yang bisa kita alami. Orang yang tidak punya iman, tidak mendapat apa2 dari Tuhan, sebab semua berkat yang dijanjikan dalam Firman Tuhan kita terima dengan iman Rom 1:17. Orang yang ragu-ragu, yang tidak percaya itu kosong dari berkat Tuhan, bahkan orang yang kuatir itu bisa mengalami kekuatirannya menjadi kenyataan Ayb 3:25. Sebab kuatir itu iman akan hal-hal yang negatif, sehingga makin kuatir bisa makin jadi.
Kalau belum ada iman, berdoalah dalam Roh dan Kebenaran (hidup benar) 1Kor 14:4,14 sambil memegang janji Firman Tuhan yang kita perlukan Yoh 14:26 (nafkah, kesembuhan, pemeliharaan, penjagaan, dsb). Sebaiknya minta nasihat dari pemimpin-pemimpin atau gembala supaya tidak memegang Firman Tuhan dengan cara yang salah, atau tidak hidup benar.
Terus berdoa sampai timbul iman, lalu bertindak. Kalau iman sudah timbul dan nyata, biasanya ada tandanya, yaitu ada perbuatan iman Yak 2:17, ini tindakan iman. Janda murid yang kekurangan itu percaya akan janji Elisa; karena percaya, ia bertindak, pergi meminjam bejana yang besar sebanyak-banyaknya lalu di belakang pintu yang terkunci (sesuai dengan syarat-syarat yang diberi tahu oleh Elisa) ia mulai menuang dari buli-buli minyak yang kecil dalam gentong-gentong yang besar.
Dengan tindakan iman ini ia memenuhi semua gentong-gentong besar yang sudah dikumpulkannya dengan iman.
Orang yang tidak punya iman, tidak percaya, tidak punya tindakan iman. Mereka tidak mau taat akan Firman Tuhan seperti Panglima Israel yang tidak percaya akan kata-kata Elisa, bahkan ia menghina hamba Allah ini 2Raj 7:2. Orang-orang yang tidak punya iman biasanya penuh dengan persungutan seperti sepuluh pengintai yang tidak percaya akan janji Allah lewat Musa Bil 13:30-33. Orang yang percaya akan penuh syukur dan dengan gairah melakukannya, tetapi orang yang tidak percaya akan ber- sungut-sungut dan putus asa, tidak berbuat apa-apa, toh sia-sia kata pikiran yang tidak percaya.
Dari mulut dan sikap kita bisa melihat ada iman atau tidak. Kalau ada iman ada gairah untuk bekerja dan punya kata-kata iman bahwa Tuhan akan menolongnya, maka apa yang diyakini oleh orang beriman yang hidup benar ini akan menjadi kenyataan. Jangan bersungut-sungut dan putus asa itu tanda orang yang tidak punya iman, apalagi ditambah dengan perbuatan-perbuatan dosa lainnya (marah, melawan pemimpin, benci, mencuri, dll), maka pertolongan Tuhan tidak ada padanya. - DIPIMPIN ROH Rom 8:14, Gal 5:16
Jangan hanya bertindak dengan akal (meskipun perlu, sebab itu Tuhan memberi otak dan akal kepada kita, juga kepintaran dan pengalaman) tetapi belajar bersandar pada Tuhan, minta peneguhan atau pimpinan-Nya untuk bertindak. Lebih-lebih dalam dunia yang jahat dan penuh tipu daya, jangan langsung bertindak hanya berdasar akal dan perhitungan, tetapi berdoa, minta peneguhan dari Tuhan sampai yakin bahwa itu kehendak Tuhan dan bertindaklah.
Kalau kita hidup dipimpin Roh, selalu ada sejahtera Allah mengawali segala tindakan kita Fil 4:13. Kita harus bisa atau mahir berjalan dipimpin sejahtera Allah, yaitu dipimpin Roh Kol 3:15, sehingga bukan hanya berdasar akal dan perhitungan kita tetapi juga dipimpin Roh Kudus di dalam jalan Allah. Ambil waktu cukup untuk berdoa sekalipun untuk hal-hal yang fana tidak salah kalau kita juga tekun berdoa.
Kalau kita dipimpin Roh, juga akan timbul karunia-karunia Roh, pada saat yang diperlukan ada salah satu atau beberapa karunia Roh yang diberikan Roh Kudus, misalnya terjemahan bahasa lidah yang kita katakan, hikmat, marifat, dll. Lebih-lebih dalam dunia yang penuh dengan tipu daya dan kejahatan ini, kita harus cerdik seperti ular dan tulus, benar seperti merpati Mat 10:16. Orang yang penuh dan dipimpin Roh akan dilepaskan dari siasat dan perangkap orang jahat karena ia mendapat hikmat, marifat, dan peringatan-peringatan lainnya dari Roh Kudus. Sebab itu perlu banyak berdoa, dengan hubungan baik dengan Tuhan 1Tes 5:10, doa bilik Mat 6:6 (di Gereja atau di rumah) dan doa senantiasa pada waktu bekerja 1Tes 5:17. Karunia-karunia Roh ini sangat berguna dalam pekerjaan dan usaha lainnya supaya kita tetap ada dalam pimpinan Tuhan, dalam jalan Tuhan.
Berdoa senantiasa dalam Roh kebenaran itu menolong kita bisa terus dipimpin Roh dan itu berguna juga menghindarkan kita dari segala macam jerat iblis seperti penipuan dan siasat-siasat orang jahat. - BERPADA
Ini syarat yang seringkali dilupakan banyak orang, sebab tujuannya uang, lalu membiarkan ketamakan menguasai dan memimpinnya. Tuhan tidak berkenan sebab orang yang cinta uang, tamak itu menyembah berhala mammon Kol 3:5, Tuhan tidak berkenan Ibr 13:5-6. Kita harus bisa berpada 1Tim 6:8, Luk 3:14, Fil 4:11-12. Orang yang tujuan hidupnya jadi kaya itu cinta uang dan orang seperti ini tidak mungkin memperkenan Tuhan Mat 6:24. Orang seperti ini jangan harap Tuhan berkenan kepadanya Ams 23:4; 28:20, 22. Orang seperti ini akan menghalalkan segala cara asal dapat uang dan dosanya akan terus bertambah-tambah 1Tim 6:9-10. Tidak mungkin Tuhan memberkatinya; mungkin ia berhasil jadi kaya tetapi bukan dari Tuhan (iblis mau memberkati seperti yang ditawarkannya pada Putra Manusia Yesus Mat 4:8-9, tetapi tentu sebagai umpan neraka).
Orang kaya susah masuk Surga Mat 19:23. Kita boleh jadi kaya dan Tuhan mau memberkati jadi kaya tetapi bukan sebagai orang yang menyembah mammon. Banyak putra-putra Allah diberkati jadi kaya tetapi tidak terikat akan uang, tidak cinta uang, bisa berpada dan bisa memakai uang menurut kehendak Allah, bukan menurut daging. Orang seperti ini bisa berpada, artinya:- Tetap puas, bersyukur tidak bersungut-sungut dalam keadaan miskin atau kaya Fil 4:12.
- Tidak takut jadi miskin sebab yakin Tuhan pasti pelihara dan mau berpada dalam keadaan kaya atau miskin. Lagipula uang itu hanya fasilitas bukan tujuan hidup! Misalnya Ayub jadi miskin hampir seperti “Lazarus”, tetapi ia tetap bersyukur pada Tuhan Ayb 1:21-22.
Ini lain dengan jadi miskin karena dosa atau kemalasannya sebagai hajaran atau hukuman dari Tuhan seperti Rehabeam. Orang seperti ini jangan berpada tetapi bertobat 2Taw 12:10-12. - Selalu mengakui bahwa semua yang ada padanya dari Tuhan 1Kor 4:7, Ul 8:10,11. Sebab itu tidak berani meninggikan diri.
- Hidup sebagai bendahara Tuhan 1Pet 4:10, tidak berani memakai uang menurut daging melawan kehendak Allah, tetapi selalu bertindak seperti bendahara Tuhan yaitu memakai uang menurut kehendak dan perintah Tuhan saja, sesuai dengan Firman Tuhan.
- Bisa menunggu tanpa bersungut-sungut. Kalau Tuhan belum memberkatinya, tidak bersungut-sungut tetapi bisa menunggu dengan sukacita, bersyukur dan tetap bergairah beribadah dan pelayanan Maz 25:3.
- Dll, sesuai dengan Firman Tuhan.
Semua umat Tuhan, baik kaya atau miskin, semua harus berpada, tidak cinta uang, sebab uang bukan menjadi tujuan hidupnya, hanya salah satu fasilitas untuk hidup di dunia dan yakin Tuhan pasti memelihara, Dia tidak akan meninggalkan umat-Nya Ibr 13:6.
- MENDAHULUKAN ROHANI Mat 6:33
Biasanya umat Tuhan yang part time, memakai lebih banyak waktu untuk mencari nafkah, juga untuk sekolah, pekerjaan rumah tangga dll, daripada untuk hal-hal rohani tetapi hatinya penuh dengan kasih akan Allah.
Kalau bisa beri lebih banyak waktu untuk Tuhan itu pasti lebih untung, bahkan orang yang rohani itu bisa menebus waktu untuk perkara-perkara yang kekal Ef 5:16. Yang penting hatinya penuh dengan perkara-perkara dari Atas, bukan perkara-perkara yang di bawah Kol 3:1-2.
Isi hati ini menunjukkan apa tujuan hidup kita. Orang yang mengerti, yakin dan mencari yang kekal, hatinya penuh dengan perkara-perkara yang kekal, sebab perkara-perkara dunia yang fana hanya pelengkap, hanya fasilitas yang satu kali akan ditinggalkan. Kalau perkara-perkara dunia yang fana ini memenuhi hatinya, itu tidak berkenan kepada Tuhan 1Yoh 2:5-17. Orang yang mengasihi dunia, hatinya penuh dengan perkara-perkara dunia, tidak berkenan kepada Tuhan. Kita harus mencintai Tuhan dengan segenap hati kita, bukan dengan secuil hati Luk 10:27. Sebab itu orang yang cinta perkara-perkara fana itu bodoh seperti orang kaya tetangga Lazarus Luk 16:19-25, Luk 12:18-21. Kita wajib mencari nafkah dan mengatur harta kita dengan baik tetapi bukan bercintakan hal-hal yang fana ini.
Orang yang dengan segenap hatinya cinta Tuhan itu bisa mendahulukan Tuhan, bahkan berani kehilangan semua yang fana asal jiwanya selamat (ini sebaliknya dari Matius 16:26, yaitu bukan mendapat seisi dunia tetapi jiwanya terhilang). Kalau hidup kita betul, bisa berpada dan cinta Tuhan dengan segenap hati, berani kehilangan segenap dunia asal jiwa selamat dan berkenan kepada Tuhan, biasanya bisa dipercayai jumlah uang atau harta yang lebih banyak dan tetap tidak berdosa seperti Daud, Abraham, Ayub dsb. Tuhan membutuhkan bendahara-bendahara yang bisa dipercayai jumlah yang besar. Orang-orang beriman yang bisa dipercaya, biasanya dipercayai jumlah yang besar, bahkan sangat besar seperti Yusuf tetapi tetap tidak berdosa seperti Salomo. - RAJIN DAN BERTANGGUNG JAWAB
Ini perlu disebutkan, sebab orang-orang rohani yang malas, itu sebetulnya tidak rohani, tetapi malas dan tidak bertanggungjawab. Kemalasan itu hanya menjadi alasan yang tidak tepat. Dalam hal-hal jasmani juga harus rajin, bertanggung jawab (meskipun ini membutuhkan banyak waktu) tetapi tetap berusaha menebus waktu, supaya prioritas rohani tidak sampai hilang dan kehabisan waktu lalu tidak lagi jadi yang utama. - JANJI AKHIR ZAMAN
Akan datang masa yang sangat sulit 2Tim 3:1- 5, juga penuh dengan dosa dan kejahatan Wah 22:11, tetapi Tuhan akan memelihara umat Tuhan sesuai dengan kemampuannya “bisa dipercaya dalam hal uang” Yes 60:5; 61:6-7. Jangan kuatir atau ragu-ragu. Tetapi semua syarat-syarat itu harus diperhatikan, lebih-lebih tentang berjalan dalam Roh, sebab banyak orang jahat dan kejahatan. Dia sanggup memberkati kita, apalagi kalau sudah sampai waktunya seperti Kisah Rasul 2:43-45, dalam 3,5 tahun I. Pada saat-saat itu tubuh Kristus global akan terbentuk dan persekutuan global itu juga butuh banyak biaya dan Tuhan tetap sanggup me-nyediakannya dengan segala jalan yang benar, sehingga Gereja justru tumbuh kepada kesempurnaan dan masuk dalam zaman keemasan. Jangan kuatir, untuk segala keperluan jasmani dan rohani.
KESIMPULAN
Jangan khawatir untuk segala kebutuhan jasmani seperti nafkah, kesehatan, keamanan, keluarga, sekolah dll. Itu semua hanya fasilitas, Tuhan sanggup menyediakannya tetapi juga ada syarat-syaratnya supaya jangan kita terjerat oleh hal-hal yang fana ini, supaya jangan ini menjadi tujuan, bukan lagi fasilitas yang sementara. Janji Tuhan cukup limpah untuk yang fana, tidak perlu kita khawatir, sebab Tuhan sudah tahu lebih dahulu dan dengan sempurna Mat 6:32-33, asal kita tetap mendahulukan kerajaan Allah dan kebenaran-Nya dalam hidup kita, maka semua kebutuhan yang fana akan ditambahkan dengan mudah oleh Allah, juga dalam masa-masa yang sulit, jahat dan berbahaya.
Nyanyian
Jangan kamu kuatir, apa yang kau makan, minum, pakai (Berachah No.216)